Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

FILM AFRICA’S FORGOTTEN KINGDOM


Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Disusun Oleh :
Ananda Prastuti Sutrisno
22/501803/PKU/20628

Dosen Pengampu: Dr. Rizal Mustasyir, M.Hum

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KEPERAWATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2022
AFRICA’S FORGOTTEN KINGDOM

SINOPSIS
Pada abad ke-19, masih sangat banyak pertanyaan tentang Benua Afrika. Pengetahuan
bangsa Eropa mengenai Afrika sangat terbatas pada cerita-cerita/legenda yang diceritakan
Alkitab. Film documenter ini menceritakan tentang dua penemuan terbesar menyangkut masa
lalu kerajaan di Afrika.
Karl Mauch, seorang guru berkebangsaan Jerman, memulai penjelajahannya di Benua
Afrika. Pada abad ke-19, tidak banyak penjelajahan dilakukan di Afrika. Hal ini disebabkan
oleh biaya penjelajahan yang sangat mahal, belum lagi mengingat alam Afrika yang keras, dan
dipenuhi binatang eksotis. Penjelajahan pada saat itu hanya dilakukan oleh professional dan
akademisi. Mauch yang berprofesi sebagai guru sekolah dan berasal dari latar belakang biasa
tidak terkualifikasi untuk menjadi penjelajah/peniliti. Ia pun akhirnya berlayar menuju Afrika
sebagai kru kapal. Mauch akhirnya mendapatkan pengakuan Badan Geologis Jerman atas
keberhasilannya menemukan emas di Afrika Selatan. Pengakuan tersebut mendatangkan
sponsor dan ia pun dapat melanjutkan penjelajahannya.
Setelah menjelajah selama kurang lebih 6 tahun lamanya, Karl Mauch berhasil
menemukan sisa-sisa peradaban The Great Zimbabwe. Menjadi sorang penjelajah/explorer
membutuhkan mengetahuan mendasar tentang berbagai hal. Seorang penjelajah mengamati
objek sekitar dan mengambil kesimpulan dari hasil pengamatannya. Pada umumnya hal ini
menuntut seorang penjelajah untuk bisa menjadi seorang biologis, geografis, antropologis, dan
arkeologis secara umum. Dan hasil pengamatan dan kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi si
penjelajah.
Kesimpulan yang diambil Karl Mauch tak lepas dari praanggapan yang banyak diyakini
bangsa Eropa tentang Afrika pada saat itu. Yaitu bangsa Afrika adalah bangsa primitif yang
tidak memiliki peradaban. Mauch menjadikan cerita-cerita Alkitab sebagai basis teorinya. Ia
meyakini bahwa reruntuhan The Great Zimbabwe merupakan kerajaan yang dahulu dipimpin
oleh Queen Sheeba (Ratu Bilqis), dan mempunyai hubungan erat dengan King Solomon (Raja
Sulaiman).
Untuk memperkuat teorinya, Karl Mauch menyertakan tiga bukti:
• Karl Mauch mengambil spesimen ranting pohon yang dalam pengamatan nya
menyerupai pohon cedar (cemara) yang ia duga diimpor dari Lebanon. Hal ini akan
menguatkan teorinya karena Lebanon merupakan wilayah kekuasaan Raja Solomon.
• Reruntuhan yang terbuat dari batu bukanlah hasil kerja penduduk asli Afrika, karena
bangsa Afrika hidup dengan membangun pondok dari rumput, dan diduga tidak
memiliki teknologi yang mumpuni untuk membangun bangunan kompleks seperti
reruntuhan di Great Zimbabwe. Anggapan ini juga didukung oleh masyarakat sekitar.
Mauch berasumsi bahwa reruntuhan ini adalah sisa-sisa peradaban kulit putih.
• Penduduk sekitar juga melakukan prosesi circumcision (sunat), dan ritual
penyembelihan. Mauch menduga tradisi ini diturunkan dari generasi terdahulu saat
Ratu Sheeba memimpin nkarena interaksi dengan kerajaan Yahudi yang dipimpin oleh
Raja Solomon.
Walaupun jasanya sangat besar atas penjelajahannya di Afrika. Para ahli mebantah
habis-habisan teori Mauch tentang The Great Zimbabwe dan kaitannya dengan Ratu sheeba
dan Raja Solomon.
• Spesimen pohon cedar yang diambil dari reruntuhan tersebut merupakan spesies asli
Afrika, dan bukan diimpor dari Lebanon.
• Bentuk dari reruntuhan tidak memiliki kemiripan dengan bangunan-bangunan yang ada
di Yarusalem kuno.
• Para ahli menertawakan asumsi Mauch yang beranggapan bahwa bangsa Afrika
melaksanakan ritual-ritual Yahudi.
Selang lima puluh tahun kemudian, seorang arkeolog asal Inggris, Gertrude Caton
Thompson membuat terobosan baru tentang The Great Zimbabwe. Gertrude memulai karir
arkeolognya sebagai relawan dalam penggalian arkeologi di Perancis bagian selatan. Pada saat
itu, awal abad ke-20, arkeologi adalah ilmu yang pesat perkembangannya. Sehingga banyak
kesempatan bagi para professional, dan juga mereka yang memiliki minat dalam bidang
tersebut.
Pada tahun 1924, Gertrude, dibawah pimpinan Sir Flinders Petrie mendapat
kesempatan untuk melakukan penggaliannya sendiri. Gertrude berhasil meraih kesuksesan
yang sangat besar dalam penggalian tersebut. Gertrude kemudian diberi kesempatan untuk
menjelajahi The Great Zimbabwe, dan diminta untuk mempresentasikan penemuannya dalam
tempo waktu delapan bulan. Gertrude menyanggupi dan melaksanakan tugas tersebut.
Setibanya di Afrika, Gertrude dapat melihat dan merasakan isu rasial (white supremacy)
yang sangat kental. Dan sampai saat itu pun, praanggapan mengenai bangsa Afrika yang sangat
primitif dan tidak memiliki peradaban masih belum terbantahkan. Sejak reruntuhan pertama
kali ditemukan oleh Karl Muach, sudah banyak para peniliti dating untuk melakukan
penelitian, dan ekskavasi. Tak hanya itu, para penjarah pun juga banyak yang berdatangan
sehingga kondisi reruntuhan The Great Zimbabwe sudah sangat rusak.
Gertrude melakukan observasi yang jarang sekali dilakukan oleh para peneliti
terdahulu, yaitu observasi udara. Dari udara Gertrude berhasil menemukan jalan setapak yang
sangat jelas tidak pernah dilalui selama retusan tahun. Jalan setapak itu menuju satu bagian
dari reruntuhan yang belum tersentuh. Penemuan lokasi baru yang masih belum tersentuh ini
menghasilkan banyak sekali temuan-temuan yang kemudian diidentifikasi sebagai budaya asli
Afrika, yang diketahui dari bahan, corak dan motif ukiran. Ada juga barang yang bukan asli
Afrika adalah kaca dan keramik yang diduga dibawa oleh pedagang dari Timur Tengah.
Gertrude, seorang wanita yang dikenal berhasil di bidang yang didominasi oleh laki-
laki, juga dianggap feminis oleh kolega-koleganya. Posisi yang telah ia capai, dan
pengalamannya terdahulu membangun Gertrude menjadi orang yang sangat objektif. Ia tidak
takut menentang praanggapan yang selama ini ada tentang The Great Zimbabwe.
Johanesberg, 2 Agustus 1929, Gertrude Caton Thompson mempresentasikan hasil
penelitiannya. Gertrude berhasil membantah praanggapan Lost White Civilization dengan
teorinya tentang Black Great Zimbabwe. Gertrude berhasil membuktikan bahwa peradaban
Afrika terdahulu memiliki kemampuan, untuk membangun peradaban.

ASUMSI DASAR KEDUA TOKOH


Karl Maunch
Karl Mauch beranggapan bahwa reruntuhan The Great Zimbabwe merupakan kerajaan
yang dahulu dipimpin oleh Queen Sheeba (Ratu Bilqis), dan mempunyai hubungan erat
dengan King Solomon (Raja Sulaiman). Mauch melabeli penelitiannya dengan nama
The Great Zimbabwe.
Gertude Caton Thompson
Gertrude mendasarkan penelitiannya pada objektif. Gertrude berhasil membantah
praanggapan Lost White Civilization dengan teorinya tentang Black Great Zimbabwe.
Gertrude berhasil membuktikan bahwa peradaban Afrika terdahulu memiliki
kemampuan, untuk membangun peradaban.
PERBANDINGAN METODE
Karl Maunch Gertrude Caton Thompson
1. Mendasari penelitian berdasarkan 1. Mendasari penelitian dengan objektif
asumsi peneliti 2. Gertrude, seorang wanita yang dikenal
2. Karl Mauch sebagai seorang guru yang berhasil di bidang yang didominasi oleh
menjadi penjelajah/explorer membutuhkan laki-laki, juga dianggap feminis oleh
mengetahuan mendasar tentang berbagai kolega-koleganya. Posisi yang telah ia
hal. Seorang penjelajah mengamati objek capai, dan pengalamannya terdahulu
sekitar dan mengambil kesimpulan dari membangun Gertrude menjadi orang yang
hasil pengamatannya. Pada umumnya hal sangat objektif. Ia tidak takut menentang
ini menuntut seorang penjelajah untuk bisa praanggapan yang selama ini ada tentang
menjadi seorang biologis, geografis, The Great Zimbabwe. Gertrude melakukan
antropologis, dan arkeologis secara umum. observasi yang jarang sekali dilakukan oleh
3. Karl Mauch melakukan penelitian tak lepas para peneliti terdahulu, yaitu observasi
dari praanggapan yang banyak diyakini udara.
bangsa Eropa tentang Afrika pada saat itu. 3. Dari udara Gertrude berhasil menemukan
Yaitu bangsa Afrika adalah bangsa primitif jalan setapak yang sangat jelas tidak pernah
yang tidak memiliki peradaban. Mauch dilalui selama retusan tahun. Jalan setapak
menjadikan cerita-cerita Alkitab sebagai itu menuju satu bagian dari reruntuhan yang
basis teorinya. Ia meyakini bahwa belum tersentuh. Penemuan lokasi baru
reruntuhan The Great Zimbabwe yang masih belum tersentuh ini
merupakan kerajaan yang dahulu dipimpin menghasilkan banyak sekali temuan-
oleh Queen Sheeba (Ratu Bilqis), dan temuan yang kemudian diidentifikasi
mempunyai hubungan erat dengan King sebagai budaya asli Afrika, yang diketahui
Solomon (Raja Sulaiman). dari bahan, corak dan motif ukiran. Ada
4. Hasil pengamatan dan kesimpulan ditarik juga barang yang bukan asli Afrika adalah
berdasarkan asumsi si penjelajah. kaca dan keramik yang diduga dibawa oleh

5. Mengirimkan hasil penelitiannya pedagang dari Timur Tengah.

selama di Afrika dan catatan harian 4. Hasil pengamatan dan kesimpulan ditarik
berdasarkan objektifitas.
miliknya ke Insitut Geografi Jerman.
5. Mendokumentasikan berbagai objek
penelitiannya melalui media foto dan
mempresentasikan penemuannya di
Johannesburg.
PENDAPAT TENTANG CARA PENELITIAN
Menurut saya, pada penilitian yang dilakukan Karl Mauch dapat dilihat bahwa Karl
Mauch memiliki asumsi terlebih dahulu bahwa proses pembangunan peradaban disana
dilakukan bangsa kulit putih, bukan kulit hitam karena bangsa kulit hitam hanya mendirikan
bangunan dengan menggunakan tumbuhan. Karl Mauch membuat hasil pengamatan dan
kesimpulan berdasarkan asumsinya sendiri, yang pada akhirnya asumsi tersebut terbantahkan
karena tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Sikap Karl Mauch tersebut kurang tepat
untuk dijadikan contoh yang baik, karena ia tidak menerima bantahan apapun dan tetap kekeh
dengan asumsinya.
Sedangkan, pada penelitian Gertrude Caton Thompson mendasari penelitiannya dengan
obyektif. Melihat pada cara memperoleh data informasi, awalnya Gertrude dapat melihat dan
merasakan isu rasial (white supremacy) yang sangat kental. Dan sampai saat itu pun,
praanggapan mengenai bangsa Afrika yang sangat primitif dan tidak memiliki peradaban masih
belum terbantahkan. Namun, Getrude tidak sampai disana saja, ia melakukan cara yang
berbeda yaitu melakukan observasi udara, dimana ia akhirnya menemukan bukti bahwa
peninggalan tersebut adalah peninggalan dari bangsa Africa. Sikap Gertrude tersebut yang
harusnya dimiliki oleh peneliti agar penelitian yang dilakukan memberikan hasil yang
maksimal, karena ia tetap mencari tahu dari sudut pandang yang lain dan menerima apa yang
ia temukan secara objektif, tidak berdasarkan asumsinya.

Anda mungkin juga menyukai