MEWARNAI GAMBAR ”
Oleh :
2019
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “ MENGGAMBAR DAN
MEWARNAI GAMBAR ”
A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang,
makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta
intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2008).
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk
membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan
dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Bermain
pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang merupakan bagian
penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak.
Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain
(Elizabeth B Hurlock, 2000). Dalam bermain di rumah sakit mempunyai
fungsi penting yaitu menghilangkan kecemasan, dimana lingkungan rumah
sakit membangkitkan ketakutan yang tidak dapat dihindarkan (Sacharin,
2003).
Hospitalisasi biasanya memberikan pengalaman yang menakutkan bagi
anak. Semakin muda usia anak, semakin kurang kemampuannya beradaptasi,
sehingga timbul hal yang menakutkan. Semakin muda usia anak dan semakin
lama anak mengalami hospitalisasi maka dampak psikologis yang terjadi
salah satunya adalah peningkatan kecemasan yanng berhubungan erat dengan
perpisahan dengan saudara atau teman-temannya dan akibat pemindahan dari
lingkungan yang sudah akrab dan sesuai dengannya (Whaley and Wong,
2001).
Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum
hospitalisasi, selama hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak
dapat melakukan kebiasaannya bermain bersama teman-temannnya,
lingkungan dan orang-orang yang asing baginya serta perawatan dengan
berbagai prosedur yang harus dijalaninya terutama bagi anak yang baru
pertama kali di rawat menjadi sumber utama stress dan kecemasan /
ketakutan. Hospitalisasi merupakan masalah yang dapat menyebabkan
terjadinya kecemasan bagi anak. Dengan demikian berarti menambah
permasalahan baru yang bila tidak ditanggulangi akan menghambat
pelaksanaan terapi di rumah sakit. Aktivitas bermain merupakan salah satu
stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal (Carson, dkk, 2002).
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini
tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat
dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuanbermain di rumah sakit
pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fasepertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental,
emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di
rumah sakit (Wong, 2009).
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Suryanti dan kawan kawan di
RSUD Dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga tahun 2011 di peroleh
Hasil uji statistik diperoleh nilai p =0,0001 < α = 0,05, sehingga Ha diterima
(Ho ditolak) yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah dilakukan terapi bermain (mewarnai dan origami). Terapi bermain
(mewarnai dan origami) dapat menurunkan tingkat kecemasan anak usia
prasekolah, dari tingkat kecemasan sedang menjadi tingkat kecemasan ringan
(Suryanti,dkk, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, diharapkan
kreativitas anak-anak berkembang baik anak merasa tenang dan senang
selama berada di instalasi keperawatan anak ruang Arafah RS PKU
Aisiyah Singkil dapat bersosialisasi dengan teman sebaya sesuai tumbuh
kembang anak dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau
ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
a. Bisa merasa tenang dan senang selama berada di instalasi
keperawatan anak
b. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
c. Anak tidak cemas dan takut akibat hospitalisasi
d. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan Tempat :
Hari/Tanggal : Jum’at ,22 November 2019
Tempat : Ruang anak Arafah RS PKU Aisiyah Singkil
Boyolali
Sasaran : Anak usia pra sekolah dan sekolah di Ruang anak
Arafah RS PKU Aisiyah Singkil Boyolali
Tema : Mnggambar dan mewarnai gambar
Jumlah anak : 5 orang
2. Tim Pelaksana
a. Pembimbing Pendidikan :
b. Pembimbing Lapangan :
c. Leader : Nadifa Salsabilla
Tugas :
− Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain
sebelum kegiatan dimulai.
− Menjelaskan Kegiatan ,mampu memotivasi anggota untuk aktif
dalam proses kegiatan bermain. Mampu memimpin Terapi bermain
dengan baik dan tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang
timbul dalam kelompok.
b. Co. Leader : Tiyas Priyanti
Tugas :
− Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
anak dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Fasilitator : Nadia Agnes, Nadia Kamseno, Rini Setyowati
Tugas :
− Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi
anak yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi peserta
untuk berperan aktif dan memfasilitasi peserta.
d. Observer : Shinta suryaningrum
Tugas :
− Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal
dan non verbal anak selama kegiatan berlangsung
Setting Tempat
= Fasilitator = Pembimbing
= Co Leader dan Leader = Pasien
= Orang tua
DAFTAR PUSTAKA