Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit yang terjadi pada sistem perkemihan bervariasi, salah satunya yaitu
Urolitiasis. Urolitiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu dalam saluran kemih baik
dalam ginjal, ureter maupun buli-buli. Kondisi ini memberikan gangguan pada sistem
perkemihan dan memberikan masalah keperawatan pada pasien (Robbins, 2007). Batu
Saluran Kemih (Urolithiasis) merupakan keadaan patologis karena adanya masa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kencing dan dapat menyebabkan nyeri,
perdarahan, atau infeksi pada saluran kencing. Terbentuknya batu disebabkan karena air
kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih
kekurangan materi-materi yang dapat menghambat pembentukan batu, kurangnya produksi
air kencing, dan keadaan-keadaan lain yang idiopatik (Dewi, 2007). Lokasi batu saluran
kemih dijumpai khas di kaliks atau pelvis (nefrolitiasis) dan bila akan keluar akan terhenti di
ureter atau di kandung kemih (vesikolitiasis) (Robbins, 2007).
Nefrolithiasis ( Batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal dimana
ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriksorganik yang
merupakan penyebab utama kelainan saluran kemih, lokasi batu ginjal khas dijumpai di
kaliks atau pelvis dan bila keluar akan berhenti dan menyumbat pada daerah ureter ( batu
ureter) dan kandung kemih ( Batu kandung kemih). Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium,
batu oksalat atau kalsium fosfat. Namun yang paling sering terjadi pada batu ginjal adalah
batu kalsium (Fauzi et al., 2016).
Penyakit ini menyerang sekitar 4% dari seluruh populasi, dengan rasio pria-wanita
4:1 dan penyakit ini disertai morbiditas yang besar karena rasa nyeri. Di Amerika Serikat 5-
10% penduduknya menderita penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia rata-rata terdapat 1-
2% penduduk yang menderita batu saluran kemih. Di Indonesia diperkirakan insidensinya
lebih tinggi dikarenakan adanya beberapa daerahyang termasuk daerah stone belt dan masih
banyaknya kasus batu endemik yang disebabkan diet rendah protein, tinggi karbohidrat dan
dehidrasi kronik. Penyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak dibidang urologi disamping
infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat (Purnomo, 2011).
Prevalensi penyakit ini diperkirakan sebesr 7 % pada perempuan dewasa dan 13%
pada laki laki dewasa. Empat dari lima pasien adalah laki laki sedangkan usia puncak adalah
dekade ketiga sampai keempat. Di Indonesia sendiri penyakit ginjal yang paling sering
ditemui adalah gagal ginjal dan nefrolithiasis. Prevalensi tertinggi penyakit nefrolithiasis
yaitu didaerah DI Yogyakarta ( 1,2 %) , diikuti oleh Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Sulawesi Tengah masing masing ( 0,8%)(Fauzi et al., 2016).
Berdasarkan hal di atas di dalam makalah ini kelompok akan menguraikan konsep
dasar medis batu ginjal beserta asuhan keperawatan pada pasien yang menderita batu ginjal
sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai batu ginjal
khususnya bagi pemberi pelayanan kesehatan dan pemberi asuhan keperawatan serta dapat
memberikan pedoman bagi pemberi asuhan keperawatan dalam memberikan pelayanan
asuhan keperawatan.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar medis penyakit batu ginjal
2. Untuk mengetahui konsep dasar keperawatan penyakit batu ginjal
3. Untuk mengetahui penerapan konsep teori keperawatan (Teori Comfort Kolcaba) dalam
kasus dengan penyakit batu ginjal
4. Untuk mengetahui penerapan Evidence Based Nursing dalam kasus dengan penyakit
batu ginjal.

Anda mungkin juga menyukai