Disusun oleh:
Findy Wulandari :Nim (R2214201010)
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah segala sesuatu yang dimakan seseorang dan bagaimana
tubuh menggunakanya.
Konsep Dasar Nutrisi
Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah dengan nutrien.
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Setiap nutrien
memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan kurang-kurangnya
atau fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan diserap oleh tubuh. Nutrien
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
Sumber karbohidrat
- Serealia dan makanan yang terbuat dari serealia. Contohnya, gandum,
beras, dan jagung
- Gula murni
- Sayuran misalnya kentang, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan
sayuran akar lain. Akan tetapi, kandungan dalam panganan tersebut
lebih rendah.
- Buah-buahan. Buah mengandung 5-10% gula. Makin manis rasa buah,
makin tinggi kandungan gulanya.
- Susu memiliki kandungan gula laktosa. Akan tetapi, keju dan mentega
yang terbuat dari susu justru tidak mengandung karbohidrat.
Protein
Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi
makhluk hidup. Senyawa ini dijumpai dalam sitoplasma semua sel hidup,
baik hewan maupun tumbuhan. Protein adalah substansi organik dengan
kandungan unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang mirip dengan
karbohidrat dan lemak. Disamping itu, protein juga mengandung nitrogen,
dan beberapa dianataranya mengantung belerang dan fosfor.
Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, margarin, susu,
krim, keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak,
telur,serta , makanan lain misal eskrim, coklat, kembang gula, biji-bijian,
dan kuah salad. Sayur dan buah mengandung sedikit lemak, kecuali
kedelai.
Air
Air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi makhluk hidup
disamping oksigen. Manusia dapat bertahan hidup selama beberapa
minggu tanpa makan, tetapi hanya sanggup bertahan beebrapa hari tanpa
mengonsumsi cairan. Air meliputi 60-70% berat badan invidu dewasa dan
80% berat badan bayi (Potter dan perry, 1992)
Individu dewasa dapat kehilangan cairan 2-3liter perhari melalui
keringat, urin, dan pernapasan. Untuk mempertahankan keseimbangan
cairan dalam sel, jumlah cairan yang keluar harus diimbangi dengan
jumlah cairan yang masuk.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam
menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh adalah
untuk membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
mengontrol temperatur tubuh.
Mineral
Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam makanan, unsur-unsur
tersebut kebanyakan terdapat dalam bentuk garam organik, seperti natrium
klorida. Namun, beberapa mineral juga terdapat dalam bentuk senyawa
organik seperti sulvur dan fosfor. Sekitar 4% berat tubuh manusia
tersusun atas unsur mineral. Unsur mineral mempunyai beberapa fungsi di
dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, fosfor, dan magnesium penting
untuk penyusunan tulang dan gigi. Dari segi nutrisi, kalsium dan zat besi
adalah unsur mineral yang paling penting karena terdapat dalam jumlah
yang sedikit disusunan makanan. Sedangkan unsur kelumit yang
terpenting bagi tubuh adalah iodin, sebab unsur ini dibutuhkan oleh
kelenjar tiroid untuk pembentukan tiroksin, yakni hormon yang berperan
dalam pengaturan kecepatan oksidasi nutrien dalam sel tubuh.
Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik kompleks yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Vitamin
dibagi menjadi dua kelompok yakni vitamin larut lemak dan vitamin larut
air.
1. Vitamin larut lemak
Vitamin A, D, E, dan K ( kozier dan erb, 1983)
Vitamin A
Fungsi vitamin A
- Mendukung pertumbuhan dan metabolisme sel-sel tubuh
- Membantu pembentukan rodopsi, yakni pigmen yang terdapat dalam
retina. Membran bagian belakang mata penting untuk membantu
penglihatan dalam sinar yang redup.
- Memelihara kesehatan jaringan permukaan, terutama memrane selaput
lendir yang berair, seperti kornea dan saluran pernapasan.
- Mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang yang baru serta
memiliki sifat anti kangker. (John Gibson, 2003).
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
pada anak-anak, rabun senja, xeroftalmia, serta
memengaruhikesehatan kulit dan menurunkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi.
Vitamin D
Jenis-jenis vitamin D yaitu
- Kolekalsiferol ( vitamin D3) bentuk alami vitamin ini dapat ditemukan
dalam makanan. Vitamin initerbentuk dibawah kulit karena pengaruh
sinar matahari
- Ergokalsiferol (vitamin D2) bentuk sintetik vitamin ini mempunyai
aktifitas yang sama dengan vitamin alami. Ergokalsiferol dihasilkan
dari iradiasi ultraviolet pada ergosterol, suatu senyawa yang dapat
dieskstraksi dari khamir.
Vitamin K
Vitamin C
Senyawa ini berwarna putih, berbentuk kristal, dan sangat larut
dalam air. Vitamin ini banyak ditemukan hampir semua bahan pangan
nabati seperti sayuran dan buah-buahan segar. Akan tetapi, tidak
ditemukan dalam serealia dan sayuran serta kacangan-kacangan yang
kering. Selain dalam panganan nabati, vitamin C ditemukan dalam
bahan pangan hewani seperti hati, ginjal mentah, susu segar, tetapi
dalam jumlah yang sedikit.
Fungsi vitamin C yaitu mendukung pembentukan semua jaringan
tubuh, terutama jaringan ikat dan membantu absorbsi zat besi dalam
usus halus.
Defisiensi vitamin C dapat menyebabkan skorbut dengan gejala
utama memar dan perdarahan spontan dibawah kulit. Gusi menjadi
hitam seperti spons, luka, retak, dan lama untuk sembuh. Ciri-ciri
defisiensi yang umum adalah anemia akibat kegagalan atau gangguan
absorbsi zat besi serta ketidak mampuan membentuk sel-sel darah
merah.
3. Absorbsi
Yaitu proses masuknya partikel zat makanan dari saluran
pencernaan ke dalam pembuluh darah dan limphe. Adapun prosesnya
yaitu:
- Mayoritas terjadi di usus halus
- Gester : berupa alkohol dan aspirin
- Sistem limpatik: zat makanan yang larut dalam lemak
- Kapiler darah : zat makanan yang larut dalam air.
4. Transportasi
Proses masuknya zat makanan yang larut dalam lemak maupun air ke
dalam sel. Adapun prosesnya yaitu:
- Zat yang larut dalam air akan masuk ke vaskuler – vena porta hepatica
– hepar menuju ke sel.
- Zat yang larut dalam lemak akan masuk ke dalam kapiler limpatik –
pembuluh limpa besar – ductus thoracsicus – vena subslavia – sinistra/
vena jugularis interma sinistra – vena cava – jantung – asteri hepatica
– hepar menuju ke sel.
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, B., dkk.1983. Fundamental of Nursing : The art and science of nursing care.
California: Addison- Wesley Publishing Co.