Anda di halaman 1dari 6

KUALITAS PERTUMBUHAN Eucalyptus sp.

DARI PERBANYAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF

THE QUALITY OF GROWTH OF Eucalyptus sp.


FROM VEGETATIVE AND GENERATIVE METHOD
DesiIndrianiPasaribu1, M. Mardhiansyah2, RudiandaSulaeman2Forestry
Departement, Agriculture Faculty, University of Riau Address
Binawidya, Pekanbaru, Riau
(desiindrianipasaribu@gmail.com)

ABSTRACT
Eucalyptus sp. is fast growing species reproduced in industrial vegetation
forest (IVF) as the raw material for the production of pulp and paper. In order to
support the availability of raw material, an effort to increase the stands
productivity is carried. In this case, one of the methods is by doing plant breeding
with both vegetative and generative ways. The purpose of this research is to
analyze the difference in the growth level and the quality of the fiber of the
Eucalyptus sp. based on the generative and vegetative method in
reproduction.This research using Randomized Complete Block Design (RCBD)
consist of two (2) treatmens and four (4) replications and ten (10) units trial. The
result of the research shows that vegetative growth is better than the generative
growth with the average of vegetative growth for its length is 0.55 m and the
average of growth for its diameter is 0.53 cm while the average of the generative
growth for its length is 0.15 m and average of the growth for its diameter is 0.13
cm. The quality of the fiber of the Eucalyptus sp. with vegetative method is longer
than the generative method.
Keywords: Eucalyptus sp., vegetative, generative, length of fibre
melalui biji didahului dengan
PENDAHULUAN peleburan gamet jantan dan gamet
Eucalyptus sp. merupakan betina tanaman induk (Rahardja dkk,
spesies cepat tumbuh yang 2003). Sedangkan perbanyakan
dikembangkan di Hutan Tanaman tanaman dengan kloning merupakan
Industri (HTI) sebagai bahan baku perbanyakan tanaman secara
pembuatan pulp dan kertas. Untuk vegetatif yaitu dengan teknologi
mendukung ketersediaan bahan baku DNA rekombinan. Teknologi ini
dilakukan usaha peningkatan pada dasarnya adalah teknik untuk
produktivitas tegakan. Dalam hal ini menggabungkan molekul-molekul
salah satu usaha yang bisa dilakukan DNA rekombinan sesuai yang
adalah dengan melakukan pemuliaan diharapkan(Yuwono, 2008).
tanaman dengan cara perbanyakan Pembuatan pulp diperlukan
secara vegetatif dan generatif. bahan baku yang memiliki kualitas
Perbanyakan tanaman dengan yang baik. Salah satu faktor yang
biji merupakan perbanyakan tanaman dapat dijadikan kriteria dalam
secara generatif. Perbanyakan menentukan standar kelayakan bahan
1
MahasiswaJurusanKehutanan, FakultasPertanian, Universitas Riau.
2
StafPengajarJurusanKehutanan, FakultasPertanian, Universitas Riau.
JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016
baku pulp, yaitu dimensi serat. Ada Respon yang diukur untuk
beberapa dimensi serat yang pada melihat kualitas pertumbuhan adalah
umumnya diukur dalam rangka tinggidandiameter tanaman. Selain
analisis bahan baku pulp antara lain pertumbuhan juga diamati 24 sampel
panjang serat, diameter serat, kayu untuk menguji panjang serat
diameter lumen dan tebal dinding tanaman. Data yang diperoleh
(Ingeten, 2009). Praktek di lapangan dianalisis secara statistik
digunakan sumber klon dari menggunakan analisis sidik ragam
perbanyakan vegetatif dan biji dari dengan SAS (Statistical Analysis
perbanyakan generatif yang masing- System) versi 9.0. Kemudian hasil
masing memiliki kelebihan dan analisis sidik ragam dilanjutkan uji
kekurangan, namun belum diketahui Orthogonal kontras sebagai berikut :
perbedaan kualitas L = TCiJi
pertumbuhandankualitasseratnya = CiJi + C2 J2 «CtJt
untuk kebutuhan bahan baku pulp. Keterangan :
Hal ini perlu diketahui untuk Ci = koefisien kontras ke-i
menentukan perbanyakan tanaman Ji = jumlah nilai pengamatan
terbaik sebagai bahan baku perlakuan ke-i
pulp.Tujuandaripenelitianiniadalahm t = banyaknya perlakuan
engidentifikasiperbedaanpertumbuha TCi = jumlah koefisien kontras
ndanperbedaanpanjangserattanaman
Eucalyptus sp. HASIL DAN PEMBAHASAN
dariperbanyakanvegetatifdangenerati 1. PertambahanTinggiTanaman
f. Tanaman Eucalyptus sp. yang
bersumber dari vegetatif berasal dari
METODE PENELITIAN kloning persilangan antara E.
Penelitian dilaksanakan pada urophylla dengan E. grandis atau
bulan April sampai Juli 2015 di yang disebut IND 65 dan Eucalyptus
lokasi PT. Toba Pulp Lestari. Tbk sp. yang bersumber dari generatif
Sektor Aek Nauli, Sumatera berasal dari bibit Eucalyptus pellita.
Utara.Metode yang Tanaman Eucalyptus sp. berumur 1,5
digunakandalampenelitianinimenggu tahun diawal pengukuran.
nakan Rancangan Acak Kelompok Hasil pengamatan terhadap
(RAK) yang terdiri dari 2 perlakuan, pertambahan tinggi tanaman
4 kelompok setiap kelompok terdiri Eucalyptus sp. yang bersumber dari
atas 10 tanaman sebagai sampel perbanyakan vegetatif dan generatif
penelitian. Total tanaman berjumlah setelah dianalisis sidik ragam
80. Sampel penelitian diambil menunjukkan pengaruh nyata. Hasil
dengan teknik Simple Random uji lanjut orthogonal kontras dapat
Sampling. Menurut Singarimbun dilihat pada Tabel 1.
(1989) simple random sampling Tabel 1. Rerata Pertambahan Tinggi
(sampel acak sederhana) ialah sebuah Tanaman Eucalyptus sp.
sampel yang diambil sedemikian dari Vegetatif dan
rupa sehingga tiap unit penelitian Generatif
dari populasi mempunyai Perlakuan Pertambahan Tinggi Tanaman
(m)
kesempatan yang sama untuk dipilih Vegetatif (v) 1.67a
sebagai sampel.
Generatif (g) 0.44b

JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016


Angka-angka pada setiap baris pada kolom yang sama perbanyakan vegetatif dan generatif
yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama adalah
berbeda nyata menurut uji Orthogonal Kontras. setelah dianalisis sidik ragam
Pada Tabel 1 memperlihatkan menunjukkan pengaruh nyata. Hasil
bahwa rerata pertambahan tinggi uji lanjut orthogonal kontras dapat
tanaman Eucalyptus sp. berbeda dilihat pada Tabel 2.
nyata untuk semua perlakuan. Tabel 2. Rerata
Pertambahan tinggi tanaman yang PertambahanDiameter
terbaik terdapat pada perlakuan Tanaman Eucalyptus sp.
vegetatif yaitu perbanyakan dari dari Vegetatif dan Generatif
kloning. Rerata pertambahan tinggi Perlakuan Pertambahan Diameter
Tanaman (cm)
tanaman Eucalyptus sp. dari vegetatif Vegetatif (v) 1.60a
tiap bulannya 1,67 m sedangkan Generatif (g) 0.40b
rerata pertambahan tinggi tanaman Angka-angka pada setiap baris pada kolom sama yang
diikuti oleh huruf kecil yang sama adalah berbeda
Eucalyptus sp. dari generatif adalah nyata menurut uji Orthogonal Kontras.
0,44 m. Hal ini dikarenakan Pada Tabel 2 memperlihatkan
Eucalyptus sp. dari vegetatif berasal bahwa rerata pertambahan diameter
dari kloning E. urophylla dengan E. tanaman Eucalyptus sp. berbeda
grandis yang prinsipnya nyata untuk semua perlakuan.
menggabungkan sifat terbaik dari Perbanyakan vegetatif merupakan
masing-masing jenis Eucalyptus sp. perbanyakan terbaik terhadap
sehingga tanaman tumbuh dengan pertambahan diameter tanaman
sifat terbaik dari induknya. Hal ini dibandingkan dengan perbanyakan
didukung oleh pendapat Mindawati generatif. Rerata pertambahan
(2009) yang menyatakan bahwa diameter tanaman Eucalyptus sp. dari
perbedaan pertumbuhan antara vegetatif adalah 1,60 cm sedangkan
Eucalyptus sp. vegetatif dan rerata pertambahan diameter
Eucalyptus sp. generatif diakibatkan Eucalyptus sp. dari generatif adalah
perbedaan kualitas bibit secara 0,40 cm. Hal ini dikarenakan
genetik karena bibit Eucalyptus sp. tanaman dari vegetatif berasal dari
generatif yang berasal dari biji, kloning yang telah teruji dan
sedangkan jenis E. urograndis merupakan gabungan sifat terbaik
berasal dari bibit secara vegetatif dari dari E. urophylla dengan E. grandis.
kloning yang telah teruji dan Hasil pengamatan
merupakan hasil persilangan antara pertambahan tinggi tanaman dapat
E. urophylla dengan E. grandis. dilihat pertambahan tinggi tanaman
2. Pertambahan Diameter dari perbanyakan vegetatif
Tanaman merupakan perbanyakan terbaik
Tanaman Eucalyptus sp. yang terhadap pertambahan tinggi
menjadi sampel penelitian tanaman dan hal ini sejalan dengan
menunjukkan pertumbuhan diameter pertambahan diameter tanaman.
yang baik. Pertambahan diameter Menurut Yuniarti (2006) menyatakan
yang lebih besar terjadi pada bahwa pertambahan diameter
tanaman Eucalyptus sp. dari vegetatif tanaman akan meningkat secara garis
dibandingkan dengan tanaman lurus dengan pertambahan tinggi
Eucalyptus sp. dari generatif. tanaman. Pertambahan tinggi dan
Hasil pengamatan terhadap diameter tanaman terbaik terdapat
pertambahan diameter tanaman pada perbanyakan vegetatif secara
Eucalyptus sp. yang bersumber dari kloning dikarenakan teknik

JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016


perbanyakan kloning yang dapat Berdasarkan hasil uji lanjut
mengatur pertumbuhan dan pada Tabel 3 terlihat bahwa rerata
perkembangan tanaman agar tumbuh panjang serat tanaman Eucalyptus sp.
sesuai yang diharapkan. berbeda nyata untuk semua
Tinggi dan diameter tanaman perlakuan. Panjang serat yang terbaik
merupakan parameter pertumbuhan terdapat pada perlakuan vegetatif
yang paling penting. Pendugaan yaitu perbanyakan secara kloning.
volume kayu yang dihasilkan Hasil uji laboratorium, panjang serat
memerlukan nilai tinggi dan diameter Eucalyptus sp. dari vegetatif
tanaman yang juga diperlukan untuk memiliki rerata 1,78 mm sedangkan
menduga volume produksi pulp. rerata panjang serat Eucalyptus sp.
Volume kayu secara maksimal dan dari generatif adalah 1,01 mm.
secara bersamaan menghasilkan pulp Menurut klasifikasi panjang serat
yang bermutu tinggi (Roliadi dkk, IAWA (International Association of
2010). Wood Anatomy) dalam Aprianis dkk
3. KualitasSerat (2009), Eucalyptus sp. dari vegetatif
Penetapan kualitas serat masuk dalam kelas panjang dan sub
dilakukan dengan menguji sampel kelas cukup panjang. Klasifikasi
serat di laboratorium.Pada penelitian panjang serat menurut IAWA dapat
ini sampel serat diambil dari dilihat pada Table 4.
pengupasan kulit batang tanaman Tabel 4. Klasifikasi Panjang Serat
sedalam 3-5 cm pada bagian pangkal, Menurut IAWA (International
tengah dan ujung (tinggi bebas Association OfWood Anatomy)
cabang pertama) pada masing- Kelas Sub Kelas Selang
Panjang Serat
masing ulangan sehingga didapat 24 (µ)
sampel serat. Pengupasan dilakukan Pendek Teramat 0-500
pada akhir pengukuran tinggi dan Pendek
Sangat Pendek 500-700
diameter tanaman. Dalam penelitian Cukup Pendek 700-900
ini yang menjadi dimensi penetapan Sedang 900-1600
kualitas serat adalah panjang serat. Panjang Cukup Panjang 1600-2.200
Sangat Panjang 2.200-3.000
Hasil pengamatan terhadap Teramat >3000
uji panjang serat tanaman Eucalyptus Panjang
sp. yang bersumber dari perbanyakan Handayani (1991) dalam
vegetatif dan generatif setelah Sofyan dkk (1993) menyatakan
dianalisis sidik ragam menunjukkan bahwa panjang serat dianggap
pengaruh nyata. Hasil uji lanjut sebagai salah satu dimensi yang
orthogonal kontras dapat dilihat pada memegang peranan utama dalam
Tabel 3. kekuatan sobek. Panjang serat
Tabel 3. Rerata Panjang Serat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik
Tanaman Eucalyptus sp. kertas seperti kekuatan dan
dari Vegetatif dan kekakuan. Serat panjang
Generatif memungkinkan terjadinya ikatan
Perlakuan Panjang Keterangan antar serat yang lebih luas tetapi
Serat (mm)
Vegetatif (v) 1,78a Panjang* dengan semakin panjang serat maka
Generatif (g) 1,01b CukupPanjang* kertas akan semakin kasar. Di sisi
Angka-angka pada setiap baris pada kolom sama yang lain, serat kayu lebih pendek mampu
diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama adalah berbeda
nyata menurut uji Orthogonal Kontras. menghasilkan lembaran kertas yang
*KlasifikasiPanjangSerat IAWA

JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016


lebih halus dan seragam (Casey, tarik, lipat dan jebol. Pada dasarnya
1980). kekuatan kertas dipengaruhi oleh
Dimensi serat merupakan kekuatan seratnya, yakni ikatan antar
salah satu sifat penting kayu yang serat dan distribusi serat di dalam
dapat digunakan sebagai dasar lembaran kertas.
memilih bahan baku kayu untuk KESIMPULAN DAN SARAN
produksi pulp dan kertas. Penetapan 1. Kesimpulan
kualitas serat ini di antaranya Dari hasil penelitian dapat
berdasarkan pada nilai dimensi serat disimpulkan :
salah satunya adalah panjang serat. 1. Pertumbuhan vegetatif memiliki
Kualitas serat merupakan salah satu pertumbuhan yang lebih baik
dasar untuk mengetahui dibandingkan pertumbuhan
kemungkinan penggunaan suatu jenis generatif dengan rata-rata
kayu sebagai bahan baku pulp dan pertambahan tinggi vegetatif
kertas (Casey, 1980). adalah 0,55 m dan rata-rata
Dimensi serat dan turunannya pertambahan diameter adalah
merupakan salah satu sifat penting 0,53 cm sedangkan rata-rata
kayu yang dapat digunakan untuk pertambahan tinggi generatif
menduga sifat-sifat pulp yang adalah 0,15 m dan rata-rata
dihasilkan. Kualitas bahan baku pertambahan diameter adalah
berpengaruh terhadap kualitas pulp 0,13 cm.
dan kertas yang dihasilkan. Peranan 2. Berdasarkan kriteria penilaian
dimensi serat seperti panjang, serat kayu untuk bahan baku pulp
diameter dan tebal dinding serat dan kertas, maka panjang serat
mempunyai hubungan satu sama lain kayu Eucalyptus sp. dari
yang kompleks dan mempunyai perbanyakan vegetatif secara
pengaruh terhadap tujuan kloning lebih baik dibandingkan
penggunaannya (Ingeten, 2009). dengan kayu Eucalyptus sp. dari
Kualitaspulp yang dibuat dari perbanyakan generatif.
Eucalyptus sp. yang bersumber dari 2. Saran
perbanyakan vegetatif lebih baik Pengaplikasian di lapangan
dibandingkan kualitas pulp yang dengan tujuan mendapatkan
dibuat dari Eucalyptus sp. yang produktivitas pulp terbaik dan
bersumber dari perbanyakan pertumbuhan yang maksimal maka
generatif. Menurut Pasaribu dan disarankan untuk menggunakan
Silitonga (1974) dalam Sofyan dkk perbanyakan vegetatif sebagai teknik
(1993), panjang pendeknya serat perbanyakan tanaman.
dapat mempengaruhi kekuatan pulp
kertas. DAFTAR PUSTAKA
Produksi paperdengan
kualitas yang baik ditentukan oleh Adinugraha, H. A. 2007. Teknik
kualitas serat pulp, salah satunya Perbanyakan Vegetatif
dapat dilihat dari dimensi panjang Jenis Tanaman Akasia.
serat. Panjang serat merupakan unsur Jurnal Info Teknis Vol. 5 no.
terpenting dalam pembuatan kertas. 2. Balai Besar
Panjang serat mempunyai pengaruh PenelitianBioteknologi dan
terhadap sejumlah sifat kertas, Pemuliaan Tanaman Hutan.
termasuk ketahanan sobek, kekuatan

JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016


Aprianis, Y., dkk. 2009. Dimensi Kehutanan Institut Pertanian
Serat Dan Nilai Bogor.Bogor.
Turunannya Dari Tujuh
Jenis Kayu Asal Provinsi Rahardja, P.C., Wiryanta.W. 2003.
Jambi. Jurnal Penelitian Aneka Cara
Hasil Hutan. Vol.27 No 1. Memperbanyak Tanaman.
Maret 2009. Pusat Penelitian Agromedia Pustaka. Jakarta.
dan Pengembangan Hasil
Hutan. Bogor. Roliadi, dkk. 2010. Penentuan Daur
Teknis Optimal dan Faktor
Casey J. 1980. Pulp and Paper Eksploitasi Kayu Hutan
Chemistry and Chemical Tanaman Jenis Eucalypyus
Technology. Third Edition Hybrid Sebagai Bahan
Vol. IA. New York : Willey Baku pulp dan Kertas. Pusat
and Sons Inc. Litbang Keteknikan dan
Pengolahan Hasil
Daisy, P., dkk. 1994. Teknik Kultur Hutan.Bogor.
Jaringan. Kanisius.
Yogyakarta. Singarimbun, M. 1989. Metode
Penelitian Survai. Pustaka
Ingeten, S. 2009. Dimensi Serat
LP3ES Indonesia. Jakarta.
Sludge Primer Industri
Pulp Dan Kertas. Skripsi.
Sofyan, K., Deded S.N dan Trisna, P.
Fakultas Pertanian
1993. Sifat Pulp Jenis-Jenis
Universitas Sumatera Utara.
Medan. Kayu Cepat Tumbuh.
Fakultas Kehutanan IPB.
Bogor.
Istyhafid. 2010. Kloning, Aplikasi
Dari Teknologi DNA
Yuniarti, N., Heryati, Y. 2006.
Rekombinan.
Pengaruh Media Tanam
http://greatminds2.wordpress.
dan Frekuensi Pemupukan
com/2010/04/17/kloning-
Kompos Terhadap
aplikasi-dari-teknologi-dna-
Pertumbuhan dan Mutu
rekombinan/. Diakses pada
Bibit Damar (Agathis
tanggal 18 November 2014
loranthifolia Salisb). Balai
waktu 12.33 wib.
Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Perbenihan Bogor.
Mindawati, N., dkk. 2009. Kajian
Bogor.
Pertumbuhan Tegakan
Hybrid Eucalyptus
Yuwono, T. 2008. Bioteknologi
urograndisdi Sumatera
pertanaian. Gadjah Mada
Utara. Fakultas Kehutanan
University Press.
Institut PertanianBogor.
Yogyakarta.
Bogor.

Mindawati, N., dkk. 2010. Analisis


Sifat-Sifat Tanah Di Bawah
Tegakan Eucalyptus
urograndis. Fakultas

JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai