Anda di halaman 1dari 33

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH

(RENSTRA)

TAHUN 2020-2025

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA HASNI


ISLAMIC BOARDING SCHOOL
(SMP HIBoS)

Alamat : Jl.Kota Santri, Kel.Aurgading, Sarolangun-


Jambi

Sarolangun
2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan hidayah NyaSekolah menengah pertama hasni islamic boarding

school sarolanguntelah dapat menyusun Rencana Srategis (RENSTRA) untuk

lingkungan sendiri periode tahun 2020-2025 yang merupakan bagian dari upaya

peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta

didik sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma

pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

RENSTRA di perlukan untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan

yang semakin kompleks. Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era

informasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan masyarakat yang lebih

prima, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan

pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong organisasi untuk

melakukan perubahan mendasar. Dengan dicanangkannya RENSTRA, Sekolah

menengah pertama hasni islamic boarding school sarolangun dapat menyiapkan

perubahan secara pro aktif yang bukan hanya sekedar bereaksi terhadap perubahan

yang terjadi.

Berdasarkan hasil keputusan rapat, kepala sekolah mengesahkan RENSTRA

tahun 2020-2025 yang tercantum dalam dokumen ini menjadi Arah Kebijakan Umum

Kepala Sekolah, Rencana Kegiatan, dan Anggaran Tahunan Sekolah. Semua rencana

sekolah yang belum sesuai dengan rencana ini harus di selaraskan. sarolangun, 02

Agustus 2021

Kepala Sekolah,

ANDRI PRONOTO, M. Pd
NIP.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
IDENTITAS SEKOLAH DAN KEPALA SEKOLAH ................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Landasan ................................................................................................. 2
C. Visi, Misi, Tujuan .................................................................................... 2
D. Sasaran dan Target yang Dicapai ............................................................ 3
E. Rumusan Strategi .................................................................................... 5

BAB II. ANALISIS KONDISI RIIL SEKOLAH


A. Hasil Analisis Standar Isi ........................................................................ 8
B. Hasil Analisis Standar Kompetensi Lulusan .......................................... 8
C. Hasil Analisis Standar Proses.................................................................... 9
D. Hasil Analisis Standar Pendidik dan tenaga kependidikan..................... 10
E. Hasil Analisis Standar Sarana dan Prasarana ......................................... 10
F. Hasil Analisis Standar Pengelolaan ........................................................ 11
G. Hasil Analisis Standar Pembiayaan ........................................................ 11
H. Hasil Analisis Standar Penilaian Pendidikan.......................................... 12
I. Analisis Strategis ................................................................................... 12
J. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini ...................................................... 16
K. Analisis Pendidikan Masa Datang .......................................................... 18
BAB III. REKOMENDASI SETIAP STANDAR ....................................... 23
BAB IV.PRIORITAS ...................................................................................31
BAB V. SUMBER DANA DAN RKAS .....................................................
BAB VI. PENUTUP ...................................................................................... 4

3
IDENTITAS SEKOLAH DAN KEPALA SEKOLAH

1. Identits Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP HIBOS sarolangun
b. NPSN : 70009374
b. Alamat Sekolah
Propinsi : Jambi
Kabupaten/Kota : Kota sarolangun
Kecamatan : Sarolangun
Desa : Bernai
Jalan : Jl.Kota Santri, Kel.Aurgading, Sarolangun-Jambi
Telp/Fax :-
E-Mail : smpHIBoS@gmail.com

2. Identitas Kepala Sekolah


a. Nama : ANDRI PRONOTO, M. Pd
b. Tempat/ Tanggal Lahir : Teluk mancur, 02 April 1992
c. Tempat Tinggal : Komplek hasni Islamic boarding school
d. Telpon : 085273639469
e. E-Mail : Pranotoandri@gmail . com
f. Pendidikan Terakhir : S2

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah menengah pertama hasni islamic boarding schoo lsarolangun Berada


di Jalan Kebun, Kelurahan Bernai, Kecamatan Sarolangun sarolangun Propinsi
Jambi. Berdiri pada Tahun 2021. Pada saat ini Sekolah menengah pertama hasni
islamic boarding school sarolangun memiliki 396 siswa dan rata-rata merupakan
bagian dari masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Sekolah menengah pertama hasni
islamic boarding school sarolangun harus secapatnya menata diri guna mewujudkan
visi dan misi sekolah.
Dengan berjalannya waktu, bersamaan dengan dinamika perubahan yang
semakin dinamis, kompleks dan didukung keterbukaan yang mendunia, tantangan
yang dihadapi Sekolah menengah pertama hasni islamic boarding school
sarolangununtuk tetap pada posisi dan perannya di masyarakat menuntut kepeloporan
dalam perubahan-perubahan yang cerdas dan inofatif. Untuk menjawab tantangan
tersebut diperlukan pandangan yang visioner, didukung kemampuan merumuskan
langkah-langkah Strategis. Langkah strategis tersebut dikehendaki menjadi keyakinan
bersama oleh semua fihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan menuju pencapaian
visi jangka panjang. Selanjutnya rencana strategis dibuat dengan cermat dan tepat
serta dituangkan dalam rencana strategis sekolah (RENSTRA).
Agar visi dan misi sekolah dapat diraih dengan efektif dan efisien, Sekolah
menengah pertama hasni islamic boarding school sarolangunberupaya menyusun
Rencana strategis sekolah (RENSTRA)) dengan mengacu pada hasil analisis kondisi
riil sekolah (hasil analisis konteks) yang telah dilaksanakan sekolah. Disamping itu,
penyusunan RENSTRA ini juga melibatkan fihak-fihak terkait seperti komite sekolah
dan majelis guru.
Tidak dapat dipungkiri, sebaik apapun rencana yang dibuat bila tidak
memperoleh dukungan dari fihak terkait, maka rencana itu tidak akan memberikan
hasil yang memuaskan. Untuk itu, sekolah berupaya semaksimal mungkin
menggerakkan dan melibatkan fihak terkait dalam menyususun dan menjalankan
Rencana Kerja Sekolah.

B. Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat
1.
2. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

5
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,Pasal 53 ayat
1.
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, Pasal 51.
4. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
7. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
C Visi, Misi, dan Tujuan

1. Visi
Menjadikan lembaga pendidikanislam yang berkualitas dalam iptek dan imtaq,
dan berdayasaing internasional
2. Misi
1. Menyelengggarakan penddikan yg aman, nyaman dan
kondusif
2. Membina dan memiliki santri menguasai bahasa arab,
inggris dan mandarin
3. Membina Dan mendidik santri memahami Al-qur’an
wal hadits dan menguasai ilmu kitab kuning.
4Menyiapakan kader ulama, cendikiawan dan pemimpinyang ber akhlahk mulia
1. Tujuan
Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta
kondisi di madrasah, maka tujuan madrasah yang ingin dicapai pada tahun
pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut:

1. Mepersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia
2. Menyiapkan peserta didik agar lulus ujian Nasional dan Madrasah
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas,
berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.
3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan
komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.
4. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi
dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.
5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu
bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
C. Sasaran dan target

6
Untuk mencapai tujuan tersebut, berikut dirumuskan sasaran dan target dengan
tahapan sebagai berikut :
TP2021/2022
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal
2. Memiliki kelompok belajar yang berjalan secara rutin.
3. Memiliki group kesenian yang secara teratur mengadakan latihan.
4. Memiliki tim olahraga yang secara rutin mengadakan latihan.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca qur’an
dan tafsirannya serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
TP. 2021/2022
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi finalis lomba cerdas cermat
dan olimpiade Nasional .
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi finalis lomba seTingkat
nasional
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi finalis lomba seTingkat nasional
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca qur’an
dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
TP. 2022/2023
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi juara lomba cerdas cermat
dan olimpiade Tingkat nasional
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi juara lomba seTingkat nasional
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi juara lomba seTingkat nasional
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca qur’an
dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan
lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah..
TP. 2023/2024
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi juara lomba cerdas cermat dan
olimpiade Tingkat nasional

7
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi juara lomba seTingkat nasional
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi juara lomba seTingkat nasional
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca qur’an dan
tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
TP. 2024/2025
1. Rata-rata perolehan hasil ujian nasional minimal 69,5
2. Memiliki kelompok belajar yang mampu menjadi juara lomba cerdas cermat dan
olimpiade Tingkat nasional
3. Memiliki group kesenian yang mampu menjadi juara lomba seTingkat nasional
4. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi juara lomba seTingkat nasional
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca qur’an
dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
6. Melaksanakan pembelajaran budaya melayu melalui mata pelajaran muatan lokal.
7. Terselenggaranya pendidikan karakter pada semua warga sekolah.
D. Rumusan Strategi

Dengan mempertimbangkan hasil analisis dan kajian termasuk masukan-


masukan dari stakeholders, untuk mencapai sasaran-sasaran di atas telah disusun
kebijakan strategis di bawah ini.
1. Strategi untuk mencapai tujuan perolehan rata-rata hasil Ujian Nasional.
a. Pengaktipan kegiatan MGMP sekolah
b. Pembentukan kelompok diskusi terbimbing, khususnya untuk pendalaman
materi Ujian Nasioanal.
c. Pengadaan buku pustaka.
d. Melengkapi sarana labor.
e. Meningkatkan kualitas guru melalu pelatihan-pelatihan.
f. Peningkatan kualitas pembelajaran.
g. Menumbuhkan motivasi belajar siswa.
h. Peran Aktif petugas bimbingan.
i. Meningkatkan pranserta orang tua murid, antara lain dengan :
 Melaporkan perkembangan hasil belajar siswa rutin setiap bulan.
 Menyampaikan informasi tentang perkembangan
pendidikan/keberadaan sekolah, minimal sekali dalam setahun dalam
bulan informasi.

2. Strategi untuk mencapai tujuan dalam memiliki kelompok belajar yang mampu
menjadi finalis lomba cerdas cermat dan olimpiade Tingkat nasional
a. Pembentukan kelompok diskusi terbimbing, khususnya untuk pendalaman
materi olimpiade

8
b. Menyediakan buku-buku pendukung.
c. Menunjuk guru pembimbing.
d. Meningkatkan kualitas guru pembimbing melalui pelatihan-pelatihan.

3. Strategi untuk mencapai tujuan dalam Memiliki group kesenian yang mampu
mencapai finalis Tingkat nasional
a. Melengkapi sekolah dengan sanggar kesenian
b. Melengkapi sekolah dengan sarana pendukung kesenian.
c. Mendatangkan ahli dari luar untuk membantu pembinaan.
d. Melaksanakan latihan teratur.

4. Strategi untuk mencapai tujuan dalam Memiliki tim olahraga yang mampu
menjadi juara Tingkat nasional
a. Melengkapi sekolah dengan sarana olahraga.

b. Membentuk tim olahraga prestasi.

c. Mendatangkan ahli dari luar untuk membantu pembinaan.


d. Melaksanakan latihan teratur.

5. Strategi untuk mencapai tujuan dalam Memiliki prestasi dalam bidang


keagamaan.
a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti rohis, seni baca
qur’an dan tafsirannya, nasyid, serta solat berjamaah.
b. Mendatangkan penceramah dari luar secara periodik.
c. Mengadakan lomba-lomba yang bernuansa keagamaan.
d. Mengikuti setiap lomba yang bernuansa keagamaan.
e. Membuat perpustakaan agama.

6. Strategi untuk mencapai tujuan dalam terselenggaranya pembelajaran tentang


budaya melayu.
a. Mengangkat guru yang mempunyai kompetensi tentang budaya melayu.
b. Menyidiakan buku-buku yang berhubungan dengan budaya melayu.
c. Membuat kurikulum budaya melayu.
d. Bekerjasama dengan balai adat melayu sarolangun.

7. Strategi untuk mencapai tujuan dalam terselenggaranya pendidikan karakter


pada semua warga sekolah.
a. Menanamkan pembiasaan yang mencerminkan karakter bangsa
dilingkungan sekolah, seperti : Senuyum, sapa, santun, sopan, peduli, dan
lain sebagainya.

9
b. Menyisipkan pendidikan karakter pada setiap mata pelajaran.

8. Strategi untuk mencapai tujuan dalam terselenggaranya diklat guna


meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.
a. Memasukkan anggaran pelatihan kedalam RKAS.

b. Mencari dukungan dana dari stakeholders.

c. Bekerjasama dengan instansi terkait.


d. Menganalisis, jenis-jenis pelatihan yang diperlukan.

e. Mengevaluasi potensi guru setelah selesai mengikuti pelatihan.

BAB II
ANALISIS KONDISI RIIL SEKOLAH (ANALISIS KONTEK)

1. Hasil Analisi Standar Isi


a. Memiliki dokumen KURIKULUM 13 yang telah ditandatangani Kepala
Sekolah, Komite Sekolah, dan Dinas Pendidikan Provinsi.
b. Memiliki silabus mata pelajaran lengkap sesuai dengan pemberlakuan
KURIKULUM 13 di SMP HIBOSsarolangun.
c. Memiliki SKL, SK, KD dan Silabus muatan lokal semua tingkat kelas.
d. Memiliki program pengembangan diri dibidang layanan konseling dan
pembinaan kreatifitas.
e. Kelengkapan Struktur dan Muatan KURIKULUM 13 SMP HIBOS sarolangun
telah mencakup :Visi, Misi Tujuan Sekolah; Struktur Kurikulum; Program
muatan lokal; Kegiatan pengembangan diri; Pengaturan beban belajar; KKM
yang ditetapkan oleh sekolah untuk setiap Mapel; Pengaturan Kenaikan kelas
dan penjurusan, kelulusan; Mutasi peserta didik;Pendidikan kecakapan hidup;
Kalender Pendidikan; tertapi belum memiliki Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.
f. Dokumen KKM SMP HIBOSsarolangun di susun berdasarkan hasil analisis
kompleksitas kompetensi, intake peserta didik , sumber daya pendukung;
Disusun mulai dari KKM indikator, KKM KD, KKM SK, KKM Mata
Pelajaran; KKM disetujui dalam rapat Dewan Pendidik;Disahkan oleh Kepala
Sekolah.
g. Kalender pendidikan SMP HIBOS sarolangun di susun sesuai dengan
kebutuhan daerah dan karakteristik sekolah serta mengacu pada SI.

10
2. Hasil Analisis Standar Kompetensi Lulusan
a. Rata - rata KKM peserta didik per mata pelajaran ≥ 75,00.
b. Kriteria kelulusan UN = standar POS
c. Kriteria kelulusan US > standar POS
d. Tingkat kelulusan Ujian Nasional TP 2019/2020 = 100%

3. Hasil Analisis Standar Proses


a. 85,00% silabus SMP HIBOS sarolangun di kembangkan secara mandiri pada
sebagian atau semua mapel dan tingkatan kelas.
b. 95,00% Guru SMP HIBOS sarolangun mengkaji substansi SK/KD pada
Standar Isi dan menjabarkannya ke dalam indikator, mengidentifikasi materi
pelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, menentukan jenis penilaian
dan alokasi waktu.
c. Semua guru SMP HIBOS sarolangun pada semua tingkatan kelas
mengembangkan RPP minimal untuk satu semester.
d. RPP guru SMP HIBOS sarolangun telah menunjukkan kegiatan yang
mendorong partisipasi aktif peserta didik dan belum semuanya menerapkan
TIK.
e. Hanya 8 % guruSMP HIBOS sarolangun mengembangkan bahan ajar dalam
bentuk cetakan.
f. Jumlah maksimum 36 peserta didik/rombel.
g. Beban Kerja guru 24 jam per minggu, 95% terpenuhi
h. Ketersediaan buku teks mata pelajaran dengan rasio satu buku per peserta didik,
25% terpenuhi
i. Guru SMP HIBOS sarolangun menerapkan pendekatan tatap muka
(TM),Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
j. Belum memiliki laboratorium Bahasa.
k. Ketersediaan buku diperpustakaan sangan minim.
l. Belum memiliki laboratorium TIK.
m. Penilaian hasil belajar dilaksanakan terprogram menggunakan tes dan non tes.
n. Sebagian besar guru SMP HIBOS sarolangun melakukan analisis daya serap
terhadap hasil penilaian, hasil analisis ditindak lanjuti dengan Remedi /
Pengayaan, serta hasil Penilaian digunakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran.

4. Hasil Analisis Standar Pendidik dan tenaga kependidikan

11
a. 85% pendidik SMP HIBOS sarolangun berkualifikasi akademik minimum
diploma empat (D-IV) atau S-1.
b. 85% pendidik Sekolah menengah pertama hasni islamic boarding school
sarolangun berlatar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
c. 20% Pendidik SMP HIBOS sarolangun bersertifikat profesi guru.
d. Kepala sekolah SMP HIBOS sarolangun memiliki kompetensi sesuai dengan
kompetensi yang disyaratkan.
e. Tenaga administrasi SMP HIBOS sarolangun menguasai TIK
f. Tenaga perpustakaan SMP HIBOS sarolangun tidak memiliki latar belakang
pendidikan perpustakaan tetapi mampu mengoperasikan komputer.

5. Hasil Analisis Standar Sarana dan Prasarana.


a. . LahanSMP HIBOS sarolangun Bersertifikat.
b. Bangunan gedung SMP HIBOS sarolangun dilengkapi instalasi listrik dengan
daya Lebih Dari 4400 Watt.
c. Ruang kelas memiliki pencahayaan yang memadai.
d. Buku-buku di ruang perpustakaan lengkap.
e. Sudah memiliki ruang laboratorium bahasa.
f. Sarana ruang pimpinan memadai .
g. Sarana ruang guru memadai .
h. Ukuran ruang tata usaha memadai.
i. Tersedia tempat ibadah yang memadai.
j. memiliki ruang konseling.
k. Jamban yang tersedia mencukupi.
l. Tersedia tempat ibadah yang memadai.
m. memiliki ruang konseling.
n. Jamban yang tersedia mencukupi.
o. Luas gudang memadai.
p. Ruang bermain/berolahraga memadai.

6. Hasil Analisis Standar Pengelolaan.


a. SMP HIBOS sarolangun memiliki visi, misi dan tujuan sekolah.
b. SMP HIBOS sarolangun memiliki rencana kerja sekolah.
c. SMP HIBOS sarolangun memiliki pedoman pengelolaan sekolah berupa : a).
KURIKULUM 13, b). kalender pendidikan, c). struktur organisasi sekolah, d).
pembagian tugas diantara guru dan tenaga kependidikan, e). tata tertib sekolah,
f). peraturan akademik, g). kode etik sekolah dan h). biaya operasional sekolah.
d. Memiliki struktur organisasi sekolah dan ada uraian tugas.

12
e. SMP HIBOS sarolangun menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
operasional proses penerimaan peserta didik.
f. Memberikan layanan konseling kepada peserta didik.
g. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.
h. Memiliki kalender pendidikan/akademik berisi: a). jadwal pembelajaran, b).
ulangan, c). ujian, d). kegiatan, ekstrakurikuler, dan e). hari libur.
i. Sekolah menengah pertama hasni islamic boarding school sarolangun memiliki
prosedur sistem evaluasi belajar dan sudah diterapkan.
j. Sekolah menengah pertama hasni islamic boarding school sarolangun memiliki
pedoman pengelolaan biaya inventasi dan operasional sekolah.
k. Suasana, iklim dan lingkungan Sekolah menengah pertama hasni islamic
boarding school sarolangun sangat kondusif.
l. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan akademik dan masyarakat
mendukung dalam pengelolaan non akademik.
m. Program pengawasan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan
tindak lanjut hasil pengawasan belum dilakukan seluruhnya.
n. Pelaksanaan supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah.
o. .

7. Hasil Analisis Standar Penilaian Pendidikan


a. SMP HIBOS sarolangu nmemiliki program penilaian, remedial dan pengayaan.
b. SMP HIBOSsarolangun memiliki perangkat Penilaian berupa : a). format
penilaian, b). bahan ujian, c). hasil analisis dan d). LHB.
c. SMP HIBOSsarolangun menyusun KKM sebagai hasil analisis SK, KD, dan
Indikator, dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik
(intake), kompleksitas SK/KD dan ketersediaan sumberdaya dukung.
d. Seluruh pendidik SMP HIBOS sarolangun telah melakukan penilaian hasil
belajar untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas.
e. Rata-rata nilai UAS tiga tahun terakhir mencapai lebih dari 5,50
f. Persentase kelulusan ≥ 98 % untuk tiga tahun terakhir.
g. Ada dukungan Dinas Pendk. Prov/Kab/Kota kepada sekolah dalam pencapaian
SNP dalam bentuk: visitasi, fasilitasi maupun pendanaan tetapi perlu
ditingkatkan.

8. Analisis Strategis
a. Analisis Perkembangan Ekonomi

13
Indonesia sudah memasuki suatu fase ekonomi yang cukup berat. Pertumbuhan
ekonomi yang harus berpacu dengan waktu di mana sektor-sektor riil bergerak
dengan laju yang tidak sama. Seperti pasokan pangan rakyat tidak seimbang dengan
harga alat produksi, pupuk dengan harga yang tinggi, biaya produksi lainnya dan
distribusi sehingga menimbulkan kesenjangan terbuka antara harapan dan kenyataan.
Persaingan global juga terpapar dalam tatanan ekonomi Indonesia yang belum
mampu menjadi unggul sebagai Negara produsen. Indonesia sebagai Negara
penghasil sumber daya alam pun harus merelakan sebagian besar kekayaan alamnya
diolah oleh kemampuan orang asing dengan tuntutan regulasi dan ini sangat
merugikan kepentingan bangsa.
Kendala global ini harus dituntaskan dengan meningkatkan kemampuan anak
bangsa dalam mengelola kekayaan negerinya. Maka pendidikan anak bangsa menjadi
suatu keniscayaan.

b. Analisis Perkembangan Sosial


Sebagai Negara Pancasila, Indonesia menganut hukum sosial kemasyarakatan
berbasis rakyat. Rakyat sebagai faktor pembentuk sosial mengalami perubahan
dengan bentuk-bentuk hubungan kemanusiaan yang berkembang. Bentuk sosial yang
sekarang ini terjadi mengikir akar-akar keutuhan sosial yang pancasilais yang ramah,
bersahabat, sopan santun dan saling tegur sapa. Kini berubah menjadi garang dan
sinis. Masyarakat lebih individualis, apatis dan egois serta cenderung merusak tatanan
sosial dengan melanggar sendi-sendi kehidupan dan norma susila.
Masyarakat barat yang hedonis dan sentralistik individualis merasuki sebagian
besar pola kehidupan Pancasilais. Dampaknya sangat parah. Tumbuhnya kelompok
sosial yang sangat berlimpah dengan kekayaan bertambah pula kamtong-kantong
kemiskinan di seluruh pelosok tanah air bukti sangat senjangnya kehidupan sosial
negeri ini.
Pendidikan yang bersendikan norma harus kembali diangkat ke permukaan.
Pendidkan harus mampu memberikan sentuhan sosial yang benar dengan harkat dan
martabat bangsa ketika pendiri bangsa memproklamirkan wilayah bernama NKRI.

c. Analisis Perkembangan IPTEK


Seiring dengan globalisasi, tentu kita mau tidak mau hidup pada era teknologi
yang terus berkembang dan mempengaruhi kehidupan. Alangkah lebih baik, kalau
teknologi lokal dapat mengisi kebutuhan masyarakat lokal yang dengan sendirinya
selain menambah keyakinan diri untuk maju juga ada dorongan dari pemerintah untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Tapi kalau dipolakan dengan kebijakan politik
ekonomi yang memperbesar devisa dengan impor pajak masuk, tentu ini sangat
merugikan.

14
Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan SDM melalui program pendidikan
iptek di sekolah belum maksimal dan terjangkau terutama di daerah terpencil. Sudah
saatnya jika ingin meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, pemerintah harus
mengisi kekurangan sarana dan prasarana di bidang ini untuk kemajuan pendidikan.
Karna ujung tombak kemajuan SDM dimulai dari lengkap atau tidaknya sarana dan
prasarana pendidikan itu sendiri.

d. Analisis Perkembangan Budaya


Dalam perkembangannya sarolangun membangun konsep budaya dalam setiap
akar kehidupan masyarakatnya. Pemakaian baju melayu untuk kalangan anak sekolah
digalakkan semenjak dini. Hal ini strategi yang baik dalam memasyarakatkan budaya
asli ke dalam sendi masyarakat.
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini yang tak mungkin dibendung,
perlu adanya filterisasi tayangan-tayangan yang ada di TV, film dan internet.
Tayangan-tayangan lebih mengedepankan unsur budaya bangsa. Pabila unsur ini di
anggap angin lalu belaka, maka dapat menyebabkan terjadinya penghapusan budaya
(cultural genocide) secara perlahan-lahan.

e. Analisis Perkembangan Demografi


Melihat perkembangan pertambahan penduduk secara nasional, kita mengenal
istilah Ageing Population Problem (APA). Ageing Population Problem merupakan
permasalahan yang bias dikategorikan menjadi salah satu permasalahan
kependudukan terkini. Permasalahan ledakan penduduk, angka kelahiran yang tinggi,
angka kematian yang tinggi dan rendahnya angka harapan hidup merupakan masalah
Negara berkembang dan terbelakang.
Peningkatan modal manusia, peningkatan produktifitas, kemampuan
mengadaptasi dan menggunakan teknologi dalam produksi dan kemampuan
mengadaptasi perubahan kapasitas dan teknikal teknologi tersebut pada akhirnya akan
mendorong perekonomian sutau Negara serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan pembangunan manusia ini juga membutuhkan investasi yang besar dan
diikuti juga dengan pemerataan distribusi pendapatan sehingga dapat mempermudah
peningkatan pembangunan pendidikan dan kesehatan.
Dalam pandangan di atas, sekolah berada dalam demografi sederhana rumitnya.
Pertambahan penduduk tidak begitu signifikan. Hanya saja pemahaman penduduk
terhadap pendidikan belum setara dengan usaha pemerintah mengalokasikan dana dan
kepentingannya. Akhirnya efisiensi pendidikan tetap terkendala sampai sekarang.

f. Analisis Perkembangan Geografis

15
Secara geografis sarolangun merupakan daratan tepi pantai yang menghadap ke
rupat dan selat malaka. Situasi ini menjadikan pemerintah daerah untuk membangun
infrastruktur di wilayah darat dan laut. Pembangunan fisik di darat berupa jalan
sangat perlu diperhatikan mengingat banyaknya kendaraan dengan tonase berat yang
melaluinya. Belum lagi kenyamanan dan keamanan wilayah perairan yang selalu
disinggahi oleh kapal-kapal dagang Negara asing yang ingin membeli minyak di kota
ini.
Pemanfaatan tanah sebagai sumber daya perlu ditingkatkan kembali agar
produktifitas di bidang agraris semakin maju sesuai dengan geografis di wilayah kota
sarolangun. Perkebunan karet dan sawit tumbuh subur. Hal ini mesti didukung
dengan meningkatnya industri dibidang pembuatan pupuk guna menunjang
pertumbuhannya.
Sebagai sekolah yang berada di kondisi georgafis ini, perlu diadakan suatu
bentuk pendidikan berupa pendidikan pertanian yang dapat memacu keinginan untuk
mendayagunakan lahan. Sehingga sekolah semakin bisa mengedepankan kepribadian
dan potensi yang ada di daerahnya.

g. Analisis Perkembangan Politik dan Hukum


Politik dan perkembangannya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pemerintahan yang bersih, adil dan bijaksana akan berjalan bila
kebijakan politik dan penegakan hukum diterapkan dengan baik. Pelaksanaan hukum
tersebut harus didukung oleh seluruh elemen institusinya baik kepolisian, kejaksaan
dan kehakiman yang memiliki hati nurani. Orang yang terjun ke dunia politik
haruslah yang berwawasan kenegaraan yang akan membuat Negara aman dan damai.
Penegakan hukum yang adil akan meninggikan citra hukum di mata masyarakat.
Pendidikan dunia politik dan hukum sejak dini sudah saatnya diperkenalkan
kepada generasi penerus bangsa baik melalui institusi formal maupun non formal.
Sehingga dapat membersihkan bangsa dari korupsi dan kolusi yang sangat
menyengsarakan rakyat.

9. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini


a. Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing
Mutu pendidikan harus dapat dibuktikan dengan peningkatan angka statistik
secara nasional seperti Ujian Nasional pada tingkat Sekolah Dasar dan Menengah
serta Perguruan Tinggi dengan banyaknya hasil karya nyata kajian dan penelitian.
Prestasi akademis dan penyerapan tenaga kerja profesional dari lulusan pendidikan
dalam negeri sendiri. Faktor-faktor di atas sudah menunjukkan peningkatan walaupun
belum bisa dikatakan berhasil dalam semua hal.

16
Masih ada hampir 25% SMP di Indonesia yang reta-rata Ujian Nasional di
bawah 6,5. Hal ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya ketersediaan pendidik dan
tenaga kependidikan yang belum memadai, sarana dan prasarana pendidikan yang
belum tersedia, pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu
pembelajaran serta proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.
b. Analisis Efisiensi Pendidikan
Proses implementasi dari beberapa program yang digulirkan pemerintah dalam
berbagai kegiatan baik oleh pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah, terkesan
dilaksanakan hanya sekedar untuk pemenuhan target realisasi program dengan kurang
memperhatikan mutu. Rendahnya mutu mengakibatkan tujuan program tidak tercapai
dan hal tersebut menjadi pemborosan sumber daya yang ada.
Pendidikan berkualitas harus didukung dengan pendanaan yang memadai
terutama untuk kelancaran pembelajaran seperti buku dan LKS. Sehingga apabila
efisiensi pendidikan dilakukan maka akan dapat menghasilkan kualitas yang tinggi
dengan dana yang memadai.

c. Analisis Relevansi Pendidikan


Proses pembentukan SDM dilakukan sejak usia dini hingga terjun ke dunia
profesi. Hal ini jelas terkait langsung dengan pendidikan. Materi-materi yang banyak
diberikan bersifat umum dan cenderung banyak teori daripada praktek. Hal tersebut
menjadikan kualitas pendidikan kurang dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari.
Untuk itu pengurangan materi yang tidak relevan dengan dunia usaha sudah harus
mulai dikurangi dan sebaliknya materi yang relevan dengan dunia profesi lebih
ditambah proporsinya.

d. Analisis Kesempatan/Akses Pendidikan


Program-program perluasan dan pemerataan layanan pendidikan yang
dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan APK dan APM SMP/MTs.

e. Analisis Pemenuhan dan Standarisasi Pendidikan


Kebutuhan sarana pendidikan tidaklah cukup hanya yang berkaitan langsung
dengan kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas saja seperti buku sumber,
peralatan, perabot dan media pedidikan saja. Pendidikan di sekolah juga
membutuhkan sarana pendidikan yang secara tidak langsung mendukung
terlaksananya kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas seperti kebutuhan lahan,
bangunan atau ruang serta peralatan untuk terlaksananya manajemen sekolah secara
bermutu. Kebutuhan sarana pendidikan seperti ini secara minimal tentu disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan, jenis dan fungsinya. Kebutuhan sarana pendukung ini

17
diperlukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi berlangsungnhya proses
pendidikan yang bermutu.
Berkaitan dengan standar sarana pendidikan, dalam Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan seperti keperluan gedung dan lahan. Diperlukan suatu analisis
kebutuhan sarana pendidikan yang sesuai dengan standar yang diharapkan baik yang
menyangkut jumlah/rasio, variasi jenis maupun tingkat kualitasnya.

f. Analisis Pencitraan Pendidikan


Sebagian masyarakat masih ada yang berpendapat bahwa pendidikan kurang
penting, hal ini disebabkan banyaknya pengangguran dari kaum intelektual yang telah
lulus sarjana. Hal ini kemudian melahirkan permasalahan baru seperti kawin muda
dan banyaknya anak perempuan usia sekolah yang putus sekolah dikorbankan untuk
membantu orangtuanya.

10. Analisis Pendidikan Masa Datang


a. Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing
Dari kondisi nyata saat ini diharapkan 4 tahun mendatang :
1. Kurikulum di sekolah telah 75% memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
2. Kompetensi Kelulusan telah 75% memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan telah 100% memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
4. Sarana prasarana pendidikan telah 60% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
5. PBM telah 100% memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
6. Pengelolaan Pendidkan telah 75% memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
7. Pembiayaan pendidikan telah 60% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
8. Penilaian pendidikan telah 75% memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP)

b. Analisis Efisiensi Pendidikan

18
Suatu program pendidikan yang efisien cenderung ditandai dengan pola
penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pemdidikan yang sudah ditata dan
yang mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan
sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan tidak mengalami
hambatan. Dengan demikian, sistem atau program pendidikan yang efisien ialah yang
mampu mendistribusikan sumber-sumber pendidikan secara adil dan merata agar
setiap peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan
sumber-sumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil yang maksimal.

c. Analisis Relevansi Pendidikan


Relevansi pendidikan adalah terkaitnya materi-materi pelajaran di lembaga
pendidikan dengan dunia usaha, sehingga setelah lulus dari lembaga pendidikan akan
mampu terjun ke masyarakat dan dunia usaha. Ke depan diharapkan sudah ada
relevansi yang jelas antara materi-materi dunia pendidikan khususnya untuk
pendidikan dasar dengan kebutuhan dunia usaha.
Sistem pendidikan nasional yang belum selaras dengan dunia kerja
menyebabkan banyaknya lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi
menjadi pengangguran. Masalah pengangguran tidak akan pernah selesai apabila
lulusan terdidik hanya menjadi pegawai, karyawan atau buruh di suatu perusahaan.
Jika ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi idealnya Indonesia membutuhkan 4,4
juta pengusaha. Untuk mencapai jumlah ideal tersebut, kuncinya ada pada dunia
pendidikan, khususnya pendidik (guru atau dosen) dengan meningkatkan kualitas
pendidikan melalui pendidikan kewirausahaan sejak dini.

d. Analisis Kesempatan Akses Pendidikan


Kebijakan PP No 17 merupakan langkah pemerintah dalam membuka akses
pendidikan seluasnya bagi rakyat dengan jalur pendidikan yang dapat dilakukan oleh
semua orang pada berbagai situasinya. Seperti penyelenggaraan pendidikan formal.
Pada jalur ini, pendidikan dasar, menengah dan tinggi diatur secara lengkap.
Menyangkut juga beberapa ketentuan yang sering dilanggar, misalnya mengenai usia
paling rendah siswa SD/MI yang seharunya berusia 6 tahun. Kini kalangan yang
masih ngotot ingin menyekolahkan anaknya pada usia sebelum itu diperbolehkan bila
disertai rekomendasi tertulis dari psikolog professional. Kalau psikolog tidak ada,
rekomendasi dapat dikeluarkan oleh dewan guru, sejauh daya tamping
memungkinkan. Penerimaan siswa juga tidak boleh didasarkan pada hasil tes
kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau bentuk seleksi lain. Hal demikian
karena semua SD/MI diwajibkan menerima warga Negara berusia 7 sampai 12 tahun.
Dengan PP ini, peserta didik jalur nonformal sudah mengalami penyetaraan
dengan pendidikan formal. Siswa nonformal dapat diterima di sekolah formal setelah

19
lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
formal yang bersangkutan. Peserta didik pendidikan dasar jebolan luar negeri dapat
pindah di sekolah sederajat di Indonesia setelah menunjukkan ijazah atau dokumen
lain yang dipersyaratkan dan lulus tes kelayakan/penempatan.
Menurut SXPP ini pula, hasil pendidikan informal dihargai setara dengan hasil
pendidikan nonformal dan formal setelah melalui uji kesetaraan yang memenuhi
standar nasional pendidikan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau
pemerintah daerah.
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan
jenis pendidikan. Pendidikan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan
perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang didukung oleh karakter
pembelajaran yang lebih terbuka, mandiri, tuntas menggunakan teknologi, informasi
dan komunikasi.
Untuk pendidikan khusus merupakan pendidikan yang dikhususkan bagi
peserta didik berkelainan fisik emosional, mental, intelektual dan sosial. Ada juga
pendidikan yang khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan atau
bakat istimewa yang wujudnya berupa program percepatan dan program pengayaan.
Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah
terpencil atau terbelakang yang mengalami bencana alam, masyarakat adat terpencil,
mengalami bencana sosial atau tidak mampu segi ekonomi.
Untuk sekolah bertaraf internasional (SBI) juga baru nyata setelah
dikeluarkannya PP ini. Syarat yang diajukan oleh pemerintah adalah : (a) memenuhi
standar nasional pendidikan sejak sekolah/madrasah berdiri, (b) berpedoman pada
penjaminan mutu yang ditetapkan oleh Menteri.
Masyarakat juga dapat ikutserta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil
pendidikan. Hal paling menarik dari aturan baru adalah larangan baik perseorangan
maupun kolektif untuk menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar,
pakaian seragam atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan, memungut biaya
bimbingan belajar atau les dari peserta didik atau orangtua/wali di satuan pendidikan.

e. Analisis Pemenuhan dan Standarisasi Pendidikan


Permasalahan yang terkait standar nasional pendidikan (SNP) dan standar
pelayanan minimal (SPM), misalnya belum adanya pemetaan sekolah yang secara
luas diterapkan pada semua daerah secara bersamaan. Oleh karena itu, perlu segera
diterapkan kriteria yang sama dalam pemetaan mutu sekolah yang berlaku secara
nasional dan perlu menjadi SPM dan SNP sebagai tolak ukur mutu pendidikan di
daerah.
Berbagai masalah yang mengemuka adalah masih terjadi disparitas mutu guru
antar daerah, sistem rekrutmen tenaga pendidikan dan kependidikan belum sesuai

20
dengan kompetensi yang dibutuhkan, kurangnya anggaran untuk peningkatan mutu
tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu, perlu pengaturan sistem seleksi
dan pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan yang standard dan dapat
diterapkan di semua daerah dan perlu disediakan anggaran secara proporsional untuk
peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.

f. Analisis Pencitraan Pendidikan


Karakter bangsa yang merupakan aspek strategis dalam membangun negeri ini
dapat diwujudkan dengan pendidikan yang melahirkan nilai-nilai karakter sekolah.
Makin maraknya perilaku negatif anak-anak usia sekolah, bahkan prilaku ini tidak
jarang dilakukan di lingkungan sekolah.
Nilai budaya merupakan keunggulan sekolah dan menjadi daya saing serta
menjadi pembeda dengan sekolah lainnya. Diantara perbedaan nilai tersebut tentu ada
nilai yang sama seperti budaya disiplin, bersih dan jujur.

21
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA HASNI ISLAMIC BOARDING SCHOOL SAROLANGUNPERIODE TAHUN
2020 - 2025

TAHUN
No KOMPONEN KEGIATAN URAIAN KEGIATAN SASARAN
2020 2021 2022 2023
1 Standar Isi 1. Workshop pengembangan 1. Mengembangkan rancangan metode 27 Orang
Metode pembelajaran dan pembelajaran demonstrasi, penemuan √ √
teknik asesmen. terbimbing, dan pemecahan masalah.
2. Mengembangkan jenis-jenis asesmen
yang termuat dalam kurikulum
(Proyek dan kolaborasi, tes unit,
keterampilan proses, pemecahan
masalah, check up diri).

2. Workshop revisi pemetaan 1. Analisis waktu setiap Indikator 27 Orang


standar isi 2. Keterkaitan materi antar jenjang kelas √
3. Kegiatan pembelajaran yang yang √
memungkinkan siswa aktif melakukan
elaborasi dan eksplorasi

3. Penyusunan/penyempurna- 1. Penyempurnaan dokumen 1 1 Naskah √ √ √ √


an dokumen KURIKULUM 13 21 Naskah
kurukulum(KURIKULUM 2. Penyempurnaan dokumen 2
13) KURIKULUM 13

22
2 SKL 1. Melakukan pembinaan 1. Pembinaan olimpiade 60 Siswa √ √ √ √
siswa untuk berprestasi dan 2. Pembinaan olah raga berprestasi
memiliki nilai juang. 3. Pembinaaan seni dan budaya
4. Pembentukan kelompok diskusi
terbimbing, khususnya untuk
pendalaman materi Ujian Nasioanal.
2. Melakukan kegiatan yang 1. Gotong royong 396 siswa √ √ √ √
dapat menanamkan 2. Penyuluhan kesehatan
kebiasaan hidup bersih,
sehat, bugar dan aman

3. Memperbanyak kegiatan 1. Siraman rohani 396 siswa √ √ √ √


yang bernuansa agama 2. Sholat berjamaan
3. Membaca Alqur’an
4. Melakukan kegiatan 1. Gotong royong 396 siswa √ √ √ √
kemasyarakatan 2. Kunjungan kepanti sosial
3. Menggalang dana (sumbangan)
4. Mengaktifkan kegiatan Pramuka.

3 Standar Proses 1. Workshop 1. Workshop persiapan pembelajaran. 27 Orang √


2. Workshop tentang sumber belajar,
LKS, dan media pembelajaran
3. Workshop pembuatan RPP.
4. Workshop pengembangan bahan ajar
5. Workshop umpan balik dan penguatan
dalam proses belajar mengajar.

23
2. Monitoring dan Evaluasi 1. Kepala sekoah melakukan kegiatan Kepala √ √ √ √
Monitoring dan Evaluasi terhadap semua sekolah
kegiatan sekolah
2. Membuat Laporan
3. Melaksanakan Tindak Lanjut Hasil
laporan
3. Mengupayakan pengadaan Membeli buku-buku panduan guru. 3 1 1 1
buku-buku panduan guru. Judul/Mapel Judul Judul Judul
4. Mengupayakan pengadaan 1. Membeli buku pegangan siswa 2 MP/ √ √ √ √
buku-buku siswa. Siswa

5. Workshop 1. Workshop pembelajaran 27 Orang √


menyenangkan
2. Workshop teknik-teknik
pembelajaran.
3. Workshop pengelolaan kelas
4. Workshop pembuatan multimedia
5. Workshop Evaluasi silabus
6. Workshop pengembangan materi
pembelajaran
6. Meningkatkan pemberian Membuat program pemberian 396 siswa √ √ √
penghargaan kepada siswa penghargaan kepada siswa

24
7. Mengembangkan Mengadakan lomba membuat karya 396 siswa √ √ √ √
pembiasaan berkomunikasi tulis,membuat gambar/lukisan, pidato
efektif, mencakup membuat atau bercerita, membuat karya
karya tulis,membuat multimedia.
gambar/lukisan,membuat
laporan kegiatan,latihan
pidato atau
bercerita/didepan
kelas,memiliki tradisi
senyum sapa dan
salam(3S),membuat karya
multimedia.
8. Mengembangkan kegiatan Mengadakan lomba lomba karya 396 siswa √ √ √ √
yang dapat membantu siswa kreatif
dalam menghasilkan karya
kreatif, mencakup cara
melukis,membuat kerajinan
tangan,membuat hasil karya
tulisan/sastra dan membuat
karya tekhnologi tepat guna

9. Mengembangkan kegiatan 1. Gotong royong 396 siswa √ √ √ √


pembiasaan hidup sehat 2. Penyuluhan pola hidup sehat
melalui lingkungan sekolah 3. Penyuluhan narkoba
asri,bersih,sehat,pengetahua
n penyakit dan
pencegahannya dan
penyuluhan narkoba/obat

25
terlarang

10. Work Shop Kesesuaian 1. Workshop pengembangan 25 Guru √


pelaksanaan pembelajaran Pendahuluan
dengan RPP 2. Workshop pengembangan Ekplorasi
3. Workshop pengembangan Elaboras
4. Workshop pengembangan Konfirmasi
5. Workshop pengembangan Penutup

11. Melaksanakan kegiatan Kepala sekolah melaksanakan Kepala √ √ √ √


pemantauan dan supervisi kegiatan pemantauan dan supervisi sekola
secara intensif dengan cara secara intensif dengan cara
terfokus,pengamatan,pencat terfokus,pengamatan,pencatatan,perek
atan,perekaman,wawancara, aman,wawancara,dan dokumentasi
dan dokumentasi
4 Standar 1. Workshop Penyusunan Kepala sekolah menyelenggarakan 27 Orang √ √ √ √
Pengelolaan RKS dan RKAS workshop penyusunan RKS dan
RKAS dengan melibatkan guru,
mempertimbangkan masukan dari
komite sekolah dan berdasarkan
evaluasi diri sekolah, juga disetujui
oleh dewan pendidik.
2. Rapat soaialisasi program Kepala sekolah mengadakan rapat 27 Orang √ √ √ √
sekolah berupa sosialisasi program sekolah berupa
KURIKULUM 13, RKS, KURIKULUM 13, RKS, dan RKAS
dan RKAS
3. Mengadakan SIM Kepala sekolah Memiliki dan 23 Orang √ √ √ √
mengelola SIM dalam menampung

26
masukan perbaikan dan penyebaran
informasi terkait sekolah.
4. Rapat menginformasikan Kepala sekolah menyelenggarakan 396 orang √ √ √ √
pelaksanaan rencana kerja rapat menginformasikan pelaksanaan (Warga
sekolah terkait dengan rencana kerja sekolah terkait dengan sekolah)
keterlaksanaan visi, misi keterlaksanaan visi, misi dan tujuan
dan tujuan sekolah, sekolah, keterlaksanaan kurikulum
keterlaksanaan kurikulum yang disusun oleh sekolah
yang disusun oleh sekolah ,keterlaksanaan RKS atau Rencana
,keterlaksanaan RKS atau Kegiatan jangka Menengah untuk
Rencana Kegiatan jangka periode 4 tahunan serta keterlaksanaan
Menengah untuk periode 4 Rencana Kegiatan dan Anggaran
tahunan serta Sekolah (RKA-S) atau Rencana Kerja
keterlaksanaan Rencana Tahunan.
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKA-S) atau
Rencana Kerja Tahunan
5. Mengintensifkan Kepala sekolah mengintensifkan Kepala √ √ √ √
pelaksanaan supervisi dan pelaksanaan supervisi dan evaluasi sekolah
evaluasi.
6. Membuat program tindak Kepala sekolahmembuat program Kepala √ √ √ √
lanjut hasil evaluasi tindak lanjut hasil evaluasi sekolah
pelaksanaan pelaksanaan program/kegiatan
program/kegiatan sekolah. sekolah.
7. Meningkatkan keteladanan Kepala sekolah meningkatkan Kepala √ √ √ √
kepala sekolah. keteladanannya sebagai kepala sekolah
sekolah.
5 Standar 1. workshop 1. Workshop tentang penilaian siswa 27 Guru √ √

27
Penilaian (penilaian harian ,penilaian akhir
semester dan penilaian diagnostik)
2. Workshop membuat instrumen
penilaian
3. Workshop teknik penilaian mencakup
tes, lembar pengamatan,lembar
observasi dan forpolio.
4. Workshop telaah butir untuk soal
pilihan ganda
5. Workshop telaah butir untuk soal
uraian
6. Workshop telaah butir untuk soal
psikomotor
2. Rapat 1. Memotivasi guru untuk memberikan 27 Orang √
komentar terhadap tugas atau
pekerjaan rumah (PR) yang
diberikan.
2. Pelaksanaan program remedial
3. Mengintensifkan pelaporan hasil
penilaian kepada kepala sekolah
4. Mengintensifkan pelaporan hasil
penilaian kepribadian kepada kepala
guru PKn.
3. Workshop 1. Pembuatan lembar pengamatan 27 Orang √
untuk menilai akhlak.
2. Pembuatan lembar pengamatan
untuk menilai keterampilan siswa
3. Pembuatan lembar pengamatan

28
untuk menilai aktifitas siswa.
4. Menyelenggarakan Ujian 1. Ujian Semester 396 siswa √ √ √ √
2. Ujian Mid Semester
3. Ujian Nasional
6 Standar PTK 1. Pengadaan kepala Kepala sekolah mengajukan ke Dinas Masing- √
administrasi, kepala labor Pendidikan untuk pengadaan kepala masing 1
dan kepala perpustakaan administrasi, kepala labor dan kepala Orang
yang memenuhi standar perpustakaan yang memenuhi standar

2. Sekolah mengajukan ke Kepala sekolah mengajukan ke Dinas 14 Guru √


Dinas Pendidikan tentang Pendidikan tentang jumlah guru yang
jumlah guru yang belum belum bersertifikat.
bersertifikat.
3. Sekolah mengajukan ke Kepala sekolah mengajukan ke Dinas 1 Orang √
Dinas Pendidikan untuk Pendidikan untuk memberikan Tenaga
memberikan beasiswa bagi beasiswa bagi tenaga perpustakaan Perpustaka-
tenaga perpustakaan untuk untuk peningkatan kompetensi an
peningkatan kompetensi
4. Workshop Workshop peningkatan kompetensi √
pemanfaatan TIK dalam manajemen
sekolah
7 Standaar 1. Penambahan ruang kelas Membangun ruang kelas 6 Ruang 2 2 2
Sarana dan Kelas ruang ruang ruang
Prasarana 2. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang kelas yang 12 Ruang √ √ √
kelas yang belum lengkap belum lengkap Kelas
3. Pengadaan sarana ruang Memebeli sarana ruang perpustakaan 1 Ruang √ √ √ √
perpustakaan yang belum yang belum lengkap
lengkap

29
4. Membangun ruang labor Membangun 1 unit ruang labor bahasa 1 Ruang √
5. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang labor yang 1 Ruang
labor yang belum lengkap belum lengkap
6. Pengadaan sarana di ruang Membeli sarana di ruang pimpinan 1 Ruang √ √
pimpinan yang kurang yang kurang
7. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang guru yang 1 Ruang √ √ √
guru yang belum lengkap belum lengkap
8. Pengadaan sarana ruang Membeli sarana ruang ibadah yang 1 Ruang √
beribadah yang belum belum lengkap
lengkap
9. Pengadaan ruang UKS Membangun 1 unit ruang UKS 1 Ruang √
10. Penambahan jamban siswa Membangun 2 unit jamban guru dan 6 12 Unit 4 4 4
dan guru unit jamban siswa Unit Unit Unit
11. Melengkapi sarana Membeli / membuat sarana 4 Lapangan 1 2 1
bermain/olahraga bermain/olahraga yang belum
lengkap.
12. Pengadaan sarana Membeli sarana bermain/olahraga 2 set saran √ √ √ √
bermain/olahraga yang yang belum lengkap. volly dan 2
belum lengkap. set futsal
13. Membangun ruang labor Membangun 1 unit ruang labor bahasa 1 Ruang √
bahasa
14. Membangun ruang labor Membangun 1 unit ruang labor 1 Ruang √
TIK komputer

15. Melengkapi komputer di Membeli 36 Unit Komputer 36 √ √ √


labor TIK komputer

16. Melengkapi sarana labor Membeli sarana labor TIK yang 1 Ruang √ √

30
TIK yang kurang kurang
17. Membangun ruang BK Membangun 1 unit ruang BK 1 Ruang √

8 Standar 1. Sekolah menggali sumber- Mengajukan proposal bantuan 16 Proposal 4 4 4 4


Kuangan/ sumber pembiayaan Pro- Pro- Pro- Pro-
Pembiayaan pendidikan dari orang tua posal posal posal posal
peserta didik/masyarakat,
pemerintah dan donatur
lainnya untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan
pendidikan secara mandiri.

31
BAB IV
PENUTUP

Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2020-2025menjadi Arah Kebijakan


Umum Kepala Sekolah, Rencana Kegiatan, dan Anggaran Tahunan Sekolah.
Semua rencana sekolah yang belum sesuai dengan rencana ini harus di selaraskan.
Pendanaan implementasi Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2020-2025
ini berasal dari anggaran pemerintah, dana masyarakat, dan sumber-sumber dana
lainnya.
Dalam keadaan terjadi perubahan lingkungan strategis di luar prediksi
sehingga Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2020-2025 menghadapi kendala
besar untuk implementasinya, maka dapat dilakukan perubahan atas inisiatif
kepala sekolah

32
HALAMAN PENGESAHAN

Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2020-2025

Mengetahui sarolangun, Agustus 2021


Ketua Komite Sekolah Kepala SMP HIBoS sarolangu

M. ZURNI, S.Ag .,M.Sy ANDRI PRONOTO, M. Pd

Menyetujui dan Mengesahkan,


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota sarolangun,

HEMLMI, SH. MH
Pembina utama muda (IV/ C)
NIP:196712211994021001

33

Anda mungkin juga menyukai