E.L. Thondike dan John Watson merupakan perintis awal behaviorisme, teori ini
berasal dari adanya penelitian hewan dan manusia di laboratorium. Akan tetapi, B.F.
Skinner menjadi orang yang paling sering diasosiasikan dengan posisi behavioris
sebab kepemilikan teori analisis perilaku (behavioral analysis) dengan pendekatan
yang terfokus pada keseluruhan perilaku yang dapat diobservasi serta mengurangi
spekulasi.
B. Biografi B. F. Skinner
Nama lengkap Skinner yaitu Burrhus Frederic Skinner. Skinner merupakan anak
pertama yang lahir di Susquehanna, Pennsylvania, pada 20 Mei 1904. Ayah Skinner
bernama William Skinner, yang merupakan seorang pengacara dan politisi ternama.
Sementara ibunya bernama Grace Mange Burrhus Skinner adalah ibu rumah tangga
yang mengurus dan merawat kedua anaknya. Skinner tumbuh dalam keluarga
bahagia, rumah yang nyaman dan berada dalam ekonomi menengah keatas, orang
tuanya selalu mengajarkan nilai-nilai control diri , kejujuran, kerja keras dan
pelayanan. Setelah Skinner mulai kehilangan keyakinan pada saat sekolah menengah
keatas, kemudian Skinner tidak lagi mempraktikkan kegiatan agama yang semula
Skinner merupakan penganut aliran Pesbitarian.
1
Skinner memiliki seorang adik bernama Edward yang lahir pada saat Skinner
berumur 2,5 tahun. Fred (nama akrab Skinner) merasa bahwa orang tuanya memiliki
cinta yang lebih untuk Ebbie (nama akrab adik Skinner) tetapi dia tidak merasa
bahwa tidak dicintai sehingga Skinner merasa lebih mandiri dan tidak terikat secara
emosional oleh ayah dan ibunya. Saat Skinner memasuki tahun pertama kuliah, Ebbie
meninggal secara tiba-tiba yang kemudian orang tua Skinner tidak rela melepaskan
anak laki-laki tertuanya ini. Berawal dari hal tersebut membuat Skinner tetap
bergantung secara financial kepada orang tuanya bahkan sampai Skinner menjadi
terkenal dalam psikologi Amerika.
2
mngenyam pendidikan di bidang psikologi pada studi sarjananya, maka ia memilih
untuk mempelajari psikologi pada pendidikan pascasarjananya di Harvard University.
Skinner memiliki proyek yaitu project Piegon Skinner yaitu suatu eksperimen
kecil menggunakan burung dara di Hardvard. Eksperimen lainnya yaitu baby tender ,
dimana eksperimen ini melibatkan anak keduanya yaitu Debbie. Setelah Skinner
menyampaikan pidato di acara konvensi American Psychological Association (APA),
Skinner menginggal akibat leukimia yang dideritanya.
C. Konsep Kemanusiaan
3
aka dipertahankan. Setelah kebebasan dan martabat kehilangan nilai penguatan
mereka, orang akan berhenti berperilaku seolah-olah mereka ada.
4
D. Perintis dari teori Behaviorisme Ilmiah
Pengaruh yang kedua dan lebih tertujupada Skinner yaitu hasil penelitian dari
Jhon B. Watson . setelah Watson mempelajari manusia dan binatang, dan kajian
perilaku ilmiah mengenai manusia tidak boleh mempunyai peranan konsep dari
kesadaran dan instropeksi. Argument Watson mengenai perlaku manusia, binatang
dan mesn dapat dipelajar secara efektif (Watson, 1913). Selain itu Watson juga
memiliki argument pada pandangan mengenai insting, persepsi, sensasi, motivasi
citra, oikiran dan kondisi mental. Menurutnya dari semua konsep tersebut ada diluar
bidang/ranah psikologi ilmiah. Argumennya dilanjutkan dengan tujuan psikologi
merupakan memprediksi dan mengontrol perilaku dan tujuan ini dapat dicapai apabila
ada batasan psikologi pada kajian objektif tertentu mengenai bentuk kebiasaan
melalui hubungan stimulus dengan respons.
5
E. Behaviorisme Ilmiah
6
pengondisian Skinnerian), sebuah respons diharapkan muncul setelah mendapat
penguatan.
a. Pengondisian Klasik
b. Pengondisian Operan
Skinner (Glassman & Hadad, 2009) memiliki pandangan bahwa tidak semua
perilaku manusia terbentuk dengan spontan melalui proses pengondisian klasik.
Sebagian besar perilaku manusia justru terbentuk secara sengaja sebagai upaya untuk
mempengaruhi lingkungannya (Glassman & Hadad, 2009).
7
Pengondisian operan merupakan perilaku yang diperoleh dengan
mengasosiasikan penguatan segera pada sebuah respons. (Viney & King, 2003;
Hergenhahn, 2009). Menurut Skinner, perilaku dapat berubah sebagai fungsi dari
penguatan yang diperoleh dan perilaku tersebut merupakan bagian dari proses
adaptasi individu terhadap lingkungannya (Glassman & Hadad, 2009). Penguatan
tidak dapat menimbulkan perilaku namun dapat meningkatkan kemungkinan
terulangnya lagi sebuah perilaku. Pengondisian operan tidak hanya mengubah
munculnya perilaku tetapi juga dapat mengubah frekuensi dari kemunculan perilaku.
8
kesalahan/pelanggaran) ataupun represif (hukuman diberikan
setelah adanya kesalahan/pelanggaran). Hukuman dibagi menjadi
dua, yaitu hukuman positif (menambah stimulus yang tidak disukai
untuk melemahkan respon yang tidak diharapkan) dan penguatan
negatif (mengurangi stimulus yang disukai untuk melemahkan
respon yang tidak diharapkan).
Penguat yang Dikondisikan Penguat yang Digeneralisasikan,
penguat yang dikondisikan (kadang-kadang disebut juga
pengondisian skunder) adalah stimuli lingkungan yang pada
hakikatnya tidak langsung memberi kepuasan namun dijadikan
demikian karena diasosiasikan dengan penguat-penguat
primer atau yang tidak dipelajari, seperti makanan, air, seks, atau
kenyamanan fisik. Uang adalah penguat yang dikondisikan karena
dapat ditukarkan dengan beragam penguat primer. Selain itu, dia
juga menjadi penguat yang digeneralisasikan (generalized
reinforce) karena lebih dari satu penhuat primer.
Skinner (1953) menemukan ada lima penguat yang di
generalisaisikan yang selalu mempertahankan sebagaian besar
perilaku manusia: perihatin, persetujuan, afeksi, ketundukan pada
orang lain, dan kepemilikan (umumnya uang). Masing-masing
dapat digunakan sebagai penguat di beragam situasi. Perhatian
Jadwal Penguatan (Schedule of Reinforcement), penguat dapat
mengikuti suatu perilaku dalam jadwal yang berkelanjutan ataupun
jadwal yang acak dan tidak teratur. Dengan jadwal yang
berkelanjutan (continuous schedule), individu diberikan penguatan
untuk setiap respons. Jadwal ini meningkatkan frekuensi
munculnya respons, namun tidak efisien. Sedangkan pada jadwal
yang acak (intermittent schedule), tidak hanya lebih efisien tetapi
jadwal ini juga menghasilkan respons yang lebih resisten terhadap
kepunahan (extinction). Faster dan Skinner (1957) menyadari
9
adanya banyak jadwal penguatan, namun hanya empat jadwal acak
yang mendasar, yaitu rasio-tetap (fixed-ratio schedule) , rasio-
bervariasi (variable-ratio schedule), interval-tetap (fixed-interval
schedule) dan interval-bervariasi (variable-interval schedule).
Berikut tabel contoh-contoh jadwal penguatan (schedule of
reinforcement).
10
Kepunahan (Extinction) adalah kecenderungan dari respons yang
sebelumnya telah dipelajari untuk secara bertahap mulai melemah
setelah tidak adanya penguatan.
11
G. Organisme Manusia
a. Seleksi Alam
Kepribadian manusia adalah hasil dari sejarah evolusi yang panjang. Sebagai
individu, perilaku kita ditentukan oleh komposisi genetic dan khususnya oleh sejarah
pribadi penguatan-penguatan kita. Akan tetapi, sebagai spesies, kita dibentuk oleh
dorongan untuk bertahan hidup. Seleksi alam memegang peran penting dalam
kepribadian manusia (Skinner, 1974, 1987a, 1990a).
12
b. Evolusi Budaya
Seleksi bertanggung jawab atas praktik budaya yang telah bertahan, sama
seperti seleksi memainkan peran kunci dalam sejarah evolusi manusia dan kebutuhan
kuat terhadap penguatan. Bagi Skinner manusia tidak membuat keputusan dengan
kooperatif untu memberikan yang terbaik pada masyarakat, tetapi anggota
masyarakat dengan sikap kooperatiflah yang cenderung dapat bertahan hidup.
c. Kondisi Internal
d. Perilaku Kompleks
Untuk melawan saat kondisi dimana kontrol sosial terasa berlebihan ada tiga
strategi dasar yang dapat digunakan yaitu antara lain dengan menghindar,
memberontak, atau menggunakan resistensi pasif (Skinner, 1953). Pada strategi dasar
13
menghindar individu dapat menarik diri dari agen yang mengalami kondisi dimana
dapat melakukan kontrol secara fisik dan psikologis. Dimana individu yang
mengalami penarikan diri dengan cara menghindar ini dapat mengalami kesulitan
ketika akan berhubungan intim secara personal, menjadi pribadi yg tidak memiliki
kepercayaan yg lebih kepada orang lain, serta lebih memilih untuk hidup menyendiri
daripada terlibat dengan orang lain.
Berbeda halnya pada strategi dasar memberontak pada strat koegi ini individu
akan melakukan kontrol sosial secara lebih aktif, dengan melakukan penyerangan
kembali pada adanya agen yang melakukan kontrol. Dalam hal ini individu
memberontak dengan cara merusak fasilitas umum, menyerang orang lain contohnya
menyerang guru, serta melakukan penyerangan secara verbal, mencuri peralatan-
peralatan sebagai usaha, menggulingkan agama atau pemerintahan yg sudah ada.
Perilaku yang tidak pantas adalah suatu teknik melawan kontrol sosial dan
usaha yang gagal dilakukan serta dapat merugikan diri sendiri yang diiringi oleh
emosi yang kuat pada diri individu. Dimana perilaku terbentuk dari adanya penguatan
yang positif serta negatif terutama dampak dari adanya hukuman yang pernah terjadi.
Perilaku tidak pantas adalah perilaku yang tidak masuk akal untuk situasi
kontemporer, namun masuk akal bagi situasi masa lalu. Sebagai cara bagi individu
untuk menghindar dari stimulus yang tidak menyenangkan. Merupakan bentuk
14
perilaku yang tidak diinginkan yang berasal dari pengetahuan diri dan manifestasi pad
sebuah respon yang dapat menimbulkan delusi pada diri individu itu sendiri.
I. Psikoterapi
Psikoterapi adalah salah satu hambatan besar yang menahan usaha psikologi
untuk menjadi hal yang ilmiah meskipun gagasan yang dihasilkan dapat menjangkau
deskripsi dari cara kerja terapi itu sendiri (Skinner, 1987). Seorang terapis dapat
dikatakan sebagai agen yang mengontrol adanya bahaya. Selain itu terapis harus
memiliki sikap yang bertolak belakang dengan keadaan orang lain. Dimana sikap dari
terapis alangkah baiknya adalah sikap yang mendukung dan empati terhadap orang
lain. Dimana pemberian penguatan dari sekrang terapis akan membentuk perilaku
yang lebih baik walaupun sangat kecil presentasenya.
Pertama, karena teori telah melahirkan sejumlah besar penelitian, kita menilai
teori sangat tinggi pada kemampuan untuk menghasilkan penelitian.
Kedua, sebagian besar ide Skinner bisa dipalsukan atau dibuktikan, jadi kita
menilai tinggi teori pemalsuan.
15
hidup. Tujuan-nya adalah mengumpulkan fakta-fakta deskriptif ini dan
menggeneralisasi darinya. Banyak sifat kepribadian, seperti yang terdapat pada
Model lima faktor, dapat ditemukan dalam prinsip-prinsip yang mendasari proses
pengkondisian. Akan tetapi, konsep-konsep lain seperti pemahaman, kreativitas,
motivasi, inspirasi, inspirasi, dan kemahiran diri sendiri tidak cocok dengan kerangka
pengkondisian opera.
Keempat, sebagai panduan untuk bertindak, kita menilai teori Skinner sangat
tinggi. Banyaknya penelitian deskriptif yang dihasilkan oleh Skinner dan para
pengikutnya telah membuat pengkondisian yang sangat praktis. Misalnya, teknik
Skinnerian telah digunakan untuk membantu pasien yang fobia mengatasi rasa takut
mereka, untuk meningkatkan kepatuhan terhadap rekomendasi medis, untuk
membantu orang mengatasi kecanduan tembakau dan narkoba, untuk meningkatkan
kebiasaan makan, dan untuk meningkatkan usaha. Bahkan, teori Skinnerian dapat
diterapkan untuk hampir semua bidang pelatihan, pengajaran, dan psikoterapi.
Kriteria kelima dari teori yang berguna adalah konsistensi internal, dan jika
dinilai berdasarkan standar ini, kita menilai teori Skinnerian sangat tinggi. Skinner
mendefinisikan istilah tepatnya dan operasional, suatu proses yang sangat dibantu
oleh penghilangan konsep mentalistik fiksi.
16
PENUTUP
A. Simpulan
17
Perilaku patologis oleh Skinner dibagi menjadi dua yaitu, stategi melawan dan
perilaku tidak pantas dimana menurut Skinner, seorang terapislah yang memegang
peran penting dalam penanganannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Feist, J., Feist, G.J., & Roberts, T. 2017. Teori Kepribadian edisi 8 buku 2. Jakarta:
Salemba Humanika.
Rahman, A.A. 2017. Sejarah Psikologi: Dari Klasik Hingga Modern. Depok:
RajaGrafindo Persada.
19