Anda di halaman 1dari 8

MATERI 1

DETEKSI DINI GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah (Kemenkes,2012)

3 Jenis deteksi tumbuh kembang pada anak

1, deteksi dini penyimpangan pertumbuhan

2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan

3. Deteksi dini mental emosional

penilaian pertumbuhan fisik menurut pedoman deteksi dini tumbuh kembang (tim dirjen pembinaan
kesmas, 1997)

- Pengukuran berat badan

-Pengukuran tinggi badan

-Pengukuran lingkar kepala

Tujuan pengukuran

Tujuan dari pengukuran berat badan dan tinggi badan adalah untuk enentukan status gizi anak,
normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.

Tujuan pengukaran lingkar kepala anaka adalah mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas
normal atau di luar batas normal

Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan terutama otk yang optimal anak-anak perlu:

Mendapat ASI yang cukup

Makanan yang bergizi

Imunisasi sesuai yang dianjurkan

Diawasi hati-hati jangan sampai jatuh, terbentur, tenggelam, dan sejenisnya

Penggunaan obat bila sakit harus seijin dokter

Jika sakit tidak membaik > 2 hari segera bawa ke RS untuk mencegah penyakit kedua, dan 0,5 cm tiap
6 bulan berikutnya)

Komunikasi dan kehangatan interaksi orang tua harus dipelihara


Pantau terus perkembangan berat badan, tinggi badan dan lingkaran kepala anak.

Gangguan tumbuh kembang anak

Gangguan bicara dan bahasa

Cerebal palsy

Down Sindrom

Perawakan pendek

Gangguan autisme

Retardasi mental

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)

Intervensi ganguan tumbuh kembang

Bila perkembangan anak normal sesuai umur

Bila perkembangan anak meragukan

Bila tahapan perkembangan terjadinya penyimpangan

MATERI 2

STIMULASI TUMBUH KEMBANG

Stimulasi adalah rangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari
lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan anak yang kurang mendapat stimulasi.

PEMBENTUKAN SINAPS

Lahir – 3 tahun ; banyak dan cepat

Usia 3-8 tahun : kepadatan sinaps 2 kali lipat orang dewasa

Usia 8 – 18 tahun : terjadi pemangkasan -> penurunan kepadatan sinaps

GIZI

Gizi sangat berperan di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak

Zat gizi yang diperlukan terdiri dari:

Zat gizi makro: energi, protein, dan lemak


Zat gizi mikro: vitamin dan mineral

DAMPAK DARI KEKURANGAN GIZI

1.Otak kosong" bersifat permanen,tak terpulihkan.

2.Mutu rendah

STIMULASI PENDIDIKAN PADA ANAK

Memahami karakteristik anak

Didasarkan pada tahap-tahap tumbuh kembang anak

Memperhatikan seluruh aspek kecerdasan anak

Ciptakan suasana yang menyenangkan, tidak membosankan dan tidak memaksa

PENDIDIKAN ANAK USIA REMAJA

Setelah melewati masa anak-anak, maka seorang manusia akan masuk ke masa peralihan menuju
dewasa. Masa tersebut dinamakan masa remaja.

MATERI 3

Pengalaman hospitalisasi  berkesan

1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasa

Kebanyakan di RSU --> tidak punya bangsal anak khusus

Anak dirawat --> stress bagi anak dan keluarga, Gunakan koping, tidak berhasil --> krisis

Anak sakit di bawa IGD --> bukan khusus anak, staf tdk dilatih hadapi anak --> stress>>>

Tenaga kesehatan: perlu mendengarkan dan mengidentifikasi persepsi perasaan anak dan keluarga

 Stressor yang umum pada hospitalisasi


Perpisahan
Kehilangan kendali
Perubahan gambaran diri
Nyeri
Rasa takut
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi ortu terhadap penyakit anaknya
Pengalaman dg penyakit/ hospitalisasi
Prosedur medis --> pengobatan dan diagnosis
Sistem pendukung yg ada --> efek thd fungsi
Kekuatan pribadi
Stres tambahan pada keluarga
Keyakinan agama dan latar belakang budaya
Pola komunikasi diantara keluarga
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
Berikan asuhan yang konsisten
Menyanyi dan berbicara dg bayi
Sentuh, pegang, gendong bayi dan terus berinteraksi selama prosedur
Anjurkan interaksi dg ortu: rooming in, ortu bicara ke anak dan ijin saat mau pergi
Biarkan mainan yg membuat rasa aman anak
BATITA DAN BALITA
Otonomi vs malu-malu dan ragu-ragu
inisiatif vs rasa bersalah
Anak belajar ketrampilan baru mobilisasi dan komunikasi utk mengembangkan kedekatan dg
keluarga dan pengasuh, eksplorasi lingkungan, mulai menyempurnakan gerakan motrorik
halus
ANAK SEKOLAH (AWAL)
Industri vs inferioritas
Anak mempertahankan hubungan baru dengan teman sebaya dan teman di luar keluarga
Anak belajar mengkoordinasikan ketrampilan untuk menyelesaikan “proyek”, aplikasi gerak
motorik halus, kembangkan kemampuan fisik
ANAK SEKOLAH (LANJUT)
Industri vs inferior
Anak mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, belajar mengendalikan emosi,
mengembangkan ketrampilan gerak motorik dan sosial lebih baik, belajar bekerjasama dg
anggota kelompok
REMAJA
Identitas vs bingung peran
Anak mengembangkan cara baru berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya, belajar
peran sesuai gender dan bekerja mempertahankan peran sosial baru, mengembangkan
ketrampilan pemecahan masalah, belajar fungsi mandiri
MASUK RS
Rencana: Konseling program oleh perawat
Tahu prosedur medis, fasilitas untuk pasien, petugas perawatan.
SAAT MASUK
Kenalkan tim pada anak dan keluarga
Orientasi ruangan/ fasilitas
Kenalkan anak dan keluarga dg teman sekamar
Berikan gelang identitas
Jelaskan peraturan RS dan jadualnya
Ukur VS, TB dan BB
Lakukan pemeriksaan lab
Dukung anak saat dilakukan pemeriksaan fisik
SAAT MASUK KE RSD
Perpanjang prosedur persiapan masuk tidak tepat dan tidak mungkin pada situasi darurat
Jika bukan mengancam kehidupan, ajak anak bekerja sama
Fokus pada komponen konseling dirawat: perkenalan, gunakan nama anak bukan sayang,
tentukan tingkat tukem, inf status kes anak, inf keluhan utama anak dan ortu
SAAT MASUK KE ICU
Siapkan anak dan ortu untuk ICU elektif (post op jantung)
Siapkan anak dan ortu untuk masuk yg tak terduga
Siapkan ortu s.d penampilan anak dan perilakunya, saat pertama mengunjungi anak di ICU
Temani ortu disisi tempat tidur anak--> support
Siapkan saudara kandung untuk kunjungan dan monitor reaksi mereka
Stressor di ICU/NICU
Untuk anak dan keluarga
Stresor fisik
nyeri dan rasa tidak nyaman
imobilisasi
kurang tidur
Tidak mampu makan minum
Perubahan kebiasaan eliminasi

MATERI 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SAKIT
FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
Merupakan keyakinan/pandangan yg dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan pada anak yg berfokus pd keluarga (family center care), pencegahan terhadap
trauma (atraumatic care), dan manajemen kasus
family center care
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari
keluarga (Wong 2002)
atraumatic care
Perawatan yg tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga
Anak sebagai individu dlm proses kematangan, jika terdapat hambatan akan mengganggu
perkembangan anak
atraumatic care diberikan kepada anak dan keluarga dg mengurangi dampak psikologis dari
tindakan yg diberikan
Sakit dan dirawat di rumah sakit
Perubahan (status kesehatan, lingkungan)
Keterbatasan mekanisme koping untuk menghadapi kejadian yg bersifat menekan
Dipengaruhi : tingkat perkembangan usia, pengalaman sebelumnya, sistem pendukung,
ketrampilan koping menangani stress

Reaksi anak yang dirawat di RS


1.Cemas karena perpisahan
2.Kehilangan kendali
3.Luka pada tubuh dan rasa sakit

Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
2.Diagnosa Keperawatan
3.Perencanaan-tujuan
4.Tindakan Keperawatan

Komunikasi pada anak dan keluarga


1.Komunikasi dengan orang tua
Informasi tentang anak : observasi langsung, informasi anak dan orang tua
2.Berkomunikasi dengan anak
Komunikasi yang berhubungan dengan perkembangan proses pikir
Teknik komunikasi
permainan

Bermain sebagai intervensi


Bermain : kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenang/kepuasan
Terapi : penerapan sistematis dari sekumpulan prinsip belajar terhadap suatu kondisi yang
dianggap menyimpang dengan tujuan melakukan perubahan
Harus ada keseimbangan bermain aktif & pasif
Kategori bermain :
Bermain bebas : tanpa aturan&tuntutan
Bermain terstruktur : direncanakan &dipandu
hal hal yang perlu diperhatikan dalam bermain
Energi ekstra/tambahan
Waktu
Alat permainan
Ruangan untuk bermain
Pengetahuan cara bermain
Teman bermain
reward
Fungsi bermain di RS
Memfasilitasi anak beradaptasi dg lingkungan
Memberi kesempatan membuat keputusan&kontrol
Membantu mengurangi stress
Memberi kesempatan mempelajari bagian tubuh, fungsinya, dan penyakit
Memperbaiki konsep salah tentang penggunaan, tujuan peralatan, dan prosedur medis

PRINSIP BERMAIN D RS
tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalankan
tidak membutuhkan banyak energi, singkat, dan sederhana
Mempertimbangkan keamanan anak
Melibatkan kelompok umur yang sama
Melibatkan orang tua
Bermain dalam prosedur di RS
1.bermain bahasa : Kenali gambar dan kata mengenai peralatan RS
2.ilmiah : Buat organ dari lilin mainan ,Bagaimana cara kerja obat
3. Matematika : Menggunakan materi RS dengan mengukur berat, panjang, volume dalam
satuan yg tepat
4. Ilmu sosial :Keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan
5.geogragi :Buat gambar apa yg dilihat dari jendela RS

Aktivitas bermain untuk prosedur khusus


1.Injeksi : Biarkan anak memegang spuit, vial, alkohol, dan berikan injeksi pada boneka
2. Ambulasi : Berikan anak sesuatu untuk didorong ,Main tarik dorong (toddler) ,Mendekorasi
tiang infus (usia sekolah) ,Membuat parade topi

ALAT BERMAIN
Tidak menyebabkan anak tersedak
Tidak mengandung bahan berbahaya
Tidak ada bagian atau tepi yang tajam
Tidak ada bagian mainan yang dapatmenjepit
Tidak mudah terjatuh
Kuat, tahan lama, tidak mudah terbakar
Petunjuk penggunaan jelas
Ukuran dan berat sesuai usia anak
TEMPAT BERMAIN
Kamar pasien, ruang khusus, halaman
Tergantung situasi dan kondisi anak
<1 tahun, di atas tempat tidur pasien
>1 tahun, ruang bermain dan halaman

Anda mungkin juga menyukai