NPSN : 69987926
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENETAPAN
Setelah memperhatikan pertimbangan, dan masukan dari Komite Sekolah, Dunia
Usaha dan Dunia Industri, maka dengan ini Kurikulum Operasional Sekolah :
Menyetujui Mengesahkan
NIP……………………. NIP............................
..............................
NIP. .....................
Harapan kami kurikulum ini dapat digunakan sebagai acuan dalam proses belajar
mengajar sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut ke depan akan dilaksanakan evaluasi, revisi,
verifikasi dan validasi ulang sehingga penyusunan Kurikulum 2013 ini semakin sempurna, untuk
itu kami mohon bantuan masukan dari segala pihak yang terkait dengan penyusunan kurikulum
ini supaya lebih baik dan proporsional serta sesuai dengan fungsinya. Terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu baik
pendanaan, moril dan tenaga sehingga Kurikulum SMK Terpadu Roudlotul Amanah Tahun
Pelajaran 2022/2023 ini telah selesai.
Cover........................................................................................................................................
Lembar Pengesahan..................................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar isi...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Karateristik Satuan Pendidikan.............................................................................
B. Landasan Pengembangan kurikulum...................................................................................
C. Prisip Penyusunan KOSP....................................................................................................
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Visi......................................................................................................................................
B. Misi......................................................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................................
D. Tujuan masing-masing kosentrasi keahlian.........................................................................
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Struktur Kurikulum.............................................................................................................
B. Capaian Pembelajaran.........................................................................................................
C. Layanan Bimbingan Konseling...........................................................................................
D. Gerakan Literasi Sekolah....................................................................................................
E. Pendidikan Anti Korupsi......................................................................................................
F. Peraturan Akademik / Regulasi Sekolah..............................................................................
G. Kalender Pendidikan...........................................................................................................
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Memuat Prinsip pembelajaran.............................................................................................
B. Menerapkan Prinsip asesmen..............................................................................................
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Kerangka Bentuk Pendampingan........................................................................................
B. Evaluasi................................................................................................................................
C. Pengembangan Profesional untuk peningkatan kualitas pembelajaran...............................
D. Supervisi sekolah.................................................................................................................
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik diperlukan sekali
yang namanya pendekatan baik secara fisik maupun mental terlebih lagi guru sebagai
seseorang yang mempunyai ilmu yang akan membagi ilmunya tersebut kepada
peserta didik harus paham betul bagaimana perilaku serta karakteristik dari peserta
didik yang akan dididik oleh guru tersebut. Karena dalam pembelajaran kurikulum
merdeka merupakan student center yakni fokus pembelajaran berpusat pada peserta
didik maka kelemahannya adalah peserta didik harus memiliki pendamping atau
fasilitator yang berkualitas dan mampu mengarahkan pembelajaran misalnya saat
pembelajaran yang menggunakan media teknologi maka guru yang bertindak sebagai
fasilitator harus lebih paham menggunakan media teknologi sehingga dapat
mengontrol peserta didik dalam menggunakan media teknologi tersebut.
Pada kurikulum merdeka peserta didik diberikan kebebasan untuk menemukan
sumber belajar dan dapat belajar darimana saja termasuk menggunkan teknologi
semisal dengan memanfaat internet. Maka dengan demikian peserta didik akan dapat
menemukan banyak informasi terkait materi yang dipelajari atau yang berhubungan
dengan materi. Selain itu, pesert didik dapat mengembangkan bakat dan minatnya
sesuai dengan keinginannya misalnya bakat dalam bidang kuliner maka peserta didik
bisa mencari sumber pembelajaran dengan menggunakan media youtube tanpa harus
menunggu pembelajaran yang diberikan oleh guru. Di sekolah kami SMK Roudlotul
Amanah menggunakan kurikulum merdeka yang berprofil pelajar Pancasila yang
berkaitan yakni, peserta didik diupayakan untuk mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.
2. Analisis Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam peran pendidikan, pendidik maupun tenaga pendidik memiliki ruang yang
sangat fundamental dalam keberhasilan tujuan pendidikan. Didalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Kemudian tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
Pendidikan. SMK Terpadu Roudlotul Amanah sukorejo memiliki tenaga pendidik
Yakni meliputi 7 guru berkualifikasi S1, dan 3 orang berkualifikasi SMK.
Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada SMK Terpadu Roudlotul amanah memenuhi standar, namun
kompetensi mendidik masih kurang maksimal. Indikasinya adalah dari nilai hasil
belajar peserta didik maupun dari interview kepada para peserta didik perihal metode
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
B. Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan dan dasar hukum yang mendasari dan menjadi acuan dalam
penyusunan Kurikulum SMK Terpadu Roudlotul Amanah tahun pelajaran 2022/2023 ini
adalah:
8. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
A. VISI
“ Terciptanya insan yang berkepribadian intelektual serta terampil diera globalisasi Berbasis
Pesantren yang Unggul dan Berkarakter “
B. MISI
1. Menanamkan nilai-nilai Islam sebagai way of life siswa SMK Terpadu Roudlotul
Amanah yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dilingkungan
pondok pesantren.
C. TUJUAN
1. Membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia sesuai dengan karakter bangsa
dengan menerapkan pendidikan karakter dalam setiap mata diklat serta berwawasan
lingkungan;
2. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, dan
dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya;
3. Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
enterpreuneur agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri
maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi
D. Tujuan Masing-masing Kosentrasi Keahlian
2. Menyiapkan peserta diklat agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan
mampu mengembangkan diri
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha
dan industri pada saat ini maupun yang akan datang
4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Stuktur Kurikulum
Beban belajar selama satu minggu untuk Kelas X, Kelas XI, dan Kelas XII masing-
masing adalah 50 (Lima Puluh) jam pelajaran yang terdiri atas pembelajaran sesuai struktur
kurikulum merdeka dan pelajaran muatan lokal .
Beban belajar satu semester di Kelas X, XI dan Kelas XII masing-masing paling
sedikit 18 (delapan belas) minggu efektif, paling banyak 20 (dua puluh) minggu efektif.
Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas) minggu
efektif, paling banyak 20 (dua puluh) minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit
14 (empat belas) minggu efektif, paling banyak 16 (enam belas) minggu efektif. Beban
pelajaran dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi
kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan,
tidak parsial.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar Pancasila tidak
hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri
sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
4. Ekstrakulikuler
5. Pembiasaan Sekolah
Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan,
Terprogram, dan Keteladanan. Yang dimaksud kegiatan rutin adalah kegiatan yang
dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah. Kegiatan rutin bertujuan
membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik.
Di Terpadu Roudlotul Amanah memiliki beberapa kegian rutin diantara istighosah dan
sholat duha setiap hari kamis di awal pembelajaran; upacara bendera setiap hari senin.
Sedangkan kegiatan yang terprogram adalah safari dzikir dan kerja bakti. Untuk kegiatan
spontan adalah mengunjungi peserta didik yang sakit; melayat keluarga inti yang
meninggal baik dari Guru maupun peserta didik.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
C. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik mampu
menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan
tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat
menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos
kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam
kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah
perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga
kehormatan diri.
Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-īmān (cabang-
cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-
īmān (cabang- cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa
dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan
karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis sejarah
dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline
sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini
bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang
santun, moderat, bi al- ḥikmah wa al-mau‘iẓat al-ḥasanah adalah perintah Allah Swt.;
membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta
semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.
Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa contoh kasus wilayah yang diperebutkan
berdasarkan fakta dan regulasi; menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga keutuhan
NKRI yang telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya; dan memahami konsep sistem
pertahanan dan keamanan nasional; serta mengidentifikasi peran Indonesia sebagai negara
kesatuan dalam pergaulan antarbangsa dan negara di dunia. Peserta didik juga dapat menelaah
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa;
mengidentifikasi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi
Pancasila; dan mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan global; serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai
dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
2. Bahasa Indonesia
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.
3. Matematika
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan
geometri). Peserta didik dapat menginterpretasi ekspresi eksponensial. Menggunakan sistem
persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan
fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat melakukan operasi
Vektor. Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah
yang melibatkan segitiga siku-siku. Peserta juga didik dapat memilih tampilan data yang sesuai
dan menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai tengah (median,
mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi).
4. Bahasa Inggris
Pada akhir fase E, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam
bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya.
Berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, report, dan teks asli
menjadi rujukan utama dalam mempelajari bahasa Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan
bahasa Inggris untuk menyampaikan keinginan/perasaan dan berdiskusi mengenai topik yang
dekat dengan keseharian mereka atau isu yang hangat sesuai usia peserta didik di fase ini.
Mereka membaca teks tulisan untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi. Keterampilan
inferensi tersirat ketika memahami informasi, dalam bahasa Inggris mulai berkembang. Peserta
didik memproduksi teks tulisan dan visual yang lebih beragam, dengan kesadaran terhadap
tujuan dan target pembaca.
Elemen Menyimak – Berbicara
By the end of Phase E, students use English to communicate with teachers, peers and others in a
range of settings and for a range of purposes. They use and respond to questions and use strategies
to initiate and sustain conversations and discussion. They understand and identify the main ideas and
relevant details of discussions or presentations on youth-related topics. They use English to express
opinions on youth-related issues and to discuss youth-related interests. They give and make
comparisons. They use nonverbal elements such as gestures, speed and pitch to be understood in
some contexts.
By the end of Phase E, students read and respond to a variety of texts, such as narratives, descriptions,
procedures, expositions, recount and report. They read to learn or to find information. They locate
and evaluate specific details and main ideas of a variety of texts. These texts may be in the form print
or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts. They are developing understanding of
main ideas, issues or plot development in a variety of texts. They identify the author’s purposes and
By the end of phase E, students write a variety of fiction and non-fiction texts, through guided
activities, showing an awareness of purpose and audience. They plan, write, review and redraft a
range of text types with some evidence of self-correction strategies, including punctuation and
capitalization. They express ideas and use common/daily vocabulary and verbs in their writing. They
present information using different modes of presentation to suit different audiences and to achieve
different purposes, in print and digital forms.
6. Sejarah
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia,
ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode
penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek
kolaboratif peserta didik mampu menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di
Indonesia meliputi konsep asal- usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan
Hindu- Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer dan sekunder
untuk melakukan penelitian sejarah sejarah lokal secara diakronis atau sinkronis kemudian
mengomunikasikan nya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga
mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan dan menganalisis peristiwa
sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
8. Informatika
Pada akhir fase E, peserta didik: a) mampu mendeskripsikan fungsi dan cara kerja
sistem komputer, bagaimana komponenkomponen sistem bekerja dan saling berinteraksi,
memahami internet dan jaringan lokal serta mengkoneksikan perangkat ke jaringan lokal dan
internet, enkripsi data, mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik
secara manual atau otomatis menggunakan perkakas yang sesuai, mengintegrasikan potongan
objek dalam berbagai format dari berbagai aplikasi untuk disajikan dalam berbagai representasi
yang memudahkan analisis dan interpretasi, dan menggunakan fitur lanjut dan otomasi dari
aplikasi perkantoran; b) mampu menerapkan berpikir komputasional dengan strategi algoritmik
standar untuk mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa pemrograman
prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan berbagai bidang yang mengandung data diskrit
bervolume tidak kecil, bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan
mengembangkan (merancang, mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional
yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta mengomunikasikan
secara lisan dan tertulis rancangan produk, produk, dan prosesnya; dan c) mampu mengenal
sejarah perkembangan komputer dan tokohtokohnya, memahami aspek teknis, hukum, ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari produk TIK, hak kekayaan intelektual, dan lisensi. mengenal
berbagai bidang studi dan profesi terkait informatika serta peran informatika pada bidang lain.
Mereka juga dapat memahami serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik,
diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual. Peserta didik menggunakan struktur
bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi dan penjelasan,
merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi argumen yang didasarkan pada bukti-bukti
sehingga dapat mengekspresikan posisinya.
Peserta didik memahami ketujuh aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdiri
dari makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi
dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi,
sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan
sesuai dengan karakteristik bidang keahliannya.
1) Keterlaksanaan GLS
2) Keefektifan pelaksanaan kegiatan pembiasaan harian, mingguan, bulanan, dan
semester terutama yang berkaitan dengan Penumbuhan Budi Pekerti.
3) Keefektifan pendampingan/pelaksanaan pelatihan guru untuk meningkatkan
kemampuan guru SMK dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang
mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
4) Keefektifan pembelajaran jarak jauh terhadap kegiatan literasi di kalangan guru SMK
5) Keefektifan dan dampak optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana SMK untuk
memfasilitasi pembelajaran
6) Keefektifan dan dampak pengelolaan perpustakaan SMK terhadap pembelajaran dan
kemampuan literasi warga SMK
7) Keefektifan dan dampak pelaksanaan inventarisasi semua sarana dan prasarana yang
dimiliki SMK terhadap pelayanan SMK
8) Keefektifan dan dampak adanya area-area/ruang baca terhadap kemampuan literasi
warga SMK dan budaya sekolah.
9) Keefektifan dan dampak pelaksanaan kegiatan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran terhadap minat dan budaya baca warga sekolah.
10) Keefektifan dan dampak pelaksanaan pendampingan Komite Sekolah dalam kegiatan
yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk menindaklanjuti perlakuan yang
diterima peserta didik di sekolah.
11) Keefektifan dan dampak pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan pihak lain
terhadap kemampuan literasi warga sekolah.
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada Capaian
Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran yang
sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada setiap
penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen mandiri
diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu
kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran pada
tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi.
c. Prosedur uji kompetensi
Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen, pelaksanaan
kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai
ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Terpadu Roudlotul Amanah . Secara umum
prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi Keahlian dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Akademik
1) Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama satu tahun minimal
90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhatikan ketidakhadiran karena sakit
atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku,
2) Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah lebih baik
terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-nilai kewirausahaan)
serta tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik dan tidak terlibat tindak
kriminal
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
Kriteria lain yang ditentukan terkait dengan kenaikan kelas antara lain:
a. Jika peserta didik belum menuntaskan Capaian Pembelajaran kurang dari 3 (tiga) mata
pelajaran (bukan kompetensi produktif) sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta
didik dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya. Jumlah mata pelajaran yang belum
tuntas di kelas berikutnya (XI dan XII) maksimal 20% dari jumlah mata pelajaran di tahun
berjalan (3 mata pelajaran),
b. Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, KD, dan KI pada > 3 (tiga) mata
pelajaran (meskipun mata pelajaran bukan dari kelompok C) sampai batas akhir tahun
ajaran, maka peserta didik tersebut harus mengulang di kelas yang sama.
c. Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas, seluruh mata pelajaran, Capaian
Pembelajaran yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya wajib diikuti/diulang pada
tahun ajaran berjalan, dan nilai yang diperoleh adalah nilai pada tahun tersebut (nilai pada
tahun ajaran sebelumnya tidak berlaku).
d. Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang dilakukan di
akhir tahun pelajaran. Setiap peserta didik akan memperoleh buku rapor yang berisi
laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
e. Peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya mencapai
kompetensi tertentu, sehingga tidak perlu ada peserta didik yang tidak naik kelas
(automatic promotion). Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya: karena
gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil
mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka peserta didik dinyatakan tidak naik kelas.
4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Terpadu Roudlotul Amanah ditetapkan
berdasarkan:
a. Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah, dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
b. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai
berikut:
Minggu
Jumlah Minggu
Bulan Tidak Keterangan
Minggu Efektif
Efektif
Pelaksanaan MPLS bagi Peserta Didik
Juli 3 2 1
Kelas X
Agustus 4 3 1 Peringatan HUT RI
Penilaian Tengah Semester (PTS) atau
September 5 5 0
Sumatif Tengah Semester (STS) Gasal
Oktober 5 5 0 -
November 4 4 0 -
Kegiatan Penilaian Akhir Semester atau
Desember 4 1 3 Sumatif Akhir Semester dan Libur Akhir
Semester
Januari 5 5 -
Februari 4 4 -
Maret 4 2 2 Perkiraan Kegiatan US dan USBN Utama
April 5 2 3 Libur Hari Raya
UKK, LPP, EF dan
Mei 4 2 2
LHR
Kegiatan Akhir Semester Genap dan Libur
Juni 4 2 2 Semester Genap Tahun
Pelajaran 2022/2023
Libur Semester Genap Tahun
Juli 2 0 2 Pelajaran 2022/2023 dan PPDB Tahun
Pelajaran 2023/2024
Jumlah 52 37 15
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Prinsip Pembelajaran
B. Prinsip Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:
1. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
a. Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada Capaian
Pembelajaran.
b. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik
asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran yang sama.
c. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan teknik
yang sesuai.
d. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada setiap
penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen mandiri
diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
2. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut.
a. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu kepada
Capaian Pembelajaran dan turunannya.
b. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik
asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan pendidikan.
c. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan teknik
yang sesuai.
d. Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran pada tingkat
peserta didik maupun tingkat kelas.
e. Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan pendidikan.
f. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka dan/atau
deskripsi.
3. Prosedur uji kompetensi
Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen, pelaksanaan
kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai
ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Ar Rahma Mandiri Indonesia. Secara umum
prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi Keahlian dapat dijelaskan sebagai berikut.
A. Kenaikan Kelas
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS apabila yang bersangkutan memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti;
b. Memiliki sikap yang dimanifestasikan dalam kriteria karakter sekurang-kurangnya
berpredikat Baik;
c. Nilai ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan sekurang-kurangnya berpredikat Baik;
d. Tidak memiliki nilai mata pelajaran kelompok A, B, C1, C2, C3 dan muatan lokal yang
masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi ketrampilannya di bawah
skor ketuntasan minimal (SKM) atau berpredikat D;
e. Nilai akhir seluruh mata pelajaran kelompok A, B, C1, C2, C3 dan muatan lokal minimal
sama dengan Skor Ketuntasan Minimal (SKM) atau berpredikat C;
f. Ketidakhadiran dalam proses pembelajaran tanpa keterangan kurang dari dan/atau sama
dengan 12 hari efektif dalam satu tahun pelajaran;
g. Jumlah poin pelanggaran diakhir tahun pelajaran kurang dari 100;
h. Peserta didik yang dinyatakan Naik Kelas berhak untuk mengikuti pembelajaran ditingkat
selanjutnya;
i. Peserta didik yang dinyatakan Tidak Naik Kelas dapat mengulang pada tingkat yang sama
dan wajib mengikuti seluruh pelajaran di kelas tersebut.
Kriteria Kenaikan Kelas sebagaimana tersebut di atas dapat berubah seiring dengan
perkembangan peraturan atau pedoman yang ada. Keuastian Kriteria Kenaikan Kelas akan
dituangkan ke dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen kurikulum ini.
Penilaian harian dilakukan oleh Pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam
bentuk ulangan dan atau penugasan.
Penilaian harian dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
atau lebih.
Hasil penilaian harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum melanjutkan kemateri
berikutnya.
Peserta didik harus mengikuti semua penilaian harian yang dilaksanakan oleh pendidik.
Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan sesuai dengan jadwal karena suatu alasan yang
sah berhak diberi ulangan susulan atau dapat diganti dengan penugasan tertentu oleh guru
yang terkait.
B. Penilain Tengah Semester
UjianTengah Semester (PTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester mepiluti seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Adapun tata cara pelaksanaan PTS diatur
sebagai berikut:
C. Kriteria Kelulusan
a) Ujian Sekolah
Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
terhadap standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran oleh satuan pendidikan. Adapun tata
cara pelaksanaan US diatur sebagai berikut:
Pendaftaran peserta ujian dilakukan oleh sekolah untuk diajukan sebagai nominator ujian
akhir dengan syarat peserta didik sudah duduk di kelas XII dan menyerahkanfoto kopi
SHUN/ ijazah SMP/MTs yang telah dilegalisasi.
Setiap peserta ujian diharuskan menempuh semua mata ujian yang diselenggarakan oleh
sekolah (ujian tulis dan praktik)
Pelaksanaan Ujian Sekolah berpedoman pada POS yang diterbitkan oleh sekolah.
Peserta didik yang tidak mengikuti Ujian Sekolah sesuai dengan jadwal karena suatu alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan berhak diberi ulangan susulan.
b) Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)
Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah penilaian terhadap
pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi
Profesi yang dilaksanakan setiap tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi. Prosedur
pelaksanaan UKK mengikuti ketentuan dari sekolah bersama industri atau lembaga sertifikasi.
2. Target Kelulusan
Target kelulusan untuk peserta didik SMK Terpadu Roudlotul Amanah yang diterima
tahun pelajaran 2022/2023 (mengikuti ujian pada tahun pelajaran 2023/2024 ) adalah 100%
LULUS.
1) Melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah dengan buku berbahasa Inggris, peserta didik
diminta untuk menterjemahkan kata-kata yang dirasa sulit/belum dimengerti.
2) Meningkatkan jumlah buku referensi digital untuk digital library yang bias didownload
melalui situs sekolah.
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang
(biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan
kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya akan berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua
guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan
yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan
berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan tatap
muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan
bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Hubungan
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan
guru sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara
bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
B. Evaluasi
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan
agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil
belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari
program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan
terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu
diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah;
dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan
tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan
disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi DUDI dalam
melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam
melihat perkembangan peserta didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum dan
kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan
duni industry, dunia usaha, dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan
balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru diwajibkan
untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian
Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila).
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Terpadu Roudlotul Amanah dievaluasi secara periodik,
untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri setiap hari
membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan,
bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar,
bagaimana persepsi DUDIKA.
Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau
instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir
semester, dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir
tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi terhadap
pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta
visi dan misi sekolah.
1. Sertifikasi guru
SMK Ar Rahma Mandiri Indonesia memiliki 24 orang guru tetapi yang masuk dapodik
masih 17 orang, dan hanya 1 orang guru yang telah memiliki sertifikat guru, sedangkan yang
sedang proses melakukan PPG sebanyak 4 orang, Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan
peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi
memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan
magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi PTK. Selain itu setiap
PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan
bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya. Perencanaan magang diawali dengan
analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan
dengan kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan dengan DUDI.
Beberapa DUDIKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi,
yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari DUDIKA; dan (2) magang dengan sharing
pendanaan antara sekolah dan DUDIKA.
4. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara individu
atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan DUDIKA. Tujuan
utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi sosok inspiratif
bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara optimaldalam
berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak
akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.
2) Kunjungan observasi (guru ditugaskan untuk mengamati guru lain yang sedang mengajar);
3) Pertemuan individual (pertemuan dan tukar pikiran antara supervisor dan guru);
4) Kunjungan antar kelas (seorang guru berkunjung ke kelas lain untuk berbagi pengalaman
dalam pembelajaran)
Supervisi pembelajaran diselenggarakan secara sistematis dengan tujuaan yang jelas dan
terencana. Hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran adalah:
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pelaporan, dan tindak lanjut hasil supervisi pembelajaran.
Berikut merupakan contoh form supervisi pembelajaran SMK Terpadu Roudlotul Amanah.
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
OLEH KEPALA SEKOLAH
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI OBSERVASI KELAS
Kelas/Jurusan : _______/_____________________________
Mapel : _____________________________________
Kriteria Penilaian :
1. Ada dengan poin 1 maknanya melakukan tapi kurang baik
2. Ada dengan poin 2 maknanya melakukan tapi masih cukup
3. Ada dengan poin 3 maknanya melakukan tapi masih baik
4. Ada dengan poin 4 maknanya melakukan dengan sangat baik
Keterangan
No Fokus Pengamatan Ada Tidak
1 2 3 4 Ada
A. Kegiatan Pendahuluan
1 Melakukan apersepsi dan motivasi
B.7 Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
1
guru, peserta didik, dan sumber belajar
B.8 Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
Fokus Pengamatan
N Jumlah
Nama Guru Identita
o Eleme Tujua Model/ Media/ Kegiatan Penilaia Komponen
s CP P5 Materi
n n Metode Alat Pembelajaran n Pembelajaran
Sekolah
yang Ada
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3. Pelaporan Supervisi Pembelajaran
Pelaporan supervisi pembelajaran dilakukan dengan beberapa hal berikut:
1. Kepala sekolah membuat laporan hasil supervisi pembelajaran sebagai bahan tindak lanjut
pengembangan baik yang dilakukan oleh kepala sekolah, Pengawas, maupun oleh pihak
terkait;
2. Kepala sekolah melakukan penyusunan laporan hasil supervisi, menganalisis, mengolah data,
dan memecahkan masalah, secara lebih seksama untuk kepentingan proses pembelajaran
yang dilaksanakan guru di kelas agar menjadi lebih berkualitas;
3. Laporan yang dibuat oleh kepala sekolah/pengawas terdiri dari laporan supervisi dalam satu
semester dan dalam satu tahun dengan lampiran dokumen berupa foto, instrumen, berita
acara, dan sebagainya;
4. Kepala sekolah memberikan laporan tertulis secara lengkap kepada pengawas, kepala Kantor
Kementerian Agama setempat, sebagai pertanggungjawaban dari setiap pengawasan dalam
melaksanakan kinerjanya;
6. Adanya laporan pertanggung-jawaban, maka akan diketahui implikasi dari kinerja kepala
madrasah, pengawas, apakah bermanfaat bagi madrasah, guru dan manajemen madrasah
serta pencapaian tujuan pendidikan pada madrasah.
Setelah melakukan pelaporan supervise, maka perlu diadakan tindak lanjut. Tindak
lanjut merupakan kesinambungan dari kegiatan evaluasi. Hasil evaluasi menginformasikan
pendidik yang memenuhi standard dan pendidik yang belum memenuhi standar. Batas
kewenangan kepala sekolah dan pengawas dalam pengawasan proses pembelajaran tergambar
pada kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut merupakan tindakan pembinaan dan
perbaikan dari hasil temuan pada waktu melaksanakan supervisi pembelajaran. Penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar dan teguran yang bersifat
edukatif diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
Temuan Hasil
No Tanggal Nama Guru Tindak Lanjut Hasil
Supervisi