Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Politik, Strategi, dan Polstranas

Kata “Politik” berasal dari kata Yunani “Polistaia”, “polis” artinya

kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara. “Taia” artinya

urusan.

Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti

yang berbeda-beda, antara lain:

1. Politik dalam arti kepentingan umum (politics) “suatu rangkaian asas,

keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan tertentu” atau “suatu keadaan yang kita kehendaki, disertai

jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai keadaan yang

kita inginkan”.

2. Politik dalam arti kebijaksanaan (policy)

“Penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap

lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau

keadaan yang dikehendaki.

Jadi, politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai

suatu masalah dari masyarakat atau negara.

Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan:

1. Negara adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki

kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan

negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi politik yang

paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.


2. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk

mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan

keinginannya. Perlu diperhatikan dalam kekuasaan adalah bagaimana

cara memeperoleh kekuasaan, bagaimana cara mempertahankan

kekuasaan, dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.

3. Pengambilan keputusan. Politik adalah pengambilan keputusan melalui

sarana umum, keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari

suatu negara. Perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik

adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu

dibuat.

4. Kebijakan umum adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh

seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara

mencapai tujuan tersebut.

5. Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values)

dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang dinginkan dan penting,

nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaiamana

pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

Pengertian politik menurut para ahli diantaranya:

1. Andrew Heywood. Menurut Andrew Heywood peengertian politik

adalah kegiatan suatu negara yang bertujuan untuk membuat,

mempertahankan, serta mengamandemen semua peraturan umum yang

mengatur kehidupannya, yang artinya tidak dapat terlepas dari gejala

konflik dan kerjasama.


2. Roger F. Soltau. Menurut Roger F. Soltou pengertian politik adalah

ilmu yang mepelajari tentang negara, tujuan-tujuan negara, dan

lembaga-lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan tersebut dan

hubungan antara negara dengan warga negaranya serta negara lain.

3. Miriam Budiardjo. Menurut Miriam Budiardjo definisi politik adalah

berbagai kegiatan dari suatu sistem politik (negara) yang menyangkut

proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem Indonesia dan

melaksanakan tujuan-tujuan tersebut.

4. Sri Sumantri. Menurut Sri Sumantri, politik adalah pelembagaan dari

hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam berbagai badan

politik, baik suprastruktur politik dan infrastruktur politik.

5. Max Weber. Menurut Max Weber pengertian politik adalah sarana

perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan

untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan baik di antara negara-

negara maupun di antara hukum dalam suatu negara.

6. Kartini Kartolo. Menurut Kartini Kartolo, politik adalah aktivitas

perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan

peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di

tengah masyarakat.

Strategi berasal dari kata Yunani “Strategus” yang berarti “the art of the

general”

Menurut A.H Jomini, strategi adalah seni menyelenggarakan perang di

atas peta dan meliputi seluruh kawasan operasi.


Menurut Clausewitz, strategi adalah pengetahuan tentang penggunanaan

pertempuran untuk kepentingan perang.

Menurut Liddle Hart, strategi adalah seni untuk mendistribusikan dan

penggunaan sarana-sarana militer untuk mencapai tujuan-tujuan politik.

Dalam abad modern sekarang, pengertian strategi tidak lagi terbatas pada

pengertian militer saja, tetapi sudah berkembang menjadi tanggung jawab

dari seorang pimpinan. Terdapat persamaan pandangan bahwa strategi

tidak boleh lepas dari politik dan tidak dapat berdiri sendiri dan karena

merupakan seni, memerlukan intuisi. Disamping itu juga merupakan

pengetahuan. Strategi pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana

dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian

pertahanan yang masing-masing merupakan jawaban yang optimal

terhadap tantangan-tantangan baru yang mungkin terjadi sebagai akibat

dari langkah sebelumnya dan keseluruhan proses ini terjadi dalam suatu

arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Politik nasional meliputi baik dalam arti kepentingan umum maupun

dalam arti kebijaksanaan.

Pengertiannya adalah asas, halauan, usaha serta kebijaksanaan

tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembagan,

pemeliharaan dan pengendalian) serta pengguanaan secara totalitas dari

potensi nasional, baik yang potensial maupun efektif untuk mencapai

tujuan nasional.
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam

mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

B. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini

disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun

1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran

pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945

merupakan suprastrukstur politik. Lembaga-lembaga tersebut adalah

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK), dan MA.

Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut

sebagai infrastruktur politik, yang mencakup pranata politik yang ada

dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media

massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan

(pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat

bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat

suprastruktur politik diatur oleh presiden/manadtaris MPR. Dalam

melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi

negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi,

seperti dewan stabilitas ekonomi nasional, dewan pertahanan keamanan

nasional, dewan tenaga atom, dewan penerbangan dan antariksa nasional


RI, dewan maritim, dewan otonomi daerah, dan dewan stabilitas politik

dan keamanan.

Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di

tingkat suprastruktur politik dilakukan setelah presiden menerima GBHN.

Selanjutnya, presiden menyusun program kabinet dan memilih menteri-

menteri yang akan melaksanakan program tersebut. Program kabinet dapat

dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik nasional yang

digariskan oleh presiden. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri

dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk

presiden. Yang dilaksanakan presiden adalah politik dan strategi nasional

yang bersifat pelaksanaan, di dalamnya sudah tercantum program-program

yang lebih konkret yang disebut sasaran nasional.

Proses politik dan strategi pada infrastruktur politik merupakan

sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan

politik nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah

pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan

sasaran sektoralnya.

Melalui pranata-pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi

dalam kehidupan politik nasional. Dalam era reformasi saat ini masyarakat

memiliki peran yang sangat besar dalam mengontrol jalannya politik dan

strategi nasional yang telah ditetapkan MPR maupun yang telah

dilaksanakan oleh presiden. Pandangan masyarakat terhadap kehidupan


politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang hankam akan selalu

berkembang karena:

1. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

2. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.

3. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam

pemenuhan kebutuhan hidup.

4. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring

dengan semakin dengan tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang

oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.

C. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

1. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum:

a. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat

untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam

kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.

b. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu

dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum

adat serta memperbaharui perundang-undangan warisan

kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk

ketidakadilan gender dan ketidaksesuaiannya dengan reformasi

melalui program lagalisasi.


c. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari

pengaruh penguasa dan pihak manapun.

2. Implementasi politik strategi nasional di bidang ekonomi:

a. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta

menghindarkan terjadinya struktur pasar monopolitik dan

berbagai struktur pasar distortif, yang merugikan

masyarakat.

b. Mengembangkan kebijakan fiskal dengan memperhatikan

prinsip transparasi, disiplin, keadilan, efisiensi, efektivitas

untuk menambah penerimaan negara dan menguarangi

ketergantungan dana dari luar negeri.

c. Menata badan usaha milik negara secara efisien, transparan,

profesional terutama yang usahanya berkaitan dengan

kepentingan umum yang bergerak dalam penyediaan

fasilitas publik, industri pertahanan, dan keamanan,

pengolaan aset strategis, dan kerja kegiatan usaha lainnya

yang tidak dilakukan oleh swasta dan koperasi. Keberadaan

dan pengelolaan badan usaha milik negara ditetapkan

dengan undang-undang.

3. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang politik:

a. Bermasyarakat dan menerapkan prinsip persamaan dan anti

diskriminatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.
b. Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan

komprehensif kepada masyarakat untuk mengembangkan

budaya politik yaitu demokratis, menghormati keberagaman

aspirasi, dan menjunjung tinggi supremi hukum dan hak asasi

manusia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

c. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan

rakyat demokratis dan terbuka, mengembangkan kehidupan

kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik,

serta mengembangkan sistem dan penyelenggaraan pemilu

yang demokratis dengan menyempurnakan berbagai peraturan

perundang-undangan.

4. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang pertahanan

dan keamanan:

a. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan

rakyat semesta yang bertumpu pada kekuatan rakyat dengan

tentara nasional Indonesia, kepolisian negara republik

Indonesia sebagai kekuatan utama didukung komponen lainnya

dari kekuatan pertahanan dan keamanan negara dengan

meningkatkan kesadaran bela negara melalui wajib latih dan

membangun kondisi juang, serta mewujudkan kebersamaan

tentara nasional Indonesia, kepolisian negara republik

Indonesia dan rakyat.


b. Meningkatkan kualitas keprofesionalan tentara nasional

Indonesia, meningkatkan rasio kekuatan komponen utama serta

mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan negara ke

wilayah yang didukung dengan sarana, prasaranan, dan

anggaran yang memadai.

c. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral

bidang pertahanandan keamanan dalam rangka memelihara

stabilitas keamanan ragional dan turut serta berpartisipasi

dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

Anda mungkin juga menyukai