Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HEALTH PROMOTION (NOLA J.

PENDER)

MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS I

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Nita Yunianti Ratnasari,. M.Kes

DISUSUN OLEH:

1. Nurma Nurlita Sari 210208037


2. Novita Anggraheni 210208038
3. Ulfa Diana 210208052
4. Yeni 210208055

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah tentang Health Promotion dari Nola
J. Pender. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang
senantiasa ta’at hingga akhir zaman.

Makalah ini kami susun guna sebagai tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas. Dalam makalah ini dipaparkan materi tentang model promosi kesehatan
yang di kebutuhan anak terhadap nutrisi atau cairan serta masalah – masalah yang
terkait dengan kekurangan nutrisi/cairan pada anak. Dengan demikian, diharapkan
kami mampu mengetahui, memahami, dan menyimpulkan materi –materi tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan atau
kekeliruan, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dalam penyusunan makalah di waktu yang akan datang.

Surakarta, 15 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................. 2


Daftar isi ....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................... 4
B. Rumusan masalah ................................................................ 5
C. Tujuan.................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Nola J. Pender ........................................................ 6
B. Sumber Teori ....................................................................... 7
C. Konsep Utama dan Definisi .................................................. 8
D. Teori Model Promosi ........................................................... 11
E. Asumsi Model Promosi Kesehatan ....................................... 12
F. Pernyataan Teoritis ............................................................... 13

BAB III PENUTUP


1.Kesimpulan ...................................................................... 16
2.Saran................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 17

3
BAB I

(PENDAHULUAN)

1.1 LATAR BELAKANG


Teori model konseptual Nola J. Pender dilatarbelakangi oleh adanya
suatu bentuk pergeseran paradigm, dimana pergeseran paradigm ini
terjadi dalam suatu bentuk pemberian pelayanan kesehatan, yang
menitikberatkan pada paradigm kesehatan dan keperawatan yang lebih
holistic.
Dalam memandang sebuah penyait dan berbagai gejala penyebabnya,
bukan sebagai focus pelayanan kesehatan saja. Pada perubahan paradigm
inilah yang menjadikan perawat sebagi posisi kunsi, dalam berbagai
peran dan fungsinya dalam melakukan pelayanan kesehthaan. Hampir
semua lapisan di bidang pelayanan kesehatan dalam melakukan
pelayanan promosi dan preventif (pencegahan) kesehatan dilakukan oleh
para perawat. Oleh karena adanya promosi dan preventif kesehatan yang
cen derung, dilakukan dan diupayakan oleh perawat inilah lahir sebuah
teori dan model konseptual dari Nola J. Pender yang berjudul “ Health
Promotion Model” atau promosi kesehatan (Murwani, 2009).
Telah diidentifikasi oleh Pender bahwa promosi kesehatan sebagai
suatu tujuan untuk abad ke 21, seperti upaya pencegah penyakit yang
menjadi tugas utama pada abad ke-20. Model ini menjelaskan interaksi
diantara perawat dengan konsumen sambil memperhatikan peran
lingkungan dalam promosi kesehatan. Pender memberikan tanggapan
pada lingkungan politik, sosial, dan personal pada masanya untuk
klarifikasi tugas keperawatan dalam mengantarkan pelayanan promosi
kesehatan kepada orang – orang segala usia. Model ini mengadopsi
pemikiran mengenai kesempatan – kesempatan di waktu mendatang dan
mempengaruhi penggunaan teknologi seperti catatan kesehatan

4
elektronik sebagai sarana untuk mencapai pencegahan dan promosi
kesehatan (Alligood, 2012).

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Bagaimanakah biografi Nola J. Pender?
 Bagaimanakah sumber teori mengenai promosi kesehatan?
 Bagaimana konsep utama dan definisi mengenai promosi kesehatan?
 Apa sajakah teori model promosi?
 Bagaimanakah asumsi model promosi kesehatan?
 Bagaimanakah pernyataan teoritis mengenai promosi kesehatan?

1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui biografi Nola J. Pender
 Untuk mengetahui sumber teori mengenai promosi kesehatan
 Untuk mengetahui konsep utama dan definisi mengenai promosi
kesehatan
 Untuk mengetahui teori model promosi
 Untuk mengetahui asumsi model promosi kesehatan
 Untuk mengetahui pernyataan teoritis mengenai promosi kesehatan

5
BAB II

(TINJAUAN PUSTAKA)

2.1 BIOGRAFI NOLA J. PENDER


Nola J. Pender pertama kali mengenal keperawatan professional saat ia
berusia 7 tahun ketika ia mengamati tindakan keperawatan yang diberikan pada
bibinya yang sedang dirawat. Pengalaman ini beserta pendidikan setelahnya
menanamkan dalam dirinya hasrat untuk merawat orang lain dan mempengaruhi
kepercayaannya bahwa tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu orang
lain merawat diri mereka sendiri. Pender berkontribusi dalam pengetahuan
keperawatan dalam promosi kesehatan melalui penelitian, pengajaran, prestasi
dan tulisan.
Pender lahir pada tanggal 16 Agustus 1941, di Lansing, Michigan. Ia
adalah anak semata wayang dari kedua orang tua yang menjunjung pendidikan
bagi perempuan. Dukungan dari keluarganya untuk menjadi seorang perawat
mengantarkannya ke Sekolah Keperawatan di West Suburban Hospital di Oak
Park, Illiois. Ia menerima gelar diploma keperawatannya pada tahun 1962 dan
mulai bekerja dalam unit perawatan medical bedah dan berlanjut ke unit
pediatric di sebuah rumah sakit di Michigan (Pender, komunikasi pribadi, 6 Mei,
2004).
Pada 1975, Pender menerbitkan “A Conceptual Model for Preventive
Health Behavior”, sebagai basis untuk mempelajari bagaimana individu –
individu membuat keputusan untuk pelayanan kesehatan bagi diri mereka
masing – masing dalam sebuah konteks keperawatan. Tulisan tesebut
mengidentifikasi faktor – faktor yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya
untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan individu – individu
dalam mencegah penyakit. Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model
atau HPM) asli milik Pender disajikan dalam edisi pertama tulisannya, Health
Promotion in Nursing Practice, yang diterbitkan pada tahun 1982. Berdasarkan

6
penelitian selanjutnya, HPM direvisi dan disajikan dalam edisi kedua pada tahun
1987 dan dalam edisi ketiga pada tahun 1996. Edisi keempat dari Health
Promotion in Nursing Practice ditulis bersama oleh Pender, Carolyn L.
Murdaugh (PhD), dan Mary Ann Parsons (PhD) dan diterbitkan pada tahun
2002, kemudian edisi kelima diterbitkan pada tahun 2006.
Pender telah menerbitkan banyak artikel mengenai latihan fisik, perubahna
perilaku, dan pelatihan relaksasi sebagai aspek – aspek promosi kesehatan dan
telah menjabat sebagai anggota editorial dan sebagai seorang editor untuk jurnal
– jurnal dan buku – buku. Pender dikenal sebagai seorang akademis, pembawa
acara, dan konsultan untuk penggalaan kesehatan. Bukunya sekarang tersedia
dalam bahasa Jepang dan Korea (Pender, 1997a, 1997b). Dr Pender terus
memberikan pengaruh pada profesi keperawatan dengan memberikan
kepemimpinan sebagai seorang konsultan bagi sebuah pusat penelitian dan
menyediakan konsultasi akademis awal. Dia berkolaborasi dengan editor
American Journal of Health Promotion, yang mengadvokasi para legislator
untuk pemberian dana untuk penelitian promosi kesehatan.

2.2 SUMBER TEORI


Latar belakang Pender dalam keperawatan, perkembangan manusia,
psikologi eksperimental dan pendidikan membimbingnya dalam menggunakan
sudut pandang keperawatan yang holistic, psikologi sosial, dan teori
pembelajaran sebagai fondasi untuk HPM. Teori yang menjadi pusat HPM
adalah teori pembelajaran sosial milik Albert Bandura (1977), yang
mengemukakan pentingnya proses – proses kognitif dalam perubahan perilaku.
Teori pembelajaran sosial, sekarang dinamai teori kognitif sosial, mencangkup
kepercayaan – kepercayaan pada diri seperti yang berikut ini: atribusi diri, dan
keyakinan diri. Keyakinan diri (self-efficacy) merupakan satu gagasan pusat
HPM (Pender, 1996, Pender, Murdaugh, &Parsons, 2002).

7
Model nilai ekspektasi atas motivasi manusia yang dijelaskan oleh
Feather (1982) menjelaskan bahwa perilaku itu bersifat rasional dan ekonomis
dan juga penting bagi perkembangan model ini. HPM memiliki bentuk yang
serupa dengan model kepercayaan kesehatan (Becker, 1974), yang menjelaskan
perilaku pencegahan penyakit tetapi yang membuat HPM berbeda dari model
kepercayaan kesehatan adalah tidak disertakannya rasa takut atau ancaman
sebagai sumber motivasi bagi perilaku kesehatan.

2.3 KONSEP UTAMA DAN DEFINISI


Konsep utama dan definisi yang disajikan disini dapat ditemukan di HPM
yang direvisi (Pender et al, 2006). Berikut ini karakteristik individu dan
pengalaman yang mempengaruhi tindakan kesehatan setelahnya (Pender,
curriculum vitae, 2000).
 Perilaku yang berkaitan dengan masa lalu
Frekuensi perilaku yang sama atau mirip dengan perilaku di masa
lalu. Efek – efek langsung dan tidak langsung terhadap
kecenderungan menjalankan perilaku yang mempromosiskan
kesehatan.
 Faktor personal
Dikategorikan menjadi faktor biologis, psikologis, dan sosiokultural.
Faktor – faktor ini bersifat prediktif berdasarkan perilaku yang ada
dan dibentuk oleh kondisi perilaku sasaran yang sedang diteliti.
 Faktor biologis personal
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah variable seperti usia, jenis
kelamin, indeks masa tubuh, status puber, status menopause,
kemampuan aerobic, kekuatan, kecepatan, dan keseimbangan.
 Faktor psikologis personal

8
Faktor – faktor ini meliputi variable seperti penghargaan diri, motivasi
diri, kompetensi diri, persepsi status kesehatan, dan definisi
kesehatan.
 Faktor sosiokultural personal
Faktor – faktor seperti ras, etnis, akulturasi, pendidikan, dan status
sosioekonomi merupakan faktor – faktor yang turut serta. Berikut ini
kognisi dan afeksi yang berkaitan spesifik dengan perilaku yang
dianggap memiliki signifikasi motivasi yang besar, variable tersebut
dapat dimodifikasi melalui tindakan keperawatan (Pender, 1996).
 Keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan
Keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan merupakan hasil positif
yang diantisipasi akibat tindakan kesehatan.
 Halangan yang dirasa untuk melakukan tindakan
Halangan yang dirasa untuk melakukan tindakan adalah rintangan
yang diantisipasi, dibayangkan, atau yang nyata dan harga yang harus
dibayarkan secara pribadi akibat melakuakn perbuatan atau perilaku
tersebut.
 Keyakinan diri yang dipersepsikan
Keyakinan diri yang dipersepsikan adalah pertimbangan atas
kemampuan diri untuk mengorganisir dan melakukan suatu perilaku
yang mempromosikan kesehatan. Keyakinan diri yang dirasa
mempengaruhi halangan yang dirasa bagi tindakan, sehingga semakin
tinggi tingkat keyakinan maka semakin rendah tingkat halangan yang
dirasa terhadap pengerjaan suatu perilaku.
 Afek yang berkaitan dengan aktivitas
Afek yang berkaitan dengan aktivitas menjelaskan perasaan positif
dan negative yang subjektif yang muncul sebelum, saat, dan setelah
perilaku yang berasal dari sifat stimulus dari perilaku itu sendiri. Afek
yang berkaitan dnegan aktivitas mempengaruhi keyakinan diri yang

9
dirasa, sehingga semakin positif perasaan subjektifnya maka semakin
besar perasaan manjurnya. Sebagai gantinya, peningkatan perasaan
yakin dapat menghasilkan afek positif yang lebih jauh.
 Pengaruh interpersonal
Pengaruh – pengaruh ini merupakan kognisi yang menyangkut
perilaku, kepercayaan, atau sikap terhadap orang laun. Pengaruh –
pengaruh interpersonal termasuk norma – norma (ekspektasi terhadap
pasangan), dukungan sosial (dorongan instrumental dan emosional),
dan pemodelan (pembelajaran tidak langsung melalui observasi
terhadap orang lain yang sedang menjalankan perilaku tersebut).
Sumber – sumber utama atas pengaruh interpersonal adalah keluarga,
teman sebaya, dan penyedia layanan kesehatan.
 Pengaruh situasional
Pengaruh situasional adalah persepsi dan kognisi personal pada situasi
apapun atau konteks yang dapat memfasilitasi atau menghentikan
suatu perilaku. Pengaruh tersebut termasuk persepsi atas pilihan yang
tersedia, karakteristik tuntutan, dan cirri estetika ketika perilaku yang
mempromosikan kesehatan diminta untuk dilakukan. Pengaruh
situasional dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap perilaku kesehatan.
 Komitmen terhadap rencana tindakan
Komitmen ini menjabarkan konsep dari maksud dan identifikasi atas
sebuah strategi yang direncanakan yang membawa menuju
implementasi perilaku kesehatan.
 Pilihan dan tuntutan bersaing yang segera
Tuntutan yang bersaing adalah perilaku alternative yang tiap individu
hanya memiliki sedikit kendali atasnya, dikarenakan adanya
kontingensi lingkungan seperti pekerjaan dan tanggung jawab
keluarga. Pilihan bersaing adalah perilaku alternative yang tiap

10
individu memiliki kendali yang relative lebih banyak atasnya, seperti
pemilihan es krim atau apel untuk kudapan.
 Perilaku yang mempromosikan kesehatan
Sebuah perilaku yang mempromosikan kesehatan adalah titik akhir
atau wujud tindakan yang dirasakan menuju pencapaian perwujudan
kesehatan yang positif seperti kesejahteraan yang optimal, pemenuhan
personal, dan kehidupan yang produktif. Contoh – contoh perilaku
yang mempromosikan kesehatan adalah memakan makanan sehat,
berolahraga dengan teratur, mengatasi tekanan, mendapatkan istirahat
yang cukup dan pertumbuhan spiritual dan membangun hubungan
yang positif.

2.4 TEORI MODEL PROMOSI


Model promosi kesehatan merupakan sebuah teori yang telah
menggabungkan 2 teori yaitu Teori Nilai Harapan (Expectancy Value) dan
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive). Teori Pender tentang model promosi
kesehatan ini konsisten dan mempunyai fokkus pada pentingnya promosi dan
upaya penceghan kesehatan untuk dilakukan guna peningkatan kesehatan
klien atau masyarakat kea rah yang lebih baik dan optimal (Widyawati,
2012).
Penjelasan mengenai 2 teori yang menjadi komponen dari terbentuknya Teori
Model Promosi Kesehatan:
1. Teori Nilai Harapan (Expectancy Value Theory)
Menurut teori ini, perilaku sehat klien maupun individu secara pribadi
mempunyai sifat rasional dan ekonomis. Secara rasional, individu
akan melakukan tindakan sebagaimana mestinya dalam proses
penccapaian apa yyang mereka inginkan, dan juga memiliki
kecenderungan akan mempertahankannya ketika keinginan tersebut
telah dicapai, yaitu dengan cara mneingkatkan hasil yang ingin

11
dicapai yang disebut sebagai nilai personal yang positif. Peningkatan
berdasarkan pada informasi yang tersedia untuk mencapau hasil yang
diinginkan. Individu tidak akan mampu melkaukan sesuatu tindakan
yang tidak berguna dan tidak bernilai bagi dirinya. Individu tidak akan
melakukan kegiatan meskipun kegiatan tersebut menarik bagi dirinya
jika dirasakan tidak mungkin kegiatan tersebut akan dicapainya
(Asmadi, 2009).
2. Teori Kognitif Sosial
Teori ini lebih cenderung disebut sebagai model interaksi antara
individu dengan lingkungan, individu lain yang melibatkan perilaku
sebagi suatu hal yang saling mempengaruhi antar satu dnegan yang
lainnya. Dalam teori ini, setiap individu harus mempunyai
pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam membina
hubungannya dengan lingkungan sekitar untuk mendukung proses
adaptif. Sehingga hal ini mampu menjadi pencegahan dan promosi
kesehtaan yang dapat dilakukan untuk menghindari kemungkinan
terjangkitnya penyakit (Aziz, 2009).

2.5 ASUMSI MODEL PROMOSI KESEHATAN


1. Manusia berusaha menciptakan kondisi dari kehidupan melalui
dimana mereka dapat mengekspresikan kesehatan manusia mereka
yang unik.
2. Orang yang memiliki kapasitas untuk merefleksikan kesadaran
dirinya, termasuk penilaian terhadap kemampuan diri sendiri.
3. Manusia menghargai pertumbuhan sebagai hal yang positif dan
mencoba mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4. Individu berusah untuk secara aktif mengatur tingkah laku diri mereka
sendiri.

12
5. Individu dalam semua kompleksitas biopsikososial mereka
berinteraksi dengan lingkungan, yang diubah secara terus menerus.
6. Professional kesehatan merupakan bagian dari interpersonal
lingkungan yang memberikan pengaruh pada manusia di seluruh
rentang hidupnya.
7. Konfigurasi ulang orang – lingkungan yang diprakarsai sendiri pola
interaktif sangat penting untuk perubahan perilaku (Kozier dkk,
2011).

2.6 PERNYATAAN TEORITIS


1. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diturunkan dan didapt
mempengaruhi keyakinan, mempengarui perilaku mempromosikan
kesehatan.
2. Manusia melakukan perubahan perilaku dimana mereka mengharapkan
keuntungan yang bernilai bagi dirinya.
3. Hambatan yang dirasakan dapat membatasi komitmen untuk bertindak,
mediator perilaku, dan actual tingkah laku.
4. Persepsi kompetensi atau self-efficacy untuk melaksanakan perilaku
yang diberikan meningkatkan kemungkinan komitmen untuk tindakan.
5. Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada
perilaku kesehatan spesifik.
6. Pengaruh positif terhadap perilaku akibat pemanfaatan diri yang pada
gilirannya, dapat mengakibatkan peningkatan pengaruh positif.
7. Ketika emosi atau pengaruh positif dikaitkan dengan perilaku,
kemungkinan komitmen dan tindakan ditingkatkan.
8. Ketika model perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan
dapat mendukung perilaku yang sudah ada maka manusia lebih senang
melakukan promosi kesehatan.

13
9. Keluarga, teman sebaya, dan penyedia layanan kesehatan sebagai sumber
– sumber penting dari pengaruh interpersonal yang dapat menambah
atau mengurangi komitmen untuk terlibat dalam perilaku
mempromosikan kesehatan.
10. Pengaruh situasional dalam lingkunga eksternal dapat menambah atau
mengurangi komitmen untu atau partisipasi dalam perilaku
mempromosikan kesehatan.
11. Semakin besar komitmen untuk rencana spesifik tindakan, perilaku
mmepromosikan kesehatan lebih mungkin harus dipertahankan dari
waktu ke waktu.
12. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan
perilaku yang diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang
sedikit dan kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia.
13. Komitmen terhadap rencana tindakan lebih kecil kemungkinannya
menghasilkan perilaku yang diinginkan ketika tindakan lain lebih
menarik dan dnegan demikian lebih disukai daripada perilaku yang
diharapkan.
14. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan
lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.

Asumsi utama dari teori ini focus pada unsur – unsur paradigma yang
Pender gambarkan yakni:

1) Manusia
Manusia sebagai makhluk holistic yang berusaha untuk mewujudkan
sebuah Negara yang optimal dari aktualisasi diri dengan
menggunakan atribut bawaan dan eksistensial untu beradaptasi
dengan lingkungan dan mencapai keseimbangan (Sakraida, 2014).
Isyarat ini sementara membimbing seseorang menuju Negara yang
sejahtera sepanjangkomitmen melalui jalur yang paling resistensi.

14
2) Lingkungan
Dalam teori Pender ini didefinisikan sebagai pengaruh interpersonal
dan situasional, bukan kekuatan statis. Lingkungan mengacu pada
keadaan fisik, interpersonal, dan ekonomi di mana orang hidup.
Kualitas lingkungan tergantung pada tidak adanya zat beracun,
ketersediaan makanan dan sebagainya.
3) Sehat
Model Pender ini memandang kesehatan sebagai keadaan makhluk
yang bervariasi dalam tingkat sepanjang kontinum, yang dipengaruhi
oleh pengaruh internal dan eksternal. “Pender mendefinisikan
kesehatan sebagai aktualisasi potensi manusia yang melekat dan
diperoleh melalui perilaku yang diarahkan pada tujuan, perawatan
diri yang kompeten, dan hubungan yang memuaskan dengan orang
lain untuk menjaga integritas structural dan harmoni” (McCullagh,
2013).
4) Perawat
Dalam model Pender ini perawat memainkan peran utama dalam
memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada klien untuk
mempromosikan self-efficacy, yang dibuat lebih efektif bila
kepercayaan praktisi dirasakan dalam keterampilannya
sendiri/pengetahuan yang luas. Tujuan utama dari perawat adalah
untuk membantu orang dan bisa merawat diri sendiri.

15
BAB III

(PENUTUP)

3.1 KESIMPULAN

Dengan perubahan paradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kearah


promotif dan preventif Nolla JP telah menghasilkan sebuah karya fenomenal tentang
"health promotion model" atau model promosi kesehatan. Dimana mode tersebut
menggabungkan 2 teori, yaitu teori nilai harapan (expectanci value) dan teori
kognitif sosial (social kognitive theory) yang konsisten dengan semua teori yang
memandang pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu
hal yang logis dan ekonomis.

Menurut WHO promosi kesehatan meliputi mendorong gaya hidup yang lebih
sehat, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, memperkuat tindakan
masyarakat, mengorientasikan kembali pelayanan kesehatan dan membangun
kebijakan public yang sehat. Kesehatan individu kan keluarga ditandai dengan
efektifnya dalam komunitas, lingkungan dan masyarakat dimana mereka perlu
hidup.

Model promosi kesehatab Nolla JP adalah suatu cara untuk menggambarkan


interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai
dimensi. Model ini mengintegrasikan teori nilai harapan (expectacy value) dan teori
kognitif sosial (social cognitive theory) dalam perspektif keperawatan manusia
dilihat sebagai fungsi yang holistik.

3.2 SARAN

Semoga makalah ini dapat menjadi sarana pembelajaran serta dapat


menambah wawasan dan ilmu pengetahuan . Penulis menyarankan untuk mencari
lebih banyak referensi mengenai Health Promotion teori yang dikemukakan oleh
Nola J. Pender agar ilmu yang didapat lebih banyak dan lebih sempurna.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Achi Yani S. Kusman Ibrahim. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya
Mereka. Singapore. Elsevier Inc.

Akbar, Muhammad Agung. (2019). Konsep – Konsep Dasar dalam Keperawatan


Komunitas. Yogyakarta. Deepublish.

Lestari, Lilis. Ramadhaniyati. (2018). FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN.


Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Ohorella, Usman O. Kasron. Sahran. (2016). Teori keperawatan dan tokohnya.


Jakarta Timur. CV. Trans Info Media.

Irwan, Muhammad. 2020. Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi


Keilmuan. Yogyakarta: UPT.

Zikrul, Artadrinia, dkk. 2016. Makalah Komunitas III Model Konseptual


Keperawatan Nola J. Pender (Model Promosi Kesehatan). Mataram. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram.

17

Anda mungkin juga menyukai