Disusun Oleh
Dalam film Africa’s Forgouten Kingdom, kita akan dapat melihat bagaimana
peneliti melakukan penelitian terhadap suatu daerah di pedalaman afrika untuk mencari
kota legenda yang telah hilang. Dalam filem ini ada 2 sudut pandang berbeda dari kedua
peneliti yaitu Karl Mauch dan Gertrude Caton Thompson.
Dari cerita yang terdapat pada filem tersebut akan dapat kita hubungkan
berbagai prosess dan kejadian yang ada dengan pengertian ilmu menurut K.Merton.
Pada tahun 1871, seorang warga negara jerman karl mauch memiliki keinginan
melakukan penilitian untuk mencari kota legenda di pedalaman afrika serta
menemukan reruntuhan peradaban kuno satu-satunya yang ada di benua tersebut,
Karl Mauch melakukan aktifitas pemahaman tentang ilmu-ilmu pendukung penilitian
seperti dengan membaca alkitab, mempelajari pemetaan geologi, dan ilmu lainya
serta penemuan tentang adanya sebuah legenda yang telah hilang di pedalaman afrika
yang akan diteliti olehnya. Karl Mauch menulis surat kepada institute geografi jerman
dengan harapan akan mendapatkan dukungan untuk melakukan penjelajahnya di
afrika. Ternya balasanya tidak sesuai harapan karena permintaanya di tolak karena
menurut institute tersebut untuk menjelajahi afrika harus dilakukan oleh ahlinya
dalam artian mereka yang berada pada tingkat sosial lebih tinggi. Kemudian pada
tahun 1864 Karl Mauch berhasil sampai di afrika dengan menjadi seorang awak kapal
untuk berlayar sampai di afrika. Awalnya dia merasa asing dengan lingkungan
barunya, namun dia berusaha untuk terus menyesuaikan diri, di waktu senggang
selama perjalanan menuju kota legenda yang hilang dia selalu melakukan proses
dalam mendapatkan ilmu yaitu dengan mencatat, menggambar dan meneliti segala
sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam perjalananya, Kembali ditemukan adanya
perlakuan yang tidak manusiawi bangsa kulit putih terhadap bangsa kulit hitam
(penduduk asli setempat), hal ini terjadi karena bangsa kulit hitam bukanlah manusia
sehingga pantas untuk diperlakukan secara tidak adil. Karl Mauch juga terus
menyusuri pedalaman afrika hingga akhirnya menemukan reruntuhan dinding batu
yang telah hancur dimana dulunya diyakini sebagai kebudayaan di sahara afrika, Karl
mauch melakukan penelitian tentang asal mula dibangunya dinding batu tersebut, Dia
mulai beprasangka bahwa bangsa eropa ikut andil dalam proses pembangunanya. Hal
ini diyakini karena Karl Mauch beranggapan bahwa warga afrika biasanya
membangun rumah dari rumput dan tinggal di daratan yang luas, Untuk mendapatkan
bukti lain bahwa peradaban itu dulunya berasal dari luar afrika, Karl Mauch Kembali
meneliti dengan mengambil cungkilan kayu yang aromanya seperti pohon cedar yang
merupakan bahan baku pensil. Kayu ini berasal dari Lebanon dan bukan afrika, untuk
meyakinkan jawaban atas apa yang ditemukanya Kael Mauch Kembali membaca
Alkitab dan legenda yang telah ada selain itu, Karl Mauch telah melakukan penelitian
dengan terlebih dahulu dia memiliki dugaan tentang apa yang akan di telitinya lalu
tinggal bagaimana Karl Mauch dapat mempertahankan netralitasnya dalam penilitian
yang di lakukan didepan masyarakat ilmiah apakah hal tersebut akan disetujui atau
bahkan mendapatkan penolokan. Saat Karl Mauch menjelaskan hasil penilitianya di
depan masyarakat, ternyata dia mendaptkan bantahan dan penolakan tentang
penemuan besarnya karena apa yang disampaikan tidak sesuai dengan harapan
masyarakat ilmiah. Karena tekanan tersebut Karl Mauch memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada tahun 1875.
Berkisar 50 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1929, seorang ahli purbakala
bernama Gertrude Caton Thompson melakukan penjelajahan di reruntuhan Zimbabwe
tempat yang sebelumnya telah di teliti oleh Karl Mauch. Gertrude Caton Thompson
dapat di katakana sebagai ahli purbakala yang meneruskan peneliti dari Karl Mauch.
Saat akan melakukan penilitian, semua bukti yang ada sudah terhapus, namun hal
tersebut tidak membuat Gertrude Caton Thompson menyerah. Yayasan Anglo-
Rodesia mendekati Gertrude Caton Thompson untuk menawarkan bantuan yang di
perlukan dalam kegiatanya melakukan penggalian di Zimbabwe dalam rangka
penilitian. Apa yang dilakukan Yayasan tersebut bukanlah tanpa pamrih, mereka
menginginkan dalam waktu 8 bulan Gertrude Caton Thompson sudah memberikan
hasil tentang apa yang ditelitinya. Tentu saja mereka juga menginginkan apa yang di
hasilkan sesuai dengan yang mereka harapkan. Sebelumnya, Gertrude Caton
Thompson mengalami cobaan dimana dana bantuanya untuk penilitianya di mesir
dihentikan, namun hal tersebut tidak membuatnya menyerah dan terus maju.
Dari hasil penilitian dari kedua peneliti tersebut saya berpendapat bahwa ada
perbedaan dari kedua peneliti tersebut dimana hasil penelitian dari Kaerl Mauch
mengenai Zimbabwe yang merupakan peninggalan bangsa kulit putih yang ternyata
terbantahkan oleh teori Gertrude Caton Thompson yang menyatakan bahwa
Zimbabwe merupakan peninggalan bangsa kulit hitam. Oleh karena itu belum ada
jaminan bahwa teori tersebut benar karena dari teori Gertrude Caton Thompson juga
masih terdapat bantahan.