NOLA J. PENDER
Oleh
KELOMPOK 14
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga laporan kegiatan
ini dapat diselesaikan sesuai rencana. Makalah sederhana ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang
berjudul “Model Konseptual Keperawatan Nola J. Pender”. Dalam penyelesaian
makalah ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep.,Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing
mata kuliah Falsafah dan Teori Keprawatan kelas D Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember angkatan 2016.
2. Teman-teman kelas D Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember
angkatan 2016 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberikan
motivasi kepada kami
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima
dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar
kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan
martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………...….ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah latar belakang teori Nola J. Pender?
2. Apa saja konsep-konsep utama dari teori Nola J.Pender?
3. Apa saja asumsi-asumsi utama keperawatan dari teori Nola J. Pender?
4. Apa saja penegasan-penegasan yang ada dalam teori Nola J. Pender?
5. Bagaimana penerimaan teori Nola J. Pender oleh komunitas keperawatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran nursing theorys dari model
promosi kesehatan dari Nola J. Pender dalam lingkup layanan
keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui latar belakang teori,konsep,asumsi serta
penerimaan teori Nola J. Pender
- Untuk memenuhi tugas Falsafah dan Teori Keperawatan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2.2 Konsep Utama Teori Nola J. Pender
Teori model konseptual Nola J. Pender dilatar belakangi oleh adanya
suatu bentuk pergeseran paradigma, dimana pergeseran paradigma ini
etrjadi dalam suatu bentuk pemberian pelayanan kesehatan yang
menitikberatkan pada paradigma kesehatan dan keperawatan yang lebih
holistik dalam memandang sebuah penyakit dan berbagai gejala
penyebabnya, bukan sebagai focus pelayanan kesehatan saja. Pada
perubahan paradigma inilah yang menjadikan perawat sebagai posisi kunci
dalam berbagai peran dan fungsinya dalam melakukan pelayanan
kesehatan.hampir semua lapisan dibidang pelayanan kesehatan dalam
melakukan pelayanan promosi dan preventif ( pencegahan) kesehatan
dilakukan oleh para perawat. Oleh karena adanya promosi dan preventif
kesehatan yang cenderung dilakuakan dan diupayakan oleh perawat inilah
lahir sebuah teori dan model konseptual dari Nola J. Pender yang berjudul “
Health Promotion Model “ atau model promosi kesehatan.
Menurut teori ini, perilaku sehat klien maupun individu secara pribadi
bersifat rasional dan ekonomis. Secara rasional individu akan bertindak
sebagaimana mestinya dalam mencapai sebuah apa yang mereka inginkan,
dan juga mereka cenderung akan mempertahankannya ketika keinginan
tersebut tellah dicapai, yaitu dengan cara :
4
A) Meningkatkan hasil yang ingin dicapai yang disebut sebagai nilai
personal yg positif,
Teori ini lebih cenderung sebagai model interaksi antara individu dengan
lingkunan, individu lain yang melibatkan perilaku sebagai suatu hal yang
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam teori ini setiap
individu harus mampu mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang
lebih dalam membina hubungan dengan lingkungan sekitar untuk
mendukung proses adaptif, sehingga hal ini mampu menjadi pencegahan
dan promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya sakit.
5
7)Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah
penting untuk perilaku.
6
11. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih
memungkinkan perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk
jangka waktu yang lama.
12. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang
menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika seseorang mempunyai
kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang diinginkan tidak
tersedia.Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan
perilaku yang diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif
dan juga lebih suka pada perilaku yang diharapkan.
13. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal
dan lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan
7
Rencana kegiatan dikembangkan oleh perawat dan klien dengan
pelaksanaan yang sukses. Misalnya strategi dengan kontrak yang
disetujui bersama-sama di mana satu kelompok komit dengan
pengertian bahwa kelompok lain memberi nyata reward atau
penguatan jika komitmen itu didukung. Komitmen sendiri tanpa
strategi yang berhubungan sering menghasilkan tujuan baik tetapi
gagal dalam membentuk suatu nilai perilaku kesehatan.
8
masyarakat pada umumnya. Perawat harus bekerja ke arah pemberdayaan
untuk perawatan diri dan meningkatkan kapasitas klien untuk perawatan diri
melalui pendidikan dan pengembangan. (Wills dan McEwen, 2007)
Gambar 2.2 Model konseptual menurut Nola J. Pender (Dikutip dari Tomey,
Alligood. 2006
9
2.7.1 Penjelasan Model HPM Pender
A) Perilaku sebelumnya
Perilaku sebelumnya mempunyai pengaruh langsung atau tidak
langsung dalam pelaksanaan perilaku promosi kesehatan, yaitu:
10
B) Faktor Personal
Faktor personal meliputi aspek biologis, psikologis dan
social budaya. Faktor – faktor ini merupakan prediksi dari perilaku
yang didapat dan dibentuk secara alami oleh target perilaku
a) Faktor Biologis Personal
Termasuk dalam faktor ini adalah umur, indeks massa
tubuh, status pubertas, status menopause, kapasitasa erobik,
kekuatan, kecerdasan atau keseimbangan.
b) Faktor Psikologis Personal
Varibel yang merupakan bagian dari faktor ini adalah
harapan diri, motivasi, kemampuan personal, status
kesehatan,dan definisi sehat
c) Faktor social kultural
Faktor ini meliputi suku, etnis, pendidikan, dan status
ekonomi
11
mengenai ketidaktersediaan, tidak menyenangkan, biaya,
kesulitan atau penggunaan waktu untuk tindakan-tindakan
khusus. Hambatan-hambatan ini sering dilihat sebagai suatu
blocks, rintangan dan personal cost dari perilaku yang diberikan.
Hilangnya kepuasan dalam menghindari atau menghilangkan
perilaku-perilaku yang merusak kesehatan seperti merokok atau
makan makanan tinggi lemak untuk mengadopsi perilaku /
gayahidup yang lebih sehat juga dapat menjadi suatu halangan.
Halangan ini biasanya membangunkan motivasi untuk
menghindari perilaku-perilaku yang diberikan. Bila kesiapan
untuk bertindak rendah dan hambatan tinggi maka tindakan ini
tidak mungkin terjadi. Jika kesiapan untuk bertindak tinggi dan
harnbatan rendah kemungkinan untuk melakukan tindakan lebih
besar. Barier tindakan seperti yang dilukiskan dalam HPM
mempengaruhi prornosi kesehatan secara langsung dengan
bertindak sebagai locks terhadap tindakan seperti penurunan
komitmen untuk merencanakan tindakan.
12
Kemajuan Diri (Perceived Self Efficacy)
Self efficacy seperti didefinisikan oleh Bandura
adalah judgment / keputusan dari kapabilitas seseorang untuk
mengorganisasi dan menjalankan tindakan secara nyata.
Judgment dari personal efficacy dibedakan dari harapan yang
ada dalarn tujuan. Perceived self efficacy adalah judgment dari
kemampuan untuk menyelesaikan tingkat performance yang
pasti, dimana tujuannya atau harapannya adalah suatu judgment
dari suatu konsekuensi (contohnya benefit dan cost) sebanyak
perilaku yang akan dihasilkan. Persepsi dari ketrampilan dan
kompetensi dalam domain Motivasi individu untuk melibatkan
perilaku-perilaku yang mereka lalui. Perasaan efficacy dan
ketrampilan dalam performance seseorang sepertinya
mendorong untuk melibatkan/ menjalankan perilaku yang lebih
banyak daripada perasaan ceroboh dan tidak terampil
Pengetahuan individu tentang self efficacy didasarkan pada 4
tipe informasi :
1) Pencapaian performance dari perilaku yang dilaksanakan
secara nyata dan evaluasi performance yang
berhubungan dengan beberapa standar pribadi atau
umpan balik yang diberikan
2) Pengalaman-pengalaman dan mengobservasi performan-
ce orang lain dan hubungannya dengan evaluasi diri
sendiri dan umpan balik dan orang lain.
3) Ajakan secara verbal kepada orang lain bahwa mereka
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tindakan
tertentu.
4) Kondisi psikologis (kecemasan, ketakutan, ketenangan)
di mana seseorang menyatakan kemampuannya.
13
Dalam HPM, self efficacy yang diperoleh dipengaruhi oleh
aktivity related affect. Makin positif affeck, makin besar
persepsi eficacynya, sebaliknya self eficacy mempengaruhi
hambatan tindakan, dimana efficacy yang tinggi akan
mengurangi persepsi terhadap hambatan untuk melaksanakan
perilaku yang ditargetkan. Self efficacy memotivasi perilaku
promosi kesehatan secara langsung dengan harapanefficacy dan
secara tidak langsung dengan mempengaruhi hambatan dan
komitmen dalam melaksanakan rencana tindakan.
14
dan setelah perilaku tersebut merupakan hal yang penting untuk
diketahui.
Interpersonal Influences
15
kesehatan adalah keluarga (orang tua dan saudara kandung), teman,
dan petugas perawatan kesehatan. Pengaruh interpersonal meliputi:
norma (harapan dari orang-orang yang berarti), dukungan sosial
dan modeling (pembelajaran melalui mengobservasi perilaku
khusus seseorang). Tiga proses interpersonal ini pada sejumlah
penelitian kesehatan tampak mempredisposisi seseorang untuk
melaksanakan perilaku promosi kesehatan. Norma sosial
mernbentuk standar pelaksanaan yang dapat dipakai atau ditolak
oleh individu. Dukungan social untuk suatu perilaku menyediakan
sumber-sumber dukungan yang diberikan oleh orang lain.
Modeling menggambarkan komponen berikutnyadari perilaku
kesehatan dan merupakan strategi yang penting bagi
perubahan perilaku dalam teori kognitif social. Pengaruh
interpersonal mernpengaruhi perilaku promosi kesehatan secara
langsung maupun tidak langsung melalui tekanan social atau
dorongan untuk komitmen terhadap rencana tindakan.
16
lingkungan yang berhubungan dari pada yang asing, lingkungan
yang aman dan meyakinkan dari pada lingkungan yang tidak
aman dan mengancarn. Lingkungan yang menarik juga lebih
diinginkan untuk melaksanakan perilaku kesehatan
17
2) Tanggung jawab untuk melakukan tindakan yang spesifik pada
waktu dan tempat yang telah diberikan dengan orang-orang tertentu
atau secara sendirian, dengan mengabaikan pilihan berkompetensi.
3)Mengidentifikasi strategi-strategi yang menentukan untuk
mendapatkan, membawa dan memperkuat perilaku.
4)Kebutuhan mengidentifikasi strategi-strategi spesifik digunakan
pada tempat yang berbeda didalam rangkaian perilaku, kedepannya
merupakan kemungkinan yang disengaja dan yang lebih lanjut
bahvva perencanaan tindakan (POA) yang dikembangkan oleh
perawat dan klien akan sukses di implementasikan. Tanggung
jawab sendiri tanpa strategi-strategi dari teman sejawat sering
mengahasilkan tujuan yang baik” namun gagal membentuk suatu
nilai perilaku kesehatan.
5)Kebutuhan Untuk Segera Berkompetisi dan Pilihan-Pilihan
Kebutuhan untuk segera berkompetisi atau pilihan-pilihan
merujuk pada alternatif perilaku yang memaksakan kedalam
kebingungan sebagai bagian dari yang mungkin terjadi
sebelumnya dan segera diharapkan menjadi perilaku promosi
kesehatan yang direncanakan. Kebutuhan berkompetisi dipandang
sebagai perilaku alternatif dimana individu relatif memiliki level
kontrol yang rendah karena ketergantungan terhadap lingkungan
seperti bekerja atau tanggung jawab perawatan keluarga.
Kegagalan berespon terhadap suatu kebutuhan dapat memiliki
efek yang tidak menguntungkan untuk diri sendiri atau untuk hal-
hal lain yang penting. Pilihan berkompetisi dipandang sebagai
alternatif perilaku dengan kekuatan penuh yang bersifat lebih
yang mana individu relatif menggunakan level kontrol yang
tinggi. Mereka dapat mengeluarkan perilaku promosi kesehatan
dan setuju menjadi perilaku kompetisi. Tingkat dimana individu
mampu Melawan pilihan kompetensi tergantung pada
kemampuannya menjadi pengatur diri. Contoh dari “memberi”
pilihan kompetetisi adalah memilih makanan tinggi lemak dari
18
pada rendah lemak karena rasa atau selera pilihan; mengemudi
dengan melewati pusat rekreasi; selalu berlatih berhenti di mall
(suatu pilihan untuk melihat-lihat atau belanja daripada
berolahraga). Kedua kebutuhan kompetisi dan pilihan dapat
menggelincirkan suatu rencana tindakan yang salah satunya telah
dilakukan. Kebutuhan kompetisi dapat berbeda dari rintangan
yang harus dibawa oleh individu dan perilaku yang tidak
diantisipasi berdasarkan pada kebutuhan eksternal atau hasil yang
tidak baik/thengtintungkan dapat terjadi. Pilihan kompetisi dapat
berbeda dari rintangan seperti kekurangan waktu, karena pilihan
kompetisi adalah dorongan terakhir yang didasari pada
hirarki pilihan yang menggelincirkan suatu rencana untuk
tindakan kesehatan yang positif. Ada terdapat bermacam
kemampuan individu untuk mendukung perhatian dan
menghindari gangguan. Beberapa individu dapat mempengaruhi
perkembangan atau secara biologis menjadi lebih mudah
dipengaruhi selama tindakan daripada yang lain. Hambatan
pilihan kompetensi memerlukan latihan dari pengaturan diri
sendiri. Komitmen yang kuat untuk trieteneanikati tindakan dapat
mendukung pengabdian untuk melengkapai suatu perilaku
mengingat kebutuhan akan kornpetisi atau pilihan. Didalarn
HPM, kebutuhan kompetisi dengan segera dan pilihan secara
langsung mempengaruhi kemungkinan terjadinya perilaku
kesehatan sebagaimana penganth tanggung jawab modera.
19
kesehatan, khususnya ketika berintegrasi menjadi gaya hidup sehat
yang meliputi semua aspek kehidupan, menghasilkan pengalarnan
kesehatan yang positif disepanjang proses kehidupan.
20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Tomey, A, (2006). Nursing theorist and their work, 6 edition. St, Louis,
Missouri: C.V. Mosby Company
Juwarti.web.unej.ac.id/2015/02/20/the-promotion-health-model/
Tomey dan Alligod. 2006. Nursing Theorist and Their Work Philladelphia.
Mosby
22