Anda di halaman 1dari 41

DOKUMEN I

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN


SEKOLAH DASAR KATOLIK TUABAO
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DESA : TUABAO
KECAMATAN : WAIBLAMA
KABUPATEN : SIKKA
PROVINSI : NTT

I
LEMBAR VERIFIKASI

Kurikulum Mandiri Berubah Sekolah Dasar Katolik Tuabao Tahun Pelajaran 2023/2024 ini
telah di verifikasi kebenarannya oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Sikka

Kepala Bidang Pembina Pengawas Pembina Sekolah Dasar

WILIBRODUS FRANIKO, SH ARNOLDUS BARA, S.Pd


NIP.19711107199903 1 009 NIP.19710205 199304 1 001

II
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
KOORDINATOR WILAYAH BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN WAIBLAMA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIKKA

Setelah memeriksa dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ditetapkan/disahkan


oleh,
Satuan pendidikan : SDK TUABAO
Alamat : Jalan Raya Nangahale-Pruda, Kecamatan Waiblama, Kabupaten
Sikka.

Dengan menggunakan Instrumen validasi/telaah bersama ini :


Nama : Arnoldus Bara, S.Pd
NIP : 19710205 199304 1 001
Jabatan : Pengawas SD Kecamatan Waiblama

Memberi pertimbangan dan atau rekomendasi untuk melaksanakan Kurikulum Sekolah 2013
dan Kurikulum Merdeka di SDK TUABAO tersebut:
 Dapat direkomendasikan tanpa syarat.
 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan.
 Belum dapat direkomendasikan.
Dengan alasan:
 Semua unsur Kurikulum Sekolah 2013 dan Kurikulum Merdeka terpenuh
dengan lengkap
 Unsur Kurikulum Sekolah 2013 dan Kurikulum Merdeka terpenuh tapi
kurang lengkap
 Unsur Kurikulum Sekolah 2013 dan Kurikulum Merdeka tidak lengkap
Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan dan atau rekomendasi
ditetapkannya Kurikulum Sekolah 2013 dan Kurikulum Merdeka SDK TUABAO

Tuabao, 22 Agustus 2023


Pengawas SD Kecamatan Waiblama

Arnoldus Bara, S.Pd

III
19710205 199304 1 001
YAYASAN PERSEKOLAHAN UMAT KATOLIK (SANPUKAT)
KABUPATEN SIKKA
KECAMATAN WAIBLAMA
SEKOLAH DASAR KATOLIK TUABAO
Alamat: Desa Tuabao, Kecamatan Waiblama

LEMBAR PENETAPAN/PENGESAHAN

Berdasar hasil rapat dan musyawarah bersama tim pengembang kurikulum tanggal 22
Agustus 2023 di SDK TUABAO, Kecamatan Waiblama, serta memperhatikan ulasan dan
saran dari pengurus sesuai dengan tugasnya, maka dengan ini Kurikulum Sekolah 2013 dan
Kurikulum Merdeka, SDK Tuabao disahkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran
2023/2024

Disahkan di : Tuabao
Pada Tanggal : 22 Agustus 2023

Komite Sekolah Kepala SDK TUABAO

IGNASIUS ISAK KRISTINA ALBERTINA, S.Pd.


NIP. 19800906 200903 2 006

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Sikka

GERMANUS GOLENG, S.SOS


Pembina Utama Muda IV/c
NIP. 19720107 199903 1 005

IV
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Katolik Tuabao
dengan baik.
Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 serta Permendiknas Nomor
22, 23 dan 24 Tahun 2005 antara lain memberi kewenangan kepada Kepala Sekolah, Dewan
Guru dan Komite Sekolah untuk menyusun kurikulum yang berorientasi kepada kopentensi
siswa dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju terciptanya manusia
Indonesia yang berkualitas dan berwawasan, maka disusunlah Dokumen Kurikulum Sekolah
Dasar Katolik Tuabao yang akan menjadi pedoman penyelenggaraan sekolah.
Kami meenyadari bahwa dalam proses penyusunan dokumen kurikulum ini masih
kurang sempurnah. Oleh karena itu, usul, saran, dan kritikan sangat kami perlukan demi
penyempurnaan dokumen kurikulum ini. Kami berharap dokumen kurikulum ini minimal
dapat menjadi pedoman dalam pengelolaan sekolah untuk satu tahun yang akan datang.

Tim penyusun kurikulum SDK


Tuabao

V
DAFTAR ISI

Halaman judul..........................................................................................i
Lembar Verifikasi.....................................................................................ii
Rekomendasi..............................................................................................iii
Lembar Penetapan/Pengesahan...............................................................iv
Kata Pengantar.........................................................................................v
Daftar Isi..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Dasar Hukum Kurikulum......................................................................2
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum........................................................3
D. Acuan Konseptual Kurikulum...............................................................3
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum........................................................4
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI SEKOLAH.........8
A. Tujuan Pendidikan................................................................................8
B. Visi........................................................................................................8
C. Misi.......................................................................................................8
D. Tujuan....................................................................................................8
E. Progaram Prioritas (Jangka Pendek)......................................................9
F. Program Jangka Menengah....................................................................9
G. Program Jangka Panjang.....................................................................10
BAB III STRUKTUR KURIKULUM DAN PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN.................................................................................11
A. Intrakurikuler.......................................................................................12
1. Kurikulum 2013 / Kondisi Khusus...............................................12
2. Kurikulum Merdeka.....................................................................12
B. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila..........................................13
C. Ekstrakurikuler....................................................................................14
D. Aktualisasi Budaya Sekolah................................................................17
E. Pengaturan Waktu Belajar...................................................................18
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN..................................20
A. Perencanaan Pembelajaran..................................................................20
B. Pelaksanaan Pembelajaran...................................................................21

VI
C. Asesment Pembelajaran.......................................................................22
D. Pendapingan .......................................................................................27
E. Evaluasi............................................................................................... 27
F. Pengembangan Profesional..................................................................28
BAB V PENUTUP.................................................................................30
Lampiran .............................................................................................31

VII
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum 2006. Kurikulum
2013 merupakan sebuah kurikulum yang berbasis karakter yang mengutamakan
pemahaman, skill, dan pendidikan karakter, sehingga siswa dituntut untuk
memahami materi, aktif dalam berdiskusi dan mempresentasikan serta memiliki
sopan santun dan disiplin yang tinggi. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau
jenjang pendidikan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi
tertentu, dan salah satu strategi pendidikan nasional ini adalah “ pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”

Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 35 mengatur bahwa “


Standar Nasional Pendidikan digunakan juga sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional pendidikan
yang telah disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran


tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para
pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana
yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

1
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan


Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004
dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu.
B. Dasar Hukum Kurikulum
Dasar hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum SDK Tuabao
adalah :
1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP
4. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah Dasar
5. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
6. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
7. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
8. Perrmendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
9. Perrmendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
10. Perrmendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
11. Perrmendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Komptensi Lulusan
12. Perrmendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
13. Perrmendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
14. Perrmendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15. Perrmendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD K13 (diubah dengan
Perrmendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan KI dan KD K13)
16. Lampiran Keputusan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan No.
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompentensi Dasar Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus.
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2021 tentang
peniadaan ujian nasional dan ujian kesetaraan serta pelaksanaan ujian sekolah
dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (Covid-19).

2
18. Keputusa Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assesmen Pendidikan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor:
033/H/KR/2022
19. Keputusan BSKAP Nomor: 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi Elemen Profil
Pelajar Pancasila
20. Keputusan bupati Sikka nomor 375/HK/2023 tentang penerapan kurikulum
muatan local, Bahasa dan budaya sikka dan tenun ikat pada satuan pendidikan
jejang sekolah dasar dan sekolah menengah (lampiran-bahasa dan budaya sika
masuk dalam mata pelajaran serta tenun ikat masuk dalam mata pelajaran yang
terintegrasi pada P5)
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan pengembangan kurikulum SDK Tuabao meliputi :
Kurikulum SDK Tuabao disusun dan dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Sebagai acuan dalam pengelolahan sekolah
2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
3. Menjadikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan atau kebutuhan
setempat
4. Menciptakan suasana pembelajaran disekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan dan bernuansa pola Paikem
Tujuan dan peyusunan kurikulum diatas seiring dengan tujuan belajar yang hendak
dimiliki peserta didik yaitu :
1. Beriman dan bertatakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memahami dan menghayati
3. Mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Hidup bersama dan berguna untuk orang lain
5. Membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
D. Acuan Konseptual Kurikulum
Acuan Konseptual kurikulum SDK Tuabao antara lain :
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu

3
6. Kebutuhan kompetensi masa depan
7. Tuntutan dunia kerja
8. Perkembangan IPTEKS
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
11. Dinamika perkembangan global
12. Karakteristik satuan pendidikan
13. Kesetaraan gender
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 memiliki karaktertistik yang
berbeda dengan pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi
yang diharapkan maka diperoleh prinsip utama pembelajaran yang perlu diterapkan pada
kurikulum SDK Tuabao.
Prinsip pengembangan kurikulum di SDK Tuabao meliputi :
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong
siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha
untuk memberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam
bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu fenomena atau fakta dan siswa merumuskan ketidaktahuannya
dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan
penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati
fenomena atau fakta tertentu. Guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu
pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu
guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran
membuka peluang kepada siswa untuk mencari sumber belajar seperti informasi
dari buku siswa, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah
disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu
siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu
dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka
dalam kelas.

4
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan
sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil
belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam
bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat baik lisan,
tulisan, gerak, ataupun karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam
proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua
materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran
bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya
utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat
diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan
waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang kontraproduktif
terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar
menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah
kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah
siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan,
mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar
menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk
lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus
lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa
melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya
dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan

5
angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku
perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa
keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam
menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik
sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas
siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai
bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan
kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis,
menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak
hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi
dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat
menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah
siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat siswa
tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu
pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan
memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya
memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar
siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan
sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang
belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena
itu pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.

6
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya
guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki
kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting
mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan
dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya
menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi
siswa akan jomplang daripada siswa yang memeroleh pelajaran
menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita-cita,
latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara
belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu
pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan
indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman.Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa
tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolabarasi kelompoknya.

7
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 2 adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman, sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Merujuk kepada hal di atas, maka tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi
“Mewujudkan peserta didik yang beriman, mandiri, gotong royong, terampil, berprestasi
dan berkarakter.
C. Misi
Berdasarkan visi tersebut, SDK Tuabao mempunyai misi untuk :
1. Menyiapkan peserta didik yang beriman.
2. Menyiapkan peserta didik yang unggul dalam bidang akademik dan non
akademik.
3. Menyiapkan peserta didik dengan sumberdaya yang gotong royong.
4. Membentuk peserta didik yang memiliki sumber daya manusia yang terampil.
5. Membentuk peserta didik yang memiliki sumber daya manusia yang berkarakter.

8
D. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi di atas, tujuan SDK Tuabao adalah:
1. Terciptanya peserta didik yang beriman, mermoral dan bertagwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Terbinanya peserta dididk yang memiliki budi pekerti yang baik, jujur, mandiri,
dan kerja keras.
3. Peserta didik bersama bergandengtangan berpartisipasi dalam berbagai
kompetensi akademik dan non akademik.
4. Terbentuknya peserta didik yang memiliki life skil dibidang IT sebagai bekal
untuk hidup di masyarakat.
5. Terciptanya peserta didik yang disiplin, kreatif, demokrasi dan berkarakter.

Analisis karakteristiksatuan pendidikan dan analisis kebutuhan digunakan sebagai


arah perumusan visi, misi dan tujuan SDK Tuabao tidak hanya itu saja, perumusan itu
juga berangkat dari profil pelajar pancasila.
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan yang terhitung dalam Undang-Undang Nomor: 20
Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasiona pada ayaat 1 dan 2 adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasionak Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman, sedangkan
pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Merujuk kepada hal diatas, maka tujuan pendidikan dasar adalah
meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, berakhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
E. Progaram Prioritas (Jangka Pendek)
Untuk mempercepat pemenuhan visi, misi, dan tujuan sekolah. SDK Tuabao
memiliki beberapa program prioritas (jangka pendek) untuk tahun pelajaran 2023-2024
sebagai berikut:

9
a. Melaksanakan doa pagi secara bersama-sama sebelum KBM dimulai satu bulan
sekali pada jumad pertama dalam bulan.
b. Melaksanakan doa sebelum memulai KBM di kelas masing-masing (wajib
setiap hari)
c. Menggunakan perangkat IT dalam pembelajaran di kelas khususnya pada kelas
4, 5 dan 6.
d. Terlaksananya proyek penguat profil pelajar pancasila sesuai yang
direncanakan
e. Terlaksananya pembelajaran yang pertisipatif, aktif, inofatif, kreatif, afektif dan
menyenangkan.
f. Membuat program budaya sekolah yang bercirikan
Senin : Nasionalis
Selasa : Literasi
Rabu : Literasi
Kamis : Literasi dan Busana Daerah
Jumad : Sehat Jiwa dan Raga
Sabtu : Numerasi dan Bersih
g. Pengaturan karakter
F. Program Jangka Menengah
a. Mengadakan lomba kuis kitab suci dan membaca kitab suci antar kelas
b. Melaksanakan misa pada awal tahun pelajaran
c. Melaksanakan tangguangan liturgi di gereja stasi
d. Mengadakan pagelaran budaya menyongsong hari pendidikan nasional
e. Mengadakan pelatihan digitalisasi IT bagi para guru dan peserta didik secara
berkal
f. Mengadakan pelatihan tetang penguasaan model, metode dan strategi
pembelajaran yang kontekstual bagi para guru dengan mengundang tenaga-
tenaga yang berkompeten di bidangnya.
g. Mengembangkan proyek penguatan profil belajar pancasila sesuai dengan
potensi atau masalah dan isu yang hangat diperbincangkan secara mandiri
termasuk perkembangan modul dan lembar kerja yang dapat dimanfaatkan
oleh peserta didik.
h. Menjalin program kemitraan dengan berbagai lembaga dan stakeholder lainnya
secara konsisten, aktif, berkesinambungan dan berdampak.
i. Terselenggaranya kegiatan pagelaran budaya antar sekolah dalam gugus

10
j. Terselenggaranya kegiatan menanam pohon dihalaman sekolah, rumah dan
kebun masing-masing
G. Program Jangka Panjang
a. Mengadakan lomba kuis kitab suci dan membaca kitab suci antar sekolah
b. Terlibat dalam pagelaran budaya yang diprakarsai oleh pihak kabupaten
c. Mengambil bagian dalam hajatan perlombaan olimpiade sains regional dan
nasional
d. Mengmbil bagian dalam hajatan pertandingan bola kaki, food sall dan bola
Volley
e. Semua tenaga pendidik dan kependidikan menguasai secara mahir dalam
mengoperasikan perangkat IT.
f. Tersedianya saran dan prasarana sekolah yang cukup dan memadai demi
mengkomodir segala kebuutuhan peserta didik (laboratorium, perpustakaan,
sarana olahragan dan saran belajar lainnya)
g. Tersedianya pembina ekstrakurikuler yang sesuai dangan ratio peserta didik
h. Melaksanakan kegiatan sadar menanam pohon pada hutan lindung dan daerah
aliran sungai atau mata air bersama kelompok karang taruna desa.
i. Sekolah dapat mencapai standar komperensi kelulusan sebagaimana
diamanatkan oleh profil pelajar pancasila secara utuh.

11
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM DAN PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler
1. Kurikulum 2013 / Kondisi Khusus
Kelas 3 dan 6 pada tahun pelajaran 2023-2024 melaksanakan kurikulum
2013 darurat. Struktur kurikulum darurat merupakan pengorganisasian kompetensi
inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran
pada setiap sekolah dasar. Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan
alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk sekolah dasar sebagaimana table berikut:
Tabel 3.1: Struktur Kurikulum Darurat
Keterangan :
Alokasi Waktu per minggu
Kelas
Mata Pelajaran
1 2 3 4 5 6
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 5
3. Bahasa Indonesia 10 7
4. Matematika 8 8
5. Ilmu Pengetahuan Alam - 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - 3
Kelompok B
8. Seni Budaya dan Prakarya 4 4
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4
Muatan Lokal
10. Bahasa Inggris - 2
11. Budaya Daerah dan Tenun Ikat 2 -
Jumlah Alokasi Waktu 38 40

1) Kelompok mata pelajaran A adalah kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, pengetahuan,dan keterampilan peserta didik sebagai dasar
penguatan kemampuan daalam kehidupan masyarkat, berbangsa dan bernegara.
2) Kelompok mata pelajaran B adalah kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muata/konten/dan kearifan lokal yang bertujuan untuk mengembangkan

12
kompetensi sikap,pengetahuan,keterampilan peserta didik terkait lingkungan
sosial,budaya dan seni.
3) Kelompok mata pelajaran muatan lokal adalah kelompok mata pelajatan muatan
yang dikembangkan oleh sekolah
Alokasi waktu setiap 1 Jam Pelajaran adalah 35 menit,dengan waktu istirahat
selama 15 menit. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan tematik
terpadu, khususnya untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan SBdP.
Sedangkan PABP, Matematiaka, PJOK, dan muatan lokal disampaikan dengan
pendekatan mata pelajaran.
2. Kurikulum Merdeka
Pada tahun pelajaran 2023/2024, untuk kelas 1, 2 dan 4, 5 melaksanakan
kurikulum merdeka secara utuh, baik penggunaan capaian pembelajaran, proyek
penguatan profil pelajar Pancasila, dan menggunakan prinsip pembelajaran dan
penilaian kurikulum merdeka.
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
 Fase A untuk kelas I dan kelas II;
 Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
 Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan
pendekatan mata pelajaran atau tematik. SDK Tuabao menggunakan pendekatan
mata pelajaran dalam melaksanakan kurikulum tersebut.
Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Pembelajaran intrakurikuler; dan
b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan 20% (dua
puluh persen) beban belajar per tahun.
Berikut adalah struktur kurikulum merdeka untuk kelas 1:
Tabel 3.2. Struktur Kurikulum Merdeka Kelas 1 dan 2
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Proyek Total JP per
Intrakurikuler Penguatan P3 tahun
Pendidikan agama budi pekerti *) 36 (1) 144
108 (3)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 (1) 180
Bahasa Indinesia 216 (6) 72 (2) 288
Matematika 144 (4) 36 (1) 180
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 36 (1) 144
108 (3)
Kesehatan
Seni dan budaya : seni tari 103 (3) 36 (1) 144
Bahasa Inggris ***) 72 (2) - 72

13
Total *****) 864 (24) 252 (7) 1080
Keterangan :
SDK Tuabao memilih Seni Rupa untuk Kelas 1, 2, dan 4 sedangkan
Kelas 5 Seni Tari sebagai salah satu mata pelajaran Seni dan budaya.
Pemilihan ini didasarkan hasil assessment diagnostic yang dilakukan oleh
sekolah ketika proses seleksi penerimaan peserta didik baru yang
dilaksanakan tanggal 13 Juli 2023.
Data hasil assessment diagnostic disampaikan dalam table berikut:

Tabel 3.3 Asesment Diagnostik Pemilihan Mata Pelajaran Seni Rupa Kelss 1
Jumlah Peserta Didik Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari
13 2 8 1 2

Tabel 3.4 Asesment Diagnostik Pemilihan Mata Pelajaran Seni Rupa Kelss 2
Jumlah Peserta Didik Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari
14 1 10 1 2

Tabel 3.5 Asesment Diagnostik Pemilihan Mata Pelajaran Seni Rupa Kelss 4
Jumlah Peserta Didik Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari
15 1 12 1 1

Tabel 3.6 Asesment Diagnostik Pemilihan Mata Pelajaran Seni Rupa Kelss 5
Jumlah Peserta Didik Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari
13 2 8 1 2

Tabel 3.7. Struktur Kurikulum Merdeka Kelas 4


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Proyek Total JP per


Intrakurikuler Penguatan P3 tahun
Pendidikan agama katolik *) 36 (1) 144
108 (3)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 (1) 180
Bahasa Indinesia 216 (6) 36 (1) 252
Matematika 180 (5) 36 (1) 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 180 (5) 36 (1) 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 36 (1) 144
108 (3)
Seni dan Budaya : Seni musik, Seni teater 103 (3) 36 (1) 144
Bahasa Inggris 72 (2) - 72
Total 1080 (31) 234 (7) 1314

14
Keterangan :
SDN Tuabao memilih seni sebagai salah satu mata pelajaran pilihan dari mata
pelajaran seni dan budaya. Pemilihan ini didasarkan hasil assessment diagnostic
yang dilakukan oleh sekolah setelah penilaian akhir semester pada tanggal 18
Juli 2023.
Data hasil assessment diagnostic disampaikan dalam table berikut:
Tabel 3.8. Asesment Diagnostik Pemilihan Mata Pelajaran Seni Kelas 4
Jumlah Peserta Didik Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari
13 2 3 7 1

***) : paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Berdasarkan assessment diagnostic yang dilaksanakan kepada seluruh peserta
didik, didapatkan informasi bahwa tidak ditemukan anak dengan kebutuhan khusus.
Sehinggu kurikulum yang dilaksanakan adalah kurikulum regular. Oleh karena itu,
sekolah tidak menyelenggarakan Pendidikan inklusif, melainkan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi sesuai denga kebutuhan, bakat, dan minat peserta
didik.
B. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Proyek penguaatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan pembelajaran ko-


kurikuler. Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu yang tahun ini di mulai kelas 1, 2, 4 dan 5. Pengalokasian
waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil
Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dan
kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam satu tahun SDK Tuabao menjalankan 2 proyek yang dikembangkan


berdasarkan analisis perencanaan proyek. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh
SDK Tuabao terkait dengan perencanaan proyek diketahui informasi sebagai berikut:

Tabel 3.9. Analisis Perencanaan Proyek 1

Aspek Hasil Analisis


Tahap Kesiapan Sekolah Sekolah berada di tahap kesiapan awal. Sehingga proyek yang
dikembangkan masih bersifat sederhana, dimensi yang diambil hanya 2.
Meskipun demikian sekolah memenfaatkan potensi eksternal (narasumber dan
lingkungan sekitar sekolah)
Potensi, Masalah, Isu Sekolah berada di lingkungan pertanian, Sebagian besar orang tua peserta didik

15
Lokal, dan Kalender bekerja sebagai petani. Lahan yang subur di sekitar sekolah memungkinkan
Perayaan tumbuhan dapat tumbuh dengan subur.

Adalah sekolah adiwiyata turut serta dalam upaya pelestarian dan menjaga
lingkungan. Sekolah memiliki lahan pertanian, green house, kebun TOGA
Tema Kewirausahaan
Judul Proyek Kutanam Sendiri Sayurku
Relevansi proyek dengan Proyek tersebut mendukung potensi yang ada di sekitar sekolah, harapannya
lingkungan sekolah peserta didik dapat beradaptasi dengan potensi yang dimiliki dan harapan
besarnya dapat berinovasi dengan potensi yang dimiliki
Dimensi dan elemen Dimensi : Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan beraklak mulia
yang dikembangkan Elemen : akhlak kepada alam

Dimensi: Gotong royong


Elemen : kolaborasi (kelas 1)
kepedulian (kelas 4)
Alokasi Waktu 126 JP
Tim Guru kelas
Guru PJOK
Guru Bahasa Inggris
Proyek ini akan dilaksanakan di semester 1 tahun pelajaran 2023-2024. Proyek
yang diambil kelas 1 dan 4 sama, yang membedakan adalah rangkaian aktifitas yang
dilakukan dan elemen gotong royong yang berbeda. Kelas 1 elemen dari dimensi gotong
royong yang dikembangkan adalah kolaborasi, dengan maksud peserta didik memiliki
kesadaran dan pembiasaan untuk berkolaborasi. Sedangkan elemen untuk dimensi gotong
royong kelas empat adalah kepedulian. Dengan harapan peserta didik dapat memiliki
kepedulian untuk menjaga lingkungan, peduli atas hasil panen yang dilakukan, dan peduli
untuk mengambil bagian pemanfaatan potensi local.

Tabel 3.10. Analisis Perencanaan Proyek 2

Aspek Hasil Analisis


Tahap Kesiapan Sekolah Sekolah berada di tahap kesiapan awal. Sehingga proyek yang
dikembangkan masih bersifat sederhana, dimensi yang diambil hanya 2.
Meskipun demikian sekolah memenfaatkan potensi eksternal (narasumber dan
lingkungan sekitar sekolah)
Potensi, Masalah, Isu Keluhan dari banyak wali murid adalah putra putrinya terlalu tergantung dengan
Lokal, dan Kalender gawai yang dimiliki. Mereka terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain
Perayaan permainan modern (game online).

Di sisi lain ada banyak permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh
peserta didik. Jika permainan tersebut tidak dilestarikan, maka akan sangat
mungkin dengan bertambahnya zaman, permainan tersebut punah dan tidak
dikenali lagi
Tema Kearifan lokal
Judul Proyek Kujaga permainan tradisionalku
Relevansi proyek dengan Proyek tersebut menjawab keluh kesah orang tua wali murid terkait kebiasaan
lingkungan sekolah putra-putrinya menghabiskan banyak waktu dengan gawai memainkan
permainan game online.
Di sisi lain proyek yang akan dilaksanakan akan menjaga warisan
leluhur tentang permainan tradisional. Dengan menjaga identitas bangsa, kita
akan menjadi bangsa yang besar dan kaya.
Dimensi dan elemen Dimensi : berkebinekaan global

16
yang dikembangkan Elemen : mengenal dan menghargai budaya bangsa

Dimensi : kretaif
Elemen : menghasilkan karya orisinil (kelas 1)
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil (kelas 4)
Alokasi Waktu 126 JP
Tim Guru kelas
Guru PJOK
Guru Bahasa Inggris
Proyek ini akan dilaksanakan di semester 2 tahun pelajaran 2023-2024. Tidak
hanya kelas 1, 2 (Fase A) dan kelas 4 (Fase B), Kelas 5 (Fase C). Proyek ini juga akan
dilaksanakan oleh kelas 1,2,4, dan 5 yang sedang melaksanakan kurikulum merdeka
pilihan 1 mandiri belajar. Kelas-kelas tersebut hanya melaksanakan satu proyek untuk satu
tahun sebagai Latihan menyongsong implementasi kurikulum merdeka tahun yang akan
datang.

Sementara itu, kelas 1 dan kelas 4 juga akan melaksanakan proyek yang sama,
hanya saja yang membedakan adalah aktifitas kegiatan dan elemen pada dimensi yang
diambil. Kelas 1 dimensi kreatif lebih focus pada menghasilkan karya orisinil. Sedangkan
kelas 4 lebih focus pada elemen menghasilkan karya dan Tindakan yang orisinil.
Maksudnya adalah, peserta didik dapat menunjukkan kecintaan dalam menjaga dan
melestarikan permainan tradisional.
C. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler SDK Tuabao dilaksanakan berdasarkan hasil assessment


diagnostic yang telah dilakukan bertahap setiap tahun. Informasi yang didapatkan sebagai
dasar pembuatan program ekstrakurikuer. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik.

Beberapa ekstrakurikuler SDK Tuabao dapat dikelompokkan ke dalam table


berikut:

Tabel 3.11. Ekstrakurikuler SDK Tuabao

No Jenis Tujuan dan Integrasi Profil Pelajar Pancasila


Ekstrakurikuler
A Kepanduan Pramuka.
Membekali peserta didik untuk memiliki karakter pandu yang tercermin dalam
dasa darma pramuka.
B Olahraga Volley
Membekali peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi bermain bola
volley, menanamkan sikap kolaborasi, gotong royong, dan bernalar kritis dalam
menentukan strategi permainan

17
Peserta didik dapat mengikuti beberpa ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan
minatnya. Hanya saja ada batas maksimal yaitu dua ekstrakurikuler yang diikuti untuk
memberikan kesempatan peserta didik yang lain mengikuti ekstrakurikuler. Akan tetapi
menjadi program jangka menengah untuk menyediakan Pembina ekstrakurikuler yang
sesuai dengan rasio peserta didik agar semua peserta didik mendapatkan wadah untuk
menyalurkan bakat, minat, dan potensinya.
D. Aktualisasi Budaya Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari


sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi
Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian,
mingguan, bulanan dan tahunan, dan teknik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan
spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing
peserta didik bersikap dan berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai karakter baik,
sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.

Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SDK Tuabao

a. Kegiatan Harian
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam 5S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
3) Doa pagi dan Angelus (12.00)
4) Gerakan literasi sekolah
Tabel 3.12. Budaya Harian Sekolah

Hari Nama Kegiatan Penanggung


jawab
Senin Nasionalis
Senin
Peserta didik setelah melaksanakan upacara, menyanyikan lau-lagu nasional. Tidak
sekedar menynyikan, tapi juga mengetahui nada, tempo, dan makna lagu
Selasa Literasi
Selasa Masing-masing
Peserta didik secara mandiri membaca buku di dalam kelas selama 10 guru
menit.
Rabu Numerasi
Rabu Masing-masing
Peserta didik secara mandiri melaksanakan kegiatan menghitung sesuai guru
dengan tingkat kelasnya.
Budaya
Kamis Semua guru
seluruh warga sekolah mengenakan budaya daerah dan wajib berbahasa
daerah (pakaian adat).
Bersih
Jumad
Sebagai bentuk upaya menjaga dan melsetarikan lingkungan, peserta
didik melaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
Sehat Jiwa Raga
Sabtu
selurih warga sekolah melaksanakan senam sehat. Tidak hanya senam,
sesekali waktu peserta didik dibekali dengan motifasi untuk kesehatan
mental

18
b. Kegiatan Mingguan
1) Upacara bendera
2) Ekstrakurikuler wajib (pramuka)
3) Ekstrakurikuler pilihan
4) Kegiatan harian 15 menit sebelum pembelajaran
c. Kegiatan Bulanan
1) Kegiatan membaca kitab suci dan doa Rosario dan menanggung liturgi
2) Kegiatan menanam sayur
3) Kegiatan permainan tradisional
d. Kegiatan Tahunan
1) Bakti sosial di gereja
2) Pesta literasi
3) Pagelaran Budaya
4) Peringatan hari besar nasional
5) Peringatan hari besar agama katolik
E. Pengaturan Waktu Belajar

Secara umum SDK Tuabao menetapkan jadwal pelajaran dengan system regular, di
mana jadwal pelajaran ditata sesuai dengan harinya. Berikut adalah total waktu belajar dan
jadwal pelajaran SDK Tuabao

Tabel 3.13. Total Waktu Belajar

No Muatan Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu


1 2 3 4 5 6
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 4 4 3 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / 4 5 6 4 5 5
Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia 6 9 10 6 7 7
4 Matematika 4 6 6 5 8 8
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - - 3 3
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - - 5 - -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - - 3 3
7 Seni Budaya dan Prakarya / Seni Rupa 3 4 4 3 4 4
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3 4 4 3 4 4
9 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
10 Proyek Penguatan Profil Belajar Pancasila 7 - - 7 - -
Total tanpa P5 25 34 36 31 40 40
Total 32 34 36 38 40 40

19
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 dilakukan dengan menganalisis
kompetensi dasar (KD) masing-masing aspek pengetahuan dan ketrampilan pada tiap-
tiap mata pelajaran. Selanjutnya guru mengembangkan dengan menggunakan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) satu lembar sesuai dengan surat edaran Menteri nomor
14 tahun 2019. Dimana RPP yang dikembangkan terdiri dari tiga komponen yaitu tujuan
pembelajaran, Langkah-langkah pembelajaran, dan assessment. Selanjutnya dokumen
RPP dapat dilihat dalam dokumen 3 KOSP.
Perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka dimulai dengan menjabarkan
Capaian Pembelajaran (CP) menjadi Tujuan Pembelajaran (TP). CP dianalisis
kompetensi dan kontennya untuk menentukan tujuan pembelajaran. Untuk memudahkan
penjabaran CP menjadi tujuan pembelajaran, sekolah melaksanakan diskusi terbimbing
selama tiga hari. Hari pertama dilakukan pemahaman materi penjabaran Capaian
pembelajaran oleh Adin Nur Ariantok, M.Pd dan juga di PMM. hari kedua dilaksanakan
penyusunan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Hari ketiga dilaksanakan
review hasil pengembangan ATP. CP dikembangkan per fase. Fase A untuk kelas 1 dan
kelas 2, fase B untuk kelas 4, dan Face C untuk Kelas 5. Sekolah di tahun 2023/2024
mengembangkan ketiga fase tersebut. Sementara di fase B Kelas 3 dan di Fase C kelas
VI akan dikembangkan pada tahun pelajaran 2024-2025. Dokumen hasil pengembangan
ATP terlampir dalam dokumen 2 KOSP.

Gambar : Alur Perencanaan Pembelajaran

Dokumen ATP memiliki fungsi seperti silabus, dimana komponennya terdiri dari
Capaian Pembelajaran mata pelajaran, Capaian Pembelajaran Elemen, Tujuan
Pembelajaran, Lingkup Materi, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas, dan Indikator
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP). Dokumen sederhana tetapi memenuhi unsur
keterbacaan dan dapat dipertanggungjawabkan.

20
Selanjutnya disusun rencana pembelajaran maupun modul ajar. SDK Tuabao
menggunakan kedua dokumen tersebut. RPP yang digunakan menggunakan bentuk
campuran antara kolom dan diskripsi dengan 3 komponen sebagaimana SE Menteri
nomor 14 tahun 2019. Sementara sekolah juga mengembangkan modul ajar untuk
beberapa materi. (contoh modul ajar terlampir). Untuk menjaga kualitas perencanaan
pembelajaran yang telah disusun,SDK Tuabao mengadakan kegiatan review RPP yang
dilaksanakan dalam KKG mini sekolah setiap satu bulan sekali.

B. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran, SDK Tuabao memiliki beberapa strategi yang
diterapkan oleh sekolah maupun guru. Strategi yang dilakukan berdasarkan prinsip
pembelajaran paradigma baru antara lain:
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
dan komunitas sebagai mitra;
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Adapun strategi pembelajaran yang diterapkan oleh SDK Tuabao adalah sebagai
berikut:
a. Koordinasi Persiapan Pembelajaran
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang
mata pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam
bentuk Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk
membuat kesepakatan terhadap jalan nya proses pembelajaran, agar berjalan
secara efektif dan sesuai dengan silabus.

21
b. Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya
adalah terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan
memiliki komponen minimal yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru
diperbolehkan untuk menambah variasi agar pembelajaran dapat berjalan lebih
efektif dan menarik selama tetap memperhatikan ketercukupan waktu
pertemuan.

C. Asesment Pembelajaran
SDK Tuabao melaksanakan 3 macam assessment, assessment diagnostic, assessment
formatif, dan asemsent sumatif
1. Asesment diagnostic, formatif, dan sumatif

Gambar Jenis Asesment yang Digunakan

1. Assessment diagnostic
Assessment diagnosticdilaksanakan untuk mengetahui informasi kognitif
dan non kognitif. Guru melaksanakan assessment diagnostic kognitif
secara lisan dan tulis, baik diawal tahun pelajaran maupun akhir pekan
untuk memetakan kemampuan dasar peserta didik dalam memahami
materi. Assessment diagnostic non kognitif digunakan untuk menegatahui
informasi terkait dengan gaya belajar, bakat, minat, seni, karakter peserta
didik. Guru melakukan di awal tahun ajaran baru maupun akhir pekan baik
secara lisan maupun tulis.

22
2. Asesment formatif

Asesment formatif dilaksanakan guru dengan menggunakan berbagai


instrument, baik tes tulis, tes lisan, praktik, proyek, portofolio, penugasan.
Hasil kegiatan tersebut digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Sedangkan oleh peserta didik digunakan sebagai bahan
refleksi.

3. Assessment sumatif
Assessment sumatif dilakukan di akhir tema, bab, unit, lingkup materi.
Instrument yang digunakan adalah tes lisan, tes tulis, praktik dan proyek.
Jenis yang digunakan adalah penilaian harian (PH) dan penilaian akhir
semester (PAS). Nilai tersebut digunakan untuk pelaporan hasil belajar
(raport).

2. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang
dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, pembelajaran ataupun
modul ajar.
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam
memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai
dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan
penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan
angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling
disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik
diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70-85, 85-100, dan
sebagainya). SDK Tuabao mengambil alternatif ketiga membuat KTP dari interval
nilai. Dokuemn KKTP dapat dilihat dalam dokumen 2 KOSP terintegrasi dengan
dokumen ATP.

23
a. Ketuntasan Belajar
Berdasarkan hasil rapat dewan guru SDK Tuabao bersama komite sekolah pada
awal tahun pelajaran 2023/2024, telah menghasilkan kesepakatan melalui aroses
analisis tetang teknis penentuan ketuntasan belajar minimal.
Berikut KKTP yang ditetapkan di SDK Tuabao untuk kelas 3 dan 6 adalah: (K 13 )
1. KD untuk KI 3 pada KI 4 nilai yang diperoleh siswa lebih kecil dari 60,00
dilakukan remidial atau,
2. KD untuk KI 3 pada KI 4 belum tuntus bila rata-rata nilai yang doperoleh
siswa dibawah 60
3. Remidial dilakukan oleh guru kelas dalam bentuk bimbingan secara
kelompok atau perorangan tergantuang tingkat kesulitan siswa.
4. KD pada KI 1 dan pada KI 2 dinyatakan tuntas bila nilainya baik.

1) Kelas I
No Muatan Pelajaran Ketentuan Belajar Minimal
Angk Huruf
a
1 Pendididkan Agama Katolik dan Budi Pekerti 70 Tuju Puluh Lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Enam Puluh Lima
4 Matematika 60 Lima Puluh Delapan
5 Ilmu Pengetahuan Alam -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial -
7 Seni Budaya Dan Prakarya 70 Tujuh Puluh
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh Puluh Satu
9 Muatan Lokal
a. Budaya Daerah dan Tenun Ikat 70 Tujuh Puluh

2) Kelas II
No Muatan Pelajaran Ketentuan Belajar Minimal
Angk Huruf
a
1 Pendididkan Agama Katolik dan Budi Pekerti 70 Tuju Puluh Lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Enam Puluh Lima
4 Matematika 60 Lima Puluh Delapan
5 Ilmu Pengetahuan Alam -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial -
7 Seni Budaya Dan Prakarya 70 Tujuh Puluh
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh Puluh Satu
9 Muatan Lokal
a. Budaya Daerah dan Tenun Ikat 70 Tujuh Puluh

24
3) Kelas III

No Muatan Pelajaran Ketentuan Belajar Minimal


Angk Huruf
a
1 Pendididkan Agama Katolik dan Budi Pekerti 70 Tuju Puluh Lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Enam Puluh Satu
4 Matematika 60 Enam Puluh Satu
5 Ilmu Pengetahuan Alam -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial -
7 Seni Budaya Dan Prakarya 70 Enam Puluh Enam
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh Puluh Dua
9 Muatan Lokal
a. Budaya Daerah dan Tenun Ikat 70 Tujuh Puluh

4) Kelas IV
No Muatan Pelajaran Ketentuan Belajar Minimal
Angk Huruf
a
1 Pendididkan Agama Katolik dan Budi Pekerti 70 Tuju Puluh Dua
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Enam Puluh Lima
4 Matematika 60 Enam Puluh
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 71 Enam Puluh Lima
7 Seni Rupa 70 Tujuh Puluh
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh Puluh Satu
9 Muatan Lokal
a. Budaya Daerah dan Tenun Ikat 70 Tuju Puluh

5) Kelas V
No Muatan Pelajaran Ketentuan Belajar Minimal
Angk Huruf
a
1 Pendididkan Agama Katolik dan Budi Pekerti 70 Tuju Puluh Lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Enam Puluh Tujuh
4 Matematika 60 Enam Puluhm Dua
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 71 Enam Puluh Lima
6 Seni Tari 70 Tujuh Puluh
7 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh Puluh
8 Muatan Lokal
a. Budaya Daerah dan Tenun Ikat 70 Tujuh Puluh

6) Kelas VI

25
No Muatan Pelajaran Ketentuan Belajar Minimal
Angk Huruf
a
1 Pendididkan Agama Katolik dan Budi Pekerti 70 Tuju Puluh Lima
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 Enam Puluh Lima
3 Bahasa Indonesia 70 Enam Puluh Tujuh
4 Matematika 60 Enam Puluhm Dua
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 71 Enam Puluh Lima
6 Seni Budaya Dan Prakarya 70 Tujuh Puluh
7 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh Puluh
8 Muatan Lokal
a. Budaya dDaerah dan Tenun Ikat 70 Tujuh Puluh

Rekapitulasi Penentuan Ketuntasan Belajar SDK Tuabao


Setandar Ketuntasan Belajar Minimal
Muatan Pelajaran (SKBM)
Kelas
I II III IV V VI Sekolah
Agama 75 70 70 70
PPKn 65 71 71 71
B. Indonesia 65 70 70 70
Matematika 58 60 60 60
IPA - - 71 71 60
IPS - - 70 70
SBdP 70 70 70 70
PJOK 71 70 70 70
Mulok
a. Budaya Daerah dan Tenun 70 70 70 70
Ikat

b. Kenaikan Kelas (untuk siswa kelas II, III, V, VI)


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas bagi siswa kelas II, III, V, VI :
 Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran pada 2 semester di kelas yang dikuti, memiliki nilai yang
memenuhi standar KKM untuk siswa kelas II, III, V, VI
 Memiliki nilai baik, untuk aspek kepribadian
 Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 10% dari hari efektif
sekolah
 Bagi siswa kelas I dan IV yang melaksanakan kurikulum meredeka pada
prinsipnya tetap naik kelas, kecuali prosentasi kehadiran dalam satu
tahun pelajaran kurang dari 90%
c. Kriteria Kelulusan (siswa kelas VI)

26
Kelulusan ujian sekolah atau ujian lain yang diselenggarakan oleh satuan
pendididkan dengan memperhatikan komponen nilai sebagai berikut:
 Portofolio (nilai raport dan nilai prestasi)
 Nilai penugasan
 Nilai ujian sekolah dengan tes tertulis
 Ujian praktik/ujian lain yang diselenggarakan satuan pendidikan sesuai
karakteristik mata pelajaran
D. Pendapingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDK Tuabao dilakukan
secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai
rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah
dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri
agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan
pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian
yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan
oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan
atau evaluasi. Proses pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan
melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal dua kali dalam satu
semester oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru Mini SDK Tuabao, yang dilaksanakan sesuai
program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang
berkompetensi.
Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang
narasumber yang berkompeten, instansi terkait dan praktisi pendidikan.

E. Evaluasi
SDK Tuabao melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka pendek
satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan mempertimbangkan

27
perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update perkembangan terkini
dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi
pembelajaran yang dilakukan secara reflektif, yaitu :
a. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran,
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi
ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan
rencana atau RPP pada hari berikutnya.
b. Evaluasi per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah
satu unit pembelajaran atau tema slesai. Hsil ini digunakan untuk merefleksikan
proses belajar, ketercapaian tujuan, dan melakukan perbaikan maupun
menyesuaikan terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar.
Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu
semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil
asesmen peserta didik yang telah di sampaikan;
1. Pada laporan hasil belajar peserta didik
2. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil kelulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah
3. Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDK Tuabao dilaksanakan oleh tim
pengembangan kurikulum sekolah bersama kepala sekolah dan komite sekolah
sert pihak lain yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan yang telah dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran,
hasil supervisi kepala sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru, hasil
kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang
berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi
untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik,
peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.
4. Fokus evaluasi pada implementasi KOSP ini ada pada: ketercapaian CP,
keterlaksaan proyek P4, ketercaian profil pelajar Pancasila, hasil asasment,
kualitas pengajaran, keterlaksaan program.

F. Pengembangan Profesional
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif
dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
terukur. Kepala satuan pendidikan merancang dan melakukan proses pendampingan dan

28
pengembangan profesional sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan
dan evaluasi dengan melibatkan pengawas. Beberapa program pendampingan dan
pengembangan profesionalitas SDK Tuabao dilakukan melalui beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Pengembangan Profesional
No Bentuk Jenis Kegiatan Pelaksanaan
1 Coacing, a. Pendampingan Setiap satu bulan
Proses pendampingan untuk pembelajaran sekali
mencapai tujuan dengan menggali b. Pendampingan
pemikiran-pemikiran seorang individu
terhadap suatu masalah
2 Mentoring, a. Supervise klinis KS Satu bulan sekali
Proses pendampingan dengan
berbagi pengalaman /pengetahuan b. Supervise klinis Dua bulan sekali
untuk mengatsi suatu kendala pengawas sekolah Kenaikan pangkat
golongan

29
BAB V
PENUTUP

Pendidikan selalu menjadi topik bahasan yang tak pernah selesai. Yang dibutuhkan
adalah komitmen dan kemampuan individu dari seluruh komponen sekolah dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing serta senantiasa meningkatkan
kompetensi yang ada.
Demikianlah Kurikulum SDK Tuabao ini dibuat untuk dijadikan arah dan pedoman
dalam penyelenggaraan pendidikan selama tahun pelajaran 2023/2024. Kami menyadari
bahwa seluruh materi yang disajikan dalam dokumen ini jauh dari yang diharapkan, namun
minimal dokumen ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sekolah. Selama proses
penyusunan dokumen ini tentu banyak pihak yang terlibat sehingga dari tempat ini kami
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang dengan caranya sendiri dalam membantu
tim untuk merampungkan dokumen ini.
Kiranya dengan adanya kurikulum ini, mutu pendidikan di SDK Tuabao dapat menjadi
lebih baik. Terima Kasih, Tuhan memberkati.

30
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

Juli 2023 Agustus 2023 September 2023


M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S
1 1 2 3 4 5 1 2
2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1
9 0 1 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 3 14 15 16
1 1 2
16 7 8 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 0 21 22 23
2 2 2
23 4 5 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26 7 28 29 30
3
30 1

Oktober 2023 November 2023 Desember 2023


M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 2
1
8 9 0 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1
13 6 7 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 3 14 15 16
2 2 2
22 3 4 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 0 21 22 23
3 3 2
29 0 1 26 27 28 29 30 31 24 25 26 7 28 29 30
31

Januari 2024 Februari 2024 Maret 2024


M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1
14 5 6 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 10 11 12 3 14 15 16
31
2 2 2
21 2 3 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 17 18 19 0 21 22 23
2 3 2
28 9 0 31 25 26 27 28 29 24 25 26 7 28 29 30
31

April 2024 Mei 2024 Juni 2024


M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1
7 8 9 10 11 12 13 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
1 1
14 5 6 17 18 19 20 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
2 2
21 2 3 24 25 26 27 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
2 3
28 9 0 26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
30

Libur Semester PTS, PAS, PAT Ari pertama masuk sekolah PLS

PLS Perkiraan UN SMP/ USBN SD Cuti bersama Idul Fitri

Libur Nasional Pembagian Raport Peringatan Hari Raya

32
KETERANGAN :
1 12 Juli 2023 : Hari pertama Masuk Sekolah
2 12 - 14 Juli 2023 : Kegiatan MPLS untuk Paud dan PNF, SD
3 19 Juli 2023 : Libur Umum ( Tahun Baru Hijriyah 1445 H )
4 17 Agustus 2023 : Upacara HUT Kemerdekaan RI
Libur Umum ( Peringatan Maulid Nabi Muhamad
5 28 September 2023 : SAW 1445 H )
23 Oktober s.d 5 November
6 2023 : Pelaksanaan ANBK Jenjang SD Tahap 1 dan 2
7 28 Oktober 2023 : Upacara Peringatan Sumpah Pemuda
8 10 November 2023 : Upacara Hari Pahlawan
7 Desember s.d. 20 Pelaksanaan Asesmen Semester Gasal Jenjang SD
9 Desember 2023 : dan SMP dan Pengolahan Nilai
10 21 Desember 2023 : Penyerahan Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
22 Desember s.d. 31
11 Dsember 223 : Libur Semester Gasal
12 25 Desember 2023 : Libur Umumu ( Hari Raya Natal )
13 1 Januari 2024 : Libur Umum ( Tahun Baru Masehi 2024)
14 2 Januari 2024 : Hari Pertama Masuk Semester Genap
15 8 Februari 2024 : Libur Umum (Isro Mi'raj 1445 H )
16 10 Februari 2024 : Libur Umum ( Hari Raya Nyepi )
17 29 Maret 2024 : Libur Umum ( Wafat Isa Al-Masih/ Jumat Agung)
18 8 s.d. 9 April 2024 : Libur Menjelang Idul Fitri
19 10 s.d 11 April 2024 : Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H
20 12 s.d 13 April 2024 : Cuti bersama Hari aya Idul Fitri 1445 H
21 21 April 2024 : Peringatan Hari Kartini
22 1 Mei 2024 : Libur Umum (Hari Buruh )
23 2 Mei 2024 : Peringatan Hari Pendidikan Nasional
24 9 Mei 2024 : Libur Umum ( Kenaikan Isa Al-Masih )
25 19 s.d 25 Mei 20242024 : Perkiraan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang SD
26 20 Mei 2024 : Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
27 29 Mei 2024 : Libur Umum (Hari Raya Waisak 2568)
28 1 Juni 2024 : Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
Pelaksanaan Asesmen Semester Genap Jenjang
29 6 s.d 21 Juni 2024 : SD dan Pengolahan Nilai
Penyerahan Laporan Hasil Belajar sSemester
30 22 Juni 2024 : Genap
24 Juni 2024 s.d. 13 Juli Libur Akhir Semester Genap / Libur Akhir Tahun
31 2024 : Pelajaran 2023 / 2024
32 15 Juli 2024 : Permulaan Tahun Ajaran 2024 / 2025

MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH

KRISTINA ALBERTINA,
S.Pd.
NIP. 19800906 200903 2
006
33
34

Anda mungkin juga menyukai