PENDER)
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah tentang Health Promotion dari Nola
J. Pender. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang
senantiasa ta’at hingga akhir zaman.
Makalah ini kami susun guna sebagai tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas. Dalam makalah ini dipaparkan materi tentang model promosi kesehatan
yang di kebutuhan anak terhadap nutrisi atau cairan serta masalah – masalah yang
terkait dengan kekurangan nutrisi/cairan pada anak. Dengan demikian, diharapkan
kami mampu mengetahui, memahami, dan menyimpulkan materi –materi tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan atau
kekeliruan, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dalam penyusunan makalah di waktu yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
(PENDAHULUAN)
4
elektronik sebagai sarana untuk mencapai pencegahan dan promosi
kesehatan (Alligood, 2012).
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui biografi Nola J. Pender
Untuk mengetahui sumber teori mengenai promosi kesehatan
Untuk mengetahui konsep utama dan definisi mengenai promosi
kesehatan
Untuk mengetahui teori model promosi
Untuk mengetahui asumsi model promosi kesehatan
Untuk mengetahui pernyataan teoritis mengenai promosi kesehatan
5
BAB II
(TINJAUAN PUSTAKA)
6
penelitian selanjutnya, HPM direvisi dan disajikan dalam edisi kedua pada tahun
1987 dan dalam edisi ketiga pada tahun 1996. Edisi keempat dari Health
Promotion in Nursing Practice ditulis bersama oleh Pender, Carolyn L.
Murdaugh (PhD), dan Mary Ann Parsons (PhD) dan diterbitkan pada tahun
2002, kemudian edisi kelima diterbitkan pada tahun 2006.
Pender telah menerbitkan banyak artikel mengenai latihan fisik, perubahna
perilaku, dan pelatihan relaksasi sebagai aspek – aspek promosi kesehatan dan
telah menjabat sebagai anggota editorial dan sebagai seorang editor untuk jurnal
– jurnal dan buku – buku. Pender dikenal sebagai seorang akademis, pembawa
acara, dan konsultan untuk penggalaan kesehatan. Bukunya sekarang tersedia
dalam bahasa Jepang dan Korea (Pender, 1997a, 1997b). Dr Pender terus
memberikan pengaruh pada profesi keperawatan dengan memberikan
kepemimpinan sebagai seorang konsultan bagi sebuah pusat penelitian dan
menyediakan konsultasi akademis awal. Dia berkolaborasi dengan editor
American Journal of Health Promotion, yang mengadvokasi para legislator
untuk pemberian dana untuk penelitian promosi kesehatan.
7
Model nilai ekspektasi atas motivasi manusia yang dijelaskan oleh
Feather (1982) menjelaskan bahwa perilaku itu bersifat rasional dan ekonomis
dan juga penting bagi perkembangan model ini. HPM memiliki bentuk yang
serupa dengan model kepercayaan kesehatan (Becker, 1974), yang menjelaskan
perilaku pencegahan penyakit tetapi yang membuat HPM berbeda dari model
kepercayaan kesehatan adalah tidak disertakannya rasa takut atau ancaman
sebagai sumber motivasi bagi perilaku kesehatan.
8
Faktor – faktor ini meliputi variable seperti penghargaan diri, motivasi
diri, kompetensi diri, persepsi status kesehatan, dan definisi
kesehatan.
Faktor sosiokultural personal
Faktor – faktor seperti ras, etnis, akulturasi, pendidikan, dan status
sosioekonomi merupakan faktor – faktor yang turut serta. Berikut ini
kognisi dan afeksi yang berkaitan spesifik dengan perilaku yang
dianggap memiliki signifikasi motivasi yang besar, variable tersebut
dapat dimodifikasi melalui tindakan keperawatan (Pender, 1996).
Keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan
Keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan merupakan hasil positif
yang diantisipasi akibat tindakan kesehatan.
Halangan yang dirasa untuk melakukan tindakan
Halangan yang dirasa untuk melakukan tindakan adalah rintangan
yang diantisipasi, dibayangkan, atau yang nyata dan harga yang harus
dibayarkan secara pribadi akibat melakuakn perbuatan atau perilaku
tersebut.
Keyakinan diri yang dipersepsikan
Keyakinan diri yang dipersepsikan adalah pertimbangan atas
kemampuan diri untuk mengorganisir dan melakukan suatu perilaku
yang mempromosikan kesehatan. Keyakinan diri yang dirasa
mempengaruhi halangan yang dirasa bagi tindakan, sehingga semakin
tinggi tingkat keyakinan maka semakin rendah tingkat halangan yang
dirasa terhadap pengerjaan suatu perilaku.
Afek yang berkaitan dengan aktivitas
Afek yang berkaitan dengan aktivitas menjelaskan perasaan positif
dan negative yang subjektif yang muncul sebelum, saat, dan setelah
perilaku yang berasal dari sifat stimulus dari perilaku itu sendiri. Afek
yang berkaitan dnegan aktivitas mempengaruhi keyakinan diri yang
9
dirasa, sehingga semakin positif perasaan subjektifnya maka semakin
besar perasaan manjurnya. Sebagai gantinya, peningkatan perasaan
yakin dapat menghasilkan afek positif yang lebih jauh.
Pengaruh interpersonal
Pengaruh – pengaruh ini merupakan kognisi yang menyangkut
perilaku, kepercayaan, atau sikap terhadap orang laun. Pengaruh –
pengaruh interpersonal termasuk norma – norma (ekspektasi terhadap
pasangan), dukungan sosial (dorongan instrumental dan emosional),
dan pemodelan (pembelajaran tidak langsung melalui observasi
terhadap orang lain yang sedang menjalankan perilaku tersebut).
Sumber – sumber utama atas pengaruh interpersonal adalah keluarga,
teman sebaya, dan penyedia layanan kesehatan.
Pengaruh situasional
Pengaruh situasional adalah persepsi dan kognisi personal pada situasi
apapun atau konteks yang dapat memfasilitasi atau menghentikan
suatu perilaku. Pengaruh tersebut termasuk persepsi atas pilihan yang
tersedia, karakteristik tuntutan, dan cirri estetika ketika perilaku yang
mempromosikan kesehatan diminta untuk dilakukan. Pengaruh
situasional dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap perilaku kesehatan.
Komitmen terhadap rencana tindakan
Komitmen ini menjabarkan konsep dari maksud dan identifikasi atas
sebuah strategi yang direncanakan yang membawa menuju
implementasi perilaku kesehatan.
Pilihan dan tuntutan bersaing yang segera
Tuntutan yang bersaing adalah perilaku alternative yang tiap individu
hanya memiliki sedikit kendali atasnya, dikarenakan adanya
kontingensi lingkungan seperti pekerjaan dan tanggung jawab
keluarga. Pilihan bersaing adalah perilaku alternative yang tiap
10
individu memiliki kendali yang relative lebih banyak atasnya, seperti
pemilihan es krim atau apel untuk kudapan.
Perilaku yang mempromosikan kesehatan
Sebuah perilaku yang mempromosikan kesehatan adalah titik akhir
atau wujud tindakan yang dirasakan menuju pencapaian perwujudan
kesehatan yang positif seperti kesejahteraan yang optimal, pemenuhan
personal, dan kehidupan yang produktif. Contoh – contoh perilaku
yang mempromosikan kesehatan adalah memakan makanan sehat,
berolahraga dengan teratur, mengatasi tekanan, mendapatkan istirahat
yang cukup dan pertumbuhan spiritual dan membangun hubungan
yang positif.
11
dicapai yang disebut sebagai nilai personal yang positif. Peningkatan
berdasarkan pada informasi yang tersedia untuk mencapau hasil yang
diinginkan. Individu tidak akan mampu melkaukan sesuatu tindakan
yang tidak berguna dan tidak bernilai bagi dirinya. Individu tidak akan
melakukan kegiatan meskipun kegiatan tersebut menarik bagi dirinya
jika dirasakan tidak mungkin kegiatan tersebut akan dicapainya
(Asmadi, 2009).
2. Teori Kognitif Sosial
Teori ini lebih cenderung disebut sebagai model interaksi antara
individu dengan lingkungan, individu lain yang melibatkan perilaku
sebagi suatu hal yang saling mempengaruhi antar satu dnegan yang
lainnya. Dalam teori ini, setiap individu harus mempunyai
pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam membina
hubungannya dengan lingkungan sekitar untuk mendukung proses
adaptif. Sehingga hal ini mampu menjadi pencegahan dan promosi
kesehtaan yang dapat dilakukan untuk menghindari kemungkinan
terjangkitnya penyakit (Aziz, 2009).
12
5. Individu dalam semua kompleksitas biopsikososial mereka
berinteraksi dengan lingkungan, yang diubah secara terus menerus.
6. Professional kesehatan merupakan bagian dari interpersonal
lingkungan yang memberikan pengaruh pada manusia di seluruh
rentang hidupnya.
7. Konfigurasi ulang orang – lingkungan yang diprakarsai sendiri pola
interaktif sangat penting untuk perubahan perilaku (Kozier dkk,
2011).
13
9. Keluarga, teman sebaya, dan penyedia layanan kesehatan sebagai sumber
– sumber penting dari pengaruh interpersonal yang dapat menambah
atau mengurangi komitmen untuk terlibat dalam perilaku
mempromosikan kesehatan.
10. Pengaruh situasional dalam lingkunga eksternal dapat menambah atau
mengurangi komitmen untu atau partisipasi dalam perilaku
mempromosikan kesehatan.
11. Semakin besar komitmen untuk rencana spesifik tindakan, perilaku
mmepromosikan kesehatan lebih mungkin harus dipertahankan dari
waktu ke waktu.
12. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan
perilaku yang diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang
sedikit dan kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia.
13. Komitmen terhadap rencana tindakan lebih kecil kemungkinannya
menghasilkan perilaku yang diinginkan ketika tindakan lain lebih
menarik dan dnegan demikian lebih disukai daripada perilaku yang
diharapkan.
14. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan
lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.
Asumsi utama dari teori ini focus pada unsur – unsur paradigma yang
Pender gambarkan yakni:
1) Manusia
Manusia sebagai makhluk holistic yang berusaha untuk mewujudkan
sebuah Negara yang optimal dari aktualisasi diri dengan
menggunakan atribut bawaan dan eksistensial untu beradaptasi
dengan lingkungan dan mencapai keseimbangan (Sakraida, 2014).
Isyarat ini sementara membimbing seseorang menuju Negara yang
sejahtera sepanjangkomitmen melalui jalur yang paling resistensi.
14
2) Lingkungan
Dalam teori Pender ini didefinisikan sebagai pengaruh interpersonal
dan situasional, bukan kekuatan statis. Lingkungan mengacu pada
keadaan fisik, interpersonal, dan ekonomi di mana orang hidup.
Kualitas lingkungan tergantung pada tidak adanya zat beracun,
ketersediaan makanan dan sebagainya.
3) Sehat
Model Pender ini memandang kesehatan sebagai keadaan makhluk
yang bervariasi dalam tingkat sepanjang kontinum, yang dipengaruhi
oleh pengaruh internal dan eksternal. “Pender mendefinisikan
kesehatan sebagai aktualisasi potensi manusia yang melekat dan
diperoleh melalui perilaku yang diarahkan pada tujuan, perawatan
diri yang kompeten, dan hubungan yang memuaskan dengan orang
lain untuk menjaga integritas structural dan harmoni” (McCullagh,
2013).
4) Perawat
Dalam model Pender ini perawat memainkan peran utama dalam
memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada klien untuk
mempromosikan self-efficacy, yang dibuat lebih efektif bila
kepercayaan praktisi dirasakan dalam keterampilannya
sendiri/pengetahuan yang luas. Tujuan utama dari perawat adalah
untuk membantu orang dan bisa merawat diri sendiri.
15
BAB III
(PENUTUP)
3.1 KESIMPULAN
Menurut WHO promosi kesehatan meliputi mendorong gaya hidup yang lebih
sehat, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, memperkuat tindakan
masyarakat, mengorientasikan kembali pelayanan kesehatan dan membangun
kebijakan public yang sehat. Kesehatan individu kan keluarga ditandai dengan
efektifnya dalam komunitas, lingkungan dan masyarakat dimana mereka perlu
hidup.
3.2 SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Achi Yani S. Kusman Ibrahim. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya
Mereka. Singapore. Elsevier Inc.
17