Anda di halaman 1dari 41

RENCANA KERJA SEKOLAH

Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses perencanaan atas semua hal dengan
baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan agar sekolah dapat menyesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah dan
kebutuhan peserta didik. RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja dalam
pengembangan sekolah, dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan
sumber daya yang diperlukan. Rencana pengembangan sekolah ini dimaksudkan agar dapat
dipergunakan sebagai kerangka acuan oleh kepala sekolah dalam mengambil kebijakan, disamping
itu sebagai pedoman dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan progam belajar mengajar dan
administrasi sekolah yang lain, agar pengelola sekolah tidak menyimpang dari prinsip– prinsip
manajemen. Keberhasilan perencanaan ini menuntut peran serta aktif dari seluruh warga sekolah
dan dukungan dari warga masyarakat. Seluruh komponen sekolah harus mempunyai persepsi yang
sama terhadap visi dan misi sehingga seluruh progam yang dijalankan oleh sekolah tidak
menyimpang dari visi dan misi tersebut. Dokumen Rencana Kerja Sekolah merupakan sebuah
Rencana Strategis Satuan Pendidikan yang disusun sebagai acuan pengembangan program satuan
pendidikan di masa yang akan datang. Dokumen RKS ini dihasilkan melalui suatu proses yang
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
ada atau atas dasar prediksi terhadap kemungkinan trend perkembangan ipteks sebagai dampak
globalisasi yang tidak tdapat dihindari melalui pendekatan SWOT. Penyusunan RKS mengacu
pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan dan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 –
2009. Sebagai dokumen rencana sekolah yang dijamin secara yuridis dan filosofis, keberadaan
RKS menjadi sebuah dokumen utama sekolah yang mengakomodir semua kepentingan sistem
sekolah dan menjadi acuan utama bagi pelaksanaan program sekolah secara transparan dan
akuntable, sebagai ciri utama dari penerapan Manajemen Berbasis Sekolah oleh Satuan
Pendidikan. Disamping itu, RKS yang disusun dengan menggunakan prinsip SMART juga
menjadi acuan ketercapaian penyelenggaraan program sekolah. Modul Bimbingan Teknis MBS
komponen Penyusunan RKS ini disusun, dalam rangka penyegaran dan penggiatan kembali
penerapan MBS di satuan pendidikan SD. Dengan modul ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dan tim pengembang/fasilatator MBS di seluruh
Indonesia memiliki persamaan persepsi dan langkah gerak dalam melaksanakan pembinaan teknis
sehingga sekolah dapat melaksanakan MBS dengan baik sesuai yang direncanakan. A. TUJUAN
1. Tujuan Umum Modul Bimbingan teknis (Bimtek) MBS, komponen Penyusunan RKS
diselenggarakan untuk memandu pelaksanaan MBS di sekolah dasar melalui peningkatan mutu
manajemen dan kinerja sekolah dalam berbagai aspek khususnya aspek penyusunan Rencana
Kerja Sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. 2. Tujuan Khusus a. Membangun
struktur manajemen terpadu untuk memperkuat dan memperluas pelaksanaan MBS dalam rangka
pencapaian Renstra Kemendikbud 2010 s.d. 2014 yaitu 90% SD sudah melaksanakan MBS dengan
baik, b. Memanfaatkan kerangka kerja untuk membina dan mengembangkan MBS secara
menyeluruh dan berkelanjutan di sekolah dasar, c. Meningkatkan pelaksanaan MBS di tingkat
sekolah dengan baik dan benar pada komponen Penyusunan Rencana Kerja Sekolah sehingga
dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Modul bimbingan teknis (Bimtek) MBS komponen Penyusunan Rencana Kerja
Sekolah meliputi: 1. Konsep Penyusunan Rencana Sekolah 2. Prosedur Penyusunan Rencana
Strategis Sekolah a. Perumusan visi sekolah b. Perumusan misi sekolah c. Perumusan tujuan
sekolah d. Analisis tantangan e. Penentuan sasaran sekolah f. Identifikasi fungsi-fungsi sekolah g.
Analisis SWOT h. Identifikasi Alternatif Langkah-langkah Pemecahan Persoalan i. Penyusunan
RKS. C. SKENARIO 1. Metode a. Curah Pendapat b. Tanya Jawab c. Diskusi Kelompok d.
Latihan e. Ceramah Singkat 2. Alokasi waktu: 5 x 45 menit. 3. Langkah-Langkah Bimtek No.
Langkah-Langkah Metode/Strategi Waktu (menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (Pembukaan): •
Perkenalan Peserta • Perkenalan Materi • Pemberian Motivasi • Tanya Jawab • Ice Breaking (25)
5 5 15 2. Kegiatan Inti: • Explorasi a. Mengidentifikasi dan menjelaskan permasalahan yang
berhubungan dengan Penyusunan Program Sekolah. (oleh peserta) - Wajibkah setiap sekolah
menyusun program pengembangan sekolah? - Apakah setiap sekolah memiiki program yang
betulbetul menggambarkan kebutuhan dan kondisi nyata sekolah? - Apa saja kendala dalam
menyusun program sekolah? b. Mengidentifikasi dan menjelaskan Pentingnya RKS bagi sekolah.
(oleh peserta) - Apakah program (RKS) itu penting? Mengapa? - Dalam hal apa RKS dapat
membantu sekolah? - Apakah semua RKS yang disusun sekolah telah benar(170) 15 15 • Elaborasi
• Konfirmasi benar membantu sekolah? - RKS yang bagaimana yang dapat membantu pencapaian
program sekolah? c. Menjelaskan konsep dan Prosedur Penyusunan RKS (oleh fasilitator) Kerja
Kelompok/Diskusi Strategi: 1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggota maks
10 orang. 2. Masing-masing kelompok mengerjakan latihan secara keseluruhan. a. Presentasi
Kelompok - semua kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam bentuk pajangan dinding kelas. -
2 kelompok terpilih menyajikan dalam bentuk slide dan merespon setiap masukan dari kelompok
lain. b. Penguatan fasilitator 30 60 50 10 3. Kegiatan Penutup: • Penyimpulan • Umpan Balik •
Tindak Lanjut • Simpulan • Tanya Jawab (20) 5 10 5 BAGIAN II RENCANA KERJA SEKOLAH
A. Konsep Rencana Kerja Sekolah Rencana kerja sekolah merupakan rencana yang menyeluruh
untuk mengoptimalkan penggunaan sumberdaya sekolah, baik sumber daya manusia maupun
sumber daya non manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan di masa yang akan datang.
Rencana kerja sekolah sepatutnya berorientasi ke masa depan; dan secara jelas mampu
menjembatai kesenjangan (gap) antara kondisi yang ada saat ini dan keinginan, harapan atau
impian yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Rencana kerja sekolah sebenarnya
merupakan bentuk lain dari, atau dikembangkan dari rencana strategis. Istilah-istilah yang
sebelumnya dipakai adalah rencana strategis sekolah (Renstra sekolah), rencana pengembangan
sekolah (RPS), dan rencana pengembangan program sekolah. Ketika rencana strategis diterapkan
di sekolah, maka kutipan berikut sesungguhnya sangatlah relevan untuk menggambarkan makna
rencana kerja sekolah. Dalam rencana kerja sekolah, sepatutnya memperhatikan peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal, memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal, serta
kemudian mencari dan menemukan strategi dan program-program untuk memanfaatkan peluang
dan kekuatan yang dimiliki, For many schools, strategic planning is an activity that fails to effect
any long-lasting positive results for the children who ultimately should be the beneficiaries.
mengatasi tantangan dan kelemahan yang ada, guna mencapai visi yang diinginkan. RENSTRA
SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENCAPAI TUJUAN Dengan demikian, dalam Rencana
Kerja Sekolah harus menggambarkan secara jelas tentang: 1. Visi sekolah yang menunjukkan
gambaran sekolah di masa mendatang (jangka panjang) yang diinginkan. 2. Misi sekolah yang
merupakan tindakan/upaya untuk mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya. 3.
Tujuan pengembangan sekolah merupakan apa yang ingin dicapai dalam upaya pengembangan
sekolah pada kurun waktu menengah, misalnya untuk 3-6 tahun. 4. Tantangan, yaitu kesenjangan
(gap) dari tujuan yang diinginkan dan kondisi sekolah saat ini. Tantangan itulah yang harus diatasi
oleh sekolah. 5. Sasaran pengembangan sekolah, yaitu apa yang diinginkan sekolah untuk jangka
pendek, misalnya untuk satu tahun. 6. Identifikasi fungsi-fungsi yang berperan penting dalam
pencapai sasaran. 7. Analisis SWOT terhadap fungsi-fungsi tersebut, sehingga ditemukan
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (oportunity) dan ancaman (threat) dan setiap
fungsi yang telah diidentifikasi sebelumnya. 8. Identifikasi alternatif langkah untuk mengatasi
kelemahan dan acaman dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki sekolah. 9.
Rencana dan program sekolah yang dikembangkan dari alternatif yang terpilih guna mencapai
sasaran yang ditetapkan. Bagaimana mencapai tujuan Evaluasi diri Cari strategi Susunan rencana
Laksanakan rencana Tujuan tercapai Berdasarkan pada rencana dan program sekolah tersebut,
kepala sekolah bisa menyusun Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS), dan Penyusunan
jadwal pelaksanaan. B. Prosedur Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Prosedur penyusunan
Rencana Strategis Sekolah secara skematik dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Tahapan
Penyusunan Renstra Sekolah (Sumber: Direktorat PLP, Ditjen Dikdasmen, 2001). Landasan
yuridis pendidikan (Undangundang dan Peraturan-peraturan)  Tantangan masa depan/globalisasi
 Nilai dan harapan masyarakat Visi dan misi sekolah Tujuan sekolah Tantangan yang dihadapi
sekolah Output sekolah saat ini (Kenyataan) Identifikasi fungsi-fungsi untuk mencapai sasaran
Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 ……….. ……….. Alternatif langkahlangkah pemecahan persoalan
Analisis SWOT setiap fungsi dan faktorfaktornya Rencana, program dan anggaran untuk
masingmasing sasaran 1. Perumusan Visi Sekolah Visi adalah imajinasi moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu
akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang.
Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan
masa depan. Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat yang filosofis, bahkan seringkali
mirip sebuah slogan. Sering pula visi dirumuskan dalam bentuk kalimat yang khas, mudah diingat,
dan terkait dengan istilah tertentu. Rumusan visi yang baik seharusnya: 1) dijadikan sebagai cita-
cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang
akan datang; 2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; 3) dirumuskan berdasar masukan dari
berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi
institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; 4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah; 5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan; 6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat. “A vision is a positive picture (of the school) of the future”
Sellasamy, 2006 Contoh rumusan visi sekolah: Unggul dalam Prestasi Berdasarkan IMTAQ
Terdidik Berdasarkan IMTAQ Latihan IA Agar rumusan visi yg filosofis tersebut jelas, perlu
dirumuskan indikator-indikatornya. Contoh Rumusan Visi: UNGGUL DALAM PRESTASI
BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA Contoh rumusan indikator-indikatornya: 1. Unggul
dalam perolehan NEM 2. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya.
3. Unggul dalam lomba karya ilmiah remaja. 4. Unggul dalam lomba kreativitas. 5. Unggul dalam
lomba kesenian. 6. Unggul dalam lomba olah raga. 7. Unggul dalam kedisiplinan. 8. Unggul dalam
kegiatan keagamaan. Indikator pertama sampai dengan ke 7 terkait dengan prestasi, sedangkan
indikator ke 8 terkait dengan aspek ketakwaan. Latihan IB 2. Perumusan Misi Sekolah Misi adalah
tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk
rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.
Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan ―tindakan‖ dan bukan kalimat
yang menunjukkan ―keadaan‖ sebagaimana pada rumusan visi. Rumusan misi hendaknya: a.
memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional; b. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; c. menjadi dasar
program pokok sekolah/madrasah; d. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu
lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah; e. memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program sekolah/madrasah; f. memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat; g. dirumuskan
berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah
dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; h.
disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; i.
ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di
masyarakat. Misi sekolah mempresentasikai raison d’etre alasan mendasar mengapa sekolah
didirikan Contoh rumusan misi:  Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efektif. 
Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga sekolah.  Mendorong dan
membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara
optimal.  Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama.  Menerapkan manajemen
partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stake holders. latihan 2 3. Perumusan
Tujuan Sekolah Tujuan dikaitkan dengan jangka waktu menengah. Dengan demikian tujuan pada
dasarnya merupakan tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah yang telah
dicanangkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 3-6 tahun. Dengan perkataan lain,
penjelasan tentang tujuan adalah sebagai berikut: a. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); b. mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; c. mengacu pada standar
kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah; d.
mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah; e. disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan. . Kriteria perumusan tujuan dapat dikemukakan sebagai berikut:  Merupakan
kriteria umum tentang tujuan pendidikan di sekolah;  Berkait dengan usaha mendorong
perkembangan semua siswa, baik secara intelektual, fisikal, sosial, personal, spiritual, moral,
kinestetikal, maupuan estetikal;  Harus memberikan fokus yang jelas bagi sekolah;  Harus
dirumuskan dalam kerangka visi dan misi sekolah;  Memenuhi kriteria SMART: specific,
measurable, achievable, realistic, dan time-bound. CONTOH TUJUAN  Pada tahun 2014,
peningkatan skor rata-rata +0,5  Pada tahun 2014, memiliki tim olah raga minimal 3 cabang dan
menjadi finalis tingkat kabupaten.  Pada tahun 2014, memiliki tim kesenian yang mampu tampil
pada acara setingkat kota/kabupaten. 4. Analisis Tantangan Tantangan merupakan gap
(kesenjangan) antara tujuan yang ingin dicapai sekolah dengan kondisi sekolah saat ini. Tantangan
itulah yang harus ―diatasi‖ selama kurun waktu tertentu.  Tantangan nyata: gap antara antara
tujuan yang ingin dicapai dengan kondisi sekolah saat ini.  Selisih antara tujuan yang diinginkan
dengan kenyataan saat ini.  Dibuat rincian pada beberapa tahun (mis: 2013, 2014, 2015, dst).
Latihan 3 Contoh: Jika tujuannya berbunyi: Pada tahun 2014 memiliki tim olah raga minimal 3
cabang dan menjadi finalis tingkat kabupaten; sementara saat ini baru punya 1 tim cabang olah
raga dan menjadi finalis di tingkat kecamatan, maka tantangan nyatanya adalah: (1) 2 tim cabang
olah raga, (2) 1 peringkat (dari kecamatan ke kabupaten) untuk 1 cabang olah raga, dan (3) 2
peringkat untuk 2 cabang olah raga. 5. Penentuan Sasaran Sekolah Berdasarkan pada tantangan
nyata tersebut, selanjutnya dirumuskan sasaran atau target mutu yang akan dicapai oleh sekolah.
Sasaran harus menggambarkan mutu dan kuantitas yang ingin dicapai dan terukur agar mudah
melakukan evaluasi keberhasilannya. Sasaran dapat disebut juga tujuan jangka pendek atau tujuan
situasional sekolah. Sebutan tujuan situasional mengingatkan bahwa tujuan sekolah dirumuskan
dengan bertolak dari hasil pengamatan atas situasi sekolah. Dengan demikian, sasaran hendaknya
dirumuskan dengan ketentuan sebagai berikut:  Rumusannya menggambarkan mutu dan
kuantitas yang ingin dicapai serta terukur.  Mengacu kepada visi, misi dan tujuan sekolah. 
Berupa tujuan jangka pendek atau tujuan situasional sekolah, umumnya 1 tahunan.  Merupakan
perioritas dari beberapa tujuan yang dirumuskan dalam jangka menengah. Latihan 4  Contoh:
Pada tahun ajaran 2002/2004, sekolah X: (1) memiliki tim olah raga bola voli yang menjadi finalis
di tingkat kabupaten/kota, (2) memiliki tim kesenian kulintang yang mampu tampil di tingkat
kota/kabupaten. 6. Mengidentifikasi Fungsi-Fungsi Selanjutnya dilakukan identifikasi fungsi-
fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Langkah ini harus dilakukan sebagai
persiapan dalam melakukan analisis SWOT. Apabila sekolah keliru dalam menetapkan fungsi-
fungsi tersebut atau fungsi tidak sesuai dengan sasarannya, maka dapat dipastikan hasil analisis
akan menyimpang dan tidak berguna untuk memecahkan persoalan. Setelah fungsi-fungsi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran telah diidentifikasi, maka langkah berikutnya adalah
menentukan tingkat kesiapan masing-masing fungsi beserta faktor-faktornya melalui analisis
SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat). Latihan 5 Siap Tidak A 1 Faktor Internal a.
Motivasi belajar siswa Tinggi 60% siswa mempunyai motivasi tinggi √ b. Perilaku siswa Disiplin
dan Tata tertib dalam kelas Kurang disiplin dan kurang tertib √ c. Motivasi Guru Tinggi Cukup
tinggi √ √ d. Pemberdayaan siswa Guru mampu memberdayakan siswa Kurang mampu √ e.
Keragaman Metode mengajar Bervariasi Tidak banyak variasi √ f. Penggunaan waktu belajar
Efektif Kurang efektif √ 2 Faktor Eksternal a. Kesiapan siswa menerima pelajaran 100% 50% √ b.
Dukungan orang tua Tinggi Tinggi √ c. Lingkungan sosial sekolah Kondusif Kurang kondusif √
d. Lingkungan fisik sekolah Nyaman / tenang Gaduh √ Tingkat Kesiapan Faktor Kriteria Kesiapan
(Kondisi Ideal) Kondisi Nyata Fungsi dan Faktornya Fungsi Proses Belajar Mengajar (PBM) 
Fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran perlu diidentifikasi.  Fungs-fungsi
tersebut adalah fungsi PBM beserta fungsi-fungsi pendukungnya: kurikulum, perencanaan dan
evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan
iklim sekolah, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan fungsi pengembangan fasilitas. B
1 Faktor Internal a. Jumlah guru Cukup Cukup √ b. Kualifikasi pendidikan guru berijasah D-3
Semua guru Pendidikan guru minimal D-3 60% minimal D-3 √ c. Kesesuaian ijasah dengan mata
pelajaran yang diampu guru 100% sesuai 70% sesuai √ d. Beban mengajar guru Rata-rata 24 JP
Rata-rata 18 JP √ 2 Faktor Eksternal a. Pengalaman mengajar guru Rata-rata ≥ 5 th. Rata-rata 5 th.
√ b. Kesiapan mengajar guru 100% 80% √ c. Fasilitas pengembangan diri Tersedia Kurang lengkap
√ C 1 Faktor Internal a. Buku setiap mata pelajaran Cukup dan lengkap Kurang lengkap √ b.
Jumlah buku penunjang Cukup dan lengkap Kurang lengkap √ c. Jumlah lemari dan rak buku
Cukup Kurang √ d. Kebersihan dan kerapihan ruang Bersih dan rapih Cukup √ e. Pengelola
perpustakaan Ada dan mampu Kurang mampu √ f. Dana pengembangan perpustakaan Tersedia
dan cukup Tidak tersedia √ 2 Faktor Eksternal a. Dukungan orang tua dalam melengkapi
perpustakaan Mendukung Mendukung √ b. Kerjasama dengan perpustakaan lain yang lebih
lengkap Ada kerjasama Tidak ada √ c. Kesesuaian buku penunjang dengan potensi daerah dan
perkembangan Ipteks Tinggi tingkat kesesuaiannya Rendah tingkat kesesuaiannya √ Fungsi
Pendukung PBM: Ketenagaan Fungsi Pendukung PBM: Sarana/Perpustakaan Latihan 6 6.
Analisis SWOT Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan
setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Oleh karena tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing
faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor
dalam setiap fungsi tersebut, baik faktor internal maupun eksternal. Banyak sekali model-model
analisis SWOT, mulai dari yang sederhana maupun yang kompleks. Analisis SWOT sendiri, dapat
dikemukakan sebagainama pada Diagram berikut: SWOT Analysis Selain analisis SWOT,
sebenarnya kita juga dapat melakukan jenisjenis analisis lain. Sebab, analisis SWOT ini
sebenarnya bermaksud untuk mengetahui potret diri sekolah. Oleh karena itu, istilah lain yang
lazim dipakai adalah analisis evaluasi diri sekolah, atau evaluasi diri sekolah. Dalam evaluasi diri
sekolah, selain bisa menggunakan analisis SWOT, juga bisa menggunakan analisis akar masalah
dan analisis kekuatan medan. Berikut adalah conto analisis akarmasalah. Berikut adalah contoh
analisis kekuatan medan: Analisis Kekuatan Medan Selain analisis SWOT, sebenarnya kita juga
dapat melakukan jenisjenis analisis lain. Sebab, analisis SWOT ini sebenarnya bermaksud untuk
mengetahui potret diri sekolah. Oleh karena itu, istilah lain yang lazim dipakai adalah analisis
evaluasi diri sekolah, atau evaluasi diri sekolah. Dalam evaluasi diri sekolah, selain bisa
menggunakan analisis SWOT, juga bisa menggunakan analisis akar masalah dan analisis kekuatan
medan. Berikut adalah conto analisis akar masalah. Analisis Akar Masalah Berikut adalah contoh
analisis kekuatan medan: Analisis Kekuatan Medan Analisis SWOT dimaksudkan untuk
menganalisis kesiapan setiap fungsi dan faktor dari sisi kekuatan internal (strength), kelemahan
internal (wakness), peluang eksternal (opportunty) dan ancaman eksternal (treat). Dalam analsiis
SWOT, kelemahan atau ancaman yang dinyatakan pada faktor internal dan faktor eksternal yang
memiliki tingkat kesiapan kurang memadai, disebut persoalan. Contoh analisis SWOT dapat
dilihat pada Tabel-1. Contoh Analisis SWOT 7. Identifikasi Alternatif Langkah-langkah
Pemecahan Persoalan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk tiap sasaran, maka
selanjutnya diidentifikasi alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan. Untuk memecahkan
persoalan, masing-masing sekolah dapat menentukan alternatif pemecahan persoalan yang
berbeda-beda sesuai potensi yang dimiliki sekolah dan memilih alternatif yang paling
menguntungkan serta efisien bagi sekolah. Berdasarkan pada beberapa alternatif pemecahan
persoalan yang dihasilkan dari analisis SWOT tersebut, sekolah selanjutnya menyusun program
peningkatan mutu yang sesuai dengan kemampuan sekolah. 8. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah
Setelah semua langkah menuju RKS selesai dilakukan dan memberikan gambaran yang jelas
tentang kondisi riil dan kebutuhan yang Latihan 7 dan 8 ingin dikembangkan, maka disusunlah
RKS terdiri dari RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
yang disusun atas dasar skala prioritas. Penyusunan rencana kerja sekolah hendaknya memenuhi
beberapa kriteria berikut, antara lain: 1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan
tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; 2)
rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah. b. Rencana kerja jangka
menengah dan tahunan sekolah/madrasah: 1) disetujui rapat dewan pendidik setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas
pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya
oleh penyelenggara sekolah/madrasah; 2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh
pihak-pihak yang terkait. 3) Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan
persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah. 4) Rencana kerja
tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. 5) Rencana kerja tahunan memuat ketentuan
yang jelas mengenai: a) kesiswaan; b) kurikulum dan kegiatan pembelajaran; c) pendidik dan
tenaga kependidikan serta pengembangannya; d) sarana dan prasarana; e) keuangan dan
pembiayaan; f) budaya dan lingkungan sekolah; g) peranserta masyarakat dan kemitraan; h)
rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu Latihan
8 dan 9A, B, C DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Buku 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Dimmock, C. ed. 1993. School-
Based Management and School Effectiveness. London and New York: Routledge. Hoy, W.K. dan
Ferguson, J. (1985). ―A Theoretical Framework and Explanation of Organizational Effectiveness
of Schools.‖ Administration Quarterly. Volume XXI, No. 2 Spring, halaman 117—132. Hoy, W.K.
dan Miskel, C.G. (1982). Educational Administration: Theory, Research, and Practice. Second
Edition. New York; Random House, Inc. McPherson, R.B.; Crowson, R.L.; dan Pitner, N.T.
(1986). Managing Uncertainty: Administrative Theory and Practice in Education. Columbus:
Charles E. Merrill Publishing Company. Owens, R.G. (1987). Organizational Behavior in
Education. Third Edition. Englewood Sergiovanni, T.J. (1987). The Principalship: A. Reflective
Practice Perspective. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Stoops, E. dan Johnson, R.E. (1967).
Elementary Schools Administration. New York: McGraw-Hill Book Company. Keberhasilan
Manajemen Pembiayaan Berbasis Sekolah perlu diketahui oleh pihak terkait. Instrumen
pengukuran keberhasilan Manajemen tersebut dapat diukur dengan menggunakan instrument
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Instrumen Pengukuran Keberhasilan Penyusunan
Rencana Kerja Sekolah No Aspek Kriteria Keterangan/ Bukti Kegiatan 1. RKS (Rencana Kerja
Sekolah) disusun sebagai: A. dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan sekolah B. dasar untuk melakukan pembelajaran pengembangan sekolah C. dasar
untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajamen oleh komite sekolah D. dasar
untuk melakukan pengajuan anggaran RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai: 1) pedoman
kerja dalam pengembangan sekolah, 2) dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengembangan sekolah, dan 3) sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta
mengajukan sumber daya yang diperlukan Dokumen yang relevan 2. Rencana kerja sekolah
sepatutnya berorientasi ke: A. Tingkat kegagalan masa lalu B. Rencana awal sekolah C.
Kesenjangan yang dialami D. Kemampuan dukungan komite sekolah Rencana kerja sekolah
sepatutnya berorientasi ke: 1) masa depan; 2) secara jelas mampu menjembatai kesenjangan (gap)
antara kondisi yang ada saat ini dan keinginan, harapan atau impian yang ingin dicapai di masa
yang akan Dokumen yang relevan BAGIAN III INSTRUMEN PENGUKURAN
KEBERHASILAN datang 3. Rencana Pengembangan Sekolah menggambarkan: A.
Kepemimpinan sekolah B. Mutu sekolah C. Evaluasi diri D. Organisasi sekolah Rencana
Pengembangan Sekolah menggambarkan: 1) cara pencapaian tujuan, 2) evaluasi diri, 3) pecarian
strategi, 4) penyusunan rencana, 5) pelaksanaan rencana, dan 6) ketercapaian tujuan Dokumen
yang relevan 4. Prosedur penyusunan Rencana Strategis Sekolah secara skematik terdiri dari: A.
Analisis SMART B. perumusan tujuan, analisis tantangan dan kebutuhan C. penyusunan aksi D.
Alternatif pemecahan masalah Prosedur penyusunan Rencana Strategis Sekolah secara skematik
terdiri dari: 1) acuan yuridis, filosofis, dan ideal, 2) penyusunan visi dan misi, 3) perumusan tujuan,
analisis tantangan dan kenyataan yang dihadapi, 4) penetapan sasaran, identifikasi fungsi, analisis
SWOT, dan 5) penyusunan alternatif pemecahan masalah Dokumen yang relevan 5. Visi adalah
imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang, dengan
karakteristik: A. Perumusan tujuan, analisis tantangan dan kebutuhan. B. Capaian prestasi. C.
Kondisi ideal sekolah D. Mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai. Visi
adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang,
dengan karakteristik: 1) Berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama. 2)
Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat. 3) Mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai. 4)
Mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat, dan komitmen warga. 5)
Mampu menjadi dasar Dokumen yang relevan dan mendorong terjadinya perubahan dan
pengembangan sekolah ke arah yang lebih baik 6. Misi adalah: A. Gambaran cita-cita umum masa
depan. B. tindakan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai
indikatornya. C. Kriteria capaian keberhasilan sekolah D. Landasan ideal sekolah Misi adalah
tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi sebagai bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan
yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya Dokumen yang relevan 7. Perumusan
tujuan hendaknya mempertimbangkan: A. Gambaran global tentang cita-cita sekolah. B. Harus
memberikan fokus yang jelas bagi sekolah. C. Deskripsi kebutuhan anggaran. D. Indikator
keberhasilan. Tujuan merupakan merupakan ―apa‖ yang akan dicapai/dihasilkan dan ―kapan‖
akan dicapai oleh sekolah, yang dirumuskan dengan pertimbangan kriteria: 1) Merupakan kriteria
umum tentang tujuan pendidikan di sekolah; 2) Berkait dengan usaha mendorong perkembangan
semua siswa, baik secara intelektual, fisikal, sosial, personal, spiritual, moral, kinestetikal,
maupuan estetikal; 3) Harus memberikan fokus yang jelas bagi sekolah; 4) Harus dirumuskan
dalam kerangka visi dan misi sekolah; 5) Memenuhi kriteria SMART: specific, measurable,
achievable, realistic, dan time-bound Dokumen yang relevan 8. Sasaran menggambarkan: A. mutu
dan kuantitas yang ingin dicapai serta terukur. B. Kemampuan merealisasikan modal kerja.
Sasaran menggambarkan: 1) Rumusannya menggambarkan mutu dan kuantitas yang ingin dicapai
serta terukur. 2) Mengacu kepada visi, Dokumen yang relevan C. Tahapan capaian dalam jangka
tidak terbatas. D. Mengacu pada kepentingan sekolah. misi dan tujuan sekolah. 3) Berupa tujuan
jangka pendek atau tujuan situasional sekolah, umumnya 1 tahunan. 4) Merupakan perioritas dari
beberapa tujuan yang dirumuskan dalam jangka menengah 9. Salah satu aspek yang TIDAK
termasuk fungsi PBM yang harus diidentifikasi dalam penyusunan RKS adalah. A. kurikulum, B.
perencanaan dan evaluasi, C. fungsi ketenagaan, D. fungsi manajemen berbasis sekolah. Yang
dimaksud dengan Identifikasi fungsi-fungsi adalah fungsi PBM beserta fungsi-fungsi
pendukungnya: 1) kurikulum, 2) perencanaan dan evaluasi, 3) fungsi ketenagaan, 4) fungsi
keuangan, 5) fungsi pelayanan kesiswaan, 6) fungsi pengembangan iklim sekolah, 7) fungsi
hubungan sekolah dengan masyarakat dan 8) fungsi pengembangan fasilitas Dokumen yang
relevan 10. Selain analisis SWOT, dalam menyusun RKS dapat juga dengan melakukan analisis...
A. SMART. B. Kebutuhan. C. Jangka Panjang. D. Kondisi sekolah. Analisis SWOT dilakukan
dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan kesiapan masing-masing
faktor yang terlibat pada setiap fungsi. Selain analisis SWOT, bisa dilakukan melalui analisis
evaluasi diri sekolah, atau evaluasi diri sekolah, analisis akar masalah, dan analisis kekuatan
medan Dokumen yang relevan 11. Untuk memecahkan persoalan, masing-masing sekolah dapat
menentukan Untuk memecahkan persoalan, masing-masing sekolah dapat menentukan Dokumen
yang relevan Keterangan: Jawaban Skor Keterangan A 4 Sangat Baik B 3 Baik C 2 Kurang baik
D 1 Tidak Baik Skor Pengukuran Keberhasilan Manajemen Pembiayaan di SD dapat
menggunakan formula sebagai berikut: Skor Perolehan Skor Keberhasilan Manajemen
Pembiayaan = X 100% Skor Maksimal (4X31) Penginterpretasian hasil pengukuran keberhasilan
Penyusunan Rencana Sekolah di SD dapat menggunakan pedoman pada Tabel 3.1. alternatif
pemecahan persoalan yang berbedabeda sesuai dengan .... A. Alokasi anggaran pengadaan alat
tulis. B. Kemampuan personalia. C. Potensi yang dimiliki. D. Kecenderungan perubahan. alternatif
pemecahan persoalan yang berbedabeda sesuai potensi yang dimiliki sekolah dan memilih
alternatif yang paling menguntungkan serta efisien bagi sekolah hasil analisis Tabel 3.1 Pedoman
Interpretasi Skor rata-rata Interpretasi Keberhasilan 80-100 Sangat Baik 66-79,9 Baik 56-65,9
Cukup 40-55,9 Kurang Baik 0-39,9 Tidak Baik Berdasarkan hasil interpretasi tersebut dapat
dijadikan dasar dalam membuat rekomendasi untuk peningkatan kualitas penyusunan rencana
kerja sekolah di sekolah dasar. SASARAN-

Latihan 6: Lakukan identifikasi fungsi-fungsi untuk Sasaran-1: Fungsi dan Faktornya Kriteria
Kesiapan (Kondisi ideal) Kondisi nyata Tingkat Kesiapan Faktor Siap Tidak A. Fungsi
Ketenagaan Faktor internal a. Jumlah guru OR b. Kemampuan guru OR dalam Voli c. Motivasi
guru Faktor eksternal a. Pengalaman sebagai pelatih b. Dukungan orang tua c. Fasilitas
pengembangan diri B. Fungsi Sarana dan Prasarana Faktor internal a. Lapangan bola voli di
sekolah b. Alat pendukung OR voli (net, bola) c. Perawatan sarana dan prasarana Faktor eksternal
a. Dukungan orang tua b. Lapangan bola voli di tingkat kecamatan C. Fungsi Pelatihan Faktor
internal a. Pemberdayaan siswa b. Alokasi waktu pelatihan c. Penggunaan waktu pelatihan Faktor
eksternal a. Kesiapan siswa dalam menerima pelatihan b. Pelatih yang berpengalaman c. Uji
tanding dengan tim sekolah lain d. Dukungan orang tua siswa dalam pelatihan LATIHAN 7 DAN
8: IDENTIFIKASILAH FUNGSI-FUNGSI SEKOLAH ANDA DAN FAKTOR-FAKTORNYA,
KEMUDIAN BUATLAH ANALISIS SWOT! Fungsi dan Faktornya Kriteria Kesiapan (Kondisi
ideal) Kondisi nyata Tingkat Kesiapan Faktor Siap Tidak A. Fungsi 1. Faktor internal 2. Faktor
eksternal B. Fungsi 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal C. Fungsi 1. Faktor internal 2. Faktor
eksternal LATIHAN 8. LATIHAN 8 A: MENYUSUN PROGRAM SASARAN 1:
…………………………………………………………... a. Program-1
:……………………………………………………………. b. Program-
2:……………………………………………………………. c. Program-3:
……………………………………………………………. d. Program-4:
……………………………………………………………. SASARAN
2:…………………………………………………………… a. Program-
1:……………………………………………………………. b. Program-
2:……………………………………………………………. c. Program-
3:……………………………………………………………. d. Program-
4:……………………………………………………………. SASARAN 3:
…………………………………………………………... a. Program-1
:……………………………………………………………. b. Program-
2:……………………………………………………………. c. Program-3:
……………………………………………………………. d. Program-4:
……………………………………………………………. SASARAN
4:…………………………………………………………… a. Program-
1:……………………………………………………………. b. Program-
2:……………………………………………………………. c. Program-
3:……………………………………………………………. d. Program-
4:……………………………………………………………. LATIHAN 8 B: MEMBUAT
RINCIAN PROGRAM Program-1 :…………………………………………………………….....
Rincian Program: 1. …………………………………………………………….…………. 2.
…………………………………………………………….…………. 3.
…………………………………………………………….…………. 4. dst. Program-
2:……………………………………………………………. 1.
…………………………………………………………….…………. 2.
…………………………………………………………….…………. 3.
…………………………………………………………….…………. 4. dst. RENCANA KERJA
SEKOLAH JANGKA MENENGAH (RKJM) SEKOLAH………………………… KAB.
…………………….. PROVINSI ………………………. PROGRAMPROGRAM STRATEGI S
TAHUN DAN SUMBER DANA TAHUN I TAHUN II Dst, s.d tahun ke IV JUMLAH (RUPIAH)
RUTIN BOS KOMITE SEKOLAH SSN ................. ... SUMBER DANA LAINNYA RUTIN
BOS KOMITE SEKOLAH SSN ................. ... SUMBER DANA LAINNYA ................. ...
................. ... ................. ... 1 Pengembangan Standar Isi Pengembangan Standar Isi
............................ 1.1…… 1.2…… ....... … DST ....... 2 Pengembangan Standar Proses
Pengembangan Standar Proses ............................ 2.1…… 2.2…… ....... … DST ....... JUMLAH
(RP) ..... ..... ..... ..... ..... ..... ... ..... ..... ..... ..... ..... .. ... .... . ..... Latihan 9A : RKJM …………………,
………….. Kepala Dinas Pendidikan Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah
(_________________) (________________) (_________________) RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN SEKOLAH (RAKS) NO URAIAN KEGIATAN JUMLAH BIAYA (Rp)
SUMBER BIAYA WAKTU PELAK SANAAN PENANG GUNG JAWAB PEMERINTAH
MASYARAKAT LAIN LAIN (Rp) APBD APBN DONATU R (Rp) SRB GJ PEGAWAI (Rp)
(Rp) BOP (Rp) BOS (Rp) …… 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 I PENGEMBANGAN STANDAR ISI
Pengelolaan Kurikulum 1 Penyusunan Pembagian Tugas Guru dan jadwal pelajaran 2 Penyusunan
Program Tahunan dan Semester 3 Dst. II. PENGEMBANGAN STANDAR PROSES A. Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) 1 Pengadaan ATK dan Alat Tulis KBM 2 Pengadaan Alat Pelajaran
(seluruh mata pelajaran) 3 Pengadaan Bahan ( Alat Laboratorium, dst. B. Program Kesiswaan 1
Penyusunan Program Kesiswaan, dst. Latihan 9B: RKAS PROGRAM PRIORITAS (RENCANA
KERJA TAHUNAN) NO STANDAR REKOMENDASI PROGRAM SKALA PRIORITAS 1 2
3 4 1 STANDAR ISI 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 1.1. Kurikulum sudah sesuai
dan relevan 1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan
panduan yang disusun BSNP. 1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran. 1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program
remedial, dan pengayaan bagi siswa. 1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik 1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik. 1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra
kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik. 2. STANDAR
PROSES 2.1. Silabus sudah sesuai/ relevan dengan standa 2.1.1. Silabus dikembangkan
berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan KTSP. 2,1,2,
Silabus diarahkan pada pencapaian SKL. 2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif
dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik Dst Latihan 9C: RKT
Catatan Konselor / Guru BK

Format catatan kasus siswa sedikitnya memuat hal-hal sebagai berikut:

 Nomor urut kasus


 Tanggal terjadinya kasus
 Nama siswa yang terlibat dalam sebuah kasus
 Kelas siswa
 Deskripsi kasus yang terjadi
 Tindak lanjut yang dilakukan oleh Guru BK, Guru Kelas, ataupun pihak madrasah
 Penyelesaian akhir terhadap kasus tersebut
Adapun contoh format buku kasus siswa adalah sebagaimana gambar berikut ini.
Dalam kesempatan kali ini kami selaku pengurus situs datadatasekolah.blogspot.com akan
berbagi beberapa informasi dan file tentang Contoh Format Buku Catatan Kasus Siswa Terbaru
2017 yang sebagaimana Buku Catatan Kasus Siswa ini berfungsi sebagai catatan kejadian/kasus
pada siswa dalam berbagai kegiatan di sekolah/madrasah. Dengan pendokumentasian seperti ini,
maka pihak sekolah dalam hal ini Guru BK bisa lebih siap dalam mengevaluasi berbagai masalah
dan membantu mengatasi kelemahan, hambatan, maupun masalah yang dihadapi oleh peserta
didik sebagai implementasi dari bentuk bimbingan dan konseling yang dilakukan baik oleh guru
BK atau guru kelas.

Buku catatan wajib dimiliki seorang Guru. Buku ini nantinya akan menjadi tempat menyimpan
data tentang apa saja yang menjadi perhatian guru terhadap murid. Ketika kita membutuhkan
informasi untuk memperkaya tulisan, tinggal mengacu pada buku catatan. Bagi yang memiliki
netbook, Ipad, Iphone, atau mobile phone jenis komunikator dapat memfungsikannya sebagai
buku catatan. Yang pasti, catatlah segala sesuatu yang Guru peroleh dari aktivitas atau beberapa
keperluan di lingkungan sekolah.

Dan kami menyediakan satu contoh buku catatan. Bapak/Ibu guru dapat membuat buku catatan
tambahan untuk mengatur catatan yang bearti untuk keperluan atau mempermudah pencarian
informasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan secara mendadak.

JURNAL SISWA DAN GURU


A. JURNAL SISWA
ini dapat diterapkan pada pembelajaran di SD, SMP, SMA yang sekaligus saya sediakan
Format Jurnal untuk digunakan siswa. Jurnal ini lebih kepada catatan siswa dalam
menggambarkan secara singkat, padat, dan jelas mengenai pengalaman belajar yang telah
dilaluinya dikelas.

Dengan Jurnal Siswa ini guru dapat mengetahui terhadap seluruh sudut panda siswa terhadap
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan guru. Dibawah adalah contoh catatan dalam jurnal
yang dapat ditulis siswa.

1. Saya bisa memahami apa yang disampaikan oleh teman tentang penjelasannya
2. Saya sangat senang karena saya dapat menjawab pertanyaan orang lain
3. Pada saat ini saya telah mendapatkan ilmu tentang kelompok sosial
4. Ilmu pengetahuan tentang mengamati gambar yang ebnar dan yang jelas
5. Saya mendapat ilmu tentang bagaimana cara memahami gambar yang baik dan benar
6. Belajar sangat menyenangkan dan cepat mengerti sehingga ilmu yang belumtahu sama sekali
sekarang menjadi tahu
7. Sangat memuaskan karena saa dulu tidak bisa memahami sebuah gambar, betapa sekarang
saya sudah bisa
8. Saya lebih mengetahui apa itu yang dimaksud dengan kelompok kekerabatan
9. Sangat memuaskan dan senang sekali karena apa yang tidak saya dapat bisa menjadi saya
tahu
10. Tentang kekerabatan yang mana sebelumnya saya kurang tahu

PROGRAM KESISWAAN

 Skip to navigation
 Lewat menuju konten utama
 Skip to primary sidebar
 Skip to secondary sidebar
 Skip to footer

PROGRAM KESISWAAN SMPN 4 LEMBANG


Kedisiplinan Merupakan Awal Sebuah Keberhasilan

 BERANDA
 ARSIP
 EKSTRAKURIKULER
 FOTO
 KEGIATAN
 LAPORAN
 OSIS
 PROGRAM

PROGRAM

BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran

Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Kesamaan-kesamaan itu dapat


ditangkap dari kenyataan bahwa mereka sama-sama anak manusia, dan oleh karena itu mempunyai
kesamaan-kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta menunjukkan bahwa tidak ada anak yang lebih
manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya; dan tidak anak yang kurang manusia dibandingkan
dengan anak yang lainnya. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang
melahirkan konsekuensi samanya hak-hak yang mereka punyai. Di antara hak-hak tersebut, yang
juga tidak kalah pentingnya adalah hak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.

Samanya hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian melahirkan layanan pendidikan
yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian, layanan yang
diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak. Pendidikan
melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang bersifat
individual. Keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh sistem schooling memang lebih memberi
porsi bagi layanan atas kesamaan dibandingkan layanan atas perbedaan.
Sungguhpun demikian, layanan yang lebih diaksentuasikan kepada kesamaan anak ini, kemudian
digugat. Gugatan demikian, berkaitan erat dengan pandangan psikologis mengenai anak.
Sungguhpun anak-anak manusia tersebut diyakini mempunyai kesamaan-kesamaan, ternyata jika
dilihat lebih jauh sebenarnya berbeda. Pandangan ini kemudian menunjukkan bukti-bukti yang
meyakinkan, bahwa di dunia ini tak ada dua anak atau lebih yang benar-benar sama. Dua anak atau
lebih yang kelihatan samapun, misalnya saja si kembar, pada hakekatnya adalah berbeda. Oleh
karena berbeda, maka mereka membutuhkan layanan-layanan pendidikan yang berbeda. Layanan
atas kesamaan yang dilakukan oleh sistem schooling tersebut dipertanyakan, dan sebagai
responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem schooling tersebut.

Ada dua tuntutan, yakni aksentuasi pada layanan kesamaan dan perbedaan anak itulah, yang
melahirkan pemikiran pentingnya pengaturan. manajemen peserta didik, adalah kegiatan yang
bermaksud untuk mengatur bagaimana agar tuntutan dua macam layanan tersebut dapat dipenuhi
di sekolah.

Baik layanan yang teraksentuasi pada kesamaan maupun pada perbedaan peserta didik, sama-sama
diarahkan agar peserta didik berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Sebagai akibat dari adanya perbedaan bawaan peserta didik, maka akan ada peserta didik yang
lambat dan ada peserta didik yang cepat perkembangannya. Kompetisi yang sehat akan
memungkinkan jika ada usaha dan kegiatan manajemen, ialah manajemen peserta didik. Demikian
juga peserta didik yang bermasalah sebagai akibat dari adanya kompetisi akan dapat ditangani
dengan baik manakala manajemen peserta didik-nya baik.
Dalam upaya mengembangkan diri tersebut, ada banyak kebutuhan yang sering kali tarik-menarik
dalam hal pemenuhan pemrioritasnnya. Di satu sisi, para peserta didik ingin sukses dalam hal
prestasi akademiknya, di sisi lain, ia ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan sebayanya. Bahkan
tidak itu saja, dalam hal mengejar keduanya, ia ingin senantiasa berada dalam keadaan sejahtera.
Pilihan-pilihan yang tepat atas ketiga hal yang sama-sama menarik tersebut, tidak jarang
menimbulkan masalah bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan tertentu yang
dikelola dengan baik. manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan tersebut.

Melihat dasar tersebut maka untuk mengkoordinasikan kegiatan yang di bawahi oleh
Wakasek Kesiswaan maka, kami membuat Program Kerja Kesiswaan.

B. Landasan Program

Landasan hukum yang mendasari dalam penyusunan Program Kerja Kurikulum tahun pelajaran
2012-2013 adalah sebagai berikut ini.

1. Undang-Undang Dasar 1945 (Pembukaan dan Pasal 31 & 32)

Mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta agar pemerintah


mengupayakan satu sistem pengajaran dan pendidikan nasional yang diatur undang-undang, yang
memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839).
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar
Isi.
8. Program Kerja/Renstra SMP Negeri 4 Lembang Tahun Pelajaran 2012-2013.
C. Tujuan dan Sasaran Program

Rumusan tujuan untuk Program Kerja Kesiswaan mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang
menyertainya.

Penyelenggaraan pendidikan dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia; mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis; dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

Penyelenggaraan pendidikan menengah bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraKhlak mulia; mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis; menguasai dasar-dasar
ilmu pengetahuan dan teknologi; memiliki etos dan budaya kerja; dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.

Tujuan penyusunan Program Kerja Pengembangan dan tindak lanjut Kesiswaan Tahun Pelajaran
2012-2013 antara lain sebagai berikut ini.

Sebagai pedoman pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 4 Lembang

1. Sebagai dasar penyusunan program pengembangan kegiatan-kegiatan kesiswaan untuk


terwujudnya tujuan pendidikan di lingkungan SMP Negeri 4 Lembang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
2. Sebagai dasar dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan dan sekaligus sebagai salah satu
alat evaluasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bidang kesiswaan, baik selama
pengelolaan berlangsung maupun pada akhir tahun pelajaran 2012-2013.
3. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program
kesiswaan baik langsung maupun tidak langsung.
4. Sebagai tindak lanjut program kerja sebelumnya.
D. Sistematika

Naskah Program Kerja Pengembangan Kesiswaan SMP Negeri 4 Lembang Tahun Pelajaran 2012-
2013 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Pendahuluan, mengungkap: Dasar Pemikiran,


Bab. Landasan Program, Tujuan dan Sasaran Program;
1 Serta Sistematika Program

Program Pengembangan dan Tindak Lanjut yang


berisi uraian Matriks Jenis, Jadwal dan Pelaksanaan
Program Kerja Kepala Urusan Kesiswaan SMP
Bab. Negeri 4 Lembang Tahun Pelajaran 2012-2013; serta
2 Deskripsi Unit-Unit Program Kerja.

Tentang Struktur dan Lingkup Organisasi Kesiswaan;


Job Description Staff Kesiswaan; Model Diagram
Alur Administrasi (Arus Sistem Manajemen
Bab. Informasi/Flow Chart) Kesiswaan; Daftar Format
3 Administrasi Kesiswaan SMP Negeri 4 Lembang.
Bab. Tentang Rencana Anggaran Pembiayaan Program
4 Kesiswaan.

Bab.
5 Penutup dan Lampiran-lampiran.

BAB II
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN TINDAK LANJUT KESISWAAN
SMP NEGERI 4 LEMBANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013
A. Unit Jadwal dan Pelaksanaan Program Kerja dan Pengembangan

Penanggung

Unit/Jenis Waktu Jawab


No Kegiatan Pelaksanaan Pelaksana

1. Penyusunan
Program Kerja 15-30 Juni PKS
2.
Tahunan 2012 Kesiswaan
3. Kesiswaan SMP
20-25 Juni PKS
4. Penyusunan 2012 Kesiswaan
Program dan
5. 25 -30 Juni Panitia PDB
Pembentukan
2012
Panitia PDB PKS
6.
1-7 Juli 2012 Kesiswaan
Penerimaan
7.
Peserta Didik 9-11 Juli 2012 Panitia
8. Baru (PDB) MOPDB
13-15 Juli 2012
9. Penyusunan PKS
15-20 Juli 2012
Program dan Kesiswaan
10.
Pembentukan Juli-Agustus
11. Panitia Masa , PKS.
2012
Orientasi Peserta Kurikulum
12. Juli 2012-Juni
Didik (MOPDB)
PKS
2013
13. Kesiswaan
Masa Orientasi
Peserta Didik Juli 2012-Juni
14. PKS
Baru(MOPDB) 2013
Kesiswaan
15. Klasifikasi dan
Juli 2012-Juni
Distribusi Peserta PKS
16. 2013
Didik Baru dan Kesiswaan
17. Lama (Kelas VII, Juli 2012-Juni dan Staff BP
VIII dan IX) 2013 dan Team
18.
Perencanaan Juli 2012-Juni PKS
19.
Program 2013 Kesiswaan

20. Ekstrakurikuler
Juli 2012-Juni PKS

21. Pengambilan Data 2013 Kesiswaan


Peserta Didik
22. Juli 2012-Juni PKS
Data TKJ 2013 Kesiswaan

Data Pribadi dan Juli 2012-Juni Staf TU, Wali


2013 Kelas

Juli 2012-Juni PKS


Penjadwalan dan
2013 Kesiswaan
Pembinaan
Pelaksanaan Juli 2012-Juni Staf TU
Upacara Bendera 2013
Guru Piket
Mutasi Peserta Juli 2012-Juni
Wali Kelas
Didik 2013

PKS
Pengisian Klapper Juli 2012-Juni
Kesiswaan
dan Ledger 2013

PKS
Pengisian Buku Oktober 2012
Kurikulum
Induk Peserta
Juni 2013
Didik Koordinator
Juli 2012-Juni BP
Monitoring dan
2013
Pembinaan PKS
Januari-Juni Kesiswaan
Absensi Harian
2013
Peserta Didik OSIS
Juni 2013
Kasus-kasus PKS
Pelanggaran Tata Kesiswaan
Tertib Sekolah
OSIS
Kegiatan
Ekstrakurikuler PKS.
Kesiswaan
Kebersihan (5K)
OSIS
Bimbingan dan Panitia
Penyuluhan)
PKS
Pemilihan dan Kesiswaan
Penyusunan
Team CTL
Pengurus OSIS
Baru 2012-2013 PKS
Kesiswaan
Pelatihan
Kepemimpinan PKS
dan Manajemen Kesiswaan
Peserta Didik
(OSIS) OSIS

Panitia

Peringatan Hari- PKS

Hari Besar Kesiswaan

Perencanaan Koord.

Program dan Lomba

Panitia Widya
PKS
Wisata Ilmiah
Kesiswaan

Supervisi Kelas
PKS

Pelaksanaan Class Kesiswaan

Meeting

Pekan Olahraga

Pengiriman
Mengikuti Lomba/
Pertandingan

Penyusunan
Laporan Akhir
Tahun Kepala
Urusan Kesiswaan
SMP Negeri 4
Lembang

B. Program Kerja Pengembangan dan Tindak Lanjut

Di bawah ini beberapa Program Kerja pengembangan dan tindak lanjut urusan kesiswaan yang
diadakan oleh SMP Negeri 4 Lembang, yaitu:
1. Menyusun Program Kerja Tahunan Kesiswaan SMP Negeri 4 Lembang.
Program Kerja Tahunan ini disusun sebagai langkah perencanaan dan pengorganisasian dalam
rangka awal manajemen urusan Kesiswaan pada Tahun Pelajaran yang akan berjalan. Program
Kerja Tahunan berfungsi sebagai pedoman kerja bagi proses actuating (penggerakan), koordinasi
dan controlling (pengawasan dan evaluasi) pada tahun kerja yang akan berjalan. Tentunya
Program Kerja juga akan bermanfaat bagi proses perencanaan program, pengorganisasian dan
pengawasan (POAC) program kerja pada tahun-tahun berikutnya.

Penyusunan Program Kerja ini dilakukan bersama (koordinasi) dengan Kepala Urusan Kurikulum
dan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Lembang. Waktu penyusunannya adalah sekitar bulan Juli,
yaitu sebelum kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dimulai.

Program Kerja ini mencakup seluruh tugas pokok PKS Kesiswaan dengan memperhatikan urgensi
tujuan dan skala prioritas target, Jadwal, Kalender Akademik dan kondisi sumber daya di sekolah
yang ada.

2. Mengkoordinir Penerimaan Peserta Didik Baru (PDB)

Program ini bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang bersangkut paut dengan
Penerimaan Peserta Didik Baru, meliputi kegiatan-kegiatan:

1. Pembuatan/Penyusunan proposal Program PDB Tahun Pelajaran 2012-2013


2. Membentuk organisasi Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2012-2013.
Kepanitiaan dikoordinasikan bersama Kepala Sekolah, PKS Humas, dan melibatkan unsur-
unsur Guru dan Tata Usaha Sekolah.
3. Membuat dan melengkapi format-format administrasi PDB.
4. Publikasi PPDB oleh PKS Humas bersama Panitia PDB .
5. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (Pendaftaran, pendataan) dilaksanakan dari
pertengahan Juni 2012 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2012.
6. Pembuatan Laporan Kegiatan PPDB kepada Kepala Sekolah.
3. Pengenalan/Masa Orientasi Peserta Didik Baru

Program ini bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan
Pengenalan dan Orientasi Peserta Didik Baru SMP Negeri 4 Lembang. Pelaksanaannya adalah
sebagai berikut:

1. Penyusunan Proposal Program Pengenalan dan Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB).
2. Pembentukan Panitia Pelaksana (Organizing) Pengenalan Peserta Didik Baru yang
melibatkan para Guru (Penatar) dan Pengurus OSIS SMP Negeri 4 Lembang.
3. Pelaksanaan Pengenalan dan Orientasi Peserta Didik Baru.
4. Evaluasi/Penilaian hasil Pengenalan dan Orientasi Peserta Didik Baru.
5. Pembuatan Laporan Pelaksanaan Program Pengenalan dan Orientasi Peserta Didik Baru
kepada Kepala Sekolah.
4. Pendistribusian Peserta Didik dan Pembagian Kelas
Bersama dengan Kepala Urusan Kurikulum dan Kepala Sekolah, mendistribusikan Peserta
Didik Baru dan Lama berdasarkan pertimbangan seleksi dan prestasi, jenis kelamin serta sikap
prilaku (akhlak). Kegiatan ini dilaksanakan pada awal masuk sekolah (16-28 Juli 2012) sebelum
KBM berjalan.

Kemudian mengadakan koordinasi dengan Tata Usaha/Staf Administrasi Kesiswaan untuk


membuat Daftar Peserta Didik , Kelas dan Absensi Harian Peserta Didik .

5. Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Koordinasi Kegiatan Penunjang


Pendidikan (Kokurikuler dan Ekstrakurikuler)

Program Kegiatan penunjang pendidikan di SMP Negeri 4 Lembang ini direncanakan meliputi
dua kegiatan utama, yaitu kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler wajib dan pilihan.

Kegiatan pilihan yang dapat diikuti oleh Peserta Didik yang berminat:

Penanggung
No Jenis Kegiatan Jawab/Pembimbing

HM. Udin S, S.Pd.,


Patroli Keamanan Sekolah
M.M.Pd
1. (PKS)

Riki Lukmanul H.,


2. Futsal
S.Pd.
3. Volley
M. Ramdhan, S.Pd.
4. Basket
Drs. Sarju
5. Paskibra
Dewi Rohaeni,
6. Keputrian S.Pd.

7. Kerohanian Supendi, S.Pd.

8. Karawitan dan seni tari Kusnandar

9. SAINS Iyam S.M, S.Pd.

6. Pengambilan Data Peserta Didik

Pengambilan data Peserta Didik bertujuan untuk melengkapi dan memberikan masukan data bagi
pusat data (Data Base) Peserta Didik yang akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan atau
tindakan perlakuan yang tepat terhadap Peserta Didik baik secara individual maupun secara
klasikal. Data tersebut juga akan bermanfaat untuk pengisisian Buku Induk Peserta Didik, Buku
Klapper, Buku Ledger, dll. Pengambilan data dilakukan pada saat awal KBM atau sebelum KBM
berjalan (16-30 Juli 2012) oleh suatu team khusus (PKS Kesiswaan, BP, Guru Piket, Wali Kelas
dan Tata Usaha).

Data yang diambil dan dikumpulkan berupa:

1. Data Pribadi Peserta Didik dan Psikogram (Gambaran Kesehatan Mental dan
Kapasitas/potensi Intelektual);
2. Data TKJ;
7. Penjadwalan dan Pembinaan Pelaksanaan Upacara Bendera

Penjadwalan disini maksudnya adalah penjadwalan petugas pelaksana Upacara Bendera yang
dilaksanakan seminggu sekali tiap hari Senin pagi dari pukul 07.00-07.30. Petugas adalah dari
Peserta Didik SMP setiap kelas untuk setiap kali Upacara Bendera. Penjawdwalan meliputi tugas
kelas mana dan siapa saja nama-nama petugasnya untuk setiap jenis tugas. Harus ada persiapan
dan pelatihan intensif bagi para calon petugas pelaksana upacara bendera secara keseluruhan.
Pelatihan massal untuk petugas dapat dilaksanakan waktunya secara keseluruhan, baik waktu,
tempat dan pembinanya, pada hari Ahad pagi atau hari libur lainnya.

8. Pengisian Buku Induk, Klapper dan Ledger

Pengisian Buku Induk dan Klapper dilakukan oleh petugas (Staf) Tata Usaha/Asisten, PKS
Kesiswaan yang khusus menangani administrasi kesiswaan.

9. Monitoring dan Pembinaan Harian Kesiswaan

Kegiatan ini meliputi:

1. Monitoring dan pembinaan absensi Peserta Didik harian KBM.

Untuk pelanggaran Absensi tingkat pertama ditangani oleh Guru Piket, sedang untuk pelanggaran
tingkat II ditangani oleh Wali Kelas, pelanggaran tingkat III ditangani oleh Kepala Urusan
Kesiswaan.

1. Monitoring dan pembinaan pada kasus-kasus pelanggaran Peserta Didik terhadap Tata
Tertib dan Peraturan Sekolah (termasuk peringatan, sanksi dan tindak lanjutnya)
pelanggaran Tingkat Pertama ditangani oleh Guru Piket, sedang untuk pelanggaran tingkat
II ditangani oleh Wali Kelas, pelanggaran tingkat III ditangani oleh Kepala Urusan
Kesiswaan.
2. Monitoring dan pembinaan terhadap kegiatan Penunjang Pendidikan (kokurikuler dan
ekstrakurikuler).
3. Monitoring dan pembinaan terhadap Kebersihan, Ketertiban, Kesehatan, Keindahan dan
Kenyamanan (5K) sekolah. Pelanggaran tingkat pertama ditangani oleh Guru Piket, sedang
untuk pelanggaran tingkat II ditangani oleh Wali Kelas, pelanggaran tingkat III ditangani
oleh Kepala Urusan Kesiswaan.
4. Supervisi Kelas.
10. Pemilihan Ketua dan Penyusunan (Organizing) Pengurus OSIS Baru dan Pelatihan
Kepemimpinan dan Manajemen OSIS

Bersama dengan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK), PKS Kesiswaan melakukan pemilihan
calon Ketua OSIS baru tahun 2012-2013 untuk menggatikan Ketua OSIS dan kepengurusannya
yang kini sudah duduk di kelas VII.

Ketua OSIS yang baru dipilih dari Peserta Didik kelas XI yang memenuhi syarat prestasi akademis
bagus (rata-rata nilai tidak kurang dari 7 (atau lebih dari 7)) dan prestasi akhlak serta
kepemimpinannya sudah terlihat baik.

Pemilihan Ketua OSIS ini dilaksanakan sekitar pertengahan-akhir bukan September 2011.
Pemilihan menggunakan sistem formatur dan keputusan akhir ada di tangan pertimbangan dan
musyawarah Dewan Guru, Kepala Sekolah setelah mendengar usulan dari MPK.

Setelah Ketua OSIS yang baru terpilih, maka akan diikuti dengan pelatihan Kepemimpinan dan
Manajemen OSIS (PKMO) yang diakhiri dengan penyusunan organisasi/pengurus OSIS masa
bakti 2011-2012.

1. 11. Peringatan Hari-Hari Besar Islam dan Nasional

Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI) dikelola oleh Pengurus OSIS dengan bimbingan Kepala
Urusan Kesiswaan dan anggota Dewan Guru lainnya. Antara lain PHBI ini meliputi

1. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW


2. PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW
3. PHBI Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram)
4. PHBI Menyambut Bulan Ramadhan/kegiatan Ramadhan di sekolah
5. PHBN Hari Kemerdekaan
6. Dll
12. Kegiatan Class-Meeting/Pekan Olahraga

Kegiatan Class Meeting/Pekan Olahraga perlu direncanakan dan diprogram, sebaik mungkin. Apa
yang baik yang sudah pernah dilakukan tahun kemarin dapat dipertahankan dan dikembangkan
lagi bentuk-bentuk kegiatannya yang menunjang misi pendidikan, pembiasaan, pengajaran dan
pelatihan Peserta Didik. Untuk persiapan hal ini maka akan dibuat/disusun program khusus
kegiatan Class-Meeting/Pekan Olahraga dengan waktu pada pertengahan bulan November.

13. Program Widya Wisata Ilmiah

Program Widya Wisata Ilmiah ini dilakukan berdasarkan kebutuhan akan penambahan wawasan
ilmu, ketrampilan dan pengalaman Peserta Didik, kebutuhan rekreasi/refreshing. Penyelenggara
adalah Panitia Sekolah yang terdiri dari para Dewan Guru, Team CTL dan pengurus OSIS setelah
mendapat restu Kepala SMP Negeri 4 Lembang.

14. Pengembangan Program Unggulan


Program unggulan dari bidang kesiswaan SMP Negeri 4 Lembang yang sedang dikembangkan
meliputi:

1. Program Field Trip ke Grace Cibeunying Desa Cibodas tentang Budidaya Tanaman
Sayuran. Dalam hal ini sekolah kerja sama melalui program magang dengan
memberdayakan peserta didik untuk melakukan sebuah praktikum observasi dan studi
lapangan, wawancara, atau studi dokumentasi. Sehingga diperoleh produk SDM yang
mampu menjawab tantangan lokal khususnya daerah tempat tinggal peserta didik sebagai
lingkungan agraris. Program uggulan ini sudah dilakukan dari tahu pelajaran 2008/2009
sampai sekarang.
2. Program Unit Usaha Siswa. Program ini dilakukan oleh kelompok peserta didik yang
memiliki potensi di bidang pertanian. Program yang diunggulkan tentang Budidaya
Penanaman Bawang Daun di plastik polibak. Pembudidayaan tanaman ini mengalami
perkembangan yang signifikan dan dapat menciptakan SDM berkarakter atau berbasis
kewirausahaan khususnya di bidang pertanian. Program unggulan ini sudah berjalan dari
tahun pelajaran 2010/2011 sampai sekarang.

Mengacu kepada kedua program unggulan di atas, bidang kesiswaan akan terus menindaklanjuti
dan mengembangkannya, bahkan akan mengembangkan program uggulan baru, yakni:

1. Melakukan kerja sama antara sekolah dengan Budi daya Tanaman Anggrek Sabrina
Cibodas.
2. Pengembangan budidaya tanaman Brukoli melalui program Unit Usaha Siswa SMP Negeri
4 Lembang.
3. Bekerja sama dengan Kascing Cibodas melalui program IFS (Intergrated Farming Sistem).
15. Pembuatan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Pembuatan Laporan Bulanan tentang keadaan Peserta Didik ditujukan untuk rapat Dewan Guru,
Pengurus Sekolah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat .

Pembuatan Laporan Akhir Tahun PKS Kesiswaan SMP dimaksudkan untuk laporan Kepala
Sekolah, dan Pengembangan Program, Manajemen (SIAS/SIMS) tahun-tahun yang akan datang.

BAB III
STRUKTUR DAN ORGANISASI KESISWAAN SMP NEGERI 4 LEMBANG
A. Struktur dan Lingkup Organisasi Kesiswaan SMP

Untuk menunjang terlaksananya Program Kerja ini, maka manajemen organisasi dan sumberdaya
manusia pengelola dan pelaksana program adalah sangat penting dan menentukan keberhasilan
program dalam mencapai tujuan-tujuannya.

(Terlampir)
B. Job Description Pengurus/Staf Kesiswaan
1. Wakasek Kesiswaan
Wakasek Kesiswaan bertugas dan bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam mengelola
pekerjaan pengelolaan (manajemen) Kesiswaan yang meliputi: Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB), Administrasi Kesiswaan, Kegiatan Ekstrakurikuler, Pembinaan OSIS, Bimbingan
Penyuluhan, Pelaksanaan Guru Piket, dan yang berkaitan langsung/tak langsung dengan masalah
kesiswaan. Rincian tugas telah diuraikan pada Program Kerja (BAB II)

2. Staf Adninistrasi (TU) Kesiswaan

Staf Adiministrasi Kesiswaan adalah staf Tata Usaha yang khusus menangani administrasi
kesiswaan, meliputi: Pengisisan Buku Klapper, Buku Induk dan Buku Ledger, Pembuatan Absensi
Peserta Didik, Pembuatan format-format Administrasi Kesiswaan, Penerimaan penyimpanan surat
dan data Kesiswaan, Pengetikan dan pengiriman surat-surat dan dokumen/naskah program
(Penerimaan Peserta Didik Baru, Kegiatan Ekstrakurikuler, Pelatihan, Widya Wisata, dll) yang
berkaitan dengan masalah Kesiswaan; Pengadaan Kartu Peserta Didik (OSIS), Sertifikat Pelatihan,
dll.

Staf Administrasi Kesiswaan bertanggung jawab antara secara langsung kepada Kepala Urusan
Kesiswaan. Dalam rangka penerapan SIAS, maka pengadministrasian Kesiswaan dilakukan
dengan sistem komputerisasi.

3. Koodinator BP
Kooordinator BP bertugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Kesiswaan
untuk menangangi program Bimbingan dan Penyuluhan (Guide and Conselling) serta Bimbingan
Karir (BK). Koordinator BP bekerjasama bantuan Staf BP dan seluruh Wali Kelas SMP untuk
melanjutkan program kerjanya.
4. Koordinator Kegiatan Penunjang Pendidikan (Kokurikuler dan Ekstrakurikuler)

Koordinator kegiatan penunjang pendidikan ini bertugas membantu dan bertanggung jawab
kepada Kepala Urusan Kesiswaan sebagai koordinator harian yang mengkoordinir dan mengatur
jalannya program kegiatan penunjang kegiatan.

Jadwal, jenis dan Penanggung Jawab unit kegiatan ini telah diuraikan pada Program Kerja (BAB
III).

5. Koordinator dan Staf Piket

Secara umum guru piket bertugas membantu PKS Kesiswaan dalam membantu proses
KBM/pembelajaran di sekolah setiap harinya. Objek pemantauannya adalah Peserta Didik, guru,
dan sarana kelas. Menangani Absensi Peserta Didik dan Guru, pelanggaran Tata Tertib Sekolah
pada tingkat pertama, dll.

Secara rinci, uraian Job Description (gambaran tugas pokok) Staf Kesiswaan ini terlampir.

C. Daftar Format Administrasi Kesiswaan SMP Negeri 4 Lembang


Berbagai Jenis Format Administrasi Kesiswaan yang harus ada untuk menunjang kelancaran
proses manajemen Kesiswaan antara lain adalah:

1. Buku Program Kerja Tahunan Kesiswaan


2. Buku (Data) Induk Peserta Didik
3. Buku (Data) Klapper
4. Buku (Data) Mutasi Peserta Didik
5. Buku (Data) Ledger
6. Buku (Rekap Data) Pribadi Peserta Didik
7. Grafik Rekapitulasi Kehadiran Peserta Didik Bulanan
8. Data Klasifikasi dan Distribusi Peserta Didik
9. Data Kehadiran Peserta Didik/Absensi
10. Buku Data Kasus Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik
11. Program Kerja Penerimaan Peserta Didik Baru

12. Data Pendaftar Calon Peserta Didik Baru

13. Data Pendaftar Jadi Peserta Didik Baru

14. Data/Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru

15. Grafik Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

16. Formulir Kuisoner Wawancara Calon Peserta Didik Baru dan rekapnya

17.Formulir Data Pemeriksaan Kesehatan Peserta Didik dan Rekapnya

18. Formulir Kuisoner Data Pribadi Peserta Didik dan Rekapnya

19. Formulir Wawancara Latar Belakang Diniyah Peserta Didik (Aqidah, Ibadah dan Akhlak)

20. Kumpulan Program dan Laporan Unit Kegiatan Penunjang Pendidikan (Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler) yang wajib dan pilihan)

21. Daftar Lulusan/Tamatan Belajar

22. Daftar Penerimaan dan Penyerahan STTB

23. Format dan Buku Data Teguran Peserta Didik, Panggilan/Undangan Orang Tua Peserta Didik
dan Wali Peserta Didik

24. Papan Tampilan Data Peserta Didik

25. Struktur dan Daftar Nama serta Jabatan Pengurus OSIS

26. Program Kerja Tahunan OSIS

27. Daftar Pembina OSIS


28. Program Orientasi Peserta Didik Baru (POMB) berikut format-format administrasinya

29. Program Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen OSIS (PKMO)

30. Program Peringatan Hari-hari Besar Islam/Nasional

31. Program Class Meeting

32. Program Widya Wisata

33. Naskah Peraturan Tata Tertib SMP Negeri 4 Lembang

34. Format Surat Izin Mengikuti Pelajaran (terlambat, hadir dengan alasan yang tepat)

35. Format izin meninggalkan pelajaran (karena sakit, dll)

36. Jadwal Pesantren Kilat (Pengajar dan Materi)

37. Daftar Pelajaran Sekolah

38. Jadwal dan daftar Petugas Pelaksanaan Upacara Bendera per semester

39. Surat Pelanggaran

40. Buku Data Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik dan Kartu Pelanggaran Peserta Didik

41. Klasifikasi Data Pelanggaran Peserta Didik

42. Peta Kerawanan Sekolah/Peserta Didik

43. Laporan Akhir Tahun Pelaksanaan Program Kerja Kesiswaan SMP Negeri 4 Lembang

BAB IV
PENUTUP

Kita menyadari bahwa siswa yang merupakan bagian dari generasi muda akan menjadi pelaku-
pelaku pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Kualitas siswa pada masa kini akan
memberikan corak perkembangan masa depan bangsa Indonesia.

Dasar pemikiran ini tampak jelas, betapa penting arti pembinaan siswa, sehingga sekolah sebagai
Wawasan Wiyata Mandala dapat terwujud dengan mantap.

Kita sadari pula bahwa berhasil tidaknya pembinaan dan pengembangan siswa di SMP Negeri 4
Lembang, tergantung pada peran serta seluruh peran serta sekolah dan seluruh siswa SMP Negeri
4 Lembang.

Pedoman pembinaan kesiswaan ini akan sangat bermanfaat di dalam melaksanakan dan
mengembangkan kreatifitas, minat dan bakat sisawa di SMP Negeri 4 Lembang, sehingga para
siswa dapat melatih dan menyiapkan dirinya sebagai kader pimpinan masa datang dengan selalu
berorientasi kepada program yang mereka siapkan sendiri.
Lampiran – Lampiran
Lampiran 1. Program Pembinaan OSIS
A. PROGRAM PEMBINAAN OSIS
1. Pengertian

Satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan
pengembangan kesiswaan adalah Organisasi Intra Sekolah disingkat OSIS. OSIS bersifat intra
sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi
Bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS merupakan wadah organisasi
siswa di sekolah. Oleh karena itu setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan
itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.

2. Tujuan

Organisasi ini bertujuan mempersiapkan siswa sebagai kader penerus cita-cita perjuangan bangsa
dan sumber insani pembangunan nasional, untuk :

1. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yg meliputi bakat, minat, dan
kreativitas;
2. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan sehingga terhindar dariusaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan
tujuan pendidikan;
3. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan
minat;
4. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil
society).

(Permendiknas No 39 Tahun 2008, Bab I pasal 1)

3. Materi Pembinaan

Materi pembinaan kesiswaan (OSIS) mencakup :

1. a. Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa


2. b. Pembinaan Budi Luhur atau Akhlak Mulia
3. c. Pembinaan Kepribadian Unggul, wawasan kebangsaan, dan bela Negara
4. d. Pembinaan Prestasi akademik,seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat
5. e. Pembinaan Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup,kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural.
6. f. Pembinaan kreativitas keterampilan dan kewiraswastaanPembinaan
kualitas jasmani ,kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi.Pembinaan
sastra dan budaya.
7. g. pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)pembinaan komunikasi dalam
bahasa inggris.
4. Perangkat OSIS

Perangkat OSIS terdiri dari :

1. Pembina OSIS
2. Perwakilan kelas
3. Pengurus OSIS
4. Anggota OSIS
5. Rincian dan tugas Perangkat OSIS
a. Pembina OSIS terdiri dari 4 orang Pembina yang terdiri dari :
 Pembina OSIS pengembangan Wawasan Intelektual.
 Pembina OSIS Pengembangan Potensi Seni
 Pembina OSIS Pengembangan Olah Raga
 Pembina Gugus Depan Pramuka

Pembina OSIS secara umum bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS di sekolah.

Rincian tugas pembinaan OSIS adalah :

1) bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahmemberikan


nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus.

2) mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan kepala sekolah.

3) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS denga surat keputusan kepala sekolah.

4) Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS.

5) Menghadiri rapat-rapat OSIS

6) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS

b. Perwakilan Kelas

1) Perwakilan kelas terdiri atas wakil-wakil kelas. Setiap kelas diwakili oleh 2 (dua) orang
siswa.

2) Perwakilan kelas bertugas memilih pengurus OSIS, mengajukan usul-usul untuk dijadikan
program kerja OSIS dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa
jabatannya.

3) Perwakilan kelas bertanggung jawab langsung kepada Pembina OSIS

4) Masa jabatan perwakilan kelas selama 1 tahun ajaran.

5) Menyusun Anggaran Rumah Tangga.

Rincian tugas perwakilan kelas adalah :


1) mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas

2) mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS

3) mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil-hasil rapat kelas.

4) Memilih pengurus OSIS dan daftar calon yang telah disiapkan.

5) Menilai laporan pertanggungjawaban dan segala tugas pengurus Osis pada akhir masa
jabatannya.

6) Menyusun Anggaran Rumah Tangga.

c. Pengurus OSIS

Pengurus OSIS terdiri atas :

1) Seorang ketua dan dua orang wakil ketua

2) Seorang sekretaris dan dua orang wakil sekretaris

3) Seorang bendahara dan seorang wakil bendahara

4) Sepuluh orang ketua seksi yaitu:

a) Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan budi pekerti luhur serta
lingkungan hidup

b) Pembinaan Kepribadian Unggul, wawasan kebangsaan, dan bela Negara

c) Pembinaan seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat

d) Pembinaan kreativitas keterampilan dan kewiraswastaan

e) pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

f) pembinaan Prestasi Akademik dan komunikasi dalam bahasa inggris.

d. Pembinaan Seksi :
Seksi I : Binaan kegiatan Ekstrakurikuler : Kerohanian

Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain:

a) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

b) Memperingati hari-hari besar keagamaan;

c) Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;

d) Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;

e) Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;


f) Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah

g) Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah

h) Melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,


kedamaian, dan kerindangan)

Seksi II : Binaan kegiatan Ekstrakurikuler : Paskibra dan PKS

a) Melaksanakan upacara bendera pd hari senin dan/atau sabtu, serta hari besar nasional

b) Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars & Hymne)

c) Mengunjungi dan mempelajari tempat2 bernilai sejarah

d) Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para
pahlawan

e) Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;

f) Melaksanakan kegiatan bela Negara

g) Menjaga dam menghormati simbol dan lambang negara

Seksi III : Binaan kegiatan Ekstrakurikuler : Bola Voli, Futsal, Basket, Karawitan dan Seni
Tari

Pembinaan prestasi akademik, seni, olahraga sesuai dengan bakat dan minat

a) Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian

b) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah

c) Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa iptek

d) Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber belajar

e) Mendesain dan memproduksi media pembelajaran

f) Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian

g) Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah

h) Membentuk klub sains, seni, dan olahraga

i) Menyelenggarakan festival dan lomba seni

j) Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga

Seksi IV : Binaan kegiatan Ekstrakurikuler : Usaha Unit Sekolah

Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain:


1. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi lebih
berguna;
2. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa;
3. Meningkatkan usaha unit sekolah;
4. Magang di kantin sekolah
5. Melaksanakan praktek (Field Trip) dan pengalaman kerja lapangan
Seksi V : Binaan kegiatan Ekstrakurikuler : SAINS
1. Memanfaatkan Teknologi SAINS untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran;
2. Menjadikan SAINS sebagai wahana kreativitas dan inovasi;
3. Memanfaatkan SAINS untuk meningkatkan prestasi bidang akademik
e. Syarat Pengurus OSIS

1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2) Mermiliki budi pekerti luhur dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman

3) Memiliki bakat sebagai pemimpin siswa

4) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai

5) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya,sehingga pelajarannnya tidak terganggu


karena menjadi pengurus OSIS

6) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas

7) Khusus untuk ketua OSIS , ditambah persyaratan :

8) mempunyai kemampuan berpikir yang jernih

9) memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya.

10) tidak duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi ujian Nasional.

f. Rincian Tugas Pengurus OSIS

1) bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja OSIS sesuai dengan AD ART

2) menyampaikan laporan pertangungjawaban kepada rapat perwakilan kelas pada akhir masa
jabatannya.

3) Bertanggung jawab langsung kepada perwakilan kelas dan pembina OSIS.

4) Mempunyai masa kerja selama satu tahun pelajaran.

g. Anggota OSIS

1) Anggota OSIS secara otomatis adalah siswa yang masih aktif belajar pada sekolah yang
bersangkutan
2) Anggota OSIS tidak memerlukan kartu anggota

3) Keanggotan berakhir apabila siswa yang bersangklutan tidak menjadi siswa lagi di sekolah
tersebut, ata meninggal dunia

4) Setiap anggota mempunyai hak :

a) mendapat perlakuan yang sama sesuai bakat, minat dan kemampuannya

b) memilih dan dipilih sebagai perwakilan kelas atau pengurus.

c) Bicara secara lisan maupun tertulis.

1. h. Keuangan

Keuangan OSIS diperloleh dari dana yang disediakan oleh sekolah, dan sumbangan yang tidak
mengikat serta usaha lain yang sah.

i. Sasaran/Target Pembinaan.

1) Meningkatkan peran serta siswa dalam membina sekolah sebagai wawasan wiyata mandala
sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh yang bertentangan dengan kebudayaan nasional

2) Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatf yang datang dari luar
maupun dari dalam lingkungan sekolah.

Lampiran 2. Program Pembinaan Ekstrakulrikuler


B. PROGRAM PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER
1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan
di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah/madrasah secara berkala dan terprogram.

1. 2. Visi dan Misi


a. Visi

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal,
serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.

b. Misi

1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka.
2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri
secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

1. 3. Tujuan Umum

Menunjang pencapaian tujuan institusional dalam upaya pembentukan manusia Indonesia


seutuhnya berdasarkan Pancasila, yaitu :

1) Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur.

2) Memiliki pengetahuan dan keterampilan

3) Sehat jasmani dan rohani

4) Kepribadian yang mantap dan mandiri

5) Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

4. Tujuan Khusus

1) Memberikan pengayaan kepada siswa yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap untuk menjadi manusia seutuhnya.

2) Menambah pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk memanfaatkan potensi


lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya.

3) Mengembangkan kemampuan siswa untuk memanfaatkan kegiatan industri dan dunia usaha
(kewiraswastaan)

4) Mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai kemanusiaan, ketekunan, kerja keras dan disiplin
melalui kegiatan ekstrakurikuler.

5) Menanamkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan dan perilaku hidup sehat
secara jasmani dan rohani.

6) Menanamkan kemampuan meneliti dan mengembangkan daya cipta untuk menemukan hal
baru

7) Menanamkan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, tanggungjawab dan disiplin melalui


kegiatan koperasi sekolah

8) Memberikan bekal kemampuan berorganisasi melalui kegiatan di sekolah dan di luar sekolah.

9) Memberikan bekal keterampilan praktis yang diperlukan siswa untuk hidup di masyarakat,
mencukupi kebutuhannya sendiri maupun membantu kebutuhan orangtuanya.

10) Menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam upaya melestarikan lingkungan alam dan
budaya
11) Menanamkan budaya kerja dan etos kerja yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan

12) Menanamkan dan menambah wawasan kerohanian, mental dan agama untuk hidup dalam
masyarakat, bangsa dan negara.

13) Memberikan bekal kemampuan berbakti dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

5. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler


a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir
peserta didik.
1. 6. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat
dan minat peserta didik masing-masing.
2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan
diikuti secara sukarela peserta didik.
3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai
dan mengembirakan peserta didik.
5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta
didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil
6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk
kepentingan masyarakat.
7. Bidang dan Jenis Kegiatan Pembinaan
a. Bidang Olah raga

1) Sepak Bola

2) Volley Ball

3) Basket

4) Futsal

5) Olah raga prestasi lainnya

b. Bidang Seni

1) Karawitan
2) Seni Tari

c. Bidang wawasan Kebangsaan

1) Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra)

2) Patroli Keamanan Sekolah (PKS)

d. Pembinaan Ketaqwaan Terhayap Tuhan Yang Maha Esa

1) Keputrian

2) Kerohanian

e. Pembinaan keterampilan dan Kewirausahaan

1) Usaha Unit Sekolah

8. Peranan dan Tugas Guru/Kepala Sekolah

Dalam kegiatan ekstrakurikuler tugas guru antara lain memberikan rangsangan dan motivasi serta
arahan-arahan/pembinaan mulai dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan upaya pengembangan.

Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, peranan guru/kepala sekolah adalah sebagai berikut
:

Sebagai Motivator

Memberikan rangsangan dan dorongan bagi siswa agar dapat mau melakukan sesuatu secara
perorangan, berpasangan, kelompok maupun menurut rombongan belajar (klasikal)

Sebagai fasilitator/tutor

Berperan memberikan materi dan membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

1. Sebagai Dinamisator/akselelator

Mendorong aktifitas siswa agar dapat melakukan kegiatan yang lebih banyak dan lebih bervariasi
dari segi kualitas dan kreatifitas siswa.

Sebagai konselor

Memberikan bimbingan dan menjadi nara sumber, tempat berkonsultasi untuk kegiatan dari tahap
persiapan, pelaksanaan, penilaian, tidak lanjut dan pengembangannya.

9. Penyusunan Program Bimbingan Kegiatan Ekstrakurikuler

Untuk menunjang kelancaran, efisiensi dan efektifitas bimbingan kegiatan ekstrakurikuler perlu
disusun program kegiatan bimbingan siswa. Komponen yang perlu dimasukan dalam program ini
meliputi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan, pelaksanaan, penilaian dan tindak
lanjut kegiatan ekstrakurikuler

Lampiran 3. Program Unggulan Akademik dan Non Akademik


C. PROGRAM UNGGULAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
Pengertian

Program Unggulan adalah program kegiatan kesiswaan yang merupakan program prioritas sekolah
dengan fokus :

1. Tercapainya sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dengan ketangguhan intelektual
dan kekuatan moral.
2. Adanya perubahan dari siswa pasif menjadi siswa aktif
3. Memiliki keunggulan prestasi akademik dan atau non akademik untuk bidang tertentu
sebagai bukti pertanggungjawaban keberhasilan pendidikan kepada masyarakat.
4. Mampu berprestasi dalam kegiatan Olimpiade/Lomba Cepat Tepat/Porseni/Porpelajar di
tingkat Kota/Provinsi dan Tingkat Nasional
5. 2. Sasaran Pembinaan

Sasaran pembinaan adalah seluruh siswa kelas VII, VIII dan IX dengan pengaturan sebagai berikut
:

Kelas VII (setiap hari sabtu)

Program unggulan akademik yaitu Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan IPS

Kelas VIII (terintegrasi mulai hari Senin s.d. Jum’at dalam PBM)

Program unggulan akademik yaitu Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan IPS

Kelas IX (terintegrasi mulai hari Senin s.d. Jum’at dalam PBM)

Program unggulan akademik yaitu Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan IPS

3. PELAKSANAN KEGIATAN

Pelaksana kegiatan Program Unggulan terdiri atas :

 Pembina/Pelatih

Pembina yaitu guru SMP Negeri 4 Lembang yang secara formal ditunjuk berdasaran Surat
Keputusan Kepala SMP Negeri 4 Lembang

Pelatih yaitu guru atau seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tugas akademik atau
non akademik

4. MEKANISME KEGIATAN

a. Tempat Penyelenggaran
Program Unggulan ini diselenggarakan di SMP Negeri 4 Lembang, dengan mempergunakan
tempat sebagai berikut :

Program
No. Unggulan Lokasi Keterangan

A. Akademik

Laboratorium
1. IPA IPA

Terintegrasi
dlm
kegiatan
2. IPS Ruang Kelas PBM

Terintegrasi
dlm
kegiatan
3. Matematika Ruang kelas PBM

Terintegrasi
dlm
Bahasa kegiatan
4. Inggris Ruang kelas PBM

Non
Akademik
B.

Lapang SMP
Negeri 4
1. Bola Volley Lembang

Lapang SMP
Negeri 4
2. Sepak Bola Lembang

Lapang SMP
Negeri 4
3. Futsal Lembang
Lapang SMP
Negeri 4
4. Basket Lembang

Ruang
5. Karawitan Kesenian

6. Keputrian Ruang Kelas

7. Kerohanian Ruang Kelas

b. Waktu Pelaksanaan

Program unggulan dilaksanakan dengan pengaturan sebagai berikut :

1). Program Akademik

 Untuk siswa kelas VII dilaksanakan setiap hari sabtu mulai pukul 07.00 s.d. 10.00.
 Untuk siswa kelas VIII dan IX dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran (terintegrasi
dalam kegiatan Intrakurikuler)

2) Program Non Akademik

Dilaksanakan pada hari Sabtu biasa mulai pukul; 08.00 s.d 12.00 (sesuai dengan jadwal
Ekstrakurikuler yang telah disepakati bersama: ketua-ketua ekstra, osis dan pihak sekolah
terlampir).

c. Pola Pendekatan dan Sistem Penyajian

Pola pendekatan dan sisem penyajian disesuaikan dengan situasi kelas yang terpenting siswa
dimotivasi untuk aktif, kreatif, inovatif.

d. Pelaksanaan

1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukakan sosialisasi terhadap guru dan staf tata usaha, komite sekolah dan orang
tua murid. Sosialsisasi dilakukan oleh bagian kesiswaan dan Staf BK

2) Tahap pelaksanaan Program

Dilaksanakan mulai awal semester ganjil . Pelaksanaan pembinaan dilakukann oleh Guru mata
pelajaran/Pembina Ekstrakurikuler/Pelatih dan BK sebagai pelayan konseling

3) Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan 2 kali dalam 1 semester yaitu diakhir bulan Oktober dan awal bulan Januari
pada semester ganjil. Dan akhir bulan Maret dan akhir bulan Mei pada semester genap. Tahapan
inibertujuan untuk melihat sampai sejauh mana program kegiatan terlampaui.

Anda mungkin juga menyukai