Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PEMERIKSAAN PSIKOLOGI

Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)

Dosen
Sitti Anggraini, S.Psi., Psikolog

Di Susun Oleh:
Maria Fabiana Asi
NIM. 051170004

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan karuniaNya kepada saya, Sehingga penysusunan laporan tes Wechsler Adult
Intelligence Scale ( WAIS ) dapat selesai dengan lancar. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui
kecerdasan individu dan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah tes intelegensi.

Dengan selesainya laporan praktikum intelgensi ini, maka tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu saya. dan terima kasih juga untuk para
pihak yang sudah terlibat langsung. khususnya saya ucapkan terimakasih kepada, Ibu Sitti
Anggraini, S.psi., Psikolog.

Maumere, 28 Agustus 2020

Penulis

Maria Fabiana Asi

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
BAB II IDENTITAS................................................................................................ 3
BAB III ALAT TES YANG DIGUNAKAN........................................................... 3
BAB IV TUJUAN TES............................................................................................ 3
BAB V PSIKOGRAM HASIL TES........................................................................ 4
BAB VI HASIL OBSERVASI SELAMA PENGETESAN.................................... 4
BAB VII KLASIFIKASI......................................................................................... 5
BAB VIII INTERPRETASI.................................................................................... 7
BAB IX KESIMPULAN......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA/............................................................................................. 9
LAMPIRAN............................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah
Skala Binet-Simon lahir pada tahun 1905, dengan nama WBS (The
Wechsler-Belleveu Scale), yang memuat enam sub-tes skala verbal dan lima
subtes skala performance (Fudiyartanta, 2004). Sasaran yang menjadi subjek
tes WBS (The Wechsler-Belleveu Scale) ini merata, mulai dari rentang usia
10 tahun sampai 60 tahun dengan standar norma usia 7.5tahun (Fudiyartanta,
2004).
Enam belas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1955 David Wechsler
merevisi dan merubah namaWBS (TheWechsler-Belleveu Scale) menjadi
WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) karena adanya berbagai kritikan.
Perubahan tersebut juga diikuti oleh adanya perbaikan yang berkenaan dengan
ukuran dan representatif sampel normatif dan reliabilitas sub-tes. Kemudian
adanya perkembangan isi dengan rentang kesulitan yang lebih luas.
Perkembangan utamanya ke bawah agar dapat mencapai level subjek yang
lemah mental. Sedangkan perkembangan isi ke atas, terkait dengan tingkat
kesulitan soal-soalnya yang cenderung diabaikan (Fudiyartanta, 2004).
Sejak kemunculannya, tes WAIS telah menarik perhatian luas dari
berbagai kalangan akademisi dan praktisi, khususnya para pakar di bidang
psikologi, sehingga memicu berbagai penelitian tentang tes WAIS, baik yang
berkenaan dengan isi maupun fungsinya. Berdasarkan hasil dari
penelitianpenelitian para ahli tersebut, telah memberikan kritik dan masukan
terhadap perkembangan tes WAIS.
Di sisi lain, perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan juga
mempengaruhi isi atau materi tes WAIS,sehingga sampai saat ini tes WAIS
telah mengalami perubahan dan perbaikan sebanyak tiga kali. Secara garis
besar perubahan pertama kali dari WBS (TheWechsler-Belleveu Scale)
sampai berubah menjadi WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) menurut
Fudiyartanta (2004) berkaitan dengan pemekaran dan pembaharuan isi, atau
aitem dalam sub-tes, konstruksi, organisasi dan penyekoran atau deviasi IQ.
Perubahan ini berlanjut pada edisi revisi WAIS-R (Wechsler, 1981).
Kemudian perubahan dan perbaikan yang terakhir terjadi penambahan sub-tes
menjadi 13 sub-tes. Edisi yang terakhir ini dikenal dengan nama WAIS-III
(Wechsler, 1997).

1
B. Pengertian Tes WAIS
WAIS merupakan salah satu alat test psikologi inteligensi dan kecerdasan
yang cukup populer digunakan di kalangan psikologi. WAIS, merupakan alat
test inteligensi atau kecerdasan yang ditemukan oleh David Wechsler. WAIS
merupakan alat test inteligensi yang dikembangkan dan diperkenalkan pada
tahun 1981, dengan nama WAIS – R, merupakan modifikasi dan edisi penerus
dari Wechsler – Bellevue Intelligence Scale yang dibuat pada tahun 1939.  
WAIS –R merupakan skala inteligensi yang terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Skala Verbal
Merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kemampuan verbal
individu, pengetahuan umum, dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan fungsi verbal indivdu.

b. Skala Performance
Skala performance lebih mengarah kepada bagaimana individu mampu
untuk menyelesaikan masalah praktis, dan kemampuan performance dari
individu dalam melakukan suatu hal. Kedua bentuk skala tersebut
digabungkan ke dalam satu buah alat test WAIS – R yang terdiri dari 11
buah subtes, yang terdiri dari 6 subtest verbal dan 5 subtest performance.
Berikut ini adalah ke 11 subtest yang ada pada WAIS – R.

BAB II
IDENTITAS
2
Nama Lengkap : Maria Matilda Ngura Beda
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tangal Lahir : Detuelu, 15 Desember 2020
Usia : 16 Tahun
Pndidikn : SMA
Alamat : Litbang
Anak Ke :4
Tanggal Tes : 27 Agustus 2020
Tester : Maria Fabiana Asi

BAB III
ALAT TES YANG DIGUNAKAN
Wechsler Adult Intelligence Schale ( WAIS ) : 90 menit

BAB IV
TUJUAN TES
Untuk mengetahui kapasitas intelektual subjek dan kemungkinan-kemungkinan
munculnya indikasi yang tampak dalam diri subjek.

BAB V
PSIKOGRAM HASIL TES

3
Tes Verbal Angka Angka Tes Angka Angka
Kasar Skala
Kasar Skala Performance
1.Informasi 12 8 1. Simbol Angka 68 13

2.Pengertian 11 6 2. Melengkpi Gambar 20 6

3.Hitungan 6 6 3. Rancangan Balok 20 6


4.persamaan 9 8 4. Mengatur gambar 14 6
5.Rentangan angka 12 11 5. Merakit obyek 34 11
6.perbendaharaan kata 37 9
Total 87 48 56 42
Angka Skala Verbal : 48 IQ 94

Angka Skala Performance : 42 IQ 91

Angka Skala Lengkap : 90 IQ 90

Kategori/Kriteria : 90 Low Average

BAB VI
HASIL OBSERVASI SELAMA PENGETESAN

1. Ciri-ciri subyek : subyek berbdana langsing, kulit coklat, bertambut ombak,


memakai celana jeans hitam dan baju kameja berwarna merah.
2. Keadaan subyek : saat mengikuti tes subyek sering menyakan kembali sola
yang dibajakan oleh tester, dalam menjawab pertanyaan subyek kelihatan
tidak yakin dengan apa yang di jawabnya.
3. Subyek selalu ketawa ketika mendengar soal yang dibaca.

BAB VII
KLASIFIKASI

IQ 90 = Low Average

4
Klasifikasi :

FULL IQ

IQ KRITERIA KETERANGAN
› 128 Very Superior
120 – 127 Superior
111 – 119 Above Average
91 – 110 Average
80 – 90 Low Average 90*
66 – 79 Boder Line
‹ 65 Retardasi Mental

Hasil yang tercatat pada klasifikasi di atas, subyek memiliki kapasitas intelektual (IQ) =
90* hal ini menyatakan bahwa subyek berada pada taraf Low Average.

Skala Verbal

Skala Kriteria Keterangan


90 – 112 Tinggi Sekali
68 – 89 Tinggi
46 – 67 Sedang 48*
24 – 45 Rendah
1 – 23 Rendah Sekali

Skala Performance

Skala Kriteria Keterangan


72 – 90 Tinggi Sekali
54 – 71 Tinggi
36 – 53 Sedang 42*
18 – 35 Rendah
1 – 17 Rendah Sekali

5
BAB VIII
INTERPRETASI

1. Informasi
Subtest pertama ini berisi 24 buah pertanyaan, dimana masing – masing
pertanyaan mencakup informasi – informasi pegnetahuan umum, seperti nama
pahlawan, ibukota Negara, dan pertanyaan – pertanyaan lain yang sifatnya umum
dan juga universal. Subtest ini nantinya akan mengukur seberapa jauh
pengetahuan umum yang dimiliki oleh individu secara general.
2. Pengertian
Subtest kedua ini berisi 14 buah pertanyaan, dimana masing pertanyaan berisi
tentang situasi dan kondisi kehidupan sehari – hari, serta masalah – masalah
umum yang biasa dihadapi. Subtest ini menuntut kemampuan individu dalam
6
bernalar, dan menggunakan logika berpikir, serta kemampuan memecahkan
masalah yang baik, serta bagaimana individu mampu untuk menerapkan
pengetahuan umum yang dimilikinya dalam kehidupan sehari – hari.
3. Hitungan
Sesuai dengan namanya, subtest ini merupakan subtest yagn berhubungan dengan
kemampuan untuk melakukan operasi matematika dan berhitung. Terdapat 14
buah pertanyaan atau soal hitungan yang harus dijawab secara lisan oleh individu,
tanpa menggunakan alat bantu hitung apapun. Individu dituntut untuk mampu
berkonsentrasi terhadap soal, dan mampu mengolah pertanyaan sehingga
mendapatkan jawaban yang tepat.
4. Persamaan
Pada subtest ini, individu diminta untuk memberikan persamaan yang ada
diantara dua buah benda. Misalnya persamaan antara Jeruk dan juga Pisang.
Terdapat 13 pasang kata, yang harus dicari persamaannya. Kemampuan bernalar
dan juga pengetahuan umum juga dibutuhkan oleh individu dalam subtest ini.
5. Rentang angka
Terdapat dua bagian dari subtest rentang angka ini, yaitu rentang ke depan, dan
juga rentang ke belakang. Nantinya, individu akan diminta untuk mengulangi
serangkaian angka yang disebutkan oleh tester dengan tepat. Kemampuan dalam
berkonsentrasi penuh mutlak dimiliki dalam menjalankan subtest ini.
6. Perbendaharaan kata
Subtest ini memiliki 40 buah kata, dimana individu harus memberikan pengertian
dari masing – masing kata yang diberikan oleh tester. Pertanyaan dimulai dari
kalimat “Apa yang dimaksud dengan………” Jawaban dari individu tergantung
dari pemahaman diri mereka sendiri, sehingga jawaban yang muncul bisa
bervariasi antar individu. Kemampuan dalam memahami fungsi suatu benda, serta
pegnetahuan juga dibutuhkan dalam subtest ini.
7. Symbol angka
Pada subtest ini, individu akan dihadapkan pada 10 buah pola, dan juga angka 1
sampai 10. Masing – masing angka merepresentasikan pola tertentu. tugas dari
individu adalah mengisi kotak kosong di atas angka – angka yang tersedia, sesuai
dengan symbol – symbol yang direpresentasikan. Merupakan bentuk battery test,
karena individu diberikan waktu 90 detik untuk menyelesaikan semampunya.
8. Melengkapi gambar
Subtest ini menghadirkan 21 buah gambar, dimana masing – masing gambar
terdapat satu bagian penting yang hilang, Tugas peserta atau individu adalah
mencari dan menemukan bagian penting apa yang hilang dari gambar tersebut.
Pengalaman dan juga pengetahuan umum dibutuhkan untuk menyelesaikan
subtest ini dengan lancar.
9. Rancangan balok
Pada subtest ini, tester akan menggunakan 9 buah balok, dimana masing – masing
balok memiliki pola berwarna merah, putih, setengah merah, dan setengah putih.
7
Tugas dari individu atau peserta adalah menyusun balok – balok tersebut, dengan
pola atau warna yang sesuai dengan contoh yang diberikan. Terdapat 10 buah
kartu yang berisi pola – pola yang harus diikuti oleh individu atau peserta.
10. Mengatur gambar
Subtest ini merupakan salah satu subtest dimana peserta dapat berekspresi dan
menunjukkan kemampuan pemecahan masalah dan juga kemampuan analisis
mereka. terdapat 8 buah soal, dimana masing – masing soal terdiri dari gambar –
gambar yang tersusun secara acak. Tugas dari peserta adalah menyusun gambar –
gambar tersebut hingga menjadi satu kejadian yang tersusun secara sistematis atau
berurutan.
11. Merakit obyek
Merupakan subtest terakhir, yagn berbentuk potongan – potongan puzzle atau
bentuk. Tugas peserta adalah menggabungkan potongan – potongan tersebut,
sehingga menjadi satu bentuk objek yang real dan nyata. Terdapat 4 soal / 4 objek
yang harus disusun oleh peserta pada subtest ini.

BAB IX
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan tes WAIS diperoleh IQ subjek M = 90, berada pada taraf average. IQ
verbalnya = 48, llebihevcktinggi dari IQ performance = 42. Dari IQ yang di
peroleh 7gb 7hVartinya bahwa subjek lebih mampu dalam menyelesaikan
pertanyaan tentang perpendaharaan kata dan symbol angka. Namun subjek kurang
mampu dalam menyelesiakan pertanyan mengenai hitungan dan melengkapi
gambar. Subjek kurang mampu menjawab pertanyaaan tentang hitungan dan
symbol angka karena subjek tidak konsentrasi dalam mendegarkan pertantaan dari
tester.
B. SARAN
subjek kurang mampu dalam menjawab sub tes tentang hitungan dan
melengkapi gambar, karena subjek tidak konsentrasi dalam mendengarkan soal
8
yang dibacakan oleh tester. Dalam hal ini tester harus mampu untuk menjelaskan
tentang hitungan dan symbol angka kepada subjek

LAMPRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai