Anda di halaman 1dari 55

DOKUMEN

Kurikulum Operasional

SMAN 10 MEDAN
Tahun Pelajaran 2023-2024

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2023/2024
Jl. Tilak No.108 Medan
Tim Penyusun
Kurikulum Operasional SMA Negeri 10 Medan

Penanggung Jawab:

Sri Murni;S.Pd (Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Medan)

Ketua:

Lauder Simanullang;S.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum)

Tim Penyusun KOSP:

1. Hafsah, S.S, M.S

2. Polman Hutabarat, S.Pd

3. Lidya Nora Nasution, S.Pd

4. Tianas Simanjuntak, S.Pd, M.Si

5. Ummi Salamah Hasibuan, S.Pd

6. Zalmira Aidina Barus, S.Pd


Lembar Pengesahan

Kurikulum Operasional SMA Negeri 10 Medan disahkan oleh


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara
pada tanggal . . . Agustus 2023

Disahkan: di Kota Medan


Pada Tanggal: ... Juli 2023

Ketua Komite Sekolah Kepala SMA Negeri 10 Medan

AGUS PANGGABEAN;S.H SRI MURNI;S.Pd


NIP :19680204 200802 2 018

DiValidasi Oleh Pengawas Sekolah

Dra.Ellen M. Sitohang;M.Si
NIP.19670920199303204

Mengetahui:
An. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara
Kepala Bidang Pembinaan SMA

-------------------------------
NIP. ------------------------------
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat Nya, SMA Negeri
10 Medan dapat menyusun Dokumen Kurikulum Operasional Sekolah sebagai acuan bersama dalam
penerapan kurikulum di SMA Negeri 10 Medan. Penyusunan dokumen kurikulum ini merupakan
salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah,
sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum operasional ini memuat struktur kurikulum dan beban belajar dengan paradigma baru yang
menitikberatkan pada konsep merdeka belajar. Oleh karena demikian terdapat berbagai aspek
kurikulum yang memberikan ruang merdeka bagi peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuannya masing-masing dengan melihat dan memperhatikan
laporan hasil analisis konteks.

Mewujudkan hal tersebut di atas, SMA Negeri 10 Medan merencanakan dan menyediakan sejumlah
pengalaman belajar bagi peserta didik secara utuh dalam semangat kurikulum merdeka. Pengalaman
dimaksud dalam bentuk rangkaian kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila
dan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dengan pendekatan yang bertumpu pada kebutuhan
belajar peserta didik. Hal-hal tersebut merupakan elemen esensial yang termuat dalam dokumen
kurikulum operasional ini. Pengembangan pengalaman belajar dimaksud didasarkan pada
kepmendikbudristek nomor 56 Tahun 2022 dan berbagai panduan yang tersedia terkait dengan
implementasi kurikulum merdeka.

Sebagaimana dipahami bersama bahwa, program sekolah penggerak berupaya mendorong satuan
pendidikan melakukan transformasi diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah,
kemudian melakukan pengimbasan ke sekolah lain untuk melakukan peningkatan mutu serupa.
Secara umum, program sekolah penggerak bertujuan untuk mendorong proses transformasi satuan
pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik dalam rangka
mewujudkan profil pelajar Pancasila. Transformasi yang diharapkan tidak hanya terbatas pada
satuan pendidikan, melainkan dapat memicu terciptanya ekosistem perubahan dan gotong royong di
tingkat daerah dan nasional sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas dan terlembaga.

Menjawab tantangan di atas maka dokumen kurikulum operasional SMA Negeri 10 Medan ini disusun
dengan memperhatikan berbagai analisis dan tantangan baik tatangan internal maupun tantangan
eksternal. Di sisi lain, kurikulum operasional SMA Negeri 10 Medan juga tetap mengacu pada
delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi lainnya. Namun demikian, kami menyadari
bahwa dokumen kurikulum operasional ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara
berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan perubahan dan penyempurnaan berbagai
panduan terkait kurikulum merdeka level nasional. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih dan
penghargaan kepada seluruh warga sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu baik waktu maupun tenaganya dalam proses penyusunan dokumen kurikulum operasional
ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang
kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Medan, … Juli 2023


Kepala Sekolah,

SRI MURNI, S.Pd


NIP :19680204 200802 2 018
Daftar Isi
Lembar Pengesahan.........................................................................................iii
Kata Pengantar...............................................................................................iv

1 Karakteristik Satuan Pendidikan................................................................1

A. Karakteristik Peserta Didik SMA Negeri 10 Medan ...................................1


B. Karakteristik Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Medan .......1
C. Analisis Sarana dan Prasarana ....................................................................2
D. Analisis Lingkungan SMA Negeri 10 Medan.………...…………..............3
E. Analisis Kemitraan ......................................................................................4
F. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM ...................................................5
1. PENGEMBANGAN KURIKULUM ......................................................6
1.1. Acuan Konseptual Kurikulum ..........................................................6
1.2. Prinsip Penyusunan Kurikulum…………………………......…....8
1.3. Prosedur Operasional Kurikulum......................................................8

2 Landasan Hukum, Visi, Misi, Dan Tujuan............................................9


A. Landasan Hukum..............................................................................................................9
B. Visi SMA Negeri 10 Medan………………………………………………………………………………........……….10

C.Misi SMA Negeri 10 Medan............................................................................................. 11

D.Tujuan SMA Negeri 10 Medan..........................................................................................11

3 Pengorganisasian Pembelajaran.............................................................13
A. Pendekatan Pembelajaran............................................................................................13

B. Intrakurikuler................................................................................................................... 13

C.Struktur Kurikulum.........……………………………………………………………………14

D.Proyek Penguatan Profil Panca Sila.................................................................................9

E. Ekstrakurikuler …………………………………………………………………………19

4 Perencanaan Pembelajaran..................................................................23

A. Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Satuan Pendidikan ..........23

B. Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Kelas................................26

5 Pendamping, Evaluasi dan Pengembangan Profesional..................33


1. Pendampingan ..............................................................................................................33
2. Pengembangan Profesional Evaluasi ………………………………………………………….....…………...34
3. Evaluasi ………………………………………………………………………………………………………………….....…………35

6 Penutup...........................................................................................................46

Lampiran :

1. Kalender Pendidikan T.P.2023/2024


2. SK Tim Pengembang Kurikulum
1 Karakteristik Satuan Pendidikan

A. Karakteristik Peserta Didik SMA Negeri 10 Medan

Peserta didik di lingkungan SMA Negeri 10 Medan pada tahun pelajaran 2023/2024 berjumlah 667
siswa dengan rincian 290 siswa laki-laki dan 377 peserta didik perempuan dengan latar pekerjaan
orang tua dan penghasilan oragtua yang bervariasi.
Peserta didik membutuhkan suasana yang nyaman dan tenang untuk mewujudkan kebiasaan
berkonsentrasi untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat mereka dimana sebagian besar peserta
didik tidak akan mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasana berisik. Ini memberikan signal kuat
kepada sekolah bahwa kelas harus didesain senyaman mungkin bagi berlangsungnya pembelajaran
yang berpihak pada murid.
Berangkat dari hal di atas, beberapa langkah tindak lanjut yang akan ditempuh oleh sekolah terkait
dengan kondisi ini yaitu:
a. Menjaga input, intake, motivasi belajar, kepatuhan siswa dan dukungan orangtua siswa
agar tetap tinggi,
b. Dilakukan kegiatan bersama yang melibatkan banyak siswa.
c. Menumbuh kembangkan kemandirian siswa melalui pelatihan-pelatihan,
d. Mengarahkan siswa untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri yang sangat diminati
dan tidak menyita banyak waktu belajar mereka,
e. Membatasi jumlah pilihan kegiatan pengembangan diri maksimal 2 kegiatan,
f. Mewujudkan kelas ramah dan nyaman belajar bagi anak melalui penataan ruang dan
upaya kebersihan kelas yang berkelanjutan dan sistematis
g. Membuka program keterampilan untuk membekali peserta didik yang masuk ke dunia
kerja.

B. Karakteristik Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Medan

Semua guru (100%) telah memiliki kualifikasi akademik minimum D4 atau Sarjana (S1) sesuai mata
pelajaran yang diampu, dan beberapa oraang guru telah memenuhi kualifikasi S2. Standar Kompetensi
guru (kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional) belum 100% telah dimiliki oleh
guru secara maksimal. Meski demikian terdapat kesungguhan dan komitmen dari guru-guru untuk
terus meningkatkan kompetensinya sesuai yang dimanahkan oleh Undang-Undang termasuk
mengadaptasi diri dengan Revolusi Industri 4.0 saat ini.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 1
Menjawab tantangan tersebut, baik kepala sekolah maupun guru terus berusaha meng-upgrade
kompetensinya secara kontinyu melalui pelatihan, workshop dan bimtek yang dilaksanakaan secara
terencana dan berkelanjutan. Berikut data guru dan tenaga kependidikan yang dimiliki oleh SMA
Negeri 10 Medan:

Tabel 1.1 Data Tenaga Pendidik

NO Nama Sekolah
PNS
Non
Non P3K PNS
Sertifikasi S1 S2 JML
Sertifikasi
SMA Negeri 10
1 31 2 29 4 33 2 13
Medan

Sementara itu data tenaga kependidikan terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.2 Data Tenaga Kependidikan

Jumlah Tenaga Kependidikan


TU PNS TU NON PNS
No. Nama Sekolah
L P JML L P JML

0
1 SMA Negeri 10 Medan 0 0 3 2 5

C. Analisis Sarana Prasarana


1. Prasarana Pendidikan
Prasarana SMA Negeri 10 Medan meliputi ruang kelas sebanyak 19 ruang belajar
tetapi ukuran belum sesuai dengan ukuran standar, laboratorium IPA 1 unit ukuran
ruang juga belum memenuhi, 1 unit ruang laboratorium computer dengan 40 unit
computer, 1 ruang perpustakaan ukuran kecil belum bisa memaksimalkan keinginan
peserta didik untuk membaca di perpustakaan , dan ruang pendukung lainnya belum
memadai sesuai dengan SNP. SMA Negeri 10 Medan berusaha memelihara
prasarana yang meliputi ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan ruang
pendukung sesuai dengan SNP

2. Sarana Pendidikan
Sarana belum terpenuhi dan sesuai SNP, yang meliputi: ruang belajar,peralatan dan
bahan laboratorium (IPA, Bahasa, dan TIK), lapangan olahraga dan peralatan olah
raga dan seni juga buku-buku teks peserta didik, buku guru, dan buku referensi.
Secara bertahap SMA NEGERI 10 MEDAN akan memenuhi sarana yang sesuai
dengan SNP, meliputi: Ruangan, peralatan laboratorium, peralatan olahraga dan buku
buku pegangan guru, buku siswa dan buku referensi

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 2
D. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan SMA Negeri 10 Medan.
Dengan berbagai terobosan yang dilakukan secara simultan, berbagai peningkatan dan
perubahan dirasakan di lingkungan SMA Negeri 10 Medan. Tetapi Kompetensi tenaga
pendidik dan kependidikan belum meningkat dengan baik. Hal ini terlihat pada raport
pendidikan tahun 2023. Langkah yang akan diambil untuk memperbaiki lingkungan SMA
Negeri 10 Medan yaitu: SMA Negeri 10 Medan memiliki beberapa budaya mutu yang
sampai hari ini terus dirawat dan ditingkatkan antara lain:

1.Budaya Prestasi
SMA Negeri 10 Medan memiliki budaya prestasi yang selalu terus ditingkatkan capaiannya dari
tahun ke tahun. Budaya prestasi dimaksud bukan hanya terkait dalam bentuk prestasi dalam bidang
akademik seperti yang terlihat pada hasil kejuaraan Kompetensi Sain Nasional tingkat kota namun
juga dalam prestasi non akademik dalam bentuk prestasi di bidang kegiatan ekstrakurikurikuler.
Dalam bidang bulutangkis misalkan, siswa SMA Negeri 10 Medan memiliki prestasi individual melalui
kejuaraan bulutangkis,

2.Budaya Literasi dan Numerasi


Berangkat dari ikhtiar bersama terhadap pembudayaan literasi dikalangan komponen SMA
Negeri 10 Medan, saat ini kegiatan literasi menjadi semacam keseharian komponen
sekolah. Pemakaian buku perpustakaan mengalami peningkatan dari bulan ke bulan seiring
dengan kegiatan penugasan berbasis mapel yang berdimensi literasi di kalangan peserta
didik. Budaya literasi ditopang oleh tradisi mutu dikalangan guru dalam pembelajaran yang
memberikan penugasan untuk membuat infografis terkait konten tertentu kepada peserta
didik yang memiliki relevansi dengan pembelajaran. Di samping itu, meski belum maksimal
pada setiap kelas terdapat pojok buku yang mencerminkan bahwa terdapat upaya massif
dan sistematis dari SMA Negeri 10 Medan untuk terus menguatkan literasi dasar dalam
bentuk membaca 10 menit pada setiap jam pertama di setiap harinya.

Selain itu, Sekolah juga senantiasa mendorong pengelolaan mading sekolah yang berpusat
pada kreatifitas siswa melalui OSIS dan Kelompok Guru Bahasa untuk menginisasi konten-
konten mading yang inovatif, menarik dan berdimensi inspiratif bagi seluruh komponen
sekolah. Kenyataan ini juga didukung dari hasil Asesmen Nasional
yang terekam dalam raport pendidikan tahun 2023 bahwa kemampuan literasi dan numerasi
telah “Mencapai Kompetensi Minimum” artinya Sebagian besar peserta didik telah
mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi namun perlu upaya mendorong lebih
banyak peserta didik menjadi mahir.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 3
Tabel 1.1 (Data Raport Pendidikan Tahun 2023)

CAPAIAN SKOR SKOR PERINGKAT PERINGKAT


2023 2022 PROVINSI NASIONAL

Kemampuan Literasi BAIK 86,67 74,36 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%)

Kemampuan Numerasi Sedang 62,22 56,41 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%)

Indeks Karakter BAIK 60,1 59,37 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%)

3.Budaya Konservasi Lingkungan


Konservasi lingkungan merupakan hal yang tak luput dari perhatian manajemen sekolah di
lingkungan SMA Negeri 10 Medan. Sekolah mengembangkan budaya bersih-bersih lima menit
sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya bersama untuk
membangun kebiasaan dini untuk mencintai kebersihan dan kelestarian lingkungan di kalangan
peserta didik dan komponen sekolah yang ada. Dengan budaya ini tampak lingkungan kelas dan
lingkungan sekolah pada umumnya selalu bersih meski cuaca tak bersahabat sekalipun. Di samping
itu, peserta didik dibiasakan untuk memungut sampah setiap kali menemukan sampah yang
berserakan sebagai bagian dari implementasi budaya di lingkungan yang lebih luas. Selain itu,
sebagai upaya penguatan terhadap budaya kebersihan maka peserta didik dalam pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila sebagian mengangkat sub tema tentang Pengembangan Budaya
Bersih Ramah Lingkungan Melalui Infografis dan Poster dan Pengembangan Kerajinan Tangan
Berbahan Dasar Sampah Rumah Tangga.

B. Analisis Kemitraaan SMA Negeri 10 Medan

1.Komite Sekolah
Sebagai salah satu komponen penting yang memfasilitasi pengembangan sekolah sebagai miniatur
kehidupan masyarakat, maka komite sekolah menjadi sangat vital bagi SMA Negeri 10 Medan.
Komite sekolah secara rutin memberikan masukan, rekomendasi, mendorong partisipasi dan
menggalang dana dalam menunjang berbagai program peningkatan kualitas kegiatan intrakurikuler,
pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan kegiatan ekstrakurikuler. Dukungan
dimaksud bukan hanya terkait bagaimana sistem pendanaan namun juga pemikiran mengenai
strategi untuk meningkatkan mutu layanan sekolah sehingga dapat menigkatkan kepercayaan
masyarakat pada layanan dan kualitas sekolah secara keseluruhan. Bentuk nyata lain dari dukungan
tersebut seperti keikutsertaannya mensukseskan program unggul sekolah, pengaturan mekanisme
pendanaan yang bersumber dari dana komite dan peningkatan kualitas sarpra berbasis pada
pendanaan partisipasi masyarakat.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 4
Selain itu, komite secara rutin terlibat dalam diskusi dan dengar pendapat bersama seluruh
komponen sekolah untuk menemukan solusi bersama terkait persoalan yang dihadapi sekolah. Tidak
jarang juga komite memfasilitasi sekolah dengan beberapa pihak yang dapat berkontribusi dalam
meningkatkan mutu layanan dan pengelolaan sekolah seperti para pengusaha, kelompok sosial dan
pemerhati lingkungan dan pendidikan, perguruan tinggi dan komponen masyarakat lain yang
dirasakan dapat berkontribusi bagi peningkatan kualitas layanan pendidikan dan pembelajaran di
SMA Negeri 10 Medan. Selain itu, komite juga terlibat dalam proses revisi visi, misi dan tujuan dalam
memberikan gambaran utuh mengenai cita-cita bersama yang hendak diwujudkan demi kepentingan
peserta didik.

2.Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi berperan sebagai Fasilitator program peningkatan mutu, dan pendamping
bilingual. Dalam konteks ini, perguruan tinggi yang ada memiliki keterbukaan untuk menjalin
kerjasama dengan SMA Negeri 10 Medan. Dalam upaya memaksimalkan k e r j a s a m a d e n g a n
Perguruan Tinggi, m a k a setiap tahun SMA Negeri 10 Medan mengundang pakar pembelajaran dan
penelitian untuk hadir berbagi praktek baik dalam hal peningkatan mutu pembelajaran berbasis hasil
penelitian yang telah teruji dampaknya. Di sisi lain, kemitraan SMA Negeri 10 Medan juga terkait
dengan pengembangan program pengabdian yang berpusat pada keunggulan dan kemitraan sosial
yang selama ini menjadi dasar dari tri dharma perguruan tinggi pada wilayah pengabdian
masyarakat.

C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM


Tujuan pengembangan Kurikulum SMA Negeri 10 Medan tahun 2023/2024 yaitu:
1. Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan dalam mencapai visi dan misi SMA Negeri 10 Medan .
2. Sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan penyusunan Dokumen II
(Pengembangan Silabus) dan Dokumen III (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk
mencapai tujuan pendidikan SMA Negeri 10 Medan.
3. Sebagai pedoman setiap pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, kokurikuler,
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Sebagai panduan untuk menyelaraskan seluruh kegiatan sekolah sehingga terwujud kegiatan
sekolah yang bersinergi dan berkesinambungan.
5. Sebagai alat kontrol dan evaluasi terkait dengan keterlaksanaan program.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 5
1.PENGEMBANGAN KURIKULUM
1.1. Acuan Konseptual Kurikulum
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan
oleh satuan pendidikan. Pernyataan ini menegaskan tentang besarnya kewenangan satuan
pendidikan untuk menentukan keunggulan mutu lulusan masing-masing dalam kerangka sistem
pendidikan nasonal.
Pengembangan Konseptual KOSP paling sedikit memperhatikan:
a. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara
utuh. KOSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa dan akhlak
mulia.
b. Toleransi dan kerukunan umat beragama;
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan sesama
umat dan antarumat beragama.
c. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang
menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
d. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual dan kinestetik peserta didik.
e. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu Kurikulumdiarahkan kepada
pengembangan sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
f. Kebutuhan kompetensi masa depan.Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola
keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
g. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang
berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 6
melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

h. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan
harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.

i. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-
masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
j. Tuntutan perkembangan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.
k. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
l. Karakteristik satuan pendidikan.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
m. Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum yang dikembangkan mengacu pada Profil pelajar Pancasila yang dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa
yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Dalam konteks tersebut, profil pelajar
Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 7
1.2 . Prinsip Penyusunan Kurikulum
Prinsip penyusunan kurikulum, meliputi:
1.2.1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan
pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
1.2.2. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
1.2.3. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

1.3. Prosedur Operasional Kurikulum


1.3.1. Analisis, mencakup kegiatan:
1.3.1.1. Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum;
1.3.1.2. Analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan, dan lingkungan;
1.3.2. Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan;Penyusunan, mencakup kegiatan:
1.3.2.1. Perumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan;
1.3.2.2. Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
1.3.2.3. Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
1.3.2.4. Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
1.3.2.5. Penyusunan silabus, muatan, atau mata pelajaran muatan lokal, dan
1.3.2.6. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
1.3.2.7. Penetapan; Penetapan dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 8
1.3.2.8. Pengesahan; Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.

2 Landasan Hukum, Visi, Misi Dan Tujuan

A. Landasan Hukum
1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan
Lingkungan Sekolah bagi Siswa
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2018
tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah
4. PP No. 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PP No. 57 Tahun 2021 tentang SNP
5. Permendikbudristek No. 5, Tahun 2022 Tentang Standar Kelulusan (SKL)
6. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi
7. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses
8. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar Standar Penilaian Pendidikan
Jenjang PAUD, Dasar dan Menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 1177/M/2020
tentang Sekolah Penggerak
10. Keputusan Ka. BSKAP No. 028/H/KR/2023 Tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Sekolah
Penggerak atau Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun 2022/2023 atau 2023/2024
11. Keputusan Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Jenjang PAUD, Jenjang Dasar dan
Menengah Kurikulum Merdeka
12. Keputusan Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Ka BSKAP, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kemendikbudristek No. 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada
Jenjang PAUD, Jenjang Dasar dan Menengah Kurikulum Merdeka
13. Keputusan Kepala BSKAP Mendikbudristek No. 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi,
Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
14. Permendikbud, Riset dan Teknologi No. 22 Tahun 2022 Tentang Standar Mutu Buku,
Standar Proses
15. Surat Edaran Setjen Kemendikbudristek No. 6998/A5/HK.01.04/2022 tentang Pelaksanaan
PPDB Tahun Ajaran 2022/2023
16. Permendikbud, Riset dan Teknologi No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
17. Permendikbud, Riset dan Teknologi No. 262 Tentang Perubahan atas Keputusan
Mendikbudristek No. . 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
18. Keputusan Kepala badan Standar Kurikulum Dan asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan Kebudayaan,Riset, Dan Teknologi Nomor:025/H/KR/2022
tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui
Jalur Mandiri Pada Tahun Ajaran 2022/2023 Tahap I

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 9
19. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor:400.1/7348/
SUBBAG UMUM/VI/2023 tanggal 23 Juni 2023 tentang kalender pendidikan SMA di
Provinsi Sumatera Utara.
20. Peraturan Daerah yang relevan : SE : No. 400.1/5427/Thn 2023 tentang Pelaksanaan Tahun
Pelajaran Baru 2023/2024

C. Visi SMA Negeri 10 Medan

Kata Kunci dan Indikator Capaian Visi

Terbentuknya Lulusan yang Mandiri, Peduli Lingkungan, Menerapkan Nilai


Keimanan serta SDM yang Handal dan mampu mengikuti perkembangan teknologi.

1. Religius
Religius adalah tata keyakinan atas adanya Yang Maha Kuasa dan suatu sistem norma yang
mengatur hubungan antara manusia dengan sesama manusia dan alam sekitarnya sesuai dengan
keimanan dan tata peribadatannya. Selaras dengan konteks ini, SMA Negeri 10 Medan senantiasa
mewujudkan kehidupan yang religius dalam berbagai elemen pengelolaan sekolah. Religiusitas
harus menjadi warna sekaligus karakter utama yang menjadi platform keteladanan,sikap berbudaya
dan keunggulan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

2. Teladan.
Teladan berarti hal atau sesuatu (perbuatan, perilaku, sifat dan lain sebagainya) yang patut
ditiru dan baik untuk dicontoh. Teladan dalam visi tersebut dimaksudkan bahwa SMA Negeri 10
Medan memiliki suatu nilai, perbuatan, perilaku dan pemikiran yang dapat dijadikan contoh bagi
sekolah-sekolah lain baik secara regional maupun nasional terutama dalam pengembangan IPTEK.

3. Berbudaya.
Berbudaya adalah mempunyai pikiran dan akal yang sudah maju. Dalam konteks ini, SMA
Negeri 10 Medan memiliki pemikiran visioner, dapat beradaptasi dengan kodrat zamannya secara
dinamis dan fleksibel dalam pengembangan IPTEK.

4. Unggul.
Unggul diartikan sebagai entitas yang menunjukkan bahwa SMA Negeri 10 Medan selalu
terdepan (menang, terbaik, lebih tinggi) dalam hal pengembangan IPTEK.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 10
• Misi SMA Negeri 10 Medan
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas agar peserta didik unggul dalam bidang
akademik dan mandiri berbasis lingkungan.

2. Mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan sehingga tercipta lingkungan ASRI BESTARI.

3. Menyelenggarakan pendidikan karakter dan mengembangkan potensi diri sehingga menghasilkan


siswa yang mampu menerapkan nilai keimanan.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan agar lebih handal serta
peduli lingkungan.

5. Menerapkan sistem manajemen mutu profesional untuk menghasilkan citra positif lembaga.
6. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama.Mengoptimalkan
pengembangan budi pekerti luhur dan akhlak mulia melalui relasi sosial yang toleran dalam
kerangka keragaman sebagai sebuah budaya.
7. Mengembangkan pembelajaran dan penilaian yang berpihak pada peserta didik serta berdimensi
perbaikan menuju sekolah bermutu, ramah anak, dan ramah lingkungan.
8. Mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia, kerjasama dengan berbagai elemen
pendidikan dan sosial dalam membangun budaya mutu sebagai dasar utama menuju sekolah
yang memiliki semangat selaras dengan profil pelajar Pancasila.

• Tujuan SMA Negeri 10 Medan


1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun).
a. Menghasilkan peserta didik baru melalui kegiatan seleksi penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
tahun pelajaran 2023/2024 dengan mengikuti juknis PPDB yang dikeluarkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
b. Menghasilkan peserta didik baru yang memiliki budaya unggul melalui kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan mengintegrasikan berbagai materi yang adaptif
terhadap kebutuhan belajar peserta didik.
c. Mengimplementasikan pembelajaran yang terdiferensiasi denganprinsip teaching at the right level
dan bertumpu pada data kesiapan belajar, minat belajar, gaya belajar dan asesmen awal
pembelajaran.

d. Menghasilkan peserta didik yang memiliki kecakapan dalam baca tulis qur’an melalui
program tahfids reguler sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.( Islam)

e. Menghasilkan peserta didik yang mampu memimpin kegiatan kerohanian Kristen sebagai
bagian dari kegiatan ekstrakurikuler Penelaan Alkitab. (Kristen )
f. Menghasilkan berbagai model asesmen yang memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk memperbaiki da meningkatkan capaian pembelajarannya

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 11
g. Menghasilkan peserta didik yang mampu berkompetisi dalam berbagai tingkatan lomba
melalui program pembinaan Kompetisi Sains Nasional (KSN), Kompetisi Olahraga Siswa
Nasional (KOSN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terencana, sistematis dan berkesinambungan.
h. Menghasilkan peserta didik yang unggul dalam bidang penelitian dan karya ilmiah melalui
bimbingan teknis penulisan karya ilmiah sebagai bagian dari upaya mengembangkan budaya
meneliti berbasis mata pelajaran.
i. Terwujudnya kebersamaan dengan orang tua peserta didik melalui kegiatan family gathering dan
pameran gallery class pada setiap akhir semester.

2. Tujuan Jangka Menengah (3 Tahun)


a. Membentuk peserta didik yang berbudaya melalui program pengembangan IPTEK yang bersifat
integratif multidisipliner.
b. Membentuk peserta didik yang religius di atas dasar keragaman nilai agama dalam
mengembangkan IPTEK.
c. Terwujudnya budaya kompetisi dengan menjaga dan menghargai perbedaan sebagai cerminan
rasa cinta tanah air.
d. Terwujudnya manajemen pembelajaran dengan mengoptimalkan implementasi refleksi sebagai
sebuah budaya.
e. Meningkatnya perolehan prestasi peserta didik dalam berbagai lomba akademik maupun non
akademik.
f. Meningkatnya manajemen pengelolaan sekolah dengan bersandar pada rantai program dan
umpan balik.
g. Menghasilkan peserta didik yang dapat mengembangkan komunikasi sosial melalui kemitraan
yang berskala nasional maupun internasional.
h. Terwujudnya kerjasama dengan sekolah unggul, perguruan tinggi, dan dunia kerja sebagai media
pembudayaan semangat kerjasama dan berbagi praktek baik.

3. Tujuan Jangka Panjang (5 Tahun).


Menghasilkan lulusan yang menjadi pelajar sepanjang hayat dan memiliki karakter sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila.

Menghasilkan lulusan yang inovatif dalam pengembangan IPTEK, kreatif dalam memaksimalkan
sumber daya yang berhasil guna, kompetitif dan unggul dalam berbagai kompetisi akademik dan
non akademik.

Menghasilkan lulusan yang religius di atas dasar keyakinan agama masing-masing, teladan dalam
berprestasi, berbudaya dan unggul dalam pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 12
3 Pengorganisasian Pembelajaran

A. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 10 Medan yaitu menggunakan


pendekatan bergantian dalam blok waktu terpisah (pendekatan blok) dalam mengorganisasi
pembelajaran. Pemilihan pendekatan blok ini dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup
bagi peserta didik dalam mempelajari materi secara mendalam. Selain itu, karena waktu
pembelajaran menjadi lebih banyak,memungkinkan peserta didik untuk belajar hingga tuntas dan
mendalam seperti mengerjakan proyek/penelitian individu/kelompok, kolaborasi antarpeserta didik
dan pendidik. Sedangkan bagi pendidik dengan blok waktu yang lebih panjang,memberikan lebih
banyak waktu dalam menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan mengevaluasi
pembelajaran.

Dalam mengantisipasi berbagai dampak kurikulum terhadap penerapan pendekatan blok, maka
beberapa kebijakan kurikulum yang akan dilakukan yaitu:
1. Dilakukan pengaturan jam mengajar pendidk sedemikian rupa sehingga pendidik tetap
memiliki beban kerja proporsional.
2. Untuk menjaga agar pengetahuan dan pemahaman peserta didik tidak hilang dalam long
term memory dari mapel yang telah lewat waktu pembelajarannya maka peserta didik
diberikan selipan soal untuk dikerjakan secara mandiri
3. Pembelajaran menggunakan model team teaching untuk mengantisipasi bentrokan jam dari
masing-masing guru pada setiap mata pelajaran.

B. Intrakurikuler

Muatan kurikulum di SMA Negeri 10 Medan merujuk pada Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022
Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran mulai
dari kelas X, XI dan XII. Hanya saja yang membedakan adalah pada mata pelajaran pilihan yang dipilih
oleh peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Oleh karena itu kurikulum
intrakurikuler di SMA Negeri 10 Medan memuat beban belajar wajib (muatan nasional).

KOSP SMA Negeri 10


T.P.2023/2024_L.ManullangHalam
an 13
C. Struktur Kurikulum

2.KLS X/ FASE E

Tabel 3.1. Struktur Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Alokasi waktu mata pelajaran Fase E Kelas X
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 45 menit)

Projek
Mata Pelajaran Alokasi per Penguatan Profil Total JP
tahun (minggu) Pelajar Pancasila Per Tahun
Per Tahun
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia,
216 (6) 108 309
Biologi
Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi,
288 (8) 144 411
Ekonomi , Sejarah, Geografi
Bahasa Inggris 54 (2) 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
72 (2) 36 108
Kesehatan
Informatika 72 (2) 36 108
Seni Tari,Seni Rupa,Seni Musik 54 (2) 18 72

Muatan Lokal: 72 (2) - 72


Total 1098 (32) 486 (12 JP) 1584 (44 JP)

Katerangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

KOSP SMA Negeri 10


T.P.2023/2024_L.ManullangHalam
an 14
Direncanakan untuk Tahun Pelajaran 2024/2025
Tabel 3.2. Struktur Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Alokasi waktu mata pelajaran Fase F Kelas XI
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 45 menit)

Projek Penguatan
Alokasi per tahun Total JP Per
No Mata Pelajaran Profil Pelajar Pancasila Per
(minggu) Tahun
Tahun
Kelompok Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
2. Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
4. Matematika 108 (3) 36 144
5. Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72
6. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 36 108

7. Sejarah 54 (2)** 18 72

8. Seni dan Budaya***:


54 (2) ** 18 72
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum 576 (18 JP) 216 792
Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
6. Sosiologi
7. Ekonomi
8. Geografi
9. Antropologi
10. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut 720 – 900
792 (22 JP)****
11. Bahasa Inggris Tingkat Lanjut (20 – 25 JP)
Prakarya dan Kewirausahaan
12. (Budidaya, kerajinan, rekayasa, atau
pengolahan)*****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72 ****
Total Per Tahun******: 1368 (38) 216 (6 JP) 1584 (44 JP)
Keterangan
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi alokasi projek 27
(dua puluh tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah.
*** SMA Negeri 10 Medan menyediakan 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, atau Seni Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5
(lima) JP per minggu atau 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun. Di SMA Negeri 10 Medan memiliki
kecenderungan mengambil pola 4 Mapel Pilihan + PKWU (2 JP). Sehingga total JP mata pelajaran pilihan dalam
satu tahun adalah 792 (22 JP per minggu).
***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan atau mata pelajaran tambahan.

Kelas XI

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_L.ManullangHalaman 15
Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 10 Medan sesuai dengan struktur kurikulum 2013
adalah sebagai berikut:
2.1 Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Kelas XI terdiri atas kelompok A (umum), kelompok B (umum),
kelompok C (peminatan), dan kelompok lintas minat yang berjumlah 14 mata pelajaran.
2.2 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
2.3 Kurikulum lokal di SMA Negeri 10 Medan adalah Prakarya.
2.4 Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
2.5 Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.
Struktur kurikulum SMA Negeri 10 Medan Kelas XI disajikan pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Kelas XI
Alokasi Waktu
No Komponen
Semester 1 Semester 2
A. Kelompok A (Umum)
Pend. Agama dan Budi Pekerti 3 3
Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
Bahasa Indonesia 4 4
Matematika 4 4
Sejarah Indonesia 2 2
Bahasa Inggris 2 2
B. Kelompok B (Umum)
Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2
Pend. Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3 3
C. Kelompok C (Peminatan Peminatan Ilmu Ilmu
MIPA) Sosial (IIS)
Matematika Sejarah 4 4
Biologi Ekonomi 4 4
Fisika Geografi 4 4
Kimia Sosiologi 4 4
D. Lintas Minat
Ekonomi/Geografi Biologi/Fisika/Kimia 4 4
Jumlah 44 44

3. Kelas XII
Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 10 Medan sesuai dengan struktur kurikulum 2013

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_L.ManullangHalaman 16
adalah sebagai berikut:
3.1 Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Kelas XII terdiri atas kelompok A (umum), kelompok B (umum),
kelompok C (peminatan), dan kelompok lintas minat yang berjumlah 14 mata pelajaran.
3.2 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
3.3 Alokasi jam pelajaran kurikulum 2013 pada hari Senin s.d. hari sabtu berjumlah 44 jam pelajaran.
3.4 Kurikulum lokal di SMA Negeri 10 Medan adalah Prakarya.
3.5 Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
3.6 Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.

Struktur kurikulum SMA Negeri 10 Medan Kelas XI disajikan pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Struktur Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Kelas XII
Alokasi Waktu
No Komponen
Semester 1 Semester 2
A. Kelompok Wajib A (Umum)
Pend. Agama dan Budi Pekerti 3 3
Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
Bahasa Indonesia 4 4
Matematika 4 4
Sejarah Indonesia 2 2
Bahasa Inggris 2 2
B. Kelompok Wajib B (Umum)
Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2
Pend. Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3 3
C. Peminatan Ilmu
Kelompok C (Peminatan MIPA)
Ilmu Sosial (IIS)
Matematika Sejarah 4 4
Biologi Ekonomi 4 4
Fisika Geografi 4 4
Kimia Sosiologi 4 4
D. Lintas Minat
Ekonomi/Geografi Biologi/Fisika/Kimia 4 4
Jumlah 44 44

Khusus untuk pemilihan mata pelajaran pilihan, SMA Negeri 10 Medan tetap merujuk pada
Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 sebagaimana telah diubah dengan
Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 dimana satuan pendidikan wajib membuka kelompok
mata pelajaran umum serta menyiapkan mata pelajaran pilihan untuk dipilih peserta didik sesuai
minat, bakat dan kemampuannya. Terkait dengan hal tersebut,maka setiap peserta didik wajib
mengikuti:
a. Seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum; dan

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_L.ManullangHalaman 17
b. Memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannya.
Sementara itu, mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan didasarkan pada beberapa
pertimbangan antara lain ketersediaan SDM dan daya dukung sarana dan prasarana tanpa
mengurangi esensi kebebasan dalam memilih mata pelajaran pilihan oleh peserta didik.
Mekanisme tersebut dimulai dari pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memilih mapel
pilihan secara terbuka (mapel berdiri sendiri).Setelah itu, peserta didik memilih mata pelajaran
pilihan berdasarkan menu mata pelajaran pilihan yang dibuat sesuai hasil pilihan terbuka dan data
minat profesi peserta didik untuk memudahkan pengorganisasian kelas dan penyusunan jadwal
pelajaran.

Selanjutnya, pengaturan jam belajar SMA Negei 10 Medan T.P.2023/204 diatur sebagaimana
terlihat pada Tabel Berikut:

Tabel 3.3 Periode Jam Belajar


SMA Negeri 10 Medan Tahun Pelajaran 2023/2024

No Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

07.15 –
1 Upacara 8 16 24 27 30
08.00
08.00 – 1
2 9 17 25 28 31
08.45
08.45 –
3 2 10 18 26 29 32
09.30
09.30 – istirahat
10.00
10.00 –
4 3 11 19 33 38 41
10.45
10.45 –
5 4 12 20 34 39 42
11.30
11.30 – 40
6 5 13 21 35 istirahat
12.15
12.15 –
istirahat 43
12.45
12.45 –
7 6 14 22 36 44
13.30
13.30 –
8 7 15 23 37
14.15
Catatan:

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_L.ManullangHalaman 18
• Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila diadakan setiap minggu pada hari
Kamis Jam Ke 4 s/d 8; Jumat Jam ke 4 s/d 6 dan Sabtu Jam Ke 4 s/d 7 untuk kelas X
(Fase E) dan Untuk Kelas XI dan XII mengikuti kurikulum 2013 dengan jumlah jam 44 jam
pelajaran/minggu.
• Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler minimal dua kali dalam seminggu disesuaikan
dengan durasi waktu yang tersedia diluar jam yang disusun sesuai tabel diatas.

D. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar
Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan”
sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan
sekitarnya.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMA Negeri 10 Medan dilaksanakan dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter yang berpijak pada pendidikan budi pekerti yang
berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal yang
sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan disesuaikan dengan


karakteristik satuan pendidikan, dan kebutuhan peserta didik dengan melibatkan seluruh
peserta didik pada Satuan pendidikan, dirancang pada awal tahun ajaran baru.
Pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada fase E (kelas X)
memiliki alokasi waktu 486 JP, sedangkan untuk fase F kelas XI sebanyak 216 JP dan kelas
XII memiliki alokasi waktu 192 JP. Peserta didik kelas X menyelesaikan 3 (tiga) tema projek
dalam satu tahun dengan alokasi waktu 12 JP/minggu untuk tiap semester. Peserta didik
kelas XI menyelesaikan 2 (dua) tema projek dan Peserta didik Kelas XII menyelesaikan 2
(dua) tema projek. Tema yang dipilih mengacu pada tema profil pelajar Pancasila dan
pemilihan tema ditetapkan berdasarkan hasil diskusi guru pengampu dan peserta didik.

1.Muatan dan Tema Projek


Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan sesuai dengan
Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022. Beban belajar dan muatan pembelajarannya
diatur sebagai berikut:

Tabel 3.4 Beban Belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMA Negeri 10 Medan

Beban Belajar Pengaturan

Wajib • Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


• Muatan projek mengacu pada 7 tema projek profil pelajar Pancasila yang ditetapkan
oleh Pemerintah
• Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen)
total JP per tahun yaitu 486 JP (12 JP per minggu) untuk kelas X, 216 JP (6 JP per
minggu) untuk kelas XI dan 192 JP (6 JP per minggu) untuk kelas XII

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_L.ManullangHalaman 19
Tambahan • Memuat tema-tema proyek yang menjadi karakteristik SMA Negeri 10 Medan
• Diatur dalam kegiatan projek berbasis mata pelajaran.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_L.ManullangHalaman 20
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diatur sebagai berikut:
a. Dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah;
b. Tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak
terikat pada konten mata pelajaran;
c. Merupakan kegiatan pembelajaran yang lebih fleksibel, tidak terpaku pada jadwal
belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih banyak melibatkan lingkungan dan
masyarakat sekitar dibandingkan pembelajaran reguler; dan
d. Peserta didik berperan besar dalam menentukan strategi dan aktivitas projeknya,
sementara guru berperan sebagai fasilitator;
e. Setiap semester, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3 tema besar untuk
kelas X, dan 2 tema besar untuk kelas XI dan XII.
f. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang dipilih dan ditetapkan oleh sekolah. Untuk Tahun Pelajaran
2023/2024 SMA Negeri 10 Medan menetapkan 3 Tema Proyek yaitu:

Tabel 3.5. Tema dan Dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK 1 PROJEK 2 PROJEK 3

Tema Suara Demokrasi Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal


Dimensi Mandiri, Kreatif,Bergotong royong Mandiri ;; Kreatif ;Bergotong Royong Bergotong Royong Kreatif

Alokasi X 162 JP 162 JP 162 JP


Waktu
XI
XII

Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub tema projek kecil yang dapat
diselesaikan dalam durasi waktu yang disediakan.

2.Prosedur Pengembangan Sub Tema Projek


a. Sub tema projek penguatan profil pelajar Pancasila dikembangkan oleh peserta didik
sesuai dengan minat dan permasalahan nyata yang ditemui disekitar sekolah,
lingkungan dan masyarakat.
b. Dalam pengembangan sub tema, peserta didik didampingi oleh guru sebagai fasilitator
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
c. Sub tema projek yang dikembangkan harus selaras dengan tema projek penguatan
profil pelajar Pancasila yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

20 | P a g e
3.Strategi Pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan
alur sebagai berikut:

Gambar 3.6. Alur Kegiatan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila

Contoh 1

1. Pengenalan 2. Kontekstualisasi 3. Aksi


Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik Menggali permasalahan di lingkungan merumuskan peran yang dapat
terhadap tema yang sedang dipelajarai. sekitar yang terkait dengan topik dilakukan melalui aksi nyata.
pembahasan.

4. Refleksi 5. Tindak Lanjut


Menggenapi dan membangun kesadaran peserta didik Menggenapi proses dengan berbagi karya
terhadap tema yang sedang dipelajari. serta melakukan evaluasi dan refleksi.

Selain itu, guru sebagai fasilitator dapat menggunakan alur lain sebagaimana yang dicontohkan
dalam Panduan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2022 atau juga
dapat mengembangkan alur yang bersifat mandiri disesuaikan dengan kekhasan dari sub tema
yang dikembangkan oleh peserta didik.

4.Waktu Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek penguatan profil pelajar Pancasil dilingkungan SMA Negeri 10 Medan dilaksanakan
dengan mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu tertentu
dengan jumlah minggu yang disesuaikan dengan alokasi waktu projek profil dimana semua
pendidik berkolaborasi memfasilitasi pelaksanaan projek setiap hari sesuai dengan durasi waktu
yang ditentukan. Berikut perkiraan waktu pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila:

Tabel 3.7 Distribusi Waktu Pelaksanaan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila

Pelaksanaan Projek

No Kelas Tema 1 Tema 2 Tema 3


JP Total/
JP Per JP Per JP Per Tahun
JP Waktu Minggu JP Waktu Minggu JP Waktu minggu
SMT 1&2
SMT 1 (14 SMT 2
1 X (13 minggu)
162 Minggu) 12 JP 162 12 JP 162 (13.5 minggu) 12 JP 486
2 XI

3 XII

selama pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila sesuai dengan waktu yang
ditentukan tersebut, maka kegiatan intrakurikuler tidak dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka jam tatap muka kegiatan intrakurikuler didistribusikan
utuh pada minggu sebelumnya sebelum pelaksanaan projek.

21 | P a g e
E. Ekstrakurikuler

Setiap anak diberikan kemerdekaan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh
sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam reguler yang dibimbing oleh masing-
masing satu (1) guru Pembina yang di-SK-kan oleh Kepala Sekolah di awal tahun pembelajaran.
Muatan Kurikulum ekstrakurikuler wajib yaitu kegiatan kepramukaan. Sementara muatan kurikulum
ekstrakurikuler tambahan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Selanjutnya, pelaksanaan bimbingan dan pendampingan kegiatan ekstrakurikuler minimal 2 kali
dalam seminggu dilakukan oleh guru pembina dan diikuti dengan kegiatan monev oleh sekolah.
Berikut muatan kurikulum ekstrakurikuler dimaksud.
Tabel 3.8 Muatan Kurikulum Ekstrakurikuler

Dimensi Profil Pelajar


No Nama Ekstrakurikuler Keterangan
Pancasila
Kerohanian Beriman dan Bertaqwa Terhadap Di Bina oleh masing-masing Guru
Tuhan YME dan Berakhlaq Mulia Pembina Sesuai dengan kegiatan
Berkebhinekaan Global kerohaniasn
Ekstrakurikuler Ilmu Pengetahuan dan Bernalar Kritis Di bina oleh masing-masing 1
Teknologi Kreatif guru Pembina
KSN Fisika KSN
Kebumian KSN
Kimia
KSN Matematika
KSN Biologi
KSN Astronomi KSN
TIK
KSN Geografi
KSN Ekonomi

Ekstrakurikuler Olahraga Bergotong Royong Di bina oleh masing-masing 1


Futsal Mandiri guru Pembina
Bulutangkis
Ekstrakurikuler Kepemimpinan Mandiri Di bina oleh masing-masing 1
OSIS Kreatif guru Pembina
PASKIB
PRAMUKA
Ekstrakurikuler Ketrampilan UKS Bergotong Royong Di bina oleh masing-masing 1
PMR Kratif guru Pembina
Debat BHS. Inggris
Debat BHS. Indonesia

Ekstrakurikuler Kesenian Kreatif Berkibenekaan Di bina oleh masing-masing 1


Monolog Globa guru Pembina
Puisi
Tari
Vokal
Kriya

22 | P a g e
4 Perencanaan Pembelajaran

A. Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Satuan Pendidikan

Perencanaan pembelajaran pada ruang lingkup satuan pendidikan di SMA Negeri 10 Medan terdiri dari analisis capaian pembelajaran, perumusan
tujuan pembelajaran dan penyusunan alur tujuan pembelajaran. Sementara itu, merancang pembelajaran merupakan ranah dari pendidik. Berikut alur
perencanaan pembelajaran dimaksud yang dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi guru untuk membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan
kekhasan mata pelajaran yang diampu dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

Gambar 4.1Alur Perencanaan Pembelajaran

23 | P a g e
1.Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah. CP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase,
dimulai dari fase pondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah,CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Jika dianalogikan dengan
sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya (fase). Garis finish CP ada di akhir kelas 12.
Untuk mencapai garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam enam etape
yang disebut fase. Tujuan dari kegiatan memahami dan menganalisis capaian pembelajaran di llingkungan SMA Negeri 10 Medan adalah untuk
melakukan pemetaan kompetensi dan lingkup materi yang terkandung dalam sebuah capaian pembelajaran yang pada saatnya nanti akan
memudahkan guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

2.Tujuan Pembelajaran
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik melakukan analisis kompetensi dan lingkup materi pada capaian pembelajaran. Tujuan
pembelajaran, memuat 2 komponen utama, yaitu:

a. Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang
menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
b. Lingkup materi, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.

3.Alur Tujuan Pembelajaran


Setelah merumuskan Tujuan Pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah mengembangkan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP). ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan dari awal
hingga akhir fase. Alur ini disusun secara linier sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip
penyusunan alur tujuan pembelajaran mencakup: esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana. Kegiatan menyusun Alur
Tujuan Pembelajaran ini juga yang menjadi dasar guru dalam membagi secara objektif dan rasional mengenai Tujuan Pembelajaran
dalam satu fase apakah dibelajarkan pada semester ganjil atau genap atau dibelajarkan pada kelas XI atau kelas XII khusus untuk fase F.
Penetapan ini dilakukan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran oleh masing-masing mata pelajaran.

24 | P a g e
Tabel 4.1 Alur Tujuan Pembelajaran (Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Fase E

Elemen dan Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran

Pancasila • E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri Semester 1 (Ganjil)


Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar • E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan
pendiri negara tentang rumusan Pancasila negara Pancasila sebagai dasar negara
sebagai dasar negara; Peserta didik mampu • E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan • E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara,
menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara, ideologi ideologi negara, dan identitas nasional
sebagai dasar negara, ideologi negara, dan negara, dan identitas nasional • E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam
identitas nasional; peserta didik mengenali dan • E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menggunakan produk dalam negeri sekaligus dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya • E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara
mempromosikan budaya lokal dan nasional. lokal dan nasional dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan
kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara
• E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia

Undang-Undang Dasar Negara RI • E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara Semester 2 (Genap)
Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara • E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
warga negara yang diatur dalam Republik Indonesia Tahun 1945 mempromosikan budaya lokal dan nasional
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun • E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan • E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalampraktik hidup
1945; peserta didik mendemonstrasikan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia
praktik kemerdekaan berpendapat warga informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila berdasarkan nilai-nilai Pancasila
negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan • E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan • E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
nilai-nilai Pancasila; peserta didik pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Tahun 1945 • E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun • E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak
inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan dan pengingkaran kewajiban
pengingkaran kewajiban.

25 | P a g e
Elemen dan Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran

Bhineka Tinggal Ika • E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau


Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk
bersama atau gotong royong dalam praktik hidup membangun masyarakat sekitar dan
sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai
dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila
Pancasila;

Negara Kesatuan Republik Indonesia • E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran
Peserta didik mampu memberi contoh dan akan hak dan kewajibannya sebagai warga
memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sekolah, warga masyarakat dan warga negara
sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan • E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya
warga negara; Peserta didik mampu memahami sebagai warga negara Indonesia
peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia.

B. Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Kelas

Perencanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas di SMA Negeri 10 Medan dilakukan oleh setiap pendidik yang diawali dengan memahami dan
menganalisis capaian pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran dan penyusunan alur tujuan pembelajaran dengan prinsip esensial,
berkesinambungan, kontekstual dan sederhana. Dalam hal penyusunan ATP, terdapat beberapa cara guru dalam mengurutkannya yaitu dapat dengan
cara pengurutan konkret ke abstrak, pengurutan deduktif, pengurutan dari mudah ke sulit, pengurutan hierarki, pengurutan prosedural dan scaffolding.

26 | P a g e
Selanjutnya dalam hal mendesain alur pembelajaran, guru mengikuti langkah sebagai berikut:
1. Workshop pengembangan kurikulum operasional sekolah
2. Pemahaman profil pelajar Pancasila
3. Pemahaman capaian pembelajaran
4. Menguraikan CP ke tujuan-tujuan pembelajaran
5. Menentukan tujuan yang menjadi kunci (konsep dan kompetensi kunci)
6. Menentukan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan/kompetensi kunci
7. Merangkaikan semua tujuan menjadi satu alur yang linear
8. Menentukan alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan

Kemudian dalam merancang pembelajaran, pendidik memperhatikan betul megenai prinsip


pembelajaran yakni :
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan;
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat;
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistik;
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan,
dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Demikianpun dalam merancang asesmen sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk
mengumpulkan informasi dalam mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada
prinsip asesmen sebagai berikut:
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang
tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran
c. Asesmen dirancang secara adil dan proporsional dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya;
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut; dan

e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, guru juga
perlu merencanakan pembelajaran yang bermakna yaitu sebuah proses yang bertujuan untuk
membangun pemahaman konsep yang dipelajari. Agar bermakna proses ini bersifat aktif,
konstruktif dan melibatkan peserta didik dalam seluruh prosesnya. Pertimbangan yang perlu

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 27
dilakukan dalam merancang pengalaman belajar bermakna yaitu:
• Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk akal bagi peserta didik (konsep yang
dipelajari dan aktivitas yang dilakukan dapat dihubungkan dengan kondisi nyata, termasuk
menunjukkan permasalahan yang nyata yang harus dipecahkan/diselesaikan)

• Pendekatan yang berpusat pada peserta didik (ketika peserta didik lebih terlibat dalam
proses belajar, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan pelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek kelompok, serta
memberi tugas yang melatih kemampuan refleksi dan sintesa

• Melibatkan banyak referensi dan sumber belajar (belajar dari berbagai buku, majalah, jurnal
penelitian, Program TV, Internet, narasumber/profesional)

Berikut contoh hasil rancangan pembelajaran bermakna sebagaimana disajikan dalam skenario
pembelajaran mata pelajaran Pendidkan Pancasila Fase E yang dapat dijadikan sebagai inspirasi
bagi pendidik di Lingkungan SMA Negeri 10 Medan.

Tabel 4.2 Contoh Skenario Pembelajaran Bermakna

Tujuan Pembelajaran
E.1. Melalui kegiatan Membaca jogsaw, presentasi tamu dan penjaga,
brainstorming, peserta didik mampu menganalisis cara pandang para
pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara

Asesmen
1. Asesmen di Awal Pembelajaran : Memberikan pertanyaan mengenai
kekawatiran dan bentuk dukungan yang diharapkan selama pembelajaran serta
meminta anak untuk menuliskan 3 hal yang sudah diketahui, 2 yang belum dan
1 hal yang sangat ingin didalami mengenai materi yang akan dipelajari
2. Asesmen Formatif: Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik
antar teman dan refleksi
3. Asesmen Sumatif: Tes Tertulis, Penilaian Produk dan Portofolio

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 28
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)


1. Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan
kebersihan ruang kelas.
2. Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama
selama 5 menit
3. Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan
sekenario penilaian selama proses pembelajaran
4. Guru meminta siswa untuk menuliskan 1 kekawatiran dan 1 bentuk dukungan yang
diharapkan selama proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
5. Guru membangun sikap positif peserta didik terhadap materi dengan mengajak peserta didik
mengisi grafik TIK/KWL tentang Pancasila untuk mengetahui apa yang telah dipelajari di kelas
sebelumnya (pada jenjang SMP) serta apa yang hendak diketahui lebih mendalam.

Saya Tahu ... Saya Ingin Tahu ... Saya Telah Ketahui ...
diisi di awal pembelajaran diisi di awal pembelajaran diisi di awal pembelajaran

Keterangan:
• Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang Pancasila (diisi di awal
pembelajaran).
• Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yag dia ingin tahu lebih banyak tentang
Pancasila (diisi di awal pembelajaran)
• Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka pelajari tentang Pancasila
(diisi di akhir pembelajaran)

6. Guru menyajikan pertanyaan kunci terkait materi yakni bagaimana perbedaan pandangan
pendiri bangsa mengenai rumusan Pancasila sebagai dasar negara?

Kegiatan Inti (60 Menit)


7. Guru meminta peserta didik untuk menonton video karikatur sejarah perumusan Pancasila melalui link
https://www.youtube.com/watch?v=hwjW8Ia3BpQ
8. Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Pokok-Pokok Pikiran dalam BPUPK”. Pada
tahap ini, guru menerapkan metode membaca Jigsaw.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 29
9. Setelah melakukan kegiatan membaca Jigsaw, guru melanjutkan dengan kegiatan diskusi mendalam dalam kelompok besar (kelas)
dan meminta peserta didik untuk membuat membuat peta pemikiran menggunakan grafik pengorganisasian diagram venn
(membandingkan) atau web organizer (deskripsi terperinci), sebagai berikut:

Penutup (15)
10. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang terangkum dalam berbagai topik tugas masing-
masing kelompok.
11. meminta siswa untuk mendalami pembahasan yang dilakukan dalam kelompok secara individu di rumah
12. Guru meminta siswa untuk menyampaikan leasson learned dari proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memeriksa pemahaman
peserta didik dengan meminta mereka menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah
dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 30
1). Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
2). Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge tahui lebih dalam
tentang ...
3). Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari ...

Lembar Refleksi Peserta Didik

Tanggal

Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah:

13. Guru meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama proses pembelajaran dengan
mencentang emoji sesuai dengan perasaan yang dirasakan
14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

Pertemuan 2 dan 3 (4 JP)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)


1. Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang
kelas.
2. Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama selama 5 menit
3. Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan skenario penilaian selama
proses pembelajaran

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 31
4. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan kendala pembelajaran yang idrasakan dan pihak yang
membantunya dalam mengatasi kendala tersebut
5. Guru mengajak peserta didik mengingat kembali topik pembahasan pada pertemuan sebelumnya dengan
mengulang kembali pertanyaan kunci pada unit ini. “Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo dan
Soekarno terhadap negara merdeka? Apa persamaan dan perbedaannya?“

Kegiatan Inti (60 Menit)


6. Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Panitia Sembilan dan Mukaddimah Dasar Negara”.
7. Pada tahap ini, guru meminta peserta didik mencatat informasi penting terkait topik bacaan. Beberapa
pertanyaan kunci yang diberikan kepada peserta didik adalah:
a. Bagaimana proses perancangan dasar negara yang bernama Mukaddimah Hukum Dasar atau yang juga
dikenal Piagam Jakarta?
b. Apa yang menjadi inti dari isi Piagam Jakarta?
c. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukaddimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya” ?
d. Apa saja peristiwa penting saat penyusunan Mukaddimah Hukum Dasar?

8. Setelah peserta didik selesai mencari informasi, dilanjutkan dengan membuat infografis peta pemikiran salah
satu pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila dan rancangan pembukaan hukum dasar. Tugas ini dapat
dilakukan secara individual atau berpasangan. Media yang digunakan dapat berupa digital
photoshop, canva, coreldraw atau ilustrasi manual.

Penutup (15)
9. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang terangkum dalam berbagai topik
tugas masing-masing kelompok.
10. Meminta siswa untuk menyampaikan umpan balik terkait materi, guru dan aspek kerjasama dalam kegiatan
pembelajaran.
11. Meminta siswa untuk mengerjakan soal uji pemahaman (Asessmen Formatif)
12. Meminta peserta didik untuk mengisi refleksi pada kolom refleksi yang disediakan (alternatif dengan menggunakan
padlet)

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 32
5 Pendamping, Evaluasi dan Pengembangan Profesional

A. Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Untuk memastikan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMA Negeri 10 Medan terimplementasikan
dengan baik, maka berikut diuraikan model Pendampingan dan Pengembangan Profesional bagi Guru di
lingkungan SMA Negeri 10 Medan

1.Pendampingan
Tabel 5.1. Rencana Pelaksanaan Pendampingan di SMA Negeri 10 Medan

Bentuk Strategi SDM yang


Waktu Keterangan
Pendampingan Pendampingan Terlibat
Pengembangan • Guru berbagi melalui Secara periodik: • Kepala KCD Dikemas dalam
Perangkat Ajar/MA komite pembelajaran Mingguan • Kepala Sekolah bentuk PKG/
• Dibentuk komunitas • Pengawas SKP serta
Pengembangan Strategi
praktisi sebagai Sekolah dalam bentuk
Pembelajaran
media berbagi • Narasumber Luar kegiatan
Berdiferensiasi dan
praktek baik Sekolah Workshop/
Bermakna
pelaksanaan • Guru Bimtek
Pengembangan Projek pembelajaran berkelanjutan
Penguatan Profil Pelajar dan pemanfaatan
Pancasila platform merdeka
Pengembangan mengajar yang
Pembelajran dan berkhidmad pada
Penilaian HOTS peserta didik
• Pendekatan
Pengembangan
Choching berbsis mapel
Kemampuan Pemanfaatan
dan berbasis individu
Platform Merdeka
Mengajar

KOSP SMA Negeri 10 Medan T.P.2023/2024_Halaman


33
2.Pengembangan Keprofesionalan
Tabel 5.2. Rencana Pengembangan Keprofesionalan

Bentuk Strategi SDM yang


Waktu Keterangan
Pengembangan Pengembangan Terlibat
Pengembangan • IHT Tingkat sekolah Awal Tahun • Kepala KCD 2 – 4 Kali dalam
Kompetensi secara berkala Pelajaran • Kepala Sekolah setahun
perencanaan • Workshop tingkat Awal Semester • Pengawas
pembelajaran sekolah secara Libur Semester Sekolah
berkelanjutan • Narasumber
Pengembangan
• Penugasan pada Luar Sekolah
kompetensi dalam
kegiatan MGMP • Guru
pelaksanaan
Tingkat Kota
pembelajaran
• Penugasan untuk
Pengembangan mengikuti IHT,
kompetensi dalam Workshop atau
penilaian yang lain yang
Pengembangan diselenggarakan oleh
kompetensi dalam Dinas maupun Pihak
perencaaan dan Swasta
fasilitasi pelaksanaan
Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pengembangan Mengundang dosen Menyesuaikan Narasumber dari Menyesuaikan
Kompetensi Keilmuan Mata atau pakar yang sesuai luar
Pelajaran dengan mata pelajaran
Penugasan pada
kegiatan MGMP tingkat
Kota atau Provinsi
Penugasan untuk
mengikuti IHT, Workshop
atau yang lain yang
diselenggarakan oleh
Dinas maupun Pihak
Swasta

KOSP SMA Negeri 10 Medan T.P.2023/2024_Halaman


34
3.Evaluasi
Tabel 5.3 Rencana Pelaksanaan Evaluasi

Bentuk Strategi SDM yang


Waktu Keterangan
Pengembangan Pengembangan Terlibat

Evaluasi • Validasi Perencanaan Tanggal 20 – • Pengawas Berkala tiap bulan


Perencanaan Pembelajaran oleh 25 Tiap Bulan Sekolah dan terukur
Pembelajaran Pengawas, Kepala • Kepala Sekolah
Sekolah, atau Komite • Komite
Pembelajaran Pembelajaran
• Guru-guru yang
Perencanaan
Pembelajarannyanya
sudah kategori bagus dan
sudah memahami
dikoordinir untuk
menjadi TIM validasi
bagi perencanaan
pembelajaran guru lain
• Guru yang belum
menyusun perencnaan
pembelajaran dilakukan
pendampingan
khusus
Evaluasi Pelaksanaan • Validasi Kelengkapan-dan Minimal 1 • Pengawas Semua guru akan
Pembelajaran Pemahaman kali tiap Sekolah mendapatkan
Rencana Pembelajaran guru dalam 1 • Kepala Sekolah evaluasi
• Supervisi kegiatan semester • Komite pembelajaran pada
pembelajaran oleh Pembelajaran setiap semester
Pengawas Sekolah/ • Siswa Minimal 1 kali dalam
Kepala • OSIS 1 semester evaluasi
Sekolah/ Guru Senior • Orang Tua oleh siswa dan ortu
• Pembinaan Kepala
Sekolah
berdasarkan hasil
Supervisi
• Tindak lanjut evaluasi
• Evaluasi oleh peserta Juni
didik
• Evaluasi oleh orang tua Desember
Evaluasi Kurikulum • Evaluasi Analisis Konteks: Mei – Juli • Pengawas Setiap Tahun
Operasional Satuan Karakteristik SMA Negeri Setiap Tahun Sekolah
Pendidikan 10 Medan. • Kepala Sekolah
• Evaluasi Pengoganisasian • Komite
Pembelajaran Pembelajaran
• TPK

4. Kriteria Ketuntasan Minimal


Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian peserta didik dengan
kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang peserta didik, baik formatif maupun sumatif,
tidak dibandingkan dengan hasil peserta didik lainnya. Namun, dibandingkan dengan penguasaan
kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar minimal yang
disebut juga dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan mata
pelajaran. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator diukur dan
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan belum dikuasai peserta didik, serta untuk
mengetahui kesulitan belajar peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 35
program remedial bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai
umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki proses pembelajaran. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) SMA Negeri 10 Medan untuk semua mata pelajaran adalah 70.
5. Penilaian
Secara umum penilaian hasil belajar peserta didik dapat dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan.
Sistem penilaian hasil belajar peserta didik tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar
oleh Pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis, untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik di SMA Negeri 10 Medan
berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan
untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian, dan bertujuan untuk:
• mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
• menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
• menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan penguasaan kompetensi;
• memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah. Penilaian akhir adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun.
Sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Teknik dan
instrumen yang digunakan untuk penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

a) Penilaian Sikap
Penilan sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan prilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan
penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda.
Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi
pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti Sikap
Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2).

Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh pendidik mata pelajaran, guru
Bimbingan Konseling (BK), wali kelas, dan wali asrama dengan menggunakan observasi dan informasi
lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Penilaian sikap merupakan bagian dari pembinaan
dan penanaman/pembentukan sikap spiritual dan sosial peserta didik yang menjadi tugas dari setiap
KOSP SMA Negeri 10 Medan
T.P.2023/2024_Halaman 36
pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KD-3 dan KD-4. Selain itu,
dapat dilakukan penilaian diri dan penilaian antarteman dalam rangka pembinaan dan pembentukan
karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil
penilaian sikap oleh pendidik. Hasil penilaian sikap selama periode satu semester ditulis dalam bentuk
deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta didik.

b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat rendah
sampai tingkat tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian.
Pendidik menetapkan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.
Penilaian dimulai dengan perencanaan pada saat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan mengacu pada silabus.

Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan
belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik ( feedback) kepada peserta didik
oleh pendidik merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan
untuk perbaikan mutu pembelajaran. Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan batas standar minimal nilai Ujian Nasional yang ditetapkan oleh
pemerintah. Secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan
mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk
peningkatan kualitas hasil belajar. Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai
dengan karakteristik KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, lisan, dan penugasan.

c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik terhadap
kompetensi dasar pada KD-4. Penilaian keterampilan menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah
dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sesungguhnya. Ketuntasan belajar untuk keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan, secara
bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan
potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil
belajar. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian
kinerja/praktik, proyek dan portofolio. Teknik penilaian lain juga dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik KD pada KD-4 pada mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 37
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran yang
diikuti dengan pertimbangan seluruh mata pelajaran yang belum tuntas pada penilaian akhir semester
harus dituntaskan sampai mencapai minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan.
2. Predikat sikap minimal baik, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Nilai Sangat Baik
 Tidak pernah mendapat surat peringatan pelanggaran disiplin.
b) Nilai Baik
 Dalam satu semester maksimal memiliki 2 kali mendapat surat peringatan pelanggaran
disiplin.
c) Nilai Kurang Baik
 Dalam satu semester memiliki lebih dari atau sama dengan 3 kali mendapat surat peringatan
pelanggaran disiplin.
3. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata mata pelajaran yang belum tuntas (dengan memperhatikan
seluruh aspek mata pelajaran yakni kognitif dan psikomotorik) sampai dengan jenjang kelas terakhir.
4. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal baik dan predikat kegiatan
ekstrakurikuler lainnya minimal cukup.
5. Persentasi kehadiran minimal 90% dari seluruh jumlah hari efektif selama 1 (satu) tahun kecuali atas
rekomendasi dari dokter karena sakit (kehadiran minimal 85%).
b. Kelulusan
Penentuan kriteria kelulusan kelas XII tahun pelajaran 2022/2023 sesuai dengan Permendikbud No. 4
tahun 2018 dan berdasarkan hasil rapat dewan guru SMA Negeri 10 Medan, yakni:
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c) Lulus Ujian Sekolah;
2) Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin 1) huruf a,
adalah sebagai berikut:
a) Untuk peserta didik tingkat SMA apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X
sampai dengan kelas XII;
b) Nilai rata-rata rapor diambil dari rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan semester
6.
3) Kriteria penentuan nilai sikap/perilaku sebagaimana dimaksud dalam poin 1) huruf b, adalah
sebagai berikut:
a) Nilai Sangat Baik
 Tidak pernah mendapat surat peringatan pelanggaran disiplin.
b) Nilai Baik
 Dalam satu semester maksimal memiliki 2 kali mendapat surat peringatan pelanggaran
disiplin.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 38
c) Nilai Kurang Baik
 Dalam satu semester memiliki lebih dari atau sama dengan 3 kali mendapat surat
peringatan pelanggaran disiplin.
4) Kriteria kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sebagaimana dimaksud dalam poin 1) huruf
c, adalah sebagai berikut:
a) Apabila peserta didik telah mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan pada Ujian
Sekolah baik tulis maupun praktik berdasarkan nilai murni yang diperoleh dengan rerata
minimal 70.
b) Rerata minimal 70 yang dimaksud adalah penjumlahan seluruh nilai di bagi dengan 14
mata pelajaran.
c) Nilai Ujian Sekolah yang diuji dengan ujian tulis dan praktik dihitung berdasarkan rerata
dari nilai ujian tersebut.

7. Peminatan dan Lintas Minat


a. Peminatan dan lintas minat untuk kelas X
1) Pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru
melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai rapor,
SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs.)
2) Jumlah peserta didik untuk setiap rombongan belajar maksimal 36 orang
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai pada semester ganjil.
b. Peminatan yang ada di SMA Negeri 10 Medan adalah Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA); Peminatan Ilmu Ilmu Sosial (IIS).
c. Lintas minat yang dilaksanakan di SMA Negeri 10 Medan adalah lintas minat mata pelajaran ekonomi;
geografi; bahasa Inggeris untuk MIPA dan lintas minat mata pelajaran Biologi;Fisika dan Kimia untuk
IIS.
8. Mutasi
SMA Negeri 10 Medan menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang objektif dan transparan antara lain mencakup
hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk mutasi keluar, dengan ketentuan sebagai berikut:
• Surat permohonan orang tua yang bersangkutan dan disetujui oleh kepala SMA Negeri 10 Medan.
• Memiliki Laporan Hasil Belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah.
• Tidak melanggar Tata Tertib SMA Negeri 10 Medan.
• Bersedia mengembalikan peralatan sekolah yang telah diberikan oleh SMA Negeri 10 Medan
sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b. SMA Negeri 10 Medan menerima siswa mutasi masuk dari sekolah lain yang sejenis dengan mengikuti
semua aturan yang ada di SMA Negeri 10 Medan.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 39
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 10 Medan
dilakukan secara integral. Hal tersebut dilakukan karena pembekalan kecakapan hidup merupakan
pesan pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara
penyampaian bukan pada materi pesannya. Untuk seluruh peserta didik, secara umum prinsip
implementasi konsep kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan praktis dengan fokus:
1) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel ( flexible learning), dan pembelajaran yang
menyenangkan (enjoy learning);
2) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to think, learning
to do, learning to be, learning to live together;
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan;
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill, social skill,
academic skill , dan vocasional skill;
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar;
6) Peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subjek bukan objek;
7) Menerapkan penggunaan multimetode dalam pembelajaran;
8) Peran guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan pada
terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran
Model pembelajaran kecakapan hidup di SMA Negeri 10 Medan adalah model yang diharapkan mampu
mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara
lain:
1) Metode kerja kelompok yang digunakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
bersosialisasi dan berinteraksi antara sesama peserta didik, menghargai kelebihan dan
kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang terjadi di
lingkungan sekitar. Pemilihan kasus diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka
untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang terjadi.
3) Metode eksperimen digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam menganalisis
sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berpikir
berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau
diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antarsatu dengan yang lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan
kecakapan akademik dan berpikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta
didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi di depan kelas.
KOSP SMA Negeri 10 Medan
T.P.2023/2024_Halaman 40
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan pokok-
pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengomunikasikan secara lisan. Dari
kegiatan ini, peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-
ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola
emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat,
menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi,
dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaan penyusunan mini research untuk kelas X, XI, XII minimal 1 (satu) kali selama 3 tahun
yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan
Tinggi (PT).

10. Pendidikan Kewirausahaan.


Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa
dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan
orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan
tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha


dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Esensi dari kewirausahaan
adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda agar dapat bersaing. Adapun nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara
sebagai berikut:
a) Pengembangan teknologi baru (developing new technology);
b) Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge);
c) Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services);
d) Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer
resources);

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh ( holistik), sebagai insan yang
memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan
kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah.
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
(konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah
KOSP SMA Negeri 10 Medan
T.P.2023/2024_Halaman 41
yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui
berbagai aspek, di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi dalam Mata Pelajaran.
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah
penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya
kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada lima mata pelajaran yakni Prakarya dan
Kewirausahaan, Fisika, Kimia, Biologi, dan Ekonomi. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain
untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan
dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai
kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-
nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah
pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran
maupun melalui sistem penilaian.

Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada peserta
didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama
pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu
penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai
pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut
diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada
penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang
bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke-5 mata pelajaran pada langkah
awal ada enam nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.

Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran tersebut dilaksanakan mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap
perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya
memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang
terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan
menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan
diintegrasikan. Sedangkan cara menyusun RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan
dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan materi yang ada
kaitannya dengan kewirausahaan, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai
kewirausahaan.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 42
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan
mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik
mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan,
menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan
keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat.
Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan. Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam
silabus dan RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
1) Mengkaji KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan sudah tercakup di dalamnya.
2) Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam KD ke dalam silabus.
3) Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta didik
memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.
4) Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan ke dalam RPP.

b) Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu dalam Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling
untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan
ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Misi ekstrakurikuler adalah:
1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka;
2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengekspresikan diri
secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

c) Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri


Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari
kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter
termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk
kegiatan pengembangan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 43
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan
kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir,
kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram
dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara
langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta
didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
dapat dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan
‘business day’ (bazar, karya peserta didik, dll).

d) Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik


Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian tiga kompetansi yang
meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar
pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman konsep. Dalam struktur
kurikulum SMA, pada mata pelajaran ekonomi ada beberapa Kompetensi Dasar yang terkait langsung
dengan pengembangan pendidikan kewirausahaan. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran
yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan, dan sampai taraf tertentu
menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh model
pembelajaran kewirausahaan yang mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha dapat
dilakukan dengan cara mendirikan kantin kejujuran, dan sebagainya.

e) Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar


Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap apa yang
sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar dengan semata-mata
mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh
penulis buku ajar, tanpa melakukan adaptasi yang berarti. Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan
dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas maupun evaluasi.

f) Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kultur Sekolah


Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah di mana peserta didik berinteraksi dengan
sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan
sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-
kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi
dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin,
komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah melakukan aktivitas
berwirausaha di lingkungan sekolah).

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 44
11. Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup merupakan program pendidikan yang bertujuan untuk membina siswa agar
memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang
pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Sekolah berwawasan lingkungan adalah sebutan bagi sekolah yang menjadikan pendidikan lingkungan
merupakan salah satu misi dalam mencapai tujuan sekolah. Program pendidikan lingkungan ini menjadi
atmosfer sekolah karena telah terintegrasi ke dalam program sekolah. Tujuan pendidikan lingkungan hidup
secara umum adalah agar para siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi, dan rasa
keterpanggilan (commitment) untuk bekerja secara individual dan kolektif menuju kepada pemecahan dan
pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Tujuan pendidikan lingkungan hidup secara khusus adalah
sebagai berikut:
a) Kesadaran (awareness) yaitu membantu siswa mendapatkan kesadaran dan peka terhadap lingkungan
hidup dan permasalahannya secara menyeluruh;
b) Pengetahuan (knowledge) yaitu membantu siswa memperoleh dasar-dasar pemahaman tentang fungsi
lingkungan hidup, dan interaksi manusia dengan lingkungannya;
c) Sikap (attitude) yaitu membantu siswa mendapatkan seperangkat nilai-nilai dan perasaan tanggung
jawab terhadap lingkungan alam, serta motivasi dan komitmen untuk berpartisiasi dalam
mempertahankan dan mengembangkan lingkungan hidup;
d) Keterampilan (skills) yaitu membantu siswa mendapatkan keterampilan mengidentifikasi, investigasi,
dan kontribusi terhadap pemecahan dan penanggulangan isu-isu serta masalah lingkungan;
e) Partisipasi (participation) yaitu membantu siswa mendapatkan pengalaman, serta menggunakan
pengetahuan dan keterampilan berpikirnya untuk memecahkan dan menanggulangi isu-isu serta
masalah lingkungan tersebut.

Oleh karena itu, siswa akan selalu bersentuhan dengan pendidikan lingkungan hidup baik saat di kelas,
kegiatan ekstrakurikuler maupun saat istirahat. Diharapkan dengan terintegrasinya pendidikan lingkungan
hidup ini ke dalam program sekolah menjadi proses pembiasaan sehingga diharapkan adanya
pengembangan perilaku, sikap dari siswa untuk menghargai, mencintai dan memelihara lingkungan hidup
sehingga sikap tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari.

Dengan diterapkannya program pendidikan lingkungan hidup di sekolah, maka perlu dikembangkan suatu
sistem yang dapat mengatur program tersebut. Sistem yang di kembangkan diharapkan dapat
mengembangkan tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang dibangun
harus dapat melibatkan berbagai unsur sehingga program ini dirasakan menjadi milik seluruh warga sekolah.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 45
5 Penutup

Demikianlah Kurikulum SMA Negeri 10 Medan Tahun Pelajaran 2023/2024 telah selesai, dengan harapan segala upaya
yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di SMA Negeri 10 Medan dan di
Indonesia pada umumnya.

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan oleh semua pihak sebab
investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang.

Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat membawa perubahan ke arah
yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa. Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA
Negeri 10 Medan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr dengan pahala yang berlipat ganda.

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 46
Lampiran
1. Kalender Pendidikan
2. Sk. Tim Pengembang Kurikulum

KOSP SMA Negeri 10 Medan


T.P.2023/2024_Halaman 47
KOSP SMA Negeri 10 Medan
T.P.2023/2024_Halaman 48

Anda mungkin juga menyukai