Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Profesionalisme Guru PBA dalam Pembelajaran


B. Kegiatan Belajar : (KB 2)
C. Refleksi :

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

A. Pengertian Profesionalisme Guru PBA


Seorang guru dikatakan profesional jika mempunyai : 1).
Kemampuan yang matang untuk mengelola proses
pembelajaran secara efektif, 2). Kemampuan yang tepat untuk
pembaruan sekaligus penyebar idenya, 3). Visi dan misi
keguruan yang mantap dan luas perspektifnya.
(Kemampuan :pengetahuan, kecakapan, ketrampilan dan
sikap).
Jadi, guru profesional adalah guru yang mempunyai keahlian
khusus di bidangnya sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya secara maksimal.
Profesionalitas guru adalah suatu sebutan terhadap
kualitas sikap guru terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat
melakukan tugas-tugasnya.
Terkait Pendidikan Bahasa Arab (PBA), guru
diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang memadai
sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.
Peta Konsep (Beberapa Derajat kriteria profesional sesuai dengan standar yang
1 istilah dan definisi) di modul telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, PP 74
bidang studi Tahun 2008 dan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, yaitu
berpendidikan akademik S-1 atau D-IV dan telah lulus uji
kompetensi (pedagogik, personal, sosial dan professional)
melalui proses sertifikasi.
Guru PBA dinyatakan layak (profesional) akan
mendapatkan sertifikat pendidik sebagai bukti pengakuan
profesionalitas guru PBA tersebut.
Profesionalisasi guru PBA merupakan suatu proses
berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan, baik
pendidikan prajabatan (preservice training) maupun pendidikan
dalam jabatan (in-service training) agar para guru PBA benar-
benar memiliki profesionalitas yang standar.

B. Standar Kualifikasi Guru PBA


Berdasar UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, juga Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan Permenag Nomor
16/2010 semua guru diIndonesia minimal berkualifikasi
akademik D-IV atau S-1 program studi yang sesuai dengan
bidang/jenis mata pelajaran yang dibinanya.
Guru PBA pada SD/MI SMP/MTs, SMA/MA/SMK atau
bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (DIV) atau sarjana (S1)
program studi PBA yang terakreditasi.
C. Pengertian Kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap
atau kemampuan yang memungkinkan guru secara efektif
melakukan fungsi untuk beberapa standar. Dengan demikian,
kompetensi dapat dimaknai kumpulan pengetahuan, perilaku,
dan ketrampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan.
Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan,
ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak.
Sementara menurut Kepmendiknas 045/U/2002 adalah
: seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil
kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
Ketiga aspek kemampuan ini saling terkait dan mempengaruhi
satu sama lain.
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)
menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi ”. Dengan memiliki
kualifikasi akademik (S-1/D-4) dan empat kompetensi tersebut
maka guru PBA disebut sebagai guru professional.
D. Empat Kompetensi Guru PBA
1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan


mengelolah pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya (Standar Nasional
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir 1.
Penjelasan tentang kemampuan guru dalam
pengelolaan peserta didik lebih lengkap sebagai berikut:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
b. Pemahaman tentang peserta didik.
c. Pengembangan kurikulum/silabus.
d. Perancangan pembelajaran.
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
f. Evaluasi hasil belajar.
g. Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dmilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan


kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan
berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi siswa. Secara
rinci subkompetensi kepribadian terdiri atas :
a. Kepribadian yang mantap dan stabil : bertindak sesuai
dengan norma hukum; dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dalam
kehidupan.
b. Kepribadian yangn dewasa : menampilkan
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan
memiliki etos kerja yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif : menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan : bertindak
sesuai dengan norma agama, iman dan takwa, jujur,
ikhlas, suka menolong, dan memiliki perilaku yang
pantas diteladani siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa : memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap siswa dan memiliki
perilaku yang disegani.
Lebih jauh, dipahami bahwa kemampuan kepribadian
adalah kemampuan yang mencakup,
1) Penampilan sikap yang positif terhadap
keseluruhan tugasnnya sebagai guru, dan
terhadap keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-
nilai yang seyogyanya dimiliki guru; dan
3) Penampilan sebagai pola panutan.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini merupakan kompetensi guru sebagai
bagian dari masyarakat yang sekurangkurangnya meliputi
kompetensi untuk :
a. Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara
santun.
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional.
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan serta sistem nilai yang berlaku
e. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat
kebersamaan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional ialah kemampuan guru untuk
memiliki pengetahuan yang luas pada bidang studi yang
diajarkan, memilih dan menggunakan berbagai metode
mengajar di dalam proses belajar mengajar yang
diselenggarakan. Kompetensi profesional merupakan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang harus dikuasai guru mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materi, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.
Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial
sebagai berikut:
a. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan
bidang studi.
b. Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki
implikasi bahwa guru harus menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.

Daftar materi bidang studi


Isi dari Undang Undang, Peraturan ataupun keputusan
2 yang sulit dipahami pada
pemerintash terkait profesi.
modul

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi Kompetensi pedagogik dan profesional
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai