Anda di halaman 1dari 12

PARADIGMA

BEHAVIORISME
B.F. SKINNER
NAMA KELOMPOK
• DIONISIUS TRI PUTRA NDETU 11123048
• MARIA GRASIANA Bupu 11123098
Pengertian dan Konsep Dasar Behaviorisme

• Behaviorisme merupakan aliran psikologis yang memandang individu lebih


kepada sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental
seperti kecerdasan, minat, bakat, dan perasaan individu.
• Behaviorisme memandang individu sebagai makhluk reaktif yaitu makhluk
yang memberikan respon berupa tingkah laku terhadap stimulus/rangsangan
dari lingkungan yang di amati. Kemudian dengan pengalaman kehidupan
akan membentuk perilaku individu.
• Gagasan pokok dari aliran behavioristik adalah agar bisa memahami perilaku
manusia harus di laksanakan pendekatan objektif, mekanistik, dan
materialistik sehingga perubahan perilaku seseorang dapat di lakukan melalui
upaya pengkondisian.
• Skinner menekankan bahwa perilaku manusia harus dipelajari secara ilmiah.
Behaviorisme ilmiah berkeyakinan bahwa perilaku dapat di pelajari dengan baik,
tanpa harus mengacu pada konsep kebutuhan, insting,ataupun motif. Faktor-faktor
kejiwaan internal dan membatasi diri hanya pada peristiwa- peristiwa fisik yang di
amati. Kondisi seprti rasa lapar, emosi,nilai keyakinan diri,kebutuhan akan
agrevitas,keyakinan keberagaman, dan niat jahat memang ada,tetapi hal ini bukan
penjelasan bagi perilaku manusia.
PRINSIP PRINSIP BEHAVIORISME
ILMIAH SKINNER
1) Filsafat ilmu
Skinner menggeneralisasikan dari studi perilku hewan pada studi perilaku anak-
anak,kemudian studi perilaku orang dewasa. Skinner menggunakan prinsip yang
diambilnya dari studi laboratorium mengiterprestasikan perilaku manusia, tetapi
menegaskan bahwa interpretasi tidak boleh di campur adukan dengan penjelasan,
kenapa manusia bersikap seperti sekarang.
2) Karakteristik ilmu
Menurut skinner ilmu memiliki 3 karakter utama
a. Ilmu bersifat kumulatif, artinya ilmu berkebalikan dengan seni,filsafat, dan
sastra,berkembang dengan cara-cara komulatif
b. Ilmu merupakan sikap yang lebih menghargai sifat empiris, yaitu sikap untuk
melihat fakta melebihi apapun.
c. Ilmu adalah pencarian terhadap tatanan dan kaidah hubungan ilmu adalah pencarian tatanan dan
kaitan dengan kaidah-kaidahnya.
SEJARAH MUNCULNYA TEORI OPERANT
CONDITIONING
● Munculnya teori operant conditioning merupakan dialektika dari adanya perbedaan
pandangan Skinner dengan pandangan S-R dan penjelasan refleks bersyarat bahwa
stimulus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur.
● Operan conditioning menekankan pembentukan perilaku sebagai dampak dari efek yang
ditimbulkannya. Jika efek tersebut berdampak pada penguatan hubungan stimulus dan
responsnya perilaku tersebutcenderung diulang.
● Menurut Skinner, pendidikan mengenai kepribadian hanya sah jika mematuhi kriteria
ilmiah penyelidikan mengenai kepribadian hanya sah jika mematuhi kriteria ilmiah
penyelidikan mengenai kepribadian melibatkan pengamatan yang sistematis dan sejarah
belajar yang khas serta latar belakang yang unik dari individu.
• Skinner menguraikan sejumlah teknik yang di gunakan untuk mengontrol perilaku
yang di pelajari oleh social learning theorist yang tertarik pada modeling modifikasi
perilaku. Teknik itu sebagai berikut
1. Pengekangan fisik
2. Bantuan fisik
3. Mengubah stimulus

4. Memanipulasi kondisi emosional


5. #
Melakukan respons lain
6. Menguatkan diri secara positif
7. Menghukum diri sendiri
KONSEP OPERANT
CONDITIONING B.F.
SKINNER
• B.F Skinner melakukan percobaan terhadap
tikus yang di letakan di dalam kandang.
Kemudia dia meletakan sebuah bell di dekat
pintu. Apabila di tekan, maka secara
otomatis pengungkit makanan akan
bergerak, dan makanan akan jatuh dari atas
kandang.
• Dalam percobaan ini,yang di lakukan tikus
pertama kali adalah melompat lompat dan
mencakar kandang. Tetapi pada suatu
ketika,tikus berhasil menekan bell sehingga
ahkirnya pengungkit bergerak dan makanan
pun jatuh.
• Aksi yang di lakukan tikus ini di namakan aksi emitted behavior. Emitted behavior adalah sebuah
tingkah laku yang muncul tanpa adanya stimulus tertentu sebelumnya. Makanan yang jatuh di
namakan reinforce yang tingkah laku operan yang akan terus meningkat apabila di ikuti oleh
reinforcement.
TEORI OPERANT
CONDITIONING B.F

SKINNER
Asas pengondisian operan skinner di mulai awal tahun 1930-an, ketika munculnya teori S-R. Istilah
istilah seperti cues/pengisyaratan,purposive behavior/tingkah laku purposif dan drive
stimulus/stimulus dorongan di kemukan untuk menunjukan daya suatu stimulus untuk memunculkan
atau memicu suatu respon tertentu.
• Skinner menghindari kontrakdiksi yang di tampilkan oleh model kondisioning clasik dari pavlov dan
kondisioning instrumental dari thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua
jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi kondisi yang bertanggung jawab atau
munculnya respon atau tingkah laku operan.
● Skinner bekerja dengan tiga asumsi dasar, yaitu asumsi pertama dan kedua
pada dasarnya menjadi psikologi pada umumnya, bahkan menjadi asumsi
semua pendekatan ilmiah;
1) Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu/ behavior is lawfull. Ilmu adalah
usaha untuk menemukan keteraturan menunjukan bahwa peristiwa tertentu
berhubungan secara teratur dengan peristiwa lain. Skinner tidak tertarik pada
aspek-aspek tingkah laku yang sangat sukar berubah,misalnya aspek-aspek
tingkah laku yang di kuasai oleh warisan hereditas.
2) Tingkah laku dapat di ramalkan/ behavior can be predicted. ilmu tidak hanya
menjelaskan, tetapi juga meramalkan. Bukan hanya mengenai peristiwa masa
lalu, melainkan juga masa yang akan datang.
3) Tingkah laku dapat di kontrol/ behavior can be controlled. Ilmu dapat
melakukan antisipasi dan menentukan/ membentuk tingkah laku seseorang.
Skinner bukan hanya ingin mengetahuhi terjadinya tingkah laku, melainkan
juga sangat berkeinginan memanipulasinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai