Disusun Oleh:
GUSNELI
1821312008
DOSEN :
Prof. Dr.dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISPH, FISCM
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya makalah Kebijakan
dan Ekonomi Kesehatan ini telah dapat disusun. Dimana makalah ini yang berjudul “Analisis
Perencanaan dan Penganggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun mengalami banyak kendala dan
permasalahan. Namun berkat arahan,dukungan dan support dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Mata Kuliah Kebijakan dan Ekonomi Kesehatan, yaitu Ibu Prof. Dr.dr. Rizanda
Machmud, M.Kes, FISPH, FISCM, yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penyusun
mengucapkan terima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi bagi kita semua khususnya
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Peminatan Komunitas.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui penganggaran Bidang Kesehatan dan pencapaian program di
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui sumber aanggaran Bidang kesehatan di Kabupaten Dharmasraya tahun
2017
b) Mengetahui besaran anggaran perbidang dan program kesehatan di Kabupaten
Dharmasraya tahun 2017
c) Mengetahui adanya kesenjangan anggaran dengan pencapaian program bidang
kesehatan
d) Melihat adanya permasalahan dalam sistem pembiayaan kesehatan guna
melakukan perbaikan dan reformasi terhadap sistem pembiayaan kesehatan daerah.
e) Sebagai bahan advokasi guna :
1) Meningkatkan anggaran kesehatan
2) Mengarahkan anggaran kesehatan kepada masalah prioritas
3) Mengarahkan dana pada intervensi dan kegiatan yang cost efektif
4) Menilai prospek pengembangan sistem Jaminan Kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perencanaan
1. Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang
akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh
lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan
terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya
perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan
dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan
demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta
mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk
mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk
mencapainya.” (Alder 1999).
Perencanaan adalah rangkaian kegiatan dalam menetapkan hal- hal yang akan
dikerjalan diwaktu yang akan datang berdasarkan fakta dan pemikiran yang matang dalam
rangka mencapai tujuan (Semara, 2018). Perencanaan kesehatan berhubungan dengan
bagaiamana cara memilih cara dalam beberapa pilihan untuk mencapai tujuan dimasa yang
akan datang (Lubis, 2009).
2. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen. Perencanaan
manajerial terdiri dari perumusan strategi dan penerapan strategi. Dalam perumusan
strategi, manajer kesehatan harus memiliki kemampuan ketrampilan konseptual, dan
pada penerapan strategi, manajer kesehatan harus memiliki ketrampilan teknis:
Fungsi perencanaan dapat dilihat dari 4 aspek utama:
1. Kontribusi pada tujuan
Tujuan semua perencanaan adalah memfasilitasi perusahaan dalam mencapai
semua tujuannya. Merupakan prinsip utama dalam mencapai tujuan bersama
perusahaan.
2. Keutamaan perencanaan
Perencanaan adalah perintah yang berfungsi untuk melakukan eksekusi
berjalannya fungsi manajemen
3. Penembusan rencana
Perencanaan merupakan fungsi dari manajer, meskipun karakter dan
pelaksanaannya dari perencanaan bermacam – macam tergantung dengan otoritas
dan kebijakan alami serta dibatasi oleh kekuatan
4. Efisiensi perencanaan
Efisiensi terhadap rencana diukur menurut kontribusi sejumlah rencana terhadap
beberapa tujuan dan obyektivitas sebagai hasil dari pengeluaran biaya dan
kosekuensi lain yang diperlukan untuk merumuskan dan menjalankannya. Konsep
efisiensi ini mempunyai implikasi terhadap rasio normal daripada pemasukan dan
pengeluaran.
3. Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi
kesehatan tersebut dapat mengetahui :
a. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
b. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
d. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
e. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara
teratur.
f. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
g. Mengukur hasil kegiatan.
h. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
5. Aspek Perencanaan
Ada 3 aspek pokok yang di perhatikan dalam perencanaan :
a. Hasil dari pekerjaan perencanaan.
Hasil perencanaan disebut plan, berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan
perencana kegiatan yang lain Ex : rencana kesehatan atau rencana pendidikan
b. Perangkat pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (Mechanic of planning) adalah suatu organisasi yang
ditugaskan/yang bertanggung jawabmenyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
c. Proses perencanaan
Proses perencanaan (process of planning) adalah langkah-langkah yang harus
dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan.
6. Ciri-Ciri Perencanaan
Penyusunan perencanaan yang baik harus memperhatikan ciri- ciri sebagai berikut :
a. Bagian dari sistem administrasi
Menempatkan perencanaan yang yang disusun sebagai bagian dari sistem
administrasi secara keseluruhan.
b. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan Perencanaan dibuat
untuk dilaksanakan, apabila hasilnya telahdinilai dilanjutkan lagi dengan
perencanaan, demikian seterusnyasehingga terbentuk suatu spiral yang tidak
mengenal titik akhir.
c. Berorientasi pada masa depan
Artinya hasil pelaksanaan perencanaan tersebut akanmendatangkan berbagai
kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapijuga pada masa yang akan datang.
d. Mampu menyelesaikan masalah
Penyelesaian masalah dilakukan secara bertahap, yang harustercermin pada
pentahapan perencanaan yang akan datang.
e. Mempunyai tujuan
Perencanaan harus mempunyai tujuan yang dicantumkan secara jelas. Tujuan
biasanya dibedakan menjadi dua yakni tujuan umumyang berisikan uraian secara
garis besar dan tujuan khusus yangberisikan uraian lebih spesifik.
f. Bersifat mampu kelola
Artinya bersifat wajar, logis objektif, jelas runtun fleksibel sertatelah disesuaikan
dengan sumber daya.
.
7. Unsur – Unsur Perencanaan
Menurut Manullang (2009), rencana yang baik pada umumnya memuat enam unsur
yaitu what, why, where, when, who, how. Selanjutnya menurut Hasibuan (2008),
pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data,
informasi, dan fakta, supaya rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya
mudah dan tujuan yang diinginkan akan tercapai. Pertanyaan itu secara rinci berupa
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai
sasaran, sarana dan prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan
rinciannya
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan
penjelasan, mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan dan diberikan
alasan-alasannya berdasarkan pertimbangan ekonomis.
4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik
untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar
waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu
harus diberikan sejelas- jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan,
menetapkan persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan,
luasnya wewenang dari masing-masing pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik
pengerjaannya.
9. Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai dari
identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah,
implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi
tersebut akan muncul masalah-masalah baru kemudian dari masalah-masalah tersebut
dipilih prioritas masalah dan selanjutnya kembali ke siklus semula.
Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya
menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Langkah-langkah
perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.
Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara
lain :
- Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada
- Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
- Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan
perencanaan kesehatan
- Hasil kunjungan lapangan supervise
B. Penganggaran
1. Pengertian
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh
kegiatan lembaga, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka
waktu tertentu yang akan datang. Anggaran juga dimaksudkan sebagai pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang
dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal
dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan
koordinasi dan pengawasan. (Winarno, 2013)
Anggaran dapat diinterprestasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode
mendatang. Anggaran ini merupakan cerminan dari apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, termasuk didalamnya adalah kebijakan. Karena didalam anggaran terdiri
dari pos penerimaan dan pengeluaran yang berpengaruh terhadap masyarakat.
(Trisugiarto, 2016)
Dari pengertian tersebut menunjukkan penganggaran merupakan hitungan
keuangan baik itu penerimaan artaupun pengeluaran untuk melaksanakan rencana
yang telah disusun sebelumnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
jangka waktu tertentu.
2. Fungsi Anggaran
Anggaran mempunyai beberapa fungsi , antara lain : (Trisugiarto, 2016)
a. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
b. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang.
c. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja
dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
d. Anggaran sebagai pengendali unit kerja.
e. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapain visi organisasi.
f. Anggaran merupakan intrumen politik.
g. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.
3. Tujuan Penganggaran
Tujuan penganggaran adalah penyusunan rencana keuangan untuk operasi
pemerintahan atau organisasi di masa depan. Selain itu, penganggaran merupakan
indikasi kebijakan fiskal organisasi untuk mencapai berbagai tujuan meliputi
ekonomi, sosial dan politik. Kita dapat mempertimbangkan berbagai empat dimensi
untuk setiap program anggaran, yaitu: (Nasab, 2016)
A. Keadaan Geografis
Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat
yang cukup potensial serta letaknya yang cukup strategis di segitiga emas di perbatasan tiga
Provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau dan Provinsi Jambi. Kondisi seperti ini
memungkinkan Kabupaten Dharmasraya untuk cepat berkembang, baik pembangunan
infrastruktur maupun pembangunan sosial, ekonomi dan budaya.
Kabupaten Dharmasraya berada pada posisi 0° 47' 7” LS-1°41' 56” LS & 101° 9' 21”
BT - 101° 54' 27” BT dengan luas Kabupaten Dharmasraya 2.961 Km² yang berbatasan
dengan :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Kuantan Singingi
Provinsi Riau
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Bungo dan Tebo Provinsi Jambi
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Solok dan Solok Selatan.
Tabel 3.1. Wilayah Kabupaten Dharmasraya per Kecamatan
serta jumlah Nagari dan Jorong tahun 2017
No Kecamatan Nagari Jorong
1 Pulau Punjung 6 21
2 IX Koto 4 21
3 Timpeh 5 21
4 Sitiung 4 22
5 Koto Baru 4 26
6 Padang Laweh 4 17
7 Koto Salak 5 29
8 Sungai Rumbai 4 24
9 Asam Jujuhan 5 22
10 Tiumang 4 17
11 Koto Besar 7 32
52 262
Sumber : BPS, Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017
Kabupaten Dharmasraya berada pada ketinggian dari permukaan laut antara 82 meter
sampai 1525 meter dengan suhu berkisar antara 28-32 °C.Sebagian besar penggunaan lahan
RATA- KEPAD
LUAS JUMLAH
RATA ATAN
JML JML JIWA/
NO KECAMATAN Wil DESA PDDK
DES PDDK RT RT
KEL +
A
(km2) KEL per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 IX KOTO 4 0 4 3,90 19,67
454,8 8.948 2.292
PULAU
2 6 0 6 3,88 92,97
PUNJUNG 482,5 44.858 11.559
3 SITIUNG 4 0 4 3,62 317,37
87,7 27.833 7.695
4 TIMPEH 5 0 5 3,63 68,20
237,9 16.225 4.470
PADANG
5 4 0 4 3,60 115,37
LAWEH 59,8 6.899 1.916
6 KOTO BARU 4 0 4 3,66 139,18
251,4 34.991 9.553
7 KOTO SALAK 5 0 5 3,36 38,99
464,4 18.108 5.388
8 KOTO BESAR 7 0 7 3,65 56,38
488,2 27.527 7.542
SUNGAI
9 4 0 4 3,73 476,89
RUMBAI 47,6 22.700 6.088
ASAM
10 5 0 5 3,77 55,10
JUJUHAN 257,7 14.200 3.769
11 TIUMANG 4 0 4 3,43 102,07
129,2 13.187 3.846
JML
2.961,2 52 0 52 235.476 64.118 3,67 80
KAB
Kecamatan Pulau punjung dengan jumlah 44.858jiwa diikuti kecamatan Koto baru dengan
jumlah 34.991jiwa dan Kecamatan Sitiung 27.833jiwa, namun jika dilihat dari kepadatan
penduduk per kilometer maka Kecamatan Sungai Rumbai merupakan kecamatan terpadat
dengan luas 47,6 Km2 penduduk per kilometernya berjumlah 477 jiwa dan kecamatan
terpadat kedua adalah Kecamatan Sitiung luas 87,7 Km2 penduduk per kilometernya
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK
NO UMUR LAKI- LAKI RASIO
LAKI-
(TAHUN) PEREMPUAN + JENIS
LAKI
PEREMPUAN KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 1 9
1 0-4
13.563 13.059 26.622 96,28
1 1 9
2 5-9 221.884
10.957 10.927 99,73
1 1 9
3 10 - 14 22.164
11.455 10.709 93,49
9 8 9
4 15 - 19 18.671
9.716 8.955 92,17
9 9 9
5 20 - 24 19.195
9.719 9.476 97,50
1 1 9
6 25 - 29 20.482
10.308 10.174 98,70
1 1 9
7 30 - 34 21.030
10.586 10.444 98,66
1 9 9
8 35 - 39 19.628
10.224 9.404 91,98
8 7 8
9 40 - 44 16.045
8.455 7.590 89,77
6 6 8
10 45 - 49 13.088
6.919 6.169 89,16
5 4 8
11 50 - 54 10.345
5.495 4.850 88,26
6 4 5
12 55 - 59 11.063
6.957 4.106 59,02
3 3 1
13 60 - 64 6.015
3.001 3.014 100,43
2 1 8
14 65 - 69 4.005
2.174 1.832 84,27
1 1 1
15 70 - 74 3.362
1.655 1.707 103,14
9 9 1
16 75+ 1.877
933 944 101,18
1 1
JUMLAH 235.476
122.116 113.360
Dokter
NO UNIT KERJA Perawat Bidan
Umum
1 Puskesmas Silago 3 6 16
2 Puskesmas Sialang 2 10 17
3 Puskesmas Sungai Dareh 2 7 10
4 Puskesmas Sitiung I 2 14 22
5 Puskesmas Gunung Medan 2 12 14
6 Puskesmas Timpeh 4 5 22
7 Puskesmas Padang Laweh 2 4 16
8 Puskesmas Koto Baru 3 22 17
9 Puskesmas Sitiung II 2 4 9
10 Puskesmas Koto Besar 2 6 11
11 Puskesmas Sungai Rumbai 3 15 18
12 Puskesmas Sungai Limau 2 4 9
13 Puskesmas Tiumang 3 6 14
14 DINKES 3 8 4
15 BLUD 2 1 0
16 IGFK 0 0 0
JUMLAH 37 124 199
Tabel 4.2 Alokasi Anggaran APBD Per OPD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017
%
No OPD Alokasi Anggaran
1 Dinas Pendidikan 202.873.492.897 21,65
2 Dinas Kesehatan 83.126.327.653 8,87
3 RSUD 72.077.723.220 7,69
4 DPUPR 234.501.962.157 25,02
5 Dinas Perumahan,Kawasan Pmukiman 9.365.021.385 1,00
6 Satpol PP,Pemadam Kebakaran 7.302.792.977 0,78
7 Kesbangpol 1.424.073.934 0,15
8 BPBD 1.855.847.820 0,20
9 Dinsos P3A,P2KB 3.023.624.350 0,32
10 Dinas Pangan dan Perikanan 8.352.393.438 0,89
11 Dinas Lingkungan Hidup 3.996.960.872 0,43
12 Disdukcapil 4.971.760.117 0,53
13 DPMN 6.051.718.135 0,65
14 Dinas Perhubungan 4.341.587.939 0,46
15 Dinas Komunikasi dan Inforrmatika 3.475.373.680 0,37
16 Sekretariat Daerah 38.507.297.764 4,11
17 Koperasi UKM 8.888.205.727 0,95
18 Penanaman Modal Satu Pintu 2.770.897.198 0,30
19 Dinas Kebudayaan,Pemuda Olahraga 6.290.540.250 0,67
20 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 2.177.655.246 0,23
21 Pertanian 26.840.150.384 2,86
22 Dinas Transmigrasi dan Naker 2.648.201.800 0,28
23 Inspektorat 9.166.511.918 0,98
24 Bappeda Litbang 5.937.923.226 0,63
25 BKD 132.711.464.923 14,16
26 BKPSDM 6.768.917.725 0,72
27 Sekretariat DPRD 30.534.797.795 3,26
28 Kecamatan 17.128.075.797 1,83
TOTAL 937.111.300.327,00 100,00
Berdasarkan tabel 4.2 alokasi anggaran terbesar adalah di bidang Pekerjaan Umum dan
penataan Ruang (PUPR) yaitu 25,02 %. Sedangkan alokasi anggaran untuk kesehatan yaitu
16,56 % dari APBD dimana untuk Dinas Kesehatan 8,87% dan 7,69% untuk RSUD.
Persentase anggaran kesehatan 16,56 % ini belum dikurangi belanja tidak langsung berupa
gaji dan tunjangan pegawai.
Perkapita
Pengelola Pembiayaan (HF) Total (Rp) % Rp US $
TOTAL APBD 937.111.300.327
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa anggaran untuk kesehatan yaitu 16,56 %
dari APBD. Setelah dikurangi belanja tidak langsung anggaran kesehatan menjadi 11,78 %
dari APBD. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pemerintah
Daerah berkewajiban mengalokasikan dana untuk kesehatan minimal sebesar 10% dari
APBD. Berdasarkan alokasi dana kesehatan di Kabupaten Dharmasraya jumlah tersebut
sudah sesuai dengan aturan Undang-undang yang berlaku yaitu 11,78 %.
Berdasarkan jumlah penduduk, masing-masing jiwa menikmati dana kesehatan
pertahunnya sebesar Rp. 659.108 atau $ 34,76. Menurut WHO, setiap jiwa setidaknya
menikmati dana kesehatan sebesar $ 40-45/ kapita. Dapat disimpulkan bahwa masih belum
mencukupinya jumlah dana kesehatan yang dinikmati oleh setiap penduduk di Kabupaten
Dharmasraya.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa, alokasi anggarann kesehatan untuk Dinas
Kesehatan Kabupaten Dharmasraya lebih tinggi dari anggaran RSUD. Dapat disimpulkan
bahwa anggaran kesehatan untuk upaya promotif dan preventif lebih besar dari upaya kuratif.
Perkapita
Persen
Sumber Pembiayaan Total (Rp) $
%
Rp (USD)
TOTAL APBD (Kabupaten) 100,00 3.979
937.111.300.327 % .647 295
353
A. Dana Kesehatan (DKK) 8,87%
83.126.327.653 .014 26,17
1. Belanja Tidak Langsung (Gaji dan 139
3,49%
tunjangan) 32.734.253.073 .013 10,30
214
2. Belanja Langsung 5,38%
50.392.074.580 .001 15,86
110
2.1 DAK (Kementerian Kesehatan) 2,79%
26.133.680.582 .982 8,23
49
2.1.1 Fisik 11.650.080.640 1,24% .475 3,67
2.1.2 Non Fisik (Jampersal,BOK, 37
Akreditasi Puskesmas) 8.857.599.944 0,95% .616 2,79
23
2.1.3 Farmasi 5.625.999.998 0,60% .892 1,77
2.2 Dana lainnya (Manajemen, Yan 103
SDK, P2P, UPT, Dll) 24.258.393.998 2,59% .019 7,64
39
B. Pendapatan Asli Daerah 9.278.337.950 0,99% .402 2,92
Berdasarkan tabel 4.4 anggaran kesehatan yang diterima oleh Dinas Kesehatan yaitu
8,87% dari dana APBD dan setelah dikurangi dari belanja tidak lasung menjadi 5,38%.
Dapat dilihat juga dana alokasi khusus yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya adalah 2,79 % dari dana APBD. Dana alokasi khusus ini merupakan dana
yang berasal dari Pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan) yang ditujukan untuk mencapai
target prioritas nasional. Dana Alokasi Khusus dibagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari DAK
fisik, DAK, non fisik, dan Farmasi.
Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik adalah adalah dana yang dialokasikan untuk
kegiatan rehabilitasi Puskesmas,Pustu juga pembangunan gedung baru Puskesmas,
penyediaan peralatan kesehatan, penyediaan Puskesmas keliling, penyediaan perangkat
sistem informasi dan kegiatan peningkatan aksesbilitas air bersih.Intinya DAK fisik
dialokasikan untuk subbidang pelayanan dasar. Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa DAK fisik
yang diterima oleh Dinas Kesehatan Dharmasraya tahun 2017 adalah Rp 11.650.080.640,-
yaitu 1,24% dari dana APBD.
DAK Non Fisik berupa Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang digunakan untuk
pelaksanaan program di Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Dana BOK merupakan dana
bantuan pemerintah yang dialokasikan khusus untuk kegiatan promotif dan preventif seperti
peningkatan upaya kesehatan ibu, bayi, anak,sekolah, remaja, imunisasi, lansia, P2M dll.
Sedangkan dana Jampersal (Jaminan Persalinan) digunakan oleh Dinas Kesehatan dan
Puskesmas untuk kegiatan KIA berupa Rumah Tunggu Kelahiran dan Jaminan Persalinan
bagi ibu yang tidak mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Untuk dana Akrediatsi
Puskesmas adalah merupakan dana yang digunakan oleh Dinas Kesehatan dalam
penyelenggaraan kegiatan Akreditasi Puskesmas.Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
adalah dana dialokasikan untuk pogram prioritas kesehatan nasional. DAK nonfisik
kesehatan terdiri dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ,jaminan Persalinan, dan
peningkatan Akreditasi. Pada tabel 4.3 dapat dilihat DAK non fisik yang diterima Dinas
Kesehatan Dharmasraya adalah Rp 8.857.599.944,- yaitu 0,95% dari APBD.
Dana alokasi khusus farmasi dialokasikan untuk pengelolaan farmasi dan ketersediaan
obat-obatan. Pada tabel 4.3 dana aloaksi farrmasi yang diterima Dinas Kesehatan adalah Rp
5.625.999.998 yaitu 0,60% dari APBD.
Dapat disimpulkan bahwa dana alokasi khusus yang diterima Dinas Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya tahun 2017 lebih banyak di terima untuk alokasi fisik yaitu 1,24%
dari APBD. Sedangkan dan alokasi khusus program kesehatan (BOK. Jampersal, dan
Akreditasi ) berjumlah Rp 8.857.599.944,- yaitu 0,95% dari APBD.
Tabel 4.5. Alokasi Biaya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Berdasarkan
Program atau Bidang Tahun 2017
Persent
NO Program Total
ase
3.337.554.0
1. Dana untuk Manajemen 6,62%
48
01 01 59%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.970.536.398
29%
01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 955.910.400
01 03 4%
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 122.053.000
01 05 6%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 190.177.250
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
01 40 3%
Kinerja dan Keuangan 98.877.000
2. Dana Bidang Kesehatan Masyarakat
1.868.911.850 3,71%
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
01 32
anak 393.471.200 21,05%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
01 20 297.119.000 15,90%
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
01 30
86.796.250 4,64%
Program Promosi Kesehatan dan Informasi Kesehatan
01 19 435.811.950 23,32%
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
01 21 492.663.200 26,36%
Program Kesehatan Anaka Usia Sekolah dan Remaja
01 37
163.050.250 8,72%
3. Dana Bidang P2P
836.866.200 1,66%
KLB
01 16 39.306.000 4,70%
Program kesehatan jiwa
01 16 55.690.000 6,65%
Kesehatan Matra
01 16
151.028.200 18,05%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
01 22
Menular 214.196.000 25,60%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
01 22
Tidak Menular 170.231.000 20,34%
Imunisasi
01 22
150.997.000 18,04%
Surveilans
01 22
55.418.000 6,62%
4. Dana Bidang Yan SDK
7.882.118.950 15,64%
Progrm Kesker dan Kesorga
01 16
82.045.400 1,04%
Program Perkesmas
01 16
126.717.700 1,61%
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
01 15 303.688.950 3,85%
Progrm Kesgilut,Indra
01 16
42.083.400 0,53%
Program Pengawasan Obat dan Makanan
01 17 144.431.500 1,83%
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
01 23
1.848.350.000 23,45%
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
01 28
5.298.575.000 67,22%
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
01 24
36.227.000 0,46%
5. Dana UPT Dinas Kesehatan 20,51%
10.332.942.950
Operasional Peningkatan Pelayanan Masyarakat di
01 33
Puskesmas UPT LABKESDA 539.385.000 5,22%
Operasional peningkatan pelayanan masyarakat di
01 33
puskesmas UPT/ Instalasi Gudang Farmasi 315.220.000 3,05%
Operasional Peningkatan Pelayanan Kesehatan
01 33 Masyarakat di UPT Puskesmas (Operasional
Puskesmas) 350.000.000 3,39%
Operasional Program Peningkatan Pelayanan
01 33
Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas (BLUD) 9.128.337.950 88,34%
Berdasarkan tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa lebih dari separoh (51,86%) dana
kesehatan dari Dinas Kabupaten Dharmasraya tahun 2017 adalah dana alokasi khusus yang
terdiri DAK fisik,DAK non fisik, dan DAK farmasi . Dari data di atas dapat juga dilihat
bahwa lebih dari separuh DAK yaitu Rp 11.650.080.640 ( dari Rp 26.133.680.582 )
digunakan untuk Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya (DAK fisik).
N
NAMA OPD BELANJA LANGSUNG ANGGARAN
O
Penanganan Masalah Strategis Tanggap Cepat
Darurat dan KLB 85.897.000,00
DINAS Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 114.500.000,00
1 SOSIAL Bantuan Operasional Keluarga Berencana 666.000.000,00
,P3AP2KB Pengadaan Alat Konrasepsi 9.746.500,00
Program Promosi KIA,Bayi Melalui Kelompok
Kegiatan di Masyarakat 5.841.050,00
Haji 280.770.000,00
2 KESRA
Pembianan Usaha Kesehatan Sekolah 60.491.000,00
TOTAL 1.223.245.550
Berdasarkan tabel 4.6 Dapat dilihat bahwa dana kesehatan juga ada di Organisasi
Perangkat Daerah lainnya selain Dinas Kesehatan dan RSUD. Lebih dari separoh (72,10%)
berada pada Dinas Sosial P2AP2KB yatitu Rp.881.984.550,-. Dana tersebut digunakan untuk
ikut menunjang program kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan pada tahun
2017.
Tabel 4.7 Alokasi dana kesehatan BOK Dinas Kesehatan Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dana BOK Dinas Kesehatan Dharmasraya
tahun 2017 Rp 5.825.400.644,- terdiri dari Rp 5.382.875.394,- (92,40%) adalah dana BOK
untuk pelaksanaan program di Puskesmas sedangkan Rp 442.525.250,- (7,60%) adalah dana
untuk manajemen program di Dinas Kesehatan. Dana BOK manajemen program Dinas
Kesehatan lebih besar dialokasikan pada Bidang Kesehatan Masyarakat yaitu Rp
213.595.250,- na tersebut digunakan untuk kegiatan Pertemuan Review pemantapan P4K
Nagari (Rp 75.000.000,- ). Sedangkan untuk Bidang P2P alokasi dananya yaitu sebesar Rp
162.818.000,- dan hampir separoh digunakan untuk program PTM yaitu 48,00 % dan
program imunisasi yaitu 36,00%.
BAB V
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
A. Analisa Masalah
Berdarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya tahun 2017 didapatkan pencapaiaan program kesehatan sebagai berikut :
Tabel 5.1 Pencapaian Kinerja Program Per Bidang Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya Tahun 2017
N
O INDIKATOR KINERJA Target Realisasi KRITERIA ANGGARAN
836.866.2
A BIDANG P2P 00
170.231.0
I Kegiatan PTM 00
Jumlah puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM
1 terpadu 13 Pkm 13 Pkm Tercapai APBD
Jumlah puskesmas mempunyai
2 alat deteksi dini PTM 7 pkm 12 pkm Tercapai
Persentase nagari yang
3 melaksanakan posbindu 16% 48% Tercapai
Persentase deteksi dini kanker Tidak
4 servik dan payudara 30% 6,70% Tercapai DAK Non
Persentase deteksi dini faktor Fisik
risiko PTM obesitas (umur > 18 Tidak
5 tahun) 15,40% 3,90% Tercapai
6 Persentase Hipertensi 24,30% 26,40% Tercapai
150.997.0
II Kegiatan Imunisasi 00
Persentase bayi usia 0-11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar Tidak
1 lengkap 92% 61,40% Tercapai
80% Tidak
2 HB < 7 Hari 65.62% Tercapai APBD
95% Tidak
3 BCG 68.12% Tercapai
90% Tidak
4 DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 65% Tercapai
90% Tidak DAK Non
5 Polio 4 64.9% Tercapai Fisik
90% Tidak
6 Campak 62.6% Tercapai
7 Persentase anak sekolah dasar 95% 96% Tercapai
yang mendapat imunisasi
Persentase cakupan imunisasi
8 baduta 45% 47% Tercapai
Persentase wanita usia subur
9 dengan status TT5 30% 48% Tercapai
94.724.0
III Surveilans 00
Cakupan jorong yang mengalami
KLB yang ditangani kurang dari
1 24 jam 100% 100% Tercapai APBD
Persentase penyelidikan
2 epidemiologi (PE) < 24 jam 100% 100% Tercapai
Terlaksananya Pelayanan
DK Non
Kesehatan pada Bencana < 24
Fisik
3 Jam 100% 100% Tercapai
214.196.0
IV Penyakit Menular 00
Prevalensi Penderita TB per ≤ 145 Tidak
7 100.000 penduduk ≤ 155 Kasus kasus Tercapai
Tidak
8 Persentase kesembuhan TB 90% 85% Tercapai
Prevalensi HIV-AIDS pada
9 populasi dewasa ≤ 0,05% ≤ 0,5% Tercapai APBD
Persentase orang dengan HIV-
AIDS (ODHA) yang mendapat
10 ARV 100% 100% Tercapai
Persentase kesakitan diare yang
11 ditangani 100% 100% Tercapai
Persentase angka kesakitan Tidak
12 peneumonia pada balita 52% 50% Tercapai
Persentase angka kesakitan DBD
13 per 100.000 penduduk 49% 60% Tercapai
Persentase angka kesakitan DAK Non
14 malaria per 1000 penduduk ≤ 1% ≤ 1% Tercapai Fisik
Persentase penderita malaria yang
15 diobati 100% 100% Tercapai
Jumlah penemuan kasus AFP per
16 100.000 anak 2 kasus 1 kasus Tercapai
151.028.2
V Matra 00
Persentase Jemaah Calon Haji
1 yang dilaksanakan Entri Data 80% 85% Tercapai APBD
Persentase Pelayanan Kesehatan DAK Non
2 pada Kondisi Khusus 100% 100% Tercapai Fisik
55.690.0
VI Jiwa 00
Penderita Gangguan Jiwa yang
dilayani di Puskesmas dan
1 Kunjungan Rumah 100% 100% Tercapai APBD
B BIDANG KESMAS 1.868.911.8
50
492.663.2
I Kesehatan Lingkungan 00
Persentase penduduk yang
memiliki akses terhadap minum Tidak
1 berkualitas 83% 81,58% Tercapai
APBD
Persentase masyarakat yang
memiliki akses terhadap jamban
2 sehat 86% 86,36% Tercapai
Persentase cakupan rumah yang Tidak
3 memenuhi syarat kesehatan 69% 66,92% Tercapai
DAK Non
Persentase cakupan tempat-tempat
Fisik
umum yang memenuhi syarat Tidak
4 kesehatan 63% 50,81% Tercapai
Peran Serta
Masyarakat,Informasi 435.811.9
II Kesehatan 50
Cakupan rumah tangga yang ber-
1 PHBS 25% 69% Tercapai APBD
2 Persentase nagari siaga aktif 58% 80% Tercapai
Persentase posyandu strata Tidak DAK Non
3 mandiri 59% 52,26% Tercapai Fisik
393.471.2
III KIA 00
Persentase Ibu Bersalin di Tidak
1 Fasilitas Kesehatan 93% 78% Tercapai
Persentase Ibu Hamil mendapat Tidak
2 pelayanan Antenatal Care / K1 99% 72,40% Tercapai
Persentase Ibu Hamil mendapat Tidak
3 pelayanan antenatal /K4 83% 60% Tercapai
Persentase Ibu Nifas yang Tidak
4 mendapatkan pelayanan (KF) 93% 67% Tercapai
Persentase Ibu Hamil, Bersalin,
nifas yang dapat penanganan APBD
5 komplikasi 72% 114% Tercapai
209/10.00
6 Kematian Ibu 330/10.000 0 Tercapai
7 Kematian Bayi 22/1000 12/1000 Tercapai
Persentase Puskesmas rawat inap
8 yang mampu PONED 66,60% 67% Tercapai
Persentase Pasangan Usia subur
yang menjadi peserta KB Aktif
9 (CPR) 78% 79% Tercapai
Persentase Nagari yang DAK Non
10 melaksanakan Kelas ibu Hamil 75% 100% Tercapai Fisik
11 Persentase Nagari yang 50% 55,80% Tercapai
melakukan Orientasi program
(P4K)
Persentase kunjungan neonatal
12 pertama (KN 1) 74% 104% Tercapai
Persentase kunjungan neonatal
13 lengkap (KN Lengkap) 74% 98,80% Tercapai
14 Persentase kunjungan bayi 65% 68% Tercapai
Persentase pelayanan kesehatan
15 anak balita 65% 88% Tercapai
Jumlah Nagari yang
16 melaksanakan program 1000 HPK 26 nagari 26 nagari Tercapai
86.796.2
IV Lansia 50
Persentase Kelompok kesehatan
1 lansia yang dilayani 71% 77% Tercapai
APBD
Jumlah puskesmas mampu
2 melayani Lansia 12 pkm 12 pkm Tercapai
Jumlah kelompok pelayanan gizi Tidak DAK Non
3 Lansia 130 klp 126 klp Tercapai Fisik
163.050.2
V UKS PKPR 50
Persentase kesehatan anak sekolah
1 baru 96% 99,50% Tercapai APBD
Jumlah puskesmas yang mampu DAK Non
2 melaksanakan pelayanan PKPR 5 pkm 5 pkm Tercapai Fisik
297.119.0
VI Gizi 00
1 Persentase Gizi Buruk <5% 0,03 Tercapai APBD
2 Persentase Gizi Kurang <15% 0,3 Tercapai
3 Persentase Stunting 25% 16% Tercapai
Persentase balita yang datang ke Tidak
4 posyandu (D/S) 90% 79,80% Tercapai
Persentase balita yang naik BBnya Tidak
5 ( N/D) 85% 80,70% Tercapai
4 Persentase Balita gizi buruk
ditemukan yang mendapat
6 perawatan 100% 100% Tercapai
5 Persentase balita gizi kurang
ditemukan yang mendapat
7 perawatan 100% 100% Tercapai
Persentase Bumil KEK yang Tidak
8 mendapat Makanan Tambahan 70% 65,60% Tercapai
Persentase bayi Usia kurang 6 Tidak
9 bulan yang mendapat ASI Ekslusif 80% 74% Tercapai
8 Persentase rumah tangga
10 mengkonsumsi garam beryodium 100% 100% Tercapai
Persentase Balita 6-59 bulan yang
11 mendapat kapsul Vitamin A 90% 96% Tercapai
12 Persentase ibu Hamil yang 95% 60% Tidak
mendapat Fe min 90 tablet selama Tercapai
hamil
Persentase remaja putri mendapat
13 tablet tambah darah 25% 27,20% Tercapai
2 Persentase ibu nifas mendapat
14 kapsul Vitamin A 60% 67% Tercapai
Persentase Bayi Baru Lahir
15 mendapat IMD 50% 66% Tercapai
Persentase bayi dengan Berat
Badan Lahir rendah (Berat Badan
16 < 2500 gr) 25% 3% Tercapai
Persentase balita mempunyai
17 buku KMS 90% 100% Tercapai
Persentase Balita di timbang yang
18 tidak naik BB nya (T) 20% 16,50% Tercapai
Persentase Balita ditimbang yang
19 tidak naik BBnya 2x berturut-turut 20% 3,20% Tercapai DAK Non
Persentase balita ditimbang yang Fisik
BB nya dibawah Garis Merah
20 (BGM) 5% 1,20% Tercapai
Tidak
21 Persentase Ibu Hamil Anemia 35% 40% Tercapai
42
22 Jumlah pembinaan gizi institusi 30 institusi institusi Tercapai
Tidak
23 Jumlah Pos pemulihan gizi 26 klp 4 klp Tercapai
Tidak
24 Jumlah nagari Sadar Gizi Aktif 26 nagari 13 nagari Tercapai
7.882.118.9
C YAN SDK 50
Cakupan pelayanan kesehatan Tidak
1 yang terstandarisasi 100% 50% Tercapai
Persentase sarana yang memiliki
2 izin 70% 70% Tercapai
Puskesmas mengikuti lomba
puskesmas berprestasi tingkat
3 Kab,Prop dan Nas 14 pkm 14 pkm Tercapai APBD
Pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana
4 puskesmas 100% 100% Tercapai
Persentase masyarakat mendapat
jaminan kesehatan (Total Tidak
5 Coverage ) 70% 64,70% Tercapai
Persentase Nagari yang DAK Non
Melaksanakan Germas Cerdas Fisik
6 Menggunakan Obat 26,90% 30,80% Tercapai
7 Persentase sarana dibina yang 65% 65% Tercapai
tidak menggunakan bahan
berbahaya
Jumlah sarana produksi dan
distribusi obat dan makanan yang
8 dibina 90 sarana 90 sarana Tercapai
Peningkatan dan penguatan
9 kompetensi SDM kesehatan 100% 100% Tercapai
Persentase tenaga kesehatan yang
10 memiliki izin praktek 100% 100% Tercapai
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa program yang belum mencapai
target yaitu cakupan pelayanan pada bidang Kesehatan Masyarakat ( KIA, gizi,
kesling), pada Bidang P2P (PTM, imunisasi, P2M) merupakan program MDG’s dan
SDG’s di bidang kesehatan yang sudah menjadi target dan harus dicapai oleh setiap
negara termasuk Indonesia. Sedangkan pada Pelayanan Sumber Daya Kesehatan
(Pelayanan kesehatan terstandarisasi dan jaminan kesehatan). Oleh karena itu, perlu
penyusunan rencana strategis dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Kabupaten
Dharmasraya tahun 2017.
KIA
(Persalinan P2P IMUNISASI GIZI
Bobot*
Kriteria Masalah di (Kesembuhan (IDL) ( D/S )
(B)
Fasyankes) TB)
No S** BxS S BxS S BxS S BxS
1 Besar masalah 5 3 15 3 15 2 10 2 10
2 Dampak masalah 4 3 12 3 12 2 8 2 8
3 Jumlah Tenaga 5 3 15 2 10 2 10 1 5
4 Pemanfaatan Tenaga 5 2 10 2 10 2 10 1 5
52 47 38 28
I II III IV
Keterangan nilai :
*) Bobot kriteria masalah : Tingkat kepentingan (5),tingkat keperahan (4), akibat
pada pasien (5), akibat pada masyarakat (5)
**) S (Skor) kriteria masalah : Besar masalah (nilai 1 Ringan, nilai 2 sedang, nilai
3 Berat), Dampak masalah (nilai 1 ringan, nilai 2 sedang, nilai 3 berat), Jumlah
Tenaga (nilai 1 sedikit, nilai 2 sedang, nilai 3 banyak), pemanfaatan Tenaga (nilai 1
sedikit, nilai 2 sedang, nilai 3 banyak).
Berdasarkan tabel 5.2 Dapat dilihat bahwa prioritas masalah pelayanan kesehatan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya tahun 2017 adalah pada program KIA yaitu
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan total skor dari hasil pencarian
dengan menggunakan Multi Criteria Utility Analysis 52. Berdasarkan teori bahwa
dampak dari persalinan tidak di fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya dirasakan
oleh ibu, namun juga janin dalam kandungan yang nantinya berisiko yang dapat
menyebabkan terjadinya kematian ibu kematian bayi. Dapat di lihat program –
program yang realisasinya belum mencapai target, padahal termasuk dalam indikator
MDG’S dan SDG’S . Cakupan pelayanan kesehatan ibu adalah program Nasional
yang tertera dalam RPJMN untuk mendukung Nawacita. Dengan belum tercapainya
realisasi sesuai dengan target, perlu di bentuk Rencana strategis (Renstra) pemecahan
masalah.
Sedangkan untuk program Bidang P2P yang juga perlu mendapat perhatian khusus
yaitu masih belum tercapainya angka kesembuhan penderita TB dan pencapaian
imunisasi dasar lengkap yang masih jauh dari target. Begitu juga dengan program gizi
yang mana D/S nya masih rendah yang mana hal ini dapat berdampat tidak
diketahuinya ada Balita yang menderita gizi kurang,gizi buruk ataupun gizi lebih dan
juga masih rendahnya peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
Alat Kebijakan
Manusia
Kondisi (78%)
Pendataan yang Pola pikir
geografis
belum optimal berbeda
Peran Kader
Pendamping Budaya Jaminan
belum maksimal percaya Kesehatan
dukun belum optimal
Tabel 5.3 Plan of Action (POA) Program Kesehatan Ibu dan anak Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017
N
KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU BIAYA TEMPAT P.JAWAB OUTPUT
O
1 Audit Maternal Perinatal Ante natal care Bumil, Januari s/d APBD Dinas Dinkes Peningkatan
Bidang
dan Pelacakan Kasus berkualitas dan Bulin, Desember Kesehatan dan Menunjang
Kesmas
Resiko Tinggi Pada penanganan Bufas,Bayi, 2017 capaian SPM
(Rp Kasie KIA
Maternal Perinatal komplikasi ibu dan balita, No:
182.175.
anak oleh tenaga pengelola 1,2,3,4,5,6,8
000,-)
kesehatan yang KIA, Bides, dan 12
berkualitas dan petugas Penurunan
Terlaksananya puskesmas Angka
Pertemuan Kematian Ibu
AMP Penurunan
Terlacaknya Angka
kasus kematian Kematian Bayi
ibu/bayi dan
resiko tinggi
Terlaksananya
Sistem Manual
Rujukan
maternal dan
neonatal
Terlaksananya
evaluasi
program KIA
dan KB
2 Rumah Tunggu Bumil, Penurunan Angka Bumil, Januari s/d JAMPE Dinas Dinkes Menurunnya
Bidang
Bulin dan Bufas kematian Ibu dan Bulin, Desember RSAL Kesehatan, jumlah
(Rp Kesmas
(Jampersal) Bayi Bufas, Bayi 2017 Puskesmas, kematian Ibu,
Kasie KIA
Terlaksananya Pengelola 2.297.30
Pustu,Polin Puskesmas menurunnya
rujukan ibu KIA, Bides, 3.300,-) Pustu
des jumlah
Polindes
hamil dan dan Petugas kematian bayi
bersalin Puskesmas
terlaksananya
rumah tunggu
kelahiran
tertanganinya
kasus rujukan
ibu hamil dan
bersalin
Terpantaunya
Seluruh sasaran
ibu hamil,
Bulin, Bufas
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penganggaran bidang kesehatan di Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2017
sudah sesuai dengan aturan yaitu 11,78% sebagaimana yang tercantum dalam UU
Nomor 36 Tahun 2009. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk menunjang
program kesehatan yang sudah direncanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Dalam pelaksanaan
program kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya tahun 2017 masih
ada yang belum mencapai target nasional. Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
terus berusaha melakukan perbaikan dan peningkatan pencapaian program dari tahun
sebelumny. Data pencapaian program ini dapat dipergunakan semaksimal mungkin
untuk perencanaanan program dan anggaran, monitoring dan evaluasi. Namun
demikian untuk perbaikan terhadap substansi penyajian maupun waktu terbit dari
profil ini tetap akan dilakukan perbaikan, sehingga tujuan profil kesehatan sebagai
salah satu sumber data dan informasi kesehatan dapat tercapai.
B. Saran
Dari kesimpulan tersebut diatas maka disarankan :
DAFTAR PUSTAKA
Handayaningrat Soewarno. 2002. Pengantar Study Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.
Hasibuan Malayu SP. 2011. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, . Jakarta :
Bumi Aksara.
LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017
Muninjaya, Gde. 2012. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Perda APBD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017
Permendagri Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Thun 2017
https://ebudgeting.surabaya.go.id/new_portal/asset/article/Lampiran%20Permendagri
%20Nomor%2031%20Tahun%202016.pdf. Diakses 23 Oktober 2018
Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang
Kesehatan. Diakses 23 Oktober 2018
http://sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/PMK_No._7_ttg_Perencanaan_dan_Peng
anggaran_Bidang_Kesehatan_.pdf. Diakses 23 Oktober 2018
Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2016 Tentang SPM Bidang Kesehatan
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn1475-2016.pdf. Diakses 23 Oktober
2018
Profil Dinas Keshetan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016-2021
RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016-2021
UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/UU%20Nomor
%2036%20Tahun2%20009%20tentang%20Kesehatan.pdf. Diakses 23 Oktober 2018