(RENSTRA)
TAHUN 2020-2025
ALAMAT :
JALAN : KEBUN
DESA : BUKIT KAYU KAPUR
KECAMATAN : BUKIT KAPUR
KOTA DUMAI
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan hidayah Nya, SMP Negeri 11 Dumai telah dapat
2020-2025 yang merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang
yang semakin kompleks. Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era
tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong organisasi
SMPN 11 Dumai dapat menyiapkan perubahan secara pro aktif yang bukan hanya
RENSTRA tahun 2020-2025 yang tercantum dalam dokumen ini menjadi Arah
Sekolah. Semua rencana sekolah yang belum sesuai dengan rencana ini harus di
selaraskan.
2
Dumai, Januari 2020
Kepala Sekolah,
3
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Landasan ................................................................................................. 2
C. Visi, Misi, Tujuan .................................................................................... 2
D. Sasaran dan Target yang Dicapai ............................................................ 3
E. Rumusan Strategi .................................................................................... 5
4
1. Identits Sekolah
a. Nama Sekolah : SMPN 11 Dumai
b. NPSN : 10495344
b. Alamat Sekolah
Propinsi : Riau
Kabupaten/Kota : Kota Dumai
Kecamatan : Bukit Kapur
Desa : Bukit Kayu Kapur
Jalan : Jl. Kebun
Kode Pos : 28843
Telp/Fax :-
E-Mail : SMPNEGERI11DUMAI@YAHOO.COM
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
B. Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51
ayat 1.
2. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,Pasal 53
ayat 1.
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, Pasal 51.
4. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
7. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Biaya Operasional Sekolah (BOS)
1. Visi
Terwujudnya SDM yang Berprestasi, Berbudaya, Agamis, Mencintai
Lingkungan dan Berkarakter Mulia.
2. Misi
7
6. Melaksanakan pendidikan karakter kepada semua warga sekolah
7. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan penentu kebijakan sekolah.
8. Menumbuhkan komitmen dan keterlibatan semua staf pendidikan dalam
peningkatan kualitas diri menuju taraf profesional.
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai SMPN 11 Dumai sampai akhir adalah sebagai
berikut :
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional mencapai minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi finalis lomba cerdas
cermat dan olimpiade tingkat kota.
3. Memiliki group kesenian dan mampu mencapai finalis tingkat kota.
4. Memiliki tim olahraga minimal 3 cabang dan mampu menjadi finalis
tingkat kota.
5. Memiliki prestasi dalam bidang keagamaan.
6. Terselenggaranya pembelajaran tentang budaya melayu.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah
8. terselenggaranya diklat guna meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, berikut dirumuskan sasaran dan target dengan
tahapan sebagai berikut :
TP. 2019/2020
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang berjalan secara rutin.
3. Memiliki group kesenian yang secara teratur mengadakan latihan.
4. Memiliki tim olahraga yang secara rutin mengadakan latihan.
8
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca
qur’an dan tafsirannya serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
8. Melaksanakan diklat profesi minimal 3 kali.
TP. 2020/2021
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang berjalan secara rutin.
3. Memiliki group kesenian yang secara teratur mengadakan latihan.
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi finalis lomba setingkat
kecamatan.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca
qur’an dan tafsirannya, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
8. Melaksanakan diklat profesi minimal 3 kali.
TP. 2021/2022
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi finalis lomba cerdas
cermat dan olimpiade tingkat kota.
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi finalis lomba setingkat
Kota.
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi finalis lomba setingkat kota.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca
qur’an dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
9
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
8. Melaksanakan diklat profesi minimal 3 kali.
TP. 2022/2023
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi juara lomba cerdas cermat
dan olimpiade tingkat Kota.
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi juara lomba setingkat Kota.
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi juara lomba setingkat Kota.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca
qur’an dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
8. Melaksanakan diklat profesi minimal 3 kali.
TP. 2023/2024
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi juara lomba cerdas cermat dan
olimpiade tingkat Kota.
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi juara lomba setingkat Kota.
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi juara lomba setingkat Kota.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca qur’an
dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
8. Melaksanakan diklat profesi minimal 3 kali.
TP. 2024/2025
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi juara lomba cerdas cermat
dan olimpiade tingkat Kota.
10
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi juara lomba setingkat Kota.
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi juara lomba setingkat Kota.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca
qur’an dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
8. Melaksanakan diklat profesi minimal 3 kali.
E. Rumusan Strategi
11
a. Pembentukan kelompok diskusi terbimbing, khususnya untuk
pendalaman materi olimpiade
b. Menyediakan buku-buku pendukung.
c. Menunjuk guru pembimbing.
d. Meningkatkan kualitas guru pembimbing melalui pelatihan-pelatihan.
4. Strategi untuk mencapai tujuan dalam Memiliki tim olahraga yang mampu
menjadi juara tingkat Kota.
a. Melengkapi sekolah dengan sarana olahraga.
b. Membentuk tim olahraga prestasi.
c. Mendatangkan ahli dari luar untuk membantu pembinaan.
d. Melaksanakan latihan teratur.
12
a. Mengangkat guru yang mempunyai kompetensi tentang budaya melayu.
b. Menyidiakan buku-buku yang berhubungan dengan budaya melayu.
c. Membuat kurikulum budaya melayu.
d. Bekerjasama dengan balai adat melayu dumai.
13
BAB II
ANALISIS KONDISI RIIL SEKOLAH (ANALISIS KONTEK)
14
C. Hasil Analisis Standar Proses
a. 85,00% silabus SMPN 11 Dumai dikembangkan secara mandiri pada
sebagian atau semua mapel dan tingkatan kelas.
b. 95,00% Guru SMPN 11 Dumai mengkaji substansi SK/KD pada Standar Isi
dan menjabarkannya ke dalam indikator, mengidentifikasi materi pelajaran,
mengembangkan kegiatan pembelajaran, menentukan jenis penilaian dan
alokasi waktu.
c. Semua guru SMPN 11 Dumai pada semua tingkatan kelas mengembangkan
RPP minimal untuk satu semester.
d. RPP guru SMPN 11 Dumai telah menunjukkan kegiatan yang mendorong
partisipasi aktif peserta didik dan belum semuanya menerapkan TIK.
e. Hanya 8 % guru SMPN 11 Dumai mengembangkan bahan ajar dalam
bentuk cetakan.
f. Jumlah maksimum 36 peserta didik/rombel.
g. Beban Kerja guru 24 jam per minggu, 95% terpenuhi
h. Ketersediaan buku teks mata pelajaran dengan rasio satu buku per peserta
didik, 25% terpenuhi
i. Guru SMPN 11 Dumai menerapkan pendekatan tatap muka (TM),
Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
j. Belum memiliki laboratorium Bahasa.
k. Ketersediaan buku diperpustakaan sangan minim.
l. Belum memiliki laboratorium TIK.
m. Penilaian hasil belajar dilaksanakan terprogram menggunakan tes dan non
tes.
n. Sebagian besar guru SMPN 11 Dumai melakukan analisis daya serap
terhadap hasil penilaian, hasil analisis ditindak lanjuti dengan Remedi /
Pengayaan, serta hasil Penilaian digunakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran.
15
D. Hasil Analisis Standar Pendidik dan tenaga
kependidikan
a. 100% pendidik SMPN 11 Dumai berkualifikasi akademik minimum
diploma empat (D-IV) atau S-1.
b. 96% pendidik SMPN 11 Dumai berlatar belakang pendidikan tinggi dengan
program pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
c. 20% Pendidik SMPN 11 Dumai bersertifikat profesi guru.
d. Kepala sekolah SMPN 11 Dumai memiliki kompetensi sesuai dengan
kompetensi yang disyaratkan.
e. Tenaga administrasi SMPN 11 Dumai menguasai TIK
f. Tenaga perpustakaan SMPN 11 Dumai tidak memiliki latar belakang
pendidikan perpustakaan tetapi mampu mengoperasikan komputer.
g. SMPN 11 Dumai belum memiliki tenaga laboran.
16
p. Luas gudang belum memadai.
q. Ruang bermain/berolahraga belum memadai.
17
G. Hasil Analisis Standar Pembiayaan
a. Pembiayaan SMPN 11 Dumai masih dibawah standar Nasional.
b. SMPN 11 Dumai mengalokasikan biaya pendidikan untuk biaya investasi.
c. SMPN 11 Dumai mengalokasikan biaya operasi.
I. Analisis Strategis
a. Analisis Perkembangan Ekonomi
Indonesia sudah memasuki suatu fase ekonomi yang cukup berat.
Pertumbuhan ekonomi yang harus berpacu dengan waktu di mana sektor-sektor
18
riil bergerak dengan laju yang tidak sama. Seperti pasokan pangan rakyat tidak
seimbang dengan harga alat produksi, pupuk dengan harga yang tinggi, biaya
produksi lainnya dan distribusi sehingga menimbulkan kesenjangan terbuka antara
harapan dan kenyataan.
Persaingan global juga terpapar dalam tatanan ekonomi Indonesia yang
belum mampu menjadi unggul sebagai Negara produsen. Indonesia sebagai
Negara penghasil sumber daya alam pun harus merelakan sebagian besar
kekayaan alamnya diolah oleh kemampuan orang asing dengan tuntutan regulasi
dan ini sangat merugikan kepentingan bangsa.
Kendala global ini harus dituntaskan dengan meningkatkan kemampuan
anak bangsa dalam mengelola kekayaan negerinya. Maka pendidikan anak bangsa
menjadi suatu keniscayaan.
19
c. Analisis Perkembangan IPTEK
Seiring dengan globalisasi, tentu kita mau tidak mau hidup pada era
teknologi yang terus berkembang dan mempengaruhi kehidupan. Alangkah lebih
baik, kalau teknologi lokal dapat mengisi kebutuhan masyarakat lokal yang
dengan sendirinya selain menambah keyakinan diri untuk maju juga ada dorongan
dari pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia. Tapi kalau dipolakan
dengan kebijakan politik ekonomi yang memperbesar devisa dengan impor pajak
masuk, tentu ini sangat merugikan.
Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan SDM melalui program
pendidikan iptek di sekolah belum maksimal dan terjangkau terutama di daerah
terpencil. Sudah saatnya jika ingin meningkatkan kualitas SDM di Indonesia,
pemerintah harus mengisi kekurangan sarana dan prasarana di bidang ini untuk
kemajuan pendidikan. Karna ujung tombak kemajuan SDM dimulai dari lengkap
atau tidaknya sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri.
20
permasalahan kependudukan terkini. Permasalahan ledakan penduduk, angka
kelahiran yang tinggi, angka kematian yang tinggi dan rendahnya angka harapan
hidup merupakan masalah Negara berkembang dan terbelakang.
Peningkatan modal manusia, peningkatan produktifitas, kemampuan
mengadaptasi dan menggunakan teknologi dalam produksi dan kemampuan
mengadaptasi perubahan kapasitas dan teknikal teknologi tersebut pada akhirnya
akan mendorong perekonomian sutau Negara serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Peningkatan pembangunan manusia ini juga membutuhkan investasi
yang besar dan diikuti juga dengan pemerataan distribusi pendapatan sehingga
dapat mempermudah peningkatan pembangunan pendidikan dan kesehatan.
Dalam pandangan di atas, sekolah berada dalam demografi sederhana
rumitnya. Pertambahan penduduk tidak begitu signifikan. Hanya saja pemahaman
penduduk terhadap pendidikan belum setara dengan usaha pemerintah
mengalokasikan dana dan kepentingannya. Akhirnya efisiensi pendidikan tetap
terkendala sampai sekarang.
21
untuk mendayagunakan lahan. Sehingga sekolah semakin bisa mengedepankan
kepribadian dan potensi yang ada di daerahnya.
22
b. Analisis Efisiensi Pendidikan
Proses implementasi dari beberapa program yang digulirkan pemerintah
dalam berbagai kegiatan baik oleh pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun
sekolah, terkesan dilaksanakan hanya sekedar untuk pemenuhan target realisasi
program dengan kurang memperhatikan mutu. Rendahnya mutu mengakibatkan
tujuan program tidak tercapai dan hal tersebut menjadi pemborosan sumber daya
yang ada.
Pendidikan berkualitas harus didukung dengan pendanaan yang memadai
terutama untuk kelancaran pembelajaran seperti buku dan LKS. Sehingga apabila
efisiensi pendidikan dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang
tinggi dengan dana yang memadai.
23
bangunan atau ruang serta peralatan untuk terlaksananya manajemen sekolah
secara bermutu. Kebutuhan sarana pendidikan seperti ini secara minimal tentu
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, jenis dan fungsinya. Kebutuhan sarana
pendukung ini diperlukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi
berlangsungnhya proses pendidikan yang bermutu.
Berkaitan dengan standar sarana pendidikan, dalam Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa setiap
satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan seperti keperluan gedung dan lahan.
Diperlukan suatu analisis kebutuhan sarana pendidikan yang sesuai dengan
standar yang diharapkan baik yang menyangkut jumlah/rasio, variasi jenis
maupun tingkat kualitasnya.
24
4. Sarana prasarana pendidikan telah 60% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
5. PBM telah 100% memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
6. Pengelolaan Pendidkan telah 75% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
7. Pembiayaan pendidikan telah 60% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
8. Penilaian pendidikan telah 75% memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
25
perusahaan. Jika ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi idealnya Indonesia
membutuhkan 4,4 juta pengusaha. Untuk mencapai jumlah ideal tersebut,
kuncinya ada pada dunia pendidikan, khususnya pendidik (guru atau dosen)
dengan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendidikan kewirausahaan
sejak dini.
26
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan
jenis pendidikan. Pendidikan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan
perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang didukung oleh karakter
pembelajaran yang lebih terbuka, mandiri, tuntas menggunakan teknologi,
informasi dan komunikasi.
Untuk pendidikan khusus merupakan pendidikan yang dikhususkan bagi
peserta didik berkelainan fisik emosional, mental, intelektual dan sosial. Ada juga
pendidikan yang khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan atau
bakat istimewa yang wujudnya berupa program percepatan dan program
pengayaan.
Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di
daerah terpencil atau terbelakang yang mengalami bencana alam, masyarakat adat
terpencil, mengalami bencana sosial atau tidak mampu segi ekonomi.
Untuk sekolah bertaraf internasional (SBI) juga baru nyata setelah
dikeluarkannya PP ini. Syarat yang diajukan oleh pemerintah adalah : (a)
memenuhi standar nasional pendidikan sejak sekolah/madrasah berdiri, (b)
berpedoman pada penjaminan mutu yang ditetapkan oleh Menteri.
Masyarakat juga dapat ikutserta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna
hasil pendidikan. Hal paling menarik dari aturan baru adalah larangan baik
perseorangan maupun kolektif untuk menjual buku pelajaran, bahan ajar,
perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam atau bahan pakaian seragam di satuan
pendidikan, memungut biaya bimbingan belajar atau les dari peserta didik atau
orangtua/wali di satuan pendidikan.
27
Berbagai masalah yang mengemuka adalah masih terjadi disparitas mutu
guru antar daerah, sistem rekrutmen tenaga pendidikan dan kependidikan belum
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, kurangnya anggaran untuk
peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu, perlu
pengaturan sistem seleksi dan pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan
yang standard dan dapat diterapkan di semua daerah dan perlu disediakan
anggaran secara proporsional untuk peningkatan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan.
28
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
SMPN 11 DUMAI PERIODE TAHUN 2020 - 2025
TAHUN
No KOMPONEN KEGIATAN URAIAN KEGIATAN SASARAN
2020 2021 2022 2023
1 Standar Isi 1. Workshop pengembangan 1. Mengembangkan rancangan metode 25 Guru √
Metode pembelajaran dan pembelajaran demonstrasi, penemuan
teknik asesmen. terbimbing, dan pemecahan masalah.
2. Mengembangkan jenis-jenis asesmen
yang termuat dalam kurikulum
(Proyek dan kolaborasi, tes unit,
keterampilan proses, pemecahan
masalah, check up diri).
29
siswa untuk berprestasi dan 2. Pembinaan olah raga berprestasi
memiliki nilai juang. 3. Pembinaaan seni dan budaya
4. Pembentukan kelompok diskusi
terbimbing, khususnya untuk
pendalaman materi Ujian Nasioanal.
2. Melakukan kegiatan yang 1. Gotong royong 409 Siswa √ √ √ √
dapat menanamkan 2. Penyuluhan kesehatan
kebiasaan hidup bersih,
sehat, bugar dan aman
30
2. Membuat Laporan
3. Melaksanakan Tindak Lanjut Hasil
laporan
3. Mengupayakan pengadaan Membeli buku-buku panduan guru. 3 1 1 1
buku-buku panduan guru. Judul/Mapel Judul Judul Judul
4. Mengupayakan pengadaan 1. Membeli buku pegangan siswa 2 MP/ √ √ √ √
buku-buku siswa. Siswa
31
senyum sapa dan
salam(3S),membuat karya
multimedia.
8. Mengembangkan kegiatan Mengadakan lomba lomba karya 409 Siswa √ √ √ √
yang dapat membantu siswa kreatif
dalam menghasilkan karya
kreatif, mencakup cara
melukis, membuat kerajinan
tangan, membuat hasil
karya tulisan/ sastra dan
membuat karya tekhnologi
tepat guna
9. Mengembangkan kegiatan 1. Gotong royong 409 Siswa √ √ √ √
pembiasaan hidup sehat 2. Penyuluhan pola hidup sehat
melalui lingkungan sekolah 3. Penyuluhan narkoba
asri, bersih,sehat,
pengetahuan penyakit dan
pencegahannya dan
penyuluhan narkoba/obat
terlarang
32
11. Melaksanakan kegiatan Kepala sekolah melaksanakan Kepala √ √ √ √
pemantauan dan supervisi kegiatan pemantauan dan supervisi sekola
secara intensif dengan cara secara intensif dengan cara
terfokus,pengamatan,pencat terfokus,pengamatan,pencatatan,perek
atan,perekaman,wawancara, aman,wawancara,dan dokumentasi
dan dokumentasi
4 Standar 1. Workshop Penyusunan Kepala sekolah menyelenggarakan 25 Orang √ √ √ √
Pengelolaan RKS dan RKAS workshop penyusunan RKS dan
RKAS dengan melibatkan guru,
mempertimbangkan masukan dari
komite sekolah dan berdasarkan
evaluasi diri sekolah, juga disetujui
oleh dewan pendidik.
2. Rapat soaialisasi program Kepala sekolah mengadakan rapat 25 Guru √ √ √ √
sekolah berupa KTSP, sosialisasi program sekolah berupa
RKS, dan RKAS KTSP, RKS, dan RKAS
33
sekolah ,keterlaksanaan Kegiatan jangka Menengah untuk
RKS atau Rencana periode 4 tahunan serta
Kegiatan jangka Menengah keterlaksanaan Rencana Kegiatan dan
untuk periode 4 tahunan Anggaran Sekolah (RKA-S) atau
serta keterlaksanaan Rencana Kerja Tahunan.
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKA-S)
atau Rencana Kerja
Tahunan
5. Mengintensifkan Kepala sekolah mengintensifkan Kepala √ √ √ √
pelaksanaan supervisi dan pelaksanaan supervisi dan evaluasi sekolah
evaluasi.
6. Membuat program tindak Kepala sekolah membuat program Kepala √ √ √ √
lanjut hasil evaluasi tindak lanjut hasil evaluasi sekolah
pelaksanaan program/ pelaksanaan program/ kegiatan
kegiatan sekolah. sekolah.
7. Meningkatkan keteladanan Kepala sekolah meningkatkan Kepala √ √ √ √
kepala sekolah. keteladanannya sebagai kepala sekolah
sekolah.
5 Standar 1. workshop 1. Workshop tentang penilaian siswa 25 Guru √
Penilaian (penilaian harian ,penilaian akhir
semester dan penilaian diagnostik)
2. Workshop membuat instrumen
penilaian
3. Workshop teknik penilaian mencakup
tes, lembar pengamatan,lembar
observasi dan forpolio.
4. Workshop telaah butir untuk soal
34
pilihan ganda
5. Workshop telaah butir untuk soal
uraian
6. Workshop telaah butir untuk soal
psikomotor
2. Rapat 1. Memotivasi guru untuk memberikan 25 Guru √
komentar terhadap tugas atau
pekerjaan rumah (PR) yang
diberikan.
2. Pelaksanaan program remedial
3. Mengintensifkan pelaporan hasil
penilaian kepada kepala sekolah
4. Mengintensifkan pelaporan hasil
penilaian kepribadian kepada kepala
guru PKn.
3. Workshop 1. Pembuatan lembar pengamatan 25 Guru √
untuk menilai akhlak.
2. Pembuatan lembar pengamatan
untuk menilai keterampilan siswa
3. Pembuatan lembar pengamatan
untuk menilai aktifitas siswa.
4. Menyelenggarakan Ujian 1. Ujian Semester 409 Siswa √ √ √ √
2. Ujian Mid Semester
3. Ujian Nasional
6 Standar PTK 1. Pengadaan kepala Kepala sekolah mengajukan ke Dinas Masing- √
administrasi, kepala labor Pendidikan untuk pengadaan kepala masing 1
dan kepala perpustakaan administrasi, kepala labor dan kepala Orang
yang memenuhi standar perpustakaan yang memenuhi standar
35
2. Sekolah mengajukan ke Kepala sekolah mengajukan ke Dinas 14 Guru √
Dinas Pendidikan tentang Pendidikan tentang jumlah guru yang
jumlah guru yang belum belum bersertifikat.
bersertifikat.
3. Sekolah mengajukan ke Kepala sekolah mengajukan ke Dinas 1 Orang √
Dinas Pendidikan untuk Pendidikan untuk memberikan Tenaga
memberikan beasiswa bagi beasiswa bagi tenaga perpustakaan Perpustaka-
tenaga perpustakaan untuk untuk peningkatan kompetensi an
peningkatan kompetensi
4. Workshop Workshop peningkatan kompetensi √
pemanfaatan TIK dalam manajemen
sekolah
7 Standaar 1. Penambahan ruang kelas Membangun ruang kelas 6 Ruang 2 2 2
Sarana dan Kelas ruang ruang ruang
Prasarana 2. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang kelas yang 12 Ruang √ √ √
kelas yang belum lengkap belum lengkap Kelas
3. Pengadaan sarana ruang Memebeli sarana ruang perpustakaan 1 Ruang √ √ √ √
perpustakaan yang belum yang belum lengkap
lengkap
4. Membangun ruang labor Membangun 1 unit ruang labor bahasa 1 Ruang √
5. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang labor yang 1 Ruang √ √ √
labor yang belum lengkap belum lengkap
6. Pengadaan sarana di ruang Membeli sarana di ruang pimpinan 1 Ruang √ √
pimpinan yang kurang yang kurang
7. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang guru yang 1 Ruang √ √ √
guru yang belum lengkap belum lengkap
8. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang ibadah yang 1 Ruang √
36
beribadah yang belum belum lengkap
lengkap
9. Pengadaan ruang UKS Membangun 1 unit ruang UKS 1 Ruang √
10. Penambahan jamban siswa Membangun 2 unit jamban guru dan 6 12 Unit 4 4 4
dan guru unit jamban siswa Unit Unit Unit
11. Melengkapi sarana Membeli / membuat sarana 4 Lapangan 1 2 1
bermain/olahraga bermain/olahraga yang belum
lengkap.
12. Pengadaan sarana Membeli sarana bermain/olahraga 2 set saran √ √ √ √
bermain/olahraga yang yang belum lengkap. volly dan 2
belum lengkap. set futsal
13. Membangun ruang labor Membangun 1 unit ruang labor bahasa 1 Ruang √
bahasa
14. Membangun ruang labor Membangun 1 unit ruang labor 1 Ruang √
TIK komputer
15. Melengkapi komputer di Membeli 36 Unit Komputer 36 √ √ √
labor TIK komputer
16. Melengkapi sarana labor Membeli sarana labor TIK yang 1 Ruang √ √
TIK yang kurang kurang
17. Membangun ruang BK Membangun 1 unit ruang BK 1 Ruang √
37
kebutuhan pembiayaan
pendidikan secara mandiri.
38
BAB IV
PENUTUP
39
40
HALAMAN PENGESAHAN
Drs. H. SYA’ARI, MP
Pembina Utama Muda
NIP. 19600816 1986011001
41