Nutrisi Gizi
1. Makanan Bertepung.
2. Buah-buahan dan sayuran.
3. Lemak
4. Produk susu.
5. Makanan tinggi lemak dan asin.
C. Pentingnya Nutrisi Untuk Pasien HIV-AIDS
1 Memerangi HIV
Melindungi Tubuh
2
3 Meningkatkan kualitas hidup
4 Mengelola Koinfeksi
D. Prinsip Pemberian Nutrisi
1. Intervensi gizi yang agresif bagi pasien-pasien dengan penurunan berat badan
yang bermakna.
2. Jika kadar albumin turun hingga di bawah 2,8 mg/dL, dukung dengan preparat
suplemen nutrisi enteral harus dipertimbangkan dengan asupan kalori yang cukup
(35-40kcal/hari) akan membantu menaikkan kadar albumin atau paling tidak
mencegah penurunan lebih lanjut.
3. Pasien-pasien yang dirawat dengan infeksi oportunistik harus mendapatkan
semua vitamin dan mineral dengan takaran yang menyamai 100-200% AKG.
4. Pasien-pasien diare (ekskresi feses lebih dari 500 ml/hari) harus
mendapat preparat suplemen vitamin larut air dengan takaran
200-300 AKG disamping sulfat dan magnesium serta kalium
untuk mempertahankan kadar yang normal dalam serum.
5. Suplemen gizi dapat diberikan untuk meningkatkan asupan
kalori dengan mempertimbangkan penerimaan pasien yang
mungkin terbatas.
6. Nutrisi parenteral total hanya diberikan pada pasien-pasien
yang tidak bisa menerima nutrisi enternal akbita melabsorpsi
yang signifikan.
E. Bahan Makanan yang Dianjurkan untuk
Pasien HIV AIDS
F. Nutrisi pada Pasien HIV AIDS dengan Obesitas
1. Batasi konsumsi makanan yang diberikan pemanis tambahan berupa glukosa,
fruktosa, maltosa, dekstrosa, dan sirup jagung.
2. Kurangi asupan garam sebanyak < 6 g/hari atau 2300 mg/hari. Garam atau
makanan asin dapat meningkatkan kadar cairan tubuh dan akan meningkatkan
tekanan darah.
3. Dianjurkan untuk makan secara teratur dengan pembatasan kalori. Lupa
makan atau membatasi frekuensi makan justru dapat menyebabkan tubuh lapar
dan makan banyak sebagai gantinya. Makan 5-6 kali sehari dalam porsi yang
lebih kecil. Makan berlebihan dapat meningkatkan berat badan yang berujung
kepada peningkatan faktor risiko penyakit jantung.
4. Konsumsi makanan dengan kadar protein yang cukup (produk susu,
daging).
5. Dianjurkan untuk menjaga kadar cairan tubuh dengan minum 8
gelas perhari.
6. Untuk asupan karbohidrat, pilih bahan makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks yang penuh serat seperti oats, pasta dari
gandum, nasi merah, quinoa, roti gandum dan kentang. Hindari
pemilihan jenis karbohidrat yang mengandung gula sederhana.
7. Sayur dan buah sebagai komponen makanan paling penting untuk
orang obesitas. Selain mengandung karbohidrat sebagai energi, sayur
dan buah juga mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
8. Protein Ada 2 jenis protein yang bisa dikonsumsi, protein nabati, dan
protein hewani. Protein nabati seperti tahu dan tempe yang sering kita
jumpai. Sedangkan untuk protein hewani pilih jenis protein yang
cenderung rendah lemak, seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit.
Kurangi konsumsi daging merah. jeroan binatang, dan sumber
makanan yang mengandung protein dengan digoreng-goreng.
9. Sumber lemak biasanya didapatkan dari berbagai jenis minyak. Maka
itu, pilihlah jenis minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak
canola, dan minyak alpukat. Hindari makanan yang digoreng,
karena mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang bisa
menambahkan timbunan lemak tubuh.
Wasting Syndrome G. Nutrisi Pada Pasien HIV AIDS Dengan
Wasting Syndrom
1. Zat Besi
2. Asam Folat
3. Vitamin B12
4. Vitamin C
Add a Slide Title - 4