“BRONGKITIS AKUT”
SRY RAHAYU
BT 21O1O26
TINGKAT 1A
I.KONSEP MEDIS
A. Definisi
Bronkitis adalah sebuah inflmasi pada bronkus. Bronkitis akut
merupakan kejadian terpisah, biasanya merupakan infeksi primer virus
sebagai komplikasi dari penyakit selesma, influenza, batuk rejan,
campak atau rubela.infeksi skunder merupakan akibat bakteri, yang
umumnya bakteri haemophilus influeza atau streptococcus pnemoniae.
Pada bronkitis kronik, kelenjar mukus bronkial mengalami hipertrofi
akibat asap rokok dan polutan atmosfer yang membuat iritasi,dan
keluhan pasien satu-satunya adalah batuk pruduktif serta sputum mukoid
yang terjadi sepanjang hari selama tiga bulan berturut-turut selama dua
tahun berturut- turut(Syaifullah Noer, 2018).
Bronkitis pada anak dapat merupakan bagian dari banyak
penyakit pernafasan lainya. Namun bronkitis dapat juga merupakan
penyakit tersendiri.sebagai penyakit tersendiri, bronkitis merupakan
topik yang masih kontroversi dan ketidak-jelasan di antara para
klinikus dan para penyidik.bronkitis sering merupakan dignosa yang
di tegakkan,baik di luar maupun di dalam negeri,walaupun dengan
patokan diagnosis yang tidak sama.bahkan meragukan adanya
bronkitis kronik pada anak sebagai penyakit tersendiri.Mengapa hal ini
sampai terjadi kesimpang siuran karena masih belum ada konsensus
tentang bronkitis pada anak ini terinfeksi (Pratamawati, 2019).
Adapun data yang diperlukan pada pasien typhoid yaitu sebagai berikut :
a. Identitas Pasien.
Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama, jenis kelamin, usia,
agama, suku bangsa, nomor RM, dan identitas penanggung jawab.
2. Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan oleh klien yaitu panas
naik turun, yang menyebabkan klien datang untuk mencari bantuan
kesehatan.
Eliminasi alvi. Klien dapat mengalami diare oleh karena tirah baring
lama. Sedangkan eliminasi urine tidak mengalami gangguan, hanya
warna urine menjadi kuning kecoklatan. Klien dengan demam tifoid
terjadi peningkatan suhu tubuh yang berakibat keringat banyak
keluar dan merasa haus, sehingga dapat meningkatkan kebutuhan
cairan tubuh
c). Pola aktivitas dan latihan Aktivitas klien akan terganggu karena
harus tirah baring total, agar tidak terjadi komplikasi
maka segala kebutuhan klien dibantu
7. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum :
1). Keadaan umum: klien tampak lemas
Kesadaran : Composmentis
3). Mata
4). Hidung
5). Telinga
8). Leher
Paru paru
Perkusi :Terdengar suara sonor pada ICS 1-5 dextra dan ICS 1-2
sinistra
10). Abdomen
11). Musculoskeletal
B. Diagnosis Keperawatan
(bakterimia/viremia)
Allergen
Aktivitas IG E
Peningkatan pelepasan
Goblet
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas Batuk kering setelah 2-3 hari Hipertermi
Peningkatan frekuensi
Penggunaan otot-otot
Nyeri
D. Intervensi Keperawatan
d. Mendokumentasikan asuhan.
F. Implementasi Keperawatan
d. Mendokumentasikan asuhan.
G. Evaluasi Keperawatan
Noer, Syaifullah. (2018). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta; EGC