Anda di halaman 1dari 6

Alif Prayoga

Nim : 042932365

Tugas 1 Manajemen

Soal 1

Jelaskan tentang teori Reinforcment!

1.      Teori Reinforcement (Penguatan)
B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan
pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan meyakini bahwa perilaku
dikontrol melalui proses operant conditioning. Dalam merumuskan teorinya, Skinner
melakukan percobaan dengan menggunakan seekor tikus yang ditempatkan dalam sebuah
peti yang dikenal dengan ”Skinner Box“. Peti yang digunakan sebagai sangkar tikus terdiri
atas dua macam komponen pokok, yaitu manipulandum dan alat pemberi reinforcement,
antara lain berupa wadah makanan. Manipulandum adalah komponen yang dapat
dimanipulasi dan gerakannya berhubungan dengan reinforcement. Komponen ini terdiri dari
tombol, batang jeruji, dan pengungkit.
Dalam eksperimen Skinner, mula-mula tikus mengeksplorasi sangkar dengan cara berlari
ke sana dan kemari, mencium benda-benda di sekitarnya, mencakar dinding. Aksi tersebut
dinamakan “Emmited Behavior“ atau tingkah laku terpencar. Tanpa sengaja tikus menekan
pengungkit, tekanan itu mengakibatkan munculnya butiran-butiran makanan ke dalam wadah.
Butiran itu merupakan penguat (reinforcer), penekanan inilah yang dinamakan operant yang
akan terus meningkat apabila diiringi dengan reinforcement, yaitu penguatan berupa butiran
makanan yang jatuh ke dalam wadah.
Reinforcement ini bertitik tolak dari teori belajar Operant Conditioning dalam kelompok
Behaviorisme. Operant adalah sejumlah perilaku atau respon yang membawa efek yang sama
terhadap lingkungan yang dekat. Respon dalam operant conditioning terjadi tanpa dilalui
oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer adalah
stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respon tertentu, akan tetapi
tidak disengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya. Skinner membagi penguatan ini
menjadi dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif sebagai
stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan penguatan
negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
Implikasi praktis dari teori reinforcement adalah ketika karyawan yang dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan mendapatkan sebuah penguatan positif berupa
kenaikan gaji, bonus atau penghargaan. Namun ketika seorang karyawan yang tidak dapat
menyelesaikkan pekerjaannya dengan tepat waktu maka akan mendapatkan penguatan negatif
berupa tidak diberi penghargaan.

Soal 2
Apakah ada kritik terhadap teori ini?
a. Teori tidak menghargai harkat manusia
Ahli bahasa dan ilmuan politik terkenal Noam Chomsky (1987) memberikan
kritik terhadap teori reinforcment. Ia melihat adanya kesenjangan diantara bukti
eksperimental yang skinner miliki pada disposalnya dan argumen yang ia buat.
Argumen skinner berkaitan dengan kendali lingkungan terhadap prilaku sosial
manusia. Namun basis datanya terdiri dari hewan hewan di dalam kotak. Diskusi
skinner mengenai prilaku manusia bukanlah aplikasi sederhana dari bukti ilmiah,
malahan itu adalah lompatan besar melewati bukti ilmiah yang secara fakta tersedia.
Poin chomsky adalah bahwa skinner tidak melakukan dalam beberapa cara, untuk
mendemonstrasikan secara ilmiah, bahwa orang orang tidak memiliki kehendak
bebas, malahan dia menggunakan sebuah basis data eksperimental yang melibatkan
hewan kecil, ditambah sebuah posisi filosifis mengenai penyebab prilaku, untuk
membangun argumen melawan gagasan mengenai kehendak bebas tersebut.
b. Generalisasi dari tingkah laku binatang menjadi tingkah laku manusia terlalu
luas / jauh.
Prinsip-prinsip dalam teori ini dilakukan melalui penelitian terhadap tikus dan
burung merpati. Manusia memiliki kemampuan psikologis yang tidak dimiliki oleh
binatang-binatang tersebut, seperti kemampuan berbahasa, kemampuan memberi
alasan mengenai kejadian di masa lalu, dan kemampuan merenungkan keluaran
potensial alternative di masa depan. Kapasitas tersebut tidak terwakilkan dengan baik
dalam teori ini. Selain itu, Skinner juga melupakan fenomena yang merupakan dasar
dari kehidupan manusia. Fenomena tersebut adalah pemahaman, yaitu pertanyaan
bagaimana orang-orang memberikan pemahaman subjektif terhadap kejadian di
lingkungan. Dalam penelitiannya terhadap binatang, Skinner melompati pertanyaan
ini. Tikus dan burung merpati dalam kotak Skinner secara sederhana tidak
menggunakannya dalam proses pembangunan pemahaman. Para binatang tersebut
tidak menanyakan kepada diri mereka sendiri pertanyaan seperti : “Hei, mengapa pria
yang memakai jas lab disana memberikan makanan ini ketika aku menekan
tombol/pengungkit ini?”. Berbeda dengan binatang-binatang tersebut, manusia akan
bertanya kepada diri mereka sendiri pertanyaan seperti itu sepanjang waktu.
c. Teori ini tidak mampu menjelaskan situasi yang kompleks.
Teori Skinner ini memang dapat secara langsung menguji prediksi mengenai
pengaruh dari operant conditioning pada respons emosional dan behavioral organisme
dalam latar laboratorium yang dikendalikan. Namun, bagaimana jika seseorang
meninggalkan laboratorium dan memasuki dunia kompleks dari kehidupan manusia
sehari-hari? Di sini analisis yang dikemukakan oleh Skinner terkadang menjadi
ambigu. Contohnya ketika kita mengunjungi museum seni. Di dalam museum seni
tersebut kita menatap sebuah lukisan dengan komposisi artistic yang sangat kompleks.
Menurut Skinner, reaksi kita terhadap lukisan tersebut ditentukanoleh sejarah masa
lalu kita akan operant conditioning ketika diarahkan pada stimulus yang sama. Jadi
jika kita mengatakan “Saya menyukainya”, menurut Skinner itu karena di masa lalu
stimulus yang sama secara positif menguatkan kita. Hal itu menyebabkan perasaan
yang kita sebut sebagai kegemaran dan memperkuat perilaku dengan mengatakan
“Saya menyukainya”. Bagaimana kita menguji gagasan yang dikemukakan oleh
Skinner mengenai hal ini? Dalam kehidupan sehari-hari, sangat sulit untuk
mengetahui “stimulus” mana yang membuat orang-orang memberi respon ketika
berkata “Saya menyukainya”. Apakah itu stimulus dari komposisi lukisan, warna
lukisan, orisinilitas senimannya, ataupun bingkai lukisannya? Dalam kotak Skinner,
seseorang dapat dengan yakin mengetahui stimulus yang mengendalikan perilaku
karena ada begitu sedikit stimulus. Namun, dalam dunia sehari-hari, biasanya
mustahil untuk mengetahui apa yang membuat manusia memberi respon untuk
pertama kali.
d. Pandangan ‘empty organism’ mengundang kritik dari pendukung aspek biologis
dan psikologi kognitif yang percaya pada kondisi internal manusia, entah itu
berupa proses biologis atau proses kognitif.
Psikolog Hans J. Eysenck (1968) pernah mengkritik Skinner karena sifat
kepribadian lainnya. Hans J. Eysenck mengkritik Skinner karena tidak
mempertimbangkan konsep-konsep seperti perbedaan individu, factor genetic dan
seluruh ranah kepribadian. Padahal konsep-konsep yang dikemukakan oleh Hans J.
Eysenck tersebut juga ikut berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Misalnya,
proses kognitif. Proses kognitif sangat penting dalam perilaku manusia. Ketika akan
melakukan suatu tindakan manusia pasti berpikir dan mempertimbangkan apakah
tindakan tersebut memberikan dampak yang baik atau buruk. Jika tindakan tersebut
memberikan dampak yang buruk, pasti kita tidak akan melakukan tindakan tersebut
karena merugikan bagi kita.
e. Gabungan metode idiografik dan nomotetis dalam penelitian dan
pengembangan teori yang dilakukan Skinner banyak menimbulkan masalah
metodologis.
Skinner merupakan teoretikus yang sangat sistematis. Skinner membangun
laporan yang masuk dengan sangat teliti. Fenomena berbeda seluruhnya dijelaskan
melalui sistem tunggal dan konseptual yang masuk akal. Metode yang digunakan
Skinner dalam menyusun teori disebut sebagai metode idiografik. Metode idiografik
yang dikemukakan oleh Siknner memungkinkan pengkajian perilaku individu secara
detail. Namun metode ini sulit untuk membandingkan hasil dari prosedur yang
dilakukan dengan hasil laboratorium yang menggunakan metode nomotetik.

Soal 3
Jelaskan tipe-tipe konflik ! Apakah anda pernah mengalaminya? Jelaskan dengan Bahasa
sendiri pengalama ini!
Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel (dalam Goleman, 2002:98) 
mengemukakan bahwa ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik 
interpersonal,  konflik  antar  individu  dan  kelompok,  konflik  antar kelompok dan konflik
antar organisasi. Jenis-jenis konflik ini juga terjadi dalam dunia pendidikan. Secara detailnya
dapat diuraikan seperti dibawah ini :
·         Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila
pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang  tidak  mungkin  dipenuhi 
sekaligus.  Ada  tiga  macam  bentuk  konflik intrapersonal yaitu:

1. Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan


yang sama-sama menarik.
2. Konflik pendekatan  –  penghindaran,  contohnya  orang  yang  dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan.
3. Konflik penghindaran-penghindaran,  contohnya  orang  yang  dihadapkan pada  satu
hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

 Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok(Intergroub)

Hal  ini  seringkali  berhubungan  dengan  cara  individu  menghadapi tekanan-tekanan oleh
kelompok kerja mereka.

 Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama (Intraorganisasi)

Konflik  ini  merupakan  tipe  konflik  yang  banyak  terjadi  di  dalam organisasi-organisasi. 
Konflik  antar  lini  dan  staf,  pekerja  dan  pekerja  – manajemen merupakan dua macam
bidang konflik antar kelompok.

 Konflik antara organisasi (Interorganisasi)

 Dalam pendidikan konflik semacam ini dapat terjadi seperti konflik antara satu sekolah
dengan sekolah lainnya. Semua  bentuk-bentuk  konflik  tersebut  dapat  menimbulkan
konsekuensi, baik positif maupun negatif.

Pengalaman menghadapi konflik intrapersonal


Saya mengalami konflik intrapersonal beberapa waktu yang lalu, konflik ini terjadi
pada pekerjaan saya, dimana saya di hadapkan pada dua pilihan yang cukup sulit pada saat
itu, semuanya bermula ketika saya mendapatkan program untuk belajar ke negara China
selama 2 tahun dari sebuah perusahaan dan di janjikan akan langsung bekerja di
perusahaannya setelah saya menyelesaikan pendidikan di China, setelah saya menyelesaikan
pendidikan selama 2 tahun saya memang langsung bekerja di perusahaan tersebut, namun
bayaran atau gaji yang saya dapatkan di bawah UMR dengan alasan saya tidak memiliki
pengalaman bekerja, saya menyayangkan hal tersebut karena saya merasa pendidikan di
china yang saya jalani terasa sia sia.
Teman teman saya yang merupakan peserta program itu juga merasa tidak puas
dengan keputusan perusahaan yang memberikan gaji di bawah UMR kepada kita, yang
kemudian sebagian besar teman teman saya di program ini memilih resign dari perusahaan
dan ternyata banyak perusahaan lain yang menyadari potensi mereka yang memiliki
kemampuan bahasa china dan histori pendidikan di china dan mereka di tawari pekerjaan
yang jauh lebih baik dengan gaji jauh dari gaji yang mereka dapatkan dari perusaan yang
sebelumnya. Singkat cerita konflik saya dimulai ketika saya berfikiran juga untuk resign dan
mencari perusahaan lain, dan saat itu saya mendapatkan perusahaan yang menawari saya
untuk bekerja dengan gaji yang lebih besar dari gaji saya sebelumnya, namun diri saya
sendiri lebih menyukai melakukan pekerjaan saya di perusahaan sebelumnya meskipun
dengan gaji yang kecil, saya harus memilih antara bertahan dengan pekerjaan yang saya sukai
tapi dengan perasaan berat karena gaji yang tidak memuaskan atau memilih resign mencoba
pekerjaan baru yang saya belum tau akan menyukainya atau tidak tapi sudah pasti mendapat
gaji yang besar.
Pada akhirnya saya memilih bertahan di perusahaan itu meskipun perasaan kecewa
terhadap bayaran yang di dapatkan masih sering menjadi beban, namun saya tetap bersabar
dan melakukan pekerjaan secara maksimal karena saya menyukainya dan pada saat ini
setelah 1 tahun setelah konflik intrapersonal tersebut saya mendapatkan kesempatan untuk
mendapatkan promosi jabatan, dan bisa memperbaiki pendapatan atau gaji saya.

Anda mungkin juga menyukai