Anda di halaman 1dari 16

M

A K APENDIDIKAN
L AGAMA 1
ADOSEN
H PENGAMPU : Ahmad Khatib
PUASA

S.PdI,M.MPd

KELOMPOK 3
NUR ANNISA ( E.21.06.041)
WAFIQ AZIZAH ( E..21.06.033)
AYU ANDIRA ( E.21.06.037)
ANDI RESKIANA HASAN ( E.21.06.035)
NURUL IFTISAM ( E.21.06.031)
A. ANISA MASBA ( E.21.06.039)
KATA PENGANTAR

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada  junjungan


kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang
telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran
penyusun mampu menyelesaikan Makalah ini, semoga kita
termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at  dalam
menuntut ilmu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih


banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan
makalah ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan makalah ini sangat
kami harapkan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan juga bermanfaat bagi penulis khususnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................(i)
KATA PENGANTAR...............................................................................(ii)
DAFTAR ISI............................................................................................(iii)
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................(1)
Latar Belakang........................................................................................(1)
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................(2)
A. Pengertian Puasa........................................................................(3)
B. Pengertian Puasa Ramadhan......................................................(4)
C. Syarat Wajib Puasa Ramadhan...................................................(5)
D. Macam-Macam Puasa dalam Ajaran Islam, dari Puasa Wajib hingga
Puasa Sunnah..................................................................(6)
E. Manfaat Puasa Bagi Kesehatan...................................................(7)

BAB III
PENUTUP...............................................................................................(8)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Konsepsi puasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai


dalam pengertian sempit sebagai suatu prosesi menahan lapar
dan haus serta yang membatalkan puasa yang dilakukan pada
bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya adalah
menahan diri untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh
agama.

Selain itu, puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim


terhadap umat lain yang berada pada kondisi hidup miskin.
Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat digambarkan pada
konsepsi lapar dan haus yang dampaknya akan memberikan
kemungkinan adanya tenggang rasa antar umat manusia.

Pengkajian tentang hakekat puasa ini dapat dikatakan universal


dan meliputi seluruh kehidupan manusia baik kesehatan,
interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Begitu universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya
menjadi acuan bagi muslim dalam mengimplementasikannya
pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengertian lain puasa dapat
dijadikan pedoman hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
Puasa adalah meninggalkan makanan, minuman,
pernikahan dan pembicaraan (Ibnu Manzur,
1968).Pengertian menurut etimologi pada dasarnya
menunjukkan bahwa puasa memiliki makna menahan,
meninggalkan dan menjauhkan.
B. Pengertian Puasa Ramadhan
Pengertian puasa Ramadhan menurut syariat Islam
adalah suatu amalan ibadah yang dilakukan dengan
menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, minum,
perbuatan buruk maupun dari yang membatalkan puasa
mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari
yang disertai dengan niat karena Allah SWT, dengan
syarat dan rukun tertentu. Puasa dalam Islam juga sering
disebut shaum yang merupakan salah satu ibadah yang
telah dicontohkan oleh Rosululloh SAW.
Pengertian puasa Ramadhan selain menjaga hawa
nafsu, juga wajib dilakukan oleh umat Islam. Hal ini sudah
dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat
183 yaitu:

َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬ َ ِ‫َيا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.
Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa
melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya, di
mana hal tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban manusia
kepada penciptanya secara langsung serta kegiatan yang
menyangkut hablum minallah.

C. Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui Pengertian Puasa Ramadhan, berikut ini


adalah syarat wajib untuk menjalankan puasa Ramadhan yang
baik dan benar.

1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam

2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa

3. Mempunyai akal

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan


jauh

6. Suci dari haid dan nifas

7. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan

Syarat wajib puasa Ramadhan di atas harus dipenuhi untuk


menjalankan puasa Ramadhan. Baligh atau telah mencapai umur
dewasa memang menjadi salah satu syaratnya, namun untuk
anak-anak juga harus di ajari sejak dini untuk mulai berpuasa
meskipun hanya setengah hari dan lebih utama untuk mengajari
amalan-amalan dalam puasa Ramadhan.

D. Macam-Macam Puasa dalam Ajaran Islam, dari Puasa


Wajib hingga Puasa Sunnah
Macam-macam puasa dalam ajaran islam ternyata bukan
hanya puasa wajib Ramadan saja, ada banyak puasa mulai dari
puasa wajib hingga puasa sunnah. Pengertian puasa adalah
menahan hawa nafsu dari terbit matahari sampai tenggelam
matahari.

Puasa merupakan rukun Islam ketiga setelah syahadat


dan salat. Itu artinya, puasa menjadi ibadah yang wajib
dijalankan setiap Muslim. Memang tidak semua puasa wajib
dikerjakan, ada pula puasa sunah yang jika dikerjakan kita
mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan
dosa. 

Secara hukum, Islam memiliki empat macam puasa. Yakni


puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa haram.
Namun, ternyata ada banyak ragam puasa yang ada di dalam
ajaran Islam yang wajib Anda tahu.

Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam puasa dalam


ajaran Islam yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari
berbagai sumber, Sabtu (8/5/2021).

a) Macam-macam Puasa Wajib

Seperti dengan namanya, puasa wajib merupakan puasa yang


harus dijalankan oleh semua umat Islam. Jika umat Islam
melakukannya maka mereka akan mendapatkan pahala,
sedangkan jika tidak melakukannya maka akan mendapat dosa.
Berikut macam-macam puasa wajib beserta penjelasannya,
diantaranya :

1. Puasa Ramadan

Inilah macam-macam puasa wajib yang pertama, puasa


Ramadan merupakan jenis puasa paling umum karena
merupakan puasa wajib selama sebulan penuh pada bulan
Ramadan bagi setiap umat Islam yang sudah baligh. Kewajiban
melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan terdapat dalam
Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 183.

2. Puasa nazar

Macam-macam puasa wajib yang kedua adalah puasa nazar


yaitu puasa karena sebuah janji. Nazar sendiri secara bahasa
berarti janji, sehingga puasa yang dinazarkan memiliki hukum
wajib.

3. Puasa Denda atau Kifarat

Macam-macam puasa wajib yang terakhir adalah puasa


denda, yakni puasa yang dilakukan untuk
menggantikan dam atau denda atas pelanggaran berhukum wajib
contohnya tidak melaksanakan puasa. Puasa ini bertujuan untuk
menghapus dosa yang telah dilakukan.

a) Macam-macam Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh


umat Islam. Jika orang Islam melakukannya, maka dia akan
mendapatkan pahala sedangkan jika dia tidak melakukannya
maka dia tidak mendapatkan dosa. Ada beberapa macam-macam
puasa sunnah yang wajib Anda tahu, yaitu :

1. Puasa Syawal

Jenis puasa pertama dari puasa sunnah adalah puasa


Syawal. Syawal sendiri adalah nama bulan setelah bulan
Ramadhan. Puasa Syawal adalah berpuasa selama enam
hari di bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan secara
berurutan dimulai dari hari kedua syawal ataupun bisa
dilakukan secara tidak berurutan.  

2. Puasa Arafah

Puasa arafah adalah jenis puasa sunnah yang sangat


dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji.
Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada
keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9
Dzulhijjah. Puasa arafah sendiri mempunyai keistimewaan
bagi pelaksananya yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada
tahun lalu serta dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR.
Muslim).

3. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada


hari tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah. Istilah tarwiyah
sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa
bekal air. Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah
haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan
arafah dan menuju Mina.

4. Puasa Senin dan Kamis

Jenis puasa satu ini juga merupakan puasa sunnah


terpopuler. Puasa senin kamis berawal ketika Nabi
Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa
berpuasa di hari Senin dan Kamis. Karena hari Senin
merupakan hari kelahiran beliau sedangkan hari Kamis
adalah hari pertama kali Alquran diturunkan.
5. Puasa Daud

Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya


puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-
seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa Daud bertujuan
untuk meneladani puasanya Nabi Daud As. Puasa jenis ini
juga ternyata sangat disukai Allah SWT.

b) Macam-macam Puasa Sunnah Lainnya

Ada beberapa macam-macam puasa sunnah dalam ajaran


Islam yang perlu Anda tahu, berikut penjelasannya :

1. Puasa Ayyamul Bidh

Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali


dalam sebulan. Namun puasa lebih utama dilakukan
pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15
dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam.
Ayyamul bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena
pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar
dengan sinar rembulannya yang putih.

2. Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban)

Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai


keistimewaan, bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan
tersendiri. Pada bulan Sya’ban dianjurkan agar umat Islam
mencari pahala sebanyak-banyaknya.

3. Puasa Muharram

Puasa Muharram dilakukan di bulan Muharram atau


saat tahun baru Hijriah dan hukumnya sunah. Puasa
Muharram biasa dilakukan pada tanggal 10 atau yang
dikenal juga dengan nama Puasa Asyuara. Puasa
Muharram memiliki keutamaan yang istimewa. Yakni,
merupakan sebaik-baiknya puasa sunah, dapat menghapus
dosa setahun yang lalu dan mendapatkan pahala dari Allah
SWT.

4. Puasa Awal Dzulhijjah

Puasa di awal bulan Dzulhijjah adalah puasa sunah.


Biasanya puasa sunah ini dilakukan pada tanggal 1-7
Dzulhijjah setiap tahunnya. Atau ada pula yang
mengerjakannya hingga sepuluh hari berturut-turut.
Berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan.
Keutamaan berpuasa di awal bulan Dzulhijjah adalah
mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT, dicintai
Allah SWT dan dijauhkan dari siksa api neraka selama
tujuh puluh tahun.

E. MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN


   Manfaat puasa bagi kesehatan ada beragam, mulai dari
menurunkan badan, menjaga kesehatan jantung, hingga
memelihara kesehatan mental. Salah satunya adalah karena
puasa dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Untuk
mengetahui manfaat puasa lebih jauh, simak artikel ini.
Berikut adalah beragam manfaat puasa bagi kesehatan yang
bisa Anda peroleh:
1. Menurunkan berat badan
Manfaat puasa yang sudah cukup banyak diketahui adalah
untuk membantu menurunkan berat badan. Tak hanya itu, puasa
juga baik untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Penelitian menyebutkan bahwa puasa dapat meningkatkan
metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori dan lemak di
dalam tubuh ikut meningkat. Hal ini bisa membuat berat badan
menurun. Dengan begitu, Anda juga akan terhindar dari risiko
obesitas.

2. MENJAGA KESEHATAN JANTUNG
Beberapa riset menunjukkan orang yang rutin berpuasa
selama sekitar 1 bulan terlihat memiliki risiko yang lebih rendah
untuk terkena penyakit jantung, kolestetrol tinggi, dan tekanan
darah tinggi, dibandingkan orang yang tidak menjalani puasa.
Ini diduga karena orang yang berpuasa bisa mengatur pola
makannya dengan lebih sehat, tidak mendapatkan asupan
kolesterol dan kalori berlebihan, serta memiliki metabolisme
yang lebih baik, Oleh karena itu, puasa bisa dilakukan sebagai
salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung.

3. MENGURANGI RISIKO TERKENA DIABETES


Salah satu manfaat lain berpuasa adalah menurunkan risiko
diabetes. Hal ini berkaitan dengan efek puasa yang dapat
merangsang perbaikan metabolisme tubuh dan meningkatkan
kinerja insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah.
Tak hanya itu, ada juga riset yang menyebutkan bahwa puasa
dapat membantu mencegah resistensi insulin dan menjaga kadar
gula darah tetap stabil. Hal ini bisa menurunkan risiko terjadinya
penyakit diabetes pada orang yang berpuasa.

4. MENGURANGI RISIKO MUNCULNYA KANKER
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa
bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.
Pasalnya, selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh,
termasuk sel-sel kanker, akan berkurang akibat terbatasnya
asupan nutrisi.
Selain itu, metabolisme yang lebih baik juga diduga turut
berperan dalam membuat sel kanker lebih susah tumbuh pada
orang yang berpuasa. Meski demikian, manfaat puasa yang satu
ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Ingat, untuk mencegah kanker, Anda juga dianjurkan untuk
menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, beristirahat yang cukup, rutin berolahraga,
mengurangi stres, serta tidak merokok dan menjauhi minuman
beralkohol.

5. MENJAGA KESEHATAN MENTAL


Tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, puasa juga bermanfaat
bagi kesehatan mental.
Pasalnya, puasa dapat membantu menurunkan kadar hormon
stres atau kortisol serta merangsang hormon endorfin yang baik
untuk meredakan rasa cemas. Hal ini diduga berkaitan dengan
efek puasa yang dapat memperbaiki metabolisme tubuh.
Tak hanya itu, puasa juga akan membuat seseorang merasa
lebih dekat dengan Sang Pencipta. Hal ini bisa membuat
perasaan dan suasana batin menjadi lebih tenang, sehingga
pikiran akan lebih jernih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puasa adalah meninggalkan makan, minuman,
pernikahan dan pembicaraan. Puasa adalah rukun islam
dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya
syariat islam, puasa memiliki banyak hikmah yaitu
:Mendidik kejujuran | Berpuasa tidak seorang pun yang
mengawasinya, kecuali barangkali dari pihak
keluarganya.Mendidik kedisiplinan | Sikap tunduk dan
patuh pada peraturan yang berlaku.
 
DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Ibnu Muhammad, Sayyid, Missi Suci Para Sufi


( Kifayatul Atqiya Wa manhajul Ashfiya’), Pnej. Djamaluddin
Al-Bunyi, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1999. Agustian, Ary
Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual ESQ : Emotional Spiritual Quotient Berdasakan 6
Rukun Iman dan 5 Rukun Islam , Arga Wijaya Persada, Jakarta,
Cet. 33, 2007. Akbar, Zaidul, Jurus Sehat Rasulullah, Ed. Safitri
Lusiana, Sygma Creative Media Corp, Bandung, Cet. 1, 2013.
Akmal, Mutaroh, Zeli Indahan, Widhawati, Sekar Sari,
Ensiklopedi Kesehatan Untuk Umum, Ed. Rose
Kusumaningratri, ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2010. Al-Nawawi,
al-Imam, Terjemah Hadits Arba’in an-Nawawi, Pnej. Team, Ed.
Team, Indiva Pustaka, Surakarta. Al-Qahthani, Sa’id, Buku
Pintar Puasa Sunah, Ed. Yasir Amri, Aqwam, Solo, 2011. Al-
Asqalani, al-Hafidh Ibnu Hajaar, Bulugul Maram, Pnej. Mahrus
Ali, Ed. Umar Bahwal, Mutiara Ilmu, Surabaya, Cet. 1, 1995.
Al-Barik, Haya Binti Mubarok, Ensiklopedi WanitaMuslimah
(Mausu’ah alMar’atulMuslimah), Pnej. Amir HamzahFachrudin,
Ed. UmmuHanin, DarulFalah, Jakarta, Cet. 12, 1424 H. Al-
Faruq, Asadullah, Mengapa Nabi saw. Tidak Gampang Sakit,
Ed. Muhammad Azhar, Salam Publishing, Solo, 2012. Al-
Jauziyah, Ibnu Qoyyim, Metode Pengobatan Nabi (ath-
ThibbunNabawi), Pnej. Abu Umar Basyir, dkk., Griya Ilmu,
Jakarta, Cet. 1, 2004.

Anda mungkin juga menyukai