Oleh:
Eko Prasetya, M.Sc.
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
2019
DAFTAR ISI
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya
2. Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop untuk mengamati
objek/preparat
DASAR TEORI
Pada dasarnya mikroskop mempunyai dua buah lensa. Lensa obyektif
yang terletak dekat dengan obyek yang akan diamati dan lensa okuler
yang terletak di dekat mata kita. Obyek utama diperbesar oleh lensa
obyektif, bayangan yang dihasilkan diubah pada lensa okuler.
Perbesaran total merupakan hasil perkalian perbesaran lensa objektif
dan lensa okuler. Perbesaran lensa okuler pada mikroskop biasanya
sebesar 10x, sedangkan perbesaran lensa objektif bervariasi yaitu 4x,
10x dan 40x (Tabel 1.1). Lensa obyektif yang rendah perbesarannya
digunakan untuk pengamatan awal, melokalisir obyek yang diinginkan,
untuk selanjutnya dipindahkan ke perbesaran yang lebih tinggi.
Perbesaran 40x biasanya dipakai untuk pengamatan mikrobia yang
lebih besar, misalnya jamur sedangkan perbesaran 100x digunakan
untuk bakteri. Untuk perbesaran yang tinggi dibantu dengan minyak
imersi.
CARA KERJA
1. Asisten praktikum menguji secara acak sebanyak 2 kelompok
untuk menjelaskan bagian-bagian mikroskop
2. Asisten praktikum menjelaskan cara menggunakan mikroskop
yang baik dan benar
3. Asisten praktikum menjelaskan bagaimana cara merawat
mikroskop dengan baik dan benar
4. Praktikan menguji perbesaran lemah pada mikroskop:
a. Letakkan koleksi preparat histologis pada meja benda
b. Lensa obyektif 10x ditempatkan pada kedudukan seporos
dengan lensa okuler
c. Meja benda diturunkan dengan pengatur makro
d. Amati melalui lensa okuler dan aturlah masuknya cahaya
ke dalam mikroskop sehingga diperoleh bidang pandang
yang paling terang (terangnya merata) dengan cara
mengatur kedudukan cermin dan mengatur diafragma
kondensor.
e. Perlahan-lahan naikkan meja benda dengan pengatur
makro sehingga diperoleh bayangan obyek.
f. Untuk mendapatkan bayangan yang paling baik meja
benda dinaik-turunkan dengan hati-hati memakai
pengatur mikro sehingga diperoleh bayangan yang paling
jelas.
g. Bagian-bagian tertentu dari obyek, dapat ditentukan
dengan mengatur kedudukan preparat.
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan preparat sel
eukariot dan sel prokariot menggunakan mikroskop.
2. Mahasiswa dapat membuat preparat jaringan tanaman dan
melakukan pengamatan dengan mikroskop.
3. Mahasiswa dapat memahami perbedaan sel eukariot, prokariot
dan jaringan tanaman dengan melakukan pengamatan
mikroskopis.
DASAR TEORI
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang
terkecil. Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot.
Perbedaan karakteristik antara kedua sel tersebut adalah keberadaan
membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang
memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasmik,
komplek golgi dan lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik
tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak dijumpai adanya
membran interior.
Sel prokariot berupa satu sel, memiliki ukuran yang sangat kecil
(diameter sel ± 1-2 μm) dan memiliki organisasi internal sel yang
sederhana. Materi genetik prokariot tidak terselubung membran dan
tersebar di sitoplasma sel, disebut sebagai daerah nucleoid. Ribosom
pada prokariot juga tersebar diseluruh sitoplasma. Prokariot dibagi
menjadi dua kelompok yaitu Eubakteria dan Arkhaebakteria. Eschericia
coli merupakan salah satu spesies eubakteria yang paling banyak
dipelajari untuk memahami sel prokariot.
Sel eukariot memiliki ukuran sel yang lebih besar dari sel prokariot,
yaitu berdiameter ± 5-100 μm serta memiliki struktur yang lebih
kompleks. Organisme selain bakteri, mulai dari protista, fungi, hewan
hingga tumbuhan termasuk sel eukariot. Sel eukariot terdiri dari
berbagai struktur yang memiliki fungsi khusus yaitu organel yang
terselubung membran. Organel terbesar yaitu nukleus yang berisi
CARA KERJA
1. Pembuatan preparat klorofil sederhana daun bayam
a. Daun bawang dipotong tipis atau digerus dengan mortar
dan alu
b. Diambil potongan kecil atau hasil gerusan menggunakan
ose dan diletakkan pada gelas preparat
c. Ditetesi dengan air dan ditutup dengan penutup preparat
d. Diamati preparat dengan mikroskop amati klorofil yang
berwarna hijau
e. Ambil gambar hasil pengamatan
2. Pembuatan preparat sel epidermis pada bawang bombay dan
daun Rhoe discolor
a. Bawang bombay dan Rhoe discolor dikupas dan diiris tipis
b. Irisan diletakkan pada gelas preparat diberi air dan diberi
penutup
c. Diamati bentuk dan jumlah selnya
d. Ambil gambar hasil pengamatan
3. Pengamatan koleksi preparat awetan histologis hewan dan
awetan sel prokariotik
a. Letakkan koleksi preparat awetan pada meja benda
mikroskop
PENGAMATAN MAKROMOLEKUL
POLISAKARIDA DAN LIPID
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membedakan granula pati segar, pati
tergelatinisasi maupun pati yang telah terdegradasi oleh
enzim.
2. Mahasiswa dapat membedakan globula lemak pada susu segar,
susu pasteurisasi, susu UHT dan susu fermentasi.
DASAR TEORI
Biomolekul adalah molekul organik yang pada umumnya terdapat pada
sel hidup, seperti makromolekul dan penyusun makromolekul,
metabolit dan molekul-molekul yang lain (vitamin, ATP, AMP, urea,
dsb). Makromolekul dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: protein,
asam nukleat, polisakarida dan lipida. Makromolekul sering disebut
sebagai polimer (kecuali lipida) yang tersusun dari monomer–
monomer dengan berat molekul yang lebih kecil yang disebut sebagai
building blocks.
Polisakarida
Salah satu jenis polisakarida adalah glikogen (penyimpan energi kimia
pada tubuh) dan pati (sumber energi pada tanaman). Molekul glikogen
merupakan polimer glukosa bercabang dengan ikatan 1,4-α-glikosidik
dan 1,6-α-glikosidik pada percabangan. Glikogen sebagai cadangan
makanan tubuh tersimpan di dalam sel dengan bentuk terkonsentrasi
dan apabila dilihat pada elektron mikrograf setelah pengecatan akan
nampak sebagai granula berwarna hitam. Pati terdiri dari amilosa
(polimer glukosa dengan ikatan 1,4-α-glikosidik tanpa percabangan)
dan amilopektin (polimer glukosa dengan ikatan 1,4-α-glikosidik dan
1.6- α-glikosidik pada percabangan). Granula pati bila diberi Iod akan
berwarna biru.
Pati yang diberi air dan dipanaskan akan menyerap air dan setelah
mencapai suhu dan waktu tertentu maka granula pati akan pecah dan
pati mengalami gelatinisasi. Pati yang mengalami gelatinisasi dapat
didegradasi menjadi gula sederhana (glukosa, maltosa, maltotriosa,
maltotetraosa, oligosakarida, dekstrin) oleh enzim amilase.
Lipid
Lemak pada susu sapi berada sebagai suatu emulsi globula berukuran
1-5 mikron dalam suatu fase berair. Saat susu dihomogenisasi ukuran
semua globula lemak diperkecil menjadi sekitar 1 mikron. Ini akan
meningkatkan stabilitas emulsi dan mencegah pemisahan lemak
sebagai lapisan krim. Globula lemak tersusun dari trigliserida, dengan
bagian paling tidak jenuh berada di pusat globula dan bagian yang lebih
jenuh (bertitik lebur lebih tinggi) di bagian luar. Globula tertutup oleh
dua selubung, membran globula, yang terbuat dari lapisan fosfolipida
dan protein dengan gugus hidrofobik terorientasi ke sisi dalam dan
gugus hidrofilik terorientasi ke sisi luar globula.
Susu fermentasi/yogurt adalah bahan makanan dari susu hewani yang
telah mengalami fermentasi oleh bakteri asam laktat sehingga memiliki
kandungan asam yang cukup tinggi, sedikit atau tidak mengandung
alkohol sama sekali, mempunyai tekstur semi padat (smooth), kompak
serta rasa asam yang menyegarkan.
Selama proses pembuatan yogurt, laktosa diubah menjadi asam laktat
dengan bantuan mikroorganisme. Asam laktat yang dihasilkan sangat
penting dalam pembuatan yogurt, karena selain dapat menurunkan pH
susu, asam laktat yang dihasilkan juga berperan dalam menentukan
tekstur, bentuk, maupun flavour yogurt. Fermentasi karbohidrat akan
menghasilkan senyawa yang memberi citarasa pada yogurt antara lain
asetaldehid, aseton, diasetil, asam format, asam asetat, dan asam
propionat.
CARA KERJA
1. Pembuatan pati dan gelatinasi
a. Ketela pohon dikupas dan diparut
b. Diambil 5 g parutan, diletakkan dalam beaker glass dan
diberi air 10 mL
c. Disaring untuk memisahkan ampas dan pati yang larut air
d. Larutan pati dipanaskan selama 2 menit sambil diaduk –
aduk sampai terjadi gelatinisasi (mengental)
2. Pembuatan preparat pati segar
a. Ketela pohon, kentang dikupas dan digores lembut bagian
dalamnya dengan pisau
b. Goresannya diletakkan pada gelas preparat, ditetesi air
dan diberi penutup
c. Diamati granula pati menggunakan mikroskop
d. Untuk memperjelas pengamatan tambahkan pewarna
iodin
3. Pembuatan preparat pati tergelatinisasi
a. Ambil pati yang telah tergelatinisasi menggunakan jarum
ose
b. Diletakkan pada gelas preparat, ditetesi air, dan diberi
penutup
c. Diamati dengan mikroskop
d. Untuk memperjelas pengamatan dapat ditambah pewarna
iodin
4. Pembuatan preparat tape ketela
a. Ambil tape ketela bagian tengah menggunakan jarum ose
b. Diletakkan pada gelas preparat, ditetesi air dan diberi
penutup
c. Diamati dengan mikroskop: granula pati dan komponen
serat.
d. Untuk memperjelas pengamatan dapat ditambahkan
pewarna iodin
5. Pembuatan preparat susu segar, susu pasteurisasi, susu UHT
dan susu fermentasi
TUJUAN
1. Membuktikan sifat membran plasma
2. Menentukan laju penetrasi berbagai pelarut organik
DASAR TEORI
Membran plasma sebagai membran lipid mempunyai fungsi vital
antara lain sebagai pemisah sel dari lingkungannya. Dengan adanya
membran plasma, maka kandungan sitoplasma dapat dipertahankan
pada tempatnya. Sebagai pengatur keluar masuknya nutrisi, membran
fosfolipid hanya dapat dilewati oleh molekul tertentu berukuran kecil
dan bersifat nonpolar. Kecepatan masuknya molekul tersebut
ditentukan antara lain oleh sifat hidrofobisitas, konsentrasi, dan berat
molekul pelarut.
Tingkat hidrofobisitas suatu pelarut ditentukan berdasarkan nilai
koefisien partisi (partition coefficient atau distribution coefficient).
Nilai koefisien partisi suatu obat, misalnya, dapat dipakai untuk
memperkirakan distribusinya dalam tubuh. Obat dengan nilai koefisien
partisi tinggi lebih mudah masuk atau menembus kompartemen yang
dibatasi oleh membran fosfolipid. Sedangkan, obat yang bersifat
hidrofilik mempunyai nilai koefisien partisi rendah akan bersirkulasi
pada kompartemen hidrofilik seperti serum darah.
Pada praktikum ini digunakan model membran plasma dari tonoplas,
yaitu vakuola besar pada tanaman. Beet root tersusun dari sel-sel yang
mengandung pigmen betacyanin pada vauolanya. Kerusakan yang
terjada pada membran tonoplas dan membran plasma akan
menyebabkan betacyanin ke luar sel. Fenomena ini bisa diamati
menggunakan spektrofotometer atau mikroskop.
TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami sifat membran plasma sel.
2. Memahami prinsip transportasi pada sel.
3. Mengidentifikasi jenis transportasi pada sel (difusi/osmosis).
DASAR TEORI
Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon
steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut
dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil
khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus
membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari
protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul-molekul berukuran
besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam-garam
mineral, tidak dapat menembus membran secara langsung, tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membran.
Ada tiga macam gerakan ion atau molekul zat untuk melewati
membran plasma yaitu difusi, osmosis dan transpor aktif. Pergerakan
molekul-molekul zat secara difusi dan osmosis tidak memerlukan
energi sehingga disebut transpor pasif sedangkan transpor aktif
memerlukan energi untuk pergerakannya.
Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat
yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik.
Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan
untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konentrasi yang
sama. Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang
yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh
membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung
menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses
ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen,
Osmosis
Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarut
melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Osmosis
adalah difusi melalui selaput/ membran yang permeabel secara
diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat
yang berkonsentrasi rendah. Osmosis merupakan suatu peristiwa
perembesan suatu molekul air melintasi membran yang memisahkan
dua larutan dengan potensial air yang berbeda. Proses osmosis
berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik
atau perpindahan air dari molekul larutan yang potensial airnya tinggi
ke potensial yang rendah melalui membran selektif permeabel
(semipermeabel).
Transport Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran
semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang
memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel.
Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi
proses ini, misalnya ion K+, Na+ dan CL–.
CARA KERJA
1. Siapkan masing-masing 5 buah kentang dan wortel, kupas dan
potong berbentuk kubus.
Larutan
Gula/ Garam/
Sirup/
Aquadest
Kentang/Wortel