Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN OBSERVASI

PRAKTIKUM I
MATA KULIAH OBSERVASI DAN INTERVIEW
“Konformitas dalam Forum pada Kalangan Mahasiswa”

KELAS F-2018
KELOMPOK 7
Shabiq Azizatul Anisa (201810230311090)
Pandy Amin Nur Hakim (201810230311243)
Bakhtiar (201810230311378)

DOSEN PENGAMPU:
Retno Firdiyanti, S.Psi, M.Psi

Asisten:
-
-

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2019
A. Judul
Konformitas dalam Forum pada Kalangan Mahasiswa.
B. Latar Belakang Kasus
Adolescent atau remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Masa remaja terbagi menjadi tiga fase, yaitu
remaja awal dengan rentang usia 12-15 tahun, remaja tengah dengan
rentang usia 15-18 tahun, dan remaja akhir dengan rentang usia 18-21
tahun. Anna Freud (dalam Gunarsa, 2008) menyatakan bahwa masa
adolescent merupakan masa dimana terjadi perubahan perkembangan
menyangkut perkembangan psikoseksual dan perubahan dalam
berhubungan sosial terutama dengan orang tua. Secara umum remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Masa remaja yang merupakan masa peralihan dan masa pencarian jati diri
membuat remaja menciptakan citra diri atau self image atas dirinya sendiri.
Remaja juga mengatur persepsi orang lain atas dirinya dengan cara menjaga
image agar terlihat baik atau sesuai dengan gambaran citra dirinya. Dalam
kehidupan sosialnya, karena dipengaruhi oleh tuntutan dan harapan
terhadapnya, remaja membutuhkan pengertian dari orang lain. Dalam
memenuhi kebutuhannya akan pengertian dari orang lain, remaja cenderung
berkeinginan untuk bergaul secara berlebihan atau disebut dengan social
hunger. Santrock (dalam Triyanto, E., Setiyani, R., & Wulansari, R., 2014)
menyebutkan bahwa salah satu karakteristik remaja yang mengalami
pubertas adalah timbulnya social hunger, sedangkan lingkup pertemanan
teman sebaya (peer group) yang baik akan berdampak baik pada remaja itu,
juga sebaliknya apabila lingkup pertemanan buruk maka akan membawa
dampak buruk pada remaja. Peer group atau kelompok teman sebaya
memiliki arti yang besar bagi para remaja, karena pada fase inilah remaja
mulai melepaskan diri dari pengaruh orang tua untuk hidup mandiri dan
menemukan jati dirinya. Kebutuhan untuk diterima dalam peer group
seringkali membuat remaja rela melakukan apa saja agar dirinya diterima
oleh kelompok-kelompok tertentu yang menurutnya sesuai dengan nilai-
nilai atau value yang dianutnya. Tak jarang, remaja melakukan konformitas
untuk dapat diterima pada kelompok-kelompok tertentu. Myers (dalam
Sihotang, 2009) menyatakan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku
seorang individu untuk menyamakan perilaku dengan kelompok agar
terhindar dari keterasingan. Menurut Baron dan Byrne (dalam Sihotang,
2009) konformitas remaja adalah suatu bentuk penyesuaian perilaku yang
disesuaikan dengan norma-norma kelompok tertentu.
Data statistik oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Ristekdikti) menyatakan bahwa pada tahun 2018 saja terdapat 7 juta
mahasiswa baru yang menempuh pendidikan pada Perguruan Tinggi Negeri
(PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sejalan dengan hal itu,
sebagian besar mahasiswa yang merupakan kelompok usia remaja akhir
atau dewasa awal, dalam proses melanjutkan pendidikannya dituntut untuk
keluar dari zona nyaman atau comfort zone dengan cara merantau. Hal ini
tentu saja membuat pola interaksi sosial mahasiswa terutama mahasiswa
baru yang merupakan kelompok usia remaja akhir berubah dari yang
sebelumnya sebagian besar dengan keluarga dan teman sebaya, kini harus
berinteraksi dengan senior, dosen, penjaga kos, dan teman sebaya
tempatnya menghabiskan sebagian besar waktu bersama.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan cara observasi berdasarkan fenomena diatas.
C. Tujuan Observasi
Mengetahui konformitas mahasiswa saat di dalam forum.
D. Subjek Observasi
Populasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan remaja akhir
dengan rentang usia 18-21 tahun. Sedangkan sampel yang digunakan pada
penelitian ini merupakan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah
Malang yang memenuhi kriteria sebagai remaja akhir dengan syarat umur
antara 18-21 tahun.
E. Kajian Teoritik
a. Definisi
Sarwono (dalam Aryani, 2006) mendefinisikan konformitas sebagai usaha
dari individu untuk selalu selaras dengan norma-norma yang diharapkan oleh
kelompok.
b. Teori Dasar
Menurut Baron dan Byrne (dalam Aryani, 2006) konformitas remaja
merupakan bentuk penyesuaian perilaku untuk mengikuti norma kelompok
tertentu. Myers (dalam Aryani, 2006) mengemukakan bahwa konformitas
merupakan perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok. Ini
terlihat dari kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan perilakunya
dengan kelompok acuan sehingga dapat terhindar dari celaan maupun
keterasingan.
c. Aspek-aspek
Sears (dalam Aryani, 2006) mengemukakan secara eksplisit bahwa
konformitas remaja ditandai dengan adanya kekompakan, kesepakatan, dan
ketaatan yang mencakup kerelaan dan perubahan dalam perilaku remaja
untuk menyesuaikan perilakunya dengan norma kelompok.
F. Jenis Observasi dan Metode Pencatatan Data
No. Pengamatan Jenis Observasi Metode Keterangan
Pencatatan
1 Pengamatan 1 Natural dan Anecdotal 1 kali
Non-partisipan Record
2 Pengamatan 2 Unsistematik Anecdotal
dan non- Record
partisipan
3 Pengamatan 3 Unsistematik Rating
dan non- Scale
partisipan
4 Pengamatan 4 Unsistematik Rating
dan non- Scale
partisipan
5 Pengamatan 5 Eksperimental Rating
dan non- Scale
partisipan

(Jelaskan jenis observasi dan metode observasi yang kita pakai)


Jenis observasi yang kami gunakan sebagai berikut:
a. Observasi Natural: merupakan pengamatan langsung pada secara riil
subjek tanpa usaha memanipulasi serta mengontrol perilaku subjek (dalam
Ni’matuzahroh dan Prasetyaningrum, 2018).
b. Observasi Unsistematik: merupakan pengamatan dimana pada saat
pengamatan, observer tidak menggunakan instrumen yang telah baku,
namun hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Suryono, dalam
Ni’matuzahroh dan Prasetyaningrum, 2018).
c. Observasi non-partisipan: merupakan metode dimana observer tidak
ambil bagian dalam peri kehidupan observe (dalam Ni’matuzahroh dan
Prasetyaningrum, 2018).
d. Observasi Eksperimental: mengamati target perilaku dimana observer
berupaya untuk mengatur dan mengendalikan sedemikian rupa un
G. Definisi operasional
Konformitas dapat diukur dari beberapa aspek berikut
no. Aspek Indikator Perilaku
1 Kekompakan - Menjalin komunikasi dengan
peserta lain dalam forum
- Berinteraksi dengan peserta lain
dalam forum
- Menghargai pendapat peserta lain
dalam forum
- Bekerja sama dengan peserta lain
dalam forum
2 Kesepakatan - Menyetujui keputusan bersama
- Menjalankan keputusan
bersama
3 Ketaatan - Mengikuti aturan forum
- Perhatian terarah terhadap
pembicara dalam forum
- Mengerjakan penugasan yang
diberikan dalam forum

H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


No Hari/ Waktu Durasi Metode Kegiatan
Tanggal
1
2
3
4
5
DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. BPK Gunung


Mulia.

Jayani, D. H. (2019). Tertinggi Sejak 1997, Jumlah Mahasiswa Indonesia 2018 Capai
7 Juta Jiwa. Databoks. Dikutip pada 26 September, 2019, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/26/tertinggi-sejak-1997-jumlah-
mahasiswa-indonesia-2018-capai-7-juta-jiwa

Komasari, D., & Helmi, A. F. (2000). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada
remaja. Jurnal Psikologi, 27(1), 37-47.

Sihotang, A. (2009). Hubungan antara konformitas terhadap kelompok teman sebaya


dengan pembelian impulsif pada remaja (Doctoral dissertation, Universitas
Diponegoro).

Triyanto, E., Setiyani, R., & Wulansari, R. (2014). Pengaruh Dukungan Keluarga
dalam Meningkatkan Perilaku Adaptif Remaja Pubertas. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 2(1).
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai