Anda di halaman 1dari 2

Bahan Ajar : “Asesmen Nasional”

A. 5 Konsep dan Deskripsinya dalam Bahan Ajar

1. Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memotret secara komprehensif mutu


proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia.
Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat tentang tentang
kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga diharapkan dapat digunakan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid.

2. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar


yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan
berpartisipasi positif pada. masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur
AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi
membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir
logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang
telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.

3. Asesmen survei karakter adalah asesmen yang dirancang untuk mengukur capaian
peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak
Profil Pelajar Pancasila.

4. Profil pelajar Pancasila adalah beriman, bertakwa, berakhlak mulia, bernalar kritis,
mandiri, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global.

5. Asesmen survei lingkungan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi dan
memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Survey
lingkungan belajar merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas
berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan
Pendidikan. Secara sederhana, survei lingkungan belajar menilai kondisi dan iklim
sekolah serta aspek-aspek yang mendukung pembelajaran termasuk guru dan murid itu
sendiri.

B. Evaluasi dan Refleksi Terhadap Materi

Secara umum program Asesmen Nasional yang di dalamnya juga mencakup AKM ini layak
untuk didukung karena hasilnya dapat menjadi tolok ukur untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Hasil belajar peserta didik diharapkan akan menjadi semakin baik menjelang
mereka menyelesaikan masa studinya. Peserta didik yang belum mendapatkan nilai maksimal,
diberi kesempatan untuk meningkatkan proses belajarnya sampai mendapatkan hasil belajar
yang diharapkan. Adapun peserta didik yang telah mendapatkan nilai maksimal dari AKM dan
Survei Karakter, maka akan lebih memotivasi mereka untuk meningkatkan kreativitasnya
menjadi lebih maksimal. Di samping itu AKM dan Survei Karakter digunakan mengukur seluruh
mata pelajaran, sehingga hasilnya akan mendekati untuk menggambarkan kemampuan peserta
didik secara holistik, baik kognitif maupun afektifnya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Terkait Materi Ajar

Pemaparan materi bagus dan informatif, para guru dapat terbantu untuk dapat memahami
pertimbangan diadakannya AKM sebagai pengganti UN, sehingga terpanggil untuk mensupport
program pemerintah ini. Selain itu, para guru juga mendapatkan gambaran tentang penyusunan
soal AKM dan peningkatan kompetensi literasi numerasi peserta didik.

D. Kaitan Materi dengan Nilai Moderasi Beragama

AKM digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dimana aspek yang diukur adalah
kemampuan literasi membaca dan literasi numerasi. AKM juga dirancang untuk
mendorong terlaksananya pembelajaran inovatif yang berorientasi pada pengembangan
kemampuan bernalar, bukan berfokus pada hafalan. Sedangkan survei karakter dilakukan guna
mengukur penguasaan asas Pancasila oleh siswa serta implementasinya. Dengan demikian
diharapkan tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Jika seluruh proses ini dapat berjalan
dengan optimal, kita dapat berharap materi-materi pembelajaran akan mampu diserap dengan
baik, termasuk tentang penanaman kesadaran beribadah, akhlak mulia, budi pekerti yang luhur,
toleransi, moderasi, dan sebagainya. 

Anda mungkin juga menyukai