LOGO
Di Susun Oleh :
………………………………
Program Bimbingan dan Konseling SMA …….. tahun pelajaran 2022/2023 ini telah
Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................
___________________________ __________________________
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling
tahun pelajaran 2022/2023.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Sehubungan dengan hal
tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun
angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. H. ……………………….. selaku kepala sekolah SMA ………………..
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMA ………………
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru
Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program
Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala
dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Penyusunan Angket Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan SKKPD .................. 83
B. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 10 ..................................................... 86
C. Panduan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) ....................................... 87
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling
saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMA.............
memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri
dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan
menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi
dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik
di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki
potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di
SMA............. dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar
orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan
untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki,
SMA............. memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat
dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
B. VISI DAN MISI
b. Misi
a. Mewujudkan prestasi siswa yang cerdas, trampil, cinta tanah air, beriman,
bertaqwa dan berwawasan lingkungan
b. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien
c. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru dalam proses
pembelajaran
d. Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan siswa
e. Melaksanakan manajemen pengelolaan sesuai system pendidikan yang
transparan dan akuntabel
E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk beriman dan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya iman dan
bertakwa pada Tuhan YME taqwa pada Tuhan YME serta dapat hidup rukun, damai dan saling
menghormati antar umat beragama
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang memiliki
integritas diri serta dapat memancarkan kepercayaan diri dan
sikap yang tidak mementingkan diri sendiri
Kemampuan memiliki kebiasaan jujur Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang memiliki sikap
dan tidak mencontek saat tes jujur dan tidak mencontek
Kemampuan mengelola emosi dengan Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang mampu
baik mengendalikan emosi
Komunikasi yang jujur dan tetap Peserta didik/konseli mampu membedakan perilaku agresif dan
menjaga perasaan asertif, menerapkan prilaku asertif dengan teman-temannya serta
mengembangkan sikap asertif untuk menunjang prestasi
Melakukan pengenalan/pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami dan menemukan unsur-
diri unsur konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan
kekurangan secara wajar dan penuh rasa syukur
Memahami potensi diri Peserta didik dapat mengenal dan menggali potensi diri serta
berusaha mengoptimalkannya untuk meraih sukses masa depan
Masa perkembangan remaja dan Peserta didik/konseli mampu mengenal ciri-ciri perkembangan
permasalahannya remaja, dapat memahami tugas perkembangan, mengatasi
masalah yang dihadapi dalam perkembangan
Mengenal kepribadian yang dimiliki Peserta didik/konseli mampu mengenal tipe-tipe kepribadian
PRIBADI manusia manusia, mengenal kepribadian yang dimiliki serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri pribadi yang
memiliki rasa percaya diri serta dapat meningkatkan percaya diri
dengan baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Kemampuan menjaga kesehatan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya polah hidup
dengan baik bersih dan sehat serta dapat melakukan kebiasaan hidup bersih
dan sehat sehari-hari yang dapat mempengaruhi kesehatan
Memiliki ciri-ciri/sifat pribadi yang Peserta didik/konseli mampu memiliki perasaan positif untuk
berkarakter membangun pribadi yang berkarakter yang akan berkontribusi
pada peningkatan mutu karakter bangsa
Memiliki rasa tanggung jawab Konseli mampu memiliki rasa tanggung jawab pada diri sendiri
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari Konseli mampu mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dengan baik
Memiliki keluarga yang harmonis Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang harmonis
Merasa nyaman,aman tinggal di Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal di rumah
rumah sendiri sendiri
Mampu menyelesaikan masalah Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah dengan
dengan kekeluargaan kekeluargaan
Menjadi pribadi yang mandiri Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang mandiri
Mampu menyelesaikan konflik pribadi Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik pribadi
Memiliki pengetahuan tentang norma Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan tentang norma
berkeluarga berkeluarga
Mengenal lingkungan sekolah baru Peserta didik dapat mengenal aspek-aspek penyesuaian diri serta
dapat menerapkan sikap dan kebiasaan dengan lingkungannya
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat mengetahui bentuk atau jenis
kenakalan remaja kenakalan remaja, dampak terhadap pribadi dan lingkungan serta
berusaha untuk menghindarinya
Memiliki pemahaman tentang bahaya Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang bahaya dan
rokok dampak rokok bagi kesehatan tubuh dan lingkungan serta cara
SOSIAL untuk menolak ajakan untuk merokok dalam bentuk apapun
Memiliki perilaku sosial yang Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya berprilaku
bertanggung jawab sosial yang baik, serta memiliki sikap untuk hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam sebuah masyarakat
Memahami tentang bullying Peserta didik/konseli mampu memahami tentang bullying, bahaya
prilaku bullying, sebab dan dampak bullying, serta berani cara
melawan tindakan bullying
Memiliki etika bergaul dengan teman Peserta didik/konseli mampu memahami norma-norma dalam
sebaya masyarakat serta dapat bersosialisasidan bergaul dengan teman
sebaya sesuai dengan etika yang baik
Memiliki sikap sopan santun pada Peserta didik mampu memahami nilai-nilai dan cara bertingkah
orang lain laku sopan santun dlm kehidupan di luar kelompok teman sebaya
Memiliki pemahaman tentang dampak Peserta didik/konseli dapat memahami dampak positif dan negatif
dari media social bermain handphone atau media sosial
Kesadaran sebagai makhluk sosial Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai makhluk sosial
yang harus berinteraksi yang harus berinteraksi
Kemudahan mencari dan disenangi Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi teman
teman
Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang norma
hubungan komunikasi dgn lawan jenis hubungan komunikasi dengan lawan jenis
Memahami belajar yang benar di Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam belajar serta
SMA/MA menerapkan sikap dan kebiasaan dalam belajar yang baik di SMA-
MA hingga mencapai prestasi yang lebih luas
Memiliki motivasi untuk berprestasi Peserta didik/konseli mampu memahami pengertian motivasi
berprestasi, mengetahui dan menerapkan cara untuk
meningkatkan motivasi berprestasi
Menemukan cara belajar yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memahami dan mengetahui tentang
dengan gaya belajar gaya belajar serta strategi belajarnya untuk masing-masing gaya
belajar tersebut
Kepedulian orang tua pada kegiatan Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian orang tua dalam
belajar belajarnya
Melaksanakan Tugas Sekolah / PR Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam belajar
BELAJAR tepat waktu
Mudah memahami pelajaran Peserta didik dapat memahami teknik memahami pelajaran
Mampu memanfaatkan sumber Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber belajar dalam
belajar kegiatan belajarnya
Kesadaran belajar sesuai jadwal Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu belajarnya
Memahami struktru kurikulum sekolah Konseli dapat memahami tentang struktur kurikulum sekolah
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam belajar
Membentuk belajar kelompok Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok dengan temannya
Mengetahui cara memilih lembaga Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga bimbingan belajar
bimbil yang baik yang tepat
Pemanfaatan perkembangan teknologi Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan teknologi informasi
informasi untuk belajar
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang beasiswa yang
bantuan/beasiswa ada
Memperoleh penghasilan untuk biaya Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan antara belajar
hidup sambil bekerja
Memiliki kemampuan untuk memilih Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan ekstra kurikuler
kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya
KARIR Memiliki kemantapan pada pilihan Peserta didik/konseli mantap pada pilihan peminatan yang telah
peminatan yang diambil diambil
Memahami hubungan hobi, bakat, Peserta didik/konseli mampu memahami peranan hobi, bakat,
minat, kemampuan dan karir minat dalam karir masa depannya
Memiliki perencanaan karir yang baik Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya perencanaan
karir, langkah-langkah dalam merencanakan karir serta mililiki
sikap positif dalam meraih kesuksesan masa depan
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau
guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik / konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara
optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar;
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang
positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3)
Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4)
Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami
dan menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab
personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran bagaimana
karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang
perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)
EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VALEN
LAYANAN LAYANAN LAYANAN LAS LUASI
SI
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memiliki rasa Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Rasa tanggung jawab 2 Jam
tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain Individual pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal Bimbingan Mengatur jadwal Jadwal kegiatan Proses dan
Dasar X Pohon waktu 2 Jam
kegiatan sehari-hari dengan baik Kelompok kegiatan sehari-hari sehari-hari Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang Konseling Keluarga yang dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
harmonis Individual harmonis pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Rumahku surgaku 2 Jam
di rumah sendiri Individual pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi masalah
Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X dengan anggota 2 Jam
dengan kekeluargaan Individual pendekatan pendekatan Hasil
keluarga
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang Konseling Menjadi pribadi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
mandiri Individual mandiri pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik Konseling Kiat mengatasi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
pribadi Individual konflik pribadi pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Norma keluarga 2 Jam
tentang norma berkeluarga Individual pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai Konseling Interaksi sebagai dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
makhluk sosial yang harus berinteraksi Individual makhluk social pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi Bimbingan Proses dan
Dasar X Kiat mencari teman Bermain peran dengan teknik 2 Jam
teman Kelompok Hasil
yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Hubungan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X komunikasi dengan 2 Jam
norma hubungan komunikasi dengan lawan jenis Individual pendekatan pendekatan Hasil
lawan jenis
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam Konseling Disiplin Mengerjakan dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
belajar Individual Tugas pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami teknik Konseling Tips memahami dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
memahami pelajaran Individual pelajaran pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber Konseling Manfaat sumber dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
belajar dalam kegiatan belajarnya Individual belajar pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Belajar sesuai jadwal 2 Jam
belajarnya Individual pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Srtuktur kurikulum Ceramah, Tanya Slide Power Proses dan
Dasar Lintas Kelas X 2 Jam
struktur kurikulum sekolah sekolah jawab Point Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Motivasi belajar 2 Jam
belajar Individual pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok Bimbingan Belajar kelompok dengan dengan Proses dan
Dasar X 2 Jam
dengan temannya Kelompok yang efektif pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga Konseling Memilih lembaga dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
bimbingan belajar yang tepat Individual bimbel yang tepat pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Memanfaatkan IT
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X untuk meraih 2 Jam
teknologi informasi untuk belajar Individual pendekatan pendekatan Hasil
prestasi
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang Pem&Perenc Konseling Strategi memperoleh dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
beasiswa yang ada Indv Individual Beasiswa pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan Pem&Perenc Konseling Kiat belajar sambil dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
antara belajar sambil bekerja Indv Individual bekerja pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan
Pem&Perenc Konseling dengan dengan Proses dan
ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat X Cara memilih Ekskul 2 Jam
Indv Individual pendekatan pendekatan Hasil
dan kemampuannya
yang digunakan yang digunakan
KARIR
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mantap pada pilihan Pem&Perenc Konseling Mantap pada pilihan dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
peminatan yang telah diambil Indv Individual peminatan pendekatan pendekatan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Hobi, bakat, minat,
Peserta didik/konseli mampu memahami peranan Pem&Perenc Konseling dengan dengan Proses dan
X kemamapuan dan 2 Jam
hobi, bakat, minat dalam karir masa depannya Indv Individual pendekatan pendekatan Hasil
Karir
yang digunakan yang digunakan
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi (terlampir)
J. ANGGARAN DAN BIAYA
A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp.100.000,- Rp. 1.000.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. 250.000,- Rp. 750.000,-
seminar/pelatihan BK
C SARANA PRASARANA
1 Pembuatan sekat untuk 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
ruang konseling
2 Pengadaan komputer 1 Set x Rp. 8.500.000,- Rp. 8.500.000,-
(Dua Puluh Tiga Juta lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah / studi lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
keprofesian konselor
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
PROGRAM SEMESTERAN
SMA.............
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2022/2023
BIDANG
BIMBINGAN FUNGSI SASA WAK
NO JENIS KEGIATAN/LAYANAN TUJUAN
BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
konseling/konselor konseling
Tercapainya keberhasilan
Konsultasi program
2 layanan bimbingan dan KLS X Jan
bimbingan dan konseling
konseling
Pengadaan Sarana/Prasa- Terpenuhinya kebutuhan
3 KLS X Jan
rana dan Perangkat BK sarana dan perangkat BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
Pemah
mengetahui bentuk atau jenis
aman
Kenakalan Remaja dan kenakalan remaja, dampak
V dan KLS X Feb
Cara Menghindarinya terhadap pribadi dan
Penceg
lingkungan serta berusaha
ahan
untuk menghindarinya
Konseli memiliki pemahaman
Pemah
tentang bahaya dan dampak
aman
Bahaya rokok dan rokok bagi kesehatan tubuh
V dan KLS X Feb
dampaknya dan lingkungan serta cara
Penceg
untuk menolak ajakan untuk
ahan
merokok dalam bentuk apapun
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya
berprilaku sosial yang baik,
Prilaku sosial yang Pemah
V serta memiliki sikap untuk KLS X Feb
bertanggung jawab aman
hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam
sebuah masyarakat
Peserta didik/konseli mampu
Pemah
memahami tentang bullying,
aman
bahaya prilaku bullying, sebab
Stop Bullying ! V dan KLS X Mar
dan dampak bullying, serta
Penceg
berani cara melawan tindakan
ahan
bullying
Peserta didik/konseli mampu
memahami norma-norma
Etika pergaulan dengan Pemah dalam masyarakat serta dapat
V KLS X Mar
teman sebaya aman bersosialisasidan bergaul
dengan teman sebaya sesuai
dengan etika yang baik
Peserta didik/konseli mampu
Sikap sopan santun Pemah
V memahami nilai-nilai dan cara KLS X Mar
dalam kehidupan aman
bertingkah laku sopan santun
dalam kehidupan di luar
kelompok teman sebaya
Pemah
Peserta didik/konseli dapat
aman
Dampak handphone memahami dampak positif dan
V dan KLS X Apr
(medsos) negatif bermain handphone
Penceg
atau media social
ahan
Peserta didik/konseli dapat
mengenal sikap dalam belajar
serta menerapkan sikap dan
Kiat sukses belajar di Pemah
V kebiasaan dalam belajar yang KLS X Apr
SMA-MA aman
baik di SMA-MA hingga
mencapai prestasi yang lebih
luas
Peserta didik/konseli mampu
memahami pengertian
Pemah motivasi berprestasi,
Motivasi berprestasi V KLS X Apr
aman mengetahui dan menerapkan
cara untuk meningkatkan
motivasi berprestasi
Peserta didik/konseli dapat
memahami dan mengetahui
Strategi belajar sesuai Pemah tentang gaya belajar serta
V KLS X Mei
dengan gaya belajar aman strategi belajarnya untuk
masing-masing gaya belajar
tersebut
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya
perencanaan karir, langkah-
Perencanaan Karir Masa Pemah
V langkah dalam merencanakan KLS X Mei
Depan aman
karir serta mililiki sikap positif
dalam meraih kesuksesan
masa depan
b. Bimbingan Kelompok
c. Papan Bimbingan
Pemah
Tips dan Trik Sukses aman
Jan-
dalam Pengembangan V V V V dan Peserta didik/konseli KLS X
Jun
diri penceg memperoleh informasi melalui
ahan media tulis
Peserta didik/konseli
Pemah Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V memperoleh informasi yang KLS X
aman Jun
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
Pemah Jan-
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui KLS X
aman Jun
media cetak
2. LAYANAN RESPONSIF
Pengen
1. Konseling Individual Terbantunya peserta didik KLS X
tasan
dalam mengatasi
hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Terbantunya memecahkan
Pengen
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik melalui KLS X
tasan
kelompok
Pema
haman- Terbantunya memberikan
3. Konsultasi KLS X
pengen informasi yang dibutuhkan
tasan oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan
Pengen
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah KLS X
tasan
peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengen konseli yang terkait dengan
5. Advokasi KLS X
tasan pihak lain agar hak-hak konseli
tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
Pengen
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang KLS X
tasan
lebih efektif
Tertampungnya masalah
Pengen
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang KLS X
tasan
introvert
3. PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. INVIDIVUAL pengen pemilihan jurusan dan rencana
tasan karir masa depan
4. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan Jan-
menindaklanjuti KLS X
kebutuhan peserta didik Jun
assesmen
Mengetahui langsung kondisi
Jan-
b. Kunjungan rumah peserta didik di lingkungan KLS X
Jun
rumah
c. Menyusun dan
melaporkan program Pertanggungjawaban kinerja Jan-
KLS X
bimbingan dan kepada kepala sekolah Jun
konseling
Penilaian ketercapaian
Jan-
d. Membuat evaluasi program layanan bimbingan KLS X
Jun
dan konseling
f. Pengembangan Jan-
Pengembangan diri / profesi KLS X
keprofesian konselor Jun
SEMESTER
GANJIL - GENAP
1. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberI penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi:
mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
Kotaku, ................
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA............. Guru BK
................ ......................
NIP ...................... NIP ......................
Kotaku, ................
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA............. Guru BK
................ ......................
NIP ...................... NIP ......................
1 Nama Konseli K2
2 Kelas/Semester X MIPA 1 / Semester 1
3 Hari, Tanggal Kamis, 9 Maret 2017
4 Pertemuan ke- 1 ( pertama )
5 Waktu 2 x 45 Menit
6 Tempat Ruang Konseling BK SMA.............
7 Gejala yang nampak/keluhan 1. Konseli terlihat agak gelisah
2. Konseli sulit untuk mengemukakan masalahnya
3. Konseli menangis
Kotaku, ................
Mengetahui
Kepala Sekolah SMA............. Guru BK
................ ......................
NIP ...................... NIP ......................
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia
LAMPIRAN A.
PROSES PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
TATARAN/INTERNALISASI TUJUAN
NO.
NO BIDANG SKKPD BUTIR ANGKET KONSELI BIDANG
Pengenalan Akomodasi Tindakan ITEM
1 PRIBADI Landasan Hidup Mempelajari hal ihwal Mengembangkan pemikiran Melaksanakan ibadah atas 1 Saya merasa belum disiplin dalam P
Religius ibadah tentang kehidupan beragama keyakinan sendiri disertai sikap beribadah pada Tuhan YME
toleransi
Landasan Mengenal keragaman Menghargai Keragaman Berperilaku atas dasar keputusan 2 Saya kadang-kadang berperilaku dan P
Perilaku Etis sumber norma yang sumber norma sebagai yang mempertimbangkan aspek- bertutur kata tidak jujur
berlaku di masyaraakat rujukan pengambilan aspek etis 3 Saya kadang-kadang masih suka P
menyontek pada waktu tes
Kematangan Mempelajari cara-cara Bersikap toleran terhadap Mengekspresikan perasaan dalam 4 Saya merasa belum bisa P
Emosi menghindari konflik ragam ekspresi perasaan diri cara-cara yang bebas,terbuka dan mengendalikan emosi dengan baik
dengan orang lain sendiri dan orang lain tidak menimbulkan konflik 5 Saya belum paham tentang sikap dan P
perilaku asertif
Pengembangan Mempelajari keunikan Menerima keunikan diri Menampilkan keunikan diri secara 6 Saya belum tahu cara mengenal dan P
Pribadi diri dalam konteks dengan segala kelebihan dan harmonis dalam keragaman memahami diri sendiri
kehidupan sosial kekurangannya 7 Saya belum memahami potensi diri P
8 Saya belum tahu perubahan dan P
permasalahan i pada masa remaja
9 Saya belum mengenal tentang macam- P
macam kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri P
11 Saya kadang kurang menjaga P
kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku P
pribadi yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki tanggung P
jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar P
dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak P
harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di P
rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan P
anggota keluarga di rumah
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang P
mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi P
Kesiapan Diri Mengenal norma- norma Mengharagai norma-norma Mengekspresikan keinginannya 20 Saya belum memahami tentang P
untuk Menikah pernikahan dan pernikahan dan berkeluarga untuk mempelajari lebih intensif norma/cara membangun berkeluarga
dan Berkeluarga berkeluarga sebagai landasan bagi tentang norma pernikahan dan
terciptanya kehidupan berkeluarga
masyarakat yang harmonis
2 SOSIAL Kesadaran Mempelajari keragaman Menyadari nilai-nilai Berinteraksi dengan orang lain 21 Saya belum banyak mengenal S
Tanggung Jawab interaksi sosial persahabatan dan atas dasar kesamaan lingkungan sekolah baru
Sosial keharmonisan dalam konteks 22 Saya belum memahami tentang S
keragaman interaksi sosial kenakalan remaja
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang S
dampak atau bahaya rokok
24 Saya belum banyak mengenal tentang S
perilaku sosial yang bertanggung jawab
Kematangan Mempelajari cara-cara Menghargai nilai-nilai Mempererat jalinan persahabatan 25 Saya belum tahu tentang bullying dan S
Hubungan membina dan kerjasama kerjasama dan toleransi yang lebih akrab dengan cara mensikapinya
dengan Teman dan toleransi dalam sebagai dasar untuk menjalin memperhatikan norma yang 26 Saya sukar bergaul dengan teman- S
Sebaya pergaulan dengan teman persahabatan dengan teman berlaku teman di sekolah
sebaya sebaya 27 Sering saya dianggap tidak sopan pada S
orang lain
28 Saya kurang memahami dampak dari S
media social
29 Saya jarang bermain/berteman di S
lingkungan tempat saya tinggal
30 Saya belum banyak teman atau S
sahabat
Kesadaran Mempelajari perilaku Menghargai keragaman Berkolaborasi secara harmonis 31 Saya kurang suka berkomunikasi S
Gender kolaborasi antar jenis peraan laki-laki sebagai aset dengan lain jenis dalam dengan teman lawan jenis
dalam ragam kehidupan kolaborasi dan keharmonisan keragaman peran
3 BELAJAR Kematangan Mempelajari cara-cara Menyadari akan keragaman Mengambil keputusan dan 32 Saya belum tahu cara belajar yang baik B
Intelektual pengambilan keputusan alternatif keputusan dan pemecahan masalah atas dasar dan benar di SMA/MA
dan pemecahan masalah konsekuensi yang informasi/data secara obyektif 33 Saya belum tahu cara meraih prestasi B
secara objektif dihadapinya di sekolah
34 Saya belum paham tentang gaya B
belajar dan strategi yang sesuai
dengannya
35 Orang tua saya tidak peduli dengan B
kegiatan belajar saya
36 Saya masih sering menunda-nunda B
tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam B
memahami pelajaran tertentu
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan B
sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau B
ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur B
kurikulum yang ada di sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau B
belajar sering ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama B
atau belajar kelompok
43 Saya belum paham cara memilih B
lembaga bimbingan belajar yang baik
44 Saya belum dapat memanfaatkan B
teknologi informasi untuk belajar
4 KARIR Perilaku Mempelajari strategi Menerima nilai-nilai hidup Menampilkan hidup hemat, ulet, 45 Saya belum tahu cara memperoleh K
Kewirausahaan/ dan peluang untuk hemat,ulet sungguh-sungguh sungguh- sungguh dan kompetitif bantuan pendidikan (beasiswa)
Kemandirian berperilaku hemat,ulet, dan kompetitif sebagai aset atas dasar kesadaran sendiri
Perilaku sengguh-sungguh dan untuk mencapai hidup
Ekonomis kompetitif dalam mandiri
keragaman kehidupan
Wawasan dan Mempelajari Internalisasi nilai- niolai yang Mengembangkan alternatif 47 Saya merasa bingung memilih kegiatan K
Kesiapan Karir kemampuan diri, melandasi pertimbangan perencanaan karir dengan esktrakurikuler di sekolah
peluang dan ragam pemilihan alternatif karir mempertimbangkan kemampuan, 48 K
Saya merasa belum mantap pada
pekerjaan, pendidikan, peluang dan ragam karir
pilihan peminatan yang diambil
dan aktifitas yang
49 Saya merasa belum paham hubungan K
terfokus pada
antara hobi, bakat, minat, kemampuan
pengembangan
dan karir
alternatif karir yang lebih
terarah 50 Saya belum memiliki perencanaan karir K
masa depan
LAMPIRAN 2. ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK SMA KELAS 10
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS 10 )
NAMA : _______________________________________, KELAS : ____________________________
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah yang sering dihadapi siswa.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan belajar di sekolah ini
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda ( √ ) pada kolom Ya / Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-sungguh.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME
2 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur
3 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri
7 Saya belum memahami potensi diri
8 Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi pada masa remaja
9 Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi
20 Saya belum memahami tentang norma/cara membangun berkeluarga
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya rokok
24 Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang bertanggung jawab
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain
28 Saya kurang memahami dampak dari media social
29 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal
30 Saya belum banyak teman atau sahabat
31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis
32 Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di SMA/MA
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah
34 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya
35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya
36 Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok
43 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
44 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar
45 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa)
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup
47 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di sekolah
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang diambil
49 Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat, kemampuan dan karir
50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan