Anda di halaman 1dari 14

Logo

kabupaten

LAPORAN SMD
PUSKESMAS ...
JUNI 2021

DINAS KESEHATAN KOTA ...


TAHUN 2021
2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I 2
A. PENDAHULUAN 2
B. LATAR BELAKANG 2
C. TUJUAN 3

BAB II 4

A. DASAR HUKUM 4
B. DASAR TEORI 4

BAB III 5

A. METODE 5

BAB IV 6

A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN 6


B. PEMBAHASAN HASIL (RESUME) 7

BAB V 9

A. KESIMPULAN 9
B. SARAN 9

BAB VI 10

A. EVALUASI 10
B. RENCANA TINDAK LANJUT 10
C. TINDAK LANJUT 10

BAB VII 11

BUKTI KEGIATAN 11

1
BAB I

A. PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
Kegiatan UKM Puskesmas yang disusun oleh Kepala Puskesmas dan
penanggung jawab program tidak hanya mengacu pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi,
maupun Dinas Kesehatan Kota tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program.Kebutuhan dan harapan
masyarakat maupun sasaran terhadap kegiatan UKM dapat diidentifikasi melalui
kotak saran, survei, informasi langsung dari pelanggan maupun temu muka
dengan tokoh masyarakat. Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan
informasi tentang program kepada masyarakat, kelompok masyarakat maupun
individu yang menjadi sasaran program.
Kebutuhan masyarakat akan kegiatan UKM yang baik cenderung
mengalami perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian
penyakit. Seiring dengan perbaikan derajat kesehatan dan lingkungan, telah
terjadi pergeseran penyebab kesakitan terbesar di banyak daerah dari
penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif. Perubahan permintaan
tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap manajemen Puskesmas..
Puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau
permintaan masyarakat secara teratur karena perubahan permintaan
masyarakat akan berdampak terhadap pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas. Puskesmas harus tanggap terhadap perubahan lingkungan yang
cepat dan terbuka terhadap perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM
Puskesmas sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap kegiatan UKM Puskesmas, sehingga tujuan dari kegiatan
UKM Puskesmas dapat tercapai tepat sasaran. Salah satu upaya yang
dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat adalah
melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD).

2
B. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mencapai visi, misi dan tata nilai Puskesmas ... Raya yaitu
Komunikatif, Unggul, Integritas, dan Nyaman (...) ditetapkanlah strategi untuk
mencapainya yaitu dengan pemberdayaan masyarakat, tokoh masyarakat dan
kader dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama. Kegiatan yang
dilakukan adalah dengan strategi pendekatan melalui pengenalan, pengumpulan
dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan (petugas
Puskesmas, Bidan di Kelurahan).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota tahun 2020, jumlah kepala
keluarga di wilayah kerja Puskesmas ... Raya tahun 2020 adalah sebanyak
38.935 Jiwa. Dengan jumlah tersebut, diharapkan masyarakat mampu
menggali/mendeteksi
permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam
menanggulanginya.
Survey Mawas Diri (SMD) yang diselenggarakan oleh Puskesmas ... Raya
bersama masyarakat adalah salah satu cara yang baik dalam menjawab
persoalan tersebut.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum:
Untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas ... Raya
2. Tujuan khusus:
a. Terlaksananya pengumpulan data di wilayah kerja Puskesmas ... Raya
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan
UKM di Puskesmas ... Raya
c. Menganalisa kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan
UKM di Puskesmas ... Raya
d. Diperoleh dukungan dari Lurah, Tokoh Masyarakat dan Tokoh
Agama dalam pelaksanaan pergerakan dan pemberdayaan masyarakat di
Wilayah kerja Puskesmas ... Raya
e. Mengetahui prioritas usulan kegiatan UKM di Puskesmas ... Raya

3
BAB II

A. DASAR HUKUM
1. UU RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
4. Perda Prov kal sel nomor 4 tahun 2012 tentang penyelenggaraan kesehatan
di kalimantan selatan;
5. Permenkes Nomor 44 Tahun Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

B. DASAR TEORI
Survey Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat, kader setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan di kelurahan (Depkes RI, 2007).
Survey Mawas Diri (SMD) merupakan suatu upaya bersama yang
dilakukan oleh Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk
bersama-sama mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat.
Dengan hasil masyarakat diharapkan mampu menjalankan dan meningkatkan
kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, dan berperan dalam gerakan
kesehatan masyarakat.

4
BAB III

A. METODE
Kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) ini dilakukan dengan menggunakan
metode wawancara langsung, pengamatan/observasi lingkungan sekitar responden
dan pengisian angket/Kuisioner.

5
BAB IV
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan SMD.
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan dengan jadwal kegiatan
sebagai berikut:
N Kegiatan J F M A M J J A S O N D
o
a e ar pr ei u uli g e kt o e
n b ni st pt p s
1 Pj program
. menyiapkan
instrument

untuk
melakukan
Survei Mawas
Diri
2 Pj program &
. pelaksana keg
program
menentukan
Kriteria
responden, &
jumlah Sampel
3 PJ program
. berkoordinasi dgn
linsek terkait
SMD
4 Pj program
. menunjuk
pelaksana SMD

5 Pj menjelaskan
. tahapan kegiatan
SMD kepada
kader & toma.

6 Kader & toma


. mengumpulkan
data kepada
petugas
7 Pelaksana SMD
. mengolah &
analisa data
menentukan
prioritas masalah
8 Pelaksana
menyusun

6
. laporan hasil
SMD sebagai
bahan untuk
MMK
9 Monitoring

2. Menentukan data populasi


Populasi pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) adalah seluruh
kepala keluarga yang ada diwilayah kerja Puskesmas ... Raya. Berdasarkan data
survey, jumlah kepala keluarga tahun 2020 adalah sebanyak 10.498 KK
Adapun jumlah KK perkelurahan sebagai berikut :
● Kelurahan ... Selatan = 3.313 KK

● Kelurahan ... Cerucuk = 5.302 KK

● Kelurahan Belitung Utara = 1.883 KK


3. Menentukan data sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2005). Berdasarkan pendapat tersebut,
perhitungan sampel pada survei ini menggunakan Rumus Krejcie and Morgan.

7
B. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Hasil pelaksanaan kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) tahun 2021 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Kelurahan (%)
Variabel
... Cerucuk ... Selatan Belitung Utara
Memeriksakan kehamilan di Faskes 84 87 73

Pemberian Asi Ekslusif 71 83 83

Imunisasi Dasar Lengkap 58 61 55

Pemeriksaan Tumbuh Kembang 56 67 74

Batuk Lebih dari 2 Minggu 4 5 3

TB Paru 4 4 2

Minum Obat TB Paru 4 4 2

Hipertensi 22 29 30

Minum Obat Hipertensi 17 19 14

Diabetes Melitus 9 7 6

Minum Obat Diabetes Melitus 9 7 5

ODGJ Berat 1 2 0

Minum Obat 1 2 0

Merokok 51 51 49

C. PEMBAHASAN HASIL (RESUME)


Jumlah Penduduk : 38.935 Jiwa
Jumlah KK : 10.498 KK
Jumlah KK yang disurvei berdasarkan Rumus Krejcie and Morgan :
Kel. ... Cerucuk : 357 KK
Kel. ... Selatan : 346 KK
Kel. Belitung Utara : 320 KK
Total sampel sebanyak : 1.023 KK
Dari kegiatan SMD yang dilaksanakan pada tahun 2021, didapatkan hasil :

1. Sebanyak 833 ibu hamil (81,4%) di wilayah kerja Puskesmas ... Raya
memeriksakan kehamilannya di Faskes
2. Sebanyak 804 bayi (78,6%) mendapatkan ASI eksklusif
3. Sebanyak 595 bayi (58,2%) sudah mendapatkan imunisasi dasar
4. Sebanyak 671 balita (65,6%) memeriksakan tumbuh kembang
5. Ada 41 orang (4%) yang pernah batuk > 2 minggu
6. Ada 34 orang (3,3%) yang mengidap penyakit TB Paru.

8
7. Semua responden yang mengidap TB Paru rutin meminum obat TBC
selama 6 bulan
8. Sebanyak 276 orang (27%) menderita hipertensi
9. Sebanyak 170 responden (16.6%) yang mengidap hipertensi meminum
obat Hipertensi secara teratur
10. Sebanyak 76 orang (7,4%) menderita Diabetes Melitus
11. Sebanyak 70 responden (6,8%) meminum obat Diabetes Melitus secara
teratur
12. Ada 13 orang (1,3%) yang mengalami gangguan jiwa berat
13. 100% ODGJ berat yang disurvei rutin meminum obat gangguan jiwa.
14. Sebanyak 516 orang (50,4%) merokok

9
BAB V

A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil SMD di 3 Kelurahan, didapatkan beberapa
masalah. Permasalahan yang ditemukan yaitu masih ada bayi yang tidak
mendapatkan Asi Ekslusif, pemberian imunisasi dasar lengkap, balita yang tidak
diperiksakan tumbuh kembangnya, penderita hipertensi yang tidak meminum
obat secara rutin dan masih banyak warga yang masih merokok.
Setelah ditentukan prioritas masalah maka dilakukan pemecahan masalah
sesuai masalah yang didapatkan salah satunya dengan mengadakan penyuluhan
pada warga di wilayah kerja Puskesmas dengan harapan meningkatnya
pengetahuan warga tentang masalah kesehatan yang dialami.

B. Saran
Dengan adanya data diatas, maka pembangunan kesehatan masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas ... Raya khususnya bidang pelayanan preventif dan
promotif harus lebih ditingkatkan.
Kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan dilingkungannya masih
kurang, karena itu perlu perhatian bagi masyarakat agar lebih bisa meningkatkan
kemampuan pengetahuan dan sikap berkaitan dengan masalah kesehatan
tersebut.
Adapun salah satu jalan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan
dan sikap tersebut adalah masyarakat harus merespon setiap ada kegiatan
tentang penyuluhan tentang kesehatan. Disamping itu masyarakat harus rajin
melihat, membaca, atau mendengarkan lewat TV, Medsos, Radio maupun buku
atau masalah kesehatan.
Berkoordinasi dengan lintas sektoral dalam memberikan penyuluhan
kesehatan karena masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas ... Raya Koordinator Penyuluh

drg. Rony Sim Siti Rahmatillah,SKM


Pembina Penata Muda
NIP. 197409102005011005 NIP.199303132019032 019

10
BAB VI

A. EVALUASI
Perlu adanya peningkatan frekuensi kesehatan sehingga memperluas
pengetahuan warga Kelurahan.

B. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil dan menggiatkan lagi inovasi LAKASI
(lelaki Asi) untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya memberikan
Asi Ekslusif pada bayi.
2. Kader/toma/ketua RT bersedia/berusaha untuk mengajak bayi/balita untuk
berkunjung ke Posyandu baik Posyandu Balita
3. Menjalin kerjasama antara kader/toma/ketua RT dengan pihak Puskesmas
untuk memantau/mengetahui secara dini masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat ( TB, kematian ibu balita bumil,gizi, imunisasi dan PTM )
4. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) pada masing-
masing kelurahan.

C. TINDAK LANJUT
1. Terlaksananya kegiatan kelas ibu hamil dan pertemuan LAKASI (lelaki Asi)
untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya memberikan Asi Ekslusif
pada bayi.
2. Kader/toma/ketua RT mengajak bayi/balita untuk berkunjung ke Posyandu
baik Posyandu Balita
3. Terjalin kerjasama antara kader/toma/ketua RT dengan pihak Puskesmas
untuk memantau/mengetahui secara dini masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat (TB, kematian ibu balita bumil, gizi, imunisasi dan PTM ).
4. Dilaksanakan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) dimasing-masing
Kelurahan.

11
BAB VII

A. BUKTI KEGIATAN

12

Anda mungkin juga menyukai