Stoma adalah
lubang yang dibuat
pada dinding
perut/abdomen yang
berfungi sebagai
tempat untuk
mengeluarkan
kotoran (feses/urin).
Macam - macam Stoma
Ada tiga macam tipe colostomy bila dilihat dari segi
pembedahan yaitu :
Kolostomi
Dari kata kolon yang artinya usus besar dan stoma
yang artinya mulut diartikan disini sebagai mulut yang
dibuat dari usus besar dan lebih dikenal sebagai anus buatan.
CONTOH KASUS
DS:
- klien mengatakan nyeri pada bagian luka tutup
kolostomi dibagian bawah kiri abdomen klien.
- Ibu klien mengatakan pola tidur klien terganggu
karena klien sering merasa sakit pada luka jahitan post
tutup kolostominya.
DO:
- klien tampak meringis kesakitan karena nyeri pada
luka tutup kolostominya.
- terdapat luka jahitan post tutup kolostomi hari ke-4
pada bagian bawah kiri badomen
Tutup Kolostomi
↓
pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Peradangan(pengeluaran histamine, bradikinin,
serotonin
↓
Merangsang saraf aferen
Hipotalamus, Kortek soma sensori
↓
Nyeri dipersepsikan
↓
Nyeri akut
DS:
- klien mengatakan mual dan muntah
- keluarga klien mengatakan porsi makan tidak habis hanya seperempat
porsi.
DO:
- Kien tampak Lemah
- Klien tampak tidak nafsu makan
- BB klien turun 1 kg dari 21 kg menjadi 20 kg.
- Terpasang infus Glucosa 10 % dibagian tangan kiri klien
- Terapi Antrain 2x1 mg iv selang infus
Tutup kolostomi
↓
Pembedahan
↓
Depresi SSP
↓
Relaksasi otot – otot saluran cerna
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
DS :
- Ibu klien mengatakan BAB klien sering dan tidak
terkontrol dengan frekuensi BAB 5 – 6 kali perhari
DO :
- Klien sering BAB, BAB klien encer seperti air
berwarna kuning kecokelatan.
Peregangan sel cerna
↓
Mual, muntah
↓
Intake nutrisi
↓
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tutup kolostomi
↓
Pembedahan
↓
Usus belum beradaptasi
↓
Fungsi usus belum optimal
↓
Ganglion parasimpatis terangsang
↓
Defekasi tidak terkontrol
↓
Gangguan pola eliminasi BAB
Diagnosa Keperawatan
Monitoring Nyeri
Melakukan pemeriksaan komprehensif pada nyeri
termasuk lokasi, karakteristik, onset atau durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, atau tingkat nyeri dan
factor pencetus nyeri.
Observasi respon nonverbal klien terutama pada klien
yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
Menggunakan strategi komunikasi yang terapetik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien dan menerima
respon klien terhadap nyeri.
Monitoring Nutrisi