Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH BIOSTATISTIK
UKURAN POSISI (DECIL,KUARTIL,PERCENTIL)
DAN CARA PERHITUNGANNYA

DISUSUN OLEH:

GUSNELI (1821312008)
NIDYA DIRAMAYANA (1821312009)
LILY YANTI (1821312010)

DOSEN PEMBIMBING:
Esi Afriyanti,S.Kp,M.Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ukuran
posisi (decil,kuartil,percentil) dan cara penghitungannya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ukuran posisi (decil, kuartil,
percentil) dan cara penghitungannya ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap.pembaca.

Padang, September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 4
2.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 4
2.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................................... 5
1.2.2. Tujuan Khusus..................................................................................................................... 5
2.3 Manfaat Penulisan.................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
TINJUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 6
2.1 Decil ......................................................................................................................................... 6
2.2 Kuartil ...................................................................................................................................... 10
2.3 Persentil................................................................................................................................... 14
BAB III .................................................................................................................................................... 19
PENUTUP ......................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Statistik merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan penganalisisannya, serta penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data
dan penganalisasan yang dilakukan ( Sudjana,2005). Statistik merupakan ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, penyajian, pengolahan, analisa data
serta penarikan kesimpulan. Statistika dalam pengertian ilmu dibedakan manjadi statistika
deskripstif dan inferensial dimana statistika deskripstif bertujuan untuk mengemukakan
penyajian data dalam bentuk tabel maupun diagram, penentuan rata-rata (mean), modus,
median, rentang serta simpangan baku. Sedangkan statitika inferensial bertujuan menarik
kesimpulan dari sebuah dugaan yang diperoleh dari statistika deskriptif.Ukuran-ukuran
statistik sendiri merupakan wakil dari kumpulan data yang berupa ukuran tendensi sentral,
ukuran lokasi, dan ukuran dispersi/keberagaman.

Selain ukuran data dan pemusatan data, ada juga ukuran letak data yang masih
merupakan salah satu pengukuran data dalam statiska. Jika pada ukuran pemusatan data
terdapat median, mean dan modus. Pada ukuran letak data terdapat kuartil, desil dan persentil.
Untuk menentukan nilai ukuran letak data, data harus kita urutkan terlebih dahulu dari data
nilai yang paling kecil ke data yang lebih besar.

Statistik merupakan sebuah metoda perhitungan yang mampu membantu banyak


kalangan manusia pada saat ini. Baik dalam kehidupan secara umum, sekolah, perkuliahan,
perkantoran dan lain sebagainya. Tidak hanya sampai di sana, statistik juga digunakan untuk
membantu dalam hal penelitian, bahkan membuat karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan
disertasi. Hal ini juga diungkapkan Riduwan (2013), “statistik merupakan alat untuk
mempermudah perhitungan angka-angka atau data. Dari berbagai kehidupan akan
membutuhkan statistik untuk menganalisis sesuatu.

Melihat betapa pentingnya statistik untuk membantu manusia untuk berfikir dengan
menggunakan daya nalar dan data pikir yang kreatif dan cerdas dalam memecahkan masalah
serta mampu mengkomunikasikan ide atau gagasannya. Salah satu fungsi statistik yang kerap
diterapkan baik dalam aktivitas riset maupun kepentingan praktis merupakan menentukan /
menyediakan “ukuran” , batas atau norma. Norma , batas atau ukuran digunakan sebagai
pedoman untuk memisahkan sejumlah individu ke dalam beberapa bagian dengan di dasarkan
pada kenyataan atau data.
4
2.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan makalah ini merupakan untuk memahami tentang
ukuran posisi (decil,kuartil,percentil) dan cara perhitungannya.

1.2.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari makalah ini merupakan untuk mengetahui:

a. Mengetahui pengertian decil,kuartil dan pecentil


b. Mengetahui cara penghitungan centil,kuartil dan percentil
c. Mengetaahui penggunaan decil,kuartil dan percentil

2.3 Manfaat Penulisan


Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memahami konsep decil,kuartil dan
percentil serta penggunaannya.

5
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Decil

Decil merupakan suatu nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian
yang sama yang mana data tersebut telah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau
sebaliknya (Riduwan,2013).Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka
didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan decil. Menurut Riduwan, (2013)
menyebutkan bahwa cara mencari decil hampir sama dengan mencari kuartil hanya bedanya
terletak pada pembagian saja. Harga-harga decil di wakili dengan: D1, D2, D3, . . . . . . . . . .
D9. Untuk menentukan nilai decil dapat dilakukan dengan dua kategori yaitu, nilai decil yang
belum dikelompokkan (data tunggal), dan juga data yang sudah dikelompokkan (data
kelompok).
Kategori pengelompokan data untuk menghitung decil:
a. Decil data tunggal
Menurut Andi (2010), pada bukunya menyebutkan untuk menentukan nilai decil
yang belum dikelompokkan (data tunggal),cara yang dilakukan merupakan:
1. Pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang terkecil sampai
yang terbesar
2. Menentukan letak desil yang diminta dengan menggunakan rumus

Keterangan:
Di = desil ke –
n = jumlah data
i = urutan decil

Berikut ini merupakan contoh dari desil data tunggal : dengan data perumpaan nilai
statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 65, 70, 65. Tentukanlah
nilai decil Ds3 dan Ds6.
Langkah penyelesaian
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
60, 65, 65, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2) Tentukan letak desil Ds3 dan Ds6 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a) Menentukan Ds3,
6
Dari hasil di atas, maka data ke 3,3 berada di antara data 3 dan 4 sehingga menjadi
seperti berikut :

Ds3 = data ke- 3 + 0,30 (data ke- 4 – data ke- 3)

Ds3 = 65 + 1,5
Ds3 = 66,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ds3 menunjukkan nilai 66,5.
b) Menentukan D6,

Dari hasil di atas, maka data ke- 6,6 berada di antara data 6 dan 7 sehingga menjadi
seperti berikut :
D6 = data ke- 6 + 0,6 (data ke- 7 – data ke- 6)
D6 = 75 + 0,6 (80 – 75)
D6 = 75 + 3
D6 = 78
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi D3 menunjukkan nilai 78.
b. Desil data berkelompok
Mencari desil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan adanya tabel
distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan (2009: 112),
menyebutkan bahwa mencari desil data berkelompok haruslah dibuat susunan
dristribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk mempermudah
7
perhitungan. Selain itu Riduwan (2013) juga menerangkan langkah-langkah
pembuatan tabel distribusi frekuensi yaitu:
1) Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2) Menghitung rentang (range)
3) Jumlah kelas
4) Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi frekuensi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari nilai
desil dengan rumus yang diungkapkan Andi (2010), seperti berikut:

Keteragan:
b = Tepi bawah interval kelas Dsi ( b = batas bawah - 0,5)
p = Panjang kelas interval
i = letak Dsi
n = Banyak data
F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Dsi
f = Frekuensi pada kelas Dsi

Data berkelompok,buatlah tabel distribusi frekuensi dan hitunglah desil Ds4 dari data
nilai statistik I di bawah ini:

29 43 43 48 49 51 56 60 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 98

Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian ialah sebagai berikut:


1) Langkah pembuatan tabel distribusi
a) Menentukan range (rentang)
R = nilai max – nilai min
R = 98 - 29 = 69

8
b) Menentukan jumlah kelas
K = 1+Log n. 3,3
K = 1+Log 80. 3,3
K = 7,3
c) Menentukan panjang kelas interval

Tabel 2. Distribusi frekuensi nilai statistik I

Nilai F
F
Statistik kumulatif
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -

2) Langkah-langkah menentukan nilai Ds4


a) Berdasarkan tabel di atas, maka letak D4 dapat dihitung seperti di bawah ini :
(1) Menentukan letak kelas interval dari nilai D4

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 32 berada pada kelas 69-
78 atau terletak pada kelas interval ke- 5.
(2) Menentukan batas bawah

9
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya merupakan memasukkan
angka-angka tersebut ke dalam rumus untuk mencari nilai Ds4

Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai desil Ds4 yang didapat
merupakan: 74,4.

2.2 Kuartil
Kuartil (K) merupakan nilai-nilai yang membagi serangkaian data atau suatu frekuensi
menjadi empat bagian yang sama. Berikut merupakan penegrtian kuartil menurut
beberapa ahli:

1. Menurut Sudijono,2006 dalam dunia statistik,yang dimaksud kuartil ialah titik atau
skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi kedalam empat bagian
yang sama besar yaitu masing-masing sebesar ¼ N.
2. Wirawan,2001,kuartil merupakan nilai-nilai yang membagi serangkaian data atau
suatu distribusi frekuensi menjadi empat bagian yang sama. Ada tiga kuartil yaitu
kuartil pertama (K1),kuartil kedua (K2) dan kuartil ketiga (K3)
3. Sudjana,2005.Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak sesudah disusun menurut urutan nilainya maka bilangan pembaginya
disebut kuartil.
Berdasarkan dari pengertian dan pendapat ahli diatas diatas dapat disimpulkan kuartil
merupakan suatu nilai data yang dibagi menjadi empat bagian sama banyak dengan
membagi seluruh distribusi frekuensi data tersebut.

Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah
disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga
buah kuartil, yakni kuatil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-

10
masing disingkat dengan K1, K2, dan K3. Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil
paling kecil.
Untuk menentukan nilai kuartilnya terlebih dahuludilakukan hal sebagai berikut:
- Susun data menurut urutan nilainya.
- Tentukan letak kuatil.
- Tentukan nilai kuatil.
Letak kuartil ke 1, diberi lambing K1, ditentukan oleh rumus:
dengani = 1, 2, 3.

A. Kuartil data tunggal :


Sampel dengan data 2,3,3,4,4,5,5,5,5,6,6,7,8.
Q1 =1(13+1)
4
= 1.14
4
=14 : 4
= 3,5
Data ke-3.5 berada antara angka 3 dan 4 sehingga 3+4 = 3,5
Q2 = 2(13+1)
4
= 2(14)
4
=7
Data ke-7adalah 5
Q3 = 3(13+1)
4
= 3(14)
4
= 10.5
Data ke-10.5 berada diantara angka 6
B. Kuartil Data Berkelompok
Pada data yang berkelompok untuk mencari kuartil terlebih dahulu adanya tabel
distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan (2013), menyebutkan
bahwa mencari kuartil data kelompok haruslah dibuat susunan distribusi frekuensi

11
terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk mempermudah perhitungan. Selain itu
Riduwan juga menerangkan langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi
(2013), yaitu:
1) Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2) Menghitung rentang (range)
3) Jumlah kelas
4) Dan panjang kelas intervalnya.

Qi = Tb + p { ( i/4.n )-F }
f
i/4.n = letak Qi
Tb = Tepi bawah interval kelas Qi ( Tb = batas bawah - 0,5)
p = Panjang kelas interval
n = Banyak data
F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qi
f = Frekuensi pada kelas Qi
Contoh Kuartil Data berkelompok :

Tabel Nilai Praktikum SMK

Nilai F F

51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48<Q1>
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160

Letak Q1 = ¼. n
= ¼.160
= 40
Data ke-40 berada pada kelas 61-65
(Tb = 61 – 0,5 = 60,5)

12
Jadi :
Q1 = Tb + p { (1/4.n –F)}
f
= 60,5+ 5 { (1/4.160 – 24 )}
24
= 60,5 + 5 {0,67}
= 60,5 + 3,35 = 63,85

Nilai F F

51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123<Q3>
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160

Letak Q3 = 3/4 . n
= 3/4.160
= 120
Data ke-120 berada pada kelas 71-75
(Tb = 71 – 0,5 = 70,5)
Jadi :
Q3 = Tb + p { (3/4.n –F)}
f
= 70,5+ 5 { (3/4.160 – 104 )}
19
= 70,5 + 5 {0,84}
= 70,5 + 4,2 = 74,7

13
2.3 Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan menghasilkan 99
pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke-
99. Penjelasan di atas juga didukung oleh Riduwan (2013), menyatakan persentil (Ps) ialah
nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama. Setelah disusun dari angka terkecil
sampai ke yang terbesar. Harga persentil ada 99 bagian yaitu Ps 1, Ps2, Ps3, .......,
Ps99. Penjelasan lain juga disampaikan oleh Andi (2010), menyatakan nilai persentil
merupakan nilai yang sekumpulan data yang dibagi menjadi seratus bagian yang sama, dan
yang membagi data tersebut dinamakan persentil.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa persentil merupakan nilai
dari sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama. Selain itu persentil
memiliki 99 bagian, dimulai dari Ps1 sampai dengan Ps99. Menurut Andi (2010), untuk
menentukan nilai-nilai persentil tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu data yang belum
dikelompokkan (data tunggal) dan data yang sudah dikelompokkan (data kelompok).
a. Persentil data tunggal
Menurut Andi (2010), pada bukunya menyebutkan untuk menentukan nilai
persentil yang belum dikelompokkan (data tunggal), memiliki beberapa langkah-
langkah, yaitu:
1) Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar.
2) Menentukan letak persentil yang diminta dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
Pi = persentil ke –
n = jumlah data
i = urutan persentil

Data tunnggal : dengan data perumpaan nilai statistik I sebanyak 12 mahasiswa: 50,
55, 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 70, 70, 65. Tentukanlah nilai persentil Ps22 dan Ps73
Langkah penyelesaian
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
50, 55, 60, 65, 70, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95
14
2) Tentukan letak persentil Ps22 dan Ps93 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a) Menentukan Ps22

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 2,86 berada di antara data 2 dan 3
sehingga menjadi seperti berikut :
Ps22 = data ke- 2 + 0,86 (data ke- 3 – data ke- 2)
Ps22 = 55 + 0,86 (60 – 55)
Ps22 = 55 + 4,3
Ps22 = 59,3
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps22 menunjukkan nilai 59,3.

b) Menentukan Ps73,

Dari hasil di atas, maka data ke- 9,49 berada di antara data 9 dan 10 sehingga menjadi
seperti berikut :
Ps73 = data ke- 9 + 0,49 (data ke- 10 – data ke- 9)
Ps73 = 80 + 0,49 (85 – 80)
Ps73 = 80 + 2,45
Ps73 = 82,45
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps73 menunjukkan nilai 82,45.

15
b. Persentil data berkelompok
Mencari persentil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan adanya tabel
distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan (2013), menyebutkan
bahwa mencari persentil data berkelompok haruslah dibuat susunan dristribusi
frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk mempermudah
perhitungan. Selain itu Riduwan juga menerangkan langkah-langkah pembuatan tabel
distribusi frekuensi (2013), yaitu:
1) Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2) Menghitung rentang (range)
3) Jumlah kelas
4) Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari nilai persetil
dengan rumus yang diungkapkan Andi (2010), seperti berikut:

b = Tepi bawah interval kelas Psi ( b = batas bawah - 0,5)


p = Panjang kelas interval
i = letak Psi
n = Banyak data
F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Psi
f = Frekuensi pada kelas Psi

Persentil data berkelompok, buatlah tabel distribusi dan hitunglah persentil Ps20 dari
data nilai statistik I dibawah ini:

29 43 43 48 49 51 56 60 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 98

Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian ini, ialah sebagai berikut:


1) Langkah pembuatan tabel distribusi
a) Menentukan range (rentang)

16
R = nilai max – nilai min
R = 98 -29 = 69
b) Menentukan jumlah kelas
K = 1+Log n. 3,3
K = 1+Log 80. 3,3
K = 7,3
c) Menentukan panjang kelas interval

Tabel 3. Distribusi frekuensi nilai statistik I

Nilai F
F
Statistik kumulatif
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -

2) Langkah-langkah menentukan nilai Ps20


a) Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ps20 dapat dihitung seperti dibawah ini :
(1) Menentukan letak kelas interval dari nilai Ps20

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 16 berada pada kelas 59-
68 atau terletak pada kelas interval ke- 4.
(2) Menentukan batas bawah

17
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya merupakan memasukkan
angka-angka tersebut ke dalam rumus untuk mencari nilai Ps20

Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai dari persentil Ps20 yang
didapat merupakan:66.

Kelemahan menggunakan rumus persentil, desil, dan kuartil untuk data berkelompok
dalam kelas interval menyebabkan hilangnya sejumlah informasi, antara lain terjadi
perbedaan harga-harga statistik yang dihitung dari data asli dan dari data yang telah
dikelompokkan menggunakan wakil berupa tanda kelas. Oleh karena itu perhitungan statistik
apalagi ukuran sampel atau banyaknya data hanya sedikit, lebih baik dilakukan dengan
menggunakan data asli.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistik merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, penyajian, pengolahan, analisa data serta penarikan kesimpulan. Statistika
dalam pengertian ilmu dibedakan manjadi statistika deskripstif dan inferensial dimana
statistika deskripstif bertujuan untuk mengemukakan penyajian data dalam bentuk tabel
maupun diagram, penentuan rata-rata (mean), modus, median, rentang serta simpangan baku.
Sedangkan statitika inferensial bertujuan menarik kesimpulan dari sebuah dugaan yang
diperoleh dari statistika deskriptif.Ukuran-ukuran statistik sendiri merupakan wakil dari
kumpulan data yang berupa ukuran tendensi sentral, ukuran lokasi, dan ukuran
dispersi/keberagaman.
.
Selain ukuran data dan pemusatan data, ada juga ukuran letak data yang masih
merupakan salah satu pengukuran data dalam statiska. Jika pada ukuran pemusatan data
terdapat median, mean dan modus. Pada ukuran letak data terdapat kuartil, desil dan persentil.
Untuk menentukan nilai ukuran letak data, data harus kita urutkan terlebih dahulu dari data
nilai yang paling kecil ke data yang lebih besar. Fungsi kuartil untuk menentukan nilai batas
tiap 25 persen dalam distribusi yang dipersoalkan. Fungsi decil untuk menentukan nilai batas
tiap 10 persen dalam distribusi yang dipersoalkan sedangkan itu fungsi persentil merupakan
menentukan nilai batas tiap 1 persen dalam distribusi yang dipersoalkan.

Kelemahan menggunakan rumus persentil, desil, dan kuartil untuk data berkelompok
dalam kelas interval menyebabkan hilangnya sejumlah informasi, antara lain terjadi
perbedaan harga-harga statistik yang dihitung dari data asli dan dari data yang telah
dikelompokkan menggunakan wakil berupa tanda kelas. Oleh karena itu perhitungan statistik
apalagi ukuran sampel atau banyaknya data hanya sedikit, lebih baik dilakukan dengan
menggunakan data asli.

19
20
21
DAFTAR PUSTAKA

Riduwan, 2013.Dasar-dasar Statistika, ,Bandung Alfabeta

Supangat, Andi ,2010. Statistika dalam inferensi

Tarsito,Sudjana , 2005. Metoda Statistika

22

Anda mungkin juga menyukai