Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
a. Profil Nolla J.Pender
Nola J. Pender (lahir 16 Agustus 1941) adalah seorang ahli teori
keperawatan, penulis, dan akademisi. Dia adalah seorang profesor Amerika
keperawatan di University of Michigan . Dia menciptakan Model Promosi Kesehatan.
Dia telah ditetapkan sebagai Legenda Hidup Akademi Keperawatan Amerika. Nola J.
Pender, PhD, RN, FAAN meraih gelar BS pada tahun 1964 dan gelar MA pada tahun
1965 dari Michigan State University di East Lansing, MI. Dia menerima gelar PhD.
dari Northwestern University of Evanston, IL pada tahun 1969. Dia adalah seorang
pendidik perawat selama lebih dari 40 tahun (Wikipedia,).

Selama studi doktornya, Pender menjadi tertarik pada promosi kesehatan. Dia
mengatakan bahwa dia dipengaruhi oleh penasihat doktoral bernama James Hall, yang
mempelajari bagaimana pikiran orang membentuk motivasi dan perilaku mereka. Pada
tahun 1982, Pender mempublikasikan Model Promosi Kesehatannya . Ia juga menulis
buku teks, Promosi Kesehatan dalam Praktik Keperawatan ; beberapa edisi buku telah
diterbitkan. Publikasi-nya termasuk delapan buku pelajaran dan 50 tulisan ilmiah.

Dia menikah dengan Albert Pender, seorang profesor bisnis dan ekonomi.
Mereka memiliki dua anak. Pender diberi nama Legenda Hidup Akademi
Keperawatan Amerika pada tahun 2012. Penghargaan ini hanya diberikan kepada
beberapa lusin perawat yang telah memberikan kontribusi luar biasa untuk profesi ini.
Pender adalah presiden akademi dari 1991 hingga 1993.

b. Sejarah Nolla J. Pender


Teori model konseptual Nolla J. Pender dilatar belakangi oleh adanya suatu
bentuk pergeseran paradigma, dimana pergeseran paradigma ini terjadi dalam suatu
bentuk pemberian pelayanan kesehatan yang menitikberatkan pada paradigma kesehatan
dan keperawatan yang lebih holistik dalam memandang sebuah penyakit dan berbagai
gejala penyebabnya, bukan sebagai fokus pelayanan kesehatan saja. Pada perubahan
paradigma inilah yang menjadikan perawat sebagai posisi kunci dalam berbagai peran
dan fungsinya dalam melakukan pelayanan kesehatan. Hampir semua lapisan dibidang
pelayanan kesehatan dalam melakukan pelayanan promosi dan preventif (pencegahan)
kesehatan dilakukan oleh para perawat. Oleh karena adanya promosi dan preventif
kesehatan yang cenderung dilakukan dan diupayakan oleh perawat inilah lahir sebuah
teori dan model konseptual dari Nolla J. Pender yang berjudul “ Health Promotion Model
“ atau model promosi kesehatan.

Nolla J. Pender lahir pada tanggal 16 Agustus 1941 di Lansing, Michigan.


Ketertarikan pada keperawatan bermula dari Nolla J. Pender berusia 7 tahun, pada saat
mengamati para perawat yang sedang memberi asuhan keperawatan pada bibinya di rumah
sakit. Keinginannya untuk memberikan perawatan kepada orang lain dikembangkan
melalui pengalaman dan pendidikan yang ia yakini sebagai profesi yang menolong orang
lain.

Pada tahun 1962 meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima
bekerja di unit bedah RS Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di Universitas State
Michigan di East Lansing, dan gelar MA pada bidang pertumbuhan dan perkembangan di
Universitas Michigan di raih pada tahun 1965. Gelar Ph.D di bidang psikolog dan
pendidikan diraih tahun 1969 dari Universitas North Western di Evanston. Illinois.

Pernihakannya dengan Albert Pender seorang asisten professor di bidang bisnis dan
ekonomi memberikan inspirasi menghasilkan sebuah tulisan tentang keperawatan dalam
perspektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konseptual
kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan
tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut
mengidentifikasi faktor-faktor yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan
tindakan yang diperlukan individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi
pertama promosi kesehatan dalam praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep
promosi optimal tentang kesehatan dan perlunya pencegahan penyakit. Model promosi
kesehatan pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep teori health promotion menurut Nola J Pender
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui dan memahami sejarah dan profil konsep teori health
promotion menurut Nola J Pender
b) Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar health promotion menurut Nola
J Pender
c) Untuk mengetahui dan memahami penerapan konsep teaori health promotion
menurut Nola J Pender dalam bidang pelayanan, kemasyarakatan, pendidikan
dan penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

Nolla J. Pender pada tahun 1982 dalam upaya untuk menjelaskan bagaimana
orang melihat kesehatan mereka dan bagaimana latar belakang dan kekuatan lingkungan
tindakan pribadi langsung; akhirnya, fungsinya adalah untuk memprediksi potensi
perilaku kesehatan yang positif untuk kelompok individu atau (Sakraida 2014). Promosi
kesehatan di mana-mana dalam keperawatan. Oleh karena itu, model ini dapat diterapkan
dalam arti luas. Namun, hal itu dapat diterapkan pada tingkat individu sedangkan
akuntansi untuk pengalaman sosial budaya yang unik untuk menjelaskan fenomena
perilaku mempromosikan kesehatan (Kearney-Nunnery, 2008). Pender merevisi model
ini terakhir pada tahun 2006 untuk lebih meningkatkan kegunaannya dalam
mengembangkan intervensi keperawatan dalam mempromosikan kesehatan (McCullagh,
2013). Revisi menekankan peran bahwa harapan memiliki dalam memprediksi
kemanjuran intervensi keperawatan dan meningkatkan status kesehatan klien (Ho,
Berggren & Dahlborg-Lyckhage, 2010).

HPM membagi proposisi utama dalam tiga kategori utama: karakteristik individu
dan pengalaman, kognisi perilaku spesifik dan mempengaruhi, dan hasil perilaku (Kazer
& Fitzpatrick, 2012). Penentu utama lebih dikategorikan dalam proposisi ini untuk
memprediksi perilaku mempromosikan kesehatan. Kognisi perilaku spesifik
diidentifikasi sebagai manfaat yang dirasakan tindakan, hambatan untuk bertindak, self-
efficacy, aktivitas terkait mempengaruhi, pengaruh interpersonal, dan pengaruh
situasional (Sakraida 2014). Komitmen seseorang untuk sebuah rencana tindakan, serta
tuntutan dan preferensi bersaing selanjutnya diukur untuk memprediksi hasil
(McCullagh, 2013).

McCullagh (2013) menegaskan bahwa inti dari HPM didasarkan pada teori-teori
perilaku manusia, yang menganalisis dinamika motivasi pribadi; yang paling
berpengaruh adalah teori sosial-kognitif (SCT) dan teori kepentingan (EVT). Hambatan
tindakan yang bisa dikembangkan untuk tindakan keperawatan tetapi sangat tergantung
pada kesiapan untuk bertindak oleh pasien (Stark, Chase, & DeYoung, 2010). Apakah
aktual atau yang dirasakan, hambatan untuk tindakan mungkin termasuk "waktu,
ketidaknyamanan, kesulitan perilaku, serta biaya personal" (Stark et al., 2010). tuntutan
attentional seperti kemampuan untuk multitask dan memproses informasi baru, serta
tuntutan afektif, yang mencakup reaksi emosional terhadap stres, kesepian, dan kerugian
harus dipertimbangkan karena dapat membatasi perilaku promosi kesehatan, terutama
pada populasi lanjut usia (Stark et al., 2010). Menurut McGuire & Anderson, hambatan
yang dirasakan diidentifikasi sebagai faktor yang paling dominan yang mempengaruhi
perilaku promosi kesehatan.

Asumsi utama dari teori ini fokus pada unsur-unsur paradigma yang Pender
gambarkan yakni:

1. Manusia
Manusia sebagai makhluk holistik yang berusaha untuk mewujudkan sebuah
negara yang optimal dari aktualisasi diri dengan menggunakan atribut bawaan dan
eksistensial untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai keseimbangan
(Sakraida 2014). Isyarat ini sementara membimbing seseorang menuju negara yang
sejahtera sepanjang kontinum melalui jalur yang paling resistensi. Meskipun manusia
tersebut dipandang sebagai diri regulator independen, penyedia layanan kesehatan
berpengaruh dalam memprovokasi perubahan gaya hidup dengan peran-pemodelan
dan memberikan wawasan (Sakraida 2014). HPM ini didorong oleh persepsi klien
keberhasilan; apakah perilaku akan menghasilkan hasil yang diinginkan tergantung
pada upaya yang dilakukan dan tingkat kesulitan.

Manusia dalam model promosi kesehatan mengacu pada individu yang


merupakan fokus utama dari model pender ini, setiap orang memiliki karakteristik
pribadi yang unik dan pengalaman yang mempengaruhi tindakan selanjutnya. Diakui
bahwa individu belajar perilaku kesehatan dari keluarga dan comunity, sehingga
model mencakup komponen untuk penilaian dan intervensi pada keluarga dan
comunity tingkat serta pada tingkat individu.

Konsep Pender tentang manusia tersebut adalah jumlah dari pengalaman dan
kategori atribut pribadi termasuk biologis, psikologis, dan pengaruh sosial budaya
(Sakraida 2014). Lebih khusus, Pender mencari pandangan yang paling komprehensif
dan optimis manusia dan mendefinisikan status kesehatan sebagai keadaan halus
keseimbangan antara masing-masing orang dan atau lingkungannya (McCullagh,
2013). Orang berusaha untuk pertumbuhan dan kemampuan beradaptasi dalam
lingkungan hisor nya.

2. Lingkungan
Lingkungan dalam teori Pender ini didefinisikan sebagai pengaruh
interpersonal dan situasional, bukan kekuatan statis. Lingkungan mengacu pada
keadaan fisik, interpersonal, dan ekonomi di mana orang hidup. Kualitas lingkungan
tergantung pada tidak adanya zat beracun, ketersediaan makanan dan sebagainya.

3. Sehat
Model Pender ini memandang kesehatan sebagai keadaan makhluk yang
bervariasi dalam tingkat sepanjang kontinum, yang dipengaruhi oleh pengubah
internal dan eksternal. "Pender mendefinisikan kesehatan sebagai aktualisasi potensi
manusia yang melekat dan diperoleh melalui perilaku yang diarahkan pada tujuan,
perawatan diri yang kompeten, dan hubungan yang memuaskan dengan orang lain
untuk menjaga integritas struktural dan harmoni "(McCullagh, 2013).

4. Perawat
Dalam model Pender ini perawat memainkan peran utama dalam memberikan
informasi yang lengkap dan akurat kepada klien untuk mempromosikan self-efficacy,
yang dibuat lebih efektif bila kepercayaan praktisi dirasakan dalam keterampilan nya
sendiri/ pengetahuan yang luas. Tujuan utama dari perawat adalah untuk membantu
orang dan bisa merawat diri sendiri.

a. Model Promosi Kesehatan Menurut Nolla J. Pender


1. Pengertian Teori Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model/HPM)
Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingkungan fisik dan interpesonalnya dalam berbagai dimensi. Model ini
mengintegrasikan teori nilai harapan (Expectancy-value) dan teori kognitif sosial (Social
Cognitive Theory) dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang
holistik. Bagan RPM dapat dilihat sebagai berikut:
Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender

Faktor persepi kognitif Factor modifikasi Partisipasi dlm perilaku


peningkatan kesehatan

Persepsi control kesehatan Karakteristik demografi

Menetapkan perilaku
Persepsi efektifitas diri
Karakteristik biologi
promosi kesehatan

Definisi kesehatan Syarat untuk bertindak


interpersonal

Persepsi status kesehatan


Factor situasi

Persepsi manfaat perilaku


promosi kesehatan

Persepsi hambatan
terhadap perilaku promosi
kesehatan
Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender

2. Komponen Teori Model Promosi Kesehatan


Adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai beriku .
a. Teori Nilai Harapan (Etpectancy-Value Theory)
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan
ekonomis. Seseorang akan mulai bertindak dari perilakunya akan tetap digunakan
dalam dirinya, ada 2 hal pokok yaitu :

1) Hasil tindakan bernilai positif


2) Pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang diinginkan.
b. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
Teori model interaksi yang meliputi Iingkungan, manusia dan perilaku
yang saling mempengaruhi. Teori ini menekankan pada:

1) Pengarahan diri (self direction)


2) Pengaturan diri (self regulation)
3) Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy).
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar:

1) Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai petunjuk untuk


tindakan yang akan datang.
2) Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian yang akan muncul dan
merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu
3) Belajar dari pengalaman orang lain. Menetapkan peraturan untuk generasi dan
mengatur perilaku melalui observasi tanpa perlu melakukan trial dan error
4) Pengaturan diri menggunakan standar internal dan reaksi evaluasi diri untuk
memotivasi dan mengatur perilaku, mengatur lingkungan eksternal untuk
menciptakan motivasi dalam bertindak.
5) Refleksi diri, berpikir tentang proses pikir seseorang dan secara aktif
memodifikasinya.
Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui observasi dan refleksi
diri. Kepercayaan diri terdiri dari :

1) Pengenal diri (self atribut)


2) Evaluasi diri (self evaluation)
3) Kemajuan diri (self efficacy).
Kemajuan diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan-
tindakan tertentu yang berkembang melalui pengalaman, belajar dari pengalaman
yang lain persuasi verbal dan respons badaniah terhadap situasi tertentu.
Kemajuan diri merupakan fungsi dari kemampuan (capability) yang berlebihan yang
membentuk kompetensi dan kepercayaan diri. Kemajuan adalah konstruksi sentral dari
HPM.

3. Asumsi dari Model Promosi Kesehatan


a. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana mereka dapat
mengekspresikan keunikannya.
b. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk
penilaian terhadap kemampuannya.
c. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba
mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
d. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
e. Individu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang kompleks, berinteraksi
dengan lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang
diubah secara terus menerus.
f. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
g. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting
untuk perubahan perilaku.
4. Proposisi Model Promosi Kesehatan
a. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi
kepercayaan dan perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
b. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan
keuntungan yang bernilai bagi dirinya.
c. Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan
tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku nyata.
d. Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan
tindakan dan perbuatan dari perilaku.
e. Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada
perilaku kesehatan spesifik.
f. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat
menambah hasil positif.
g. Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku,
maka kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
h. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu
menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang
sudah ada.
i. Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal
yang penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk
berperilaku promosi kesehatan.
j. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau
mengurangi keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
k. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih
memungkinkan perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu
yang lama.
l. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku
yang diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan
kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia.
m. Komitmen pada rencana  kegiatan kurang menunjukkan  perilaku yang
diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada
perilaku yang diharapkan.
n. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan
lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.
b. Penjelasan Model HPM Pender

Kerangka Konseptual Model Promosi Kesehatan


Hasil Perilaku
Sifat2 & Pengalaman Perilaku Spesifik
Individu Pengetahuan dan Sikap

Keuntungan2 dari
tindakan yang dirasakan
Kebutuhan bersaing
Hubungan dengan segera (control rendah)
Penghambat2 untuk & Pilihan2 (Kontrol
perilaku sebelumnya bertindak yang dirasakan tinggi

Kemajuan diri
dirasakan
Tindakan yang terkait
Faktor Pribadi; yang mempengaruhi
Komitment pd Metode
biologi,psikologis, Rencana Perilaku
social budaya Tindakan Promosi
Pengaruh hubungan Kesehatan
interpersonal (klg, (HPM)
kelompok, provider),
norma dukungan dan
model

Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan;
estetika
Bab III

Penutup

Kesimpulan

Menururt pendapat dari kelompok kami teori Nola J Pender sangat

Anda mungkin juga menyukai