BAHAN AJAR
Identitas
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Semester : XII / II (Dua)
Materi Pokok : Negara Maju Dan Berkembang
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agam yang dianutnya.
2. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, meganalisis, pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis karakterisitik Negara maju dan Negara berkembang
dalam konteks pasar bebas.
3.4 Membuat makalah tentang interaksi Indonesia dengan Negara maju
dan Negara berkembang dalam konteks pasar bebas yang dilengkapi
dengan peta, tabel, grafik dan/atau diagram
C. Indikator
1. Menganalisis karakteristik Negara maju dan Negara berkembang
2. Mengidentifikasi indikator Negara maju dan Negara berkembang
3. Menjelaskan definisi Negara maju dan Negara berkembang
b. Amerika Serikat
Benua Negara
Asia Afganistan, arab saudi, armenia, bahrain, bangladesh,
bhutan, brunei, filipina, india, indonesia, irak,iran,
kamboja, kazakhstan, korea utara, kuwait, kingizstan, laos,
lebanon, maladewa, malaysia, mongolia, myanmar, nepal,
oman, pakistan, qatar, sri lanka, suriah, tajikistan, thailand,
vietnam, yaman, cina, palestina, papua nugini
Eropa Albania, azerbaijan, belarus, bosnia-herzegovina, bulgaria,
krosia, kosovo, georgia, latvia, lithuaria, makedonia,
moldova, montenegro, polandia, romania, serbia, ukraina,
turki
Amerika Antigua dan barbuda, bahama, barbados, belize, dominika,
republik dominika, el salvador, gnerada, guasemala, haiti,
honduras, jamaika, kosta rika, meksiko, nikaragua,
panama, st. Kitts dan nevis, st.lucia, st.vincent dan
grehadines, trinidad dan tobago, argentina, bolovia, brasil,
chili, ekuador, guyana, kolombia, paraguay, peru,
suriname, uruguay, Venezuela
Afrika Algeria, Djibouti, Mesir, Djibouti, Libya, Mauritania,
Maroko, Sudan, Sudan Selatan, Tunisia, Angola, Benin,
Botswana, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Cape Verde,
Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Republik
Demokratik Kongo, Republik Kongo, Ivory Coast, Guinea
Khatulistiwa, Eritrea, Ethiopia, Gabon, Gambia, Ghana,
Guinea, Guinea-Bissau, KenyaLesotho, Liberia,
Madagaskar, Malawi, Mali, Mauritus, Mazambik,
Namibia, Niger, Nigeria, Rwanda, Sao Tome and Principe,
Senegal, Seychelles, Sierra Leone, Afrika Selatan,
Swaziland, Tanzania, Togo, Uganda, Zambia dan
Zimbabwe.
Australia dan Fiji, kiribati, kepulauan marshall, pederasi mikronesia,
Oceania nauru, palau, samoa, kepulauan solomon, tonga, tuvalu,
Vanuatu
Gambar 6. Indonesia
Sumber : wikipedia.com
1) Keadaan Perekonomian
2) Keadaan Penduduk
3) Keadaan Pendidikan
4) Teknologi
b. Brazil
3. Mesir
Negara non-UE:
Andorra Norwegia
Islandia San Marino
Liechtenstein Swiss
Monako Vatikan
1.Bahamas 8. Haiti
2.Barbados 9. Honduras
3.Costa Rica 10. Jamaica
4.Cuba 11. Nicaragua
5.Rep. Dominika 12. Panama
6.El Salvador 13. Trinidad Tobago
7.Guatemala
1. Bolivia 6. Peru
2.Colombia 7. Suriname
3.Chile 8. Uruguay
4.Equador 9. Venezuela
5.Paraguay 10. Guyana
Negara-negara di ASIA
1. Afghanistan 16.Mongolia
2. Bahrain 17.Nepal
3. Bangladesh 18.Korea Utara
4. Brunei 19.Oman
5. Burma 20.Pakistan
6. cambodia 21.Filipina
7. India 22.Qatar
8. Indonesia 23.Saudi Arabia
9. Iran 24.Sri Lanka
10. Iraq 25.Syria
11. Jordania 26.Thailand
12. Kuwait 27.Timor Leste
13. Laos 28.UAE
14. Lebanon 29.Vietnam
15. Malaysia 30.Yaman
Negara-negara di Oseania
kunci pertumbuhan nasional bagi setiap negara, AFTA terlahir atas dasar tujuan
akhir peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Namun demikian, juga diperlukan kesiapan yang matang
dalam menghadapi suatu integrasi ekonomi. Sebuah negara tidak serta-merta akan
mendapat manfa’at yang besar dari adanya integrasi ekonomi. Bahkan, bisa
dimungkinkan tujuan peningkatan pertumbuhan ekonomi sulit tercapai apabila
negara tersebut belum siap secara matang dalam menghadapi integrasi ekonomi.
penduduk China, yang berarti lebih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
China demi mencapai kesejahteraan rakyatnya.
Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara merupakan
pasar yang empuk bagi China. Kondisi perekonomian yang masih jauh dari
kesejahteraan membuat perilaku konsumsi masyarakatnya sangat konsumtif.
Masyarakat Indonesia sangat dibahagiakan dengan adanya barang-barang dari luar
negeri yang murah. Mereka memilih lebih untuk memenuhi kebutuhan dengan
mengonsumsi barang-barang dari luar negeri terutama China yang harganya jauh
lebih murah dari barang-barang lokal, terutama dari produk-produk yang berbasis
teknologi, ditambah lagi cuaca yang tidak menentu di Indonesia membuat sektor
pertanian keteteran dalam bersaing menghadapi produk-produk China. Menurut
laporan Sukirno dalam situs berita vivanews.com, Sejak mulai berlaku 1 Januari
2010, perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA) di antaranya telah
memicu sektor pertanian keteteran serbuan produk China yang lebih murah.
Perbedaan harga yang tinggi telah menyebabkan jutaan petani kehilangan pasar
lokal, ketika produk nasional berhadapan dengan produk China.
Indonesia menjadi negara yang cenderung konsumtif karena biaya yang
dikeluarkan untuk berproduksinya tinggi. Dengan kata lain masyarakat cenderung
berfikir, “buat apa susah-susah buat kalau memang ada yang murah.” Dengan
kodisi seperti itu, akan berimbas pada perkembangan dan keberlangsungan Sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai sektor yang menjadi kunci
bagi perekonomian indonesia menjadi kalang kabut. Produk-produk yang
dihasilkan UMKM kalah bersaing secara harga dengan produk-produk impor.
Biaya produksi yang relatif tinggi menyebabkan harga jual barang yang tinggi
sehingga membuat masyarakat indonesia yang kebanyakan masih dalam taraf
ekonomi rendah lebih memilih untuk memuaskan kebutuhan mereka dengan
membeli barang-barang jadi yang berasal dari luar negeri. Kondisi tersebut jelas
memunculkan tantangan baru bagi sektor UMKM.
Apabila sektor UMKM di Indonesia mengalami kemunduran, maka akan
mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi perekonomian makro, yaitu
semakin banyaknya pengangguran karena lebih dari 80% industri di Indonesia
merupakan UMKM yang artinya penyerap tenaga kerja terbesar adalah dari
UMKM . Munculnya barang-barang impor murah dari China memang
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena kebutuhan masyarakat bisa
terpenuhi. Namun dalam jangka panjang, membanjirnya produk-produk impor
murah dapat menyebabkan terhambatnya proses pembangunan ekonomi. Menurut
Anggito Abimanyu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, kepada
vivanews.com bahwa seiring perjalanan waktu, ternyata Indonesia menjadi satu-
satunya negara besar di Asia Tenggara yang mengalami defisit perdagangan
dengan China. Indonesia selama ini malah mengalami pertumbuhan impor produk
China yang terus meningkat. Data yang dihimpun Anggito menunjukan, kegiatan
impor produk china pada tahun 2005 tercatat hanya 12 persen dan terus meningkat
menjadi 20 persen pada tahun 2010.
Harapan tinggi Indonesia, atas perdagangan bebas dengan China, ternyata
tidak tercapai seperti apa yang diinginkan. China, meskipun merupakan negara
dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan pastinya memiliki kebutuhan
yang besar pula, dapat memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Disamping
itu juga, karena produk-produk China sendiri di dalam negerinya lebih murah dari
produk-produk yang mereka impor dari negara-negara ASEAN, khusunya
Indonesia.
Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada
perbedaan dan persamaan yang dimiliki antarnegara.
d. Perbedaan Ideologi
Perbedaan ideologi antar suatu wilayah negara dengan negara lain dapat
memicu konflik antarnegara bahkan menjadi konflik internasional. Untuk
meredakan konflik atau ketegangan perlu adanya kerja sama, sehingga
tidak memperbesar konflik yang telah ada. Misalnya negara seperti
Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC yang berideologi komunis,
memerlukan kerja sama dalam bidang politik dengan negara yang
berideologi liberal seperti Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar
masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
Gambar 12. ASEAN merupakan salah bentuk kerjasama dengan wilayah yang sama
Sumber : ytimg.com/vi
c. Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat mendorong
suatu negara melakukan kerja sama. Sebagai contoh NATO (North
Gambar 13. OKI salah satu bentuk kerjasama dengan menekankan agama
Sumber : http://aa.com.tr/uploads/Contents
Gambar 14: Pertemuan kerja sama Bilateral Presiden RI (Jokowi) dengan Perdana
Menteri Belanda (kiri) dan Brunei Darussalam (Kanan) Sumber: http://ksp.go.id
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang mengikat
antara dua negara dengan suatu perjanjian bahwa masing-masing pihak akan
melaksanakan atau memenuhi kewajiban di bidang ekonomi secara timbal balik.
Kerja sama antara dua negara tersebut biasanya mengatur mengenai komoditas
atau barang-barang yang diperdagangkan, sistem pembayaran yang dipergunakan,
volume dan nilai perdagangan yang disepakati, serta produk ekspor dan impor
barang. Contoh: kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia, Indonesia
dan Cina, dan sebagainya.
5) Halliburton
Haliburton dan PT PLN telah menandatangani dua kesepakatan untuk
mengembangkan sumber daya panas bumi Indonesia. Pada Februari,
kedua belah pihak menandatangani kontrak manajemen proyek terintegrasi
senilai USD34 juta untuk melakukan pengeboran dan merampungkan
sumur panas bumi di Tulehu, Ambon.
6) Honeywell
Honeywell telah dipilih oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk
menyediakan 34 mesin turboprop TPE331 untuk NC212i selama empat
tahun ke depan, yang akan meningkatkan kemampuan pesawat tersebut.
7) Lockheed Martin
Dalam kesepakatan ini, Angkatan Udara Indonesia akan membeli sniper
advanced targeting pods produksi Lockheed Martin. Teknologi canggih,
yang akan melengkapi pesawat F-16A/B yang ditempatkan di Pangkalan
Udara Iswahyudi ini, akan meningkatkan ketahanan maritim dan wilayah
Indonesia dalam menjalankan operasi bersama Amerika Serikat dan mitra-
mitra regional lainnya.
8) NextGen
NextGen dan Samarinda, Kalimantan Timur menandatangani nota
kesepahaman awal untuk proyek pengolahan 800 ton per hari limbah
rendah karbon atau pupuk biochar. Fasilitas ini akan memproses sampah
kota menjadi listrik dan pupuk organik biochar sebesar 18 MW untuk
mendukung pertanian setempat.
9) Pacific Intra Capital LLC
Pacific Intra Capital LLC dan perusahaan afiliasinya, PT Infra Cerdas
Indonesia, menandatangani kesepakatan bersama PT PLN untuk
mengimplementasikan sistem infrastruktur metering canggih (advanced
metering infrastructure) di Indonesia.
10) Power Phase
Power Phase menandatangani kesepakatan dengan anak perusahaan PT
PLN untuk megirimkan produk Turbophase yang telah dipatenkan guna
meningkatkan efisiensi dan hasil pembangkit listrik tenaga gas..
11) Ormat
Ormat Technologies Inc, sebuah perusahaan Amerika dengan kantor pusat
di Reno, Nevada, berserta mitra-mitranya, akan menyediakan 110 MW
untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarulla, Sumatra Utara.
.
Gambar 18. Presiden Jokowidodo dan Perdana mentri Malaysia Tun Abdul Razak
Sumber: sinarharapan.co
Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia
telah membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran.
Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri
perkebunan kelapa sawit. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Selain itu, di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia
yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja
bangunan serta tenaga profesional lainnya.
Kerja sama antara Indonesia dengan Filipina berpusat pada kerja sama di
bidang perdagangan ekspor-impor. Negara Indonesia mengekspor minyak bumi,
baja, besi, dan aluminium ke Filipina. Sementara Filipina mengekspor produk
gula dan kopra ke Indonesia.
I. Pasar Bebas
Pasar bebas merupakan suatu pasar yang dimana para penjual dan para
pembeli memiliki kebebasan penuh dalam memutuskan masalah perdagangan
dan juga bisnisnya. Bisa disebut juga, di dalam sistem ekonomi pasar bebas,
para penjual maupun para pembeli benar-benar mempunyai kebebasan yang
penuh dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perdagangan mereka.
Tetapi meskipun namanya pasar bebas, sebenarnya tidak benar-benar
bebas, terdapat suatu aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.
Ada juga definisi lain dari pasar bebas yakni suatu proses yang dimana kegiatan
ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya peraturan atau hambatan buatan
yang diterapkan oleh pemerintah dalam perdagangan antara individual-
individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
Gambar 24. Tanjung Priok sebagai salah satu pelabuhan ekspor dan impor barang
Sumber : www.jakartagrater.com
Pasar bebas merupakan suatu pasar dimana harga barang-barang dan jasa
disusun secara lengkap oleh ketidak saling memaksa yang disetujui oleh para
penjual dan pembeli, ditetapkan pada umumnya oleh hukum penawaran dan
permintaan dengan tanpa campur tangan pemerintah dalam regulasi harga,
penawaran dan permintaan. Dalam etika pasar islami, ekuiblirium diartikan
sebagai titik pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual.
Dari pendapat dua tokoh ini mengenai pasar bebas bisa ditarik sebuah
kesimpulan yakni pasar bebas merupakan sebuah konsep perekonomian yang
berbentuk pasar dan didalmnya terdapat perdagangan, yang dimana semuanya
dilakukan atas kehendak dan keinginan sendiri tidak ada yang bisa mnegatur dan
menentukan baik itu campur tagan dari pemerintah atau yang lain. (Dian : 2016)
pasar bebas, para produsen pertanian atau para petani dan setelahnya akan
segera mengetahui perubahan keinginan konsumen dan para petani akan
menanggapi dengan cepat.
Sistem pasar bebas terbukti di satu pihak sebagai sesuatu sistem
ekonomi yang berhasil, Hal hal yang telah dicapai oleh Negara Negara maju
menunjukkan bahwa mekanisme pasar adalah sistem yang efisien dalam
mengalokasikan faktor faktor produksi dan mengembangkan perekonomian.
(Firdaus: 2009)
Pada artikel lain, Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang
mengacu kepada Harmonized Commodity Description and Coding System (HS)
dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di Brussels,
Belgium. penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan
perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak
adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam
perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada
di negara yang berbeda.
Lebih dari dua abad yang lalu adam smith telah menerangkan tentang
keajaiban invisible hand atau tangan gaib dalam mengatur kegiatan perkonomian.
Adam smith mengemukakan suatu pandangan yang pada hakikatnya menyatakan
bahwa kegiatan dalam individu dalam perekonomian tidak perlu diatur oleh
pemerintah. Menurut adam smith apabila setiap individu dalam masyarakat diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang diingini mereka, maka
kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi
Negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Pasar bebas yang tertera di wikipedia ialah pasar ideal di mana seluruh
keputusan ekonomi, dan aksi oleh individu yang berhubungan dengan uang,
barang, dan jasa adalah sukarela, dan oleh karena itu tanpa mencuri. Sedangkan
yang dimaksud ekonomi pasar bebas ialah ekonomi di mana pasar relatif bebas.
sumber daya alam, mengingat menurut kaum kapitalis sumber daya alam terbatas,
sementara keinginan manusia tidak terbatas, sehingga dalam menguasainya perlu
persaingan dan pada akhirnya yang kuat akan semakin kuat atau dengan kata lain
yang punya modal besar mempunyai peluang besar untuk menjadi raksasa
ekonomi. Padahal di dalam Islam sumber daya alam adalah merupakan nikmat
yang Allah Swt berikan kepada manusia dan pada akhirnya atas penggunaan
sumber daya alam dimaksud akan dimintakan pertanggungjawabannya. Allah Swt
menyediakan sumber daya alam sangat banyak demi memenuhi kebutuhan
manusia. Manusia yang berperan sebagai khalifah dapat memanfaatkan sumber
daya alam tersebut untuk kebutuhan hidupnya. Sebagaimana dijelaskan pada surat
Al-Baqarah, ayat 30 yang berbunyi :
kebebasan dalam Islam yang dilakukan oleh manusia sebagai khalifah di muka
bumi ini pada akhirnya akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah Swt.
Kebebasan dalam pengertian Islam adalah kekebasan yang terkendali (al-hurriyah
al-muqayyadah). Dengan demikian, konsep ekonomi pasar bebas, tidak
sepenuhnya begitu saja diterima dalam ekonomi Islam. Alokasi dan distribusi
sumber daya yang adil dan efisien, tidak secara otomatis terwujud dengan
sendirinya berdasarkan kekuatan pasar. Harus ada lembaga pengawas dari otoritas
pemerintah -yang dalam Islam- disebut lembaga hisbah.
kita dapat menghadapi pasar bebas ASEAN tuk bawa tanah air kita
memimpin di garda paling depan di kancah internasional.
1. Potensi Indonesia
a. Penduduk dan Sumber Daya Manusia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di
dunia. Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah
pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus membaik adalah potensi
daya saing yang luar biasa.
Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik
yang terbarukan (hasil bumi) maupun yang tidak terbarukan (hasil tambang dan
mineral). Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia harus dapat
dikelola seoptimal mungkin, dengan meningkatkan industri pengolahan yang
memberikan nilai tambah tinggi dan mengurangi ekspor bahan mentah.
Sampai tahun 2010, Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di
dunia untuk berbagai komoditas, antara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir
terbesar di dunia), kakao (produsen terbesar kedua di dunia), timah (produsen
terbesar kedua di dunia), nikel (cadangan terbesar ke empat di dunia) dan bauksit
(cadangan terbesar ke tujuh di dunia) serta komoditas unggulan lainnya seperti
besi baja, tembaga, karet dan perikanan. Indonesia juga memiliki cadangan energi
yang sangat besar seperti misalnya batubara, panas bumi, gas alam, dan air yang
sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung industri andalan seperti tekstil,
perkapalan, peralatan transportasi dan makanan-minuman.
c. Letak Geografis
LME. Indonesia memiliki akses langsung kepada 6 (enam) wilayah LME yang
mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar, yaitu: LME 34-
Teluk Bengala; LME 36-Laut Cina Selatan; LME 37-Sulu Celebes; LME 38-
Laut-laut Indonesia; LME 39-Arafura-Gulf Carpentaria; LME 45-Laut Australia
Utara. Sehingga, peluang Indonesia untuk mengembangkan industri perikanan
tangkap sangat besar.
2. Tantangan Indonesia
Walaupun potensi ini merupakan keunggulan Indonesia, namun
keunggulan tersebut tidak akan terwujud dengan sendirinya. Sejumlah tantangan
harus dihadapi untuk merealisasikan keunggulan tersebut, sebagaimana diuraikan
berikut ini.
Struktur ekonomi Indonesia saat ini masih terfokus pada pertanian dan
industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. Industri yang
berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk, proses produksi dan distribusi
di dalam negeri masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan
pembangunan antara Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia. Hal ini tidak
bisa dibiarkan berlanjut ke generasi yang akan datang. Harus pula dipahami
bahwa upaya pemerataan pembangunan tidak akan terwujud dalam jangka waktu
singkat. Namun begitu, upaya tersebut harus dimulai melalui upaya percepatan
dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia sebagai titik awal menuju
Indonesia yang lebih merata.
Tantangan lain dari suatu negara besar seperti Indonesia adalah
penyediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi. Infrastruktur itu
sendiri memiliki spektrum yang sangat luas. Satu hal yang harus mendapatkan
perhatian utama adalah infrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah
sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia.
Penyediaan infrastruktur yang mendorong konektivitas akan menurunkan biaya
transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk,
dan mempercepat gerak ekonomi. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini
adalah pembangunan jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya.
Kualitas sumber daya manusia juga masih menjadi tantangan Indonesia.
Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja di Indonesia masih berpendidikan sekolah
dasar dan hanya sekitar 8 persen yang berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas
sumber daya manusia ini sangat terkait dengan kualitas sarana pendidikan,
kesehatan, dan akses ke infrastruktur dasar. Indonesia sedang menghadapi
urbanisasi yang sangat cepat. Jika pada tahun 2010 sebanyak 53 persen penduduk
Indonesia tinggal di kawasan perkotaan, maka BPS memprediksi bahwa pada
tahun 2025 penduduk di kawasan perkotaan akan mencapai 65 persen. Implikasi
langsung yang harus diantisipasi akibat urbanisasi adalah terjadinya peningkatan
pada pola pergerakan, berubahnya pola konsumsi dan struktur produksi yang
berdampak pada struktur ketenagakerjaan, meningkatnya konflik penggunaan
lahan, dan meningkatnya kebutuhan dukungan infrastruktur yang handal untuk
mendukung distribusi barang dan jasa.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga menghadapi tantangan akibat
perubahan iklim global. Beberapa indikator perubahan iklim yang berdampak
signifikan terhadap berlangsungnya kehidupan manusia adalah: kenaikan
permukaan air laut, kenaikan temperatur udara, perubahan curah hujan, dan
frekuensi perubahan iklim yang ekstrem. Demikian pula, pengaruh kombinasi
peningkatan suhu rata-rata wilayah, tingkat presipitasi wilayah, intensitas
kemarau/banjir, dan akses ke air bersih, menjadi tantangan bagi percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan seluruh potensi dan
tantangan yang telah diuraikan di atas, Indonesia membutuhkan percepatan
transformasi ekonomi agar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dapat
diwujudkan lebih dini. Perwujudan itulah yang akan diupayakan melalui langkah-
langkah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia.
Negara maju adalah negara yang menikmati standar hidup yang relatif
tinggi dan ekonomi yang merata (pertumbuhan eknomi tinggi dan penduduk
sejarah). Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
menjadi negara maju. Upaya tersebut telah menunjukkan hasilnya walaupun
masih harus terus dikembangkan. Beberapa upaya yang dilakukan Indonesia
untuk menjadi negara maju adalah seperti berikut.
c. Penguasaan Iptek
Negara maju sangat didukung oleh ilmu pegetahuan dan teknologi.
Dengan penguasaan iptek. Pengelolaan sumber daya alam makin efisien
dan nilai tambahan yang sangat besar. Sayangnya, pembangunan di
bidang iptek masih menghadapu banyak permasalahan seperti masih
rendahnya kualitas sumber daya manusia, kecilnya anggaran iptek, belum
terjalinnya komunikasi antara pengembang untuk iptek khususnya
industri.
Menghadapi berbagai persoalan tersebut, pemerintah berupaya
mengembangkan iptek melalui berbagai program seperti peningkatan
kualitas penelitian, pemberian insentif, percepatan alih teknologi,
penguatan kelembagaan iptek, dan pemanfaatan sistem inovasi nasional.
Pemerintah juga mengembangkan proses alih teknologi dengan
melakukan kerja sama antar pemerintah melalui beasiswa pendidikan ke
luar negeri, pengembangan kebijakan alih teknologi dengan perusahaan
luar yang beroperasi di Indonesia, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Nurmala. 2009. Geografi : Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Endarto, Danang. 2014. Membuka Cakrawala Geografi Untuk Kelas XII IPS
SMA. Solo : Platinum.
Sukirno , sadono. Mikro ekonomi teori pengantar. Jakarta : Rajawali Pers. 2009.
Uli, Marah dan Asep Mulyadi. 2007. Geografi untuk SMA dan MA kelas XII.
Jakarta : Gelora Aksara Pratama.
Utoyo, Bambang. 2006. Geografi untuk Kelas XII SMA/MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.