Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENELITIAN ETNOGRAFI

KELOMPOK III

RONI SAPUTRA (1821312004)

GUSNELI (1821312008)

DESI MITRA BUDI YANTI (1821312023)

RICCA ANDRIANI (1821312024)

ARI ATHIUTAMA (1821312030)

ANISA SRI UTAMI (1821312033)

SETY JULITA (1821312040)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah mengenai “Penelitian Etnografi”. Makalah ini ditulis sebagai
tugas kelompok untuk mata kuliah Riset Kualitatif.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam mengerjakan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik, saran, petunjuk, pengarahan, dan
bimbingan dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi bagi pembaca.
Aamiin

Padang, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Tujuan.................................................................................................................4

1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................................4

1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................6

TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................6

2.1 Pengertian Penelitian Etnografi...............................................................................6

2.2 Karakteristik Penelitian Etnografi...........................................................................6

2.3 Prinsip – prinsip Metodologi Penelitian Etnografi..................................................9

2.4 Tipe Etnografi..........................................................................................................9

2.5 Prosedur Penelitian Etnografi................................................................................11

2.6 Critical review jurnal etnografi..............................................................................13

BAB III............................................................................................................................21

KESIMPULAN...............................................................................................................21

3.1 Kesimpulan............................................................................................................21

3.2 Saran......................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengekplorasi dan memahami
makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah kemanusiaan dan
sosial (Sugiyono, 2017). Penelitian etnografi merupakan salah satu metode penelitian
kualitatif dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi
yang alamiah observasi dan wawancara.

Seiring perkembangan zaman penelitian etnografi tidak hanya digunakan oleh


ilmu antropologi namun ilmu keperawatan juga telah mulai melakukan penelitian
etnografi ini untuk kemajuan pengetahuan tentang keperawatan. Keperawatan
menerapkan metode etnografi ini karena pengetahuan budaya membutuhkan
pemahaman tentang orang – orang, apa yang dikatakan, bagaimana mereka
berhubungan satu sama lain apa kebiasaan dan kepercayaan mereka dan bagaiman
mereka memaknai pengalaman mereka (Streubert & Carpenter, 2011).

Perawat yang melakukan penelitian etnografi harus menerima refleksivitas


sebagai bagian dari desain penelitian. Refleksivitas memungkinkan perawat untuk
mengekplorasi budaya dalam paradigma keperawatan yang menghargai sifat afektif
dan subjektif manusia. Sebelum melakukan penelitian etnografi ini diperlukan
pemahaman dasar tentang metode penelitian ini. Oleh karena itu anggota kelompok
ingin menjelaskan tentang konsep penelitian etnografi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsep penelitian
etnografi.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan tentang pengertian penelitian etnografi
2. Menjelaskan karakteristik penelitian etnografi
3. Menjelaskan tentang prinsip – prinsip metode penelitian etnografi
4. Menjelaskan tentang tipe penelitian etnografi
5. Menjelaskan tentang prosedur penelitian etnografi
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Penelitian Etnografi


Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan
utama dari kegiatan ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut
pandang penduduk asli. Oleh karena itu penelitian etnografi melibatkan aktivitas
belajar mengenai dunia orang lain dengan melihat, mendengar, berbicara, berpikir
dan bertindak dengan cara yang berbeda. Etnografi digunakan untuk meneliti
perilaku – perilaku manusia yang berkaitan dengan perkembangan teknologi
komunikasi dalam setting sosial dan budaya tertentu (Spradley, 2006).

Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna


sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fonomena sosio kultural (Emzir,
2011). Dapat disimpulkan bahwa penelitian etnografi adalah kegiatan pengumpulan
data yang dilakukan secara sistematik mengenai cara hidup serta bagaimana
aktivitas sosial dan berbagai benda kebudayaan dari suatu masyarakat. Tujuan dari
etnografi adalah untuk menguraikan budaya tertentu secara holistik yaitu aspek
budaya baik spiritual maupun material.

2.2 Karakteristik Penelitian Etnografi


Penelitian etnografi memiliki ciri- ciri sebagai penelitian kualitatif yang unik
sebagai berikut (Spradley, 2006):

1. Metode penelitian etnografi mampu menggali informasi secara mendalam


dengan sumber- sumber yang luas.
2. Metode penelitian yang unik dengan teknik observatory participant yaitu
partisipasi peneliti lansung dalam sebuah masyarakat atau komunitas sosial
tertentu.
3. Metode ini merupakan kegiatan untuk mengembangkan ilmu antropologi yang
kental dengan kajian masyarakat.
Penelitian etnografi memeiliki karakteristik sebagai berikut (Streubert & Carpenter,
2011):

1. Peneliti sebagai instrumen


Tugas peneliti mengidentifikasi, interpretasi dan menganalisis budaya yang
akan diteliti, tidak hanya itu peneliti menjadi partisipan di area budaya yang
diteliti. Etnografer menjadi bagian dari pembelajaran budaya untuk merasa
seperti apa orang disituasi tersebut.
2. Lingkungan kerja
Semua penelitian etnografi terjadi dilapangan, peneliti mengambil tempat
yang menurut nya budaya di tempat tersebut menarik untuk diteliti.
3. Sifat siklus dari pengambilan dan Analisa data
Pengumpulan data bagi etnografer dilapangan untuk menggambarkan
perbedaan dan kesamaan pada pertanyaan tentang budaya. Ketika pertanyaan
dijawab pertanyaan lain akan terus berlanjut. Oleh karena itu peneliti
melanjutkan proses interview, observasi, analisa data dan kembali ke
lapangan untuk menginterview mengambil beberapa pengamatan dan
mengumpul benda tambahan. Menurut Spradley dan Mccurdy (1972) dalam
(Streubert & Carpenter, 2011) mengidentifikasi penelitian dikatakan selesai
tidak hanya karena semua jawaban peneliti terjawab oleh responden atau
telah menggambarkan secara komplek budaya tetapi dikatakan selesai karena
waktu dan sumber daya telah berakhir.
4. Fokus pada budaya
Penelitian etnografi hanya bertujuan untuk memahami kehidupan individu
yang dalam suatu kelompok.
5. Ikut serta dalam budaya
Peneliti dari etnografi mengharuskan para peneliti hidup diantara orang –
orang yang sedang diteliti.
6. Refleksivitas
Menggambarkan perjuangan menjadi peneliti dan menjadi anggota budaya
yang diteliti.

Ciri – ciri penelitian etnografi menurut Hutomo dalam (Spradley, 2006) antara lain:

1. Sumber data penelitian etnorafi bersifat ilmiah artinya peneliti harus


memahami kenyataan dalam kehidupan sehari – hari.
2. Penelitian etnografi menggunakan data kualitatif dan kuantitatif namun
sebagian besar menggunakan kualitatif.
3. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk – bentuk tertentu atau studi
kasus.
4. Peneliti sebagai instrumen dalam proses pengumpulan data
5. Proses pengambilan data peneliti berperilaku seperti partisipan
6. Pengambilan responden menggunakan teknik purposive sampling
7. Kebenaran data harus dicek dengan data lain baik lisan maupun tulisan
8. Orang yang dilakukan subjek penelitian disebut partispan, konsultan serta
teman sejawat
9. Penelitian ini berfokus pada masalah penting yang diteliti dari responden
bukan dari etik
10. Proses menganalisa data bersifat deskripsi artinya mencatat secara teliti
fenomena budaya yang dilihat, dibaca, lewat apapun termasuk dokumen
resmi, kemudian mengkombinasikan mengabstrakkan dan menarik
kesimpulan.
11. Analisis data penelitian ini bersifat induktif

Beberapa hal yang membedakan metode penelitian etnografi dengan penelitian


kualitatif lainnya sebagai berikut : Pengumpulan data menggunakan teknik
observatory partisipan, jangka waktu penelitian relatif lama, berada dalam setting
tertentu, wawancara dilakukan secara mendalam dan tidak terstruktur dan
mengikutsertakan interpretasi penulis.

2.3 Prinsip – prinsip Metodologi Penelitian Etnografi


Berikut ini ada tiga prinsip dalam metodelogi penelitian Etnografi yaitu (Emzir,
2011):

1. Naturalisme merupakan pandangan bahwa tujuan penelitian sosial adalah untuk


menangkap karakter perilaku manusia yang muncul secara alami, dan bahwa ini
hanya dapat dari kontak lansung dengannya. Naturalisme bearti peneliti harus
mengurangi pengaruh mereka terhadap perilaku orang – orang yang akan
mereka teliti.
2. Pemahaman merupakan ahli etnografi sebelum mengambil suatu budaya untuk
diteliti hendaknya peneliti minimal mengetahui dasar dari budaya tersebut.
3. Penemuan merupakan proses penelitian sebagai induktif atau berdasarkan
temuan bukan dibatasi pada pengujian hipotesis secara eksplisit. Itu beralasan
bahwa jika seseorang mendekati suatu fenomena dengan suatu set hipotesis,
mungkin dia gagal menemukan hakikat fenomena tersebut akibat dibutakan oleh
asumsi yang dibangun kedalam hipotesis.

2.4 Tipe Etnografi


Penelitian etnografi sebagai metode penelitian kualitatif memiliki beberapa tipe
sebagai berikut (Munhall, 2012) :

1. Autoethnography merupakan penelitian tentang kesadaran diri dalam suatu


budaya, mengidentifikasi, berfikir kritis dan menulis tentang budaya secara
spesifik yang merupakan pengalaman hidup penulis.
2. Classical (holistic traditional) merupakan penelitian yang menggambarkan
budaya, kelompok sub budaya, dan memahami manusia dalam konteks
semaksimal mungkin.
3. Cognitive merupakan penelitian tentang proses kognitif yang mempengaruhi
pekerjaan seseorang dalam lingkungan, mengenali pengaruh dunia material dan
konteks sosial pada tindakan dan makna yang dikait kan dalam lingkungan.
4. Critical (disrupted) merupakan etnografi konvensional dengan tujuan politik,
hubungan yang kuat dan interpretasi ketidakberdayaan, analisis sejarah yang
kritis, kehadiran refleksi penulis, dan mempromosikan perubahan budaya.
5. Deconstructive merupakan penelitian yang berfokus pada objektivitas, posisi
dan representasi sebagai pasca kritik; elemen dari keberagaman, fragmentasi dan
ditambahkan secara tidak pasti ke deskripsi budaya; representasi dari sistem
budaya dibuat melalui kompleksitas bahasa dan dibawah koneksi dan pengaruh
historis, ketidakstabilan, subjekstivtas yang mengandung banyak makna.
6. Disrupted merupakan penelitian etnografi yang kritis/ feminis dan tipe
dekonstrutif.
7. Focused merupakan penelitian yang mempelajari elemen kecil dari satu
masyarakat, kelompok atau budaya, berfokus pada masalah yang berbeda dalam
konteks spesifik di antara sekolompok kecil orang.
8. Maxiethnography (classical, holistic, traditional) merupakan penelitian besar
dan menyuluruh, komprehensif fitur umum dan khusus dari budaya yang diteliti.
9. Miniethnography merupakan penelitian skala kecil, berfokus pada bidang
pertanyaan yang sempit, penelitian dari kepercayaan atau perilaku yang dibatasi
dengan waktu.
10. Microethnography merupakan penelitian yang berhubungan dengan sosial,
pokok intelektual dalam analisis konten; etnografi sosiolinguistik interaksional
komunikasi
11. Performance merupakan penelitian yang ditampilkan dalam bentuk teks dari
satu atau lebih penulis dan sebagai bahan baca untuk audien.
12. Practioner merupakan penelitian lapangan dengan aplikasi lansung ke praktek.
13. Reflexive merupakan penelitian yang memposisikan etnografer tidak terpisah
dari objek investigasi tetapi dipandang sebagai subjek pengetahuan terpadu yang
dapat melakukan upaya hermeneutik untuk membangun identifikasi antara
pengamat dan yang diamati.
14. Specialist merupakan penelitian ilmu sosial;belum tentu praktisi dilapangan;
mungkin memiliki keterbatasan atau tidak ada pengetahuan atau pengalaman
sebelumnya.

2.5 Prosedur Penelitian Etnografi


Dalam penelitian etnografi menggunakan pola siklus selalu mengulangi, seperti
terlihat pada gambar 2.1.

Mengumpulkan
data etnografi

Menanyakan
pertanyaan etnografi Membuat cacatan
etnografi

Memilih objek Analisa data


etnografi etnografi

Menulis suatu
etnografi
Gambar 2.1 Siklus penelitian Etnografi (Spradley, 2006)

Berikut ini merupakan penjelasan dari siklus penelitian Etnografi (Emzir, 2011) :

a. Pemilihan suatu objek organisasi


Spradley (2006) menyarankan bahwa etnografi biasanya dilakukan dengan
sebuah masalah umum tunggal dalam pikiran, untuk menemukan orang
berpengetauan budaya yang digunakan untuk mengatur perilaku mereka dan
menginterpretasikan pengalaman mereka.
b. Pengajuan pertanyaan etnografi
Terdapat tiga jenis pertanyaan etnografi masing – masing mengarah pada jenis
observasi yang berbeda dilapangan. Semua jenis etnografi dimulai dengan
pertanyaan deskriptiv umum/luas seperti “siapa orang yang ada disini ?”
kemudian setelah itu pertanyaan struktural dan pertanyaan kontras yang akan
membimbing peneliti untuk membuat observasi lebih terfokus. Dalam etnografi
dapat juga mengajukan sub pertanyaan yang berhubungan dengan suatu
deskripsi tentang konteks, analisis tentang tema – tema utama dan interpretasi
perilaku kultural.
c. Pengumpulan data
Pengumpulan data dengan cara observasi partisipan, peneliti mengamati
aktivitas orang, karakteristik fisik situasi sosial, dan apa yang akan menjadi
bagian dari tempat kejadian. Dimulai dengan deskriptif secara umum, mencoba
memperoleh suatu tinjauan terhadap situasi sosial dan yang terjadi disana.
Setelah perekaman dan analisis data awal peneliti dapat mempersempit
penelitian dan mulai melakukan observasi ulang dilapangan dan mempersempit
penyelidikan untuk melakukan observasi selektif.
d. Pembuatan rekaman etnografi
Pada tahap ini pengambilan cacatan lapangan, pengambilan foto, pembuatan
peta, dan penggunaan cara – cara lain untuk merekam observasi anda.
e. Analisis Data Etnografi
Terdapat empat jenis analisis yaitu (1) analisis domain yaitu memperoleh
gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian, (2) analisis toksonomi
yaitu menjabarkan domain – domain yang dipilih menjadi lebih rinci untuk
mengetahui struktur internalnya, (3) analisis komponen yaitu mencari ciri
spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengontraskan antar elemen,
dan (4) analisis tema yaitu mencari hubungan antara domain dan hubungan
dengan keseluruhan selanjutnya dinyatakan kedalam tema – tema sesuai dengan
fokus dan sub fokus penelitian.
f. Penulisan sebuah etnografi
Penulisan sebuah etnografi memaksa peneliti ke dalam suatu jenis analisis yang
lebih intensif.
2.6 Critical review jurnal etnografi

No Nama Penulis Judul Penelitian Masalah Metode Penelitian Hasil


1 (Lenny, 2018) Perawatan Di Indonesia masih Penelitian Kualitatif dengan 1. Masih rendahnya
kehamilan dan banyak pengobatan atau jenis etnografi melalui pengetahuan masyarakat
pertolongan pada perawatan yang pendekatan eksploratif. Kaili tentang kehamilan
budaya dilakukan secara Informan dalam penelitian beresiko, sikap dan
masyarakat suku tradisional yang 15 orang yang terbagi 3 ibu perilaku masyarakat
kaili dipengaruhi oleh hamil, 3 ibu melahirkan, 5 1 dalam menetukan dan
Di desa dalaka budaya.Secara khusus di orang dukun Dalaka, 2 mempercayakan
Kecamatan Sulawaesi Tengah yang orang bidan, 1 tokoh adat, 1 perawatan kehamilan dan
Sindue Kabupaten dikenal dengan budaya orang kepala puskesmas. persalinan berada pada
Donggala atau suku Kaili dalam orang tua dan suami,
pelaksanaan praktek perilaku pemilihan
perawatan dan perawatan dan persalinan
pengobatan ibu hamil masyarakat Kaili dengan
dan pertolongan melakukan pelaksanaan
persalinan menggunakan upacara-upacara adat-
orang pintar yang disebut adat Kaili “Nolama dan
dukun beranak atau Novero oleh Sando atau
Sando . dukun yang dipercayai
oleh masyrakat setempat.
2. Sikap masyarakat masih
dipengaruhi oleh budaya
dan adat istiadat yang
masih dipegang teguh.
Tingkat ekonomi yang
masih lemah dan
didukung oleh rendahnya
pengetahuan tentang
kehamilan dan
persalinan.
3. Otonomi pengambilan
keputusan dalam
pertolongan persalinan
berada pada keputusan
orang tua dan suami.
(Hinder & This does my Pada penelitian ini  Metode penelitian dengan 1. Manajemen diri terdiri
2 Greenhalgh, head in". peneliti ingin studi etnografi Penelitian dari kemampuan
2012) Ethnographic menghasilkan ini mempelajari tentang
keterampilan dan
study of self- pemahaman lebih dalam social ekonomi dan
management by tentang bagaimana orang budaya masyarakat UK. kemampuan kognitif
people with yang hidup dengan (pengetahuan ), (mis.
diabetes diabetes dan mengapa  -Jumlah sample : 30
penderita diabetes ( 15 Pemantauan sendiri,
menajemen diri
merupakan hal yang tipe 1, 15 tipe 2), dengan perencanaan menu,
penting bagi penderita. tehnik metode penyesuaian obat) dan
pengambilan sample
yang sosio-emosional
snowballing (bola salju)
dari kelompok pasien, (mis.koping terhadap
kontak komunitas dan penyakit, mengatur
klinik NHS.
 Penelitian ini dengan masukan keluarga, dan
melakukan wawancara akses ke layanan
pada penderita dan
kesehatan atau sumber
keluarganya dengan
mendatangi rumah dan di daya).
masyarakat selama 2 -4 2. Manajemen diri adalah
kali pertemuan dalam kerja keras, dan
beberapa jam (total 88 dimungkinkan atau
kunjungan , 230 jam ).
Tentang bagaimana usaha dibatasi oleh ekonomi,
manajemen diri , kondisi material dan
kebutuhan dukungan dan sosial budaya dalam
pemilihan diet/makanan.
keluarga, tempat kerja
Analisa data yang
diinformasikan dengan dan komunitas.
teori stuktural yang mana 3. Beberapa orang berhasil
menjadi asumsi bahwa manajemen diri pada
tindakan seseorang dan diabetes dengan terampil
pilihan tergantung pada
watak / karakter dan dan fleksibel,
kemampuan yang memanfaatkan
dibentuk dan dibatasi oleh kemampuan pribadi,
stuktur social masyarakat
dukungan keluarga dan
yang luas.
sosial dan sistem
perawatan kesehatan.
Bagi yang lain, kapasitas
untuk mengatur diri
sendiri (termasuk
mengatasi kendala
ekonomi dan sosial
budaya) dibatasi oleh
komorbiditas,
kemampuan kognitif,
faktor psikologis (mis.
kurang percaya diri,
penolakan) dan modal
sosial. Itu konsekuensi
dari upaya pengelolaan
diri sangat
mempengaruhi kapasitas
dan motivasi seseorang.
3 (Alyahya, Evluation Of Infeksi Nasokomial Metoda : desain Petugas Kesehatan
Hijazi, Qudah, Infection terutama Unit Perawatan penelitian menyadari namun tidak
Alshyab, & prevention and Intensif (ICU), dianggap kualitatif,etnograpy sepenuhnya terlibat untuk
Alkhalidi, control polices sebagai efisentrum mencegah dan
2018). procedures and infeksi dan pasien di ICU Lama penelitian : Selama 4 mengendalikan infeksi
practice : an berada pada resiko tinggi nasokomial namun demikian
Ethnographi study infeksi kerentanan (Empat) Bulan. petugas kesehatan memiliki
pasien, usia, dan rawat pengetahuan tentang
inap yang panjang. Sampel : 23 pencegahan dan
Penelitian   etnografi Peserta, (Purposive pengendalian infeksi
Sampling) nasokomial. Petugas
dalam   penelitian   ini
kesehatan mengakui
adalah kemampuan untuk KI :
pentingnya melibatkan
memberi   rinci   dan Didasarkan pada peserta anggota keluarga dan
yang bertanggung jawab
komprehensif   deskripsi pengunjung. Namun mereka
untuk pengembangan
tentang   bagaimana   tim memiliki perhatian serius
kebijakan rumah sakit
pengendalian infeksi dan untuk pencegahan dan terhadap kunjungan terbuka.
Perawat untuk rasio pasien
staff   kesepakatan   ICU pengendalian infeksi.
adalah tantangan lain dari
dengan   pasien   yang praktik pencegahan dan
KE : Diluar
dirawat   di   ICU   dengan kriteria inklusi pengendalian infeksi.
cara   untuk   mencegah Temuan menunjukan bahwa
infeksi. melakukan pengawasan
terus menerus oleh petugas
kesehatan yang terlatih dapat
mengurangi resiko infeski
nasokomoal endemik.
Studi   ini   menyoroti
pentingnya   mengubah
prilaku dan praktek penyedia
layanan   kesehatan   dan
pengunjung   untuk
meningkatkan   kepatuhan
terhadap   pencegahan   infeksi
dan   kebijakan   pengendalian
dan praktek.

(M Arief, Ibuisme Masa Ibu rumah tangga Metode penelitian lakukan ibu-ibu yang enggan
4
2016) Kini: Suatu seringkali menjadi isu adalah kualitatif-etnografis. membawa anaknya ke
dan konsep penting Metode etnografik Posyandu, alasannya adalah
Etnografi tentang
dalam mengkaji relasi Penelitianini dilakukan karena mereka bekerja dan
Posyandu dan Ibu antara negara dan diKelurahan Ciptomulyo, lebih mementingkan urusan
Rumah Tangga masyarakat di tingkat Kecamatan Sukun, Kota rumah tangga, seperti
mikro. Melalui kaum Malang. Wawancara memasak, mencuci baju, dan
perempuan di kampung- dilakukan pada pada ketua melakukan pekerjaan rumah
perkotaan, “wajah” payuguban posyandu yang lainnya. Walaupun hanya
negara berusaha terdiri dari 1 Puskesmas satu hingga tiga orang yang
dihadirkan terus-menerus dan 17 Posyandu tidak membawa anaknya ke
dalam kehidupan sehari- Posyandu
hari, salah satunya dalam
hal kesehatan melalui
Posyandu (Pos Pelayanan
Keluarga Berencana dan
Kesehatan Terpadu).
Posyandu meletakkan
kaum perempuan,
khususnya ibu rumah
tangga, sebagai ujung
tombak untuk
mewujudkan masyarakat
yang sehat, baik dari segi
fisik maupun perilaku
sehari-hari
(Witdiawati, Enculturation in Kematian kanker Metode penelitian kualitatif Hasil penelitian
5 Rahayuwati, the Life Pattern of payudara tetap pendekatan ethno – nursing menunjukkan empat domain
& Sari, 2017) Breast Cancer menempati posisi Teknik pengambilan sampel yang terjadi sebagai pola
Patients: an Ethno tertinggi dalam total purposive sampling yaitu 6 inkulturasi pasien kanker
– nursing Study insiden tidak hanya di informan. payudara dalam budaya
on Sundanese Indonesia tetapi juga di Sunda, yaitu 1) pengabdian
Women dunia. Proses sebagai istri dan ibu pasien
perawatannya, yang pada kanker payudara Sunda, 2)
kenyataannya membawa pencarian obat seumur hidup,
dampak besar pada 3) faktor mempengaruhi
kualitas hidup pasien adaptasi pasien kanker
kanker payudara payudara untuk rutinitas
mengenai fisik, sehari-hari, dan 4) pertemuan
psikologi, dan kehidupan keluarga sebagai makna
sosial, membentuk untuk akhir hidup
beberapa pola perilaku
sepanjang hidup mereka.
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk
mengeksplorasi pola
pasien kanker payudara
dalam mempertahankan
umur mereka
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Penelitian etnografi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
secara sistematik mengenai cara hidup serta bagaimana aktivitas sosial dan
berbagai benda kebudayaan dari suatu masyarakat. Penelitian etnografi ini
memiliki beberapa karakteristik yang unik salah satunya observasi partisipan dan
refleksivitas yaitu seorang peneliti etnografi harus mampu memposisikan dirinya
dalam suatu nilai atau kebudayaan yang akan diteliti.
Prosedur penelitian etnografi berbentuk siklus yang selalu mengulangi
artinya proses pengumpulan data dapat dilakukan berulang kali sampai partisipan
dan waktu penelitian selesai.

3.2 Saran
Ilmu keperawatan harus lebih banyak mengembangkan penelitian nya dalam
metode etnografi ini karena ilmu keperawatan memandang manusia sebagai
makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Alyahya, M. S., Hijazi, H. H., Qudah, J. Al, Alshyab, S., & Alkhalidi, W. (2018).
Evaluation of infection prevention and control policies, procedures, and practices:
An ethnographic study. AJIC: American Journal of Infection Control.
https://doi.org/10.1016/j.ajic.2018.05.023

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta:


Rajawali Press.

Hinder, S., & Greenhalgh, T. (2012). “ This does my head in ” . Ethnographic study of
self-management by people with diabetes. BMC Health Services Research, 12, 83.

Lenny. (2018). Perawatan Kehamilan dan Pertolongan pada Budaya Mayarakat Suku
Kaili di Desa Dalaka Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Jurnal Kesehatan
Tadulako, 4(2), 57–63.

M Arief, W. (2016). Ibuisme Masa Kini : Suatu Etnografi tentang Posyandu dan Ibu
Rumah Tangga. Idonesian Journal Antropologi, 1(2), 125–137.

Munhall, P. L. (2012). Nursing Research a Qualitative Perspective. USA: Jones &


Bartlett Learning.

Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi. (Y. Muhammad, Ed.). Yogyakarta: Tiara


Wacana.

Streubert, H. J., & Carpenter, D. R. (2011). Qualitative Research in Nursing ;


Advancing the Humanistic Imperative (fifth). Philadelphia: Lippincot Williams &
Wilkins.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Witdiawati, Rahayuwati, L., & Sari, S. prita. (2017). Enculturation in the Life Pattern of
Breast Cancer Patients : an Ethno- Nursing Study on Sundanese Women. Jurnal
Ners, 12.

Anda mungkin juga menyukai