Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian kesenian

Kesenian adalah hasil budi daya manusia dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan
karsanya yang diungkapkan dalam bentuk gerak, bunyi, karya, dan simbol-simbol dengan
jiwa terbuka untuk segala pernyataan yang benilai keindahan. Melalui kesenian manusia
dapat berkomunikasi dan berekspresi dalam rangka mengemukakan jati diri, menyampaikan
isi hati dan perasaan, di samping untuk mengembangkan nilai-nilai seni budaya yang dimiliki
oleh masyarakat yang bersangkutan.

Daerah Lampung merupakan salah satu daerah yang mempunyai kesenian tradisi yang
cukup beragam, diantaranya tari bedana, tari cangget agung, tari sigekh pengunten, sekura,
sulam tapis, musik gamolan pekhing, gitar tunggal (petting tunggal), seruling/serdam,
ghunjih dan kulintang. Kesenian-kesenian tersebut tersebar di berbagai daerah di wilayah
Lampung. Di wilayah kabupaten Lampung Selatan, salah satu jenis musik tradisi yang masih
bertahan hingga sekarang adalah petting tunggal. Kesenian ini menyajikan unsur vokal dan
instrument. Alat musik yang digunakan yakni gitar tunggal/gambus dengan

Perwujudan bentuk ungkapan seni terdiri dari gerak yang melahirkan seni tari, berupa nada-
nada melahirkan seni musik, berupa garis, warna dan bentuk melahirkan seni rupa, dan
berupa kata dan simbol melahirkan theater. karena seni merupakan bagian integral dari
kehidupan masyarakat, maka orang Lampung tentu memiliki kesenian itu. Bidang kesenian
merupakan bagian aktivitas masyarakat Lampung, baik yang diperagakan dalam
kepentingan pada waktu upacara adat, seperti: perkawinan, khitanan, selamatan, dan
sebagainya, maupun diperankan untuk kepentingan pribadi dalam kehidupan sehari-hari. 

Untuk memahami kepribadian seseorang dapat dilihat dari kenyataan ekspresinya secara
fisik dalam pergaulan sosial; jika kelompok masyarakat lingkungan sosial sekitarnya
mengakui eksistensi peranannya sebagai pribadi yang menarik dan memuaskan, maka
artinya ia telah memperoleh kedudukan yang terhormat dalam kehidupan masyarakat (Abdul
Syani, 1984).

1|Page
3.1 pelestarian kesenian lampung

Kemajuan teknologi sebagai dampak dari globalisasi yang begitu pesat telah membawa
kebudayaan asing masuk ke dalam negara Indonesia dan akan mempengaruhi seluruh
kesenian warga negara, salah satunya kesenian lampung. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan
yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat
lampung.

Kesenian daerah Lampung yang khas, diantaranya antara lain adalah seni tari, seni suara,
musik, seni rupa, teater dan puisi, seni pencak silat, berbalas pantun ,dan lain-lain.Di era
globalisasi ini,semua nya serba modern ,sehingga generasi muda perlahan-lahan semakin
meninggalkan kesenian yang telah menjadi adat istiadat masyarakat lampung dahulu.karena
mereka lebih menyukai seni yang lebih modern inilah yang menjadi tugas generasi muda
untuk sadar dengan pudarnya kesenian daerah akibat kurangnya perhatian dan dampak
dari perkembangan zaman semakin modern.

Semuanya juga takkan bisa dipertahankan ,jika tidak ada usaha dari pemuka adat untuk
selalu membimbing generasi mudanya untuk selalu belajar dan mempraktikkan kesenian-
kesenian lampung,baik itu pantun,tarian dll.

Lantas mengapa generasi muda lampung harus tetap menjaga atau melestarikan kesenian
lampung? Karena generasi mudalah yang akan meneruskan Langkah dan menentukan
kelestarian kesenian lampung untuk kedepannya.sehingga symbol dari suku lampung tidak
akan hilang untuk kedepannya,tetap mencintai kesenian tradisional lampung mesikpun
zaman telah berkembang pesat,tetap menghargai adat istiadat yang dahulu menjadi
kebiasan turun- temurun masyaratnya.

Generasi muda tentunya memegang tanggung jawab yang penting karena tugasnya bukan
hanya mempelajari dan mengimplementasikan, melainkan juga untuk membagikan atau
menyebarkan dan mempraktekkan kesenian lampung sehingga suku-suku yang lain bisa
mengenal kesenian-kesenian yang ada di daerah lampung, lebih lagi bisa dikenal oleh dunia
internasional. Oleh karena itu kesadaran dari generasi muda lampung sangat diperlukan
sehingga bisa menjalankan peran dengan baik.

Kontribusi pelestarian dari generasi muda lampung harus didukung penuh oleh para pemuka
adat dan warga lampung, didaerah lampung di pendahuluan bab ini sudah diterangkan
bahwasanya penduduk asli lampung yang menempati daerah lampung hanya sekitar 25%

2|Page
dan sisanya merupakan penduduk dari suku lain,ini menunjukkan bahwa generasi muda
harus berusaha lebih keras untuk mengenalkan kesenian lampung kepada suku pendatang
agar suku pendatang bisa mempraktekkan juga dan menghargai adat istiadat yang ada
didaerah lampung ,mengikuti peraturan yang ada sehingga yang memiliki kewajiban untuk
melestarikan kesenian lampung bukan hanya dititik beratkan kepada generasi mudanya
saja,melaikan penduduk pendatang dari suku lain juga harus memiliki kewajiban untuk
mempelajari dan mempraktekkan kesenian-kesian yang ada.

Yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam melestarikan kesenian lampung di era
globalisasi ialah turut aktif dalam menyebar luaskan kesenian lampung baik berupa
tarian,lagu daerah maupun berbalas pantun dengan memanfaatkan teknologi yang canggih
melalui sosial media,sehingga budaya kita bisa dikenal dan bisa dijadikan arsip untuk
ditonton oleh generasi penerusnya sehingga rasa cinta generasi tidak akan luntur di era
modern ini.

3|Page

Anda mungkin juga menyukai