Anda di halaman 1dari 21

NUTRISI PADA PASIEN HIV AIDS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan HIV-AIDS

STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK


PROGRAM PENDIDIKAN NERS
2019
NUTRISI PADA PASIEN
HIV AIDS
Kami dari kelompok 5:
1. Danang Satrio Damar Panuluh
2. Ariesta Adelia
3. Dwi Umayanti
4. Hayu Meivita Sari
5. Luthfia Wilda Akmala
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi yang baik sangatlah penting untuk kesehatan setiap orang,
terutama untuk orang yang memiliki HIV (human
immunodeficiency virus) AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome). karena hal tersebut memainkan peran yang penting dalam
kesehatan kekebalan tubuh dan kemampuan untuk melawan infeksi,
nutrisi yang baik juga membantu mengendalikan gejala komplikasi
HIV-AIDS dan membantu mengendalikan efek samping proses obat.
Oleh karena itu, asuhan nutrisi pada pasien HIV-AIDS sangat
penting untuk dibahas dengan tujuan meningkatkan kekebalan tubuh
pasien HIV-AIDS, sehingga kualitas hidup mereka akan lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi nutrisi?

2. Bagaimanakah nutrisi pada pasien dengan HIV AIDS?

3. Bagaimanakah pentingnya nutrisi pada pasien dengan HIV AIDS?

4. Bagaimanakah prinsip pemberian nutrisi?

5. Apakah bahan makanan yang dianjurkan diberi pada pasien dengan


HIV AIDS?

6. Bagaimanakah nutrisi pada pasien HIV AIDS dengan obesitas?

7. Bagaimanakah nutrisi pada pasien HIV AIDS dengan wasting syndrom?

8. Bagaiamanakah nutrisi pada pasien HIV AIDS dengan anemia?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nutrisi

Nutrisi Gizi

Definisi kandungan zat dalam makanan


Nutrisi
sehat yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan organ
tubuh secara optimal.
yaitu melalui
Bagaimana cara pemecahan sari-sari
perolehan makanan oleh sistem
nutrisi..???? pencernaan.
Nutrisi dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan,
yaitu makronutrisi dan mikronutrisi.
Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah yang lebih besar (protein,
karbohidrat, lemak).
Sebaliknya, zat gizi mikro adalah zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit di dalam tubuh
(vitamin dan mineral).
B. Nutrisi Untuk Pasien HIV AIDS

1. Makanan Bertepung.
2. Buah-buahan dan sayuran.
3. Lemak
4. Produk susu.
5. Makanan tinggi lemak dan asin.
C. Pentingnya Nutrisi Untuk Pasien HIV-AIDS

1 Memerangi HIV

Melindungi Tubuh
2
3 Meningkatkan kualitas hidup

4 Mengelola Koinfeksi
D. Prinsip Pemberian Nutrisi

1. Intervensi gizi yang agresif bagi pasien-pasien dengan penurunan berat badan
yang bermakna.
2. Jika kadar albumin turun hingga di bawah 2,8 mg/dL, dukung dengan preparat
suplemen nutrisi enteral harus dipertimbangkan dengan asupan kalori yang cukup
(35-40kcal/hari) akan membantu menaikkan kadar albumin atau paling tidak
mencegah penurunan lebih lanjut.
3. Pasien-pasien yang dirawat dengan infeksi oportunistik harus mendapatkan
semua vitamin dan mineral dengan takaran yang menyamai 100-200% AKG.
4. Pasien-pasien diare (ekskresi feses lebih dari 500 ml/hari) harus
mendapat preparat suplemen vitamin larut air dengan takaran
200-300 AKG disamping sulfat dan magnesium serta kalium
untuk mempertahankan kadar yang normal dalam serum.
5. Suplemen gizi dapat diberikan untuk meningkatkan asupan
kalori dengan mempertimbangkan penerimaan pasien yang
mungkin terbatas.
6. Nutrisi parenteral total hanya diberikan pada pasien-pasien
yang tidak bisa menerima nutrisi enternal akbita melabsorpsi
yang signifikan.
E. Bahan Makanan yang Dianjurkan untuk
Pasien HIV AIDS
F. Nutrisi pada Pasien HIV AIDS dengan Obesitas
1. Batasi konsumsi makanan yang diberikan pemanis tambahan berupa glukosa,
fruktosa, maltosa, dekstrosa, dan sirup jagung.
2. Kurangi asupan garam sebanyak < 6 g/hari atau 2300 mg/hari. Garam atau
makanan asin dapat meningkatkan kadar cairan tubuh dan akan meningkatkan
tekanan darah.
3. Dianjurkan untuk makan secara teratur dengan pembatasan kalori. Lupa
makan atau membatasi frekuensi makan justru dapat menyebabkan tubuh lapar
dan makan banyak sebagai gantinya. Makan 5-6 kali sehari dalam porsi yang
lebih kecil. Makan berlebihan dapat meningkatkan berat badan yang berujung
kepada peningkatan faktor risiko penyakit jantung.
4. Konsumsi makanan dengan kadar protein yang cukup (produk susu,
daging).
5. Dianjurkan untuk menjaga kadar cairan tubuh dengan minum 8
gelas perhari.
6. Untuk asupan karbohidrat, pilih bahan makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks yang penuh serat seperti oats, pasta dari
gandum, nasi merah, quinoa, roti gandum dan kentang. Hindari
pemilihan jenis karbohidrat yang mengandung gula sederhana.
7. Sayur dan buah sebagai komponen makanan paling penting untuk
orang obesitas. Selain mengandung karbohidrat sebagai energi, sayur
dan buah juga mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
8. Protein Ada 2 jenis protein yang bisa dikonsumsi, protein nabati, dan
protein hewani. Protein nabati seperti tahu dan tempe yang sering kita
jumpai. Sedangkan untuk protein hewani pilih jenis protein yang
cenderung rendah lemak, seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit.
Kurangi konsumsi daging merah. jeroan binatang, dan sumber
makanan yang mengandung protein dengan digoreng-goreng.
9. Sumber lemak biasanya didapatkan dari berbagai jenis minyak. Maka
itu, pilihlah jenis minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak
canola, dan minyak alpukat. Hindari makanan yang digoreng,
karena mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang bisa
menambahkan timbunan lemak tubuh.
Wasting Syndrome G. Nutrisi Pada Pasien HIV AIDS Dengan
Wasting Syndrom

Pusat Pengendalian dan Pencegahan 1.Makan makanan yang lengkap mengandung


Penyakit Amerika (CDC) mengenali
kalori serta bergizi, bukan hanya tinggi
“wasting syndrome” sebagai kondisi AIDS
pada tahun 1987. Sindrom “wasting” ini kalori saja.
didefinisikan sebagai penurunan berat
2. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
badan setidaknya 10% beserta diare atau
kelemahan dan demam kronis untuk 3. Makan snack di antara waktu makan besar.
setidaknya 30 hari. Dalam prakteknya,
4. Minum minuman yang juga mengandung
setiap penurunan berat badan tak terduga
sebesar itu biasanya dianggap sebagai kalori.
sindrom “wasting”.
H. Nutrisi Pada Pasien HIV
AIDS Dengan Anemia

1. Zat Besi
2. Asam Folat
3. Vitamin B12
4. Vitamin C
Add a Slide Title - 4

Anda mungkin juga menyukai