MENURUT B. F. SKINNER
DOSEN PENGAMPU:
Kelompok 1 :
S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan................................................................................... 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
2) Mengetahui dan memahami bagaimana struktur kepribadian dalam teori
behaviorisme.
3) Mengetahui dan memahami mengenai dinamika kepribadian menurut
Skinner.
4) Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan
kepribadian yang ada dalam teori behaviorisme.
5) Untuk mengetahui dalam hal apa saja teori behaviorisme Skinner
diaplikasikan.
1.4 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
BEHAVIORISME
Skinner bekerja dengan tiga asumsi dasar, di mana asumsi pertama dan
kedua pada dasarnya menjadi asumsi psikologi pada umumnya, bahkan
merupakan asumsi semua pendekatan ilmiah.
5
dunia yang di tinggalinya dengan memakai ilmu dan teknologi dalam
memecahkan masalahnya. Menurutnya, teknologi telah meningkatkan
“kesalahan”. Kebersihan dan pengobatan menimbulkan masalah populasi
menjadi akut, perang menimbulkan ketakutan penemuan senjata nuklir, dan
kemakmuran yang melimpah bertanggung jawab terhadap terjadinya polusi.
Orang harus mengatur reproduksinya, mengadopsi metoda industri yang tidak
menimbulkan polusi udara dan air, serta berhenti perang. Namun psikologi
dan teknologi perubahan tingkah laku sangat terbelakang kalau dibandingkan
dengan kekuatan dan kecepatan perkembangan teknologi fisika dan biologi.
6
dipandangnya relatif tetapi adalah tingkah laku itu sendiri. Ada dua klasifikasi
tipe tingkah laku;
Bagi Skinner, faktor motivasional dalam tingkah laku bukan bagian dari
elemen struktural. Dalam situasi yang sama tingkah laku seseorang bisa
berbeda-beda kekuatan dan keseringan munculnya. Namun itu tidak harus
diartikan sebagai akibat dari kekuatan dalam, drive, atau motivasi. Menurut
Skinner variabilitas intensita lingkungan itu dapat dikembalikan kepada
variabel lingkungan (environmental variable). Orang yang lapar dan
bersemangat makan banyak bukan karena dorongan atau drive laparnya besar,
tetapi karena perutnya kosong lama tidak makan atau kondisi penyebab
lainnya. Konsep motivasi yang menjelaskan variabilitas tingkah laku dalam
situasi yang konstan bukan fungsi dari keadaan enerji, tujuan, dan jenis
penyebab semacamnya. Konsep itu secara sederhana dijelaskan melalui
hubungan sekelompok respon dengan sekelompok kejadian, penjelasan
mengenai motivasi ini juga berlaku untuk emosi.
7
2.3 Dinamika Kepribadian
8
sehingga disebut penguat positif (positive reinforcer), yakni stimulus atau
penguat yang kehadirannya meningkatkan peluang terjadinya respon yang
dikehendaki.
9
Kondisioning pada Manusia; kasus Little Albert
Penelitian yan dilakukan oleh J.B. Watson dan istrinya Rosalie Rayner
Watson, dapat dipakai sebagai contoh bagaimana strategi kondisioning
Pavlov kalu diterapkan pada manusia. Albert (nama samaran yang diberikan
Watson) diasuh sejak bayi di rumah sakit anak-anak di mana ibunya bekerja
sebagai perawat. Anak yang pendiam dan emosional menjadi subyek
eksperimen Watson. Tujuan eksperimen adalah unuk menunjukkan bahwa
respon emosional yang komplek (eksperimen Albert memusatkan perhatian
kepada perasaan takut) dikembangkan organisme mengikuti prinsip
kondisioning dari Pavlov.
10
Dalam memanipulasi tingkahlaku, yang penting bukan hanya ujud dari
reinforsemennya tetapi juga bagaimana mengatur pemberiannya.
Reinforsemen yang diadministrasi dengan cermat memungkinkan kita untuk
membentuk tingkahlaku.
11
Generalisasi dan Diskriminasi
Memindah/menghindari (removing/Avoiding)
Penjenuhan (Satiation)
12
Memberi rinforsemen kepada diri sendiri, terhadap “prestasi” dirinya.
Tingkahlaku Takhyul (superstitions Behavior)
Suatu respon dapat berhubungan dengan penguatnya secara kebetulan
tanpa menunjukkan hubungan sebab akibat yang jelas. Walau respon itu
tidak nyata menghasilkan rinforsemen yang dimaksud, ternyata
hubungannya sangat kuat. Tingkah laku semacam itu disebut
superstitious behavior.
13
Ketuaan
2.5 Aplikasi
Tingkahlaku Abnormal
14
4) Merespon secara salah: terkait dengan ketidakmampuan mengenali
penanda spesifik suatu stimulus, orang akhirnya mengembangkan respon
yang salah karena justru respon itu yang mendapat reinforsemen.
Modifikasi Tingkahlaku
Pembanjiran
Terapi Aversi
15
Kartu berharga
Skinner box merupakan alat isolasi yng efisien, sehingga alat ini pas
untuk meneliti pengaruh chlorpromazine dapat menurunkan rasa takut pada
tikus namun juga terbukti chlorpromazine berperan sebagai deepresen umum,
mengurangi semua jenis respon, bukan hany respon takut. Ganbran efek obar
itu menjadi sangat kompleks karena efeknya berbeda pada tingkatan dosis
yang belain. Pada doseis yang sangat ringan efeknya justru meninngkatkan
respon. Memakai skinner box dapat diteliti kompleksitas itu secara akurat.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Feist Jess, Feist Gregory J. 2012. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
18