Anda di halaman 1dari 18

Definisi Stoma

Stoma adalah
lubang yang dibuat
pada dinding
perut/abdomen yang
berfungi sebagai
tempat untuk
mengeluarkan
kotoran (feses/urin).
Macam - macam Stoma
Ada tiga macam tipe colostomy bila dilihat dari segi
pembedahan yaitu :

End colostomy Double – barrel


colostomy
Loop colostomy
Berdasarkan letaknya:

Colostomy Colostomy Colostomy


acending transversal sigmoid /
pada pada perut desenden
perut kanan tengah atas pada perut kiri
Penyebab Dibuatnya Stoma
Kelainan pada organ Pencernaan yang menimbulkan indikasi
tindakan gastrointestinal Stoma :

1. Esafagus : Kanker pada bagian ini akan menyebabkan


gangguan menelan yang akan menyumbat total sehingga
tidak bisa menelan sama sekali.

2. Lambung :kanker di lambung juga akan menyebabkan


tersumbatnya saluran cerna.

3. Usus Besar : Kanker usus besar awalnya menimbulkan


gejala gangguan pola defikasi karena tersumbatnya usus
besar akhirnya perut kembung karena kotoran menumpuk
dalam usus karena tidak bisa keluar.
4. Usus Halus : Kebanyakan tumor usus halus adalah jinak.
Tetapi tumor yang berukuran besar bisa menyebabkan
terdapatnya darah dalam tinja, penyumbatan usus (sebagian
atau total), atau penjeratan usus bila satu bagian usus masuk
ke usus yang berada di depannya (intususepsi).

5. Pangkreas : Kanker pangkreas karena letaknya sangat


sulit terdiagnosis, biasanya diketahui setelah ada komplikasi
ikterus atau penyumbatan pada usus 12 jari.

6. Hati : Kanker primer yang terletak ditepi pada keadaan


dini bila cepat diketahui dan segera diambil tindakan operasi
akan menyembuhkan penyakitnya.

Kolostomi
Dari kata kolon yang artinya usus besar dan stoma
yang artinya mulut diartikan disini sebagai mulut yang
dibuat dari usus besar dan lebih dikenal sebagai anus buatan.
CONTOH KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK AG USIA SCHOLL


(11 TAHUN) DENGAN POST OPERASI TUTUP COLOTOMY
ATAS INDIKASI MALFORMASI ANORECKTAL LETAK
TINGGI DI RUANG CEMPAKA BEDAH ANAK LANTAI 2
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
Analisa Data

DS:
- klien mengatakan nyeri pada bagian luka tutup
kolostomi dibagian bawah kiri abdomen klien.
- Ibu klien mengatakan pola tidur klien terganggu
karena klien sering merasa sakit pada luka jahitan post
tutup kolostominya.
DO:
- klien tampak meringis kesakitan karena nyeri pada
luka tutup kolostominya.
- terdapat luka jahitan post tutup kolostomi hari ke-4
pada bagian bawah kiri badomen
Tutup Kolostomi

pembedahan

Terputusnya kontinuitas jaringan

Peradangan(pengeluaran histamine, bradikinin,
serotonin

Merangsang saraf aferen
Hipotalamus, Kortek soma sensori

Nyeri dipersepsikan

Nyeri akut
DS:
- klien mengatakan mual dan muntah
- keluarga klien mengatakan porsi makan tidak habis hanya seperempat
porsi.
DO:
- Kien tampak Lemah
- Klien tampak tidak nafsu makan
- BB klien turun 1 kg dari 21 kg menjadi 20 kg.
- Terpasang infus Glucosa 10 % dibagian tangan kiri klien
- Terapi Antrain 2x1 mg iv selang infus

Tutup kolostomi

Pembedahan

Depresi SSP

Relaksasi otot – otot saluran cerna
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
DS :
- Ibu klien mengatakan BAB klien sering dan tidak
terkontrol dengan frekuensi BAB 5 – 6 kali perhari
DO :
- Klien sering BAB, BAB klien encer seperti air
berwarna kuning kecokelatan.
Peregangan sel cerna

Mual, muntah

Intake nutrisi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tutup kolostomi

Pembedahan

Usus belum beradaptasi

Fungsi usus belum optimal

Ganglion parasimpatis terangsang

Defekasi tidak terkontrol

Gangguan pola eliminasi BAB
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut Berhubungan dengan luka post operasi


tutup kolostomi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan mual dan muntah.
Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan
post tutup kolostomi / defekasi tidak terkontrol.
Rencana Asuhan Keperawatan

 Monitoring Nyeri
Melakukan pemeriksaan komprehensif pada nyeri
termasuk lokasi, karakteristik, onset atau durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, atau tingkat nyeri dan
factor pencetus nyeri.
Observasi respon nonverbal klien terutama pada klien
yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
Menggunakan strategi komunikasi yang terapetik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien dan menerima
respon klien terhadap nyeri.
 Monitoring Nutrisi

Monitor turgor kulit


Monitor mual dan muntah
Monitor kalori dan masukan nutrisi
Sediakan makanan dan cairan yang bernutrisi
Timbang pasien pada interval yang tepat
Ajarkan klien dan keluarga tentang makanan yang
bergizi dan tidak mahal
Tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasan
makan Memberikan agen immunizing dengan
imunisasi
 Monitoring Pola Eliminasi

Monitoring bising usus


Monitoring feses: frekuensi, konsistensi dan volume.
Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan
peningkatan bising usus.
Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap
pasien.
Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi.
Dukung intake cairan

Anda mungkin juga menyukai