Anda di halaman 1dari 14

PENANGANAN LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS

Disusun oleh :
Kelompok 3

Fitri Handayani E.21.06.027 Alya Anada E.21.06.050


Wafiq Azizah E.21.06.033 Asrawati E.21.06.052
Aprilia Utari E.21.06.034 Adriana E.21.06.054
A. Anisa Masba E.21.06.039 Nur Widya E.21.06.042
Ade Risma Zagina Dewi B E.21.06.046

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Tahun 2021/2022
Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT, karena berkat rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Aszrul AB, S.Kep, Ns, M.Kep
selaku dosen pengampu K3 & Safety Patien yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang
selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah
ini.

Makalah ini menjelaskan mengenai limbah yang dihasilkan oleh sarana-sarana


kesehatan, yaitu limbah medis dan non medis. Dengan membaca makalah ini, pembaca
diharapkan mampu memahami definisi, jenis-jenis, dan cara penanganan limbah secara
tepat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penanganan limbah medis.

Tiada gading yang tak retak. Makalah yang kami susun ini pun tak luput dari
kesalahan.Karena dari itu, kami memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat kekurangan. Kami meminta kritik dan saran dari pembaca demi
tercapainya makalah yang lebih sempurna lagi kedepannya.

Bulukumba, 24 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi....................................................................................................................

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................

Bab 2 Pembahasan............................................................................................

2.1 Definisi Limbah Medis..........................................................................

2.2 Jenis-jenis Limbah Medis.....................................................................

2.3 Cara Penanganan Limbah medis yang tepat.....................................

2.4 Definis Limbah Non Medis...................................................................

2.5 Jenis-jenis Limbah Non Medis...........................................................

2.6 Cara Pengolahan Limbah Non Medis..................................................

Bab 3 Kesimpulan..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, kesadaran akan kesehatan di kalangan
masyarakat pun akan semakin tinggi pula. Oleh karena itu pemerintah meningkatkan
berbagai macam pelayanan kesehatan untuk masyarakat.Salah satu pelayanan kesehatan yang
ditingkatkan adalah rumah sakit dengan berbagai macam teknologi canggih untuk mengobati
berbagai macam penyakit.Rumah sakit merupakan sarana upaya kesehatan yang
menyelenggarakan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai
tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
Kegiatan rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah.Limbah inilah yang
disebut sebagai limbah medis dan non medis. Terdapat berbagai macam limbah medis yang
berbahaya bagi kesehatan manusia bila tidak diolah dengan benar.
Limbah medis kebanyakan sudah terkontaminasi oleh bakteri, virus, racun dan
bahan radioaktif yang berbahaya bagi manusia dan makhluk lain di sekitar lingkungannya.
Dampak negatif limbah medis terhadap masyarakat dan lingkungan terjadi akibat
pengelolaan yang kurang baik. Limbah medis jika tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan patogen yang dapat berakibat buruk terhadap manusia dan lingkungan.
Pengelolaan limbah medis merupakan bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan di rumah
sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang
bersumber dari limbah rumah sakit dan upaya penanggulangan penyebaran penyakit.
Pengelolaan limbah medis pun tidak dilakukan dengan sembarangan. Tiap jenis
limbah media memiliki cara penangannya sendiri sendiri. Apabila tidak dilakukan dengan
prosedur yang sesuai maka akibatnya akan bisa lebih parah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah mengenai limbah medis, penulisan makalah ini
didasarkan dari beberapa perumusan masalah yang terkait dengan limbah medis, meliputi:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan limbah medis?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis limbah medis?
1.2.3 Bagaimana cara penanganan limbah medis yang tepat?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan limbah non medis?
1.2.5 Apa saja jenis-jenis limbah non medis?
1.2.6 Bagaimana cara pengolahan limbah non medis?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan :
1.3.1 Menjelaskan apa itu limbah medis
1.3.2 Menjelaskan jenis-jenis limbah medis
1.3.3 Menjelaskan cara penanganan limbah medis yang tepat
1.3.4 Menjelaskan apa itu limbah non medis
1.3.5 Menjelaskan jenis-jenis limbah non medis
1.3.6 Menjelaskan cara pengolahan limba non medis yang tepat

BAB II

Pembahasan

2.1 Definisi Limbah Medis


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah adalah (1) sisa proses produksi; (2)
bahan yg tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembuatan atau pemakaian; (3) barang rusak atau cacat dl proses produksi. Limbah dapat
juga diartikan sebagai hasil akhir dari suatu proses pemanfaatan produk atau proses dari
suatu kegiatan yang dilakukan dalam aktivitas manusia.
Limbah medis dapat diartikan sebagai segala sesuatu hasil buangan dari kegiatan-kegiatan
medis, seperti kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.
2.2 Jenis-jenis Limbah Medis

Limbah medis identik dengan limbah yang dihasilkan institusi kesehatan seperti
rumah sakit. Padahal, tidak semua limbah yang dihasilkan rumah sakit merupakan
limbah medis. Berikut limbah yang dihasilkan rumah sakit:
 Limbah umum: limbah yang tidak membutuhkan penanganan khusus atau tidak
membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan misal bahan pengemas
 Limbah patologis: terdiri dari jaringan-jaringan, organ, bagian tubuh, plasenta, bangkai
binatang, darah dan cairan tubuh
 Limbah radioaktif: dapat berfase padat, cair atau gas yang terkontaminasi dengan
radionuklisida
 Limbah kimiawi: dapat berupa padatan, cairan atau gas misalnya berasal dari prosedur-
prosedur medis. Pertimbangan terhadap limbah ini dapat ditinjau dari sudut: toksik,
korosif, mudah terbakar (flammable), reaktif (eksplosif, reaktif terhadap air, dan shock
sensitive), genotoxic (carcinogenic, mutagenic, teratogenic dan lain-lain), misalnya obat-
obatan cytotoxic. Limbah kimiawi yang tidak berbahaya adalah seperti gula, asam- asam
animo
 Benda-benda tajam yang biasa digunakan dalam kegiatan rumah sakit: jarum suntik,
syring, gunting, pisau, kaca pecah, gunting kuku dan sebagainya yang dapat
menyebabkan orang tertusuk (luka) dan terjadi infeksi. Benda-benda ini mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi atau bahan citotoksik
 Limbah farmasi (obat-obatan): obat-obatan dan bahan kimiawi yang dikembalikan dari
ruangan pasien isolasi, atau telah tertumpah, kadaluwarsa atau terkontaminasi
 Limbah citotoksik: bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat
citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik
 Kontainer di bawah tekanan: seperti yang digunakan untuk peragaan atau pengajaran,
tabung yang mengandung gas dan aerosol yang dapat meledak bila diinsinerasi atau bila
mengalami kerusakan karena kecelakaan, misalnya tertusuk.
 Limbah berpotensi menularkan penyakit (infectious): mengandung mikroorganisme
patogen yang bila terpapar dengan manusia akan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya
jaringan dan stok dari agen-agen infeksi dari ruang bedah, dari autopsi pasien yang
mempunyai penyakit menular , dari pasien yang diisolasi, atau materi yang berkontak
dengan pasien (tabung, filter, serbet, jarumsuntik, sarung tangan)

2.3 Cara Penanganan Limbah Medis yang Tepat


Penanganan limbah medis memerlukan perhatian khusus, terutama harus
memperhatikan jenis-jenisnya. Masing-masing kelompok limbah medis tersebut
membutuhkan penanganan sendiri-sendiri
Bahkan, mengemas limbah medis pun telah ada aturannya. Misalnya kantong warna hitam
digunakan untuk limbah umum, kantong warna kuning untuk semua jenis limbah infectious
yang harus masuk incinerator,limbah kimia/farmasi kedalam kantong plastik berwarna
coklat, dan warna merah untuk limbah radio aktif. Peraturan sederhana dalam cara mengemas
limbah medis ini bila dilanggar justru akan berakibat fatal.

Secara umum jenis pengolahan limbah rumah sakit adalah :


a. Limbah umum :Tidak diperlukan pengolahan khusus, dan dapat disatukan dengan
limbah domestik
b. Limbah patologis : Pengolahan yang dilakukan adalah dengan sterilisasi, insinerasi
dilanjutkan dengan landfilling.Kantong yang digunakan untuk membungkus limbah juga
harus diinsinerasi
c. Limbah radioaktif : Limbah radioaktif dari rumah sakit dapat dikatakan tidak
mengandung bahaya yang signifikan bila ditangani secara baik. Umumnya
radioaktifdisimpan untuk menunggu waktu paruhnya telah habis, untuk kemudian
disingkirkan sebagai limbah non-radioaktif biasa
d. Limbah kimia: Bagi limbah kimia yang tidak berbahaya, penanganannya adalah
identik dengan limbah lainnya yang tidak termasuk katagori berbahaya.Beberapa
kemungkinan daur-ulang limbah kimiawi berbahaya misalnya dengan redistilasi solven
(toluene, xylene, alcohol), membakar solven organic yang tidak toksik, mendaur ulang
batere, logam-merkuri dari thermometer, elektrostatis larutan-larutan pemrosesan
Insinerator merupakan sarana yang paling sering digunakan dalam menangani limbah
jenis ini.
e. Limbah cytotoxic dan obat-obatan genotoxic atau limbah yang terkontaminasi harus
dipisahkan, dikemas dan diberi tanda serta dibakar pada insinerator
f. Limbah berpotensi menularkan penyakit (infectious) :Memerlukan sterilisasi terlebih
dahulu atau langsung ditangani pada insinerator ; autoclave tidak dibutuhkan bila limbah
tersebut telah diwadahi dan ditangani secara baik sebelum diinsinerasi.
g. Benda-benda tajam : Dikemas dalam kemasan yang dapat melindungi petugas dari
bahaya tertusuk, sebelum dibakar dalam insinerator
h. Limbah farmasi :Obat-obatan yang tidak digunakan dikembalikan pada apotik atau
pemasok, sedangkan yang tidak dipakai lagi ditangani secara khusus misalnya
diinsinerasi atau di landfilling
i. Kontainer-kontainer di bawah tekanan: di landfilling atau didaur-ulang.

Tahap awal dalam pengelolaan limbah medis adalah melakukan pencegahan pada
sumbernya. Upaya pencegahan pencemaran dan minimisasi limbah yang sering dikenal
dengan Produksi Bersih (Cleaner Production) akan memberikan keuntungan bagi
pengelola dan lingkungan.  Dengan berkurangnya jumlah limbah yang harus
dimusnahkan dengan incinerator maka akan mengurangi jumlah biaya operasionalnya
dan akan mengurangi emisi yang dikeluarkan ke lingkungan. Berikut adalah beberapa
upaya dalam melakukan pencegahan timbulan limbah:
-     Pelaksanaan ‘House Keeping’ yang baik, dengan menjaga kebersihan lingkungan,
mencegah terjadinya ceceran bahan. Dengan pelaksanaan good house keeping yang
baik di laboratorium dan kamar rawat akan menghindarkan terjadinya ceceran bahan
kimia ataupun racikan obat.
-     Pemakaian air yang efisien akan mengurangi jumlah air yang masuk kedalam
instalasi pengolahan limbah cair (IPLC).
-     Pelaksanaan preventif maintenance, yang ketat akan menghindarkan terjadinya
kerusakan alat yang pada akhirnya dapat mengurangi jumlah limbah yang terjadi.
-     Pengelolaan bahan-bahan atau obat-obatan yang tepat, rapi dan selalu terkontrol
sehingga tidak terjadi ceceran dan kerusakan bahan atau obat, berarti mengurangi
limbah yang terjadi.
 
Tahap selanjutnya terhadap limbah yang tidak bisa dihindari adalah langkah
segregasi atau pemilahan. Pemilahan dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan limbah
berdasarkan karakteristiknya. Limbah domestik harus terpisah dari limbah B3 ataupun
limbah infeksius. Hal ini bertujuan agar jumlah ataupun limbah yang harus ditreatmen
secara khusus (limbah B3) tidak terlalu besar (minimal). Limbah kimia dari laboratorium
dan sisa racikan obat harus memiliki tempat penampungan tersendiri agar tidak
mengkontaminasi limbah cair lainnya yang bukan limbah B3.  
 
Tahap ketiga adalah pemanfaatan limbah. Limbah yang masih bisa dimanfaatkan
agar dipisahkan dari limbah yang tercemar oleh limbah B3 ataupun limbah infeksius.
Limbah domestik yang dapat didaur ulang ataupun dimanfaatkan harus dipisah dalam
tempat terpisah. Limbah domestik berupa kertas/karton, plastik, gelas dan logam masih
mempunyai nilai jual untuk di reuse. Begitu pula dengan limbah domestik berupa sampah
organik bisa untuk kompos. Limbah plastik bekas pengobatan lainnya seperti bekas infus
yang tidak terkontaminasi limbah B3 atau limbah infeksius dapat didaur ulang. Pada saat
ini hanya sekitar 19% limbah domestik dari rumah sakit yang sudah dimanfaatkan untuk
didaur ulang. Limbah berbahaya dan beracun sendiri tidak menutup kemungkinan untuk
dapat dimanfaatkan ataupun untuk direuse. Beberapa limbah kimia yang dapat
dimanfaatkan kembali antara lain adalah limbah radiologi seperti fixer dan developer
dengan dikirimkan ke pihak ke-3 yang berizin.

Insinerasi adalah teknologi pengolahan sampah dan limbah yang melibatkan


proses pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur
tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal Insinerasi material sampah
mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan
panas.Insinerasi memiliki banyak manfaat untuk mengolah berbagai jenis sampah seperti
sampah medis  dan beberapa jenis sampah berbahaya di mana patogen danracun
kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi
Ada beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai resiko untuk mendapat gangguan
karena buangan rumah sakit.Pertama, pasien yang datang ke Rumah Sakit untuk
memperoleh pertolongan pengobatan dan perawatan Rumah Sakit.Kelompok ini
merupakan kelompok yang paling rentan. Kedua,karyawan Rumah sakit dalam
melaksanakan tugas sehari-harinya selalu kontak dengan orang sakit yang merupakan
sumber agen penyakit. Ketiga,pengunjung / pengantar orang sakit yang berkunjung ke
rumah sakit,resiko terkena gangguan kesehatan akan semakin besar.
Keempat,masyarakatyang bermukim di sekitar Rumah Sakit, lebih-lebih lagi bila Rumah
sakit membuang hasil buangan Rumah Sakit tidak sebagaimana mestinya ke lingkungan
sekitarnya. Akibatnya adalah mutu lingkungan menjadi turun kualitasnya, dengan akibat
lanjutannya adalah menurunnya derajat kesehatan masyarakat di lingkungan tersebut dan
menimbulkan kecelakaan kerja.

2. Definisi limbah non medis


Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan diluar medis di rumah
sakit / fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi. Penyimpanannya pada tempat
sampah berplastik hitam.

2.5 Jenis-jenis limbah non medis

Adapun yang termasuk dengan limbah non medis adalah kertas, plastik, kaleng, sisa
makanan atau sampah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh.

 Kertas adalah benda berdimensi tipis yang terbuat dari serat pohon dan biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari baik itu untuk menulis, menggambar, atau juga mencetak.
 Plastik merupakan polimer; rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik umumnya terdiri dari
polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang
belakang.
 Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah. Bagi orang awan, kaleng sering
diartikan sebagai tempat wadah untuk minuman atau wadah yang terbuat dari logam dan
digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. Dalam pengertian ini,
kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium.
 Sampah makanan adalah makanan yang terbuang dan menjadi sampah. Definisi sampah
dapat dilihat dari berbagai sisi sehingga berbagai lembaga dan organisasi dapat
menggunakan definisi yang berbeda-beda mengenai sampah makanan ataupun makanan
yang terbuang.

2.6 Pengolahan limbah non medis

Tahap pengolahan limbah non medis ini dimulai dari tahap

 pertama yaitu Pemilahan dan Pewadahan. Pewadahan limbah padat non-medis harus
dipisahkan dari limbah medis padat dan ditampung dalam kantong plastik warna hitam.
Syarat tempat pewadahan ini antara lain: Setiap tempat pewadahan limbah padat harus
dilapisi kantong plastik warna hitam sebagai pembungkus limbah padat dengan lambang
”domestik” warna putih Bila kepadatan lalat disekitar tempat limbah pada melebih 2 ekor
per-block grill, perlu dilakukan pengendalian.
 Tahap kedua pengolahan limbah non medis merupakan tahap Pengumpulan,
Penyimpanan, dan Pengangkutan. Pada tahap ini jika ditempat pengumpulan sementara
tingkat kepadatan lalat lebih dari 20 ekor per-block grill atau tikus terlihat pada siang
hari, harus dilakukan pengendalian. Dalam keadaan normal harus dilakukan pengendalian
serangga dan binatang pengganggu yang lain minimal 1kali/bulan.
 Tahap ketiga pengolahan limbah non medis merupakan tahap Pengolahan dan
Pemusnahan. Pengolahan dan pemusnahan limbah padat non-medis harus dilakukan
sesuai persyaratan kesehatan.

Bab III
Kesimpulan

Limbah medis merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis. Limbah medis ini
sangatlah berbahaya dan akan menimbulkan berbagai dampak negatif bila tidak ditangani dengan
baik. Berikut limbah yang dihasilkan rumah sakit, yaitu umum, patologis, radioaktif, kimiawi,
farmasi, citotoksik, dan infeksi.Sedangkan berikut beberapa jenis limbah biomedis, yaitu human
anatomical, tubuh hewan, laboratorium mikrobiologi, dan benda tajam.Berdasarkan wujudnya
limbah medis dibagi menjadi dua, yaitu padat dan cair.

Jika penanganan rumah tangga hanya dibedakan dalam sampah organik dan anorganik,
atau sampah kering dan sampah basah, maka penanganan limbah medis harus dibedakan
kedalam tiga kelompok yaitu limbah cair, limbah infeksus dan limbah noninfeksus.Limbah
medis rumah sakit merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun). Limbah rumah sakit jika
tidak tertangani dengan baik akan berdampak bagi manusia, mahluk hidup, serta lingkungan di
sekitar rumah sakit. Dampak tersebut dapat berupa pencemaran air, pencemaran daratan, serta
pencemaran udara yang mengurangi derajat kesehatan masyarakat.

Saat ini usaha rumah sakit dan pemerintah dalam upaya untuk menangani limbah medis
bermacam-macam bentuknya.Ada beberapa peraturan yang mengatur pengelolaan limbah medis,
diantaranya yaitu incinerator dan prisip 3R (Reuse, Recycle, Recovery).Setiap limbah medis
memiliki bahaya yang dapat menyerang pasien maupun petugas medis itu sendiri.Sehingga
petugas medis saat ini sudah dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai limbah
medis, mulai dari jenisnya hingga pengelolaannya. Seiring berkembangnya teknologi dan
informasi, kesadaran para petugas medis dalam menangani limbah medis pun harus kian
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/limbah-medis.htm

http://www.scribd.com/doc/37312202/limbah-b3

http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=jenis+limbah+medis&source=web&cd=19&ved=0CFAQFjAIOAo&url=http
%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F27209557%2F448086425%2Fname
%2FTugas%2BB%2BB3%2BKelompok
%2B5.docx&ei=gsLkTouOHoXVrQfb3oT7Bw&usg=AFQjCNH4j4Ub5Rpk9L4O0mkWnBAQ
p4G9qg

http://www.scribd.com/doc/49825062/limbah-medis

http://www.scribd.com/doc/33519413/Limbah-Medis-Dan-Kesehatan

http://www.proclean.co.id/index.php/cleaning-service-rumah-sakit

http://web.rshs.or.id/limbahrumahsakit/#:~:text=No.1204%2FMENKES%2FSK%2FX
%2F2004),pada%20tempat%20sampah%20berplastik%20hitam

https://radarsukabumi.com/kesehatan/rs-betha-medika/beragam-jenis-limbah-medis-dan-potensi-
bahayanya/#:~:text=Limbah%20non%20medis%20adalah%20limbah,terkontaminasi%20darah
%20dan%20cairan%20tubuh

http://manhut.fahutan.ipb.ac.id/bagaimana-kertas-dibuat/#:~:text=Kertas%20adalah%20benda
%20berdimensi%20tipis,%2C%20menggambar%2C%20atau%20juga%20mencetak

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Plastik

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kaleng

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah_makanan

http://www.indonesian-publichealth.com/pengolahan-limbah-non-medis/

Anda mungkin juga menyukai