Anda di halaman 1dari 15

Salah satu fungsi statistik yang kerap diterapkan baik dal

am aktivitas riset maupun kepentingan praktis adalah


menentukan / menyediakan “ukuran” , batas atau
norma.

Norma , batas atau ukuran digunakan sebagai pedoman


untuk memisahkan sejumlah individu ke dalam bebera
pa bagian dengan di dasarkan pada kenyataan atau dat
a.
Pengukuran median digunakan untuk menentukan nilai b
atas, norma atau ukuran atas nilai kelompok yang diba
gi menjadi 2 bagian, maka ;

Kuartil adalah pengukuran yang dilakukan untuk men


entukan nilai batas jika distribusi frekuensi dibagi menj
adi 4 bagian.

Sedangkan desil diaplikasikan jika distribusi data dibagi


menjadi 10 bagian

Serta persentil untuk distribusi frekuensi yang dibagi


menjadi 100 bagian
 Kuartil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 25
persen dalam distribusi frekuensi.

 Fungsi kuartil untuk menentukan nilai batas tiap 25 p


ersen dalam distribusi yang dipersoalkan. Oleh sebab
itu teknik ini diterapkan jika analisis dilakukan denga
n tujuan untuk membagi distribusi menjadi 4 bagian,
selanjutnya menentukan batas tiap 25 persen distribu
si yang dimaksud.

 Dalam statistik dikenal ada 3 nilai kuartil yakni; kuar


til 1 (K1), kuartil 2 (K2) dan kuartil ke 3 (K3).
 Kuartil pertama (K1) adalah suatu nilai yang membat
asi 25% distribusi bagian bawah dan 75 % distribusi bagian a
tas.

 Kuartil kedua (K2) adalah nilai yang membatasi 50% d


istribusi bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dala
m hal ini kuartil kedua dapat diidentikkan dengan penguku
ran median (Mdn).

 Kuartil ketiga (K3) adalah nilai yang membatasi 75% d


istribusi bagian bawah dan 25% distribusi bagian atas.

 Asumsi teknik pengukuran kuartil : data yang diperoleh d


ari hasil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan laz
imnya setingkat skala interval.
a). Jika berhadapan dengan data tunggal / tanpa frekuensi :

i ( n + 1)
Ki = nilai yang ke ; dimana i = 1, 2 dan 3 atau K1, K2 dan K3
4
i = menunjukkan kuartil ke berapa yang hendak dihitung
n = jml individu frek.

b). Apabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuen


si bergolong :

n/4 N - cfb
Kn = Bb + ( )x i
Fd
Kn : nilai kuartil yang dicari (K1, K2 atau K3)
Bb : batas bawah nyata dari interval yang mengandung kuartil
Cfb : frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung kuartil
Fd : frekuensi dalam interval kelas yang mengandung kuartil
i : lebar interval/ lebar kelas
n/4 N : komponen yang menunjuk pada urutan kuartil.
Jika ¼ N artinya kuartil pertama
Desil (D)
Desil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 10 pe
rsen dalam distribusi frekuensi.

 Fungsi desil untuk menentukan nilai batas tiap 10 persen da


lam distribusi yang dipersoalkan. Teknik ini diterapkan jika k
elompok atau distribusi data dibagi menjadi 10 bagian yang
sama, untuk selanjutnya menentukan batas tiap 10 persen
distribusi dimaksud.

 Dalam statistik dikenal ada 9 nilai desil yakni; desil 1 (D1), d


esil 2 (D2), desil ke 3 (D3) dan seterusnya sampai dengan de
sil ke 9 atau D9.
Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10% distribus
i bagian bawah dan 90 % distribusi bagian atas.

Desil kedua (D2) adalah nilai yang membatasi 20% distribusi bagian
bawah dan 80% distribusi bagian atas.

Desil kelima (D5) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi bagian
bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini desil kedua d
apat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn) dan kuartil k
e 2 (K2).

Desil kesembilan (D9) adalah nilai yang membatasi 90% distribusi b


agian bawah dan 10% distribusi bagian atas.

 Asumsi teknik pengukuran desil : data yang diperoleh dari hasil p


engukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya setingkat
skala interval.
a). Jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuen
si
i ( n + 1)
Di = nilai yang ke ;
10
di mana i = 1, 2 , 3, 4, .....9. atau D1, D2 dan D3,....D9

i = menunjukkan desil ke berapa yang hendak dihitung;


n = jml individu / frek
b). Apabila berhadapan dengan data bergolong atau distribu
si frekuensi bergolong :

n/10 N – cfb
Dn = Bb + ( )x I
fd

Keterangan :
Dn : nilai desil yang dicari (D1, D2 atau D3)
Bb : batas bawah nyata dari interval yang mengandung desil
Cfb : frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung desil
fd : frekuensi dalam interval kelas yang mengandung desil
i : lebar interval/ lebar kelas
n/10 N : komponen yang menunjuk pada urutan desil. Jika 1/10 N
artinya desil pertama.
Persentil (P)
Persentil adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 100 ba
gian yang sama. Oleh karena itu fungsi persentil adalah menentu
kan nilai batas tiap 1 persen dalam distribusi yang dipersoalkan.

Teknik ini diterapkan jika kelompok atau distribusi data dibagi menja
di 100 bagian yang sama, untuk selanjutnya menentukan batas ti
ap 1 persen dalam distribusi dimaksud.

Dalam statistik dikenal ada 99 nilai persentil yakni; persentil 1 (P1),


persentil 2 (P2), persentil ke 3 (P3) dan seterusnya sampai denga
n persentil ke 99 atau P99.
Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1% distrib
usi bagian bawah dan 99 % distribusi bagian atas.
Persentil kedua (P2) adalah nilai yang membatasi 2% distribusi bagi
an bawah dan 98% distribusi bagian atas.
Persentil ke 50 (P50) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi bag
ian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini persentil
50 dapat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn) dan kua
rtil ke 2 (K2) serta desil ke 5 atau D5.
Persentil ke 99 (P99) adalah nilai yang membatasi 99% distribusi ba
gian bawah dan 1% distribusi bagian atas.

 Asumsi teknik pengukuran persentil: data yang diperoleh dari ha


sil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya setin
gkat skala interval.
Cara menentukan harga persentil :
a). Jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frek.

i (n + 1)
Pi = nilai yang ke ;
100
dimana i = 1, 2 ,3,4,.....99. atau P1, P2, P3 ,....P99

i = menunjukkan persentil ke berapa yang hendak dihitung


n = jml individu / frek.

b). Apabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frek


uensi bergolong :
n/100 N - cfb
Pn = Bb + ( )x i
fd
Keterangan
Pn : nilai persentil yang dicari (P1, P2 atau P99)
Bb : batas bawah nyata dari interval yang mengandung persentil
Cfb : frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung persentil
fd : frekuensi dalam interval kelas yang mengandung persentil
i : lebar interval/ lebar kelas
n/100 N : komponen yang menunjuk pada urutan persentil.
Jika 1/100 N artinya persentil pertama (P1)

Anda mungkin juga menyukai