ABSTRACT
Eucalyptus sp. is fast growing species reproduced in industrial vegetation
forest (IVF) as the raw material for the production of pulp and paper. In order to
support the availability of raw material, an effort to increase the stands
productivity is carried. In this case, one of the methods is by doing plant breeding
with both vegetative and generative ways. The purpose of this research is to
analyze the difference in the growth level and the quality of the fiber of the
Eucalyptus sp. based on the generative and vegetative method in
reproduction.This research using Randomized Complete Block Design (RCBD)
consist of two (2) treatmens and four (4) replications and ten (10) units trial. The
result of the research shows that vegetative growth is better than the generative
growth with the average of vegetative growth for its length is 0.55 m and the
average of growth for its diameter is 0.53 cm while the average of the generative
growth for its length is 0.15 m and average of the growth for its diameter is 0.13
cm. The quality of the fiber of the Eucalyptus sp. with vegetative method is longer
than the generative method.
Keywords: Eucalyptus sp., vegetative, generative, length of fibre
melalui biji didahului dengan
PENDAHULUAN peleburan gamet jantan dan gamet
Eucalyptus sp. merupakan betina tanaman induk (Rahardja dkk,
spesies cepat tumbuh yang 2003). Sedangkan perbanyakan
dikembangkan di Hutan Tanaman tanaman dengan kloning merupakan
Industri (HTI) sebagai bahan baku perbanyakan tanaman secara
pembuatan pulp dan kertas. Untuk vegetatif yaitu dengan teknologi
mendukung ketersediaan bahan baku DNA rekombinan. Teknologi ini
dilakukan usaha peningkatan pada dasarnya adalah teknik untuk
produktivitas tegakan. Dalam hal ini menggabungkan molekul-molekul
salah satu usaha yang bisa dilakukan DNA rekombinan sesuai yang
adalah dengan melakukan pemuliaan diharapkan(Yuwono, 2008).
tanaman dengan cara perbanyakan Pembuatan pulp diperlukan
secara vegetatif dan generatif. bahan baku yang memiliki kualitas
Perbanyakan tanaman dengan yang baik. Salah satu faktor yang
biji merupakan perbanyakan tanaman dapat dijadikan kriteria dalam
secara generatif. Perbanyakan menentukan standar kelayakan bahan
1
MahasiswaJurusanKehutanan, FakultasPertanian, Universitas Riau.
2
StafPengajarJurusanKehutanan, FakultasPertanian, Universitas Riau.
JomFaperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016
baku pulp, yaitu dimensi serat. Ada Respon yang diukur untuk
beberapa dimensi serat yang pada melihat kualitas pertumbuhan adalah
umumnya diukur dalam rangka tinggidandiameter tanaman. Selain
analisis bahan baku pulp antara lain pertumbuhan juga diamati 24 sampel
panjang serat, diameter serat, kayu untuk menguji panjang serat
diameter lumen dan tebal dinding tanaman. Data yang diperoleh
(Ingeten, 2009). Praktek di lapangan dianalisis secara statistik
digunakan sumber klon dari menggunakan analisis sidik ragam
perbanyakan vegetatif dan biji dari dengan SAS (Statistical Analysis
perbanyakan generatif yang masing- System) versi 9.0. Kemudian hasil
masing memiliki kelebihan dan analisis sidik ragam dilanjutkan uji
kekurangan, namun belum diketahui Orthogonal kontras sebagai berikut :
perbedaan kualitas L = TCiJi
pertumbuhandankualitasseratnya = CiJi + C2 J2 «CtJt
untuk kebutuhan bahan baku pulp. Keterangan :
Hal ini perlu diketahui untuk Ci = koefisien kontras ke-i
menentukan perbanyakan tanaman Ji = jumlah nilai pengamatan
terbaik sebagai bahan baku perlakuan ke-i
pulp.Tujuandaripenelitianiniadalahm t = banyaknya perlakuan
engidentifikasiperbedaanpertumbuha TCi = jumlah koefisien kontras
ndanperbedaanpanjangserattanaman
Eucalyptus sp. HASIL DAN PEMBAHASAN
dariperbanyakanvegetatifdangenerati 1. PertambahanTinggiTanaman
f. Tanaman Eucalyptus sp. yang
bersumber dari vegetatif berasal dari
METODE PENELITIAN kloning persilangan antara E.
Penelitian dilaksanakan pada urophylla dengan E. grandis atau
bulan April sampai Juli 2015 di yang disebut IND 65 dan Eucalyptus
lokasi PT. Toba Pulp Lestari. Tbk sp. yang bersumber dari generatif
Sektor Aek Nauli, Sumatera berasal dari bibit Eucalyptus pellita.
Utara.Metode yang Tanaman Eucalyptus sp. berumur 1,5
digunakandalampenelitianinimenggu tahun diawal pengukuran.
nakan Rancangan Acak Kelompok Hasil pengamatan terhadap
(RAK) yang terdiri dari 2 perlakuan, pertambahan tinggi tanaman
4 kelompok setiap kelompok terdiri Eucalyptus sp. yang bersumber dari
atas 10 tanaman sebagai sampel perbanyakan vegetatif dan generatif
penelitian. Total tanaman berjumlah setelah dianalisis sidik ragam
80. Sampel penelitian diambil menunjukkan pengaruh nyata. Hasil
dengan teknik Simple Random uji lanjut orthogonal kontras dapat
Sampling. Menurut Singarimbun dilihat pada Tabel 1.
(1989) simple random sampling Tabel 1. Rerata Pertambahan Tinggi
(sampel acak sederhana) ialah sebuah Tanaman Eucalyptus sp.
sampel yang diambil sedemikian dari Vegetatif dan
rupa sehingga tiap unit penelitian Generatif
dari populasi mempunyai Perlakuan Pertambahan Tinggi Tanaman
(m)
kesempatan yang sama untuk dipilih Vegetatif (v) 1.67a
sebagai sampel.
Generatif (g) 0.44b