Anugrah Aisyiyah tahun Pelajaran 2023-2024 telah selesai disusun. Dokumen Kurikulum
kegiatan pembelajaran dan kegiatan unggulan, sumber daya guru dan tenaga kependidikan di TK
Penyusunan kurikulum ini dapat diselesaikan berkat doa, dorongan dan bimbingan dari
pengawas sekolah di kota Bengkulu. Kami berharap dokumen kurikulum ini dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di TK. Anugrah Aisyiyah Selain itu kami
juga berharap dokumen kurikulum ini dapat menjadi masukan bagi pengembangan kurikulum
Wisna,S.Pd
=====================================================================================
TENTANG
PENETAPAN KURIKULUM TK ANUGRAH AISYIYAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Menimbang:
1. Dalam rangka memperlancar pelaksanaan program layanan TK Anugrah Aisyiyah perlu
menetapkan Pemberlakuan Kurikulum Operasional PAUD tahun pelajaran 2023/2024
Mengingat:
1. Undang–Undang No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
3. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
4. Kepmendikbudristek No. 262/M/2022 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
5. Keputusan Kepala BSKAP No.033/H/KR/2022 Tahun 2022 Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada
Kurikulum Merdeka
6. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022 Dimensi, Elemen dan Sub
Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
7. Dengan telah disahkannya Kurikulum TK Anugrah Aisyiyah tahun pelajaran 2023/2024
pada tanggal 09 Juli 2023
PERTAMA:
Dengan telah disahkannya Kurikulum Operasional TK Anugrah aisyiyah tahun
pelajaran 2023/2024 pada tanggal 25 April 2023, maka pada tahun pelajaran 2023/2024
sudah dapat digunakan.
KEDUA:
Para pendidik/guru wajib menggunakan kurikulum tahun pelajaran 2023/2024,
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
KETIGA:
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KEEMPAT:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Wisna,S.Pd
Nip 19660410 198701 2002
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM OPERASIONAL
TK ANUGRAH AISYIYAH
Melalui diskusi, proses sosialisasi, monitoring, dan evaluasi, maka dokumen Kurikulum
Operasional TK Anugrah Aisyiyah dengan ini dinyatakan syah.
( Jamilus ) ( Wisna,S.Pd)
NIP.19660410 198701 2 002
Mengetahui,
Pengawas TK
(Nurmisbah,M.Pd)
DAFTAR ISI
Selain itu hal terpenting yang ditekankan dalam kegiatan pembelajaran di TK Anugrah
Aisyiyah adalah melaksanakan prinsip “educare” yang mengandung makna
memekarkan/menumbuhkan/menarik keluar nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri
setiap anak, sehingga nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dan dijadikan prinsip hidup bagi
peserta didik dan seluruh warga satuan pendidikan. Nilai-nilai kemanusiaan yang
dimaksudkan adalah nilai-nilai universal yang ada di dalam diri setiap individu seperti:
kebenaran, kebajikan, kedamaian, cinta kasih, dan tanpa kekerasan. Nilai-nilai kemanusiaan
ini diharapkan terus tumbuh dan berkembang dalam diri peserta didik sehingga mereka
nantinya akan tumbuh menjadi warga masyarakat yang relijius dan berkarakter mulia.
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Kecamatan Sungai Serut yang
memberikan pengayoman dan layanan informasi serta pembinaan untuk meningkatkan
kualitas satuan.
b. Puskesmas Kelurahan Sungai Serut memberikan pembinaan kesehatan dan layanan
tumbuh kembang peserta didik secara rutin.
c. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bengkulu melalui tim Sai Rescue
memberikan pembinaan tanggap bencana sejak usia dini.
d. Ducapil Kota Bengkulu
e. TK Anugrah Aisyiyah juga bermitra dengan pemerintahan kelurahan Tanjung Agung
dan lingkungan sekitar dalam memberi pengalaman untuk mengembangkan empati
dan kepedulian dalam diri peserta didik dengan melakukan pelayanan melalui kegiatan
bakti sosial dan membersihkan area Tempat ibadah Mesjid yang ada disekitar sekolah.
TK Anugrah Aisyiyah beralamat di Jl. Irian No 138 Kelurahan Tanjung
Agung Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu propinsi Bengkulu ,dengan
saranaprasaran sebagai berikut:
Pendidik di TK Anugrah Aisyiyah memiliki tugas pokok mengajar, selain itu pendidik juga
bertugas untuk menjaga kebersihan satuan pendidikan, memimpin doa pagi, dan
menjalankan tugas lainnya yang sudah diatur dalam jadwal piket guru. Para pendidik di
TK Anugrah Aisyiyah mengembangkan semangat untuk terus belajar (belajar sepanjang
hayat) dan mengembangkan diri agar dapat menjawab tantangan dunia pendidikan untuk
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan bermakna bagi seluruh peserta didik.
Pendidik secara mandiri telah mengikuti berbagai pelatihan dan penguatan baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah, organisasi mitra, pihak swasta ataupun komunitas
praktisi pendidikan yang dilaksanakan secara rutin. Dengan berbekal dedikasi dan semangat
untuk belajar Di Plafon merdeka mengajar
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan riset Dan Teknologi. Pengembangan diri yang
dilakukan para pendidik juga meliputi pengembangan keterampilan yang Mendukung
pembelajaran seperti penguasaan pemanfaatan teknologi informatika, pemanfaatan
beragam aplikasi dalam pembelajaran, kemampuan membangun jaringan/networking,
berbagi praktik baik internal maupun eksternal, serta penguatan karakter maupun
spiritualitas pendidik melalui kegiatan Personal Development yang difasilitasi oleh
manajemen sekolah yang dilakukan secara berkala
D.Karakteristik Sosial Budaya
TK Anugrah Aisyiyah terletak di daerah perkotaan, namun suasana lingkungan di TK Anugrah
Aisyiyah masih sangat asri karena di lingkungan satuan pendidikan masih banyak pepohonan
yang hijau. Sebelah kiri sampai ke bagian depan satuan pendidikan mengalir sungai Besar yang
membuat suasana menjadi semakin sejuk dan indah. Di sekeliling satuan pendidikan juga ada
tempat ibadah ( mesjid ) yang memberikan vibrasi positif untuk mendukung kenyamanan di
lingkungan satuan pendidikan. Lokasi satuan pendidikan sangat dekat dengan jalan raya ,
sehingga satuan pendidikan sering terganggu oleh hiruk pikuk dan kebisingan lalu lintas di
perkotaan. Lingkungan di sekitar satuan pendidikan juga sangat berpotensi mendukung
pembelajaran kontekstual bagi peserta didik. Di satuan pendidikan ada kebun hidroponik dan
tidak jauh dari satuan pendidikan masih terdapat sawah, pasar tradisional, tempat belajar
mengelola sampah dan pelestarian lingkungan,
Semua masyarakat di sekitar satuan pendidikan beragama Islam. Secara umum mata pencaharian
masyarakat dan orang tua peserta didik adalah karyawan swasta, pedagang, pegawai negeri,
buruh harian dan petani dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi. Sebagian besar orang
tua peserta didik adalah penduduk Asli dan sebagai ada dari luar provinsi Bengkulu. Mereka
membawa pengaruh budaya adat istiadat dan kebiasaan dari daerahnya masing-masing, sehingga
mendorong kemajemukan dalam interaksi guru, orang tua, dan peserta didik di satuan
pendidikan. Kemajemukan ini menjadikan toleransi sebagai salah satu nilai yang dijunjung
sekolah.
Budaya positif dan persatuan yang dilaksanakan di TK Anugrah Aisyiyah selaras dengan
semangat membara dalam program pembangunan kota bengkulu yang relijius yang artinya yang
mana muatan lokalnya lebih mendalam kependidikan relijus
Semangat ini kami dikembangkan untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya lembak. Kami
berupaya mendukung kebijakan pemerintah daerah Kota Bengkulu yang salah satunya adalah
berkomitmen untuk melestarikan tradisi dan budaya Bengkulu yang begitu luhur serta terkenal
ke Indonesia, dimana hal ini juga tertuang dalam visi pendidikan kota Bengkulu yakni
mewujudkan Masyarakat masyarakat yang cerdas sehat dan beraklak mulia
Salah satu usaha untuk mendukung terwujudnya visi dan misi kota Bengkulu dan provinsi
Bengkulu ini maka salah satu kegiatan nyata yang dilaksanakan adalah setiap hari jumat anak
anak di berikan pendalaman , baca Igro, doa doa pendek, serta ayat pendek serta doa doa tentang
sejarah islam
Selain itu kegiatan pelestarian budaya juga dikembangkan melalui projek penguatan profil
pelajar Pancasila, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengenalan bahasa daerah yang dilaksanakan
secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran. Semangat untuk melestarikan budaya daerah ini
merupakan bagian dari usaha untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman budaya bangsa.
Generasi yang memiliki kecintaan terhadap budayanya dan berwawasan global serta berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila merupakan generasi yang akan membantu terealisasinya visi
Indonesia, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berdasarkan gotong royong
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
TAMAN KANAK KANAK ANUGRAH AISYIYAH
A. Visi
Mewujudkan anak dilingkungan TK Anugrah Aisyiyah Relijius, Cerdas, Terampil serta
berwawasan Lingkungan Budaya setempat.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi TK ANUGRAH AISYIYAH adalah:
1. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan keimanan dan ketakwaan pada
Allah SWT
2. Menciptakan lingkungan yang sehat dan ramah anak
3. Mewujudkan pembelajaran yang berbasis STEAM dan mengunakan media Losfat
4. Mewujudkan anak TK Anugrah Aisyiyah yang sehat dan cerdas
5. Menyiapkan lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan anak untuk
menguasai teknologi
6. Menciptakan budaya sekolah yang membentuk karakter dan nilai-nilai budaya
7. Mengembangkan lingkuangan anak yang pandai bersosialisasi
C. Tujuan
Tujuan TK ANUGRAH AISYIYAH adalah
1. Terwujudnya lingkungan belajar yang menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan pada
Allah SWT
2. Terciptakan lingkungan yang sehat dan ramah anak
3. Terwujudkan pembelajaran yang berbasis STEAM dan mengunakan media Losfat
4. Terwujudkan anak TK Anugrah Aisyiyah yang sehat dan cerdas
5. Tersedianya lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan anak untuk
menguasai teknologi
6. Terciptakan budaya sekolah yang membentuk karakter dan nilai-nilai budaya
7. Mengembangkan lingkuangan anak yang pandai bersosialisi
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Pengorganisasian pembelajaran di TK Anugrah Aisyiyah (TK A dan TK B) terdiri dari
pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler
dengan alokasi waktu sebagai berikut:
900 menit
x 4
Minggu
900 menit
x 4
Minggu
900
menit x
3
Minggu
900
menit x
4
Minggu
900
menit x
2
Minggu
Projek 900
Penguatan menit x 1
Profil Minggu
Pelajar aku cita
Pancasila indonesi
a
Ekstrakuri 30 30 menit x 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit
kuler menit x 4 minggu x 4 x 4 x 4 x 2
2 minggu minggu minggu minggu
minggu
Pengorganisasian Pembelajaran TK A dan B
900
menit x
4
Minggu
900
menit x
4
Minggu
900
menit x
3
Minggu
900
menit x
4
Minggu
900
menit x
2
Minggu
Projek 900
Penguatan menit x
Profil 1
Pelajar Minggu
Pancasila
Ekstrakuri 30 menit x 2 30 menit 30 30 30 30
kuler minggu x 4 menit x menit x menit x menit x
minggu 4 4 4 2
minggu minggu minggu minggu
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A.Perencanaan Pembelajaran Lingkup SatuanPendidikan
1. Intrakurikuler
Pembelajaran intrakurikuler TK Anugrah Aisyiyah mencakup kegiatan bermain-belajar
yang dilaksanakan untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang diharapkan muncul di
akhir fase fondasi. Pembelajaran intrakurikuler dilaksanakan mulai hari Senin sampai
hari Jumat dari pukul 08.00 sampai dengan 11.30 Wib. Pembelajaran intrakurikuler
dilaksanakan dengan metode pembelajaran sebagai berikut:
A. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik menerapka proses:
1. Mengamati (Observing); mengamati berarti menggunakan semua indera
(penglihatan,pendengaran, penghiduan, peraba, dan pengecap) untuk mengenali suatu benda
yang diamatinya. Semakin banyak indera yang digunakan dalam proses mengamati maka
semakin banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Proses mengamati
benar-benar dilakukan oleh anak tidak karena diberi tahu guru. Apabila anak belum terbiasa
dengan proses ini, guru dapat mendukungnya dengan kata-kata: “kamu boleh memegang,
mencium, mendengarkan, mencicipinya… nah apa yang kamu rasakan?
2. Menanya (Questioning); menanyakan sebagai salah salah satu proses mencari tahu atau
mengkonfirmasi atau mencocokkan dari pengetahuan yang sudah dimiliki anak dengan
pengetahuan baru yang sedang dipelajarinya. Pada dasarnya anak seorang peneliti yang
handal, ia selalu ingin tahu tentang sesuatu yang ditangkap inderanya. Karenanya ia sering
bertanya, yang terkadang pertanyaannya sangat diluar dugaan orang dewasa. Tetapi itu
proses saintis yang berasal dari pikiran kritisnya.
Perlu guru lakukan untuk mendukung kemampuan menanya adalah sebagai berikut:
Pada dasarnya anak senang bertanya. Saat anak tidak punya gagasan untuk bertanya, guru
boleh memancingnya, misalnya: Waktu kita petik tadi bunganya masih segar, kenapa
sekarang menjadi layu ya?
Apabila anak bertanya dengan pertanyaan demikian, sebaiknya tidak usah
langsungdijawab, tetapi pancing agar ia mencari jawabannya, midsalnya: “oya ya..
Mengapa demikian ya..menurut kamu kenapa?
Bila ada buku yang sesuai, ajaklah anak untuk mencari jawabannya di buku, untuk
mengenalkan buku sebagai sumber ilmu sejak usia dini, misalnya: mari kita lihat di buku
ini..
3. Mengumpulkan (Colecting): mengumpulkan data suatu proses yang sangat diminati anak.
dalam proses ini anak melakukan coba - gagal – coba lagi “trial and error”. Anak senang
mengulang-ulang kegiatan yang sama tetapi dengan cara bermain yang berbeda.
Pembelajaran yang membolehkan anak melakukan banyak hal sangat mendukung
kemampuan berpikir kreatif. Sedangkan pembelajaran yang banyak menggunakan lembaran
kerja justru membelenggu kemampuan kreatif anak.
Bentuk dukungan guru untuk membangun kemampuan anak di tahap ini adalah:
a. Saat anak bermain ia membutuhkan waktu untuk menerapkan gagasannya, karenanya
guru memberi waktu untuknya menyelesaikan gagasan melalui bahan dan alat yang
digunakannya.
b. Bila anak tidak memiliki gagasan bermain, guru dapat memberi contoh awal, selanjutnya
anak dapat melakukan sendiri
c. Bila anak sudah selesai, guru dapat memperluas gagasan dengan cara memberi
pertanyaan terbuka misalnya: Wah .. Sudah banyak daun bunga yang sudah ditempel,
dimana tempat menempel daun yang kecil-kecil?
4. Mengasosiasi (Associating): proses asosiasi merupakan proses lebih lanjut dimana anak
mulai menghubungkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengetahuan baru
yang didapatkannya atau yang ada disekitarnya. Contohnya anak belajar tentang bentuk
segi tiga melalui potongan kertas yang disiapkan guru. Guru mengajak anak untuk
menemukan benda-benda yang ada di sekitar yang berbentuk segi tiga. Disini guru sudah
mengasosiasikan atau menghubungkan pengetahuan baru tentang segi tiga dengan benda-
benda di lingkungan sekitar. Proses asosiasi penting bagi anak untuk membangun
pemahaman baru tentang dunia di sekelilingnya. Piaget menyatakan bahwa anak
membentuk schemata baru tanpa membuang yang sudah ada tetapi memperbaiki dan
menguatkan yang sebelumnya. Proses asosiasi dapat terlihat saat anak mampu:
Menyebutkan persamaan: itu sama dengan …
Menyebutkan perbedaan: kalau ini …. Tapi itu ….
Mengelompokkan: yang ini temannya ini
Membandingkan: daun ku lebih besar dari daun kamu
tentu saja kemampuan di atas sangat tergantung pada kemampuan yang dimiliki anak dan usia
anak.
Dukungan guru untuk memunculkan kemampuan asosiasi dapat dilakukan dengan memancing
pernyataan, seperti berikut:
ini daun pinggirnya bergerigi seperti apa ya..?
Apabila anak menghubungkan dengan sesuatu , maka guru harus menguatkan dan
bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: Bu guru daunnya warna coklat seperti warna
pintu itu. Guru bisa menguatkan: oya.. benar, terus apa lagi ya yang berwarna coklat.. ?
Anak yang lebih muda usia kemampuan asosiasinya terkadang muncul tetapi seperti tidak
nyambung, misalnya: “Aku diberi coklat oleh ayah (kata Lina)”. “nanti aku pulang dijemput ayah
(kata Asri)”. “Aku suka main bola sama ayah..” (kata Firman). Anak memahami makna ayah,
tetapi menghubungkannya dengan pengalamannya dengan ayah walaupun dalam kalimat yang
saling terpisah.
5. Mengkomunikasikan (Communicating): Proses mengkomunikasikan adalah proses
penguatan pengetahuan terhadap pengetahuan baru yang di dapatkan anak.
Mengkomunikasikan Kalimat yang sering dilontarkan anak, misalnya: “Bu guru aku tahu,
kalau …….” Tetapi mengkomunikasikan tidak hanya disampaikan melalui ucapan, dapat juga
disampaikan melalui hasil karya. Biasanya anak menyampaikannya dengan cara menunjukkan
karyanya. “Bu guru lihat…aku sudah membuat….” Itu kalimat yang sering disampaikan
anak. Dukungan guru yang tepat akan menguatkan pemahaman anak terhadap konsep atau
pengetahuannya, proses berpikir kritis dan kreatifnya terus tumbuh. Sebaliknya bila guru
mengabaikan pendapat anak atau menyalahkannya maka keinginan untuk mencari tahu dan
mencoba hal baru menjadi hilang.
B. Pembelajaran Kelompok
Pendidik memfasilitasi minimal tiga jenis ragam main. Jumlah ragam main dapat disesuaikan
dengan jumlah, kebutuhan, dan minat peserta didik.
Dalam model kelompok ini peserta didik boleh bebas memilih kegiatan main dan boleh
berkegiatan secara mendalam dalam satu pilihan kegiatan main ataupun memilih lebih dari
satu kegiatan main sesuai dengan ide dan minatnya. Peserta didik tidak diwajibkan untuk
melakukan ataupun menyelesaikan semua pilihan kegiatan main.
C.Pembelajaran Berbasis Projek
Pendekatan projek dimaknai sebagai investigasi mendalam tentang suatu topik yang menarik
untuk dipelajari. Projek yang akan dilakukan ditentukan melalui diskusi bersama peserta
didik, untuk menyepakati projek yang diminati dan dibutuhkan oleh peserta didik. Demikian
pula dalam alur projek dapat disepakati bersama peserta didik. Orang tua dapat dilibatkan
mendukung dan juga dapat menjadi narasumber dalam kegiatan projek,
sehingga anak mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, bermakna, dan
menyenangkan., sintak sintak kegiatannya
Selaras dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang ingin ditanamkan satuan, pelaksanaan
pembelajaran di TK Anugrah Aisyiyah di setiap harinya diawali dengan pendidik melakukan
aktivitas pagi dengan berdoa bersama,
Demikian juga dengan kegiatan bermain peserta didik setiap harinya selalu akan diawali
dengan program Pendidikan Nilai Kemanusiaan melalui lima teknik yaitu: berdoa, bercerita
(story telling), bernyanyi lagu-lagu yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan, danmelakukan
kegiatan berkelompok seperti kegiatan bermain bersama dan aktivitas lainnya. Di akhir
kegiatan, peserta didik diajak memaknai nilai-nilai kemanusiaan yang muncul dari kegiatan
yang dilaksanakan. Kegiatan pengembangan karakter ini dilaksanakan di awal kegiatan
dengan tujuan agar peserta didik memiliki konsentrasi yang baik, pikiran positif, ketenangan,
kedamaian, dan kebahagiaan serta mengisi alam bawah sadarnya dengan hal-hal yang positif
sehingga nantinya apapun kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik akan menjadi
pengalaman bermain yang menyenangkan, mendalam dan bermakna. Selain penerapan 5
teknik ini, pengembangan Pendidikan Nilai-nilai Kemanusiaan juga dilakukan secara
terintegrasi dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik di sekolah. Setelah
sesi lingkaran pagi anak akan lansung masuk dalam pembelajaran yanitu kegiatan inti selama
60 Menit , lalu beristirahat selama 15 Menit di dalam maupun di Luar ruangan. Setelah
istirahat anak anak makan bersama. Sesi makan bersama tentunya diawali dengan anak
mencuci tangan bersama di air mengalir dengan sabun, doa bersama, dan makan bersama.
Makanan yang disajikan adalah makanan yang di bawa bekal dari rumah. Saat makan
bersama anak distimulasi untuk dapat menghargai makanan dengan tidak membuang-buang
makanan. Sekali seminggu orang tua atau wali murid secara bergantian menyiapkan makanan
untuk semua anak , Sebelum melanjutkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas peserta
didik dipersilahkan membereskan makan dan mencuci tempat bekalnya sendiri.
Tujuan pembelajaran di atas kemudian dimasukan ke dalam topik Aku Anak Indonesia karena
kaitannya dengan eksplorasi terhadap agama yang dianut peserta didik dan ragam agama di
Indonesia.
1. Berikut contoh uraian dari analisis Capaian Pembelajaran elemen Nilai nilai agama dan
budi Pekerti yangditurunkan ke tujuan pembelajaran:
Capaian Pembelajaran Fokus Capaian
Tujuan Tujuan
elemen Nilai nila agama dan Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
budi Pekerti
TK A TK B
Fukos
Capaian Pembelajaran Tujuan Tujuan
elemen Dasar-dasar Capaian
Pembelajaran Pembelajaran
Literasi, Matematika, Pembelajar
TK A TK B
Sains, Teknologi, an
Rekayasa, dan Seni
Anak mengenali dan Anak 1. Anak 1. Anak berpartisipasi
memahami berbagai menunjukka menunjukkan dengan aktif
informasi, n minat, minatnya melalui menanggapi bacaan
mengomunikasikan kegemaran, komentar, (baik diminta atau
perasaan dan pikiran dan pertanyaan tentang tidak) dan memahami
secara lisan, tulisan, atau berpartisipa bacaan bahwa makna tanda
menggunakan berbagai si dalam menggunakan baca pada buku
media serta membangun kegiatan kosakata yang 2. Anak membaca kata-
percakapan. Anak pramembac diingatnya dari kata sederhana yang
menunjukkan minat, a dan bacaan. bermakna.
kegemaran, dan pramenulis. 2. Anak mengenal
berpartisipasi dalam 3. Anak dapat
bunyi huruf menceritakan
kegiatan pramembaca dan (fonetik) dan atau
pramenulis. Anak kembali cerita yang
mulai merangkai dibacakan secara
mengenali dan beberapa bunyi
menggunakan konsep runut menggunakan
huruf bantuan ilustrasi.
pramatematika untuk
memecahkan masalah di 3. Anak mengenali 4. Anak menuliskan
dalam kehidupan beberapa unsur ide-ide yang
seharihari. Anak cerita yang telah bermakna
menunjukkan kemampuan dibacakan, seperti menggunakan
dasar berpikir kritis, karakter, seting, berbagai media
kreatif, dan kolaboratif. alur cerita, hingga (misalnya kolase,
Anak menunjukkan rasa dapat menjawab diorama, maupun
ingin tahu melalui pertanyaan terkait loose part).
observasi, eksplorasi, dan masalah yang
dihadapi tokoh 5. Anak mampu
eksperimen dengan menggunakan huruf
menggunakan lingkungan 4. Anak menirukan dengan lebih baik
sekitar dan media sebagai bentuk-bentuk dalam bercerita atau
sumber belajar, untuk simbol dan huruf menyampaikan pesan
mendapatkan gagasan yang bermakna
mengenai fenomena alam bagi dirinya.
dan sosial. Anak 5. Anak mampu
menunjukkan kemampuan menggunakan
awal menggunakan dan
merekayasa teknologi serta simbol yang
untuk mencari informasi, menyerupai huruf
gagasan, dan keterampilan dalam bercerita
secara aman dan atau
bertanggung jawab. Anak menyampaikan
mengeksplorasi berbagai pesan.
proses seni,
mengekspresikannya serta
mengapresiasi karya seni
Tujuan pembelajaran di atas kemudian dimasukkan ke dalam topik Topik topik yang terkait
eksplorasi pada bahan atau obyek yang ada di lingkungan sekitar.Tujuan-tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan dari semua elemen Capaian Pembelajaran disertakan
di lampiran.
Mengetahui adanya
Menyelaraskan
budaya yang berbeda di
perbedaan budaya
lingkungan sekitar.
PENUTUP