Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MAKALAH

SMD

UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS GUNUNG MEDAN


TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah sama-sama kita panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah pelaksanaan Survey Mawas Diri
(SMD)) diwilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Gunung Medan tahun 2018.

Shalawat beserta salam tak lupa kami kirimkan kepada junjungan kami yakni Nabi Besar
Muhammad SAW, yang sudah membawa umat nya kejalan yang penuh ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.

Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Kami sangat membutuhkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini
dimasa yang akan datang.

Plt.KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS GUNUNG MEDAN

Dr.RONI HIDAYAT
NIP. 197705102009091003
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I

BAB II

BAB III

LAMPIRAN

 Format instrumen SMD


 Rekapan SMD
 Kuesioner SMD
 Dokumentasi SMD
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Survey Mawas Diri (SMD) sangat pentinguntuk dilaksanakan agar dapat masyarakat
menjadi sadar akan adanya masalah kesehatan yang sedang dihadapi, masyarakat mampu
mengenal, mengumpulkan data dan mengkaji masalah yang ada dalam lingkungannya sendiri,
timbulnya minat dan kesadaran untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan dan pentingnya
masalah tersebut segera diatasi, serta mampu untuk menggali sumber daya yang ada atau
dimiliki. Hasil SMD Puskesmas kemudian akan menjadi dasar untuk menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi.
Sebagai tindak lanjut dari hasil Survey Mawas Diri (SMD), selanjutnya dilakukan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)/ Musyawarah Masyarakat Nagari (MMN) agar masyarakat
dapat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya dan bersepakat untuk menanggulangi
masalah kesehatan melalui pelaksanaan desa dan poskesdes.

1.2 TUJUAN PELAKSANAAN


Masyarakat dapat mengenali, mengumpulkan data dan mengkaji masalah kesehatan
yang ada di desa/ nagari sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk mengetahui masalah
kesehatan potensi yang ada di desa/ nagari yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan kesehatan.

1.3 MANFAAT PELAKSANAAN


a. Dapat mengidentifikasi semua permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja
b. Dapat merumuskan dan menentukan prioritas masalah kesehatan
c. Dapat menngali dan menemukan, mengenali potensi yang ada di masyarakat untuk
memecahkan masalah yang dihadapi
d. Dapat menyusun rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan
BAB II

LAPORAN HASIL SMD

A. SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

1. PENGERTIAN
Survey Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang
dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar
selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berp[eran serta aktif memperkuat upaya-
upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.

2. LANGKAH-LANGKAH
1) Persiapan SMD
a. Koordinator UKM membentuk Tim Pelaksanaan SMD
b. Menyusun instrumen SMD
 Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas atau desa (data
sekunder)
 Pertanyaan harus jelas, simgkat dan tidak bersifat mempengaruhi responden
 Kombinasi pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dan menjaring
 Menampung semua harapan masyarakat

2) Pelaksanaan SMD
1. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan program menyiapkan
instrumen untuk melakukan SMD
2. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan program menentukan
Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah KK
3. Penanggung jawab program menunjuk pelaksana SMD
4. Pelaksana kegiatan program memberikan instrumen untuk melakukan SMD
kepada petugas yang telah ditunjuk untuk melakukan SMD
5. Pelaksana kegiatan program menjelaskan tahapan kegiatan SMD kepada
petugas yang ditunjuk untuk melakukan SMD,
6. Pelaksana kegiatan menjelaskan cara pengisian instrumen kepada pelaksana
kegiatan SMD,
7. Pelaksana kegiatan SMD melakukan interview/wawancara terhadap Responden,
8. Pelaksana kegiatan SMD melakukan Pengamatan terhadap rumah-tangga &
lingkungan,
9. Pelaksana kegiatan SMD melakukan rekapitulasi hasil pengamatan
10. Pelaksana SMD bersama tokoh masyarakat mengolah data yang telah
dikumpulkan,
11. Pelaksana SMD bersama tokoh masyarakat melakukan analisa data dan
menentukan prioritas masalah dibawah bimbingan bidan desa/petugas
Puskesmas,
12. Pelaksana SMD menyusun laporan hasil SMD sebagai bahan untuk MMD.
3) Hasil Pelaksanaan Kegiatan SMD
a. Hasil SMD Nagari Gunung Medan, Nagari Siguntur

HASIL SMD NAGARI GUNUNG MEDAN


N Masalah Kesehatan
O Jumlah KK Khusus Tempat Berobat Penyakit yang Sering diderita Lansia PUS PUS ALKI
Anggota pasangan usia 109
  1512 DBD 12 Tidak Berobat 10 Reumatik 137 subur 1 Anemia 14
    TBC 13 Dukun 7 Hipertensi 201 kontrasepsi digunakan 722 Lila<23,5 10
    TYPOID 5 Dokter/Bidan/Perawat 260 Gastritis 58 Jenis kontrasepsi yang digunakan Peny.kronis 4
    ISPA 172 Puskesmas 100 Gangguan Pendengaran 26 IUD 48 IMS 0
    IMS 0     Lain-lain 149 implan 104    
    DLL 317         suntik 378    
                pil 97    
                kondom 31    
                KB alami 64    
                tidak berKB 0    

IBU HAMIL STATUS IMUNISASI BALITA PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PROGRAM GIZI
Jumlah ibu hamil 126 BCG 13 Pertanyaan ya tidak
Triwulan I 48 DPT HBHIB I 7 balita memiliki buku KIA 529 543
Triwulan II 46 DPT HIBIB II 11 balita dibawa ke posyandu tiap bulan 363 140
Triwulan III 32 DPTHBHIBIII 10 balita ditimbang setiap bulan 363 180
Periksa Kehamilan 126 POLIO I 15 4 bulan bayi meminum air dan minum lainnya selain ASI 363 180
Tempat periksa kehamilan POLIO II 7 bayi perlu diberi makan dan minum 430 113
Bidan 120 POLIO III 12 pada saat 6 bulan, makanan pertama yang diberika 403 140
Dokter 26 POLIO IV 7 memiliki tekstur seperti ASI sehingga bayi dapat menelan 474 69
Dukun 0 CAMPAK 9 KMS adalah alat untuk memantau status gizi balita 543 50
Frekuensi pemeriksaan BOOSTER DPT HBHIB 14 bayi yang baru lahir hendaknya selalu diberi kolostrum 484 49
1 kali 48 BOOSTER CAMPAK 8 laki-laki mempunyai peranan penting dalam memberikan makanan 475 68
2 kali 29 IPV 6 bayi dan anak    
3 kali 40          
4 kali 9          

SUMBER PENCEMARAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


anggota keluarga yang menderita penyakit tidak
Sumber pencemaran dekat rumah 125 menular  
 35
Jenis pencemaran (polisi) Diabetes Melitus dan hipertensi 1
anggota keluarga yang sudah memeriksakan
Limbah rumah tangga 93 pemeriksaan kesehatan  
limbah industri 0 sudah 301
jenis zat pencemar belum 50
Kimia 1    
Non Kimia 3    
keluarga mempunyai kandang ternak 357    
keadaan kandang ternak    
menyatu dengan rumah 245    
terpisah dari rumah 112    

HASIL SMD NAGARI SIGUNTUR


Masalah Kesehatan Penyakit yang Sering diderita
NO Jumlah KK Khusus Tempat Berobat Lansia PUS PUS ALKI
  1339 DBD 1 Tidak Berobat 42 Reumatik 268 Anggota pasangan usia subur 873 Anemia 18
    TBC 8 Dukun 51 Hipertensi 104 kontrasepsi digunakan 560 Lila<23,5 212
74
    TYPOID 1 Dokter/Bidan/Perawat 1 Gastritis 62 Jenis kontrasepsi yang digunakan Peny.kronis 4
50
    ISPA 272 Puskesmas 5 Gangguan Pendengaran 53 IUD 25 IMS 0
    IMS 0     Lain-lain 32 implan 80    
    DLL 0         suntik 297    
                pil 131    
                kondom 12    
                KB alami 15    
                tidak berKB 0    

IBU HAMIL STATUS IMUNISASI BALITA PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PROGRAM GIZI
Jumlah ibu hamil 117 BCG 11 Pertanyaan ya tidak
Triwulan I 27 DPT HBHIB I 8 balita memiliki buku KIA 300 7
Triwulan II 47 DPT HIBIB II 12 balita dibawa ke posyandu tiap bulan 295 12
Triwulan III 43 DPTHBHIBIII 9 balita ditimbang setiap bulan 280 27
Periksa Kehamilan 117 POLIO I 11 4 bulan bayi meminum air dan minum lainnya selain ASI 32 275
Tempat periksa kehamilan POLIO II 8 bayi perlu diberi makan dan minum 51 256
Bidan 110 POLIO III 12 pada saat 6 bulan, makanan pertama yang diberika 309 7
Dokter 17 POLIO IV 9 memiliki tekstur seperti ASI sehingga bayi dapat menelan 0 0
Dukun 0 CAMPAK 8 KMS adalah alat untuk memantau status gizi balita 380 27
Frekuensi pemeriksaan BOOSTER DPT HBHIB 12 bayi yang baru lahir hendaknya selalu diberi kolostrum 295 12
laki-laki mempunyai peranan penting dalam memberikan
1 kali 21 BOOSTER CAMPAK 7 makanan 290 17
2 kali 47 IPV 6 bayi dan anak    
3 kali 35          
4 kali 8          

SUMBER PENCEMARAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


anggota keluarga yang menderita penyakit tidak
Sumber pencemaran dekat rumah 376 menular
Jenis pencemaran (polisi)  Diabetes dan hipertensi
anggota keluarga yang sudah memeriksakan pemeriksaan
Limbah rumah tangga 126 kesehatan
limbah industri 0 sudah 121
jenis zat pencemar belum 394
Kimia 1    
Non Kimia 3    
keluarga mempunyai kandang ternak 476    
keadaan kandang ternak    
menyatu dengan rumah 125    
terpisah dari rumah 351    
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data SMD didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
a. Ditemukannya masalah kesehatan khusus berupa penyakit TBC: 13 Orang
b. Masih rendahnya cakupan IDL di Nagari Gunung Medan
c. Masih tingginya angka PTM (DM, Hipertensi)
d. Masih rendahnya motivasi ibu bayi dan balita untuk membawa anaknya ke posyandu dan masih
ada ditemukan bayi dengan BGM

1.1 Saran
a. Meningkatkan kerja sama lintas program (Promkes, Gizi, Kesling, PTM, Farmasi, Laboratorium,
Perkesmas)
b. Berkoordinasi dengan Wali Nagari untuk kepersetaan ibu hamil dan suami dalam pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil dan pemanfaatan buku KIA
c. Memberikan sertifikat IDL bagi yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
d. Membentuk Pos Gizi dengan bantuan dana dari pihak ketiga

Anda mungkin juga menyukai