Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

DILEMA ETIK DAN PENYELESAIANNYA

DISUSUN OLEH:
GUSNELI
NIM : 1821312008

DOSEN PEMBIMBING:
Dr YULASTRI ARIF,S Kp, M Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya makalah Etika dan
Hukum Kesehatan ini telah dapat disusun Dimana makalah ini yang berjudul “Dilema Etik
dan Penyelesaiannya” Makalah ini berisikan tentang konsep etik dan dilema etik Selain itu
juga terdapat contoh kasus dilema etik di keperawatan dan cara penyelesainnya
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari adanya dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan yaitu Ibu Dr Yulastri Arif,S Kep, M Kes yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis
mengucapkan terima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi bagi kita semua khususnya
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Peminatan Komunitas

Padang, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG................................................................................................................................ 4
TUJUAN ................................................................................................................................................... 5
Tujuan Umum ................................................................................................................................. 5
Tujuan Khusus ................................................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................................ 6
DEFINISI ETIK ....................................................................................................................................... 6
TEORI ETIK ........................................................................................................................................... 6
PRINSIP – PRINSIP ETIK ....................................................................................................................... 7
DILEMA ETIK ........................................................................................................................................ 8
BAB III .................................................................................................................................................... 11
KASUS DILEMA ETIK DAN PENYELESAIANNYA ...................................................................................... 11
BAB IV.................................................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 16
SARAN ............................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat baik kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat Baik itu
kepada yang sehat ataupun yang sakit untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit ataupun di komunitas. Dalam
memberikan pelayanan kesehatan ada hal yang mengatur hubungan antara perawat dengan
kliennnya yaitu etika Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian Sehingga
perawat perlu mengetahui dan memahami tentang etik itu sendiri termasuk didalamnya
prinsip etik dan kode etik

Hubungan antara perawat dengan klien atau dengan tenaga kesehatan lainnya tidak
akan pernah luput dari suatu masalah Perawat yang profesional harus menghadapi tanggung
jawab etik dan konflik yang meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam
praktik profesional Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan
hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik Standart perilaku perawat
ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional,
dan negara bagian atau provinsi Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam
pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan
semua pihak yang terlibat Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien
dengan bertindak sebagai advokat klien Para perawat juga harus tahu berbagai konsep
hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas
terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan (1)

Dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien ada kalanya kita sebagai perawat
akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang membutuhkan berbagai alternatif jawaban
yang belum tentu jawaban tersebut bersifat memuaskan semua pihak Hal itulah yang sering
dikatakan sebagai sebuah dilema etik Dalam dunia keperawatan sering kali dijumpai banyak
adanya kasus dilema etik sehingga seorang perawat harus benar-benar tahu tentang etik dan
dilema etik serta cara penyelesaian dilema etik supaya didapatkan keputusan yang terbaik
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memahami konsep tentang etik dan dilema etik dan mampu melakukan penyelesaian
masalah etik khususnya dibidang keperawatan.

2. Tujuan Khusus
a. Memahami definisi etik
b. Memahami teori etik
c. Memahami prinsip-prinsip etik
d. Memahami dilema etik dan cara penyelesainnya
e. Memahami contoh kasus dilema etik dan penyelesainnya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI ETIK
Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ” kebiasaaan ” ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai
motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku (2) Etik adalah norma-norma yang
menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-
sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya (3). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung
jawab (1)
Etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya
manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain Sehingga
juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau
norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik atau
yang buruk (1).

B. TEORI ETIK
Beberapa teori etik:
1. Utilitarisme
Utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa latin yang artinya “bermanfaat”.
Teori ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan manfaat, tentu bukan
sembarang manfaat tetapi manfaat yang banyak memberikan kebahagiaan kepada
banyak orang. Teori ini sebelum melakukan perbuatan harus sudah memikirkan
konsekuensinya terlebih dahulu

2. Deontologi
Deontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya kewajiban Teori
ini menekankan pada pelaksanaan kewajiban Suatu perbuatan akan baik jika didasari
atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban sudah melakukan
kebaikan Teori ini tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori
ini melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya (4).

C. PRINSIP – PRINSIP ETIK


1. Autonomy (Otonomi)
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya Prinsip otonomi didasarkan
pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri

2. Benefience ( Berbuat Baik)


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

3. Justice ( Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan

4. Nonmaleficience( Tidak merugikan)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.

6. Fidelity (Menepati Janji)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang perawat
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien

7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan.(3)

D. DILEMA ETIK
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus di buat (Arens dan Loebbecke, 1991). Untuk itu diperlukan
pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut (5)

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam menghadapi dilema yaitu:

1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan


2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekuensi yang mungkin dari setiap alternatif
6. Menetapkan tindakan yang tepat
Dalam dilema etik ini sulit untuk menentukan mana yang benar atau salah dan dapat
menimbulkan konflik pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi
banyak rintangan untuk melakukannya Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai yang
diyakinin perawat, klien atau lingkungan sehingga timbul pertentangan dalam
mengambil keputusan Menurut (6) 1981 dilema etik merupakan suatu masalah yang
sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan semua pihak atau situasi dimana
alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding.
Penyelesaian masalah etik menurut para ahli:

1. Megan (1989)
Ada lima langkah dalam pemecahan masalah dalam dilema etik:

a. Mengkaji situasi
b. Mendiagnosa masalah etik moral
c. Membuat tujuan dan rencana pemecahan
d. Melaksanakan rencana
e. Mengevaluasi hasil
2. Kozier & Erb (2004) (7)
Langkah pemecahan masalah menurut Kozier & Erb:
a. Mengembangkan data dasar
Untuk melakukan ini perawat memerukan pengumpulan informasi sebanyak
mungkin meliputi :
- Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya
- Apa tindakan yang diusulkan
- Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
- Apa konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan
b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil
keputusan yang tepat
e. Mengidentifikasi kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
3. Murphy dan Murphy
Langkah pemecahan masalah menurut Murphy dan Murphy:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan
b. Mengidentifikasi masalah etik
c. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
d. Mengidentifikasi peran perawat
e. Mempertimbangkan berbagai alternatif yang mungkin dilaksanakan
f. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan
g. Memberi keputusan
h. Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan
falsafah umum untuk perawatan klien
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan
informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya
4. Purtilo dan Cassel (1981)
Empat langkah membuat keputusan menurut Purtilo dan Cassel:
a. Mengumpulkan data yang relevan
b. Mengidentifikasi dilema
c. Memutuskan apa yang harus dilakukan
d. Melengkapi tindakan
5. Thompson & Thompson (1981) (6)
Langkah membuat keputusan menurut Thompson & Thompson:
a. Meninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang
diperlukan, komponen etis dan petunjuk individual
b. Mengumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi
c. Mengidentifikasi Issue etik
d. Menentukan posisi moral pribadi dan professional
e. Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait
f. Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
BAB III

KASUS DILEMA ETIK DAN PENYELESAIANNYA


Suatu hari ada seorang laki-laki (Tn.R ) dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit di
kota X dengan gejala demam, batuk berdahak yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan
menurun, sariawan di mulut sejak tiga bulan yang lalu, berat badan turun dari biasa dan diare
kurang lebih selama dua minggu. Awalnya Tn. R badannya gemuk berisi tapi 3 bulan terakhir
ini berat badannya sudah turun 10 Kg. Tn. R bekerja sebagai sopir truk antar propinsi yang
sering pergi keluar kota karena tuntutan pekerjaan kadang-kadang pulang sekali dua minggu.

Tn. R masuk UGD kemudian dokter menganjurkan untuk dirawat dibagian penyakit
dalam karena kondisi Tn. R yang semakin menurun dan tampak. Keesokan harinya dokter
yang menangani Tn. R melakukan visite kepada Tn. R, dan memberikhukan hasilnya. Siang
harinya sekitar pukul 13.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat dan telah
dibaca oleh dokternya. Hasilnya pememriksaan laboratorium menyatakan bahwa Tn. R
positif menderita HIV/AIDS . Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn. R untuk
bertemu dengan dokter yang menangani Tn. R. Bersama dokter dan perawat diberi penjelsan
pada keluarga tentang kondisi pasien dan penyakitnya Keluarga terlihat kaget, bingung dan
tidak percaya dengan apa yang di derita Tn. R karena keluarga selama ini tahu bahwa TN. R
ini orangnya baik dan taat beribadah. Keluarga meminta kepada dokter dan perawat untuk
tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada Tn. R. Keluarga takut Tn. R akan frustasi,
malu, tidak mau menerima kondisinya, takut di kucilkan keluarga dan masyarakat.

Perawat mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan
keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh
Tn. R karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi dan harus jujur pada
pasien tentang apa yang dialami klien. Sedangkan perawat juga harus menepati janji pada
keluarga untuk tidak memberitahu pasien tentang kondisinya. Pada dilema etik ini sukar
untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan kebingungan dalam
pengambilan keputusan apa yang harus dibuat. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang
perawat harus bisa berpikir rasional dan bukan emosional.

Perawat tersebut berusaha untuk memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai


dengan etika dan legal yaitu dia menghargai keputusan yang dibuat oleh pasien dan keluarga
Selain itu dia juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai perawat dalam memenuhi hak-
hak pasien salah satunya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan pasien atau
informasi tentang kondisi dan penyakitnya Hal ini sesuai dengan salah satu hak pasien dalam
pelayanan kesehatan menurut American Hospital Assosiation dalam Bill of Rights.

Memberikan informasi kepada pasien merupakan suatu bentuk interaksi antara pasien
dan perawat. Sifat hubungan ini penting karena merupakan faktor utama dalam menentukan
hasil pelayanan kesehatan yang diberikan. Keputusan keluarga pasien yang berlawanan
dengan keinginan pasien tersebut maka perawat harus memikirkan alternatif atau solusi
terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berbagai konsekuensi dari masing-
masing alternatif tindakan yang akan diambil.

Dalam pandangan etika penting sekali memahami tugas perawat agar mampu
memahami tanggung jawabnya. Perawat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia
dan bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut tidak hanya berfokus pada
pemenuhan kebutuhan fisiknya atau psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggung
jawab perawat. Etika perawat melandasi perawat dalam melaksanakan tugas tersebut. Dalam
pandangan etika keperawatan, perawat memilki tanggung jawab (responsibility) terhadap
tugas-tugasnya.

Penyelesaian kasus dilema etik seperti ini diperlukan strategi untuk mengatasinya
karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat antar tim medis yang
terlibat termasuk dengan pihak keluarga pasien Jika perbedaan pendapat ini terus berlanjut
maka akan timbul masalah komunikasi dan kerjasama antar tim medis menjadi tidak optimal
Hal ini jelas akan membawa dampak ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan
keperawatan

Berdasarkan pendekatan penyelsaian masalah maka dipilih dengan menggunakan


model Megan, maka kasus dilema etik yang dialami perawat yang merawat Tn. R ini dapat
dibentuk kerangka penyelesaian sebagai berikut :

1. Mengkaji situasi
Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah/situasi
dan menganalisa situasi Dari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau
situasi sebagai berikut :
- Tn. R menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang
dideritanya sehingga Tn. R meminta perawat tersebut memberikan informasi
tentang penyakitnya dan hasil pemeriksaan laboratorium.
- Rasa kasih sayang keluarga Tn. R membuat keluarganya berniat
menyembunyikan informasi tentang hasil pemeriksaan tersebut dan meminta
perawat untuk tidak memberitahukan kepada Tn. R dengan pertimbangan
keluarga takut jika Tn A akan frustasi, malu, tidak mau menerima
kondisinya, takut di kucilkan keluarga dan masyarakat
- Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia
harus memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus
memenuhi haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang hasil
pemeriksaan atau kondisinya
2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan
permasalahan etik jika perawat tersebut tidak memberikan informasi kepada Tn.
R terkait dengan penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien termasuk penyakitnya sehingga
bisa menimbulkan rasa tidak percaya pasien kepada perawat.

3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan


Alternatif rencana harus dipikirkan oleh perawat bersama tim medis yang lain
dalam mengatasi permasalahan dilema etik seperti ini. Adapun alternatif rencana
yang bisa dilakukan antara lain :

1. Perawat tetap melakukan asuhan keperawatan seperti biasa tanpa


memberikan informasi hasil pemeriksaan/penyakit Tn.R dan memilih
waktu yang tepat ketika kondisi pasien dan situasinya mendukung. Hal
ini bertujuan supaya Tn R tidak cemas yang berlebihan ketika
mendapatkan informasi.
2. Motivasi/support sistem yang kuat dari keluarga. Keluarga harus tetap
menemani Tn. R tanpa ada perubahan perilaku dari keluarga kepada TN.
R. Diharapkan Tn. R akan merasa nyaman dengan support dari keluarga
sehingga perawat dan tim medis akan menginformasikan kondisi yang
sebenarnya.
3. Ketika Tn. R menanyakan kondisinya lagi , maka perawat tersebut bisa
menjelaskan bahwa hasil pemeriksaannya masih dalam proses tim medis.
Alternatif ini tetap memiliki kelemahan yaitu perawat tidak segera
memberikan informasi yang dibutuhkan Tn. R dan tidak jujur saat itu
walaupun pada akhirnya perawat tersebut akan menginformasikan yang
sebenarnya jika situasinya sudah tepat. Ketidakjujuran merupakan suatu
bentuk pelanggaran kode etik keperawatan
4. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam
memenuhi hak-hak pasien terutama hak Tn. R setelah didiskusikan dengan
tim medis maka perawat akan langsung menginformasikan kondisi Tn. R.
Alternatif ini bertujuan supaya Tn. R merasa dihargai dan dihormati haknya
sebagai pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan. Hal ini
dapat berdampak pada psikologis dan proses penyembuhan Tn. R. Tn. R bisa
beranggapan merasa tidak dihargai lagi atau berpikiran bahwa perawat dan
keluarganya merahasiakannya karena dia menderita HIV/AIDS. Sehingga
pemberian informasi secara langsung dan jujur kepada Tn. R perlu dilakukan
untuk menghindari hal tersebut.
Kendala yang mungkin timbul bila alternatif ini yang diambil:
a. Keluarga tetap tidak setuju untuk memberikan informasi tersebut kepada
Tn. R.
b. Keluarga telah mengijinkan tetapi Tn A denial dengan informasi yang
diberikan perawat
4. Melaksanakan Rencana
Alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan bersama tim
yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik yang ada. Sehingga bisa
diputuskan alternatif mana yang akan diambil Dalam mengambil keputusan pada
pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral yaitu
Autonomy, Benefesience , Justice, Nonmaleficience, Veracity, Fedelity dan
Confidentiality yang berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu
tindakan dilarang, diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu.

Berdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut keputusan yang bisa


diambil dari empat alternatif diatas lebih mendukung untuk alternatif ke-4 yaitu
Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi
hak-hak pasien terutama hak Tn. R setelah didiskusikan terlebih dahulu dengan
tim medis maka perawat akan langsung menginformasikan kondisi Tn. R.
Mengingat alternatif ini akan membuat pasien lebih dihargai dan dipenuhi haknya
sebagai pasien walaupun empat alternatif tersebut memiliki kelemahan masing-
masing. Hasil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana dengan
pendekatan-pendekatan dan caring serta komunikasi terapeutik.

5. Mengevaluasi Hasil
Alternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana
Tn. R beradaptasi tentang informasi yang sudah diberikan. Jika Tn. R masih
menolak dengan kondisinya maka pendekatan-pendekatan tetap terus dilakukan
dan support dari berbagai pihak terutama keluarga tetap terus diberikan yang pada
intinya membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa
dikucilkan.
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawat harus mampu menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional
berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan
berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan Selain itu dalam
menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan harus dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu pihak.
Penyelesaian masalah etik juga bisa dilakukan dengan berbagai model antara lain Meghan,
Kozier & Erb, Murphy and Murphy, Putillo dan Cassel serta Model Thompson and
Thompson. Pemilihan model disesuaikan dengan masalah etik yang terjadi dan jenis alternatif
apa yang ingin dipilih.

B. SARAN
Dalam memberikan pelayanan keperawatan harus mengetahui nilai etik mana yang tidak
boleh dilanggar supaya tidak terjadi dilema etik yang nantinya dapat merugikan salah satu
pihak apakah itu perawat sendiri ataupun klien. Dalam penyelesaian dilema etik perawat
harus mampu menggunakan model penyelesaian masalah etik yang ada. Perawat harus paham
tenteng etika keperawatan sehingga dalam berbuat dan bertindak sesuai dengan kode etik
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ismaini. Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika; 2001.

2. Suhaemi. Etika Keperawatan Aplikasi pada Praktek. Jakarta: EGC; 2002.

3. Carol T P. Ethical Issues in Nursing. New York: Lippicot Philadelpia; 1997.

4. Aprilins. Teori Etika.

5. Rubenfeld. Berfikir Kritis dalam Keperawatan. Jakarta: EGC; 2006.

6. Thompson T. Ethics in nursing. 1981.

7. Kozier E. Fundamental of Nursing Concept , Process and Practice. 7th ed. New Jersey;
2004.

Anda mungkin juga menyukai