KURIKULUM OPERASIONAL
SMKN 3 KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Bidang Keahlian :
Seni dan Ekonomi Kreatif
Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian :
Animasi
Teknik Otomotif
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Jl. Raya Puspiptek Perum Puri Serpong 1, Kel. Setu, Kec. Setu
Kota Tangerang Selatan – Banten 15343
Telp. : 021 29435151 Email: info@smkn3tangsel.sch.id
REKOMENDASI PENGAWAS
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
An. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
Kepala Bidang SMK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, Tim Pengembang Kurikulum telah menyelesaikan
penyusunan Kurikulum Operasional SMKN 3 Kota Tangerang Selatan tahun
pelajaran 2022/2023. Penyusunan kurikulum ini merupakan salah satu upaya
mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah,
sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SMKN 3 Kota Tangerang Selatan disusun dengan mengacu
pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkenaan dengan implementasi
kurikulum merdeka. Dokumen kurikulum yang kami susun ini dilaksanakan
pada tahun pelajaran 2022/2023 dan digunakan untuk peserta didik kelas X
dan kelas XI.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dokumen kurikulum ini masih
belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan
seiring dengan perubahan dan penyempurnaan kurikukum yang di
berlakukan di Indonesia, yang merupakan sumber acuan dalam penyusunan
dokumen ini.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada seluruh warga sekolah dan staf sekolah yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk membantu menyusun dokumen ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita
lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
ii
DAFTAR ISI
REKOMENDASI PENGAWAS.......................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Karakteristik Satuan Pendidikan....................................................4
C. Karakteristik Program Keahlian......................................................6
D. Karakteristik Konsentrasi Keahlian...............................................15
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN..............................................................17
A. Visi Pendidikan Nasional.............................................................17
B. Visi Satuan Pendidikan................................................................17
C. Misi Satuan Pendidikan...............................................................17
D. Tujuan Satuan Pendidikan..........................................................17
E. Tujuan Program Keahlian............................................................19
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN..........................................22
A. Intrakukulikuler..........................................................................22
B. Rencana Pembelajaran...............................................................33
C. Ekstrakulikuler...........................................................................38
D. Layanan Bimbingan dan Konseling...............................................40
E. Praktik Kerja Lapangan...............................................................41
F. Kalender Pendidikan...................................................................43
BAB IV PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN.......................52
A. Pendampingan...........................................................................53
B. Evaluasi.....................................................................................54
C. Pengembangan Profesional.........................................................57
BAB V PENUTUP.....................................................................................60
A. Kesimpulan................................................................................60
B. Saran........................................................................................60
1. Lembar verifikasi dan validasi KOSP
2. SK Tim Pengembang Kurikulum Operasional
iii
3. Laporan/ Bukti Pelaksanaan kegiatan workshop pengembangan
kurikulum (undangan, notula, daftar hadir, foto kegiatan)
4. Laporan Hasil Analisi konsteks (SWOT)
5. Kaldik Provinsi dan kaldik Hasil Pengambangan Sekolah
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum operasional ini disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) belajar untuk memahami dan menghayati,
c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah
untuk meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung
kepada kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap pendidikan. Otonomi sekolah juga berperan dalam
menampung konsensus umum tentang pemberdayaan sekolah.
Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di
samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan
masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu
dan pemerataan pendidikan.
Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan
keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih
tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk
menggunakan sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai
1
hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan
peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi
lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menyekolahkan
anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja
untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
Pengembangan kurikulum SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan tahun
pelajaran 2022/2023 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur pengembangan kurikulum SMK Negeri 3
Kota Tangerang Selatan, beban belajar bagi peserta didik didasarkan
pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal dan global serta
potensi dan minat peserta didik.
2. Kurikulum SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan dikembangkan
berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah dan revisi kurikulum tahun
2021/2022, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama
tenaga pendidik dan sarana-prasarana.
3. Kalender pendidikan SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan disusun
berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran
2022/2023, hari-hari libur Nasional dan kalender pendidikan Provinsi
Banten.
4. Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan,
sehingga penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan
yang bermutu pula dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata saat ini
SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan masih harus terus berbenah dan
mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci kondisi-
kondisi tersebut diuraikan dalam kondisi ideal dan kondisi nyata sebagai
berikut :
2
No Kondisi Ideal Kondisi Nyata
Jumlah siswa per rombongan Jumlah siswa per rombongan
belajar maksimal 32 orang belajar masih ada yang diatas 32
orang
100% siswa menggunakan buku 95% siswa menggunakan buku
teks pelajaran teks pelajaran
3 Standar Kelulusan
100% hasil Ujian Sekolah semua 98% hasil Ujian Sekolah semua
mata pelajaran diatas 70 mata pelajaran diatas 70
100% hasil Uji Kompetensi lulus 100% hasil Uji Kompetensi lulus
dengan kompeten melalui dengan kompeten melalui
Lembaga Sertifikasi Profesi DUDIKA
70% lulusan bekerja sesuai 30% lulusan bekerja sesuai
bidang keahlian bidang keahlian
10% lulusan melanjutkan ke 10% lulusan melanjutkan ke
perguruan tinggi negeri perguruan tinggi negeri dan 30%
ke perguruan tinggi swasta
20% lulusan berwirasuaha 7% lulusan berwisausaha
4 Standar pendidik dan Kependidikan
Lebih 50% guru memiliki 30% guru sudah memiliki
kualifikasi akademik S2 kualifikasi S2 dan 70 % guru
selebihnya berpendidikan S1 berpendidikan S1
100% guru memiliki sertifikat 65% guru sudah memiliki
pendidik sertifikat pendidik
100% guru produktif memiliki 90% guru produktif memiliki
sertifikat kompetensi sertifikat kompetensi
Rasio guru BK dengan jumlah Rasio guru BK dengan jumlah
siswa 1:150 siswa 1:450
Kepala tenaga administrasi Belum memiliki kepala tenaga
berpendidikan S1, pengalaman administrasi
minimal 4 tahun dan bersertifikat
Kepala Perpustakaan Kepala Perpustakaan
berpendidikan S1, pengalaman berpendidikan S1, pengalaman
minimal 3 tahun dan bersertifikat belum 1 tahun dan belum
bersertifikat
Teknisi Bengkel memiliki Teknisi Bengkel memiliki
kualifikasi minimal D2 yang kualifikasi SMK yang relevan dan
relevan dan memiliki sertifikat belum memiliki sertifikat
5 Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah memiliki ruang Sekolah hanya memiliki ruang
perpustakaan dengan luas 1½ perpustakaan dengan luas 1
ruang kelas ruang kelas
Sekolah memiliki jamban dengan Sekolah memiliki jamban dengan
3
No Kondisi Ideal Kondisi Nyata
perbandingan 1:40 siswa laki-laki perbandingan 1:60 siswa laki-laki
dan 1:30 siswa perempuan dan 1:50 siswa perempuan
6 Standar Pengelolaan
100% sekolah melaksanakan 95% sekolah melaksanakan
rencana kerja tahunan rencana kerja tahunan
Sekolah memiliki pedoman Sekolah memiliki pedoman
pengelolaan meliputi KTSP, pengelolaan meliputi KTSP,
kalender pendidikan, struktur kalender pendidikan, struktur
organisasi, pembagian tugas organisasi, pembagian tugas
guru, pembagian tugas tenaga guru, pembagian tugas tenaga
kependidikan, peraturan kependidikan, peraturan
akademik, tata tertib, kode ektik, akademik, tata tertib, kode ektik,
biaya operasional biaya operasional
100% guru disupervisi oleh 70% guru yang disupervisi oleh
kepala sekolah kepala sekolah selebihnya oleh
Wakil kepala sekolah dan kepala
program keahlian
7 Standar Biaya
100% anggaran sekolah Baru 90% anggaran sekolah yang
direalisasikan sesuai dengan RKA direalisasikan sesuai dengan RKA
Sekolah memiliki dokumen Sekolah sudah memiliki dokumen
investasi sarana dan prasarana investasi sarana dan prasarana
8 Standar Penilaian
Siswa mengikuti berbagai ujian Sekolah sudah melaksanakan
yaitu ulangan, penilaian tengah ulangan harian, penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir
semester dan ujian unit semester namun ujian unit
kompetensi kompetensi baru dilaksanakan
30%
Sekolah melaksanakan pelaporan Sekolah belum melaksanakan
penilaian meliputi skema skema setifikasi, penilaian RPL
sertifikasi profesi, hasil penilaian dan teaching factory atau
RPL, teaching factory atau technopark
technopark
Sistem penilaian mudah di akses Sekolah belum menggunakan e-
dan sinkron dengan database rapor sebagai sistem pengolahan
dapodik dengan menggunakan e-
rapor
B. Karakteristik Satuan Pendidikan
SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan merupakan lembaga pendidikan
tingkat menengah kejuruan di provinsi Banten yang berdiri sejak tahun 2010
di atas lahan milik pemerintah provinsi Banten seluas 7.336 m 2. Berlokasi di
4
kelurahan Setu, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Secara Geografis
lingkungan sekolah berbatasan dengan perumahan, perkampungan,
pemakaman dan di kelilingi anak sungai Cisadane dengan permukaan tanah
yang berbukit dan memiliki banyak pepohonan. Potensi yang dimiliki sekolah
diantaranya berdekatan dengan pusat perkantoran Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN), Komplek Pergudangan Taman Tekno Bumi Serpong Damai.
Saat ini akses menuju sekolah sudah dapat dilalui kendaraan roda empat, bis
dan truk dengan adanya pembangun jalan baru yang menuju ke sekolah.
Fasilotas ruangan yang dimiliki saat ini berjumlah 23 ruang kelas dan 10
ruang praktik. Tenaga Pendidik sebanyak 41 orang yang cukup kompeten
dalam pembelajaran dan dalam penggunaan teknologi. Untuk jumlah pelajar
tahun pelajaran 2022/2023 ada sebanyak 1036 peserta didik. Terdapat juga
program-program unggulan yang dipergunakan untuk menambah layanan
pendidikan kepada peserta didik.
Karakteristik Sosial dan Budaya Lingkungan Sekolah adalah mayoritas
peserta didik berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah dan berasal
dari lingkungan perkampungan dan perumahan. Mayoritas tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan berasal atau sudah lama tinggal di daerah kota dan
sekitarnya. SMKN 3 Kota Tangerang Selatan memiliki dan membiasakan
budaya displin waktu, tertib ibadah, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun), 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan kepedulian sosial pada
seluruh warga sekolah.
Sejak berdiri sampai saat ini SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan telah
dipimpin oleh 4 (empat) kepala sekolah yang pertama adalah H. Idris, M.Pd
menjabat sebagai Plt. Kepala Sekolah sejak bulan Juli s.d Oktober 20210,
disaat yang sama beliau adalah Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota
Tangerang Selatan. Kepala sekolah kedua adalah H. Abu Bakar, S.Pd, MM
menjabat sejak Oktober 2010 s.d Juni 2019, Di masa beliau memimpin SMK
Negeri 3 Kota Tangerang Selatan pembangunan sarana prasarana secara
bertahap dilaksanakan baik melalui bantuan pemerintah provinsi Banten,
pemerintah kota Tangerang Selatan maupun Direktorat SMK. Pada
kepemimpinan beliau SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan merupakan
sekolah perintis pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor menjadi yang diunggulkan
dibutktikan kerjasama dengan Astra Honda Motor sebagai salah satu sekolah
binaan dalam bentuk tempat uji kompetensi, training guru dan siswa
berbasis industri, penyelarasan kurikulum dan rektutmen lulusan bekerja di
bengkel resmi Honda. Ketiga Rohamani Yusuf, S.Pd, M.Pd, beliau adalah
kepala sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan yang diberikan tugas
tambahan oleh Gubernur Banten sebagai Plt Kepala Sekolah di SMK Negeri 3
Kota Tangerang Selatan sejak Juli 2019 s.d Februari 2020. Dalam
pelaksanaanya beliau menunjuk Plh. Kepala Sekolah Surya Wedi, S.Kom
yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Pada masa
kepemimpinan beliau yang singkat SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
5
memperoleh akreditasi predikat A (Unggul). Kepala sekolah keempat adalah
Hj. Dwi Novy Hardani, S.Pd, beliau adalah kepala sekolah SMK Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan yang diawali sebagai Plt kepala sekolah sejak Februari
2020 dan definitif pada September 2020 sampai dengan sekarang. Pada
masa kepemimpinan beliau SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
berkembang pesat dengan adanya program SMK Center of Excellece pada
tahun 2020 dan SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021.
Pada awal beroperasi SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan membuka 2
(dua) kompetensi keahlian yaitu Animasi dan Teknik Sepeda Motor berjumlah
sebanyak lima rombongan belajar dan kegiatan belajar mengajar
menumpang di Pondok Pesantren Assa'adah selama satu semester. Pada
awal tahun 2011 proses pembelajaran dipindahkan ke lokasi SMK Negeri 3
Kota Tangerang Selatan yang telah selesai dibangun oleh pemerintah
provinsi Banten sebanyak lima kelas.
Seiring dengan perkembangan dan banyaknya minat masyarakat yang ingin
anaknya sekolah di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, pada tahun
pelajaran 2011/2012 dibuka kompetensi keahlian baru yaitu Administrasi
Perkantoran. Karena masih kekurangan jumlah ruang belajar, proses
Kegiatan Belajar Mengajar dilaksanakan pada siang hari di SD Negeri Setu
sampai dengan Desember 2012. Sampai dengan tahun pelajaran 2016/2017
proses KBM masih dilaksanakan dua shift (pagi dan siang). Penerapan
kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018 semester genap semua
proses pembelajaran dilaksanakan satu shift dimulai 07:00 – 15:30 WIB.
6
berupa kegiatan workshop dan sharing pengetahuan ataupun sebagai
tempat Praktek Kerja Lapangan dari SMK lain yaitu SMK Letris Indonesia 1
yang sudah berjalan selama 4 periode PKL.
Tahun ini pada penerapan kurikulum merdeka melaksanakan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kebekerjaan melalui Program In Job
Training (IJT). Peserta didik kelas XII dan XI melaksanakan IJT selama dua
pekan dan kelas X selama 1 pekan. Mereka di siapkan untuk terjun ke
industri melalui project yang diberikan sesuai pola industri. Bidang
pekerjaannya adalah animatic, 2D Animaste, 3D Modeling. Disini dilatih
untuk presentasi sebelum dan sesudah bekerja. Hasil dari pekerjaan di
gunakan untuk publikasi kegiatan sekolah
Peserta didik Program Keahlian Animasi tahun Pelajaran 2022/2023
berjumlah 8 rombel terdiri atas 3 rombel kelas X, 3 rombel kelas XI dan 2
rombel kelas XII dengan jumlah 322 peserta didik terdiri atas 192 (60%)
laki-laki dan 130 (40%) perempuan.
Tabel 1. 1 Daftar Peserta Didik Program Keahlian Animasi
No. Fase Tingkat Kelas L P Jml
1. E X X-AN1 22 23 45
2. E X X-AN2 24 20 44
3. E X X-AN3 25 18 43
Jumlah Peserta Didik Tingkat X 71 61 132
4. F XI XI-AN1 17 23 40
5. F XI XI-AN2 24 15 39
6. F XI XI-AN3 25 13 38
Jumlah Peserta Didik Tingkat 66 51 117
XI
7. F XII XII-AN1 28 10 38
8. F XII XII-AN2 27 8 35
Jumlah Peserta Didik Tingkat 55 18 73
XII
Jumlah Seluruhnya 192 130 322
Guru Guru
No. Kualifikasi Jumlah
Umum Kejuruan
1. Jenis Laki-Laki 3 5 8
Kelamin Perempuan 8 4 12
7
Guru Guru
No. Kualifikasi Jumlah
Umum Kejuruan
2. Status PNS 4 5 9
Non PNS 7 4 11
3. Pendidikan S1 10 4 14
S2 1 5 6
4. Sertifikasi Sudah 4 8 12
Pendidik Belum 7 1 8
5. Sertifikat Sudah 0 8 8
Kompetensi Belum 11 1 12
6. Sertifikat Sudah 0 2 2
Asesor Belum 11 7 18
7. Sertifikat Belum 0 6 6
Magang Belum 11 3 14
8. Sertifikat Sudah 0 0 0
TOEFL Belum 11 9 20
Sarana dan prasarana yang dimiliki program keahlian Animasi sudah sangat
memadai baik secara kuantitas maupun kualitas.
Tabel 1. 3 Sarana dan Prasarana Program Keahlian Animasi
Jenis Sarana dan
No. Jumlah Kondisi Keterangan
Prasarana
1. Ruang Kelas 7 ruang Baik Kurang 1
2. Ruang Praktik Kejuruan 4 ruang Baik 2 standar industri
3. Komputer 80 unit Baik 32 standar industri
4. Pen Display 16 Baik
6. Pen Tablet 40 Baik
7. Scanner 3 Baik
8. Printer 3D 2 Baik
9. Scanner 3D 1 Baik
10. Virtual Reality 5 Baik
11. Camera Digital 3 Baik
8
Tabel 1. 7 Data Dunia Indutri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja
No. Nama Dudika Alamat Bidang Mou
1 Rabbits Studio Cinangka, Editing, Sfx, 3D,
Sawangan 2D
2 Dealova Indonesia Babakan, Konten Sosmed
Cisauk
3 Blue Banana Studio Icon BSD Animasi 3D
4 Let’s Start Production Icon BSD Animasi 2D
5 Happy Holly Kids Buaran, Animasi 3D
Tangerang
Selatan
6 Home Enough Studio Setu, Editing, Sfx, 3D,
Tangerang 2D
Selatan
7 Sweathome Studio Petukangan, Editing, Sfx, 3D,
Jakarta 2D
Selatan
8 Strative Studio Taman Infografik, Konten
Tekno, Sosmed
Tangerang
Selatan
9 Al Qalam Taman Animasi 2D,
Tekno, Animasi 3D
Tangerang
Selatan
10 Ctv Banten Karang Broadcasting
Tengah, Kota
Tangerang
11 Cikal Development Pamulang 2, Infografik, Motion
Tangerang Grafik
Selatan
12 Evod Studio Pamulang Editing, Sfx, 3D, Sudah
2D
13 Yuk Foto Art Gunung Decoration
Sindur Wedding, Editing
Video
9
No. Nama Dudika Alamat Bidang Mou
14 Suara Production Jombang, Konten Kreator,
Tangerang Editing Video
Selatan
15 Abrakadabra Studio Mampang, Content Creator,
Jakarta 3D Animation,
Selatan Visual Effect
16 Ingenuity Studio BSD Visual Effect
17 Mythologic Studio Taman mini, edukasi, Media Sudah
Jakarta Timur publikasi
18 CV Sunny Suradita, Animasi 2D
Cisauk
19 Blue Banana Studio Icon BSD Animasi 3D
20 OS Studio Architect Rawa kalong, Design Booth
Gunung
Sindur, Bogor
10
Teaching factory saat ini sudah mulai dilaksanakan dengan 2 bidang yaitu
storyboard dan Produksi animasi 3 Dimensi
Prioritas utama lulusan SMK dalam bekerja juga mempunyai pilihan dalam
melanjutkan Pendidikan. Ini bisa dilakukan peserta didik melalui perguruan
tinggi negeri ataupun swasta, cukup banyak yang menyediakan beasiswa
Tabel 1.10 Studi Lanjutan
No Nama Perguruan Tinggi Alamat Jurusan Status
1 ISI Yogyakarta Yogyakarta D3 Animasi Negeri
2 Universitas Negeri Malang D3 Game dan Negeri
Malang Animasi
3 Ploteknik Negeri Media Jakakarsa, Sarjana Negeri
Kreatif (Polomedia) Jakarta Terapan
Animasi
4 Universitas Negeri Rawamangun, S1 Pendidikan Negeri
Jakarta Jakarta Seni Rupa
5 Institute Teknologi dan Ciputat, Tangsel Swasta
Bisnis Ahmad Dahlan
6 Universitas Multimedia Gading Serpong S1 Film dan Swasta
Nusantara (UMN) Animasi
7 Politeknik Multimedia Gading Serpong D4 Animasi Swasta
Nusantaras
8 Universitas Bintaro S1 Desain Swasta
Pembangunan Jaya Komunikasi
(UPJ), Visual
9 Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, S1 Desain Swasta
Kota Jakarta Komunikasi
Barat Visual
10 Universitas Indraprasta Jagakarsa, Kota S1 Desain Swasta
PGRI, Jakarta Selatan Komunikasi
Visual
11
No Nama Perguruan Tinggi Alamat Jurusan Status
11 Binus University Palmerah, S1 DKV Animasi Swasta
Jakarta Barat
12 Institut Kesenian Jakarta Cikini, Jakarta S1 DKV Animasi Swasta
(IKJ)
14 STMM MMTC Yogyakarta S1 Animasi Swasta
15 Sekolah Tinggi Media Pulo gadung, S1 DKV Animasi Swasta
Komunikasi Trisakti Jakarta Timur dan Game
(STMK Trisakti)
12
Tenaga pendidik di Program Keahlian Teknik Otomotif berjumlah 20 orang
terdiri atas 11 guru kelompok umum dan 9 guru pada kelompok kejuruan.
Tabel 1. 5 Data Tenaga Pendidik Program Keahlian Otomotif
Guru Guru
No. Kualifikasi Jumlah
Umum Kejuruan
1. Jenis Laki-Laki 3 5 8
Kelamin Perempuan 5 7 12
2. Status PNS 4 5 9
Non PNS 4 7 11
3. Pendidikan S1 7 6 13
S2 1 7 8
4. Sertifikasi Sudah 4 8 12
Pendidik Belum 4 4 8
Sarana dan prasarana yang dimiliki program keahlian Teknik Otomotif sudah
sangat memadai baik secara kuantitas maupun kualitas.
Tabel 1. 6 Sarana dan Prasarana Program Keahlian Otomotif
No Jenis Sarana dan Jumlah Kondisi Keterangan
. Prasarana
1. Ruang Kelas 7 ruang Baik Kurang 1
2. Ruang Praktik Kejuruan 3 ruang Baik
3. Bikelift 8 unit Baik
13
No. Fase Tingkat Kelas L P Jml
1. E X X-OTKP1 22 23 45
2. E X X-OTKP2 24 20 44
3. E X X-OTKP3 25 18 43
Jumlah Peserta Didik Tingkat 71 61 132
X
4. F XI XI-OTKP1 17 23 40
5. F XI XI-OTKP2 24 15 39
6. F XI XI-OTKP3 25 13 38
Jumlah Peserta Didik Tingkat 66 51 117
XI
7. F XII XII-OTKP1 28 9 37
8. F XII XII-OTKP2 27 9 36
9. F XII XII-OTKP3
Jumlah Peserta Didik Tingkat 55 18 73
XII
Jumlah Seluruhnya 192 130 322
Guru Guru
No. Kualifikasi Jumlah
Umum Kejuruan
1. Jenis Laki-Laki 3 5 8
Kelamin Perempuan 5 7 12
2. Status PNS 4 4 8
Non PNS 4 8 12
3. Pendidikan S1 7 6 13
S2 1 7 8
4. Sertifikasi Sudah 4 8 12
Pendidik Belum 4 4 8
14
No Jenis Sarana dan Jumlah Kondisi Keterangan
. Prasarana
1. Ruang Kelas 7 ruang Baik
2. Ruang Praktik Kejuruan 2 ruang Baik
3. Komputer 40 unit Baik
4. Laptop 32 unit Baik
3. Manajemen Perkantoran
15
Konsentrasi keahlian Manajemen Perkantoran dirancang untuk
mempersiapkan lulusan yang kompeten dalam bidang Manajemen
Perkantoran sesuai dengan tuntutan pada Dunia Usaha, Dunia Industri dan
Dunia Kerja yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Nomor 183 tahun 2017. Kompetensi yang dipelajari pada
konsentrasi keahlian Manajemen Perkantoran adalah :
a. Menangani Penerimaan/Pengiriman Surat/Dokumen
b. Menggunakan Peralatan Komunikasi
c. Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak
d. Mengatur Rapat/Pertemuan
16
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
17
d. Menghasilkan lulusan yang mampu berwirausaha sesuai minat dan bakat
yang dimilikinya.
e. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas,
menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan
mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan prestasi.
f. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi
baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi
budaya kewarganegaraan dan literasi finansial).
2. Tujuan jangka menengah
a. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat berlandaskan Profil
Pelajar Pancasila.
b. Menyusun beban belajar bagi pelajar yang manageable namun tetap
berkualitas serta dengan proses belajar mengajar yang menyenangkan
dan kontekstual.
c. Membekali pelajar dengan keahlian berfikir kreatif dan berfikir kritis.
d. Membekali pelajar dengan penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan
tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya
kewarganegaraan dan literasi finansial).
e. Memfasilitasi pelajar untuk dapat melampaui kompetensi pengetahuan
dan keterampilan minimal tingkat SMK, baik akademik dan non akademik.
f. Memfasilitasi pelajar untuk mampu menyusun karya tulis yang orisinil.
g. Memfasilitasi pelajar untuk mendapat keahlian kecakapan hidup dan
berprestasi sesuai bakat dan minatnya.
3. Tujuan jangka pendek
a. Pembentukan karakter berdasar Profil Pelajar Pancasila
1) Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila
secara terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang diselenggarakan
baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek.
2) Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.
3) Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat berkembang
pada penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.
b. Proses belajar yang manageable namun tetap berkualitas
1) Mendorong agar tingkat keterlibatan pelajar dalam proses belajar
mengajar mencapai minimal 95%.
2) Mengelola proses belajar mengajar agar tingkat kepuasan pelajar
mencapai minimal 90%.
c. Keahlian berfikir kreatif dan berfikir kritis
1) Mengintegrasikan project based learning pada 100% mata pelajaran.
2) Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 produk kreatif per
tahun dari project based learning.
3) Melaksanakan 100% proses penilaian yang mengandung minimal 25%
soal bertipe HOTS.
4) Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 70% soal
bertipe HOTS dengan dengan benar.
d. Penguasaan 6 literasi dasar
18
1) Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal
AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 1
dengan benar.
2) Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal
AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 2
dengan benar.
3) Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal
AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 3
dengan benar.
e. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMK
1) Memfasilitasi 100% pelajar untuk mampu mencapai rata-rata nilai
akhir Tahun Pelajaran minimal 75 pada aspek pengetahuan dan
keterampilan.
2) Menangani 100% pelajar yang mengalami permasalahan
pembelajaran agar dapat terselesaikan.
f. Keahlian kecakapan hidup dan berprestasi sesuai bakat dan minat
1) Mendorong 100% pelajar memilih kelas peminatan berdasar bakat
dan minatnya.
2) Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan
sesuai bakat dan minatnya.
3) Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 program life skill
sesuai bakat dan minatnya.
4) Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 lomba/kompetisi
akademik dan non akademik per tahun atau minimal 1 kali program
magang sesuai bakat dan minatnya.
g. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten
19
i. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggung jawabnya
j. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga
diperoleh manfaat untuk semua pihak
Bidang pekerjaan dari program keahlian Animasi adalah:
a. Memproduksi film pendek
b. Memproduksi film animasi 2D
c. Memproduksi film animasi 3D
d. Membuat storyboard dan desain karakter
e. Mengerjakan proses video editing
f. Membuat infografis dan motion grafis
g. Membuka dan mengembangkan bisnis bidang animasi
20
3. Tujuan Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis
Tujuan program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
adalah:
a. Menciptakan peserta didik dengan hardskill dan softskill dengan
penanaman nilai-nilai Pancasila
b. Menciptakan lulusan siap kerja dan mempunyai daya saing tinggi dalam
menghadapi tantangan global
c. Menciptakan staf administrasi kantor dan layanan bisnis sesuai dengan
kebutuhan industri
d. Memiliki jiwa entrepreneur
e. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi dan
otomatisasi perkantoran untuk melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien
f. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis dengan memperhatikan norma dan lingkungan
masyarakat
g. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi
tanggung jawabnya
h. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung
tugas pokok lembaga
i. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi
keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan
dipertanggung jawabkan
j. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga
diperoleh manfaat untuk semua pihak
21
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakukulikuler
1. Program Keahlian Animasi
a. Struktur Kurikulum Animasi
Struktur Kurikulum Program Keahlian Animasi mengacu pada Keputusan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
Tabel 2. 1 Struktur Kurikulum Program Keahlian Animasi Kelas X
Alokasi
Projek
Alokasi
Penguatan Total JP
Intrakuri
No Mata Pelajaran Profil Per
kuler Per
Pelajar Tahun
Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi 90 18 108
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 90 18 108
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Budaya 54 18 72
7. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata 450 126 576
Pelajaran Umum (A)
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN
KEJURUAN
1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Informatika 108 36 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216
dan Sosial
5. Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mata 918 162 1080
Pelajaran
Kejuruan (B)
22
Jumlah A + B 1368 288 1656
23
konsentrasi keahlian dengan syarat setiap konsentrasi memiliki perbedaan
substansi dengan konsentrasi lainnya minimal 65 %.
c. Struktur Konsentrasi Keahlian Animasi
Struktur Konsentrasi Keahlian Animasi mengikuti kaidah pada skema
sertifikasi bidang Animasi
Tabel 3. 1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Animasi Kelas
XI
No Alokasi
Tujuan Pembelajaran Semester
Waktu
1. Membuat Pergerakan (Motion) Objek 24 3
Digital
2. Membuat Gerak Berulang Karakter (Motion 48 3
Loop)
3. Membuat Gerak Body Mechanic 48 3
(Interaction) Karakter
3. Membuat Akting Pergerakan Karakter 48 3
4. Membuat Lip Sync Karakter 48 3
5. Membaca Shot/Scene/Sequences 24 3
Storyboard
6. Membuat Layout 2D 48 3
7. Membuat Gambar Latar (Background) 2D 48 3
8. Melakukan Pewarnaan/Melukis Gambar 24 3
Latar (Background) 2D
9. Melakukan Pewarnaan Objek Gambar 24 3
Bergerak 2D
10. Membuat Model 3D Berbasis Hard Surface 48 3
11. Membuat Model 3D Berbasis Organic 48 3
12. Membuat Gambar Penceritaan Animasi 48 3
(Storyboard)
13. Melakukan Perencanaan Rekam Dialog 48 3
Animasi
14. Membuat Animatic 48 3
15. Membuat Model 3D Dengan Teknik Digital 48 4
Sculpting
16. Melakukan Clean Up Gambar Keypose 2D 24 4
17. Membuat Aset Gambar 2D Puppeter (Cut 48 4
Out Animation)
18. Melakukan Retopology Permukaan 48 4
(Polygonal) Objek 3D
19. Membuat Projeksi UV Mesh Dari Objek 3D 24 4
20. Membuat Pencitraan Tekstur Permukaan 24 4
3D (Texturing)
24
No Alokasi
Tujuan Pembelajaran Semester
Waktu
Jumlah 540 JP
25
Visual (asset Pada akhir fase F, peserta didik mampu
creation) menerapkan teknik serta workflow kerja
dalam mengimplementasikan elemen visual
baik berupa: aset visual animasi/visual latar
belakang/set location (environment
production design) sesuai desain produksi
yang disepakati dan SOP (Standard
Operational Procedure) yang berlaku pada
lingkungan kerja industri animasi 2D maupun
3D. Peserta didik memahami teknik 2 dimensi
meliputi pembuatan layout 2D, gambar latar
(background) 2D, melakukan proses
pewarnaan gambar latar (background) 2D dan
objek gambar 2D (karakter dan non karakter),
melakukan clean up gambar keypose 2D, dan
membuat aset gambar 2D puppeteer pada
bidang kerja 2 dimensi. Peserta didik
memahami teknik 3 dimensi meliputi
pembuatan model 3D berbasis hard
surface/organik/digital sculpting, retopology
permukaan objek 3D, membuat proyeksi UV
mesh dari objek 3D, tekstur permukaan 3D,
susunan (layout) aset pada bidang 3D, artistik
pencahayaan 3D (set lighting artist), set
design 3D (set dressing/3D set designer/look
dev) dan proses rendering.
Editorial (visual Pada akhir fase F, peserta didik mampu
storytelling) mengimplementasikan pembuatan seni
penceritaan animasi yang mencakup
pembuatan gambar penceritaan animasi
(storyboard), perencanaan rekam dialog
animasi, pembuatan animatic, dan
penyuntingan gambar akhir animasi (online
editing) sesuai dengan SOP (Standard
Operational Procedure) yang berlaku pada
lingkungan kerja industri animasi.
26
Tabel 2. 3 Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik Otomotif
Kelas X
Alokasi
Projek
Alokasi
Penguatan Total JP
Intrakuri
No Mata Pelajaran Profil Per
kuler Per
Pelajar Tahun
Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi 90 18 108
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 90 18 108
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Budaya 54 18 72
7. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata 450 126 576
Pelajaran Umum (A)
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN
KEJURUAN
1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Informatika 108 36 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216
dan Sosial
5. Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mata 918 162 1080
Pelajaran
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1368 288 1656
27
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi 90 18 108
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 54 18 72
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata 342 90 432
Pelajaran Umum (A)
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN
KEJURUAN
1. Matematika 90 18 72
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Konsentrasi Keahlian 648 - 648
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Kewirausahaan
5. Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata 1170 54 1224
Pelajaran
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1512 144 1656
28
Alokasi
Projek
Alokasi
Penguatan Total JP
Intrakuri
No Mata Pelajaran Profil Per
kuler Per
Pelajar Tahun
Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi 90 18 108
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 90 18 108
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Budaya 54 18 72
7. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata 450 126 576
Pelajaran Umum (A)
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN
KEJURUAN
1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Informatika 108 36 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216
dan Sosial
5. Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mata 918 162 1080
Pelajaran
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1368 288 1656
29
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi 90 18 108
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 54 18 72
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata 342 90 432
Pelajaran Umum (A)
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN
KEJURUAN
1. Matematika 90 18 72
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Konsentrasi Keahlian 648 - 648
4. Projek Kreatif dan 180 - 180
Kewirausahaan
5. Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata 1170 54 1224
Pelajaran
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1512 144 1656
30
proses pembelajaran melalui penilaian dan harus dapat didemonstrasikan
dalam kehidupan nyata.
31
No Tema dan Projek Kelas X Kelas XI Sistem
b. Kebersihan Sekolah dan 24 JP 16 JP Reguler
Lingkungan
3. Bangunlah Jiwa dan Raganya
a. Olah Raga Bersama 24 JP 16 JP Reguler
b. Zikir dan Dzuha 32 JP 24 JP Reguler
c. Bakti Sosial 24 JP 8 JP Reguler
4. Kebekerjaaan
a. In Job Training 96 JP 48 JP Blok
b. Kunjungan Industri 16 JP Blok
Jumlah 288 JP 144 JP
5. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi
di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan
Pengembangan muatan lokal di SMK memperhatikan beberapa prinsip
pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan
berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan
pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4. Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di tingkat satuan
pendidikan dan daerah.
5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisidan
karakteristik satuan pendidikan
Strategi implementasi muatan lokal untuk semua dilaksanakan secara
terpisah dengan mata pelajaran intrakurikuler.
Program Muatan Lokal yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan adalah Membatik dan Bahasa Arab.
32
B. Rencana Pembelajaran
1. Pembelajaran Pada Saat New Normal
Dalam melakukan proses pembelajaran, guru/instruktur harus
memperhatikan dan menerapkan prinsip pembelajaran sebagai berikut:
1. Prinsip Umum
Prinsip Umum dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
a. menganut Pembelajaran sepanjang hayat;
b. menerapkan pendekatan ilmiah;
c. menerapkan nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sung
tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan
d. mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
(tut wuri handayani);
e. menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas;
f. memperhatikan keseimbangan antara keterampilan teknis dan nonteknis;
g. menetapkan jumlah rombongan belajar paling sedikit 3 dan paling banyak
72 dengan jumlah maksimum 36 peserta didik per rombongan belajar.
Dalam hal ketentuan jumlah maksimum 36 peserta didik per rombongan
belajar tidak dapat terpenuhi maka dapat disimpangi paling banyak 2
rombongan belajar per tingkat kelas;
h. menggunakan multisumber belajar;
i. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
j. menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih
aktif, inovatif, kreatif melalui suasana yang menyenangkan dan
menantang dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik; dan
k. menerapkan berbagai model pembelajaran sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang akan dicapai.
2. Prinsip Khusus
Prinsip Khusus dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
a. menekankan pada pengetahuan dan keterampilan aplikatif;
b. mewujudkan iklim belajar sebagai simulasi dari lingkungan kerja di dunia
usaha/industry;
c. mendasarkan pada pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman budaya
kerja melalui pembelajaran industri (teaching factory) untuk
mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di
tempat kerja/usaha.
d. memperhatikan permintaan pasar;
e. berlangsung di rumah, di satuan pendidikan, dan di dunia usaha/industry;
f. melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk
memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan saat PKL dan
PSG; dan
g. menerapkan program Multi Entry Multi Exit dan rekognisi pembelajaran
lampau.
33
Proses Pembelajaran di Kelas dilakukan dengan dua tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan.
1. Perencanaan
Guru membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk modul ajar
perangkat pembelajaran lain yang mengacu kepada capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
a. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi dan karakter yang ingin
dicapai peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun
waktu tertentu.
b. Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan
guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar
Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari
Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap
perkembangan murid.
c. Tujuan Pembelajar
Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi,
yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam
satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Guru/instruktur dalam melaksanakan pembelajaran mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
Pada pelaksanaan kegiatan pendahuluan, guru/instruktur:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional,
serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
3) melakukan aktivitas yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai;
dan
b. Kegiatan inti
34
Guru/instruktur menggunakan model pembelajaran sesuai karakteristik
kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan
bahan ajar yang tertuang dalam RPP. Guru/instruktur mendorong peserta
didik belajar aktif dengan memberi kesempatan bertanya, menyampaikan
ide/gagasan, pendapat, berdiskusi, atau bentuk lain yang memotivasi
belajar.
c. Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup, guru/instruktur dan peserta didik, baik secara
individu maupun kelompok:
1) melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, hasil dan
manfaat yang diperoleh;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) merencanakan kegiatan tindak lanjut; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
35
4) Penetapan konsentrasi keahlian dilakukan bersama Dunia Kerja (Dunia
Usaha, Dunia Industri, Asosiasi Profesi, dan Lembaga lainnya).
c. Bersama Dunia Kerja menganalisis jabatan pekerjaan (okupasi) atau
menetapkan pekerjaan lulusan:
1) Jenis jabatan pekerjaan yang dibutuhkan yang tersedia di dunia kerja
dan menjadi tanggung jawab lulusan (Job/Occupation)
2) Peran utama lulusan konsentrasi keahlian (Duties/Primary Function)
pada jabatan pekerjaan tersebut, dan
3) Uraian tugas yang harus dilaksanakan (Tasks/Unit Kompetensi) oleh
lulusan. Uraian tugas dapat diturunkan dari SKKNI atau Peta Okupasi
yang sesuai dan masih berlaku.
d. Menyelaraskan hasil analisis dengan KKNI, minimal pada jenjang 2 atau
jika mungkin pada jenjang 3.
3. Kriteria Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar
peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai
proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses
pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses
pembelajaran (assessment of learning).
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen
sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil
asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran. Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan
lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan
menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran
yang berkelanjutan.
Prinsip Asesmen
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik
sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar
dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan
keputusan tentang langkah selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
36
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak
lanjutnya.
5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
5. Kriteria Kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 95% di kelas XII.
c. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran,
dengan nilai sikap minimal 80,00.
d. Nilai Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, dan Bahasa Indonesia
tidak di bawah KKM (75,00)
e. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupun
Teori.
f. Memiliki seluruh nilai rapot dari semester I-VI, dengan nilai rata-rata
Raport semester I-VI minimal 75,00.
a. Memiliki nilai Ujian Sekolah paling rendah 70,00 pada tiap
matapelajaran
37
a. Memiliki rata-rata Ujian Sekolah seluruh mata pelajaran minimal
75,00.
b. Nilai Mata Pelajaran Kelompok kejuruan tidak di bawah KKM (80,00).
c. Memiliki Portofolio atau Karya Inovatif yang berstandar Industri.
d. Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh
LPS/BNSP atau DUDIKA.
C. Ekstrakulikuler
Berdasarkan pelaksanaanya, ekstrakurikuler terbagi menjadi dua
macam, yaitu ektrakurikuler wajib dan ektrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler
wajib merupakan sebuah bentuk program kegiatan yang diwajibkan bagi
seluruh pelajar, dalam hal ini pelajar fase E. Ektrakurikuler pilihan
merupakan sebuah bentuk kegiatan yang menjadi pilihan pelajar, sebagai
wadah penyaluran dan pengembangan potensi bakat dan minat pelajar
dibidang non akademis, yang dapat medukung kompetensi akademis pada
umumnya, dan mendukung proses aktualisasi diri pelajar pada khsususnya.
Jenis ekstrakurikuler di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan terdiri dari
kelompok olah raga, kelompok seni, dan kelompok akademis, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Kelompok Nama Esktrakurikuler Profile Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler
38
4. Kreatif
39
4. Berkebinekaan global
5. Kreatif
40
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang
sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
g. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan
bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiaporang perlu
memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidangpekerjaan apa
dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
h. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karier.
i. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
41
dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumberdaya di
masing-masing pihak.
c. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
d. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
Mekanisme PKL diuraikan sebagai berikut:
a. Pemetaan Industri
Dalam hal ini SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan melaksanakan
kegiatan Pemetaan disesuaikan dengan kebutuhan industri, maka
semakin dalam hal ini sekolah masih dalam tahap memperluas jalinan
industri dengan DU/DI.
b. Penguatan Keterampilan dan Sikap Kerja melalui Program In Job Training
In Job Training adalah program pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi keahlian yang materinya menyesuaikan dengan kebutuhan
tempat PKL selama 1 minggu atau 48 jp. Selama IJT berlangsung peserta
didik tidak berada di kelas melainkan di tempat kerja yang sudah
disediakan.
c. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDI, maka peserta didik dilakukan
tahap pembinaan selama 1 minggu mulai dari pembinaan mental, etos
kerja, dan pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
d. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan
penetapan oleh kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan
bahwa siswa tersebut layak diterjukan kelokasi DU/DI.
e. Penilaian peserta didik saat melaksanakan PKL meliputi aspek
Keterampilan dan Sikap Kerja. Perencanaan penilaian PKL dilakukan
secara terintegrasi dengan mata pelajaran yang telah dipelajari
menyesuaikan kondisi yang ada di Dunia Usaha dan Industri (DU/DI).
Format-format penilaian disiapkan oleh satuan pendidikan diantaranya :
● Penilaian Kompetensi Keterampilan
Skor
SK
No. Kompetensi Dasar BK CK K
85 -
0 – 64 65 – 69 70 – 84
100
● Penilaian Sikap
No Nilai-Nilai Skor
Perilaku K C B SB
42
1. Kedisiplinan
2. Tanggung jawab
3. Komunikasi
4. Kerja sama
5. Inisiatif
6. Ketekunan
7. Kreativitas
F. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu
kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik di SMK Negeri
3 Kota Tangerang Selatan selama satu tahun ajaran mengikuti Petunjuk
Pelaksanaan kalender pendidikan provinsi Banten.
43
7) Perkenalan dengan teman sesama peserta didik, dengan Guru, Tata
Usaha, Komite Sekolah dan Pelaksana Sekolah
8) Kegiatan Olah Raga
9) Kegiatan Pramuka
b. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan kegiatan :
1) Pembenahan 5 K
2) Bakti Sosial
3) Penyegaran Mata Pelajaran
4) Diskusi Kelompok
5) Pemantapan Disiplin Sekolah
1 JULI 2022 31 2 11
2 AGUSTUS 2022 31 4 20
3 SEPTEMBER 2022 30 4 17
4 OKTOBER 2022 31 4 20
5 NOPEMBER 2022 30 4 22
6 DESEMBER 2022 31 0 0
7 JANUARI 2023 31 4 21
8 FEBRUARI 2023 28 4 19
9 MARET 2023 31 2 11
10 APRIL 2023 30 3 11
11 MEI 2023 31 3 15
12 JUNI 2023 30 0 0
365 34 167
44
3. Jadwal Waktu Libur
Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi Banten, secara
detail Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus)
SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2022/2023 nampak
seperti bagan berikut :
NO KETERANGAN TANGGAL JUMLAH
1 Libur Awal Masuk Sekolah 1 – 11 Juli 2022 7 hari
2 Hari Raya Idul Adha 1443 H 20 Juli 2022 1 hari
4. Agenda Kegiatan
45
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pelaksana
1 Rapat Pembagian Tugas 9 Juli 2022 Kepsek, Guru
Mengajar dan Tugas
Tambahan
2 Mulai KBM Semester 12 Juli 2022 Siswa dan Guru
Ganjil
3 PKL Animasi 12 Juli 2022 s.d 30 Humas
Nopember 2022 Kaprog
Wali Kelas
XII-AN2
Siswa Kelas
XII-AN2
Orang Tua
4 Masa Pengenalan 12-14 Juli 2022 Siswa Kelas X
Lingkungan Sekolah dan Guru
5 Peringatan Tahun Baru 11 Agustus 2022 Siswa dan Guru
1443 Hijriyah
6 Upacara Hari 17 Agustus 2022 Siswa dan Guru,
Kemerdekaan RI ke-76 Staf
secara Virtual
(Pengibaran)
7 Forum Pertemuan Orang 26 Agustus 2022 Komite
Tua/Wali dan Sosialisasi Sekolah
Program Sekolah Humas
Kaprog
Wali Kelas
Orang Tua
8 PKL TBSM dan OTKP 1 September 2022 s.d Humas
30 Nopember 2022 Kaprog
Wali Kelas
Orang Tua
Siswa Kelas
XII
9 Penilaian Tengah 20 – 24 September Siswa dan Guru
Semester (PTS) Ganjil 2022
10 Pembagian Rapor Tengah 08 Oktober 2022 Wali Kelas dan
Semester Ganjil Orang Tua
11 Latihan Dasar 9 – 10 Oktober 2022 Pengurus OSIS
Kepemimpinan Siswa
46
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pelaksana
12 Peringatan Maulid Nabi 20 Oktober 2022 Siswa dan Guru
Muhammad SAW
13 Penilaian Akhir Semester 1 – 7 Desember 2022 Siswa dan Guru
Ganjil
14 Remedial dan Pengayaan 8 – 10 Desember 2022 Siswa dan Guru
15 Penerimaan Tamu 11 – 12 Desember 2022 Siswa kelas X
Ambalan Pramuka
16 Pengolahan Nilai Rapor 13 – 16 Desember 2022 Guru
47
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pelaksana
31 Rapat Pleno Kenaikan 14 Juni 2023 Wali Kelas
Kelas
32 Pembagian Raport 17 Juni 2023 Wali Kelas,
Kenaikan Kelas Orang Tua
5. Kalender Pendidikan
48
SEPTEMBER 2022 KETERANGAN
KAMIS 2 9 16 23 30
JUM'AT 3 10 17 24
SABTU 4 11 18 25
49
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
50
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
51
MINGGU 1 8 15 22 29 1 Mei 2023
Hari Buruh
SENIN 2 9 16 23 30
3 – 4 Mei 2023
SELASA 3 10 17 24 31 Idul Fitri 1444 H
RABU 4 11 18 25 2 – 7 Mei 2023
Libur Idul Fitri 1444 H
KAMIS 5 12 19 26 16 Mei 2024
JUM'AT 6 13 20 27 Hari Raya Waisak
26 Mei 2024
Kenaikan Isa Al Masih
SABTU 7 14 21 28
31 Mei 2024
Rapat Pleno Kelulusan
BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
52
dikelola oleh para pemimpin satuan pendidikan dan/atau guru yang dianggap
sudah mampu untuk melakukan peran ini.
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan
secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan. Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada
prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat
penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai
kebutuhan dan dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan berdasarkan
hasil pengamatan atau evaluasi. Beberapa contoh pendampingan dan
pengembangan profesional yang bisa dilakukan: Coaching: proses
pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran
seseorang terhadap suatu masalah.
Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala Pelatihan: proses
pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal
(menyesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan).
A. Pendampingan
Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas
yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi. Menetapkan ruang
lingkup pendampingan dan pengembangan profesional. Menentukan area
yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana
program. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara
terencana dan strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu
tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan aktivitas pembinaan
tersebut. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah
proses kolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan
pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan bersama.
Secara umum pendampingan pembelajaran dilaksanakan oleh
BBPPMPV Pertanian.
Pendampingan dilaksanakan secara terjadwal oleh Pengawas dan
Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Program Keahlian, Ketua MGMP, dan
DUDIKA
Untuk guru kejuruan didampingi oleh kepala program keahlian dan
DUDIKA, guru umum didampingi oleh ketua MGMP. Kepala Program dan
ketua MGMP didampingi oleh wakasek kurikulum. Wakil kepala sekolah
didampingi oleh kepala sekolah. Kepala sekolah didampingi pengawas
pembina.
Pendampingan terkait dengan penyusunan modul ajar, capaian
pembelajaran, ATP, asesmen dan aktivitas pembelajaran di kelas.
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui
beberapa kegiatan, diantaranya.
53
1. IHT (In House Training)
Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun sekali di awal tahun
pembelajaran. IHT merupakan moment untuk mengupgrate pengetahuan
dan keilmuan guru-guru. Muatan IHT dapat berupa kemajuan teknologi,
kebutuhan dunia industri, maupun perubahan kurikulum.
2. Supervisi Akademik
Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru
meningkatkan kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan
akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat
menggunakan semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas bagi peserta didik. Supervisi akademik dilakukan
untuk memeriksa atau memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan
sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan. Kegiatan pengawasan ini
dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di saat guru sedang
mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun
dengan peserta didik.
Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru.
Melalui supervisi akademik, dapat diperoleh tingkat pengetahuan dan
wawasan guru, dapat mengidentifikasi kesulitan dan permasalahan dalam
proses pembelajaran, informasi mengenai kemampuan guru dalam
mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut
untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun.
B. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk
mengukur keberhasilan guru dalam memfasilitasi pembelajaran. Dalam
evaluasi ini, satuan pendidikan mengumpulkan data internal yang berupa
catatan keberhasilan implementasi pembelajaran dan refleksi secara
individual maupun bersama-sama seluruh warga sekolah, serta data
54
eksternal berupa hasil kompetensi dan kinerja guru dan tenaga kependidikan
dari Rapor Pendidikan.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dievaluasi dan ditinjau kembali
yaitu :
a. Alur pembelajaran, mutu dan relevansi hasil belajar dan prosesnya, untuk
menentukan Tujuan Pembelajaran berikutnya.
b. Kompetensi utuh yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang akan dituju. Bagaimana ketiga hal tersebut terlihat secara vertikal
maupun horizontal, dengan mempertimbangkan aspek penting di setiap
mata pelajaran.
c. Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian
dengan tahapan perkembangan anak.
d. Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar.
e. Persepsi orang tua dalam melihat perkembangan peserta didik.
f. Relevansi kompetensi dengan kebutuhan dunia kerja .
g. Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja guru dan tenaga
kependidikan agar mereka dapat bekerja dengan efektif
h. Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator
keberhasilannya
i. Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan serta saja
bagian-bagian yang paling penting untuk dikembangkan
Evaluasi kurikukulum operasional sekolah dapat dilakukan dengan
cara :
a. Per-hari. Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai
bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,
bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar.
b. Per-Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual
maupun tim, guru bisa mereview proses belajar dan tercapainya tujuan
dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar.
c. Per-Semester. Setelah 1 semester selesai, guru dan tim bisa melihat
kontinum pencapaian.
d. Per-Tahun. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian dan proses
pembelajaran dalam satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi tentang sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara
lain : (1) kelengkapan perangkat pembelajaran oleh guru, (2) alur
55
pembelajaran dan proses pembelajaran; (3) persepsi peserta didik dalam
proses belajar; (4) persepsi IDUKA dalam keterlibatan kurikulum; dan (5)
persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.
Langkah evaluasi selalu melibatkan berbagai pihak, kepsek, wakasek
bidang kurikulum, IDUKA, orang tua peserta didik, serta peserta didik yang
menjadi subjek langsung. Peserta didik angket berisi berbagai pertanyaan
seperti berikut.
a. Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran
b. Memicu keaktifan siswa dalam pembelajaran
c. Penyampaian materi menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
d. Membahas soal sulit ketika materi telah selesai disampaikan
e. Memberi PR mengenai materi yang disampaikan
f. Memeriksa PR yang diberikan sebelumnya
g. Memperhatikan respon siswa yang belum/kurang memahami materi
pembelajaran yang disampaikan
h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
i. Menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, benar, dan mutakhir
j. Memperlakukan siswa secara adil, memberikan perhatian dan bantuan
tanpa memperdulikan faktor personal
k. Membuat suasana menyenangkan tetapi tetap tertib
l. Guru meninggalkan tugas bila berhalangan hadir
m. Mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi kesibukannya sendiri
n. Mengawali dan menghakhiri pembelajaran tepat waktu
o. Memberi kesempatan kepada siswa berpartisipasi dalam proses
pembelajaran, misalnya memberi kesempatan siswa menjawab
pertanyaan siswa lain.
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dilakukan
secara periodik setiap tahunnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan
sesegera mungkin untuk menjawab kebutuhan industri. Pertanyaan pokok
yang selalu keluar saat evaluasi kurikulum adalah “Apakah yang saat ini
paling dibutuhkan industri?”
Setiap akhir semester tim evaluasi kurikulum melakukan evaluasi
terhadap pencapaian pembelajaran. Sumber-sumber informasi yang dapat
digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen :
hasil asesmen peserta didik per semester, portfolio peserta didik, survey
lulusan, refleksi proses belajar oleh DUDIKA.
Bentuk Evaluasi 2021
56
Juni tua
C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program
berikut.
1. Sertifikasi Pendidik
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan
profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi
memiliki etos kerja yang tinggi. Berikut adalah data guru yang sudah
sertifikasi pendik :
Jumlah Guru Kejuruan, Umum dan 2021
Tenaga Kependidikan
Jml Sudah Belum Dalam
Proses
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
Jumlah 56 29 27
2. Sertifikasi Kompetensi
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan
profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi
memiliki etos kerja yang tinggi. Berikut adalah data guru yang sudah
sertifikasi
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
57
Jumlah 56 29 27
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
Jumlah 56 29 27
3. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang
industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik.
Selain itu setiap pendidik juga diberi kesempatan untuk melaksanakan
magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk
meningkatkan kompetensinya.
Program magang indusrti bagi guru kejuruan telah dilaksanakan
sejak beberapa tahun terakhir. Berikut adalah daftar guru yang sudah
melaksanakan magang industri periode 2017 s.d 2021
No Nama Guru Program Tahun Durasi Nama
Keahlian DUDIKA
1. Surya Wedi, Animasi 2018 2 minggu Kalikartoon
S.Kom Studio
2. Deni Dwi Animasi 2018 2 minggu Kalikartoon
Andrian Studio
2018
4. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan
dalam bidang kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat
melakukan suatu usaha baik secara individu atau berkelompok.
58
Jumlah Guru Kejuruan, Umum dan 2022
Tenaga Kependidikan Dari DUDIKA
Jml Sudah Belum Dalam
Proses
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
Jumlah 56 29 27
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
Jumlah 56 29 27
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
Jumlah 56 29 27
59
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan
secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah
proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan DUDIKA.
Guru yang sudah melanjutkan studi S2 sebanyak 20 guru (55%)
Jumlah Guru Kejuruan, Umum dan 2021
Tenaga Kependidikan Dari DUDIKA
Jml Sudah Belum Dalam
Proses
Guru Kejuruan 29 15 14 1
Guru Umum 14 3 11 1
Jumlah 56 29 27
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah tersusunnya kurikulum operasional satuan pendidikan melalui
beberapa tahap dan melibatkan berbagai pihak dengan adanya penerapan
kurikulum merdeka dan implementasi projek penguatan profil pelajar
pancasila diharapkan tercapainya Visi Misi SMK Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan sehingga terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
B. Saran
1. Dalam penyusunan kurikulum satuan pendidikan diharapkan lebih banyak
pihak – pihak yang terlibat terutama orang tua dan peserta didik.
2. Projek penguatan profil pelajar pancasila hendaknya dirumuskan melalui
permsalahan yang dihadapi oleh peserrta didik.
3. Dalam perencanaan pembelajaran membutuhkan koordinasi dengan
berbagai pihak terutama dalam implementasi pembelajaran berbasis
projek sehingga terciptanya kolaborasi dan sinergi antar guru mata
pelajaran dan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDIKA).
4. Dalam pembuatan dokumen kurikulum operasional sekolah harus
dilaksanakan di sekolah.
61