Anda di halaman 1dari 2

Surat At-Tin Ayat 4

ََ َ َ َ َ َ َ َ
ْ‫ان خلقنا لقد‬ ْ ِ ِ ْ‫تقويمْ أح َسن‬
ْ ‫ف ِاْلنس‬

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang sebaik-baiknya, jauh lebih
sempurna daripada hewan. Kami juga bekali mereka dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan
kelebihan-kelebihan itulah Kami amanati manusia sebagai khalifah di bumi. Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu ke neraka, bila mereka durhaka kepada
Allah dan tidak menaati utusan-Nya. Ketika itu, kesempurnaan fisik, akal, dan sifat mereka tidak akan
menyelamatkannya dari azab Allah.

Terkadang anugerah sebagai manusia inilah yang sering kali dilupakan. Kita sibuk memikirkan dan
menghitung kelebihan orang lain. Kita merasa menjadi orang yang tidak beruntung. Sering kali kita
menghitung kekurangan dan ketidakberuntungan kita dibandingkan dengan orang lain. Padahal
setiap insan memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu manusia pun yang sama
karakternya, walau pun mereka kembar identik. Oleh karena itu, masing-masing kita pada dasarnya
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, tinggal bagaimana kita menggalinya dan
mengasahnya.

Seorangْmotivatorْberkata,ْ“Salahْsatuْtragediْbesar di dalam hidup seseorang adalah ketika dia


tidakْmauْmemaksimalkanْpotensiْyangْadaْdiْdalamْdirinya.”ْMengapaْdemikian?ْSebab,ْituْ
artinya orang tersebut tidak bisa memanfaatkan sesuatu yang sudah ada di depan mata. Dia
dianggap bukan saja bersalah kepada dirinya sendiri, tetapi juga kepada Tuhan yang telah
memberikanْpotensiْdiْdalamْdirinya.ْOrangْtersebutْakanْmenjadiْorangْyangْ“alaْkadarnya”.ْ
Janganْkeliru,ْiniْbukanْmasalahْ“tidakْbisaْmengucapْsyukur”,ْtetapiْiniْmasalahْ“tidakْmauْ
menjadi sepertiْyangْseharusnyaْiaْbisaْjadi”.ْLambatْlaunْorangْyangْdemikianْbisaْ“menyerahْ
padaْkeadaanْ“atau”ْmenyerahْkepadaْnasib”.
َ َ ُّ َ َ َ َ ْ ّ َ َ َ ُ َ ََ ّ َ َ ّ َ
‫ال َوِإ ْذ‬
َْ ‫ك ق‬ْ ‫ن ِللمَل ِئك ِْة رب‬ ْ ِ ِ ْ‫اء َوَْيس ِفكْ ِف َيها يف ِسدْ َمنْ ِف َيها أتج َعلْ قالوا ْۖخ ِليفةْ اْلرض‬
ْ ِ ‫ف َج ِاعلْ ِإ‬ َْ ‫ك ن َس ّبحْ َونحنْ الد َم‬
ْ ‫َونقدسْ ِب َحم ِد‬
َ َ َ َ ّ َ َ َ َ َ َ َ
ْ ‫ال ْۖل‬
‫ك‬ ْ ‫نق‬ ْ ِ ‫ل ما أعلمْ ِإ‬
ْ ‫ون‬ْ ‫تعلم‬

“IngatlahْketikaْTuhanmuْberfirmanْkepadaْmalaikat:ْ'SesungguhnyaْAkuْhendakْmenjadikanْ
seorang khalifah di muka bumi. 'Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?' Tuhan berfirman:
'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamuْketahui.” (Q.S. Al-Baqarah, 2: 30)

- Allah SWT memberitahukan kepada malaikat tentang rencananya akan menciptakan Adam
(manusia) yang kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi.

- Para malaikat belum mengetahui secara pasti, apa yang akan diperbuat manusia setelah rencana
Allah SWT terwujud. Para malaikat merasa khawatir, bahwa umat manusia (keturunan Adam)
nantinya akan berbuat kerusakan di muka bumi dan berbunuh-bunuhan antarsesamanya. Padahal
mereka (para malaikat) merupakan makhluk yang senantiasa bertasbih, menyucikan Allah, mentaati
perintah-Nya dan tidak mendurhakai-Nya. Karena itu, mereka mengajukan pertanyaan kepada Allah
SWT sebagaimana tercantum dalam ayat tersebut.

- Ketidaktahuan para malaikat dan kekhawatiran para malaikat menjadi hilang setelah mendapat
penjelasan dari Allah, bahwa Allah lebih mengetahui dari apa yang telah diketahui para malaikat.

Umat manusia akan dapat melaksanakan tugas yang luhur tersebut, apabila semasa hidup di dunia
meningkatkan kemampuan jasmani dan rohaninya (akal, nafsu, dan kalbu) ke arah yang lebih maju
dalam bidang-bidang positif, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain
itu, umat manusia harus selalu ingat kepada Allah SWT (zikrullah), melaksanakan semua perintah-
Nya, dan menjauhi larangan-Nya (bertakwa).

ayat ini menjelaskan bahwa tujuan kita didunia ini untuk mengasah potensi untuk ke arah yg lebih
positif, khusus dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain mereka diajarkan agar tidak
takut menunjukkan potensi mereka. Semuanya sama mempunyai kelebihan dan kelemahan masing2
jadi tinggal individunya lagi yang harus bergerak untuk mencapai potensi tersebut.

Karena tujuan kita hidup didunia adalah menjadi seorang khalifaf dibumi. Kalau potensi nya saja
tidak ditingkatkan bagaimana mau berkembang dan itu akan kontradiksi dengan hakikat hidup
didunia.

Anda mungkin juga menyukai