Anda di halaman 1dari 23

Makalah Gizi dan Diet

Pencegahan dan penganangan kekurangan vitamin, Anemia


kekurangan kalori protein stungting dan obesitas.

Dosen pengampu : A. Artifa sari, S. Kep., Ns., M. Kes.

Oleh:

Nama .: NIHA RAMADANI

Nim . : BT 2301038

Tingkat: 1B
Kata pengantar

Puji syukur atas kehadiran allah swt karena hanya dengan


rahmatnyalah saya akhirinya bias menyelesaikan tugas
INDIVIDU perkuliahan( GIZI DAN DIET) ini denganbaik tepat
pada waktunya.Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima
kasih kepada dosen pengampuh kami (IBU ARTIFASARI) yang
telah memberikan banyak bimbingan serta masukannya
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah perkuliahan
ini rasa terima kasih jg hendak kami ucapkan kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah
perkuliahan ini bisa selesai pada waktunya yang telah di
tentukan.Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak
referensi untuk menunjang penyusunan makalah perkuliahan
ini namun sya menyadari bahwa di dalam tugas kelompok
yang telah tersusun ini masih terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Sehingga saya mengharapkan masukan, kritikan
serta dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih
sempurna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bone,21 Maret 2024


DAFTAR ISI

MAKALAH JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

B.EUMUSAN MASALAH

C.TUJUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

A.Pencegahan dan penganangan kekurangan vitamin

B.Pencegahan dan penganangan Anemia

C.pencegahan dan penganangan kekurangan kalori protein

D pencegahan dan penanganan stunting dan obesitas

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada masalah gizi dapat menimbulkan suatu tidak seimbangnya tubuh


manusia dan dapat menimbulkan penyakit laiinya. Masalah gizi adalah
masalah Kesehatan masyarakat. Namun penanggulangannya tidak dapat
dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan Kesehatan saja.
Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi faktor, karena itu
pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sector yang terkait.

Kekurangan vitamin, anemia, kekurangan kalori protein, stungting dan


obesitas adalah suatu kondisi yang dialami oleh seseorang yang mengalami
malnutrisi, tentunya dari masalah-masalah tersebut diperlukann
penanganan dan pengobatan untuk menanggulangi masalah menyebabkan
resiko yang lebih besar.

B.RUMUSAN MASALAH

a. Pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin

b. Pencegahan dan penanganan Anemia

c. Pencegahan dan penanganan kekurangan kalori protein

d. Pencegahan dan penanganan stungting dan obesitas

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu vitamin, akibat dari kekurangan vitamin, dan
cara pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin

2. Untuk mengetahui apa itu anemia, akibat dari anemia, dan cara
pencegahan dan penanganan anemia

3. Untuk mengetahui apa itu stungting dan obesitas, akibat dari anemia, dan
cara pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin.

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah kecil untuk fungsi normal, pertumbuhan, dan perkembangan yang
sehat. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh secara mandiri dalam
jumlah yang cukup, sehingga harus diperoleh melalui konsumsi makanan
atau suplemen. Vitamin berperan penting dalam berbagai proses biologis,
termasuk metabolisme, sistem kekebalan tubuh, pembentukan tulang,
pembentukan darah, dan fungsi saraf. Terdapat beberapa jenis vitamin,
termasuk vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, vitamin E,
dan vitamin K, masing-masing dengan peran khusus dalam menjaga
kesehatan tubuh.

Adapun pencegahan dan penanganan


kekurangan vitamin sebagai berikut:
1. Konsumsi makanan bergizi: Makan makanan yang kaya
akan berbagai jenis vitamin seperti buah-buahan, sayuran,
biji-bijian, produk susu, dan protein hewani atau nabati.

2. Diversifikasi pola makan: Memastikan konsumsi


makanan dari berbagai kelompok makanan untuk
meminimalkan risiko kekurangan vitamin tertentu.

3. Pemberian suplemen: Jika diperlukan, dokter atau ahli


gizi dapat merekomendasikan suplemen vitamin untuk
memperbaiki kekurangan vitamin tertentu.

4. Konsumsi sumber vitamin alami: Lebih disarankan untuk


mendapatkan vitamin dari makanan alami daripada suplemen,
kecuali dalam kasus yang diperlukan.

5. Pemeriksaan kesehatan berkala:

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk


mendeteksi kekurangan vitamin secara dini dan mengambil
tindakan yang tepat.

6. Edukasi tentang gizi: Memperluas pengetahuan tentang


pentingnya gizi seimbang dan bagaimana menerapkannya dalam
polat makan sehari-hari.

7. Pengobatan kondisi yang mungkin memengaruhi penyerapan


vitamin: Misalnya, kondisi medis seperti celiac disease atau penyakit
pencernaan lainnya dapat mengganggu penyerapan nutrisi
termasuk vitamin. Pengobatan kondisi ini juga merupakan bagian
dari penanganan kekurangan vitamin.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, seseorang


dapat mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin untuk
mendukung kesehatan yang optimal.

B. ANEMIA
Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah
(eritrosit) dalam tubuh lebih rendah dari normal atau kadar
hemoglobin dalam darah berada di bawah level yang dianggap
normal. Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan eritrosit atau
hemoglobin mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa ke
jaringan tubuh, menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak
napas, pusing, dan kulit pucat. Ada berbagai jenis anemia yang
disebabkan oleh faktor-faktor seperti kekurangan zat besi,
defisiensi vitamin B12, kerusakan pada sel darah merah, atau
masalah genetik.

Adapun pencegahan dan penanganan


Anemia sebagai berikut:
1. Meningkatkan asupan zat besi: Konsumsi makanan yang
kaya zat besi seperti daging merah, ayam, ikan, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau, dan sereal yang
diperkaya zat besi.

2. Konsumsi makanan yang kaya vitamin B12 dan asam folat: Telur,
daging, produk susu, sayuran berdaun hijau, dan biji-bijian adalah
contoh makanan yang mengandung nutrisi penting ini.

3. Menghindari penyebab anemia:

Termasuk mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol,


menghindari merokok, dan mengontrol penyakit kronis seperti
penyakit radang usus dan gagal ginjal.

4. Suplemen zat besi: Jika diet saja tidak cukup, dokter bisa
merekomendasikan suplemen zat besi.

5. Pengobatan medis: Dalam kasus anemia yang parah atau kronis,


mungkin diperlukan pengobatan medis seperti transfusi darah,
terapi hormonal, atau obat-obatan tertentu.

C.kekurangan kalori protein


Definisi kurang kalori protein adalah kondisi di mana
seseorang tidak mendapatkan cukup asupan kalori dan protein
yang dibutuhkan oleh tubuh mereka. Ini berarti tidak hanya
kekurangan protein, tetapi juga kekurangan kalori secara
keseluruhan. Kurangnya asupan kalori dan protein dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelemahan
otot, penurunan berat badan yang tidak sehat, gangguan
pertumbuhan, dan masalah imun.
ADAPUN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKURANGAN KALORI PROTEIN
1. Konsumsi Makanan Kaya Protein: Pastikan diet Anda mencakup
sumber protein yang sehat, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur,
produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

2. Seimbangkan Asupan Kalori: Perhatikan asupan kalori Anda agar


mencukupi kebutuhan tubuh Anda. Jangan hanya fokus pada
asupan protein saja, tetapi juga pastikan Anda mendapatkan cukup
kalori dari berbagai sumber makanan.

3. Perencanaan Menu: Buatlah rencana makanan sehat yang


mencakup berbagai jenis makanan untuk memastikan asupan
protein dan kalori yang seimbang setiap hari.

4. Konsultasi dengan Ahli Gizi: Jika Anda memiliki kekhawatiran


tentang asupan kalori dan protein Anda, konsultasikan dengan ahli
gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan
kebutuhan individu Anda.

5. Pemantauan Kesehatan: Pantau berat badan dan kesehatan secara


berkala untuk memastikan Anda tidak mengalami kekurangan
kalori protein atau masalah kesehatan lainnya.

6. Suplemen Protein: Dalam beberapa kasus, suplemen protein


mungkin diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki kesulitan
mencapai asupan protein yang adekuat melalui makanan biasa.
7. Perhatikan Kondisi Khusus: Jika Anda memiliki kondisi kesehatan
tertentu, seperti penyakit kronis atau aktivitas fisik yang intens,
perhatikan kebutuhan tambahan protein dan kalori yang mungkin
diperlukan.

D.stunting dan obesitas


Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak
akibat kurang gizi kronis, yang menyebabkan anak memiliki
tinggi badan lebih pendek dari standar usianya. Sedangkan
obesitas adalah kondisi kelebihan berat badan yang disebabkan
oleh akumulasi lemak tubuh yang berlebihan, yang dapat
meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes,
penyakit jantung, dan hipertensi.

ADAPUN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN


KEKURANGAN STUNTING DAN OBESITAS

Pencegahan Stunting:

1. Pemberian gizi yang seimbang dan bergizi kepada anak sejak dini,
termasuk ASI eksklusif selama 6 bulan.

2. Peningkatan akses terhadap makanan bergizi dan suplemen gizi


jika diperlukan.
3. Pendidikan gizi bagi orang tua dan masyarakat tentang
pentingnya nutrisi dalam pertumbuhan anak.

4. Penyuluhan tentang praktik pemberian makanan yang baik dan


aman bagi anak.

Penanganan Stunting:

1. Intervensi gizi yang terfokus pada anak-anak yang mengalami


stunting, termasuk pemberian makanan tambahan.

2. Pemantauan pertumbuhan anak secara teratur dan pemberian


perawatan medis jika diperlukan. 3. Program stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk meningkatkan
kesehatan secara menyeluruh.

Pencegahan Obesitas:

1. Promosi gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan


aktifitas fisik teratur.

2. Pengurangan konsumsi makanan tinggi lemak dan gula serta


minuman bersoda.

3. Pendidikan tentang pentingnya kebiasaan makan sehat dan


olahraga sejak usia dini.

4. Pembatasan paparan terhadap iklan makanan tidak sehat yang


ditujukan kepada anak-anak.

Penanganan Obesitas:
1. Perubahan pola makan yang sehat dan teratur, serta peningkatan
aktivitas fisik.

2. Program pengurusan berat badan yang dipantau oleh profesional


kesehatan.

3. Pendidikan dan dukungan psikologis untuk membantu individu


mengubah perilaku makan dan gaya hidup.

4. Terapi medis atau bedah mungkin diperlukan dalam kasus


obesitas yang parah.

PILIHAN GANDA

•Vitamin

1. Soal: Cara terbaik untuk mencegah kekurangan vitamin D adalah


dengan:

a) Mengonsumsi makanan kaya vitamin D saja

b) Berjemur di bawah sinar matahari selama 10-30 menit setiap hari

c) Mengonsumsi suplemen vitamin D saja

d) Menghindari sinar matahari

Jawaban: b) Berjemur di bawah sinar matahari selama 10-30 menit


setiap hari.

2. Soal: Kekurangan vitamin C dapat diatasi dengan:

a) Berjemur di bawah sinar matahari

b) Mengonsumsi makanan kaya vitamin C dan, jika perlu, suplemen


c) Mengonsumsi banyak produk susu

d) Meminum banyak kopi

Jawaban: b) Mengonsumsi makanan kaya vitamin C dan, jika perlu,


suplemen

3. Soal: Pencegahan kekurangan vitamin B12 melibatkan:

a) Mengonsumsi banyak daging merah

b) Mengonsumsi banyak makanan berprotein

c) Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 dan, jika perlu,


suplemen

d) Berolahraga secara teratur

Jawaban: c) Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 dan, jika


perlu, suplemen

4. Soal: Cara mengatasi kekurangan vitamin A adalah dengan:

a) Mengonsumsi banyak makanan berminyak

b) Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A dan, jika perlu,


suplemen

c) Minum banyak air putih

d) Mengonsumsi banyak makanan manis

Jawaban: b) Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A dan, jika


perlu, suplemen

5. Soal: Pencegahan kekurangan vitamin K melibatkan:

a) Menghindari konsumsi sayuran hijau


b) Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin K dan, jika perlu,
suplemen

c) Mengonsumsi makanan berlemak

d) Tidak melakukan olahraga

Jawaban: b) Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin K dan, jika


perlu, suplemen

•Anemia

1. Soal: Cara terbaik untuk mencegah

anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi adalah


dengan:

a) Menghindari makanan yang mengandung zat besi

b) Makan makanan kaya zat besi dan, jika diperlukan,


mengonsumsi suplemen zat besi

c) Hanya mengonsumsi makanan ringan

d) Berpuasa secara teratur

Jawaban: b) Makan makanan kaya zat besi dan, jika


diperlukan,

mengonsumsi suplemen zat besi

2. Soal: Pencegahan anemia pada ibu hamil melibatkan:


a) Mengonsumsi alkohol secara teratur

b) Meminum kopi setiap hari

c) Pemeriksaan rutin ke dokter dan konsumsi suplemen


besi sesuai anjuran dokter

d) Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi

Jawaban: c) Pemeriksaan rutin ke dokter dan konsumsi


suplemen besi sesuai anjuran dokter

3. Soal: Cara mengatasi anemia akibat defisiensi vitamin


B12 adalah dengan:

a) Mengonsumsi lebih banyak daging dan produk hewani

b) Menjalani diet vegetarian secara ketat

c) Berolahraga berat setiap hari

d) Menghindari konsumsi buah- buahan

Jawaban: a) Mengonsumsi lebih banyak daging dan produk


hewani

4. Soal: Penanganan anemia yang disebabkan oleh


kekurangan folat melibatkan:

a) Menghindari konsumsi sayuran hijau


b) Mengonsumsi makanan kaya folat dan, jika diperlukan,
mengonsumsi suplemen folat

c) Hanya makan makanan ringan

d) Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung folat

Jawaban: b) Mengonsumsi makanan

kaya folat dan, jika diperlukan, mengonsumsi suplemen


folat

5. Soal: Pencegahan anemia pada anak- anak termasuk:

a) Mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara


teratur

b) Hanya makan makanan cepat saji

c) Tidak minum air putih

d) Menghindari konsumsi buah- buahan

Jawaban: a) Mengonsumsi makanan bergizi dan


berolahraga secara teratur

•kekurangan kalori protein

1. Apa yang dimaksud dengan kekurangan kalori protein


(Kwashiorkor)?

A. Kekurangan energi kronis


B. Kekurangan vitamin dan mineral

C. Kekurangan protein yang signifikan meskipun kalori


mungkin cukup

D. Kekurangan asam lemak esensial

Jawaban: C. Kekurangan protein yang signifikan meskipun


kalori mungkin cukup

2. Manakah di bawah ini yang merupakan strategi efektif


untuk pencegahan kekurangan kalori protein?

A. Mengonsumsi diet tinggi lemak

B. Meningkatkan konsumsi protein dan kalori yang


seimbang

C. Menghindari konsumsi daging dan produk hewani

D. Memperbanyak konsumsi makanan olahan

• Jawaban: B. Meningkatkan konsumsi protein dan kalori


yang seimbang

3. Bagaimana cara terbaik untuk menangani anak yang


menderita kwashiorkor?

A. Memperkenalkan diet tinggi serat secara bertahap

B. Memulai dengan pemberian makanan tinggi kalori dan


protein dalam jumlah kecil yang meningkat secara bertahap
C. Memberikan suplemen vitamin dalam dosis tinggi segera

D. Memperbanyak asupan cairan saja

Jawaban: B. Memulai dengan pemberian makanan tinggi


kalori dan protein dalam jumlah kecil yang meningkat
secara bertahap

4. Kekurangan zat gizi kalori protein dapat menyebabkan


masalah kesehatan apa?

A. Penurunan berat badan yang cepat

B. Pertumbuhan fisik dan mental yang terhambat pada


anak-anak

C. Penyakit jantung koroner

D. Hipertensi

Jawaban: B. Pertumbuhan fisik dan mental yang terhambat


pada anak- anak

5. Sumber protein yang baik untuk pencegahan kekurangan


kalori protein termasuk kecuali?

A. Kacang-kacangan

B. Daging merah

C. Produk olahan seperti keripik kentang


D. Ikan

Jawaban: C. Produk olahan seperti keripik kentang

•Satunting dan obesitas

1. Apa strategi utama dalam

pencegahan stunting pada anak?

A. Memastikan asupan kalori yang berlebihan

B. Memberikan suplemen vitamin dan mineral secara rutin

C. Menyediakan akses ke air bersih dan sanitasi yang baik

D. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi lemak

• Jawaban: C. Menyediakan akses ke air bersih dan sanitasi


yang baik

2. Manakah dari berikut ini yang merupakan langkah efektif


dalam menangani obesitas

A. Mengurangi aktivitas fisik untuk menghemat energi

B. Mengikuti diet yang kaya serat dan rendah kalori

C. Meningkatkan asupan makanan cepat saji

D. Mengabaikan pentingnya tidur yang cukup


Jawaban: B. Mengikuti diet yang kaya serat dan rendah
kalori

3. Apa yang menjadi penyebab utama stunting pada anak-


anak?

A. Konsumsi protein yang berlebihan

B. Kekurangan gizi kronis

C. Paparan terhadap polusi udara

D. Kurangnya aktivitas fisik

Jawaban: B. Kekurangan gizi kronis

4. Kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah


obesitas?

A. Membatasi waktu bermain di luar rumah

B. Menghabiskan lebih banyak waktu menonton televisi

C. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara rutin

D. Mengkonsumsi minuman berkalori tinggi

Jawaban: C. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara rutin

5. Mengapa penting untuk mengatasi stunting dan obesitas


pada anak- anak?
A. Mereka tidak mempengaruhi kesehatan jangka panjang
anak

B. Stunting dan obesitas hanya mempengaruhi penampilan


fisik anak

C. Mereka dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan


kronis di kemudian hari

D. Stunting dan obesitas tidak dapat dicegah atau diobati

Jawaban: C. Mereka dapat

meningkatkan risiko masalah kesehatan kronis di


kemudian hari.

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Vitamin adalah senyawa organic yang diperlukan tubuh dalam


jumlah sangat sedikit dan harus disuplai dari makanan karena tubuh
tidak dapat menyintesisnya. Vitamin meruapakan zat makanan yang
berguna untuk memperlancar semua proses yang terjadi di dalam
tubuh. Suatu vitamin menunjukkan satu fungsi metabolic khusus
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel
darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah
normal. Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal
sel darah merah, kualitas hemoglobi dan volume packed red bloods
cells (hematokrit) per 100 ml darah.

Anemia merupakan gejala gangguan dalam tubuh manusia dan


mengganggu tubuh manusia tersebut.

B. Saran

Bagi pembaca dan masyarakat sebaiknya harus menjaga Kesehatan


lingkungan dan makanan serta pola makan agar memenuhi
kecukupan gizi, sehingga masyarakat atau pembaca bisa mengenali
dan mencegah lebih dini masalah-masalah seperti avitaminosis,
anemia, kekurangan kalori protein, stungting dan obesitas.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia:
Pustaka Utama.Bherman, Richard E. 1988. Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai