jambu, dll)
Apendisitis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Apendisitis akut, dibagi atas:
a. Apendisitis akut fokalis atau segmentalis,
yaitu setelah sembuh akan timbul
striktur lokal.
b. Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah
bertumpuk nanah.
2. Apendisitis kronis, dibagi atas:
a. Apendisitis kronis fokalis atau parsial, yaitu
setelah sembuh akan timbul striktur
lokal.
b. Apendisitis kronis obliteritiva, yaitu
appendiks miring, biasanya ditemukan
pada usia tua.
Berawal di jaringan mukosa dan kemudian
menyebar ke dinding apendiks yang
menghasilkan mukus (lendir). Terjadinya
obstruksi menyebabkan pengaliran mukus
dari lumen apendiks ke sekum menjadi
terhambat dan membendung di dalam lumen.
Keterbatasan elastisitas dinding apendiks,
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intralumen menyebabkan edema, diapedesis
bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah
terjadi apendisitis akut fokal (Mansjoer 2005).
Jika sekresi mukus terus berlanjut, tekanan
intralumen meningkat menyebabkan
terjadinya obstruksi vena, edema dan bakteri
akan menembus dinding apendiks.
Peradangan semakin meluas dan mengenai
peritoneum setempatBmenimbulkan nyeri di
daerah perut kanan bawah. Keadaan ini
disebut apendisitis supuratif akut
(Faradillah 2009).
Bila aliran arteri terganggu, maka akan terjadi
infark dinding apendiks disusul terjadinya
gangren. Keadaan ini disebut dengan
apendisitis ganggrenosa. Jika dinding
apendiks yang telah mengalami ganggren ini
pecah, itu berarti apendisitis berada dalam
keadaan perforasi (Faradillah 2009).
Untuk menegakkan diagnosa pada apendisitis
didasarkan atas anamnese ditambah dengan
pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan
penunjang lainnya.
◦ 3 anamnesa penting yakni:
Anoreksia biasanya tanda pertama.
Nyeri, permulaan nyeri timbul pada daerah sentral
(viseral) lalu kemudian menjalar ketempat appendics
yang meradang (parietal). Retrosekal/nyeri
punggung/pinggang. Postekal/nyeri terbuka.
Diare, Muntah, demam derajat rendah, kecuali ada
perforasi.
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan darah
3. Pemeriksaan urine
4. Radiologi
5. Abdominal X-Ray
6. USG
7. Barium enema
8. Laparoscopi
Tn. RJ berusia 28th datang ke rumah
sakit dengan keluhan nyeri pada perutnya,
nyeri terus bertambah hingga menjalar
sampai ke perut sebelah kanan bawah. Nyeri
dirasakan Tn.RJ terus menerus dan dirasakan
3 hari sebelum ke rumah sakit. Selain nyeri
Tn.RJ juga mengeluh rasa mual dan muntah.
Disertai demam tinggi ketika nyeri dirasakan.
Anamnesa
Data demografi : Nama, Umur, Jennis
kelamin, status, agama, dll
Keluhan utama.
Kolaborasi
Ambil contoh drainase bila diindikasikan.