Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dedi fatra

Kelas : MALEO

Nim : AOA0180855

Matkul : Resume Antropologi (ibu siti)

LAPISAN SOSIAL MASYARAKAT & PERILAKU KESEHATANNYA

A. Pengertian Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara
lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokinbahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya
adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-
lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Boumanmenggunakan
istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut
gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.Di dalam masyarakat
terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam
masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu
adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun
kultural.

B. Jenis Terjadinya Pelapisan Sosial


1) Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang –
orang yang ingin menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan sacara alamiah
dengan sendirinya ( seperti takdir atau nasib ).Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan
dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
2) Terjadi secara disengaja
Sistem pelapisan ini memiliki tujuan khusus karena dibuat dengan unsur kesengajaan.
Biasanya ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem ini ditentukan secara
jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang

C. Dasar Terjadinya Lapisan Masyarakat.


Dilihat dari prosesnya, stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terjadi
dengan sendirinya, tetapi juga terdapat unsur-unsur kesengajaan untuk dibuat bertingkat-
tingkat. Koencoroningrat mengemukakan bahwa sesuatu yang berharga dapat dibedakan
menjadi 5 macam, yaitu:
a.       Kualitas atau kepandaian.
b.      Tingkat usia atau senioritas.
c.       Sifat keaslian.
d.      Keanggotaan kaum kerabat kepala masyarakat.
e.       Pengaruh dan kekuasaan.
D. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
Memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam
tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan
kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya. Pengisian tempat-tempat
tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya. Akan
tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan karena tergantung pada bentuk dan
kebutuhan masing-masing masyarakat.

E. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat


a) Pertama, Sebuah lapisan yang terjadi sengaja
apabila lapisan itu terbentuk secara otomatis,biasanya lapisan ini dikategorikan
menurut waktu dan tempat. Misalnya kelompok-kelompok yang berusia lanjut disebut
sebagai golongan tua sementara orang-orang yang masih muda disebut golongan muda.
Pada lapisan ini tidak ada terjadinya pemaksaan oleh masyarakat,semuanya terjadi
secara alami .
b)   Kedua,lapisan yang terjadi secara sengaja.
Lapisan yang ada terbentuk karena adanya sistem pembagian kekuasaan, organisasi,
dan cendrung bersifat memaksa. Lapisan masyarakat seperti ini umumnya dikarena
perbedaan tingkat kekuasaan. Contohnya organisasi sosial, politik, perusahaan besar
dengan kata lain organisasi ini terbentuk karena adanya organisasi formal. Dalam suatu
bidang pemerintah misalnya, seorang pemimpin memiliki kedudukan yang istimewa,
turun sedikit kepada kaki tangannya yang memiliki posisi yang istimewa jika
dibandingkan dengan masyarakat biasanya.
c) Ketiga, Kedudukan (status),
masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan , yaitu Ascribed
Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-
perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut memperoleh karena
kelahiran. Achieved status adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan
usaha-usaha yang di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran. Akan
tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung pada kemampuan masing-masing
dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi
hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
d)  Keempat, Peranan ( role )
merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia menjalankan suatu peranan. Peranan
meliputi norma-norma yang dihubungkan.

F. Kriteria yang menjadi penyebab terbentuknya lapisan sosial dan lapisan masyarakat


1. Pertama,Kekayaan:
orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan ditempat kan sebagai lapisan
paling atas atau orang berpunya. Lapisan ini biasanya mendapatkan perlakuan yang
lebih istimewa jika dibanding dengan orang-orang yang memiliki perekonomian yang
rendah.
2. Kedua, Kekuasaan :
sama sperti lapisan orang nomor satu, seseorang yang memiliki kekuasaan yang teratas
mempunyai wewenang yang sangat besar,sehingga lapisan ini memiliki kesempatan
yang besar untuk menngatasi permasalahan sosial yang terjadi.Tetapi jika terjadi salah
wewenang maka tindakan kriminal memperbudakkan orang lain mungkin saja terjadi.
3. Ketiga, Kehormatan :
pada posisi ini kedudukan seseorang tidak dipandang dari sisi kekayaan atau
kekuasaan yang dimilikinya. Tapi posisi ini terbentuk karena adanya rasa hormat
masyarakat kepada seseorang yang telah berjasa. Biasanya lapisan seperti ini masih
banyak terjadi dimasyarakat pedesaan
4. Keempat, Ukuran ilmu pengetahuan :
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan
akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar
akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang. Misalnya dokter,
insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar professional seperti professor.

Anda mungkin juga menyukai