Kondisi pandemi COVID-19 dengan New normal ini mengharuskan kita untuk menjaga
kesehatan diri sendiri agar tidak mudah terserang penyakit ini, tidak terkecuali bagi penderita Diabetes
Mellitus (DM).
DM atau kerap disebut dengan penyakit kencing manis (gula) adalah suatu penyakit metabolic
yang ditandai dengan gula dalam darah meningkat. Penyakit ini biasa biasa ditandai dengan keluhan
sering haus (polidipsi), sering lapar (poliphagi), sering kecing (poliuria) dan berat badan yang cepat
menurun.
Komplikasi penderita DM dibagi menjadi komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler serta
gangguan sistem saraf (neuropati). Komplikasi makrovaskuler umumnya mengenai organ jantung
(koroner), otak (stroke) dan pembuluh darah; komplikasi mikrovaskuler mengenai ginjal (gagal ginjal)
dan mata (retinopati); sedangkan gangguan sistem saraf (neuropati) ditandai dengan kebas-kebas,
kesemutan, dan kulit kering.
DM juga merupakan salah satu penyakit imunokompromise, yaitu suatu penyakit yang memiliki
kemampuan sistem imun yang rendah sehingga mudah terkena infeksi dan memperburuk reaksi
inflamasi (peradangan). Selain DM, yang termasuk penyakit compromise adalah penyakit TBC, Gagal
ginjal, HIV dan lain sebagainya. Pada saat pandemi COVID-19 ini banyak penderita DM yang
mederita penyakit COVID-19, seperti yang dilaporkan data dari RS Karyadi Semarang (maret-juli
2020) bahwa hampir setengah pasien pasien COVID-19 disertai dengan komorbid DM, dan bahkan
angka kematian COVID-19 meningkat pada penderita yang disertai dengan DM.
Melihat fenomena ini, maka penting untuk melakukan pencegahan komplikasi penyakit DM,
bukan hanya pencegahan makro dan mikrovaskuler saja, namun juga perlu diperhatikan untuk
pencegahan infeksi pada penderita DM.
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi DM, terutama pada saat
pandemi COVID-19 seperti saat ini antara lain:
1. Konsisten menerapkan 3M
Himbaun ini telah disampaikan oleh Satgas COVID-19, agar masyarakat menerapakan 3M
(memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumuan, serta mencuci tangan) tidak
terkecuali penderita DM. Seperti disebutkan diatas bahwa DM adalah penyakit
imunokompromise, sehingga apabila terkena atau terular virus dalam jumlah sedikit saja bisa
menimbulkan infeksi terutama infeksi paru. Oleh karena itu untuk penderita DM sebaiknya
mengikuti himbaun Satgas COVID-19 demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.
4. Olahraga teratur
Olah raga merupakan salah satu pilar pengelolaan DM. Olah raga yang disarankan adalah olah
raga yang dilakukan secara teratur 3-5 hari seminggu selama 30-45 menit dengan jenis olah
raga yang bersifat aerobik, seperti jogging, bersepeda, dan berenang. Pada masa pandemi
seperti ini, saat melakukan olah raga juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan
(menerapkan 3M). Dengan melakukan olah raga badan menjadi sehat, berat badan turun, gula
terkontrol, kolesterol turun, dan tekanan darah pun stabil.
6. Mengurangi Stress
Saat pandemi seperti ini semua sektor mengalami kemunduruan. Hal ini dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan psikis kita. Bagi penderita DM, stress dapat menyebabkan peningkatan
katekolamin dan glucagon yang memicu kadar gula darah tinggi. Teknik mengurangi stress
dapat dilakukan seperti dengan relaksasi meditasi, latihan pasrah diri (LPD), serta ibadah.
Notulen