SMD
Puji dan syukur marilah sama-sama kita panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah pelaksanaan Survey Mawas Diri
(SMD)) diwilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Gunung Medan tahun 2018.
Shalawat beserta salam tak lupa kami kirimkan kepada junjungan kami yakni Nabi Besar
Muhammad SAW, yang sudah membawa umat nya kejalan yang penuh ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.
Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Kami sangat membutuhkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini
dimasa yang akan datang.
Dr.RONI HIDAYAT
NIP. 197705102009091003
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
BAB II
BAB III
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
Survey Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang
dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar
selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berp[eran serta aktif memperkuat upaya-
upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
2. LANGKAH-LANGKAH
1) Persiapan SMD
a. Koordinator UKM membentuk Tim Pelaksanaan SMD
b. Menyusun instrumen SMD
Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas atau desa (data
sekunder)
Pertanyaan harus jelas, simgkat dan tidak bersifat mempengaruhi responden
Kombinasi pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dan menjaring
Menampung semua harapan masyarakat
2) Pelaksanaan SMD
1. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan program menyiapkan
instrumen untuk melakukan SMD
2. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan program menentukan
Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah KK
3. Penanggung jawab program menunjuk pelaksana SMD
4. Pelaksana kegiatan program memberikan instrumen untuk melakukan SMD
kepada petugas yang telah ditunjuk untuk melakukan SMD
5. Pelaksana kegiatan program menjelaskan tahapan kegiatan SMD kepada
petugas yang ditunjuk untuk melakukan SMD,
6. Pelaksana kegiatan menjelaskan cara pengisian instrumen kepada pelaksana
kegiatan SMD,
7. Pelaksana kegiatan SMD melakukan interview/wawancara terhadap Responden,
8. Pelaksana kegiatan SMD melakukan Pengamatan terhadap rumah-tangga &
lingkungan,
9. Pelaksana kegiatan SMD melakukan rekapitulasi hasil pengamatan
10. Pelaksana SMD bersama tokoh masyarakat mengolah data yang telah
dikumpulkan,
11. Pelaksana SMD bersama tokoh masyarakat melakukan analisa data dan
menentukan prioritas masalah dibawah bimbingan bidan desa/petugas
Puskesmas,
12. Pelaksana SMD menyusun laporan hasil SMD sebagai bahan untuk MMD.
3) Hasil Pelaksanaan Kegiatan SMD
a. Hasil SMD Nagari Gunung Medan, Nagari Siguntur
IBU HAMIL STATUS IMUNISASI BALITA PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PROGRAM GIZI
Jumlah ibu hamil 126 BCG 13 Pertanyaan ya tidak
Triwulan I 48 DPT HBHIB I 7 balita memiliki buku KIA 529 543
Triwulan II 46 DPT HIBIB II 11 balita dibawa ke posyandu tiap bulan 363 140
Triwulan III 32 DPTHBHIBIII 10 balita ditimbang setiap bulan 363 180
Periksa Kehamilan 126 POLIO I 15 4 bulan bayi meminum air dan minum lainnya selain ASI 363 180
Tempat periksa kehamilan POLIO II 7 bayi perlu diberi makan dan minum 430 113
Bidan 120 POLIO III 12 pada saat 6 bulan, makanan pertama yang diberika 403 140
Dokter 26 POLIO IV 7 memiliki tekstur seperti ASI sehingga bayi dapat menelan 474 69
Dukun 0 CAMPAK 9 KMS adalah alat untuk memantau status gizi balita 543 50
Frekuensi pemeriksaan BOOSTER DPT HBHIB 14 bayi yang baru lahir hendaknya selalu diberi kolostrum 484 49
1 kali 48 BOOSTER CAMPAK 8 laki-laki mempunyai peranan penting dalam memberikan makanan 475 68
2 kali 29 IPV 6 bayi dan anak
3 kali 40
4 kali 9
IBU HAMIL STATUS IMUNISASI BALITA PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PROGRAM GIZI
Jumlah ibu hamil 117 BCG 11 Pertanyaan ya tidak
Triwulan I 27 DPT HBHIB I 8 balita memiliki buku KIA 300 7
Triwulan II 47 DPT HIBIB II 12 balita dibawa ke posyandu tiap bulan 295 12
Triwulan III 43 DPTHBHIBIII 9 balita ditimbang setiap bulan 280 27
Periksa Kehamilan 117 POLIO I 11 4 bulan bayi meminum air dan minum lainnya selain ASI 32 275
Tempat periksa kehamilan POLIO II 8 bayi perlu diberi makan dan minum 51 256
Bidan 110 POLIO III 12 pada saat 6 bulan, makanan pertama yang diberika 309 7
Dokter 17 POLIO IV 9 memiliki tekstur seperti ASI sehingga bayi dapat menelan 0 0
Dukun 0 CAMPAK 8 KMS adalah alat untuk memantau status gizi balita 380 27
Frekuensi pemeriksaan BOOSTER DPT HBHIB 12 bayi yang baru lahir hendaknya selalu diberi kolostrum 295 12
laki-laki mempunyai peranan penting dalam memberikan
1 kali 21 BOOSTER CAMPAK 7 makanan 290 17
2 kali 47 IPV 6 bayi dan anak
3 kali 35
4 kali 8
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data SMD didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
a. Ditemukannya masalah kesehatan khusus berupa penyakit TBC: 13 Orang
b. Masih rendahnya cakupan IDL di Nagari Gunung Medan
c. Masih tingginya angka PTM (DM, Hipertensi)
d. Masih rendahnya motivasi ibu bayi dan balita untuk membawa anaknya ke posyandu dan masih
ada ditemukan bayi dengan BGM
1.1 Saran
a. Meningkatkan kerja sama lintas program (Promkes, Gizi, Kesling, PTM, Farmasi, Laboratorium,
Perkesmas)
b. Berkoordinasi dengan Wali Nagari untuk kepersetaan ibu hamil dan suami dalam pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil dan pemanfaatan buku KIA
c. Memberikan sertifikat IDL bagi yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
d. Membentuk Pos Gizi dengan bantuan dana dari pihak ketiga