…….
KOMPETENSI KEAHLIAN
PERBANKAN SYARIAH
Setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum SMK
Putra Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat untuk Bidang
Keahlian................................... ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran
2020/2021.
Ditetapkan di : Ciamis
Tanggal : 13 Juli 2021
Ketua Komite Sekolah, Kepala SMK Putra Panjalu,
Mengetahui,
Pengawas Pembina SMK Putra Panjalu
i
KATA PENGANTAR
Drs. Ruhiyat
ii
DAFTAR ISI
iii
b. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai
kebutuhan peserta didik dan karakteristik SMK Putra Panjalu
........................................................................................................................
98
4. Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling .....................................................99
5. Kegiatan Ekstra Kurikuker .....................................................................................103
6. Pengaturan Beban Belajar .....................................................................................106
7. Peraturan Akademik ..............................................................................................108
a. Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................................................108
b. Kriteria Kenaikan Kelas .................................................................................110
c. Kriteria Kelulusan dari Ujian Sekolah ...........................................................111
d. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan ..................................................112
e. Ketentuan Pembelajaran Pada Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19) .........................................................................................127
BAB III KALENDER PENDIDIKAN .......................................................................................138
iv
BAB IV PENUTUP 139BAB I
PENDAHULUAN
7) Pencapaian Kompetensi
Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Perbankan Syariah dapat
dicapai melalui pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun.
Klaster yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Pelayanan Perbankan Syariah
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
Menerapkan Prinsip Praktik Profesional
1 M.692000.001.02
dalam Bekerja
Menerapkan Praktik-Praktik Kesehatan dan
2 M.692000.002.02
Keselamatan di Tempat Kerja
Menerapkan Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
3 K.64PRS00.001.1
dalam Perbankan Syariah
4 K.64PRS00.007.1 Memproses Transaksi Keuangan
5 K.64PRS00.008.1 Melayani Nasabah dan Pihak Lain
6 K.64PRS00.010.1 Mengelola Simpanan Nasabah
7 K.64PRS00.011.1 Menerapkan Standar Layanan Perbankan
1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi dan
Pancasila dalam kehidupan peran Pancasila dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia bangsa dan negara Indonesia
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10 Responsif terhadap ancaman negara
Maha Esa atas nilai- nilai yang dan upaya penyelesaiannya di
membentuk kesadaran atas bidang ideologi, politik, ekonomi,
ancaman terhadap negara dan sosial, budaya, pertahanan, dan
upaya penyelesaiannya dalam keamanan dalam bingkai Bhinneka
bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tunggal Ika
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif manusia berdasarkan
Pancasila sebagai anugerah perspektif Pancasila dalam
Tuhan yang Maha Esa kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.13 Mengsyukuri sistem 2.13 Proaktif terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia pemerintahan di Indonesia
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai sebagai
dalam mewujudkan refleksi peran Indonesia dalam
perdamaian dunia sebagai perdamaian dunia dalam hidup
anugerah Tuhan Yang Maha bermasyarakat, berbangsa dan
Esa bernegara
3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang sistem
Indonesia politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang fungsi
kewenangan lembaga-lembaga dan kewenangan lembaga-
Negara menurut Undang- lembaga Negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945
1945
3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang sistem
dinamika demokrasi dan dinamika demokrasi Pancasila
Pancasila sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Dasar Negara Republik Indonesia
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tahun 1945
3.15 Menganalis sistem hukum 4.15 Menyaji hasil analisis tentang sistem
dan peradilan di Indonesia hukum dan peradilan di Indonesia
sesuai dengan Undang- sesuai dengan Undang-Undang
Undang Dasar Negara Dasar
Republik Indonesia Tahun Negara Republik Indonesia
1945 Tahun 1945
3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi tentang
Indonesia dalam perdamaian peran Indonesia dalam perdamaian
dunia sesuai Undang-Undang dunia sesuai Undang-Undang Dasar
Dasar Negara Republik Negara Republik Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 1945 1945
3.20 Menganalisis faktor pendorong 4.20 Menyaji hasil analisis tentang faktor-
dan penghambat persatuan faktor pendorong dan
dan kesatuan bangsa dalam penghambat persatuan dan
Negara Kesatuan Republik kesatuan bangsa dalam Negara
Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.21 Menyaji hasil analisis tentang nilai-
terkait dengan kasus-kasus nilai Pancasila terkait dengan
pelanggaran hak dan kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga pengingkaran kewajiban warga
negara dalam kehidupan negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara berbangsa dan bernegara
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam
aspek makna tersirat sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot
kebahasaan teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu tokoh
demi babak, dan konflik dalam dalam drama yang dibaca atau
drama yang dibaca atau ditonton secara lisan
ditonton
3.35 Menganalisis isi dan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah
kebahasaan drama naskah drama dengan
yang dibaca atau memerhatikan isi dan
ditonton kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan
buku fiksi (novel dan buku dari dua buku kumpulan puisi
kumpulan puisi) yang yang dikaitkan dengan situasi
dibaca kekinian
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi
(kumpulan cerita pendek buku tentang satu topik baik
atau kumpulan puisi) dan secara lisan maupun tulis
satu buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan 4.44 Mengonstruksi makna dan
sesuai bidang pekerjaan tujuan isi teks iklan sesuai
bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai bidang
kebahasaan teks iklan sesuai pekerjaan dengan memerhatikan
bidang pekerjaan struktur dan kebahasaan baik
secara lisan maupun tulis
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai- nilai
terdapat dalam sebuah buku yang terkandung dalam sebuah
pengayaan (nonfiksi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) dan
buku drama (fiksi) satu buku drama (fiksi)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan dan
struktur teks, dan unsur tulis, pendek dan sederhana,
kebahasaan beberapa teks terkait peristiwa/pengalaman,
recount lisan dan tulis dengan dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta sosial, struktur teks, dan unsur
informasi terkait kebahasaan, secara benar dan
peristiwa/pengalaman sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.8 Menganalisis fungsi sosial, 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
struktur teks, dan unsur sederhana terkait legenda rakyat
kebahasaan beberapa teks secara lisan dan tulis dengan
naratif lisan dan tulis dengan memperhatikan fungsi social,
memberi dan meminta struktur teks dan unsur kebahasaan
informasi terkait legenda rakyat secara benar dan sesuai konteks
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
struktur teks, dan unsur menyatakan dan menanyakan
kebahasaan untuk tentang keharusan, dengan
menyatakan dan memperhatikan fungsi sosial,
menanyakan tentang struktur teks, dan unsur
keharusan, sesuai dengan kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks penggunaannya konteks
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Melakukan
Transaksi dengan
Nasabah
(K.641266.002.01)
Melakukan Proses
Akhir Hari
(K.641266.003.01)
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
3. Muatan Lokal (Bahasa Sunda) 2 2 - - - -
Jumlah B 7 7 2 2 - -
Dokumen Kurikulum Kompetensi Keahlian Perbankan Syariah 2021/2022 |2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Etika Profesi 2 2 - - - -
2. Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 3 3 - - - -
3. Akuntansi Dasar 5 5 - - - -
4. Perbankan Dasar 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pengelolaan Kas - - 4 4 - -
2. Ekonomi Islam - - 4 4 4 4
3. Layanan Lembaga Keuangan Syariah - - 5 5 7 7
4. Akuntansi Perbankan Syariah - - 7 7 7 7
5. Komputer Akuntansi - - 4 4 7 7
6. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah (C1, C2, C3) 22 22 31 31 33 33
Total 48 48 48 48 48 48
b) Perbankan Dasar
Mata pelajaran Perbankan Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut,
1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang dunia perbankan di
Indonesia.
2. Membekali keterampilan peserta didik dalam menyajikan pengetahuan yang
dikuasainya secara konkret dan abstrak, serta dunia perbankan sebagai usaha
berdasarkan kepercayaan masyarakat menuntut sikap hemat, cermat, disiplin
dan jujur.
3. Terbentuknya pola pikir peserta didik yang hemat, cermat, disiplin dan jujur.
3. Kompetensi Keahlian (C3)
a) Pengelolaan Kas
Mata pelajaran Pengelolaan Kas bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut,
1. Membekali peserta didik dalam pengetahuan pengelolaan kas yang
berkembang saat ini.
2. Membekali keterampilan peserta didik dalam menyajikan pengetahuan yang
dikuasainya secara konkret dan abstrak dalam kajian masalah pengelolaan kas.
3. Terbentuknya pribadi peserta didik yang taqwa, kritis, cermat, dan jujur.
b. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dikaksanakan sesuai kebutuhan
peserta didik dan karakteristik sekolah
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga
pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa
kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-
nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis,
eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang
dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap
lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan
di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat
menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan
mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang
diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMK Putra Panjalu adalah mata
pelajaran Bahasa Sunda. Mata pelajaran Bahasa Sunda bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut,
1. Memberikan pengetahuan tentang budaya leluhur
2. Mengembangkannya sebagai bekal hidup yang sopan, santun dan bermartabat
serta mandiri
Ruang lingkup:
a. Membaca
b. Menulis difokuskan pada huruf sunda
c. Mendengar, dan
d. Berbicara
Strategi Pelaksanaan
Jenis Muatan Lokal
Kebijakan Daerah Kebutuhan Peserta didik
Bahasa Sunda Keteladanan, baca, Untuk komunikasi dalam
tulis, menyimak, kehidupan sehari-hari, santun,
sesuai moto Sidoarjo dan menghargai budaya
Bersihatinya daerah
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung Individual
konseling Kelompok
Klasikal, tatap muka guru BK
masuk ke kelas (open sesi)
Home Visit
7. Peraturan Akademik
a. Kriteria Ketuntasan Minimal
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya
dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan
menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh
karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini,
KELAS
2. Ekonomi Bisnis 75 75
3. Administrasi Umum 74 75
4. IPA 70 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Etika Profesi 75 77
2. Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 75 77
3. Akuntansi Dasar 73 75
4. Perbankan Dasar 75 78
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pengelolaan Kas 75 78
2. Ekonomi Islam 75 75 78 78
3. Layanan Lembaga Keuangan Syariah 75 75 78 78
4. Akuntansi Perbankan Syariah 78 78 80 80
5. Komputer Akuntansi 75 75 78 78
6. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 75 75 77 77
a. Tugas mandiri;
b. Tutor sebaya;
Apabila nilai hasil remedial test belum memenuhi kriteria ketuntasan, peserta
didik tersebut berhak mendapatkan remedial teaching and learning dan remedial test
satu kali lagi. Apabila setelah 3 kali remedial peserta didik tidak dapat mencapai
angka ketuntasan minimal, maka nilai diambil dari nilai tertinggi yang diperoleh
peserta didik dari hasil tes yang sudah dilakukan;
Apabila Peserta didik tidak dapat melaksanakan remedial teaching and learning
karena sakit atau izin maka peserta didik harus segera meminta remedial kepada
guru mata pelajaran dengan jadwal dan batas waktu yang ditentukan oleh guru
mata pelajaran dan apabila sampai waktu pembagian Buku Laporan Hasil Belajar,
peserta didik belum melakukan remedial, maka nilai ulangan harian yang ada akan
dijadikan perhitungan nilai rapot;
Nilai hasil remedial adalah sama dengan nilai batas Ketuntasan Minimal (KKM);
2. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah berhasil
melampaui atau memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Peserta didik mendapat
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi melalui kegiatan-kegiatan yang
diberikan pendidik yang sifatnya pengembangan.
(Covid-19). Berikut adalah penyesuaian sistem dalam proses belajar mengajar dalam
masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19):
1. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (DARING/Dalam Jaringan)
Persiapan
Protokol Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Deskripsi
1 Berangkat Sekolah • Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua memastikan
bahwa siswa dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak
batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak
selera makan atau keluhan lain). Hal ini berlaku pula bagi
Guru dan Tenaga Kependidikan.
• Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
• Pakaian menggunakan pakaian bebas tapi sopan.
• Wajib mengenakan masker (motif polos/bukan karakter),
membawa masker cadangan, hand sanitizer.
• Wajib membawa perlengkapan alat sholat pribadi.
• Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan
prinsip jaga jarak.
Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-
mampir)
• Pengantar dan Penjemput berhenti di lokasi yang
ditentukan dan di luar sekolah, serta dilarang menunggu
atau berkerumun selama mengantar atau menjemput
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan
budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui
serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian
kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-
pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari lingkup terkecil
seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut
tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi
karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang
besar. Agar semua bisa berjalan dengan baik maka perlu diformalkan dalam bentuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikaan di SMK Putra Panjalu.
Kurikulum SMK Putra Panjalu ini diperuntukkan kepada semua warga sekolah,
terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya sekolah
(school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang
bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan
penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat SMK Putra Panjalu, seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih
terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman
nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya
sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh
penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan