Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat Nya bahwa penulis telah menyelesaikan Makalah “ Peningkatan Mutu Peserta Didik
Madrasah Melalui Program Madrasah Berasrama (Boarding School) Di Man Purworejo Tahun
Pelajaran 2021/2022”. Sholawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW.
Makalah ini di susun dalam rangka untuk meningkatkan Mutu Madarasah dengan
pendekatan Komunikasi yang baik. Dengan makalah ini diharapkan mampu memnberikan
sumbang pikiran dalam mencapai Visi Madrasah yaitu Terwujudnya peserta didik yang “Unggul
Prestasi Luhur Pekerti dan Peduli Lingkungan “.
Namun karena berbagai keterbatasan yang ada pada kami, hasil penyusunan makalah
inimasih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran, masukan dan kritik yang konstruktif
sangat kami harapkan demi Makalah ini.
Dengan iringan do’a semoga penyusunan makalah ini dapat membawa manfaat
bagi Madrasah Aliyah Negeri Purworej, sebagai upaya menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya
sesuai dengan visi Madrasah, yakni Madrasah Mandiri Berprestasi. Amiin
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN...................................................................................................................... 6
B. Permasalahan ........................................................................................................................ 8
C. Tujuan .................................................................................................................................... 8
D. Manfaat ................................................................................................................................. 8
B. Fungsi Asrama...................................................................................................................... 10
3
A. Profil MAN Purworejo.......................................................................................................... 21
8. PENUTUP ............................................................................................................................. 36
a. Simpulan .............................................................................................................................. 36
b. Rekomendasi ....................................................................................................................... 36
LAMPIRAN ......................................................................................................................................... 39
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asrama sebagai tempat tinggal para siswa berfungsi efektif untuk mendukung
suksesnya kegiatan belajar mengajar dan pendidikan di sekolah/madrasah. Karena
asrama mampu menciptakan situasi lingkungan yang terkelola dan menyediakan waktu
lebih panjang sehingga pemanfaatan asrama sebagai tempat tinggal siswa untuk
mendapatkan pendidikan dan pembelajaran lebih dapat dioptimalkan. Sebagai salah
satu unsur pendidikan, situasi lingkungan secara potensial dapat menunjang atau
menghambat usaha pendidikan. Di samping itu juga dapat menjadi sumber belajar yang
direncanakan ataupun sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan oleh pendidik (M.
Ishom El Saha dan Amin Haedari, 2008: 35).
Pembelajaran dengan sistem asrama bukan sesuatu yang baru dalam konteks
pendidikan di Indonesia. Telah lama lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia
menerapkan konsep pembelajaran asrama dalam wujud ”Pondok Pesantren”, dimana
asrama sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan di pondok
pesantren. Pondok Pesantren dapat dikatakan sebagai cikal-bakal pendidikan berasrama
di Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, cukup banyak lembaga pendidikan
formal menerapkan sistem berasrama, yang dikenal dengan Madrasah berasrama
(boarding school).
Asrama madrasah memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai lingkungan tempat
7
tinggal dan lingkungan belajar, tetapi juga merupakan lingkungan pergaulan sosial yang
membantu terbentuknya kepribadian para peserta didik. Pola pembelajaran dan
kepengasuhan di Asrama madrasah Aliyah sangat diperlukan bagi terbentuknya
pengembangan karakter peserta didik melalui internalisasi, aktualisasi agama dan nilai-
nilai keagamaan.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo sebagai salah satu Lembaga di bawah
Kementerian Agama terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Pendidikan peserta
didiknya. Program Madrasah berasrama diharapkan memberikan dampak signifikan di
dalam peningkata kualitas pendidikan dimaksud, yang meliputi aspek sikap,
pengetahuan maupun keterampilan.
B. Permasalahan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi program madrasah berasrama (Boarding School)
di MAN Purworejo
2. Untuk mengetahui implementasi program asrama (Boarding School) dalam
meningkatkan mutu madrasah di MAN Purworejo
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak baik
8
secara Teoritis maupun praktis, diharapkan mampu memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan model- model pembelajaran. Hasil penelitian ini juga untuk
mengetahui dinamika yang terjadi dengan adanya Program madrasah berasrma. Juga
diharapkan sebagai deskripsi dan bahan monitoring dalam mengimplementasikan
Program Madrasah Berasrama agar dalam penerapan berikutnya dapat lebih baik di
kalangan Madrasah
A. Madrasah Berasrama
Program sekolah berasrama adalah salah satu program yang saat ini
sedang diperhatikan oleh sekolah-sekolah di Indonesia khususnya sekolah yang
berbasis islami, program tersebut dilaksanakan berdasarkan kurikulum dari
Departemen Pendidikan Nasional beserta kesepakatan dengan yayasan
dirancang dan dikembangkan dengan menyediakan asrama untuk menginap
para siswanya, sehingga dikenal dengan program sekolah berasrama (boarding
school). (S. Mahmudah, 2013)
Madrasah berasrama adalah madrasah yang menyelenggarakan
pembelajaran di asrama diluar pembelajaran formal, sehingga peserta didiknya
tinggal di asrama madrasah. Kegiatan pembelajaran di asrama madrasah
meliputi pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin), penguatan akhlakul
karimah melalui pelaksanaan ibadah dan pembentukan perilaku keseharian,
serta aplikasi pengabdian melalui amaliyah dan muamalah. Dengan demikian
keberadaan asrama sebagai subsistem yang tidak terpisahkan dari sistem
pendidikan di madrasah secara keseluruhan. Untuk dapat mewujudkan hal
tersebut, maka lingkungan, kehidupan, dan kepengasuhan di asrama madrasah
perlu ditata, dikelola dan dilengkapi dengan perangkat aturan yang bisa
menjamin kegiatan berjalan secara efektif dan efisien. Asrama madrasah
sebagai bagian integral dalam proses pendidikan harus dimaknai sebagai
lingkungan yang berfungsi sebagai wahana pembentukan karakter, penanaman
nilai-nilai moral keagamaan, kebangsaan dan penguatan akademik. (Dirjen
Pendis, 2019)
9
Boarding school dapat diartikan sebagai sekolah yang menyediakan asrama
untuk tempat tinggal sekaligus tempat mendidik siswa-siswanya selama kurun
waktu tertentu. Suatu sekolah yang memiliki manajemen sekolah berasrama
biasanya mewajibkan kepada siswa-siswanya untuk tinggal dan dididik di
asrama sesuai dengan waktu yang ditentukan. (Hendriyanti, 2014)
Di sekolah berasrama juga memperhatikan aspek dan nilai yang ada di
masyarakat sebagai pengembangan yang akan dibentuk pada dirisiswa. Dari
awal mula berdirinya boarding school sangat berpatokan dan penekanan pada
nilai-nilai moralitas, menjunjung nilai kemandirian, kebersamaan, dan
kesederhanaan. Kehadiran sekolah boarding school telah memberikan
alternative pendidikan untuk para orang tua menyekolahkan anaknya. Orang
tua akan lebih merasa aman menyekolahkan anaknya disekolah seperti ini,
Kekutiran terhadap pergaulan bebas, pengaruh lingkungan dan kesibukan
orangtua sehingga tidak mempunyai waktu mengawasi anak, menjadi alasan
elementer bagi orang tua. Boarding school mengajarkan
bertoleransi,mengajarkan kemandirian, dan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan potensi diri lebih besar.
B. Fungsi Asrama
Asrama tentu sangat berfungsi bagi siswa yang tinggal di asrama dengan
sistem yang diterapkan di sekolah, fungsi asrama antara lain:
10
c. Asrama Sebagai Tempat Pembinaan
E. Evaluasi Program
Dan setelah dilaksanakannya program tersebut selanjutnya terdapat
kegiatan evaluasi atau penilaian yang tujuannya agar dapat mengetahui apakah
program tersebut berhasil atau tidak.
Menurut Arikunto evaluasi program adalah kegiatan mencari sesuatu yang
berharga tentang sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang
bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur,
serta alternatife strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan. (Suharsimi Arikunto, 2008)
Evaluasi sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa
kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
a. Bimbingan keagamaan
14
berorientasi pada program pengajian. Pengajian ini dilakukan dengan
memberikan materi-materi keagamaan yang meliputi bimbingan praktik ritual
(Fikih) dan pengenalan ajaran-ajaran Islam dasar tentang tauhid, tasawuf, dan
sejarah Islam. Selain itu pengajian dapat juga berupa pendalaman Al Quran
(hafalan, tajwid, tafsir) dan lain sebagainya.
2. Pengembangan Kognitif
Dalam kerangka itu, pengelola asrama yang dalam hal ini adalah
guru/pengasuh harus mampu memainkan perannya secara efektif, bisa
menjalankan tugasnya secara maksimal, dan mampu memberikan gagasan untuk
menjadikan asrama sebagai wahana berikut:
17
Ranah psikomotorik, kebanyakan dari kita menghubungkan aktivitas motor
dengan pendidikan fisik dan atletik, tetapi banyak subjek lain, seperti menulis
dengan tangan dan pengolahan kata juga membutuhkan gerakan (Jhon W.
Santrock, 2008: 469). Kawasan psikomotorik yaitu kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek keterampilan jasmani (Dimyati dan Mudjiono, 2009). Dalam
hal mengembangkan ranah psikomotorik, asrama siswa sangat potensial untuk
dapat dijadikan wahana pengembangan yang di antaranya:
Robbins dalam Nizar Ali dan Ibi Syatibi (2009: 92) mengatakan, bahwa
pengorganisasian adalah upaya membangun hubungan perilaku yang efektif
antara semua orang, karena mereka akan dapat bekerja sama secara efisien dan
mencapai kepuasan pribadi dalam melakukan pekerjaan dalam konteks
pengaruh untuk mencapai tujuan. Karenanya, dalam pembentukan organisasi
pada asrama dapat dimulai dengan: 1) membentuk pengelola kamar yang
merupakan usaha tahap awal memperkenalkan siswa asrama terhadap
kehidupan berorganisasi, dan selanjutnya pada praktik-praktik demokrasi, dan
2) membentuk lembaga siswa di asrama dalam rangka
mengembangkan skills kepemimpinan, membangun harkat dan martabat, serta
menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab siswa.
18
Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah
ada tidaknya minat untuk mengembangkannya. Menurut M. Ngalim Purwanto
(2007:25) bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti
kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan
(potensi-potensi) yang tertentu. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki
manusia. Sedangkan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007: 1612). Minat tercipta karena
adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Dengan demikian, minat dan bakat
merupakan faktor yang saling mempengaruhi, terlepas dari faktor mana yang
lebih dominan. Keduanya penting untuk dikembangkan secara optimal bahkan
maksimal.
Bakat sering juga diartikan sebagai talenta, yakni kemampuan tertentu yang
unik, kecakapan yang dimiliki seseorang. Dalam hal ini, minat menjadi faktor
penting yang membantu pengembangan bakat tersebut. Minat merupakan
faktor utama bagi pengembangan bakat karena tanpa minat, bakat tidak akan
berdayaguna. Minat yang tinggi akan menjadikan seseorang mampu melakukan
sesuatu sekalipun ia tidak berbakat, sebaliknya berbakat tanpa minat akan sulit
mengembangkan bakat tersebut. Di sinilah asrama berperan sebagai wahana
yang mampu menampung dan mewadahi bakat dan minat para siswa.
Sejumlah fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, ruang serba guna
yang memiliki fasilitas olahraga, ruang kesenian yang memadai untuk seni rupa
dan seni tari, ruang musik yang dilengkapi dengan peralatan musik, baik
tradisional maupun modern seyogyanya dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah
berasrama. Selain kegiatan seni dan olahraga, pembiasaan dan pengembangkan
kemampuan berbahasa asing, misalnya bahasa Arab dan Inggris dari masing-
masing siswa juga dapat dilakukan secara aktif. Bentuk kegiatan untuk
mendukung proses pembiasaan berbahasa asing dapat dilakukan dengan
mengadakan pemberian kosa kata, percakapan, lomba-lomba berpidato atau
bercerita, debat dan menulis dalam bahasa asing dan lain sebagainya.
III. METODOLOGI
20
aspek yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Maka penelitian
ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan mengenai Pelaksanaan Program
Madrasah Berasrama di Madrasah Aliyah Negeri Purworejo
Untuk menyalurkan hasrat dan minat belajar agama islam rakyat di Kabupaten
Purworejo, oleh pemuka-pemuka agama masyarakat, disampaikan kepada Presiden
(sekarang Rektor) Institut Agama Islam Negeri Al Jamia’ah Al Islamiyah Al Hukumiyah
Sunan Kalijaga Yogyakarta, untuk membuka Sekolah Persiapan IAIN Al Jamia’ah Al
Islamiyah Al Hukumiyah di Purworejo.
21
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, kurikulumnya mengacu kepada IAIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, karena siswa-siswanya dipersiapkan untuk melanjutkan ke
Fakulatas – fakultas Perguruan Tinggi IAIN Al Jamiah, dan masa belajarnya dibatasi
selama 2 tahun. Karena mengingat perkembangan pendidikan masa depan, maka
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama RI tanggal 27 Desember 1967
Nomor 4 Tahun 1967 masa belajar siswa ditambah dari 2 tahun menjadi 3 tahun.
22
7. Kurikulum Tahun 2013 : IIK, IIA, IIS, IBB
Sedangkan pejabat yang pernah memimpin MAN Purworejo adalah:
1. Drs. H. Muhammad Soeripto (Agustus 1978 s/d Mei 1981)
2. Drs. Hadisunarto (Juni 1981 s/d Pebruari 1990)
3. H. Wazir Nuri (Maret 1990 s/d Maret 1996)
4. Drs. H. Abdul Chanan, M.Ag. (April 1996 s/d Mei 2002)
5. Drs. H. Anang Taufik Ghufron, M.Ag. (Juni 2002 s/d Nopember 2007)
6. Drs. H. Saifurochman (Nopember 2007 s/d September 2012)
7. Drs. H. Wachid Adib, M.SI. (September 2012 s.d Desember 2017)
8. Khoirul Umam, M.Pd (Januari 2018 s.d Februari 2022)
9. H. Sodikun, S.Ag, M.PdI (Maret 2022 s/d sekarang)
Tujuan Pendidikan di Asrama Pelajar Islam Nurul Ulum MAN Purworejo, sesuai
dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6988 Tahun 2019
adalah untuk menumbuhkembangkan peserta didik menjadi pribadi yang;
1. Beriman, bertakwa, berakhlak mulia;
2. Berwawasan kebangsaan dan ke-Indonesia-an;
3. Menguasai dasar-dasar ilmu keislaman;
4. Terampil membaca kitab kuning;
5. Terampil berbahasa Arab dan Inggris;
6. Mampu berpikir kritis, moderat, kreatif, dan inovatif;
7. Memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh.
2. Profil Lulusan
1. Penguasaan dasar-dasar ilmu agama yang didukung oleh kemampuan bahasa Arab
yang memadai. Penguasaan ilmu agama mempunyai fungsi sebagai pondasi dan
dasar-dasar pengembangan keilmuan lebih lanjut.
2. Mampu menguasai bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris, baik tulis maupun lisan.
23
3. Mampu membaca kitab berbahasa arab
4. Mampu menghafalkan Al Quran minimal 5 Juz selama 3 tahun di asrama
5. Mampu melakukan penelitian/riset tingkat dasar
6. Mampu mengaplikasikan kearifan lokal, sebagai wujud apresiasi dan melestarikan
nilai-nilai luhur bangsa.
7. Memapu menguasai teknologi informasi, terutama untuk pembelajaran.
8. Memiliki kamampuan kritis dan moderat terhadap lingkungan sekitar.
9. Mampu berperan sebagai pemimpin di lingkungannya
3. Materi Kurikulum
Materi yang diajarkan di asrama madrasah meliputi:
a. Tahfidzul Quran
1. Kelas X minimal 2 juz
2. Kelas XI minimal 2 juz
3. Kelas XII minimal 1 juz
b. Tahfidzul Hadis
c. Kajian Kitab Pesantren
d. Pengembangan kemampuan berbahasa asing
e. Pengembangan kemampuan Riset Ilmiah
f. Pengembangan kemampuan mendesain seremonial keagamaan
4. Kompetensi Santri
a. Program Kitab Kuning, yaitu kelas yang dikhususkan bagi santri yang
mengambil jurusan keagamaan di sekolah dan santri yang mempunyai
kemampuan bahasa arab dan membaca kitab kuning dengan baik.
b. Program Tahfidz, yaitu bagi santri selain jurusan Keagamaan yang ingin lebih
fokus dalam bidang tahfidz.
5. Struktur Kurikulum
24
1 2
1 Bahasa Arab 1 1 1 1
2 Muhadatsah 1
3 Khot 1 1
4 Qawaid 3 3 3 3
5 Tajwid 1 1 1 1
6 Tahfiz 2 2 2 2
7 Bahasa Inggris 1 1
8 Fikih 1 1 1
9 Akhlak 1 1 1 1
Pendampingan belajar
10 malam 8 8 8 8
11 Pembelajaran Riset 2 2 2 2
Jumlah 20 20 20 20
12 Pembelajaran Riset 2 2 2 2
Jumlah 20 20 20 20
1. Bahasa Arab
a. Durusul Lughoh
25
b. Nahwu Wadlih
c. Amtsilah Tasrifiyah
d. Qiroatur Rosyidah
e. Qowaidul Imla`
2. Bahasa Inggris
a. English Grammar in Use
3. Fiqih
a. Safinatun Najah
b. Fatkhul Qorib
c. Al Fiqh Al Wadlih
d. Fiqhun Nisa’
e. Al Tadzhib
4. Ahklaq
a. Ta`limul Muta`allim
b. Taisirul Khollaq
c. Akhlaqun Nisa’
d. Ayyuhal Walad
5. Hadits
a. Arbain Nawawiyah
b. Bulughul Marom
6. Tafsir
a. Al Ibriz
b. Tafsir Jalalain
7. Proses Pembelajaran
26
pembina asrama dalam rangka membentuk siswa yang berakhlakul karimah
dan berwawasan Islam rahmatan lil’alamin.
6. Pembiasaaan Ibadah Harian
Ditujukan agar para peserta didik terbiasa melaksanakan ibadah wajib dan
Sunnah dalam kesehariannya.
7. Pembinaan Imam Shalat
Ditujukan agar para peserta didik terlatih sebagai imam shalat dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Pembinaan Kultum dan Khatib Jum’at
Untuk melatih peserta didik menjadi khotib sholat Jumat.
9. Latihan Dai/Daiyat
Untuk melatih keterampilan berpidato di muka umum (public speaking),
peserta didik diberikan materi latihan ceramah di asrama secara bergantian.
10. Kajian Tematik/Diskusi Keagamaan
Untuk melatih keterampilan peserta didik dalam menyampaikan ide dan
pendapat dalam sebuah forum kajian ilmiah dan melatih menyelesaiakan
problem di lingkungan dengan musyawarah.
27
bertujuan untuk menciptakan atmosfer yang kondusif bagi pengembangan
intelektual dan kepribadian peserta didik. Implementasi dari pembinaan
kedisiplinan dituangkan dalam bentuk tata tertib asrama.
7. Latihan Kepemimpinan dan Berorganisasi
Kegiatan ini bertujuan melatih siswa-siswi agar memiliki jiwa kepemimpinan.
Program ini dilaksanakan dalam bentuk organisasi kesiswaan di asrama.
C. Pembinaan Kebahasaan
Pembinaan kebahasaan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai
berikut :
1. Pemberian mufrodat dan vocabulary
Dilakukan untuk memperkaya kosakata Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
2.Kultum dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
Setiap siswa secara periodik menjadi penceramah di depan teman-temannya
3.Pembentukan bi’ah lughawiyah
Kewajiban bagi semua siswa untuk berbahasa Arab dan Inggris dalam
kesehariannya.
4.Khitobah dan speech contest
Dilakukan secara periodik dan bergiliran.
8. Penilaian Pembelajaran
Aspek penilaian pembelajaran peserta didik di asrama meliputi penilaian
akademik dan penilaian non akademik. Penilaian akademik memakai standar
penilaian yang berlaku di MA pada umumnya. Sedangkan penilaian non akademik
dilakukan secara terpisah meliputi aspek kepribadian dan sosial. Aspek kompetensi
kepribadian dan sosial antara lain adalah ketaatan beragama, tanggung jawab,
kedisiplinan, kebersihan dan kerapian. Dengan demikian, aspek yang dinilai dari
kehidupan siswa di asrama bersifat utuh dan menyeluruh. Hasil penilaian
pembelajaran di asrama dapat dijadikan dasar pertimbangan penilaian pembelajaran
reguler selama memiliki keterkaitan kompetensi yang dipelajari.
Aspek kehidupan berasrama, indikator, dan teknik penilaian dirangkum
dalam bentuk Tabel berikut.
29
C. Pelaksanaan Madrasah Berasrama di MAN Purworejo
1. Nama Asrama
Asrama Madrasah Aliyah Negeri Purworejo diberi nama Asrama Pelajar Islam Nurul Ulum
MAN Purworejo.
2. Data Santri
a. Santri Putra
Santri Putra berjumlah 28 orang, berasal dari Purworejo, Magelang, Kebumen, Jakarta,
Depok dan Palembang
3. Santri Putri
Santri Putra berjumlah 82 orang, dengan menempati 7 ruang kamar
4. Personalia Pengelola
Personalia Pengelola Asrama terdiri dari
1. Kepala Asrama : H. Mukhamad Arwani, S.Ag, MA
2. Bendahara Asrama : Yuli Heri Umayati, S.Pd
3. Bagian Rumah Tangga : Afina Fidiyana, S.IP
4. Bagian Kurikulum : Miftahudin, M.Pd
5. Bagian Konsultasi Psikologi : Diah Ika Pratiwi, S.Psi, Psikolog
6. Bagian Humas : Windarso, M.Pd, Firman yasin, AW, S.Pd I
7. Guru Diniyah
No Nama Bidang Ajar
1 H. Mukhamad Arwani Qawa’id, Fiqih dan Tarikh
2 Windarso Fiqih
3 Firman Yasin AW Al Quran
4 Miftahudin Tauhid
5 Abdul Hakim Akhlak
6 Sirojul Munir Shorof/Imla’, Al Quran
7 Siti Malichah Al Quran, Qawa’id
8 Nurul Aisyah Tajwid, Al Quran, Tahfidz
9 Rif’an Yisa Al Quran, Tahfidz
10 Sumarni Tilawah
8. Wali Asrama
a. Siti Malichah
b. Nurul Aisyah
c. Rif’an Yisa
5. Kegiatan Santri
1. Harian
No Waktu Kegiatan Penanggungjawab
1 04.00-04.30 Sholat Subuh Berjamaah Wali Asrama
2 04.30-06.00 Tahsin & Tahfidz Dewan Asatidz
3 06.00-07.00 Persiapan Sekolah
4 07.00-12.00 KBM di sekolah
5 12.30-13.00 Shalat Dzuhur Berjamaah & Wali Asrama
Makan siang
6 13.30-15.30 Kegiatan Madrasah Diniyah Dewan Asatidz
7 16.00-16.30 Shalat Ashar Berjamaah Wali Asrama
8 16.30-17.30 Bersih-bersih Individual
30
No. Waktu Kegiatan Penanggungjawab
1 Kamis Yasin Tahlil Wali Asrama
18.00-19.00 Dzikir Ratib Al Haddad
Istighotsah
19.30-21.00 Simtudduror, Latihan Khitobah Wali Asrama
2 Ahad Tilawah Ustadzah Sumarni
07.00-08.00
08.00-09.00 Kerja Bakti Wali Asrama
19.30-20.30 Pelatihan Murottal Metode Bil Siti Malichah, S.Pd
Qolam
20.30-21.30 Bandongan Kitab Al Arba’in An Mukhamad Arwani
Nawawi dan Khulashoh Nuril
Yaqin
9 17.30-18.00 Shalat Maghrib Berjamaah Wali Asrama
10 18.15-19.30 Tahsin Al Qur’an Dewan Aasatidz
11 19.30-20.00 Shalat Isya’ Berjamaah Wali Asrama
12 20.00-21.30 Peminatan Tahfidz & Kitab Dewan Asatidz
Kuning
13 22.00-04.00 Istirahat Wali Asrama
a. Bimbingan keagamaan
31
dengan memberikan materi-materi keagamaan yang meliputi bimbingan praktik
ritual (Fikih) dan pengenalan ajaran-ajaran Islam dasar tentang tauhid, tasawuf,
dan sejarah Islam. Selain itu pengajian dapat juga berupa pendalaman Al Quran
(hafalan, tajwid, tafsir) dan lain sebagainya. Bimbingan ini diwujudkan dalam
program pembelajaran Diniyyah sore hari setelah sekolah dan malam hari.
Hasil yang dicapai santri-santri Asrama Nurul Ulum MAN Purworejo cukup
baik. Terbukti dalam waktu 1 tahun pelajaran, hafalan beberapa santri sudah
mencapai 3-5 juz Al Qur’an, 20-30 Hadits Arba’in
Untuk mengasah kepekaan dan sikap pro-sosial, Asrama Pelajar Islam Nurul
Ulum membuat program-program dalam rangka mempererat hubungan siswa
misalnya, pada waktu-waktu tertentu siswa merawat teman yang sakit,
berkunjung ke rumah teman yang sakit, berbagi makanan di kala penjengukan
dan sebagainya.
Beberapa fasilitas yang terdapat di dalam asrama Pelajar Islam Nurul Ulum
dikelola untuk memfasilitasi pengembangan sikap para siswa. Fasilitas ruang
makan, misalnya dapat dijadikan sarana belajar bagi para siswa untuk menggali
nilai-nilai terpuji. Siswa dapat belajar sabar dan menghargai orang lain dengan
“antrean” sebelum makan, duduk dengan tertib dan membaca doa menjadikan
siswa lebih bersyukur dengan nikmat yang didapat, mencuci piring setelah
makan dan meletakkannya ke tempat semestinya menjadikan para siswa cinta
kebersihan dan bertanggung jawab. Semua rangkaian aktivitas di ruang makan
dapat dijadikan ‘ibrah (pembelajaran) yang mahal yang mungkin luput diajarkan
di ruang kelas yang dapat mengembangkan kemampuan untuk menghayati
nilai-nilai kehidupan.
2. Pengembangan Kognitif
32
Asrama Pelajar Islam Nurul Ulum menjadikan asrama sebagai tempat
belajar untuk meningkatkan ilmu. Pelajaran yang telah disampaikan oleh guru-
guru di sekolah/madrasah harus diulangi kembali di asrama dengan maksud
untuk meningkatkan pemahaman. Kewajiban para pengasuh sebagai orang tua
dalam hal ini adalah melakukan pembinaan untuk mengontrol anaknya
(siswanya) agar dapat memanfaatkan waktu untuk belajar, memberikan dan
menjaga ruang dan waktu yang kondusif buat anak-anaknya dalam balajar. Oleh
karena itu, kaitannya dengan fungsi ini asrama sangat memegang peranan
penting dalam peningkatan pemahaman keilmuaan siswa. Sehingga
guru/pengasuh asrama yang berkualitas menjadi komponen utama yang dituntut
pertanggungjawabannya.
Dalam kerangka itu, pengelola asrama yang dalam hal ini adalah
guru/pengasuh memainkan perannya secara efektif, bisa menjalankan tugasnya
secara maksimal, dan mampu memberikan gagasan untuk menjadikan asrama
sebagai wahana berikut:
1. Lurah Asrama
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Bidang Pendidikan
5. Bidang Kebersihan
6. Bidang Keamanan
34
7. Ketua Kamar
Sejumlah fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, ruang serba guna
yang memiliki fasilitas olahraga, ruang kesenian yang memadai untuk seni rupa
dan seni tari, ruang musik yang dilengkapi dengan peralatan musik, baik
tradisional maupun modern seyogyanya dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah
berasrama. Selain kegiatan seni dan olahraga, pembiasaan dan pengembangkan
35
kemampuan berbahasa asing, misalnya bahasa Arab dan Inggris dari masing-
masing siswa juga dapat dilakukan secara aktif. Bentuk kegiatan untuk
mendukung proses pembiasaan berbahasa asing dapat dilakukan dengan
mengadakan pemberian kosa kata, percakapan, lomba-lomba berpidato atau
bercerita, debat dan menulis dalam bahasa asing dan lain sebagainya.
V. PENUTUP
a. Simpulan
b. Rekomendasi
36
Dari Beberapa simpulan dan paparan hasil penelitian, dapat direkomendasikan beberapa
hal sebagai berikut :
5. Untuk Kementerian Agama : Penyelenggaraan program madrasah berasrama perlu
mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama
dalam hal Pembinaan dan pengembangan program dan sarana prasarana
6. Bagi stakeholder pendidikan : perlu adanya sosialisai ke masyarakat untuk
menyebarluaskan program madrasah berasrama di MAN Purworejo agar dapat
diketahui secara luas.
7. Bagi Guru dan tenaga kependidikan di MAN Purworejo sudah seharusnya untuk terus
menerus mengadakan perbaikan menuju pelaksanaan pendidikan yang lebih
berkualitas. guru bisa memberikan dukungan dan motivasi kepada anak didik agar
sukses di dalam mengikuti program asrama.
8. Bagi Siswa : agar lebih termotivasi di dalam belajar di asrama karena fakta
membuktikan bahwa madrasah berasrama mampu memberikan kebutuhan siswa
akan pembelajaran yang konprehensif, yang meliputi afektif, kognitif dan
psikomotorik.
37
DAFTAR PUSTAKA
A. Identitas Madrasah
a. Nama Madrasah : MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO
b. Nomor Statistik : 131133060001
c. NPSN : 20363187
d. Status Madrasah :Negeri
e. NPWP : 00.158.870.6-531.000
f. Alamat
1. Jalan/Nomor : Jl. Brigjend Katamso Pangenjurutengah Purworejo
2. Desa / Kelurahan : Pangenjurutengah
3. Kecamatan : Purworejo
4. Kab / Kota : Purworejo
5. Propinsi : Jawa Tengah
6. Kode Pos : 54113
7. Telepon/Fax : 0275-321208, 321549
8. E-mail madrasah :manpwrj@gmail.com
9. Web madrasah : website: https://www.manpurworejo.sch.id/
g. Tahun Berdiri / Izin : 1978
g. No. SK izin : Keputusan Menteri Agama RI nomor 17 Tahun 1978
g. Tgl. Sk izin : 16 Maret 1978
g. Status Akreditasi : A (Unggul)
g. Tahun akreditasi : 2019
g. No. SK Lembaga : 817/BAN-SM/SK/2019
g. Tgl. SK Lembaga : 01 Oktober 2019
g. Identitas Kepala Madrasah
1. Nama Kamad : Khoirul Umam, M.Pd
2. NIP : 197201011998031005
3. Pangkat/Golongan : Pembina/ IV a
4. Tempat/Tgl Lahir : Magelang, 01 Januari 1972
5. Jenis Kelamin : Laki-Laki
6. Pendidikan : S2
7. Alamat Rumah : Pendem, Salaman Magelang
B. Tujuan Madrasah
Dalam konteks nasional penyelenggaraan pendidikan di Indonesia berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan fungsi tersebut maka
penyelenggaraan pendidikan nasional diarahkan dalam rangka untuk mencapai tujuan yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia Indonesia yang utuh. Yakni
manusia yang memiliki ciri-ciri antara lain: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Gambar 1
Market
Day
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 5
Gambar 6
Pelatihan PMR WIRA
Gambar 7
Gotong
Royong Membangun Tenda Pramuka
Gambar 8
Ekstrakurikuler Pencaksilat
Gambar 9
Penghargaan Siswa Berprestasi
Gambar 10
Tabel 1
Rata-rata KKM Mata Pelajaran dari Tahun 2015-2019
Tahun Tahun Pelajaran Rata-rata KKM Mata Pelajaran
2015 2015/2016 70
2016 2016/2017 71
2017 2017/2018 71
2018 2018/2019 71
2019 2019/2020 73
2020 2021/2022 73
MAN Purworejo melakukan peninjauan dan perubahan KKM menyesuaikan dari intake
siswa, daya dukung, dan kompleksitas dari setiap mata pelajaran. Dalam menetapkan KKM
melalui rapat dewan guru pada awal tahun pelajaran.
Tabel 2
Data Lulusan dan Sebarannya Tahun 2015-2020
2015 285 56 78 94 57
2016 286 64 81 86 55
2017 306 83 92 102 29
2018 312 78 96 72 66
2019 327 72 95 84 76
2020 330 75 96 82 75
Grafik 1
(Grafik Data pada Tabel 2. Data Lulusan dan Sebarannya Tahun 2016-2020)
6. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah lulusan yang melanjutkan studi lanjut
pada PTN belum menunjukkan kenaikan yang stabil (masih terjadi naik turun), sedangkan yang
melanjutkan di PTS mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Tabel 3
Data Prestasi Akademik dan Nonakademik dari tahun 2015-2020
2015 11 48
2016 16 36
2017 8 50
2018 8 28
2019 8 6
Grafik 2
Grafik prestasi akademik dan nonakademik
Tabel 3
DAFTAR NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL
MAN PURWOREJO
MATA
PEMINATAN PELAJARAN 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019
PePELAJARAN
BAHASA
INDONESIA
75,15 78,57 77,11 80,38
BAHASA
INDONESIA
69,75 74,00 74,57 76,69
Gambar 12
Workshop Media TI Pembelajaran
Berikut ini data jumlah guru dan tenaga kependidikan MAN Purworejo
Tabel 4
JumlahGurudanTenagaKependidikan Tahun 2015 - 2019
Tahun Ket.
No. Guru dan Tendik
2015 2016 2017 2018 2019
1 GuruPNS 53 51 49 50 56
2 GuruNONPNS 21 20 17 19 19
3 TendikPNS 6 6 5 5 5
4 TendikNon PNS 15 15 18 20 21
Jumlah 95 93 89 94 101
Tabel 5
Guru PNS dan Non PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2015–2019
Tahun Ket.
No. Guru dan Tendik
2015 2016 2017 2018 2019
1 GuruPNS 49 50 46 47 47
2 GuruNON PNS 1 1 1 1 1
Jumlah 50 51 47 48 48
Tabel 6
Guru PNS danNon PNS Belum Sertifikasi Tahun 2015–2019
Tahun
No. Guru dan Tendik Ket.
2015 2016 2017 2018 2019
1 Guru PNS 2 2 3 3 9
Guru
2 20 19 16 18 18
NON PNS
Jumlah 22 21 19 21 27
Tabel 8
Realisasi Anggaran Satuan Kerja MAN Purworejo
Tahun 2015 - 2019
No Kegiatan Realisasi Pertahun (dalam prosentase)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Belanja Pegawai (51) 99,04% 99,91% 99,91% 95,45% 99,91%
2 Belanja Barang (52) 98,56% 95,45% 99,04% 97,35% 99,04%
3 Belanja Modal (53) 95,45% 98,56% 98,56% 99,40% 98,56%
4 Bantuan Sosial (57) 99,40% 99,10%
Rata-rata 97% 97% 98% 96% 98%
LAMPIRAN 2
PROGRAM ASRAMA PELAJAR ISLAM NURUL ULUM
MAN PURWOREJO
KONSEP ASRAMA PELAJAR ISLAM NURUL ULUM
MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO
2021
KONSEP ASRAMA PELAJAR ISLAM NURUL ULUM
MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO
6. Latar Belakang
Pembelajaran dengan sistem asrama bukan sesuatu yang baru dalam konteks pendidikan
di Indonesia. Telah lama lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia menerapkan konsep
pembelajaran asrama dalam wujud ”Pondok Pesantren”, dimana asrama sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pendidikan di pondok pesantren. Pondok Pesantren dapat
dikatakan sebagai cikal-bakal pendidikan berasrama di Indonesia. Dalam perkembangan
selanjutnya, cukup banyak lembaga pendidikan formal menerapkan sistem berasrama, yang
dikenal dengan Madrasah berasrama (boarding school).
Sistem pendidikan berasrama didasarkan atas pertimbangan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang lebih utuh dalam mengembangkan aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan peserta didik sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dalam pola pikir serta
berkepribadian mulia. Pendidikan dengan sistem berasrama dapat menerapkan program
pendidikan yang komprehensif-holistik mencakup keagamaan, pengembangan akademik, life
skills, serta wawasan kebangsaan dan global.
Madrasah berasrama adalah madrasah yang menyelenggarakan pembelajaran di asrama
diluar pembelajaran formal, sehingga peserta didiknya tinggal di asrama madrasah. Kegiatan
pembelajaran di asrama madrasah meliputi pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin),
penguatan akhlakul karimah melalui pelaksanaan ibadah dan pembentukan perilaku
keseharian, serta aplikasi pengabdian melalui amaliyah dan muamalah. Dengan demikian
keberadaan asrama sebagai subsistem yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan di
madrasah secara keseluruhan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka lingkungan,
kehidupan, dan kepengasuhan di asrama madrasah perlu ditata, dikelola dan dilengkapi
dengan perangkat aturan yang bisa menjamin kegiatan berjalan secara efektif dan efisien.
Asrama madrasah sebagai bagian integral dalam proses pendidikan harus dimaknai sebagai
lingkungan yang berfungsi sebagai wahana pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai
moral keagamaan, kebangsaan dan penguatan akademik.
Asrama madrasah memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai lingkungan tempat
tinggal dan lingkungan belajar, tetapi juga merupakan lingkungan pergaulan sosial yang
membantu terbentuknya kepribadian para peserta didik. Pola pembelajaran dan
kepengasuhan di Asrama madrasah Aliyah sangat diperlukan bagi terbentuknya
pengembangan karakter peserta didik melalui internalisasi, aktualisasi agama dan nilai-nilai
keagamaan. Oleh karena itu petunjuk teknis pengelolaan pembelajaran di asrama madrasah
Aliyah sifatnya sangat penting bagi optimalisasi keberhasilan keseluruhan program madrasah.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo sebagai salah satu madrasah yang
menyelenggarakan madrasah berasrama perlu menyusun konsep yang sistematis untuk
dijadikan pedoman pembelajaran siswa di asrama. Harapannya, kegiatan pembelajaran siswa
di asrama dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
8. Profil Lulusan
Profil Lulusan Madrasah Berasrama adalah sebagai berikut:
10. Penguasaan dasar-dasar ilmu agama yang didukung oleh kemampuan bahasa Arab yang
memadai. Penguasaan ilmu agama mempunyai fungsi sebagai pondasi dan dasar-dasar
pengembangan keilmuan lebih lanjut.
11. Mampu menguasai bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris, baik tulis maupun lisan.
12. Mampu membaca kitab berbahasa arab
13. Mampu menghafalkan Al Quran minimal 5 Juz selama 3 tahun di asrama
14. Mampu melakukan penelitian/riset tingkat dasar
15. Mampu mengaplikasikan kearifan lokal, sebagai wujud apresiasi dan melestarikan nilai-
nilai luhur bangsa.
16. Memapu menguasai teknologi informasi, terutama untuk pembelajaran.
17. Memiliki kamampuan kritis dan moderat terhadap lingkungan sekitar.
18. Mampu berperan sebagai pemimpin di lingkungannya
9. Waktu Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di asrama MA dapat dilakukan pembelajaran pada pagi, sore dan
malam hari di luar jam pembelajaran reguler.
1. Program Kitab Kuning, yaitu kelas yang dikhususkan bagi santri yang mengambil jurusan
keagamaan di sekolah dan santri yang mempunyai kemampuan bahasa arab dan
membaca kitab kuning dengan baik.
2. Program Tahfidz, yaitu bagi santri selain jurusan Keagamaan yang ingin lebih fokus dalam
bidang tahfidz.
11 Pembelajaran Riset 2 2 2 2
Jumlah 20 20 20 20
12 Pembelajaran Riset 2 2 2 2
Jumlah 20 20 20 20
1. Bahasa Arab
f. Durusul Lughoh
g. Nahwu Wadlih
h. Amtsilah Tasrifiyah
i. Qiroatur Rosyidah
j. Qowaidul Imla`
2. Bahasa Inggris
b. English Grammar in Use
3. Fiqih
f. Safinatun Najah
g. Fatkhul Qorib
h. Al Fiqh Al Wadlih
i. Tuntunan sholat lengkap
4. Ahklaq
e. Ta`limul Muta`allim
f. Taisirul Khollaq
5. Hadits
c. Arbain Nawawiyah
d. Bulughul Marom
6. Tafsir
c. Al Ibriz
c. Pembinaan Kebahasaan
Pembinaan kebahasaan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
1. Pemberian mufrodat dan vocabulary
Dilakukan untuk memperkaya kosakata Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
2. Kultum dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
Setiap siswa secara periodik menjadi penceramah di depan teman-temannya
3. Pembentukan bi’ah lughawiyah
Kewajiban bagi semua siswa untuk berbahasa Arab dan Inggris dalam kesehariannya.
4. Khitobah dan speech contest
Dilakukan secara periodik dan bergiliran.
DESAIN
PROGRAM
ASRAMA PELAJAR ISLAM NURUL ULUM
MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO
Asrama
Nurul Ulum
Pembelajaran dengan sistem asrama Sistem pendidikan berasrama didasarkan
bukan sesuatu yang baru dalam konteks atas pertimbangan untuk mencapai tujuan
pendidikan di Indonesia. Telah lama pendidikan yang lebih utuh dalam
lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia mengembangkan aspek sikap, aspek
menerapkan konsep pembelajaran pengetahuan dan aspek keterampilan
asrama dalam wujud ”Pondok Pesantren”, peserta didik sehingga menghasilkan
dimana asrama sebagai bagian yang tidak lulusan yang unggul dalam pola pikir serta
terpisahkan dari sistem pendidikan di berkepribadian mulia. Pendidikan dengan
pondok pesantren. Pondok Pesantren sistem berasrama dapat menerapkan
dapat dikatakan sebagai cikal-bakal program pendidikan yang komprehensif-
pendidikan berasrama di Indonesia. holistik mencakup keagamaan,
Dalam perkembangan selanjutnya, cukup pengembangan akademik, life skills, serta
banyak lembaga pendidikan formal wawasan kebangsaan dan global.
menerapkan sistem berasrama, yang
dikenal dengan Madrasah berasrama
(boarding school).
Tujuan
Pendidikan
Target
Pembelajaran
Kurikulum
Pembelajaran
Struktur
Kurikulum
Kitab
Rujukan
Kegiatan
Asrama
Kegiatan Utama Kegiatan Penguatan
Matrikulasi Thoharoh, Ibadah, Baca Pembinaan Literasi
Tulis Arab Pegon dan bacaan do’a Pembinaan Retorika Dakwah
do’a berupapraktik pelaksanaan
Pembinaan Baca Tulis Al Quran, seremonialkeagamaan yang berlaku
Tajwid, Tartil dan tahfidz (5-10 juz di masyarakat
selama 3 tahun asrama). Pembinaan Seni Budaya Islam
Pembinaan Kajian Kitab Kuning, berupahadlrah, pembacaan maulid
dilaksanakan dengan sistem dansejenisnya
Madrasah Diniyyah dengan Outbond dan Rihlah Ilmiyyah
kurikulum berjenjang Diniyyah Kepemimpinan
Pembinaan Kajian Fiqih Wanita
secara individual (sorogan) dipandu
ustadzah
Pembinaan Mata Pelajaran Jurusan
Pembinaan Riset dan Karya Ilmiah
Remaja Pembinaan karir dan Studi
Lanjutan
Kegiatan
Asrama
NO WAKTU KEGIATAN
Kegiatan
Asrama
NO WAKTU KEGIATAN
Kamis
Mujahadah, Majlis Sholawat
1 Malam Jumat
Pengurus
Asrama
Dewan
Pengampu
No Nama Mapel Pendidikan
2 Abdul Hakim, S.Pd, M.SI Hadits, Akhlak S2 UII Yogyakarta, PP. Al Iman Bulus
5 Muftahudin, S.Ag, M.Pd Tauhid S2 UIN Yogyakarta, PP. Al Falah Ploso Kediri
Dewan
Pengampu
TERIMA
KASIH